Disusun Oleh
Nama : SUBARI
NIM : 202303059
I. PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas
1. Nama/Nama panggilan : An.A
2. Tempat tgl lahir/usia : Rembang, 11 Desember 2021/1
tahun 5 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Desa Wuwur
7. Tgl masuk : 29 Mei 2023
8. Tgl pengkajian : 20 Mei 2023 (10:00 WIB)
9. Diagnosa medik : Gastrointestinal Akut
10. Rencana terapi :-
2. Ib a. Nama : Ny.D
u
b. Usia : 30 tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : IRT/Berjualan makanan
di rumah
e. Agama : Islam
f. Alamat : Desa Wuwur
Ket :
Perempuan : Meninggal :
3. ISTIRAHAT&TIDUR
a. Waktu tidur 8 jam 6 jam
sendiri
b. Waktu tidur 2 jam 1 jam
siang
c. Lamanya 10 jam 8 jam
d. Kebiasaaan Tidak ada Tidak ada
penghantar tidur
e. Ada tidak Tidak ada Tidak ada
masalah tidur
f. Kebiasaan yang Tidak ada Tidak ada
dilakukan saat
istirahat
4. A. Mandi
a. frekuensi 2x sehari 1x sehari
b. penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun
atau tidak dan sampo
c. cara melakukan Dibantu Dibanttu
sendiri/bantu
B. oral hygiene
a. frekuensi 2x sehari 1xsehari
b. waktu Pagi Pagi
c. menggunakan Gosok gigi Tidak gosok gigi
sikat gigi
d. menggunakan Menggunakan Tidak
pasta gigi
MASALAH Tidak ada Tidak ada
5. AKTIFITAS DAN
LATIHAN
A. Olahraga
a. Jenis Tidak ada Tidak ada
b. Frekuensi Tidak ada Tidak ada
B. Kegiatan diwaktu Main dilingkungan Tiduran ditempat
luang rumah tidur
C. Cara melakukan Dibantu dibantu
sendiri/bantu
Masalah Tidak ada Tidak ada
palpasi
benjolan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada
tekstur rambut : Rambut halus
7. Muka
Inpeksi
a. Simetris/tidak : simetris
b. Bentuk wajah : oval
c. Gerakan abnormal : tidak terdapat gerakan
d. Ekspresi wajah : menangis
Palpasi
Nyeri tekan/tidak : tidak
Data lain : tidak ada
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : edema/tidak : tidak
Radang/tidak : tidak
b. Sclera : Icterus/tidak : tidak
c. Conjungtiva : radang/tidak : tidak
Anemis/tidak : tidak
d. Pupil : -Reflesk pupil terhadap cahaya normal
karena bereaksi sangat cepat terhadap keadaan perubahan cahaya.
e. Posisi mata
Simetris/tidak : Simestris
f. Gerakan bola mata : gerakan normal
g. Penutupan kelopak mata : penutupan mata yang sehat
h. Keadaan bulu mata : terdapat bulu mata panjang
i. Keadaan visus : normal
j. Penglihatan : - kabur/tidak : tidak
- Diplopia/tidak : tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak ada nyeri
Data lain : tidak ada
9. Hidung&Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : simetris
b. Bentuk hidung : simetris
c. Keadaan septum : normal
d. Secret/cairan : tidak ada
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/bentuk telinga: normal (simetris)
c. Aurikel : normal
d. Lubang telinga : simetris
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada, bersih, tidak ada sekret
Palpasi
Nyeri tekan/tidak : tidak ada nyeri
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinner : positif
b. Weber : tidak ada lateralis simetris antara kiri dan
kanan
c. Swabach : normal
Pemeriksaan vestibuler : normal
Data lain : tidak ada
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Bersih
- Karang gigi/karies : tidak ada
- Pemakain gigi palsu : tidak ada
b. Gusi
Merah/Radang/Tidak : Tidak
c. Lidah
Kotor/tidak : tidak
d. Bibir
- Cianosis/pucat/tidak : tidak pucat
- Basah/kering/pecah : basah
- Mulut berbau/tidak : Tidak berbau
- Kemampuan bicara : terbete-bete
Data lain : tidak ada
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pucat kering
b. Nyeri tekan : terdapat nyeri tekan
c. Nyeri menelan : nyeri
13. Leher
Inspeksi
a. Kelenjar tyroid : simetris, tidak ada lesi
Palpasi
a. Kelenjar tyroid : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
b. Kaku kuduk/ tidak : tidak ada kaku kuduk
c. Kelenjar limfe : tidaka ada nyeri tekan dan benjolan
atau pembesaran
Data lain
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : normal tidak ada kelainan bentuk dada, simetris
b. Irama pernafasan : teratur
c. Pengembangan diwaktu bernapas : 2:1
d. Tipe pernapasan: menggunakan pernafasan
dada Palpasi
a. Vocal fremitus : normal dapat merasakan getaran
b. Massa/ nyeri : tidak ada massa/ nyeri
Auskultasi
a. Suara napas : vesikuler
b. Suara tambahan : tidak ada suara tambahan
Perkusi : sonor/ resonan (dug)
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : tidak ada pulsasi, teraba ICS V MCL selebar (1
jari)
Perkusi
Pemesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
a. BJ I : Normal terdengar saat ekspirasi maksimal
b. BJ II : normal sesaat setelah inspirasi dalam
c. BJ III :
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada suara tambahan
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak membncit
b. Ada luka/ tidak : tidak ada luka
Palpasi
a. Hepar : tidak nyeri tekan
b. Lien : tidak ada nyeri tekan
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 17x/menit
Perkusi
a. Tympani
b. Redup
Data lain : saat d auskultasi pekak artinya terdapat cairan, saat
auskultasi peristaltic meningkat dan memanjang (borboritmi)
17. Genitalia dan anus : vagina menutup tampak bersih tidak ada tanda
infeksi seperti kemerahan atau iritasi
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
Pergerakan kanan dan kiri : simetris
Pergerakan abnormal : tidak ada pergerakan abnormal
Kekuatan otot kanan/ kiri : 4 (1-4)
Tonus otot kanan/ kiri : Normal
Koordinasi gerak : Normal
b. Refleks
Biceps kanan/ kiri : refleks positif
Triceps kanan/ kiri : refleks positif
c. Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin
Rasa raba : pasien dapat merasakan rangsang
raba Ekstremitas bawah
a. Motorik
Gaya berjalan : tegap
Kekuatan kanan/ kiri : 4 (1-4)
Tonus otot kanan/ kiri
b. Refleks
KPR kanan/ kiri
APR kanan/ kiri
Babinsky kanan/ kiri : hyperfleksi
c. Sensori
Nyeri : tidak ada nyeri
Rangsang suhu : pasien dapat merasakan rangsang panas dan dingin
Rangsang raba : pasien dapat merasakan rangsang raba
19. Status neurologi
Saraf- saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penciuman: Pasien dapat merasakan bau
susu dan minyak telon yang biasa dipakai
b. Nervus II (Opticus) : penglihatan : Pasien dapat melihat gambar
kuda dalam jarak 30 cm
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Kontriksi pupil : Normal, mengecil saat terkena cahaya
Gerakan kelopak mata : Normal, mata dapat digerakan keatas dan
kebawah dengan mengikuti objek
Pergerakan bola mata : Pasien dapat menggerakan bola mata
kesamping kana/ kiri
Pergerakan mata ke bawah & dalam : pasien dapat menggerakan
bola mata kebawah dan kedalam
d. Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas/ sensori : Normal
Refleks dagu : Normal
Refleks cornea : Normal
e. Nervus VII (Facialis)
Gerkana mimic : pasien merintih dan menangis saat mainannya
hilang
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : pasien menengok ketika di panggil oleh ibunya
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : fungsi menelan baik saat pasien makan
Refleks muntah : positif
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang :
Suara
h. Nervus XI (Assesorius) : ketika diberi obat pasien dapat mengangkat
bahu dan memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan
Mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus) :
Deviasi lidah : pasien dapat menggerakan lidah ketika
mengunyah makanan
Tanda- tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : terhadap tahanan kuat
b. Kernig sign : kaki dapat lurus, atau tahanan dengan sudut 120
derajat
c. Refleks Brudzinski : kaki sebelahnya mengikuti gerakan fleksi
d. Refleks Lasegu : Normal dapat mencapai 70 derajat sebelum
adanya tambahan
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0-6 tahun)
Dengan menggunakan DDST :
Interpretasi Denver pada An. K disimpulkan “Normal” karena tidak ada F
dan hanya ada satu C di indikator personal sosial.
C. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Nilai Nilai Normal
Pemeriksaan feses
1. makroskopis
Warna Kuning hijau
Bau Khas Khas
Konsistensi Cair Luak
Lender Negative Negative
Darah Negative Negative
Nanah Negative Negatif
2. mikroskopis
Leukosit (+) 1-3/LPB -
Eritrosit (+) 1-3/LPB -
Analisa Data
3. mata cekung
Balance cairn : input – Hiperperistaltik
Kehilangan cairan
Kekurangan volume
cairan
3. DS : ibu pasien Hiperperistaltik Nyeri akut
mengatakan anaknya berhubungan
sering merintih Kehilangan cairan dan dengan
kesakitan terkadang elekrolit peningkatn
memegangi perutnya. defekasi
Pasien sering Pengeluaran isi usus
mengatakan “lara”
DO : Feses berlebihan
1. Cengeng
Area anus lecet
Nyeri akut
4. DS : ibu mengatakan Masuknya Kerusakan
terdapat kemerahan mikroorganisme integritas kulit
disekitar anus dalam saluran cerna berhubungan
DO : dengan iritasi
- Sering buang air Pertahanan tubuh lapisan rektum
besar memproduksi HCL akibat
- Frekuensi BAB lebih peningkatan
dari 10 kali Peningkatan HCL defekasi.
dalam saluran cerna
Pengeluaran feces
berlebihan
44
x/menit) perawatannya.
2. Kekurangan Setelah dilakukan 1. kaji vital sign. 1. untuk mengetahui gejala dini yang
volume cairan perawatan selama 3 x terjadi pada pasien.
berhubungan 24 jam kekuragan 2. pertahankan intake dan output 2. untuk memastikan dengan tepat
dengan cairan akan teratasi yang akurat. input dan output pasien.
kehilangan cairan dengan indicator : 3. Pantau pendarahan pada feces 3. Untuk mengetahui terjadinya
melalui feces 1. memiliki dan daerah anus. perdarahan di saluran pencernaan.
keseimbangan 4. Kaji status dehidrasi 4. untuk mengetahui tanda-tanda
asupan cairan dan (kelemahan membrane dehidrasi.
haluaran yang mukosa, nadi adekuat).
seimbang. 5. Timbang berat badan anak. 5. Mendeteksi kehilangan cairan ,
2. menampilkan penurunan 1 kg BB sama dengan
hidrasi yang baik kehilangan cairan 1 lt
(mukosa bibir 6. monitor cairan/makanan dan 6. untuk memberikan diit dan cairan
lembab, turgor hitung intake kalori harian. yang tepat.
kulittida kering, 7. kolaborasikan pemberian 7. untuk mencegah komplikasi yang
mata tidak cekung) cairan iv atau oral sesuai terjadi.
3. tidak mengalami program.
haus yang tidak
45
normal
3. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. kaji penyebab nyeri yang 1. Mengevaluasi perkembangan nyeri
berhubungan perawatan selama 3 x dirasakan anak. untuk menetapkan intervensi
dengan 24 jam rasa nyeri selanjutnya.
peningkatn berkurang dengan 2. Lakukan perubahan posisi dan 2. Menurunkan tegangan permukaan
defekasi menunjukan : anjurkan orang tua untuk abdomen dan mengurangi nyeri.
1. tidak merintih dan masase punggung anak.
menangis 3. Anjurkan orang tua untuk 3. Meningkatkan relaksasi,
2. skala nyeri memberikan metode distraksi mengalihkan fokus perhatian nyeri
berkurang menjadi dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan kemampuan
3 (nyeri pinggang) seperti bercerita, dan koping.
3. mempertahankan mengajaknya bernyanyi.
selera makan
dengan baik
4. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda kerusakan 1. Mendeteksi dini kerusakan
integritas kulit perawatan selama 3 x integritas kulit meliputi kulit integritas kulit.
berhubungan 24 jam kerusakan yang kering, ruam dan lecet,
dengan iritasi integritas kulit teratasi warna kemerahan, kekeringan
lapisan rektum dengan tidak adanya yang berlebihan sehari sekali.
46
akibat tanda-tanda kerusakan 2. Bersihkan kulit saat terkena 2. Kebersihan mencegah perkembang
peningkatan kulit. Seperti : kotoran. biakan kuman
defekasi. 1. Mukosa kulit ruam 3. Anjurkan orang tua untuk 3. Mencegah terjadinya iritasi kulit
dan lecet mengganti popok setiap jam yang tak diharapkan oleh karena
2. Kulit yang kering atau basah. kelebaban dan keasaman feces.
3. Tidak ada 4. Berikan lotion pelembab kulit 4. Menjaga agar kulit bayi yang
kemerahan pada untuk anak di kulit yang kering agar tetap lembab.
kulit anus kering.
4. Kekenyalan kulit
kembali normal.
47
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A USIA 17 BULAN DENGAN DIARE
48
mukosa kesadaran , tingkat dehidrasi seperti kesadaran ,
lembab, pernafasan, nadi, dan sebagai pernafasan, nadi,
turgor bola turgor kulit, acuan untuk turgor kulit,
mata baik, mukosa mulut. melanjutkan mukosa mulut.
turgor kulit intervensi R:
baik) selanjutnya. - kesadaran
3. frekuensi composmetis
nadi normal - RR : 25 x/menit,
(80-90 nadi : 130 x/menit
x/menit) - Mukosa bibir
kering, kulit
kembali lambat (1
detik)
49
- zink 1 x 5 ml
- L-Bio 1 sachet
untuk pemakaian
(2x ½ sachet)
50
keseimbanga : 370C 440-478 = -38 ml
n asupan A : masalah teratasi
cairan dan 2. pertahankan 2. untuk 2. mempertahankan sebagian
haluaran intake dan output memastikan intake dan output P : intervensi
yang yang akurat. dengan tepat yang akurat. dihentikan (pasien
seimbang. input dan output R : balance cairan : pulang)
2. menampilka pasien. input-output : 740-
n hidrasi 1000 = -260 ml
yang baik
(mukosa 3. Pantau 3. Untuk 3. memantau
bibir pendarahan pada mengetahui pendarahan pada
lembab, feces dan daerah terjadinya feces dan daerah
turgor anus. perdarahan di anus.
kulittida saluran R : tidak ada
kering, mata pencernaan. perdarahan pada feces
tidak dan anus.
cekung)
3. tidak 4. kaji status 4. untuk 4. Mengkaji status
mengalami dehidrasi mengetahui dehidrasi
51
haus yang (kelemahan tanda-tanda (kelemahan
tidak normal membrane dehidrasi. membrane
mukosa, nadi mukosa, nadi
adekuat). adekuat).
R : anak gelisah,
cengeng, lesu, mukosa
bibir kering, mata
cekung, kulit kembali
lambat (1 detik ), nadi
: 130 x/menit
Balance cairan : -260
52
6. monitor 6. untuk 6. monitor
cairan/makanan memberikan diit cairan/makanan
dan hitung intake dan cairan yang dan hitung intake
kalori harian. tepat. kalori harian.
R : BB : 8 kg
Rumus : 100 ml/kg
BB
: 100 X 8 kg
: 800 ml/24 jam/hari
53
berhubungan dilakukan nyeri yang perkembangan penyebab nyeri mengatakan
dengan perawatan dirasakan anak. nyeri untuk yang dirasakan anaknya tidak
peningkatn selama 3 x 24 menetapkan anak. rewel jarang
defekasi jam rasa nyeri intervensi R : nyeri anak menangis
berkurang 2. Lakukan selanjutnya. dirasakan karena O : pasien terlihat
dengan perubahan posisi frekuensi BAB yang tenang, mulai diam
menunjukan : dan anjurkan meningkat, pasien tidak sering
4. tidak orang tua untuk terkadang memgangi menangis,
merintih dan masase perutnya ketika terkadang
menangis punggung anak. menangis. tersenyum.
5. skala nyeri 3. Anjurkan orang A : masalah teratasi
berkurang tua untuk 2. Menurunkan 2. melakukan P : intervensi
menjadi 3 memberikan tegangan perubahan posisi dihentikan
(nyeri metode distraksi permukaan dan anjurkan
pinggang) dalam abdomen dan orang tua untuk
6. mempertaha mengurangi mengurangi masase punggung
nkan selera nyeri seperti nyeri. anak.
makan bercerita, dan R : pasien terlihat
dengan baik mengajaknya tenang dan tidak
54
bernyanyi. menangis.
55
rektum akibat teratasi dengan warna kemerahan, daerah anus hilang
peningkatan tidak adanya kemerahan, kekeringan yang A : masalah teratasi
defekasi. tanda-tanda kekeringan yang berlebihan sehari P:intervensi
kerusakan kulit. berlebihan sehari sekali. dihentikan
Seperti : sekali.
R : mukosa bibir
1. Mukosa 2. Bersihkan kulit
kering, tidak ada lecet
kulit ruam saat terkena
namun terdapat
dan lecet kotoran.
kemerahan pada
2. Kulit yang 3. Anjurkan orang
daerah anus.
kering tua untuk
3. Tidak ada mengganti popok
2. Membersihkan
kemerahan setiap jam atau 2. Kebersihan
kulit saat terkena
pada kulit basah. mencegah
kotoran.
anus 4. Berikan lotion perkembang
4. Kekenyalan pelembab kulit biakan kuman R : ibu membersihkan
kulit untuk anak di kulit daerah anus saat
kembali kulit yang mengganti popok.
normal. kering.
3. Mencegah 3. Menganjurkan
56
terjadinya iritasi orang tua untuk
kulit yang tak mengganti popok
diharapkan oleh setiap jam atau
karena kelebaban basah.
dan keasaman
R : ibu mengganti
feces.
popok setiap basah
dan terasa berat.
4. Menjaga agar
4. memberikan lotion
kulit bayi yang
pelembab kulit
kering agar tetap
untuk anak di kulit
lembab.
yang kering.
57