Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

HERPES ZOOSTER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik


Keperawatan

Pembimbing Akademik:
Disusun Oleh :

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
Format Pengkajian

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 8 September 2023
Jam : 13.00 wib
Nama Mahasiswa :
Ruang : Kenanga

1. Identitas
1.1 Pasien
a. Nama : Tn.Y
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 43 th
d. Agama : islam
e. Status perkawinan : Menikah
f. Pekerjaan : Swasta
g. Pendidikan terakhir : SMA
h. Alamat : Kendal
i. No.Register : 998765
j. Diagnostik medik : Herpes Zooster
1.2 Penangung Jawab
a. Nama : Ny. L
b. Umur : 42
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Alamat : Kendal
2. Riwayat kesehatan
2.1 Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri dan tidak nyaman karena
muncul adanya lepuhan kemerahan membentuk gelembung pada daerah
perut sebelah kiri
2. Kronologi penyakit saat ini : pasien mengeluh gatal-gatal pada
daerah perut disertai nyeri dan rasa tidak nyaman dan muncul adanya
lepuhan kemerahan membentuk gelembung pada daerah perut sebelah
kiri disertai demam.

3. Pengaruh penyakit terhadap pasien : pasien mengatakan merasa


tidak nyaman dengan penyakitnya.
4. Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan : pasien dapat
sehat kembali seperti sebelumnya
2.2 Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Penyakit masa anak-anak : thypoid, febris
b. Alergi : tidak ada
c. Pengalaman / dirawat sebelumnya : pasien mengatakan pernah rawat
jalan di puskesmas dengan riwayat penyakit yang sama
d. Bagaimana pola makan pasien : pasien mengatakan pola makannya
tidak teratur
e. Riwayat penanganan medis yang dijalani pasien : pasien mengatakan
ia menaati dan melakukan saran dari petugas kesehatan
f. Pengobatan terakhir : obat paracetamol dan Amoxilin
2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga
 Dengan Siapa klien tinggal dan berapa jumlah ? pasien mengatakan
tinggal dengan istri dan kedua anaknya
 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit ? pasien
mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit sama
denganya
 Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau
menurun ?
Pasien mengatakan tidak ada
 Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu anggota
keluarga sakit ? merasa khawatir dan cemas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pernafasan
Bunyi nafas vesikuler, tidak ada benjolan maupun nyeri tekan, sonor pada
semua lapang paru

b. Sirkulasi
,jantung : Bunyi SI-S2 reguler, cardiomegali (-), bising sistolik (-), ictus
cordis teraba pada ICS 5 mid clavikula
1) Suhu : 39ºC
2) Nadi : 108x/menit
3) Tekanan Darah: 130/90 mmHg
4) RR : 20x/menit
5) Irama jantung : teratur
6) Warna : pucat, mukosa bibir kering
c. Musculoskeletal
Tidak ada kelelahan dan kelemahan pada otot
d. Eliminasi
Tidak ada gangguan eliminasi, BAK lancar dan warna jernih. BAB lancar
1x sehari
e. Ekstremitas
Terpasang infus di ekstremitas atas sebelah kanan
f. Integritas ego
- Menyangkal gejala yang timbul
- Khawatir dengan kondisi kesehatannya
- Gelisah, focus pada diri sendiri
g. Nyeri/ketidaknyamanan:
P : nyeri bertambah saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk benda tajam
R : nyeri dirasakan pada perut kuadran kiri
S : skala nyeri 4 (0 sampai 10)
T : nyeri dirasakan intermitten atau continue
B. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
1 S : Pasien mengeluhkan nyeri, Sekresi mucus Nyeri akut
P: nyeri bertambah saat berlebih pada lumen berhubungan
beraktivitas dan berkurang apendiks dengan agen
saat istirahat injury biologis
Q : seperti ditusuk-tusuk benda (inflamasi
tajam appendicitis)
R : nyeri dirasakan pada perut Appendiks teregang
kuadran kiri
S : skala nyeri 4 (0-10)
T : nyeri dirasakan intermitten Nyeri akut
atau continue

O:
- Pasien tampak meringis
menahan sakit
- pasien tampak memegangi
bagian perut yang sakit
- ada nyeri tekan pada perut
kuadran kanan bawah.

2 S: pasien mengeluhkan demam Peradangan pada Hipertermia


jaringan berhubungan
O: S: 37oC dengan Proses
infeksi ditandai
Kerusakan kontrol dengan tubuh
suhu terhadap teraba hangat
inflamasi

Hipertermia

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal : 08 September 2023


Nama Pasien : Tn. Y
Umur : 43 Thn

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN Tanda-


tangan
1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2.
Hipertermia berhubungan dengan proses perjalanan
penyakit (infeksi herpes zooster
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal : 08 September 2023


Nama Pasien : Tn. Y
Umur : 43 tahun

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
Nyeri akut
tindakan 2x24 jam, (I.08238)
berhubunga
diharapkan tingkat nyeri Observasi
n dengan
menurun (L.12111) - Indentifikasi skala
agen cidera
dengan kriteria hasil : nyeri
biologis
1. Keluhan nyeri Terapeutik
menurun - Fasilitasi istirahat
2. Meringis menurun dan tidur
3. Kesulitan tidur Manajemen Nyeri
menurun a. Monitor nyeri dengan PQRST
Setelah dilakukan b. Monitor vital sign sebelum dan
tindakan 2x24 jam, sesudah pemberian analgetik
diharapkan tingkat nyeri pertama kali
menurun (L.12111) c. Kurangi faktor presipitasi nyeri
dengan kriteria hasil : d. Ajarkan teknik nonfarmakologi
1. Keluhan nyeri untuk mengurangi nyeri:
menurun relaksasi nafas dalam
2. Meringis menurun e. Kolaborasi pemberian analgetik
3. Kesulitan tidur
menurun
Setelah dilakukan tindakan
1 x 8 jam, diharapkan
tingkat nyeri menurun
dengan kriteria hasil : a.
Keluhan nyeri menurun
b. Meringis menurun
c. Kesulitan tidur menurun
2. Setelah dilakukan a. Monitor tanda-tanda vital,
Hipertermia
tindakan 2x24 jam, observasi adanya peningkatan
berhubunga
diharapkan tingkat nyeri suhu terus-menerus
n dengan
menurun (L.12111) b. Monitor Input & output tiap 8
proses
dengan kriteria hasil : jam : perhatikan output < 250
infeksi
1. Keluhan nyeri ml/8jam
herpes
menurun c. Anjurkan minum banyak 8
zooster,
2. Meringis menurun gelas/hari
reaksi
3. Kesulitan tidur d. Anjurkan pasien dan keluarga
inflamasi
menurun untuk melakukan kompres
Setelah dilakukan hangat untuk menurunkan suhu
tindakan 2x24 jam, badan
diharapkan tingkat nyeri e. Kolaborasi pemberian
menurun (L.12111) antipiretik sesuai program
dengan kriteria hasil : medik (aspirin, aminophilin,
1. Keluhan nyeri paracetamol) dan evaluasi
menurun efeknya sampai suhu tubuh
2. Meringis menurun pasien normal kembali dalam
3. Kesulitan tidur 24 jam
menurun
Setelah dilakukan tindakan
1 x 4 jam, diharapkan
hipertermi menurun dengan
kriteria hasil :
a. Tanda vital & suhu
kembali normal,
b. Tidak terjadi demam
dan diaporesis,
c. Tidak ada tanda &
gejala dehidrasi
Implementasi

Tanggal : 08 September 2023


Nama pasien : Tn.Y
Umur : 43 th
Ruang : Kenanga

Jam Diagnosa Implementasi TTD


13.3 a. Memonitor nyeri dengan PQRST
Nyeri akut
b. Memonitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama
0 wib berhubungan
kali
dengan agen
c. Mengurangi faktor presipitasi nyeri
cidera biologis
d. Mengajarkan teknik non farmakologi: kompres hangat.
e. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik.

13.30 a. Memonitor tanda-tanda vital, observasi adanya peningkatan suhu terus-


Hipertermia
menerus
wib berhubungan
b. Memonitor Input & output tiap 8 jam : perhatikan output < 250 ml/8jam
dengan proses
c. Menganjurkan minum banyak 8 gelas/hari
infeksi herpes
d. Menganjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan kompres hangat
zooster, reaksi
untuk menurunkan suhu badan
inflamasi
e. Berkolaborasi pemberian antipiretik sesuai program medik (aspirin,
aminophilin, paracetamol) dan evaluasi efeknya sampai suhu tubuh
pasien normal kembali dalam 24 jam
Evaluasi

Tanggal : 08 September 2023


Nama pasien : Tn.Y
Umur : 43 th
Ruang : Kenanga

Jam Diagnosa Perkembangan TTD


17.30 S : pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
Nyeri akut
WIB berhubungan O: pasien terlihat lebih nyaman, skala nyeri 3 (0-10)
dengan agen
A : masalah teratasi sebagian
cidera biologis
P : Ulangi intervensi pemberian analgesik sesuai waktu pemberian dan
dosis yang ditentukan
17.30 S : pasien mengatakan demam berkurang dan tidak menggigil
Hipertermia
berhubungan O: pasien terlihat lebih nyaman, suhu badan 37O C
dengan proses
A : masalah teratasi sebagian
infeksi herpes
zooster, reaksi P : Ulangi intervensi pemberian antipiretik sesuai waktu pemberian dan
inflamasi
dosis yang ditentukan jika terjadi demam berulang

Anda mungkin juga menyukai