Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN An.

N
DENGAN KEJANG DEMAM SEDANG
DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD MUARA TEWEH

OLEH :
SISKA

WULANDARI

113063JI22057

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI


NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2022
I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
1. Nama : An. N
2. TTL/Umur : 2 thn
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Ds Lemo
7. Tgl MRS : 24 Juli 2023
8. Tgl Pengkajian : 25 Juli 2023
9. Diagnosa Medis : KDS
10. Rencana Terapi :
a. Inf D5 ¼ NS mikro 25 tpm

b. Inj Ceftrianxone 300mg/Iv – 12 jam

c. Inj paracetamol 100 mg/Iv – 8 jam

d. P/O PCT syrup 3x1 cth

e. Stesolid 5mg bila kejang

B. Identitas Orang Tua


1. Ayah
a. Nama : Tn. A
b. Usia : 32 Thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan : Swasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Ds Lemo

2. Ibu
a. Nama : Ny. E
b. Usia : 30 Thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Ds Lemo

C. Identitas Saudara Kandung


Pasien belum memiliki saudara kandung

II. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Kejang 1x dan demam

Riwayat Keluhan Utama


Pada tanggal 24 Juli 2023 jam 20.45 wib klien diantar oleh orangtua nya
ke IGD RSUD Muara Teweh dengan keluhan anaknya ada kejang 1x
dengan durasi ± 5 menit, setelah kejang klien menangis kuat.
Pemeriksaan TTV kesadaran compos mentis, S : 38,2º C, R : 30 x/menit,
N : 110 x/menit Ibu klien mengatakan sejak 2 hari yang lalu klien batuk
dan pilek di sertai dengan demam naik turun namun hanya di bawa ke
puskesmas terdekat dan diberikan obat sirup.

Keluhan Pada Saat Pengkajian


Pada tanggal 25 Juli 2023 pukul 08.00 wib dilakukan pengkajian, ibu
klien mengatakan kalo badan anaknya masih hangat, batuk pilek juga
belum hilang, makan dan minum masih sedikit hanya menghabiskan
sekitar 4 sendok makan dan sesekali ngemil buah, Klien juga bila tidur
sering terbangun.Keadaan Klien tampak lemas dan rewel, badan teraba
hangat, dan sesekali terdengar ada batuk. Pada tangan kiri klien terpasang
inf D5 ¼ NS mikro 25 tpm, Suhu 37,6ºC, R : 26 x.menit, N : 102 x/menit

B. Riwayat Kesehatan Lalu


1. Prenatal Care
a. Ibu memeriksakan kehamilan nya setiap bulan sebanyak 11 kali
b. Riwayat Berat Badan Selama Hamil sebanyak 17 kg
c. Riwayat Imunisasi TT sebanyak 2 kali
d. Golongan darah Ibu B dan golongan darah ayah A

2. Natal
a. Tempat Melahirkan : Di RS
b. Jenis Persalinan : Spontan
c. Penolong Persalinan : Bidan
d. Komplikasi yang di alami ibu pada saat persalinan dan
setelah melahirkan : ada robek dibagian perineum

3. Post Natal
a. Kondisi bayi : Sehat segera menangis, AFGAR: 10
b. Anak Pada saat lahir tidak mengalami Kelainan atau cacat
c. Sebelumnya klien tidak pernah kejang namun pernah sesak karena
menderita batuk dan pilek lalu dibawa ke tempat praktek dr
spesialis anak pada usia 1 tahun.

C. Riwayat Kesehatan
Keluarga Genogram

Tn. H Ny. P

Tn. A

Ny. e

An. N
: Laki-laki
: Perempuan

: Meninggal

: Ikatan pernikahan

......... : Tinggal satu rumah

: Pasien

III. Riwayat Immunisasi


Reaksi
Waktu
NO Jenis immunisasi Frekuensi setelah Frekuensi
pemberian
pemberian

1. BCG usia I bulan 1x Tidak ada 1x

2. DPT (I,II,III) usia 1,2,3 1x Rewel dan 3x


bulan demam
3. Polio (I,II,III,IV) usia 1,2,3,4 4x Demam dan 4x
Bulan rewel
4. Campak usia 9 bulan 1x Demam dan 1x
rewel
5. Hepatitis saat lahir 1x Menangis 1x

IV. Riwayat Tumbuh Kembang

A. Pertumbuhan Fisik

1. Berat badan 8 kg

2. Tinggi badan 76 cm.

3. Waktu tumbuh gigiusia 6 bulan dan sekarang jumlah gigi nya

ada 14 gigi.
B. Perkembangan Tiap

tahap Usia anak saat

1. Berguling : usia 3 bulan

2. Duduk : usia 7 bulan

3. Merangkak : usia 7 bulan

4. Berdiri : usia 10 bulan

5. Berjalan : Usia 12 bulan

6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan

7. Bicara pertama kali : usia 1 tahun dengan menyebutkan : mama,

papa,nen

8. Berpakaian tanpa bantuan : Berpakaian masih di bantu orangtua.

V. Riwayat nutrisi

Sampai umur 2 tahun klien masin diberikan Asi dan diselingi dengan

minum susu formula karena produksi Asi ibu sudah mulai sedikit.

Pola Perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

USIA JENIS NUTRISI LAMA


PEMBERIAN

0-6 bulan Asi 6 bulan

7 -16 bulan ASI , sufor dan 8 bulan


MPASI

16 bulan - sekarang ASI , sufor dan Sayur sampai


ikan sekarang.
VI. Riwayat Psikologi

Klien tinggal bersama kedua orang

tuanya. Rumah klien dekat dengan

sekolah

Klien sekamar dengan kedua orangtuanya

Hubungan antar anggota keluarga baik, klien merupakan anak pertama

dan belum memiliki saudara.

Pengasuh anak : Tidak ada.

VII. Riwayat spiritual

Support system keluarga : Saling mendukung

Kegiatan Keagamaan : Klien beraga islam dan mengikuti agama orang


tuanya.

VIII. Reaksi Hospitalisasi

Ini merupakan pengalaman pertama klien dirawat di RS dan keluarga

sangat sedih dan cemas dengan keadaan anaknya. Keluarga menerima

cobaan dan mengikuti anjuran serta terapi yang diberikan kepada

anaknya

IX. Aktivitas sehari-hari

A. Nutrisi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1 Selera makan Napsu makan dan Nafsu makan berkurang
minum baik seperti karena anak cenderung
layaknya anak pada terbaring lemas dan banyak
umumnya tidur
B. Cairan

No Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit


1 Jenis minuman Asi, sufor & air putih Sufor & air putih
2 Frekuensi Minum Sering Kurang
3 Kebutuhan Cairan Terpenuhi Terpenuhi
4 Cara Pemenuhan Minum Minum & Cairan Inf D5 ¼
NS mikro 25 tpm

C. Eliminasi(BAB & BAK)

No Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit


1 Tempat Pampers pampers
Pembuangan
2 Frekuensi (Waktu) Bab : 1 -2 kali sehari BAB : 1-2 kali sehari
Bak : sering ( ganti Bak : kurang ( ganti
popok 2-3 kali sehari pampers 1-2x sehari )
3 Konsistensi Bab : lembek Bab : Cair
Bak : Jernih Bak : Agak keruh
4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5 Obat Pencahar Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat dan tidur

No Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit


1 Jam tidur Siang : 2-3 jam Siang : 2-4 jam namun
Malam : 10 jam sering terbangun
Malam : 6-7 jam dan sering
terbangun
2 Pola tidur Teratur Mengalami kendala
3 Kebiasaan Minum Asi Minum ASI
sebelum tidur
4 Kesulitan tidur Tidak ada Gelisah dan rewel
E. Personal Hygiene

No Kondisi Sebelum Sakit Sesudah sakit


1 Mandi
 Cara  Dimandikan  Di seka
 Frekuensi  2 kali sehari  2 kali sehari
 Alat mandi  Sabun dan  Handuk kecil
bak mandi
2 Cuci Rambut
 Frekuensi  2 kali sehari  Tidak ada
 Cara  Dibantu orang tua  Tidak ada
3 Gunting Kuku
 Frekuensi  2 kali seminggu  Belum ada
 Cara  Dibantu orangtua  belum ada
4 Gosok Gigi
 Frekuensi  2 kali seminggu  Tidak ada
 Cara  Dibantu orangtua  Tidak ada

F. Aktivitas dan Mobilitas fisik

No Kondisi Sebelum sakit Sesudah sakit


1 Kegiatan sehari- Bermain Tidak ada
hari
2 Pengaturan jadwal Tidak ada Minum obat sesuai jadwal
sehari-hari
3 Penggunaan alat Tidak ada Tidak ada
bantu
4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Pergerakan tubuh
X. Pemerikaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak lemas dan rewel
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda –tanda vital
 Denyut nadi :102 x/m
 Suhu : 37,6 ºC
 Pernapasan : 26 x/m
4. Berat badan : 8 kg
5. Tinggi badan : 76 cm
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & hygiene kepala :Lurus dan tidak ada ketombe
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Merata
c. Mudah rontok : Tidak rontok
d. Kebersihan rambut : Bersih/halus
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris/tidak :Simetris
b. Bentuk wajah : Bulat
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : lebih banyak diam
dan Tampak lemas
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak ada benjolan/ edema
b. Sclera : Tidak icterus
c. Concungtiva : Tidak Anemis dan tidak ada radang
d. Pupil : Isokor, Reflek pupil terhadap
cahaya normal
e. Posisi mata : Bola mata kiri dan kanan simetris
f. Gerakan Bola mata : Dapat mengikuti objek yang digerakan
g. Penglihatan : Normal
Palpasi
 Tekanan bola mata : Tidak ada nyeri tekan pada dua bola
mata
9. Hidung & sinus : Bentuk simetris , tidak ada polip,
nampak ada sekret/ingus
karena klien pilek
10. Telinga : Bentuk simetris, Tidak ada serumen
11. Mulut : Tidak tonsil yang meradang
12. Tenggorokan : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
menelan.
13. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
14. Thorax & pernapasan
Inspeksi
 Bentuk dada : simetris
 Irama pernapsan : 26 x/menit
 Tipe pernapasan : eupnea (Tingkat dan ritme normal)
Palpasi
 Vokal fremitus : Normal
 Massa/nyeri : Tidak ada
Auskultasi
 Suara napas : Vesikuler
 Suara tambahan : Terdengar suara rochi
Perkusi
 Redup/pekak/Hypersonor/tympani : Pekak
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Normal teraba di ICS 5
midclavicula kiri
Perkusi
Pembesaran jantung : Tidak ada
Auskultasi
 BJ 1 : Tunggal

 BJ II : Tunggal

 BJ III : normal

 BJ tambahan : Tidak ada

16. Abdomen

Inspeksi

 Membuncit : Tidak ada pembesaran pada abdomen

Palpasi

 Hepar : Teraba tidak ada pembesaran

 Lien : tidak ada

 Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan

Perkusi

 Tympani : Tympani

 Redup : redup

17. Genitalia dan Anus : Tidak ada benjolan atau pun luka

18. Ekstrimitas

Ekstremitas

atas

a. Motorik

 Pergerakan normal

b. Refleks

 Biceps dan Triceps normal

c. Sensori

 Nyeri : Tidak ada nyeri


 Rangsang Suhu : Normal

 Rasa Raba :

Normal Extrimitas bawah

pergerakan normal tidak ada kelainan atau pun nyeri

19. Status Neurologis

Saraf – saraf

Cranial

a. Nervus I (Olfactorius) Penghidu : Normal

b. Nervus II (Opticus) Penglihatan : Normal

c. Nervus III, IV,V (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)

 Konstriksi pupil : Normal

 Gerakan Kelopak mata : Normal

 Pergerakan Bola mata : Normal

 Pergerakan mata kebawah & dalam : Normal

d. Nervus VII (Trigeminus)

 Sensibilitas / sensori : Normal

 Refleks dagu : Normal

 Refleks Cornea : Normal

e. Nervus VII (Facialis)

 Gerakan mimik : Normal

 Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Normal

f. Nervus VIII (Acusticus)

Fungsi pendengaran : Normal

g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)

 Refleks menelan : Normal


 Refleks muntah : Normal

 Pengecapan : Normal

 Suara : Normal

h. Nervus XI (Assesorius)

 Memaloingkan kepala kekiri dan kanan : Normal

 Mengangkat bahu : Normal

i. Nervus XII (Hypoglossus)

Deviasi lidah : Normal

j. Tanda-tanda perangsangan selaput otak

 Kaku kuduk : Normal

 Kernig sigh : Normal

 Refleks Brudzinski : Normal

 Refleks Lasegu : Normal

XI. Test Diagnostik


Hari/Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal

24 Juli 2023 Leukosit 25.600/ul 5.000-17.000/ul

Trombosit 515.000/mm³ 150.000-45.000/ mm³

Segmen 72 % 50 - 70%

Limfosit 18 % 20-50%

monosid 10 % 1-6%
XII. Terapi

Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Mekanisme Obat Efek samping Nursing

Considerations

Inf D5 ¼ NS Dextrose infus Pada pasien Adanya respon Dextrose a. Monitor


Mikro 25 tpm digunakan dengan riwayat febris,Infeksi berperan tanda– tanda
sebagai terapi hipersensitivitas pada tempat dalam vital sebelum
hipoglikemia, terhadap penyuntikan,ne berbagai diberikan
baik pada pasien dextrose serta krosis jaringan, proses cairan infus
dewasa maupun pada pasien trombosis vena metabolisme dextrose 5
pediatrik. dengancedera atau flebitis di seperti %
Larutan ini juga kepala dalam sekitar tempat glukoneogene
b. Melakukan
dapat berfungsi 24 jam terakhir. penyuntikan. sis,
pemeriksaan
sebagai sumber Hiperglikemia glikogenesis,
laboratorium
energi, pengganti dan glikosuria pentose
dan kondisi
cairan dapat terjadi phosphate
klinis pasien
nonelektrolit, apabila pathway , dan
c. Monitor
serta pelarut pemberian terlalu lipogenesis.
efek samping
bagi obat lain cepat atau adanya Melalui
yang mungkin
sedangkan gangguan perannya
terjadi pada
natrium klorida metabolisme dalam proses
pasien
merupakan untuk glikolisis,
garam utama mengatasinya dextrose dapat
untuk perlambat menghasilkan
mempertahankan kecepatan infus. adenosine
tonsitas plasma triphosphate
(ATP
Inj Obat ini Orang dengan ceftriaxone Efek samping Inj Ceftriaxone

Ceftrianxone digunakan untuk riwayat sebagai antibiotik ceftriaxone digunakan untuk

300mg/Iv – mengatasi hipersensitivitas dengan yang sering membunuh dan

12 jam berbagai infeksi terhadap obat mekanisme aksi terjadi meliputi menghambat
bakteri seperti ini atau dengan menghambat reaksi lokal pertumbuhan

infeksi saluran golongan dinding sel pada area bakteri penyebab

pernafasan, sefalosporin bakteri. injeksi, infeksi di dalam

infeksi saluran lainnya. Ceftriaxone eosinofilia, tubuh. Selain itu,

kemih, infeksi berperan dalam trombositosis, ceftriaxone juga

saluran cerna, melawan diare, dan dapat digunakan

infeksi kulit, berbagai leukopenia untuk mencegah

infeksi tulang mikroorganisme, infeksi pada saat

serta sendi, otitis terutama bakteri operasi

media, gram negatif.

gonorrhea, Ceftriaxone

profilaksis didistribusikan

sebelum operasi, dengan baik ke

dan meningitis. dalam cairan dan

jaringan tubuh,

dan sebagian

besar

diekskresikan

melalui urin.

Inj Analgetik dan Paracetamol Hematologi, Penderita a. Monitor


paracetamol bekerja pada tanda –tanda
100 mg/Iv – antipiretik. reaksikulit, reaksi gangguan
pusat vital
8 jam
alergi lainnya, fungsi hati
pengatur sebelum
suhu di kerusakan hati yang berat. Memberikan
kandistatin
hipotalamus (penggunaan Hipersensitivit b. Melakukan
untuk pemeriksaan
jangka panjang as terhadap
menurunkan kondisi
danoverdosis). Paracetamol
suhu tubuh klinispasien
(antipiretik) c. Monitor efek
serta samping
menghamba yang
t sintesis mungkin
prostaglandi terjadi pada
n sehingga pasien
dapat
seperti
mengurangi
kepalasakit ,
nyeri ringan
kelelahan,
sampai
pusing,
sedang
mengantuk,
(analgesik) mual, nyeri
perut, kulit
memerah,
bengkak
pada
wajah,ruam
gatal - gatal
Stesolid 5 Sebagai riwayat pemberian Diazepam a. Monitor
mg bila pemakaian hipersensitivitas diazepam bekerja dengan tanda – tanda
kejang jangka pendek dan pasien merupakan efek cara berikatan vital sebelum
pada ansietas pediatri usia <6 sekunder dari pada reseptor Melakukan
derajat ringan bulan. peningkatan gamma- injeksi
hingga sedang, Diazepam aktivitas GABA aminobutyric Dexametasone
insomnia, status diketahui dapat pada sistem saraf acid (GABA), b. Melakukan
epileptikus, menyebabkan pusat. dan pemeriksaan
kejang demam, ketergantungan, Penggunaan meningkatkan kondisi klinis
spasme otot, dan gejala putus diazepam yang kemampuan pasien
sebagai obat, dan harus tidak dikontrol inhibisi dari c. Monitor efek
tambahan pada hati-hati berpotensi GABA samping yang
terapi putus diberikan pada menimbulkan mungkin terjadi
alkohol akut pasien yang penyalahgunaan pada pasien
menggunakan dan seperti kepala
opioid dan ketergantungan sakit ,kelelahan,
alkohol pusing,
mengantuk,
mual, nyeri
perut kulit
memerah,
bengkak pada
wajah, ruam
gatal - gatal

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


keperawatan
1 DS: Proses infeksi
 Ibu klien
Hipertermia
Merangsang
mengatakan
hipotalamus
anaknya ada
Pengaturan suhu tubuh
kejang 1x di
terganggu
rumah
Kenaikan suhu tubuh
 Ibu klien
mengatakan 2
hari ini badan
anaknya
demam

DO:
 Tampak lemah
 Akral teraba
hangat
 Mukosa
bibir kering
 Terpasang Inf
D5 ¼ NS
mikro 25 tpm
 Badan tampak
berkeringat
 Bab klien
tampak cair
 Inj paracetamol
100 mg/Iv – 8
jam

2 Ds : Batuk
 Keluarga
Sputum tidak bisa keluar Sekresi yang
mengatakan
tertahan
Infeksi
anaknya batuk
pilek, ada dahak Kemasukan benda asing
sulit dikeluarkan Penumpukan sekret
DO
Ketidakefektifan bersihan
 Klien tampak jalan nafas
batuk dan
pilek
 Klien tampak
gelisah
 Terdengar suara
ronchi
 Tampak ada
sekret/ingus du
hidung
 R : 26 x/menit
3 DS : Hipertermi
 Ibu klien
Kurang mendapatkan Defisit
mengatakan informasi
kurang paham pengetahuan
Kurang pengetahuan
mengenai tentang penyakit
penyakit
anaknya
 Ibu klien
mengatakan
cemas karena
sebelumnya
anaknya tudak
pernah sampai
kejang
DO
 Keluarga sering
bertanya tentang
pengobatan dan
perawatan
penyakit
anaknya

1. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit d/d suhu tubuh
di atas nilai normal (D.0130)
b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi
yang tertahan (D.0149)
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar
informasi (D.0111)
2. Perencanaan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


keperawatan Masalah
1 Hipertermia Termoregulasi Manajemen Hipertermia (I.15506 1. Mengetahui dan memonitor
berhubungan (L.14134) Hal 181) TTV klien
dengan proses Setelah dilakukan Observasi 2. Menyeimbangkan kebutuhan
penyakit d/d tindakan keperawatan 1. Identifikasi penyebab cairan klien
suhu tubuh di selama 2x24 jam hipertermia 3. Dengan melonggarkan pakaian
atas nilai normal diharapkan masalah 2. Monitor suhu tubuh dapat meminimalisir rasa
(D.0130) keperawatan Terapeutik panas yang dirasakan
hipertermia dapat 3. Longgarkan atau mengganti 4. Menurunkan suhu dengan
teratasi dengan kriteria : pakaianyang menyerap keringat teknik non farmakologis
 Suhu tubuh 4. Lakukan pendinginan eksternal 5. Meminimalisir jumlah
menurun hingga (kompres pada dahi, leher, atau kegiatan klien
normal 36-37 ºC axila) 6. Membantu menurunkan
 Suhu tubuh Edukasi suhu dengan farmakologi
tidak teraba 5. Anjurkan tirah baring
hangat/panas Kolaborasi
 Tekanan nadi 6. Kolaborasi pemberian cairan dan
membaik elektrolit intavena
2 Bersihan jalan Bersihan jalan Pemantauan respirasi (I.01014) 1. Untuk mengetahui apakah
napas tidak napas (L.01001) Observasi frekuensi dan irama napas
efektif Setelah dilakukan 1. Monitor frekuensi irama, masih normal atau tidak
berhubungan tindakan keperawatan kedalaman dan upaya 2. Untuk mengetahui apakah
dengan sekresi selama 2x24 jam napas terdapat sputum yang berlebihan
yang tertahan diharapkan Bersihan 2. Monitor adanya produksi sputum pada pasien
(D.0149) jalan napas meningkat 3. Palpasi kesimetrisan 3. Untuk mengetahui apakah
dengan kriteria : ekspansi paru ekspansi paru masih
 Produksi sputum Terapeutik simetris
menurun 4. Atur intervensi pemantauan 4. Agar dapar memantau
 Gelisah hilang respirasi sesuai kondisi pasien respirasi pasien
 Frekuensi napas Edukasi 5. Agar keluarga pasien mengerti
membaik 5. Jelaskan pada keluarga tujuan dan sehingga pada saat melakukan
 Pola napas prosedur pemantauan tindakan berjalan dengan baik.
membaik

3 Defisit Tingkat pengetahuan Edukasi kesehatan (I.12383) 1. Memberikan informasi ketika


pengetahuan (L.12111) Observasi keluarga klien siap agar mampu
berhubungan Setelah dilakukan 1. Identifikasi kesiapan dan mengoptimalkan dalam
dengan kurang tindakan keperawatan kemampuan menerima informasi peresapan informasi
terpapar selama 1x24 jam Terapeutik 2. Untuk menunjang agar
informasi diharapkan 2. Sediakan materi dan media penyampaian materi lebih mudah
(D.0111) Pengetahhuan orang tua penkes dan menarik
klien meningkat dengan 3. Jadwalkan penkes sesuai 3. Penjadwalan sesuai kesepakan
kriteria : kesepakatan agar tidak menggangu
 Perilaku sesuai 4. Berilah Kesempatan untuk aktivitas masing-masing
anjuran betanya 4. Memberikan kesempatan
meningkat Edukasi bertyanya untuk
 Pertanyaan 5. Jelaskan faktor resiko yang mengetahui sejauh mana
tentang masalah dapat mempengaruhi kesehatan pasien dapat menerima
yang dihadapi materi
menurun 5. Sebagai tambahan
 persepsi yang pengetahuan agar kedepannya
keliru terhadap dapat lebih berhati-hati
masalh menurun
7. Implementasi

No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan
1 Hipertermia 08.00 1. Mengidentifik DS
berhubungan wib asi penyebab  Ibu klien mengatakan
dengan hipertermia badan anak nya
proses 2. Memonitor masih hangat
penyakit d/d suhu tubuh  Ibu klien
suhu tubuh di 3. Melonggarkan mengatakan anak
atas nilai atau nya rewel
normal mengganti  Keluarga
(D.0130) pakaian yang mengatakan kalo
menyerap anaknya kurang
keringat minum
4. Melakukan
DO
pendinginan
 Klien tampak gelisah
eksternal
 badan klien
(kompres pada
teraba hangat
dahi, leher,
 Badan klien
atau axila)
tampak berkeringat
5. Menganjurkan
 S : 37,5ºC
tirah baring
 Terpasang Terpasang
6. Berkolaborasi
Inf D5 ¼ NS mikro
pemberian
25 tpm
cairan dan
 Inj paracetamol
elektrolit
100 mg/Iv – 8 jam
intavena

A : Masalah hipertermia
belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor suhu
tubuh
2. Melonggarkan atau
mengganti pakaian
yang menyerap
keringat
3. Melakukan
pendinginan
eksternal (kompres
pada dahi, leher,
atau axila)
4. Menganjurkan
tirah baring
5. Berkolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intavena

2 Bersihan 08.00 1. Memonitor DS :


jalan napas wib frekuensi irama,  Ibu klien mengatakan
tidak efektif kedalaman dan batuk dan pilek anak
berhubungan upaya napas nya masih ada
dengan 2. Memonitor  Ibu klien mengatakan
sekresi yang adanya produksi kalo anaknya kadang
tertahan sputum bernapas lewat mulut
(D.0149) 3. Palpasi
kesimetrisan DO
ekspansi paru  Tampak klien bernapas
4. Mengatur lewat mulut
intervensi  Tampak ada
pemantauan ingus/sekret di hidung
respirasi sesuai  Terdengar suara ronchi
kondisi pasien  R : 26 x/menit
5. Menjelaskan
pada keluarga A : Masalah bersihan jalan
tujuan dan napas belum teratasi
prosedur
pemantauan P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor frekuensi
irama, kedalaman dan
upaya napas
2. Memonitor adanya
produksi sputum
3. Mengatur intervensi
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien

3 Defisit 08.00 1. Mengidentifikasi DS :


 Ibu klien
pengetahuan wib kesiapan dan
mengatakan
berhubungan kemampuan
kurang paham
dengan menerima
mengenai penyakit
kurang informasi
anaknya
terpapar 2. Menyediakan
 Ibu klien
informasi materi dan media
mengatakan cemas
(D.0111) penkes
karena sebelumnya
3. Menjadwalkan
anaknya bila
penkes sesuai
demam tidak
kesepakatan
pernah sampai
4. Memberilah
kejang
Kesempatan
DO
untuk betanya
 Keluarga sering
5. Menjelaskan
bertanya tentang
faktor resiko
pengobatan dan
yang dapat
perawatan penyakit
mempengaruhi
kesehatan anaknya

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi
kesiapan dan
kemampuan
menerima
informasi
2. Menyediakan
materi dan media
penkes
3. Menjadwalkan
penkes sesuai
kesepakatan
4. Memberilah
Kesempatan untuk
betanya
5. Menjelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
1. Catatan Perkembangan
Catatan Perkembangan Hari
1

No Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


Keperawatan
1 25 Juli Hipertermia DS
2023 berhubungan  Ibu klien mengatakan demam
08.00 dengan proses anaknya masih naik turun
wib penyakit d/d  Keluarga mengatakan pada malam
suhu tubuh di hari klien sering terbangun
atas nilai  Keluarga mengatakan batuk dan
normal pilek anaknya sudah berkurang
(D.0130)
DO
 KU klien sedang
 S : 36,5ºC
 Terpasang Terpasang Inf D5
¼ NS mikro 25 tpm

A : Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
1. Memonitor suhu tubuh
2. Melonggarkan atau mengganti
pakaian yang menyerap
keringat
3. Berkolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit intavena

2 25 Juli Bersihan jalan DS :


2023 napas tidak  Ibu klien mengatakan batuk dan
08.00 efektif pilek anak nya masih ada
wib berhubungan
dengan DO
sekresi yang  Tampak masih ada ingus/sekret di
tertahan hidung
(D.0149)  R : 24 x/menit
 Masih ada terdengar suara ronchi
 Tidak terdengar napas tambahan

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor frekuensi irama,
kedalaman dan upaya napas
2. Memonitor adanya produksi
sputum
3. Mengatur intervensi
pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien

3 25 Juli Defisit DS :
2023 pengetahuan  Ibu klien mengatakan sudah

08.00 berhubungan mengerti dan tau mengenai

wib dengan penyakit anaknya

kurang  Ibu klien mengatakan tidak

terpapar cemas dan takut lagi

informasi DO
(D.0111)  Keluarga tampak tidak
bertanya lagi

A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Catatan Perkembangan Hari ke 2


No Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan
1 26 Juli Hipertermia DS
2023 berhubungan  Ibu klien mengatakan
07.30 wib dengan proses anaknya sudah tidak demam
penyakit d/d lagi
suhu tubuh di  Napsu makan dan minum
atas nilai sudah meningkat
normal
(D.0130) DO
 KU klien baik
 S : 36,2ºC
 Terpasang Inf D5 ¼ NS mikro 25
tpm
 Akral teraba dingin

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor suhu tubuh
2. Melonggarkan atau mengganti
pakaianyang menyerap
keringat
3. Berkolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intavena
2 26 Juli Bersihan jalan DS :
2023 napas tidak  Ibu klien mengatakan batuk dan
07.30 wib efektif pilek anak nya masih ada
berhubungan  Keluarga mengatakan tidur
dengan anaknya sudah nyenyak
sekresi yang
tertahan DO
(D.0149)  Tampak masih ada ingus/sekret di
hidung
 R : 24 x/menit
 Tidak terdengar napas

tambahan A : Masalah teratasi

sebagian

P : Lanjutkan intervensi
1. Memonitor frekuensi irama,
kedalaman dan upaya napas
2. Memonitor adanya produksi
sputum
3. Mengatur intervensi
pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai