Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Hari/ Tanggal : 21 November 2018


Durasi : 45 Menit
Sasaran : Klien Post fraktur dan Keluarga
Tempat : Desa Mawar V
Pelaksana : 1. Nur Widiana (SK116043)
2. Riska Maulita (SK116051)
3. Tina Farida (SK116057)
4. Ulfatun Nadhiroh (SK116059)
5. Vina Vebriyani (SK116060)
Hari/ Tanggal 23 November 2018

A. Pokok Bahasan : Gangguan Muscoloskeletal


B. Sub Pokok Bahasan : Latihan Berjalan: Walker
C. Capaian Pembelajaran
1. Sikap :
a. Masyarakat desa mawar v menyetujui diadakannya penyuluhan/
pendidikan kesehatan tentang latihan berjalan menggunakan walker.
b. Masyarakat desa mawar v mau melakukan latihan berjalan
menggunakan walker.
2. Pengetahuan :
Masyarakat desa mawar v mampu memahami latihan berjalan
menggunakan walker yang telah disampaikan oleh Tim penyuluh.
3. Psikomotor :
Masyarakat desa mawar v mampu melakukan/ mempraktikkan latihan
berjalan menggunakan walker yang telah disampaikan oleh Tim penyuluh.
D. Materi :
1. Pengertian Alat Bantu Jalan
Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada
penderita atau pasien yang mengalami penurunan otot dan patah tulang
pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan (Kozier barbara,
dkk. 2009).
2. Pengertian Walker
Walker adalah alat bantu berjalan yang terbuat dari pipa logam
(biasanya alumunium) dengan memiliki empat penyangga dan 4 kaki yang
kokoh. Walker merupakan suatu alat yang ringan, mudah dipindahkan,
setinggi pinggang. Alat bantu ini dapat menopang dan memberikan rasa
aman pada pasien.

3. Fungsi Walker
Fungsi walker, yaitu :
a. Dapat menopang dan memberikan rasa aman pada pasien.
b. Membantu mempercepat pengembalian kebugaran
c. Menjaga pasien pada saat melakukan latihan berjalan.

4. Tujuan
a. Membantu mempertahankan keseimbangan
b. Mengurangi dampak negative imobilitas

5. Indikasi
a. Pasien tirah baring lama,
b. Pasien yang masih lemah,
c. Pasien yang terdapat fraktur pada kaki, dll.

6. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

a. Pasien harus menggunakan sepatu rata dan tidak licin waktu akan
latihan.
b. Kekuatan otot tangan dan kaki.
c. Keseimbangan berdiri.
d. Frekuensi latihan.

7. Macam-macam Walker
a. Walker dengan 4 kaki tanpa roda di bawah.
b. Delta walker dengan 3 kaki dengan ada rodanya.
c. Rolatar walker dengan 4 kaki dan 2 roda di depan.
d. Folding walker / kekuatan tangan maksimal.

8. Cara menggunakan Walker


a. Klien menggunakan sepatu yang rata dan tidak licin.
b. Angkat dan letakan walker senyaman mungkin di depan pasien.
Keempat penyangga walker harus berada di lantai.
c. Ketika klien bangkit dari duduk atau akan memulai latihan, pergunakan
tangan kursi sebagai penopang, selanjutnya tempatkan salah satu tangan
pada walker kemudian tangan yang satunya, setelah itu lakukan gerakan
kaki maju.
d. Pastikan pasien mengangkat kakinya pada saat berjalan, bukan menarik.
e. Gerakan kaki pasien yang lemah atau terluka terlebih dahulu menuju
walker.

f.  Lalu langkahkan kaki yang tidak sakit ke


depan kaki yang sakit.

g. Untuk pemakaian walker, tanyakan pada pasien gerakan


kaki mana yang lebih dulu enak untuk digerakkan atau sesuaikan
dengan kenyamanan pasien.
h. Kedua tangan pasien memegang pada bagian tangan walker.

1. Daftar Pustaka

Kozier, Barbara. (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Edisi 5.


Jakarta: EGC.
Suratun. Heryati. Manurung, S. Raenah, E. (2008). Klien Gangguan
Sistem Muskoloskeletal: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Risnanto. Insani, Uswatun. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah: Sistem Muskuloskeletal: Ed. 1, Cet. . Yogyakarta:
Depublish
Arisdiani, Triana. Dkk. (2017). Checklist Pelaksanaan Prosedur
Keperawatan PSIK STIKes Kendal. Kendal: STIKes Kendal

E. Metode :
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab/ Diskusi
F. Media :
1. LCD/ Proyektor
2. Leaflet
3. Power Point
4. Walker

G. Setting Tempat :

Keterangan :
: LCD/Proyektor

: Moderator
: Penyuluh

: Fasilitator

: Peserta

: Observer

H. Kegiatan Belajar :
1. Pendahuluan :
Fraktur adalah patah tulang atau terganggunya kesinambungan
jaringan tulang yang disebabkan oleh trauma langsung maupun trauma
tidak langsung. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat jumlah kejadian
fraktur pada tahun 2011-2012 terdapat 1,3 juta orang yang menderita
fraktur. Menurut DEPKES RI tahun 2011 di Indonesia sendiri juga banyak
yang mengalami fraktur, fraktur di Indonesia terdapat 45.987 orang yang
mengalami fraktur, prevalensi kejadian fraktur yang paling tinggi adalah
fraktur femur yaitu terdapat 19.729 orang yang mengalami fraktur,
sedangkan ada 14.037 orang yang mengalami fraktur cluris dan terdapat
3.776 orang mengalami fraktur tibia. Salah satu cara untuk
mengembalikan fraktur seperti semula yaitu salah satu cara adalah
rekognisi atau dilakukan tindakan pembedahan (Sjamsuhidayat & Jong,
2005).

2. Pelaksanaan :

Wakt Kegiatan
No Tahap Metode
u Penyuluh Audience
1 Pembukaan 5 1. Mengucapkan 1. Menjawab Lisan
menit salam
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri
3. Menjelaskan 3. Memperhatikan
tujuan
4. Kontrak waktu 4. Memperhatikan
5. Apersepsi 5. Menjawab
2 Isi 25 Menjelaskan : Ceramah
menit 1. Pengertian Alat 1. Memperhatikan
Bantu Jalan 2. Memperhatikan
2. Pengertian walker 3. Memperhatikan
3. Fungsi walker 4. Memperhatikan
4. Tujuan walker
5. Indikasi 5. Memperhatikan
6. Memperhatikan
6. Hal-Hal yang
7. Memperhatikan
perlu diperhatikan
7. Macam-macam
walker
8. Memperhatikan
8. Cara
menggunakan
9. Memperhatikan
walker
3 Penutup 15 1. Memberi 1. Aktif bertanya Ceramah
menit kesempatan dan
bertanya Diskusi
2. Menjawab 2. Memperhatikan
pertanyaan
3. Evaluasi 3. Menjawab
4. Menyimpulkan 4. Memperhatikan
5. Memberi reward 5. Menjawab
6. Memberitahu 6. Memperhatikan
kontrak waktu
selanjutnya
7. Mengucapkan 7. Menjawab
salam

I. Evaluasi :
1. Evaluasi Proses :

a. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan


penyuluh saat menyampaikan Pengertian Alat Bantu Jalan Fraktur.
b. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat menyampaikan pengertian walker.
c. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat menyampaikan Fungsi walker
d. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat menyampaikan Tujuan walker.
e. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat menyampaikan Indikasi.
f. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat menyampaikan Hal-Hal yang perlu diperhatikan

g. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan


penyuluh saat menyampaikan Macam-macam walker
h. Masyarakat Desa Mawar V memperhatikan dan mendengarkan
penyuluh saat menyampaikan Cara menggunakan walker

2. Evaluasi Hasil :
a. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Pengertian Alat Bantu Jalan fraktur dengan 80 % benar.
b. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Pengertian walker dengan 90 % benar.
c. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Fungsi walker dengan 90 % benar.
d. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Tujuan walker dengan 90 % benar.
e. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Indikasi dengan 85 % benar.
f. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Hal-Hal yang perlu diperhatikan dengan 90 % benar.

g. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan


kembali Macam-macam walker dengan 85 % benar.
h. Masyarakat Desa Mawar V mampu memahami dan menjelaskan
kembali Cara menggunakan walker dengan 89 % benar.

J. Lampiran
RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN (RPK)
Rancangan Pendidikan Kesehatan ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III (KMB III)

Dosen Pengampu:
Ahmad Asyrofi, M.Kep., Ns.Kep.M.B
Triana Arisdiani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB
Hendra Adi Prasetyo S, Kep., Ns
Ns. Hermanto, MAN.

Di Susun Oleh Kelompok II


PSIK VB
Nur Widiana (SK116043)
Riska Maulita (SK116051)
Tina Farida (SK116057)
Ulfatun Nadhiroh (SK116059)
Vina Vebriyani (SK116060)
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tahun Akademik 2018/ 2019

Anda mungkin juga menyukai