Anda di halaman 1dari 17

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

1. TOPIK:
a. Mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
b. Mencegah perilaku kekerasan dengan cara fisik
c. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara sosial
d. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
e. Mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh mengonsumsi obat

2. TUJUAN:
a. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti TAK atau simulasi TAK klien dapat meningkatkan
kemampuan dalam mempersiapkan stimulasi yang dilakukan sehingga dapat
mengontrol perilaku kekerasannya.

b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
2) Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan
gejala marah
3) Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan)
4) Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
5) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
6) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
7) Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
8) Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
9) Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan
10) Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur
11) Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat
12) Klien dapat menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat
13) Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

3. KRITERIA KLIEN:
a. Klien dengan perilaku kekerasan, yang sudah dapat mengenal perilaku
kekerasan, mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan, mengidentifikasi
tanda dan gejala perilaku kekerasan.
b. Klien dengan perilaku kekerasan, yang dapat menjelaskan cara yang selama
ini dilakukan untuk mengatasi perilaku kekerasan dsn memperagakannya.
c. Klien yang kooperatif dan dalam kondisi stabil
d. Klien yang bersedia menjadi peserta

4. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK:


a. Hari/ Tanggal : Sabtu, 3 April 2010
b. Waktu : Pukul 09.00 WIB
c. Tempat: Ruang Instalasi MPKP Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
d. Sasaran : Klien dengan perilaku kekerasan
e. Susunan acara :
1) Pembukaan: 10 menit
a) Salam
b) Perkenalan
2) Kegiatan: 30 menit
a) Klien menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
b) Klien menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan
gejala marah)
c) Klien menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan)
d) Klien menyebutkan akibat perilaku kekerasan
e) Klien menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
f) Klien menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
g) Klien mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
h) Klien mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
i) Klien mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa kemarahan
j) Klien melakukan kegiatan ibadah secara teratur
k) Klien menyebutkan keuntungan patuh minum obat
l) Klien menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat
m) Klien menyebutkan lima benar cara minum obat
3) Penutup: 5 menit
Evaluasi kegiatan
f. Terapis:
1) Pemimpin Kelompok: Frida Voliana, S. Kep.
Tugas :
a) Menyusun TAK
b) Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
c) Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
d) Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok
e) Mengatur jalannya diskusi
f) Menetapkan jalannya tata tertib
g) Dapat mengambil keputusan dengan tepat dan menyimpulkan hasil
diskusi tersebut
h) Kontrak waktu
i) Menyimpulkan hasil kegiatan – menutup acara

2) Observer: Ciptaning Wulan DP., S. Kep. dan Niken Ningtyas A., S. Kep.
Tugas :
a) Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
b) Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok, semua
perubahan perilakudan memberikan umpan balik
c) Mengobservasi setiap respon klien
3) Co Leader: Ita Yunita, S. Kep.
Tugas:
a) Mendampingi leader jika terjadi blocking
b) Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c) Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah

4) Fasilitator: Endah TS., S. Kep., Febri Nurlianty, S. Kep., Hanan Abbas


MB., S. Kep., Karsini, S. Kep., Mustika Candra D., S. Kep., Sri Hartati,
S. Kep., Siti Mutofikoh, S. Kep., Nur Halimah, S. Kep., Nur Komariah, S.
Kep., Novia Putik L., S. Kep., Raras Sitaresmi, S. Kep., Rini Yuniasih
NS., S. Kep., Silvani, S. Kep., Rusyanti, S. Kep.
Tugas:
a) Membantu merumuskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
oleh klien sebagai peserta TAK.
b) Mendampingi peserta TAK untuk diskusi.
c) Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok.
d) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan.

5. METODE:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran atau simulasi

6. ANTISIPASI MASALAH:
a. Apabila ada anggota kelompok yang mau keluar, tanyakan nama dan
alasannya serta jelaskan maksud dan tujuan kegiatan dan ingatkan klien akan
kontrak yang telah disepakati.
b. Apabila ada klien yang lain yang tidak masuk dalam kriteria namun ingin ikut
dalam kegiatan, tanyakan nama dan alasan ingin mengikuti acara serta
jelaskan bahwa terapi ini untuk pasien dengan masalah perilaku kekerasan.
c. Bila ada anggota kelompok yang melakukan tindakan kekerasan leader
menyatakan bahwa kekerasan fisik tidak diperkenankan selama kegiatan
berlangsung.
d. Bila ada anggota kelompok yang diam maka, leader, co leader, atau fasilitator
memberikan motivasi agar klien mau bicara.
e. Bila ada anggota kelompok yang tidak mau mengikuti kegiatan, maka leader,
co leader, atau fasilitator berusaha memotivasi klien agar mau mengikuti
TAK.

7. KRITERIA EVALUASI:
a. Mengenal perilaku kekerasan: 75% klien dapat mengenal perilaku kekerasan.
1) Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
2) Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan
gejala marah
3) Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan)
4) Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

b. Mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan cara mengontrol fisik I: 75%


klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan latihan cara mengontrol
fisik I
1) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
2) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
3) Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan
c. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara sosial: 75% klien dapat
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal.
1) Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa
2) Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa
kemarahan

d. Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual: 75% klien dapat


mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.
Klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur

e. Mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat: 75% klien dapat


mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat.
1) Klien menyebutkan keuntungan patuh minum obat
2) Klien menyebutkan akibat/ kerugian tidak patuh minum obat
3) Klien menyebutkan lima benar cara minum obat

8. PROSES EVALUASI:
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan TAK.
Untuk TAK, simulasi ”persepsi perilaku kekerasan”, kemampuan yang
diharapkan adalah mengenal penyebab, tanda dan gejala, dan perilaku kekerasan
yang dilakukan, juga kemampuan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
latihan mengontrol secara fisik I, II, verbal, spiritual, dan minum obat.

9. MEDIA/ ALAT:
a. Spidol atau kapur
b. Papan tulis atau flipchart atau whiteboard
c. Jadwal kegiatan klien
d. Buku catatan dan pulpen
10. SETTING TEMPAT:
Keterangan:
: Leader

: Co leader

: Observer

: Pasien

: Fasilitator

11. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:


a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi (klien dengan perilaku kekerasan).
2) Membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat, tempat, dan setting pertemuan.

b. Orientasi
a. Salam terapeutik
Frida (F): “Assalamu’alaikum Wr Wb !! Selamat pagi mbak, perkenalkan
nama saya frida voliana, senang dipanggil frida, saya dari STIKES Al-
Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Saya disini tidak sendiri, tetapi bersama
teman-teman saya. Silahkan teman-teman untuk memperkenalkan diri”
Seluruh Terapis: ” Perkenalkan nama saya........, panggil saja......”

F: ”Baik mbak, teman-teman saya sudah memperkenalkan diri, sekarang


saya ingin kenalan dulu dengan anggota kelompok aktivitas ini, dimulai
dari kiri. Nama mbak siapa??
Seluruh Anggota : (Seluruh anggota memperkenalkan diri)
Terapi Aktivitas

b. Evaluasi dan validasi: Menanyakan perasaan klien saat ini.


F: ” Bagaimana perasaan hari ini mbak?”

F: ” Bagaimana tadi malam, bisa tidur nyenyak atau tidak?”

F: ”Semoga hari ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya, a...mi...n!


Apakah Mbak-mbak sekarang masih ada perasaan kesal atau marah?”

F: ”Kalau benar, itu namanya perilaku kekerasan. Kapan terjadinya dan


apa yang sudah dilakukan untuk mengontrolnya?”

F: ”Berhasil atau tidak?”

c. Kontrak
F: ”Baiklah Mbak, hari ini kita akan melakukan terapi aktivitas kelompok,
yang bertujuan untuk menceritakan tentang perasaan marah yang dialami
oleh Mbak-mbak semua. Tempatnya mau di mana dan berapa lama Mbak-
mbak?”

F: ”Bagaimana kalau tempatnya di sini saja dan waktunya kurang lebih 45


menit?”

F: ”Lalu untuk peraturan permainan ini diantaranya yaitu:”


1) Semua peserta diharapkan mengikuti kegiatan TAK dari awal hingga
akhir.
2) Kegiatan ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 45 menit,
bertempat di Ruang Instalasi MPKP Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta.
3) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum terapi aktivitas dilaksanakan dan
anggota wajib memberi tahu leader jika tidak bisa hadir.
4) Peserta berpakaian bersih, rapi, dan sudah mandi.
5) Peserta tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok selama
kegiatan berlangsung.
6) Apabila ada yang ingin meninggalkan kelompok, misalnya mau
Buang Air Kecil (BAK) ke kamar kecil, harus minta izin kepada
terapis. Tetapi jika untuk keluar dari kelompok dan tidak balik lagi
maka tidak diperbolehkan, sebab kita sudah membuat kontrak.
Apakah sekarang Mbak-mbaknya ada yang mau ke kamar kecil
terlebih dahulu?
7) Jika ingin mengajukan pertanyaan peserta mengacungkan tangan dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh leader.
8) Jika ada anggota melakukan hal-hal yang sangat mengganggu
jalannya TAK, maka anggota tersebut dikeluarkan dari kegiatan
terapi.”
9) Apabila waktu TAK telah habis sesuai dengan kontrak yang telah
disepakati, tapi TAK belum selesai akan diminta persetujuan anggota
untuk memperpanjang waktu sampai TAK selesai.

c. Tahap Kerja
F: “Nah, saya akan menjelaskan bagaimana kegiatan ini akan berlangsung.
Mbak-mbak diharapkan menceritakan tentang penyebab marah, tanda dan
gejala marah, reaksi yang dilakukan saat marah, akibat perilaku kekerasan,
kegiatan fisik yang biasa dilakukan, kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan, mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat
mencegah perilaku kekerasan. Namun sebelum Mbak menceritakan penyebab
marah nanti kita akan menyanyikan beberapa lagu bersama-sama. Kemudian
Mbak akan diberi bola untuk diedarkan ke peserta Lin di sebelah kiri. Mari
kita mulai saja. Satu..., dua..., tiga...! Wah..., ternyata bolanya berhenti di
Mbak ... Coba Mbak ... ceritakan tentang perilaku kekerasannya.”
F: ”Bagus! Ternyata Mbak ... bisa menceritakan perilaku kekerasannya
dengan lengkap. Ayo tepuk tangan semuanya.”

F: ”Nah, mari kita mulai lagi. Wah, ternyata bolanya berhenti di Mbak ...
Coba Mbak ... ceritakan tentang perilaku kekerasannya.”

Ulangi semua kegiatan tersebut sampai semua peserta mendapat giliran.

F: ”Mbak, tadi semua telah menceritakan perilaku kekerasannya, sekarang


saya akan melatih Mbak-mbak cara mengontrol perilakun kekerasannya
dengan menarik nafas dalam. Bagaimana Mbak-mbak sudah siap?”

F: ”Caranya begini, saat tanda-tanda marah itu Mbak rasakan, maka Mbak-
mbak berdiri, lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau
tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan.”

F: ”Coba sekarang mbak praktekkan seperti yang saya contohkan tadi”.

Sebelumnya peserta TAK bernyanyi lagi dan bola diedarkan kembali


kesemua peserta.

F: ”Nah, bola berhenti di mbk..., ayo mbak praktekkan cara mengontrol


kemarahan yang pertama yaitu dengan tarik nafas dalam. Ayo, semuanya
tepuk tangan.”

F: ” Wah mbak... kena deh! Bolanya berhenti, ayo coba praktekkan !”

F: ”Bagus! Nah, ternyata terakhir di mbak...., ayo coba praktekkan, ”

F: ”Bagus...........! ayo semuanya tepuk tangan ....!”


d. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
F: ”Mbak, bagaimana perasaannya setelah mengikuti terapi aktivitas
kelompok ini?”

F: ”coba sekarang mbak...... sebutkan lagi penyebab mbak....marah?


iya.....,, jadi ada....penyebab ya mbak? Lalu, sebutkan tanda dan gejala
marah yang mbak rasakan?dan yang mbak lakukan ? Serta apa akibatnya?
Untuk mengontrol marah ada beberapa ya bu? Coba sebutkan? Ya bagus,
untuk mengontrol marah ada berapa ya mbak? Coba sebutkan? Ya bagus!
Coba praktekkan cara yang sudah saya latih? Ya bagus sekali mbak,
ternyata mbak sudah bisa!

F: ”Baiklah, cara mengontrol kemarahan dengan tarik nafas dalam sudah


dilakukan dengan baik. Coba cara yang ini harus dilatih terus yah mbak.
Mau berapa kali latihannya dalam sehari mbak? Coba tulis dijadwa
kegiatan harian mbak. Bagus, mbak.... jangan lupa kalau mbak merasakan
kesal mbak pakai cra yang ini ya..? ”

b. Rencana tindak lanjut: terapis meminta klien melaporkan isi, waktu,


situasi, dan perasaan.
F: ”baiklah kalau begitu, sekian untuk terapi aktivitas kelompok hari ini.
Ternyata kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Ya sudah
kalau begitu, besok kita bertemu lagi dalam kegiatan yang sama yaitu
terapi aktivitas kelompok dan jangan lupa minum obat secara teratur dan
terkontrol. Bagaimana?”

c. Kontrak yang akan datang: menyepakati TAK berikutnya (topik, waktu,


tempat)
F: ”Baiklah kalau begitu besok kita bertemu lagi dalam kegiatan yang
sama yaitu terapi aktivitas dengan topik mengontrol kemaran dengan cara
fisik yang kedua yaitu dengan cara pukul bantal atau kasur dan jangan
lupa minum obat ya. ! waktunya mau berapa lam dan tempatnya mau
dimana mbak? Bagaimana kalau waktunya 45 menit saja dan tempatnya
diruangan ini saja ya bu? .”

F: ”Sekian dari kami. Sampai ketemu besok! Assalamu’alaikum Wr.Wb”


LAPORAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. TOPIK : Perilaku Kekerasan (PK)


B. HARI/ TANGGAL : Kamis/ 1 April 2010
C. TEMPAT : Ruang Shinta RSJD Surakarta
D. ANGGOTA KELOMPOK YANG HADIR : 3 Orang Kelompok Shinta dan 6 Orang
Kelompok Srikandi
E. ANGGOTA KELOMPOK YANG MEMBERIKAN PENDAPAT :-
F. IDENTIFIKASI PENDAPAT PENTING :-
G. EVALUASI KEMAMPUAN VERBAL DAN NON VERBAL ANGGOTA:
1. KEMAMPUAN VERBAL
No. Nama Penyebab Perilaku Kekerasan Memberi Tanggapan tentang
Klien Tanda & gejala PK PK Akibat PK
1. Ny. W Marah kepada anak karena si anak Dada terasa panas. Mengomel. Dirawat di
terus-menerus memberinya obat RSJD
padahal dia merasa dirinya tidak Surakarta.
sakit.
2. Ny. D Kecewa karena suami tidak mau Tidak bisa tidur, Ngomel-ngomel, Uang
tidur di rumah (sebab Ny. D sering pikiran “bludrek”. memecahkan habis
mengomel). keramik. karena
dirawat di
RSJD
Surakarta.
3. Ny. SW Merasa tidak punya orang yang bisa Malas untuk Mengomel. Dipecat
diajak curhat. melakukan dari
aktivitas. pekerjaan.
4. Nn. T Disindir karena punya pacar Jantung berdebar. Ngamuk, Barang-
sehingga tidak pernah berangkat memecahkan barang
jika ada acara di masyarakat. barang. jadi habis,
barang
kesukaan
jadi rusak.
5. Nn. Wt Tidak boleh ikut bekerja dengan Dada terasa panas. Mengomel. Dirawat di
kakak ke Jakarta. RSJD
Surakarta.
6. Ny. L Teman suka iseng dan bercanda Berbicara keras. Mengomel Mulut
yang berlebihan. terasa
capek.
7. Ny. S Mendengar dari orang bahwa Jantung terasa Mengamuk, Menjadi
suaminya menikah lagi. tersentak, kepala menempeleng dirawat di
terasa panas. orang, memukul RSJD
orang. Surakarta.
8. Ny. A Kesal dengan suami. Dada sakit, Memecahkan Barang-
tenggorokkan sakit, barang-barang. barang
lidah terasa ditarik. jadi
berkurang.
9. Ny.Y Mendengar suara-suara seolah-olah Kepala sakit. Membanting Barang-
memarahi saya. barang-barang. barang
pecah.
2. KEMAMPUAN NON VERBAL
No. Nama Klien Mempraktekkan Cara Fisik yang Pertama
1. Ny. W 
2. Ny. D 
3. Ny. SW 
4. Nn. T 
5. Ny. W 
6. Nn. L 
7. Ny. S 
9. Ny. A 
9. Ny. Y 

KESIMPULAN
Setelah TAK berlangsung, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk kemampuan verbal, seluruh peserta, sebanyak sembilan orang
peserta TAK dapat memperkenalkan diri (menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan) dengan baik. Sembilan peserta TAK
dapat menceritakan penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang dilakukan, dan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukan dengan baik. Untuk kemampuan non verbal, seluruh peserta, sebanyak sembilan orang peserta dapat mempraktekkan cara
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara mengontrol fisik yang pertama dengan baik.

IMPLIKASI KEPERAWATAN
Bagi Klien : Adakan TAK secara rutin kepada klien-klien dengan perilaku kekerasan agar klien tahu, mau, dan mampu
mengontrol perilaku kekerasan menggunakan lima cara mengontrol perilaku kekerasan yang sudah diajarkan.
Bagi Perawat : Adakan TAK secara rutin kepada klien-klien dengan perilaku kekerasan agar perawat dapat senantiasa
mengembangkan keahlian atau soft skill yang dimiliki.
Bagi RSJD Surakarta : Adakan TAK sesuai kepada klien-klien dengan perilaku kekerasan agar RSJD Surakarta dapat senantiasa
memberikan pelayanan yang tepat kepada klien-klien dengan perilaku kekerasan secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai