OLEH
ANWAR RIFAI SITORUS
NIM : 21142011925
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
B. TUJUAN
Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur.
Klien dapat melakukan pencegahan perilaku kekerasan secara spiritual.
C. KRITERIA KLIEN
Klien dengan riwayat perilaku kekerasan.
Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk.
Klien dalam keadaan tenang dan nyaman.
Klien dapat diajak kerjasama.
Klien dalam kondisi fisik yang baik.
Klien mau mengikuti kegiatan TAK.
D. SETTING
Ruangan bersih, tenang, dan nyaman
Duduk melingkar bersama dengan klien dan terapis
F. ALAT
Tanda pengenal atau name tag
Alat tulis dan buku catatan
Alat ibadah
Jadwal kegiatan klien
G. METODE
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
Bermain peran/simulasi
H. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Terapis memberi salam kepada klien.
Terapis dan klien memakai name tag.
b. Evaluasi/validasi
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
Terapis menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala,
serta perilaku kekerasan.
Terapis menanyakan apakah kegiatan fisik dan interaksi sosial yang
asertif untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan.
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu kegiatan ibadah untuk
mencegah perilaku kekerasan.
Terapis menjelaskan aturan main berikut: jika ada klien yang akan
meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.
Lama kegiatan ±20 menit.
Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien.
Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien.
Menuliskan kegiatan ibadah masing-masing klien.
Meminta klien untuk memilih satu kegiatan ibadah.
Meminta klien mendemonstrasikan kegiatan ibadah yang dipilih.
Memberikan pujian pada penampilan klien.
Kegiatan ibadah dalam mengendalikan emosi/amarah antara lain:
No. Agama Kegiatan Ibadah
1 2
1. Islam Istighfar/Ta’awudz Sholat
2. Kristen/Katolik Doa Bapa Kami Ibadat
3. Hindu/Buddha Mantra Meditasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis menanyakan jumlah cara pencegahan perilaku kekerasan yang
telah dipelajari.
Terapis memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar.
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi
sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah jika stimulus penyebab
perilaku kekerasan terjadi.
Terapis menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial
yang asertif, dan kegiatan ibadah secara teratur.
Terapis memasukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
Terapis menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu minum
obat teratur.
Terapis menyepakati waktu dan tempat pertemuan berikutnya.
I. PEMBAGIAN TUGAS
a. Leader
Menyiapkan proposal kegiatan TAK.
Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan TAK sebelum dimulainya
kegiatan.
Menjelaskan aturan main.
Mampu memimpin TAK dengan baik dan benar.
b. Co-leader
Mendampingi leader.
Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader mengenai aktivitas
klien.
Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Fasilitator
Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
Memfasilitasi dan memberikan stimulus kepada klien untuk aktif
mengikuti TAK.
d. Observer
Mengobservasi jalannya proses kegiatan.
Mengamati serta mencatat perilaku kilen secara verbal maupun non-verbal
selama kegiatan.
J. SUSUNAN PELAKSANAAN
1. Susunan perawat/terapis pelaksanaan TAK, yaitu: (Isi nama pembagian sesuai
kelompok)
a. Leader : ….
b. Co-leader : ….
c. Fasilitator : 1. …. 2. …. 3. ….
d. Observer : ….
Sesi 4: TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan Mencegah Perilaku Kekerasan Spiritual
Mempraktikkan Mempraktikkan
No. Nama Klien
Kegiatan Ibadah Pertama Kegiatan Ibadah Kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikkan dua
kegiatan ibadah pada saat TAK. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (x)
jika klien tidak mampu.
M. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 4, TAK stimulasi
persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan dua cara ibadah. Anjurkan
klien melakukannya secara teratur di ruangan (buat jadwal).
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Eko. 2014. Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Keliat, Budi Anna dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC