Disusun oleh :
SURAKARTA
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN
PELAKSANAAN TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
STIMULASI PRESEPSI SENSORI : HALUSINASI
Mengetahui,
DAFTAR
ii ISI
Halaman
A. Latar Belakang
………………………………………………… 1
B. Tujuan
…………………………………………………………. 2
C. Manfaat
………………………………………………………… 3
A.Halusinasi................................................................................... .
......................................................... 11
............ 15
B. Rencana Pelaksanaan
………………………………………….. 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan
……………………………………………… 35
B. Pembahasan...........
...................................................................... 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………….. 37
B. Saran.........
................................................................................... 38
C. Keuntungan
…………………………………………………… 38
LAMPIRAN
BAB I
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak lepas dari ketegantungan
dengan orang lain, dan salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan social
dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain,
orang lain.
kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku dimana individu tidak mampu
lingkungan.
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia salah satu
1
2
tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien
yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya
dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
sosial.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
pasien 3
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mengidentifikasi halusinasi yang dialaminya
muncul.
c. Klien mampu mengikuti program pengobatan dengan
C. Manfaat
1. Pasien-keluarga
a. Meningkatkan identitas diri
b. Menyalurkan emosi secara konstruktif
c. Meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau sosial
d. Meningkatkan ketrampilan ekspresi diri
e. Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pemecahan masalah
4
2. Perawat
a. Meningkatkan kreatifitas dalam melakukan strategi terapi aktifitas
kelompok
b. Dapat digunakan sebagai metode dalam menerapkan terapi aktifitas
proses penyembuhan
3. Rumah Sakit
a. Meningkatkan kualitas sumber daya alam dan menerapkan nilai-
nilai budaya
b. Membudayakan sikap dan perilaku dalam memberikan terapi
aktifitas kelompok
BAB II
LANDASAN TEORI
A. HALUSINASI
1. Pengertian
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
(Maramis, 2005).
merasa melihat, mendengar, membau, ada rasa raba dan rasa kecap meskipun
tidak ada sesuatu rangsang yang tertuju pada kelima indera tersebut (Izzudin,
2005).
(Stuart, 2007).
mesin, barang, kejadian alamiah dan musik dalam keadaan sadar tanpa
adanya rangsang apapun (Maramis, 2005).
berkisar dari suara sederhana sampai suara yang berbicara mengenai klien
sehingga klien berespon terhadap suara atau bunyi tersebut (Stuart, 2007).
2. Penyebab
a. Faktor predisposisi
1) Biologis : Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang
berikut:
a) Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan
psikotik.
b) Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin
disertai stress.
b. Faktor Presipitasi
3. Gejala
Menurut Hamid (2000), perilakuklien yang terkait dengan halusinasi
a. Bicara sendiri.
b. Senyum sendiri.
c. Ketawa sendiri.
tekanan darah.
beberapa detik.
n. Ekspresimu kategang.
4. Jenis-Jenis Halusinasi
a. Pendengaran
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara
Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang
lain.
f. Cenestetik
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri,
yaitu :
1) Fase I Conforting
Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas,
lidah tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, diam dan asyik
sendiri.
10
2) Fase II Condeming
Pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan. Klien
realita.
4) Fase IV Conquering
11
adalah metode:
a. Diskusi dan tanya jawab.
b. Melengkapi jadwal harian.
3. Pelaksanaan
Kegiatan TAK menggunakan sistem sesi yang dibagi menjadi lima
sesi, setiap sesi memiliki tujuan khusus yang berbeda. Pada TAK
dikeluarkan.
7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis,
kepada anggota.
4. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi
13
tidak mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka
aktivitas kelompok.
b. Tugas sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, perawat ikut serta dalam kegiatan kelompok
kegiatan.
c. Tugas sebagai observer
Tugas seorang observer adalah mencatat serta mengamati respon
BAB III
A. Persiapan
1. Seleksi Klien
a. Kriteria klein
1) Klien dengan halusinasi
2) klien yang kooperatif.
3) Klien yang sehat secara fisik (tidak ada gangguan
eloktronik
15
5. Pengorganisasian 14
a. Leader
Leader merupakan pimpinan dalam suatu tim dimana jalannya
aktivitas kelompok
2) Mampu memotivasi anggota kelompok untuk aktif dalam
dan teratur
4) Menetralisir bila ada masalah yang muncul dalam
kelompok
5) Menjelaskan kegiatan
b. CoLeader
Merupakan seseorang yang membantu leader saat jalannya
meliputi
1) Menyampaikan informasi dan fasilitator kepada leader
16
c. Fasilitator
Merupakan seseorang yang dapat memberikan motifasi kepada
kegiatan TAK
1) Leader : Pandansari
2) CoLeader : Puji Hastuti
3) Fasilitator :
a) Arista
b)Marlinda
c) Shinta
d)Virnanda
e) Dwi
f) Azizah
g)Fladira
4) Observer :
Novaria
Suci
17
7. Setting tempat
Klien dan terapis berdiri di halaman
CO LD LD
F2 F3
F5 F1
F6 F4
F7
OB1 OB2
Keterangan :
1) Pasien :
2) Perawat :
3) LD : Leader (Pandansari)
4) CO LD : Co Leader (Puji)
5) OB : Observer (1. Novaria)
(2. Suci)
6) F1 : Fasilitator 1 (Arista)
7) F2 : Fasilitator 2 (Marlinda)
8) F3 : Fasilitator 3 (Shinta)
9) F4 : Fasilitator 4 (Virnanda)
10) F5 : Fasilitator 5 (Dwi)
11) F6 :Fasilitator 6 (Azizah)
12) F7 :Fasilitator 7 (Fladira)
18
B. Rencana Pelaksanaan
Menyebut
Menyebut Menyebut Menyebut
Nama frekuensi
No isi waktu terjadi perasaan saat
Klien dari
halusinasi halusinasi halusinasi
halusinasi
1
2
3
4
5
Petunjuk Sesi 1 :
1)Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien
b. Teknik Pelaksanaan
a) Salam terapeutik.
b) Perkenalkan nama dan panggilan semua terapis (beri papan
nama)
e) Kontrak
akhir.
3) Tahap Kerja
terjadi halusinasi.
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
(2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b) Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan
21
2. Sesi 2 Stimulasi Persepsi ; halusinasi
a. Kemapuan menghardik halusinasi
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
mengatasi halusinasi
Menyebutkan efektivitas
2.
cara
Menyebutkan cara
3. mengatasi halusinasi
dengan menghardik.
Memperagakan menghardik
4.
halusinasi
Petunjuk Sesi 2:
nama klien
22
b. Teknik Pelaksanaan
1) Persiapan
a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah
mengikuti sesi 1.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Klien dan terapis pakai papan nama.
c) Validasi.
(1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini.
(2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang
d) Kontrak
23
3) Tahap Kerja
giliran.
f) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien
4) Tahap Terminasi.
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK.
(2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok.
b) Rencana Tindak Lanjut
(1) Terapis menganjurkan klien utuk menerapkan cara
24
yang telah dipelajari jika halusinasi muncul
(2) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal
TAK berikutnya.
3. SESI 3 : TAK Stimulasi persepsi : Halusinasi
a. Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah Halusinasi
Menyebut
Nam Menyeb Menyebutka
Menyebutkan Menyebutkan kan
N a utkan n akibat
efek samping 5 benar cara keuntunga
o Klie jenis tidak patuh
obat minum obat n minum
n obat minum obat
obat
1
2
3
4
5
Petunjuk Sesi 3 :
nama klien 25
1) Persiapan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
c) Validasi
menghardik
d) Kontrak
3) Tahap Kerja
obat
d) Terapis meminta klien menjelaskan keuntungan minum
obat
e) Terapis meminta klien menjelaskan akibat tidak patuh
minum obat
f) Berikan pujian pada klien yang benar
g) Mendiskusikan perasaan klien setelah minum obat ( catat di
kertas )
h) Menjelaskan jenis obat, efek samping obat, 5 benar cara
minum obat
i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
mengikuti TAK 27
keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol halusinasi,
28
Petunjuk sesi 4:
nama klien.
2) Deskripsikan jawaban klien tentang siapa saja orang yang
dipelajari.
c) Kontrak
(1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol
dari akhir
3) Tahap Kerja
a) Terapis meminta klien untukmenyebutkan orang yang
diajak bicara
b) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan
c) Terapis meminta klien untuk menyebutkan tiga cara
halusinasi
4) Tahap Terminasi
a) Evaluasi
(1) Terapis menanyakan perasaan pada klien setelah
mengikuti TAK
(2) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol
keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut 30
Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol halusinasi,
yang telah diajarkan pada sesi yang lalu, yaitu menghardik dan
minum obat.
c) Kontrak yang akan Datang
(1) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara
Halusinasi
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1. Menyebutkan
dilakukan
Menyusun jadwal
kegiatan harian
Petunjuk sesi 5:
nama klien.
31
2) Deskripsikan jawaban klien tentang kegiatan yang biasa
dari akhir 32
3) Tahap Kerja
a) Terapis meminta klien untukmenyebutkan kegiatan
keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan cara mengontrol
bercakap-cakap.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pelaksanaan
Berdasarkan hasil pelaksanaan TAK yang telah dilaksanakan pada hari
5 obat benar, keuntungan obat, akibat tidak minum obat, jenis obat, dan
efek obat. Sedangkan 1 klien (16,67 %) tidak mampu menyebutkan jenis,
34
5. Sesi V 33
Dari jumlah klien sebanyak 6 orang,semua klien mampu membuat
B. Pembahasan
Dari hasil Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) diatas dapat disimpulkan
menjadi adaptif, hal ini selaras dengan pernyataan yang dikemukakan oleh
adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil TAK sesi 1 disimpulkan bahwa 6 pasien mampu
minum obat dan memahami kerugian tidak minum obat secara optimal
36
B. Saran
35
1. Dalam memberikan asuhan keperawatan klien dengan halusinasi.,
C. Keuntungan
1. Bagi Pasien / Keluarga
a. Membentuk sosialisasi dengan orang lain
b. Membantu klien dalam proses pemulihan dan agar klien
banyak.
2. Bagi Perawat
Dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam memberikan
37
sehingga dapat mempercepat penyembuhan pasien. Selain itu perawat
untuk menetapkan jenis terapi yang tepat dan benar, serta dapat
Doenges, M.E, Townsend, M.C dan Moorhouse, M.F. (2007). Rencana Asuhan
Keperawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Fitria, Nita. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi Program S-1 Keperawatan. Jakarta
: Salemba Medika, 2009
Keliat, B.A dan Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Cetakan I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
A. Sesi 1
B. Sesi 2
Nama Klien
No. Aspek yang dinilai
Yuli H Endang Iin Maria Wulan Yasmin
Berdoa Berdoa Sho Mengh Tidur Sholat
halusinasi nga
ji
Menyebutkan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
2.
efektivitas cara
Menyebutkan cara Ya Ya Tid Tidak Ya Tidak
3. mengatasi halusinasi ak
dengan menghardik.
Memperagakan Ya Ya Tid Tidak Ya Tidak
4.
menghardik halusinasi ak
C. Sesi 3
Menyebutka Menyebutka Menyebutk
Menyebut Menyebutkan
Nama n efek n 5 benar an akibat
No kan jenis keuntungan
Klien samping cara minum tidak patuh
obat minum obat
obat obat minum obat
1 Yuli H Ya Ya Ya Ya Ya
2 Endang Ya Ya Ya Ya Ya
3 Iin Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Maria Ya Ya Ya Ya Ya
5 Wulan Ya Ya Ya Ya Ya
6 Yasmin Ya Ya Ya Ya Ya
D. Sesi 4
E. Sesi 5
Nama Klien
Enda Iin Maria Wul Yas
No Aspek yang dinilai
Yuli H
ng an min
1. Menyebutkan Ya Ya Ya Ya Ya Ya
dilakukan
Menyusun jadwal
kegiatan harian