Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN An.A DENGAN GASTROENTERITIS


DI UPT PUSKESMAS PANCUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Anak

Disusun Oleh
Nama : SUBARI
NIM : 202303059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
2023
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.A DENGAN DIARE


DI RUANG ISMAIL UPT PUSKESMAS PANCUR

I. PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas
1. Nama/Nama panggilan : An.A
2. Tempat tgl lahir/usia : Rembang, 11 Desember 2021/1
tahun 5 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Desa Wuwur
7. Tgl masuk : 29 Mei 2023
8. Tgl pengkajian : 20 Mei 2023 (10:00 WIB)
9. Diagnosa medik : Gastrointestinal Akut
10. Rencana terapi :-

B. Identitas Orang tua


1. Ayah
a. Nama : Tn.S
b. Usia : 35 tahun
c. Pendidikan : SLTP
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Pegawai swata
e. Agama : Islam
a. Alamat : Desa Wuwur

2. Ib a. Nama : Ny.D
u
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT/Berjualan makanan
di rumah
e. Agama : Islam
f. Alamat : Desa Wuwur

C. Identitas Saudara Kandung


No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS
KESEHATAN
1 An.B 6 tahun Kakak Pernah
mengalami
mencret-
mencret usia
7 hari setelah
kelahiran
karena alergi
susu sapi.
Kejang pada
usia 2 tahun

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama :
Mencret-mencret disertai berlendir
Riwayat Penyakit Sekarang :
Ibu pasien mengatakan sebelum datang ke UGD Puskesmas Pancur
anaknya mencret-mencret, cair, berlendir, ada sedikit ampas, tanpa
darah, warna hijau dan berbau khas disertai demam naik turun
sejak hari jumat dan sorenya berobat ke dokter dan diberi antibiotik
saja, namun tidak ada perubahan. Di rumah pasien muntah 3 kali
sehari, muntah berisi cairan seperti susu tanpa disertai darah.
Pada tanggal 29 Mei 2023 orang tua membawa pasien ke UPT
Puskesmas Pancur, masuk ruang UGD pukul 05.55 WIB dan
diagnosa oleh dokter Gastrointestinal Akut (GEA) dengan
dehidrasi ringan- sedang. Dokter menyarankan pasien untuk di
rawat, dan pasien dibawa ke ruang Ismail pukul 08.30 WIB.

Keluhan Pada Saat Pengkajian :


Dilakukan pengkajian pada tanggal 29 Mei 2023 pukul 10:00 WIB.
Ibu pasien mengeluh anaknya mencret-mencret, ibu mengatakan
anaknya mencret karena memakan jajanan warung seperti ciki-
cikian, coklat, dan es susu. Saat menangani anaknya mencret ibu
memberi olesan minyak kayu putih di daerah perut pasien dan
memberikan minum air putih. Tinjanya berwarna hijau kekuningan,
cair, sedikit ampas, tidak berlendir, tidak ada darah saat BAB dan
berbau khas. Sejak tadi pagi pukul 05.00 hingga waktu pengkajian
pasien sudah BAB lebih dari 10 kali. Ibu pun mengeluh dibagian
dubur anaknya terdapat warna kemerahan. Selama sakit anaknya
selalu rewel, nafsu makannya menurun dan sering merintih “lara”
sambil memegangi perutnya.

B. Riwayat Kesehatan Lalu (Khusus untuk anak usia 0-5 tahun)


1. Prenatal Care
a. Ibu memeriksakan kehamilannya jarang dilakukan karena
tempat pemeriksaan yang jauh, pada saat usia kehamilan 5
bulan dan usia 9 bulan di bidan dan mengatakan anaknya
sehat. Saat masa kehamilan ibu pasien juga sempat drop,
lemas dan nafsu makan menurun karena rasa mual dan
muntah yang berkepanjangan hingga usia kehamilan 5
bulan. Sempat di infus di puskesmas.
b. Riwayat terkena radiasi : tidak ada riwayat keluarga yang
mempunyai penyakit menular
c. Riwayat berat badan selama hamil : Ibu mengatakan berat
badan naik 13 Kg
d. Riwayat imunisasi TT : ibu mengatakan imunisasi TT pada
saat hamil
e. Golongan darah ibu A, golongan darah ayah B
2. Antenatal Care
a. Tempat melahirkan : RSUD dr. R. Soetrasno Rembang
b. Jenis persalinan : Secara karena sudah pecah ketuban
c. Penolong persalinan : dr. SpOG
d. Komplikasi yang dialami ibu pada saat melahirkan dan
setelah melahirkan :
3. Postnatal Care
a. Kondisi bayi : berat badan bayi saat lahir 2.300 gram, tinggi
34 cm. Appereance : merah muda seluruhnya, Pulse : 110
kali/menit, Grimace : menangis, Activity : fleksi dengan
baik, Respiratory : menangis kuat
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami : -

(Untuk Semua Usia)

 Klien pernah mengalami penyakit : orang tua pasien


mengatakan pernah mengalami mencret pada usia 7
bulan namun tidak lebih dari 3 kali. Pasien juga pernah
sakit batuk pilek dan demam pada 4 bulan terakhir tidak
lebih dari 3 hari.
 Riwayat kecelakaan : menurut orang tua pasien tidak
pernah mengalami kecelakaan
 Riwayat mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa
anjuran dokter dan menggunakan zat/substansi kimia
berbahaya : ibu pasien mengatakan saat pilek dan
demam yang lalu mengkonsumsi obat dari apotek yaitu
obat termorex anak.
 Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya :

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ket :

Laki-laki : Tinggal serumah :

Perempuan : Meninggal :

Ikatan darah : Pasien :

III. Riwayat Imunisasi (imunisasi lengkap)


No Jenis Waktu pemberian Frekuensi Reaksi Frekuensi
Imunisasi setelah
pemberian
1 Hb0 Saat lahir Demam 2 hari
2 DPT Usia 2, 3, 4 bulan Demam 2 hari
3 BCG Usia 2 bulan Demam 2 hari
4 Rotavirus Usia 2, 4, bulan Demam 2 hari
5 Campak Belum dilakukan

IV. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 3,7 kg
2. Tinggi badan : 53 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 7 bulan, gigi tanggal 1, jumlah gigi
14 buah.
B. Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 6 bulan
2. Duduk : 7 bulan
3. Merangkak : 8 bulan
4. Berdiri : 9 bulan
5. Berjalan : 13 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 minggu
7. Bicara pertama kali: 1 tahun dengan menyebutkan mama papa
8. Berpakaian tanpa bantuan :
V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Pemberian ASI ± 3 jam setelah lahir, kemudian selanjutnya diberi
ASI saja hingga usia 6 bulan.
Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian ASI : motivasi ibu karena ASI penting
bagi pertumbuhan, lebih sehat dan hemat biaya
2. Jumlah pemberian : diberikan ketika menangis dan
sebanyak banyaknya
3. Cara pemberian : melalui dot karena ibu merasakan nyeri ketika
langsung m enete
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0-6 bulan ASI Sampai saat ini
2. 6-12 bulan ASI, bubur tim, 3 bulan
pisang yang
dihaluskan
3. Saat ini Nasi/bubur tim, Sampai saat ini
sereal (ikan, telur,
sayur)

VI. Riwayat Psikososial


 Anak tinggal bersama : Orang tua
 Lingkungan berada di : lingkungan komplek
 Rumah dekat dengan : taman dan penduduk lainnya
 Kamar klien :
 Rumah ada tangga : ada 1 lt
 Hubungan antar anggota keluarga : menurut ibu pasien
hubungan dengan keluarga baik, tiak ada sibling sering
bermain dengan ayah dan neneknya.
 Pengasuh anak : ibu pasien mengatakan yang
mengasuh pasien adalah dirinya sendiri dan bersama suami.

VII. Riwayat Spiritual


 Suport sistem dalam keluarga :
 Kegiatan keagamaan :

VIII. Reaksi Hospitalisasi


A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Ibu membawa anaknya ke RS karena : Mencret-mencret,
disertai demam naik turun, muntah 3 kali sehari.
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : dokter
mendiagnosa Gastrointestinal Akut (GEA) dengan dehidrasi
ringan-sedang.
 Perasaan orang tua saat ini : ibu mengatakan sedih
melihat anaknya merintih kesakitan, dan ibu khawatir takut
terjadi sesuatu yang lebih parah dari saat ini.
 Orang tua selalu berkunjung ke RS : pasien selalu
ditemani orang tua.
 Yang akan tinggal dengan anak : ibu pasien mengatakan yang
menemani pasien selalu bergantian antara ayahnya atau
neneknya jika ibu atau ayahnya sedang bekerja.
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap : -

X. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

No ACTIVITY DAILY SEBELUM SAKIT KETIKA SAKIT


LEAVING
1. NUTRISI
A. Makan
a. Jenis Nasi, tempe,telur, bubur, seling
bubur, selingan makanan bolu kukus
makanan biscuit atau telur rebus.
b. Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
c. Porsi/jumlah ½ mangkuk sedang ¼ mangkuk sedang
kalori
d. Makanan Makanan ciki- Bubur
kesukaan cikian, coklat dan
susu
e. Makanan Nasi Cokelat, kacang-
pantangan tim,telur,tempe, kacangan
ikan, telur
f. Nafsu makan Nafsu makan Nafsu makan
bertambah menurun
g. Cara makan Dibantu Dibantu
sendiri/bantu
h. Kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
menelan/tidak menelan menelan
MASALAH Tidak ada masalah Sulit makan
B. Minum
a. Jenis Air putih, ASI, the Air putih , ASI
manis
b. Frekuensi 8x perhari 6x sehari
c. Jumlah (cc) 60 cc 60 cc
d. Cara minum Dibantu Dibantu
sendiri/bantu
MASALAH Tidak ada Sering merasa haus
2. ELIMINASI
A. Buang Air Besar
a. Frekuensi 1x perhari 10x perhari
b. Waktu 1x perhari 10x perhari
c. Warna Feses kuning Feses hijau
kecoklatan kekuningan
d. Bau,darah ,lender Tidak berdarah Cair sedikit ampas,
tidak berlendir, tidak
ada darah saat BAB
dan berbau khas
e. Konsistensi Lembek Cair
f. Obstipasi Tidak mengalami Tidak mengalami
obstipasi obstipasi
g. Diare
h. Kolostomi Tidak melakukan Tidak melakukan
kolostomi kolostomi
i. Pengeluaran Sendiri Sendiri
sendiri/bantu
j. Kenggunaan - Memberikan obat
pencahar termorex
B. Buang Air Kecil
a. Frekuensi 7x perhari 10x sehari
b. Jumlah urine 740ml 1000 ml
output (cc)
c. Warna Bening kekuningan Bening kekuningan
d. Ada tidaknya Tidak ada Tidak ada
bau
e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada
darah/hematuria
f. Ada tidak Tidak ada Tidak ada
kesulitan
g. Inkontinensia Tidak ada Tidak ada
h. Penggunaan Tidak menggunakan Tidak menggunakan
kateter kateter kateter
i. Cara Sendiri Sendiri
pengeluaran
dibantu/sendiri
MASALAH Tidak ada Tidak ada

3. ISTIRAHAT&TIDUR
a. Waktu tidur 8 jam 6 jam
sendiri
b. Waktu tidur 2 jam 1 jam
siang
c. Lamanya 10 jam 8 jam
d. Kebiasaaan Tidak ada Tidak ada
penghantar tidur
e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada
masalah tidur
f. Kebiasaan yang Tidak ada Tidak ada
dilakukan saat
istirahat
4. A. Mandi
a. frekuensi 2x sehari 1x sehari
b. penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun
atau tidak dan sampo
c. cara melakukan Dibantu Dibanttu
sendiri/bantu
B. oral hygiene
a. frekuensi 2x sehari 1xsehari
b. waktu Pagi Pagi
c. menggunakan Gosok gigi Tidak gosok gigi
sikat gigi
d. menggunakan Menggunakan Tidak
pasta gigi
MASALAH Tidak ada Tidak ada
5. AKTIFITAS DAN
LATIHAN
A. Olahraga
a. Jenis Tidak ada Tidak ada
b. Frekuensi Tidak ada Tidak ada
B. Kegiatan diwaktu Main dilingkungan Tiduran ditempat
luang rumah tidur
C. Cara melakukan Dibantu dibantu
sendiri/bantu
Masalah Tidak ada Tidak ada

XI. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : pasien dapat berorientasi sepenuhnya


2. Kesadaran : compos metis E4V5M6, lesu, gelisah,
cengeng, mudah mengantuk
3. Tanda tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60 mmHg
b. Denyut nadi : 130x/menit
c. Suhu : 37C
d. Pernafasan :25x/menit
4. berat badan : 8 kg
5. tinggi badan : -3SD s/d <-2SD
6. kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & hygiene kepala: Bersih
a. warna rambut : tampak bersih
b. penyebaran : tidak ada
c. mudah rontok : tidak mudah rontok
d. kebersihan rambut : rambut bersih tidak kotor

palpasi
benjolan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada
tekstur rambut : Rambut halus
7. Muka
Inpeksi
a. Simetris/tidak : simetris
b. Bentuk wajah : oval
c. Gerakan abnormal : tidak terdapat gerakan
d. Ekspresi wajah : menangis
Palpasi
Nyeri tekan/tidak : tidak
Data lain : tidak ada
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : edema/tidak : tidak
Radang/tidak : tidak
b. Sclera : Icterus/tidak : tidak
c. Conjungtiva : radang/tidak : tidak
Anemis/tidak : tidak
d. Pupil : -Reflesk pupil terhadap cahaya normal
karena bereaksi sangat cepat terhadap keadaan perubahan cahaya.
e. Posisi mata
Simetris/tidak : Simestris
f. Gerakan bola mata : gerakan normal
g. Penutupan kelopak mata : penutupan mata yang sehat
h. Keadaan bulu mata : terdapat bulu mata panjang
i. Keadaan visus : normal
j. Penglihatan : - kabur/tidak : tidak
- Diplopia/tidak : tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada nyeri
Data lain : tidak ada
9. Hidung&Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : simetris
b. Bentuk hidung : simetris
c. Keadaan septum : normal
d. Secret/cairan : tidak ada
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/bentuk telinga: normal (simetris)
c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : simetris
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada, bersih, tidak ada sekret
Palpasi
Nyeri tekan/tidak : tidak ada nyeri
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinner : positif
b. Weber : tidak ada lateralis simetris antara kiri dan
kanan
c. Swabach : normal
Pemeriksaan vestibuler : normal
Data lain : tidak ada
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Bersih
- Karang gigi/karies : tidak ada
- Pemakain gigi palsu : tidak ada
b. Gusi
Merah/Radang/Tidak : Tidak
c. Lidah
Kotor/tidak : tidak
d. Bibir
- Cianosis/pucat/tidak : tidak pucat
- Basah/kering/pecah : basah
- Mulut berbau/tidak : Tidak berbau
- Kemampuan bicara : terbete-bete
Data lain : tidak ada

12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pucat kering
b. Nyeri tekan : terdapat nyeri tekan
c. Nyeri menelan : nyeri
13. Leher
Inspeksi
a. Kelenjar tyroid : simetris, tidak ada lesi
Palpasi
a. Kelenjar tyroid : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Kaku kuduk/ tidak : tidak ada kaku kuduk
c. Kelenjar limfe : tidaka ada nyeri tekan dan benjolan
atau pembesaran
Data lain
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : normal tidak ada kelainan bentuk dada, simetris
b. Irama pernafasan : teratur
c. Pengembangan diwaktu bernapas : 2:1
d. Tipe pernapasan: menggunakan pernafasan
dada Palpasi
a. Vocal fremitus : normal dapat merasakan getaran
b. Massa/ nyeri : tidak ada massa/ nyeri
Auskultasi
a. Suara napas : vesikuler
b. Suara tambahan : tidak ada suara tambahan
Perkusi : sonor/ resonan (dug)
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : tidak ada pulsasi, teraba ICS V MCL selebar (1
jari)
Perkusi
Pemesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
a. BJ I : Normal terdengar saat ekspirasi maksimal
b. BJ II : normal sesaat setelah inspirasi dalam
c. BJ III :
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada suara tambahan
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak membncit
b. Ada luka/ tidak : tidak ada luka
Palpasi
a. Hepar : tidak nyeri tekan
b. Lien : tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 17x/menit
Perkusi
a. Tympani
b. Redup
Data lain : saat d auskultasi pekak artinya terdapat cairan, saat
auskultasi peristaltic meningkat dan memanjang (borboritmi)
17. Genitalia dan anus : vagina menutup tampak bersih tidak ada tanda
infeksi seperti kemerahan atau iritasi
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
 Pergerakan kanan dan kiri : simetris
 Pergerakan abnormal : tidak ada pergerakan abnormal
 Kekuatan otot kanan/ kiri : 4 (1-4)
 Tonus otot kanan/ kiri : Normal
 Koordinasi gerak : Normal
b. Refleks
 Biceps kanan/ kiri : refleks positif
 Triceps kanan/ kiri : refleks positif
c. Sensori
 Nyeri : tidak ada nyeri
 Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin
 Rasa raba : pasien dapat merasakan rangsang
raba Ekstremitas bawah
a. Motorik
 Gaya berjalan : tegap
 Kekuatan kanan/ kiri : 4 (1-4)
 Tonus otot kanan/ kiri
b. Refleks
 KPR kanan/ kiri
 APR kanan/ kiri
 Babinsky kanan/ kiri : hyperfleksi
c. Sensori
 Nyeri : tidak ada nyeri
 Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin
 Rangsang raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
19. Status neurologi
Saraf- saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penciuman: Pasien dapat merasakan bau
susu dan minyak telon yang biasa dipakai
b. Nervus II (Opticus) : penglihatan : Pasien dapat melihat gambar
kuda dalam jarak 30 cm
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
 Kontriksi pupil : Normal, mengecil saat terkena cahaya
 Gerakan kelopak mata : Normal, mata dapat digerakan keatas dan
kebawah dengan mengikuti objek
 Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola mata
kesamping kana/ kiri
 Pergerakan mata ke bawah & dalam : pasien dapat menggerakan
bola mata kebawah dan kedalam
d. Nervus V (Trigeminus)
 Sensibilitas/ sensori : Normal
 Refleks dagu : Normal
 Refleks cornea : Normal
e. Nervus VII (Facialis)
 Gerkana mimic : pasien merintih dan menangis saat mainannya
hilang
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : pasien menengok ketika di panggil oleh ibunya
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
 Refleks menelan : fungsi menelan baik saat pasien makan
 Refleks muntah : positif
 Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :
 Suara
h. Nervus XI (Assesorius) : ketika diberi obat pasien dapat mengangkat
bahu dan memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri
 Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
 Mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus) :
 Deviasi lidah : pasien dapat menggerakan lidah ketika
mengunyah makanan
Tanda- tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : terhadap tahanan kuat
b. Kernig sign : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut 120
derajat
c. Refleks Brudzinski : kaki sebelahnya mengikuti gerakan fleksi
d. Refleks Lasegu : Normal dapat mencapai 70 derajat sebelum
adanya tambahan
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0-6 tahun)
Dengan menggunakan DDST :
Interpretasi Denver pada An. K disimpulkan “Normal” karena tidak ada F
dan hanya ada satu C di indikator personal sosial.

C. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Nilai Nilai Normal
Pemeriksaan feses
1. makroskopis
 Warna  Kuning hijau
 Bau  Khas  Khas
 Konsistensi  Cair  Luak
 Lender  Negative  Negative
 Darah  Negative  Negative
 Nanah  Negative  Negatif
2. mikroskopis
 Leukosit  (+) 1-3/LPB -
 Eritrosit  (+) 1-3/LPB -

 Amoeba  Negatif  Negative

 Bakteri  Positif  Negative


Pemeriksaan darah
 Hemoglobin  9,0 g/dL  10,7-13,1 g/Dl
 Lekosiit  7,0 103/uL  6-17 103/Ul
 Trombosit  818 103/Ul  229-553
 Hematokrit  28,6 % 103/uL
 Eritrosit  5,74 106/uL  35-43 %
 MCV  49,8 f/L  3,6-5,2 106/Ul
 MCH  15,7 pg  74-102 Fl
 Monosit  13,9 %  21-31 pg
 1-6 %

Terapi dan Pengobatan

Jenis Dosis Waktu Cara pemberian


Ringer laktat 500 ml / hari Intravena
Ranitidin 1 x 8 mg / hari Oral
Ondansetron 1 x 0,8 mg / hari Intravena
Zink 1 x 5 ml / hari Oral
L-Bio 2 X ½ sachet / hari Oral

Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. DS : ibu pasien Makanan dan Diare
mengatakan anaknya minuman yang berhubungan
mencret, menurutnya terkontaminasi dengan
mencret disebabkan masuknya
karena anaknya makan Mikroorganisme pathogen ke
ciki, cokelat dan es susu masuk saluran cerna dalam saluran
(jajanan warung). pencernaan
DO : Produksi enterotoksin
1. BAB lebih dari 10
kali Hiperperistaltik
2. konsistensi BAB :
cair, kuning, Pengeluaran isi usus
kehijauan, tidak Berlebih
berlendir dan tidak
disertai darah
3. frekuensi nadi 130 Diare
x/menit
4. mata cekung
5. kekenyalan kulit
kurang
6. emam dan muntah
hilang pada hari ke 2
7. peristatik usu 17
x/menit
8. minum dengan lahap
9. hasil laboratorium
Bakteri : positif

2. DS : menurut ibu pasien Kerusakan mukosa Kekurangan


an. K minum dengan usus volume cairan
lahap dan sering merasa berhubungan
haus Gangguan absorpsi dengan
DO : cairan dan elektrolit kehilangan
1. mukosa bibir kering cairan melalui
2. kekenyalan kulit Peningkatan tekanan feces
kurang osmotic

3. mata cekung
Balance cairn : input – Hiperperistaltik

output :740-858 =118 ml


Diare

Kehilangan cairan
Kekurangan volume
cairan
3. DS : ibu pasien Hiperperistaltik Nyeri akut
mengatakan anaknya berhubungan
sering merintih Kehilangan cairan dan dengan
kesakitan terkadang elekrolit peningkatn
memegangi perutnya. defekasi
Pasien sering Pengeluaran isi usus
mengatakan “lara”
DO : Feses berlebihan
1. Cengeng
Area anus lecet

Nyeri akut
4. DS : ibu mengatakan Masuknya Kerusakan
terdapat kemerahan mikroorganisme integritas kulit
disekitar anus dalam saluran cerna berhubungan
DO : dengan iritasi
- Sering buang air Pertahanan tubuh lapisan rektum
besar memproduksi HCL akibat
- Frekuensi BAB lebih peningkatan
dari 10 kali Peningkatan HCL defekasi.
dalam saluran cerna

Feces bersifat asam

Pengeluaran feces
berlebihan

Kemerahan pada area


anus
Kerusakan integritas
kulit

Kemungkinan Diagnosa Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan masuknya pathogen ke dalam saluran pencernaan.


2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui
feces.
3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatn defekasi.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi lapisan rektum akibat
peningkatan defekasi.
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujun Intervensi Rasional


1. Diare Setelah dilakukan 1. kaji feces mengenai frekuensi, 1. membantu menentukan tindakan
berhubungan perawatan selama 3 x warna, konsistensi feces. selanjutnya.
dengan masuknya 24 jam diare dapat 2. kaji tanda-tanda dehidrasi 2. untuk menentukan tingkat
pathogen ke dihilangkan dengan seperti kesadaran , pernafasan, dehidrasi dan sebagai acuan untuk
dalam saluran dibuktikan oleh nadi, turgor kulit, mukosa melanjutkan intervensi
pencernaan indicator: mulut. selanjutnya.
1. frekuensi defekasi 3. kolaborasi terapi rehidrasi oral 3. Menghilangkan atau menurunkan
yang normal sesuai program. rangsangan makanan/cairan.
2. Terhidrasi dengan 4. Memantau nilai laboratorium 4. Membantu menentukan intervensi
baik (membrane selanjutnya
mukosa lembab, 5. konsultasikan pada dokter jika 5. Membantu menentukan intervensi
turgor bola mata tanda-tanda dan gejala diare selanjutnya.
baik, turgor kulit menetap.
baik) 6. berikan pendidikan kesehatan 6. Untuk meningkatkan pengetahuan
3. frekuensi nadi mengenai diare seperti tanda orang tua klien.
normal (80-90 gejala diare dan

44
x/menit) perawatannya.
2. Kekurangan Setelah dilakukan 1. kaji vital sign. 1. untuk mengetahui gejala dini yang
volume cairan perawatan selama 3 x terjadi pada pasien.
berhubungan 24 jam kekuragan 2. pertahankan intake dan output 2. untuk memastikan dengan tepat
dengan cairan akan teratasi yang akurat. input dan output pasien.
kehilangan cairan dengan indicator : 3. Pantau pendarahan pada feces 3. Untuk mengetahui terjadinya
melalui feces 1. memiliki dan daerah anus. perdarahan di saluran pencernaan.
keseimbangan 4. Kaji status dehidrasi 4. untuk mengetahui tanda-tanda
asupan cairan dan (kelemahan membrane dehidrasi.
haluaran yang mukosa, nadi adekuat).
seimbang. 5. Timbang berat badan anak. 5. Mendeteksi kehilangan cairan ,
2. menampilkan penurunan 1 kg BB sama dengan
hidrasi yang baik kehilangan cairan 1 lt
(mukosa bibir 6. monitor cairan/makanan dan 6. untuk memberikan diit dan cairan
lembab, turgor hitung intake kalori harian. yang tepat.
kulittida kering, 7. kolaborasikan pemberian 7. untuk mencegah komplikasi yang
mata tidak cekung) cairan iv atau oral sesuai terjadi.
3. tidak mengalami program.
haus yang tidak

45
normal
3. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. kaji penyebab nyeri yang 1. Mengevaluasi perkembangan nyeri
berhubungan perawatan selama 3 x dirasakan anak. untuk menetapkan intervensi
dengan 24 jam rasa nyeri selanjutnya.
peningkatn berkurang dengan 2. Lakukan perubahan posisi dan 2. Menurunkan tegangan permukaan
defekasi menunjukan : anjurkan orang tua untuk abdomen dan mengurangi nyeri.
1. tidak merintih dan masase punggung anak.
menangis 3. Anjurkan orang tua untuk 3. Meningkatkan relaksasi,
2. skala nyeri memberikan metode distraksi mengalihkan fokus perhatian nyeri
berkurang menjadi dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan kemampuan
3 (nyeri pinggang) seperti bercerita, dan koping.
3. mempertahankan mengajaknya bernyanyi.
selera makan
dengan baik
4. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda kerusakan 1. Mendeteksi dini kerusakan
integritas kulit perawatan selama 3 x integritas kulit meliputi kulit integritas kulit.
berhubungan 24 jam kerusakan yang kering, ruam dan lecet,
dengan iritasi integritas kulit teratasi warna kemerahan, kekeringan
lapisan rektum dengan tidak adanya yang berlebihan sehari sekali.

46
akibat tanda-tanda kerusakan 2. Bersihkan kulit saat terkena 2. Kebersihan mencegah perkembang
peningkatan kulit. Seperti : kotoran. biakan kuman
defekasi. 1. Mukosa kulit ruam 3. Anjurkan orang tua untuk 3. Mencegah terjadinya iritasi kulit
dan lecet mengganti popok setiap jam yang tak diharapkan oleh karena
2. Kulit yang kering atau basah. kelebaban dan keasaman feces.
3. Tidak ada 4. Berikan lotion pelembab kulit 4. Menjaga agar kulit bayi yang
kemerahan pada untuk anak di kulit yang kering agar tetap lembab.
kulit anus kering.
4. Kekenyalan kulit
kembali normal.

47
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A USIA 17 BULAN DENGAN DIARE

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


keperawatan
1. Diare Setelah 1. kaji feces 1. membantu 1. mengkaji feces S : ibu pasien
berhubungan dilakukan mengenai menentukan mengenai mengatakan
dengan perawatan frekuensi, warna, tindakan frekuensi, warna, anaknya BAB 1X
masuknya selama 3 x 24 konsistensi feces. selanjutnya. konsistensi feces. saja.
pathogen ke jam diare dapat R: O : frekuensi BAB
dalam saluran dihilangkan - frekuensi lebih 1x, berwarna
pencernaan dengan 10x kuning, lunak
dibuktikan oleh - warna kuning berampas, tidak
indicator: kehijauan, cair, ada lendir maupun
1. frekuensi sedikit ampas, darah.
defekasi tidak ada lendir A : masalah teratasi
yang normal dan darah. P:intervensi
2. Terhidrasi dihentikan
dengan baik 2. kaji tanda-tanda 2. untuk 2. mengkaji tanda-
(membrane dehidrasi seperti menentukan tanda dehidrasi

48
mukosa kesadaran , tingkat dehidrasi seperti kesadaran ,
lembab, pernafasan, nadi, dan sebagai pernafasan, nadi,
turgor bola turgor kulit, acuan untuk turgor kulit,
mata baik, mukosa mulut. melanjutkan mukosa mulut.
turgor kulit intervensi R:
baik) selanjutnya. - kesadaran
3. frekuensi composmetis
nadi normal - RR : 25 x/menit,
(80-90 nadi : 130 x/menit
x/menit) - Mukosa bibir
kering, kulit
kembali lambat (1
detik)

3. kolaborasi terapi 3. Menghilangkan 3. berkolaborasi


rehidrasi oral atau menurunkan terapi rehidrasi
sesuai program. rangsangan oral sesuai
makanan/cairan. program.
R:

49
- zink 1 x 5 ml
- L-Bio 1 sachet
untuk pemakaian
(2x ½ sachet)

4. konsultasikan 4. Membantu 4. Memantau nilai


pada dokter jika menentukan laboratorium
tanda-tanda dan intervensi R:
gejala diare selanjutnya. Bakteri positif
menetap.
2. Kekurangan Setelah 1. kaji vital sign. 1. untuk 1. mengkaji vital S : menurut orang
volume dilakukan mengetahui sign. tua pasien anaknya
cairan perawatan gejala dini yang R : ibu pasien tidak merasa haus
berhubungan selama 3 x 24 terjadi pada mengatakan anaknya terus menerus.
dengan jam kekuragan pasien. mencret lebih dari 10 O : mata cekung
kehilangan cairan akan kali, cair, tekanan berkurang, mukosa
cairan teratasi dengan darah : 100/60 mmHg, bibir lembab,
melalui feces indicator : nadi : 130 x/menit, balance cairan :
1. memiliki RR : 25X/menit, suhu input – output :

50
keseimbanga : 370C 440-478 = -38 ml
n asupan A : masalah teratasi
cairan dan 2. pertahankan 2. untuk 2. mempertahankan sebagian
haluaran intake dan output memastikan intake dan output P : intervensi
yang yang akurat. dengan tepat yang akurat. dihentikan (pasien
seimbang. input dan output R : balance cairan : pulang)
2. menampilka pasien. input-output : 740-
n hidrasi 1000 = -260 ml
yang baik
(mukosa 3. Pantau 3. Untuk 3. memantau
bibir pendarahan pada mengetahui pendarahan pada
lembab, feces dan daerah terjadinya feces dan daerah
turgor anus. perdarahan di anus.
kulittida saluran R : tidak ada
kering, mata pencernaan. perdarahan pada feces
tidak dan anus.
cekung)
3. tidak 4. kaji status 4. untuk 4. Mengkaji status
mengalami dehidrasi mengetahui dehidrasi

51
haus yang (kelemahan tanda-tanda (kelemahan
tidak normal membrane dehidrasi. membrane
mukosa, nadi mukosa, nadi
adekuat). adekuat).
R : anak gelisah,
cengeng, lesu, mukosa
bibir kering, mata
cekung, kulit kembali
lambat (1 detik ), nadi
: 130 x/menit
Balance cairan : -260

5. Timbang berat 5. Mendeteksi 5. menimbang berat


badan anak. kehilangan badan anak.
cairan , R : berat badan pasien
penurunan 1 kg 8 kg
BB sama dengan
kehilangan
cairan 1 lt

52
6. monitor 6. untuk 6. monitor
cairan/makanan memberikan diit cairan/makanan
dan hitung intake dan cairan yang dan hitung intake
kalori harian. tepat. kalori harian.
R : BB : 8 kg
Rumus : 100 ml/kg
BB
: 100 X 8 kg
: 800 ml/24 jam/hari

7. kolaborasikan 7. untuk mencegah 7. memberikan


pemberian cairan komplikasi yang cairan iv atau oral
iv atau oral terjadi. sesuai program.
sesuai program. R:
- ranitidin 1 x 8 mg
- ondansetron 1 x
0,8 mg
3. Nyeri akut Setelah 1. kaji penyebab 1. Mengevaluasi 1. mengkaji S : ibu pasien

53
berhubungan dilakukan nyeri yang perkembangan penyebab nyeri mengatakan
dengan perawatan dirasakan anak. nyeri untuk yang dirasakan anaknya tidak
peningkatn selama 3 x 24 menetapkan anak. rewel jarang
defekasi jam rasa nyeri intervensi R : nyeri anak menangis
berkurang 2. Lakukan selanjutnya. dirasakan karena O : pasien terlihat
dengan perubahan posisi frekuensi BAB yang tenang, mulai diam
menunjukan : dan anjurkan meningkat, pasien tidak sering
4. tidak orang tua untuk terkadang memgangi menangis,
merintih dan masase perutnya ketika terkadang
menangis punggung anak. menangis. tersenyum.
5. skala nyeri 3. Anjurkan orang A : masalah teratasi
berkurang tua untuk 2. Menurunkan 2. melakukan P : intervensi
menjadi 3 memberikan tegangan perubahan posisi dihentikan
(nyeri metode distraksi permukaan dan anjurkan
pinggang) dalam abdomen dan orang tua untuk
6. mempertaha mengurangi mengurangi masase punggung
nkan selera nyeri seperti nyeri. anak.
makan bercerita, dan R : pasien terlihat
dengan baik mengajaknya tenang dan tidak

54
bernyanyi. menangis.

3. Meningkatkan 3. Anjurkan orang


relaksasi, tua untuk
mengalihkan memberikan
fokus perhatian metode distraksi
nyeri dan dalam mengurangi
meningkatkan nyeri seperti
kemampuan bercerita, dan
koping. mengajaknya
bernyanyi.
R: pasien berhenti
menangis
4. Kerusakan Setelah 1. Kaji tanda-tanda 1. Mendeteksi dini 1. mengkaji tanda- S : ibu pasien
integritas dilakukan kerusakan kerusakan tanda kerusakan mengatakan tidak
kulit perawatan integritas kulit integritas kulit. integritas kulit terdapat kemerahan
berhubungan selama 3 x 24 meliputi kulit meliputi kulit di bagian lapisan
dengan iritasi jam kerusakan yang kering, yang kering, ruam kulit anus anaknya.
lapisan integritas kulit ruam dan lecet, dan lecet, warna O : kemerahan di

55
rektum akibat teratasi dengan warna kemerahan, daerah anus hilang
peningkatan tidak adanya kemerahan, kekeringan yang A : masalah teratasi
defekasi. tanda-tanda kekeringan yang berlebihan sehari P:intervensi
kerusakan kulit. berlebihan sehari sekali. dihentikan
Seperti : sekali.
R : mukosa bibir
1. Mukosa 2. Bersihkan kulit
kering, tidak ada lecet
kulit ruam saat terkena
namun terdapat
dan lecet kotoran.
kemerahan pada
2. Kulit yang 3. Anjurkan orang
daerah anus.
kering tua untuk
3. Tidak ada mengganti popok
2. Membersihkan
kemerahan setiap jam atau 2. Kebersihan
kulit saat terkena
pada kulit basah. mencegah
kotoran.
anus 4. Berikan lotion perkembang
4. Kekenyalan pelembab kulit biakan kuman R : ibu membersihkan
kulit untuk anak di kulit daerah anus saat
kembali kulit yang mengganti popok.
normal. kering.
3. Mencegah 3. Menganjurkan

56
terjadinya iritasi orang tua untuk
kulit yang tak mengganti popok
diharapkan oleh setiap jam atau
karena kelebaban basah.
dan keasaman
R : ibu mengganti
feces.
popok setiap basah
dan terasa berat.

4. Menjaga agar
4. memberikan lotion
kulit bayi yang
pelembab kulit
kering agar tetap
untuk anak di kulit
lembab.
yang kering.

R : kulit anak menjadi


lembab

57

Anda mungkin juga menyukai