Anda di halaman 1dari 4

Manifestasi Klinis

Menurut Hamid (2000), perilaku klien yang terkait dengan halusinasi


adalah sebagai berikut :
a. Berbicara, senyum dan tertawa sendiri
b. Mengatakan mendengar suara, melihat, menghirup, mengecap dan
c.
d.
e.
f.
g.

merasa sesuatu yang tidak nyata.


Menggerakan bibir tanpa suara
Pergerakan mata cepat
Respon vebal lambat
Menarik diri dari orang lain
Berusaaha untuk menghindari orang lain dan sulit berhubungan

dengan orang lain


h. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
i. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan hal yang tidak nyata
j. Tidak mampu melakukan perawatan diri secara mandiri seperti
mandi, sikat gigi, memakai pakaian dan berias dengan rapi
k. Sikap curiga, bermusuhan, menarik diri sulit membuat keputusan
ketakutan, mudah tersinggung, jengkel, mudah marah, ekspresi
wajah tegang, pembicaraan kacau dan tidak masuk akal dan banyak
keringat
l. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik
m. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat
n. Biasa terdapat orientasi waktu, tempat dan orang
Sedangkan menurut Stuart dan Sundeen (1998) yang dikutip oleh
Nasution (2003), seseorang yang, mengalami halusinasi biasanya
memperlihatkan gejala-gejala yang khas yaitu :
a. Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai
b. Menggerakan bibir tanpa menimbulkan suara
c. Gerakan mata abnormal
d. Resp[on verbal yang lambat
e. Diam
f. Bertindak seolah-olah dipenuhi sesuatu yang menyakitkan
g. Peningkatan sistem saraf otonom yang menunjukan ansietas
misalnya, peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah
h. Penyempitan kemampuan konsentrasi
i. Dipenuhi dengan pengalaman sensori
j. Mengkin kehilangan kemampuan untuk membedakan
halisinasi dengan realitas
k. Lebih cenderung mengikuti
l.
m.
n.
o.

petunjuk

yang

halusinasinya dari pada menolaknya.


Menarik diri atau katatonik
Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik
Tremor
Perilaku menyerang teror atau panik

diberikan

antara
oleh

p. Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain


q. Kegiatan fisik yang mereflesikan isi halusinasi seperti amuk atau
agitasi
r. Tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks
s. Tidak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang
Hamid, Achir Yani, 2000. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa 1.
Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. Jakarta :
Depkes RI

Sumber Kedua
Manifestasi Klinis

1. Halusinasi Pendengaran
Halusinasi pendengaran adalah ketika mendengar suara atau
kebisingan, paling sering mendengar suara orang. Suara berbentuk
kebinsingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbicara
tentang klien, bahkan sampai ada percakapan lengkap antara dua orang
yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien
mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu
kadang dapat membahayakan. (stuart,2007)
a. Data Objektif
1) Bicara atau tertawa sendiri.
2) Marah-marah tanpa sebab
3) Mengarahkan telinga kea rah tertentu
4) Menutup telinga
b. Data Subjektif
1) Mendengar suara atau kegaduhan
2) Mendengar suara yang mengajak bercakap cakap
3) Mendengar suara yang menyuruh melakukan sesuatu yang
berbahaya
2. Halusinasi Penglihatn

Halusinasi pengelihatan adalah stimulus visual dalam bentuk kilatan


cahaya, gambar geometris, gambar kartun, bayangan yang rumit atau
kompleks. Bayangan biasa yang menyenangkan atau menakut ksn
seperti melihat monster. (stuart,2007)
a. Data Objektif
1) Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu
2) Ketakutan Kepada sesuatu yang tidak jelas
b. Data Objektif
1) Melihat bayangan, sinar bentuk geometris, bentuk kartun,
melihat hantu atau monster.
3. Halusinasi Penghidu
Halusinasi Penghidu adalah membaui bau-bauan tertentu seperti bau
darah, urin, dan feses umumnya bau-bauan yang tidak menyenang kan.
Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang , atau
dimensia. (stuart,2007)
a. Data Objektif
1) Menghidu sedang membaui bau-bauan tertentu
2) Menutup hidung
b. Data Subjektif
1) Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feses kadangkadang bau itu menyenangkan
4. Halusinasi Pengecap
Halusinasi pengecap adalah Merasa mengecap rasa seperti rasa darah,
urin atau feses. (stuart,2007)
a. Data Objektif
1) Sering meludah
2) Muntah
b. Data Subjektif
1) Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
5. Halusinasi Perabaan
Halusinasi Perabaan adalah mengalami nyeri atau ketidak nyamanan
tanpa stimulus yang jelas. Rasa tesentrum listrik yang datang dari
tanah, benda mati atau orang lain. (stuart,2007)
a. Data Objektif

1) Menggaruk-garuk permukaan kulit


b. Data Subjektif
1) Menyatakan ada serangga di permukaan kulit.
2) Merasa tersengat listrik
6. Halusinasi seksual
Persepsi tentang alat genital yang palsu, penderita merasa
adanya sensasi luar biasa pada alat genitalnya.
7. Halusinasi kinesti
Persepsi palsu pada seseorang setelah mengalami operasi besar/
mayor.
8. Agnosia
Gangguan persepsi yang ditandai dengan ketidakmampuan
mengenal dan menginterpretasikan kesan sensorik.

Anda mungkin juga menyukai