Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

T DENGAN GANGUAN
SISTEM PENCERNAAN: THYPOID DI RUANG AMARILIS
RSDH CIANJUR

Nama : Yuspia Lestari


NIM : 18210100132

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)
2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. T
2. Tempat tgl lahir/usia : Cianjur, 26 Desember usia 5 tahun 2 bulan
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat : Kp. Sukamaju 02/05, sukaluyu, hergamanah
7. Tgl masuk : 15 Agustus 2022 (jam: 10.55 WIB)
8. Tgl pengkajian : 18 Agustus 2022 (jam: 14.10 WIB)
9. Diagnosis medik : Thypoid
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. K
b. Usia : 31 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Karyawan pabrik
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kp. Sukamaju 02/05, sukaluyu, hergamanah
2. Ibu
a. Nama : Ny. M
b. Usia : 29 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
3. Alamat : Kp. Sukamaju 02/05, sukaluyu, hergamanah
C. Identitas Saudara Kandung (Jika Ada)

No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN


1. An. S 7 tahun Saudara kandung Sehat
II. Riwayat Kesehatan
A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
1. Keluhan utama :
Demam sudah 5 hari
2. Riwayat penyakit sekarang :
Ibu mengatakan pada tanggal 15 Agustus pukul 10.55 WIB klien demam naik
turun sudah 5 hari, demam muncul ketika menjelang sore atau malam hari
dengan suhu tubuh 38,4°C. Ibunya mengatakan selama 3 hari ini disertai dengan
adanya mual dan muntah, lemas, tidak mau makan, dan sulit BAB sudah 3 hari.
BB terakhir sebelum sakit yaitu 17 kg. Sebelumnya klien dibawa ke Puskesmas
Cianjur, dari Puskesmas disarankan untuk dirujuk ke RSDH, lalu klien dibawa
ke UGD RSDH Cianjur, di UGD didapatkan hasil pengkajian dengan keadaan
umum lemas, akral teraba hangat, mukosa bibir kering, adanya distensi
abdomen dengan S: 38,8°C, N: 130x/menit, RR: 24x/menit, dan BB saat ini
16,1 kg. Dokter menyarankan klien untuk dirawat inap, dan keluarga
menyetujuinya.

B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal care
Kehamilan 39 minggu, pemeriksaan rutin selama kehamilan 5x melakukan
pemeriksaan 2x riwayat imunisasi TT. Pada saat kehamilan tidak ada kesulitan
yang berarti.
2. Natal care
Kelahiran spontan di praktik bidan mandiri dengan persalinan normal, waktu
persalinan ± 14 jam, tidak ada kesulitan yang berarti pada saat proses persalinan.
Dengan BB bayi saat lahir 3,4 kg, PB 45 cm.
3. Post natal
Kondisi bayi normal, ibu mengataan anak langsung mengangis spontan, warna
kulit berwarna merah ketika lahir.
C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
1. Riwayat Penyakit dahulu
a. Pernah Dirawat:
Ibu mengatakan sebelumnya anaknya tidak pernah di rawat
b. Pernah Di Operasi :
Ibu mengatakan sebelumnya anaknya tidak pernah di operasi
c. Masih dalam Pengobatan:
Tidak ada
d. Kecelakaan :
Ibu mengatakan sebelumnya anaknya tidak pernah mengalami
kecelakaan
e. Riwayat Alergi :
Menurut ibu klien, klien tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun
makanan
2. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut ibu klien, di dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menurun seperti asma, DM atau pun yang lainnya yang menular.
3. Genogram

Ket:

: Perempuan

: Laki-laki

: Pasien

: Tinggal satu rumah

4. Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)


Waktu Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Frekuensi Frekuensi
pemberian pemberian
1. BCG 0 bulan 1x Demam 1x
2. DPT (I,II,III) 2,3, dan 4 bulan 3x Demam 3x
Polio (I,II,III,IV) 0,2,3 dan 4 4x Demam 4x
3.
bulan
Campak 9 bulan dan 18 2x Demam 2x
4.
bulan
5. Hepatitis 3, dan 5 bulan 2x Demam 2x

D. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


I. Usia anak saat
 Berguling : 5 bulan
 Duduk : 5 bulan
 Merangkak : 6 bulan
 Berdiri : 12 bulan
 Berjalan : 12 bulan
 Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 bulan
 Bicara pertama kali: 7 bulan dengan menyebutkan: kata ”ibu”
 Berpakaian tanpa bantuan: 3 tahun
II. Riwayat Nutrisi
 Pemberian ASI: pemberian ASI hingga usia 2 tahun
 Pemberian susu formula :
- Alasan pemberian : Tidak diberikan susu formula
- Jumlah pemberian : Tidak diberikan susu formula
- Cara pemberian : Tidak diberikan susu formula
 Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

6 bulan MPASI 6 bulan

1 tahun hingga Makanan biasa seperti 3 tahun


sekarang nasi dan lauk pauk

III. Riwayat Psikososial


1. Anak tinggal bersama : Kedua orang tua
2. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
3. Lingkungan Rumah : Baik
4. Pengasuh anak : Orang tua, dan saudara
IV. Riwayat Spiritual
1. Support sistem dalam keluarga : Sesama anggota keluarga sebagai
support sistem
2. Kegiatan keagamaan : Rutin mengaji setiap usai sholat
subuh dan magrib

V. Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
 Ibu membawa anaknya ke RS karena : anaknya
mengalami demam sudah 5 hari
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : iya,
dokter menjelaskan menganai kondisi anak
 Perasaan orang tua saat ini : cemas
 Orang tua selalu berkunjung ke RS : ya, yang menjaga
anak di rumah sakit adalah ibunya, kadang bergantian
dengan saudara atau ayah nya
Yang akan tinggal dengan anak : ibunya
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak belum memahami tentang dirawat di rumah sakit, tetapi anak tahu
bahwa dirinya sedang sakit
VI. PENGKAJIAN FISIK
a. Sistem Pernapasan
Inspeksi : Pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi tampak normal,
dan tidak ada retraksi dada.
Hidung :Lubang hidung bersih, tidak ada flu, tidak ada sekret, frekeunsi
napas 24x/menit.

b. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Dada simetris, iktus kordis tidak terlihat, tidak ada
sianosis,tidak ada pembesaran pada vena jugularis
Palpasi : Irama teratur, kedalaman radialis dangkal, CRT < 2 detik,
nadi130x/menit, dan akral teraba hangat
Perkusi : Batas jantung atas intercostal 2, bawah intercostal 5-6, kanan
mid sternum, kiri mid klavikula, dan tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Irama jantung regular, suara lub dub (S1-S2 muncul karena
penutupan katup trikuspidalis dan mitralis) apek jantung interkosta 4-5, tidak
ada murmur maupun gallop.
c. Sistem Persyarafan
Inspeksi:
a) N I (Olfaktorius): Klien bisa membedakan bau
b) N II (Optikus): Ketajaman penglihatan klien baik
c) N III (Okulomotorius): Klien dapat membuka kelopak mata secara
spontan
d) N IV (Troklearis): Klien dapat menggerakan bola mata ke bawah, atau
pun melotot dan kembali ke seperti semula
e) N V (Trigeminus): Tidak ada ganngguan pada otot mengunyah, sensasi
wajah klien dapat merasakan saat disentuh dengan tangan, dan klien
dapat menggerakan rahang
f) N VI (Abdusen): Isikor kanan dan kiri, bola mata dapat mengikuti objek,
pupil bereaksi terhadap cahaya, ada reflek pada kornea mata, tidak ada
nigtamus
g) N VII (Fasialis): Klien tidak ada kesulitan untuk menggerakkan otot
wajah
h) N VIII (Akustikus): Pendengaran baik, dan ketika di panggil klien dapat
menjawab dengan baik
i) N XI (Glosoparingeal) dan N X (Vagus): Ketika berbicara klien normal,
reflek menelan tidak terdapat masalah
j) N IX (Aksesoris): Tidak terdapat masalah pada anggota gerak, dapat
menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
k) N XII (Hipoglosus): Klien dapat membuka mulut, dapat menjulurkan
lidah, tidak ada kelumpuhan pada lidah, bisa merasakan rasa, raba dan
rasa nyeri
Tingkat kesadaran dengan GCS (E= 4, V=5, M=6)
d. Sistem Perkemihan
Inpeksi : Kien tidak terpasang DC, warna urine kekuningan, klien
BAK 5-6x/hari
e. Sistem Pencernaan
Inspeksi : warna kulit normal, tidak ada bekas luka, bentuk perut supel
Auskultasi : bising usus 6x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar timpani pada semua kuadran
f. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : terpasang infus di tangan kanan, tidak ada edema di
ekstremitas bawah maupun atas, postur tubuh normal, kekuatan otot
5 5
5 5
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat oedema, dan akral hangat

g. Sistim Endokrin
Inspeksi : tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar tiroid
h. Sistim sensori persepsi/Pengideraan
Inspeksi : daun telinga tampak bersih, tidak ada edema, kedua bola mata
simetris, reflek pupil terhadap cahaya normal. Terdapat 2 lubang hidung,
simetris, tidak ada polip.
Palpasi : tidak ada edema pada bagian telinga, mata, ataupun hidung
i. Sistim integument
Inspeksi : kulit berwarna sawo matang, sedikit kering, tidak ada lesi atau
edema, tampak pucat, kuku pendek, rambut berwarna hitam, tidak rontok
Palpasi : kulit teraba hangat 38,8°C
j. Sistim imun dan hematologi
Inspeksi : tidak ada riwayat alergi pada obat-obatan ataupun makanan
k. Sistem Reproduksi
Tidak terkaji
VII. PENGKAJIAN FUNGSIONAL
1. Oksigenisasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Baik Ibu mengatakan Saat sakit ibu
sebelum anaknya mengatakan anaknya
tidak pernah tidak merasa sesak
mengalami sesak napas
napas

2. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Kurang baik Makan nasi, sayur Makan nasi tim, sayur,
dan lauk pauk. dan lauk pauk.
Jajan ciki. Frekuensi makan
Frekuensi makan 3x/hari hanya habis ½
3x/hari, nafsu porsi, nafsu makan
makan baik, makan menurun, dengan cara
mandiri. disuapi.

3. Cairan dan Elektrolit

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


Baik Minum air putih, Minum air putih, susu
susu, ice cream, ±700 -800cc, nafsu
minuman seperti makan dan minum
teh gelas. Minum 4- menurun.
5x/ hari ± 900- IWL: [30x16kgBB/24
1000cc jam] + 200 x (38,8°C –
36,8°C) / 24 jam
IWL: [480/24 jam] +
[400/24 jam]
IWL: 880cc / 24 jam
atau sekitar 36,6
cc/jam.

4. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Baik BAB 1-2X/hari, Saat pengkajian ibu
BAK 4-5x/hari mengatakan naknya
dengan warna BAB belum BAB selama 3
kuning kecoklatan, hari. BAK ±4-5x/hari.
dan warna BAK Dengan warna BAK
kuning jernih. kuning jernih

5. Istirahat dan Tidur


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Baik Ibu mengatakan Ibu mengatakan
anaknya tidur siang anaknya tidur siang 2
pukul 13.00-15.00 jam dan waktu tidak
WIB, jika tidur menentu, untuk tidur
malam anaknya tidur makan anaknya tidur
jam 20.00-05.00 jam 20.00-05.00
WIB. WIB.

6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Baik Mandi 2x/hari secara Diseka 1x/hari secara
mandiri, cuci rambut dibantu, belum cuci
dilakukan mandiri rambut. Kuku anak
2x/minggu. pendek dan bersih.
Kebersihan kuku Melakukan
dilakukan dengan kebersihan mulut dan
diabantu, dipotong gigi dilakukan secara
apabila sudah
panjang. Melakukan mandiri, dan saat ini
kebersihan mulut dan belum gosok gigi.
gigi dilakukan secara
mandiri 2x/hari.

7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Baik Ibu mengatakan Anak lebih banyak
aktifitas anaknya tidur, tidak
bermain dengan menggunakan alat
teman-temannya. ketika akan
Anak tidak beraktifitas, dan anak
menggunakan alat tampak tenang.
bantu saat
beraktifitas, dan
tidak ada kesulitan
saat bergerak.

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Interpretasi
Normal
18 HEMATOLOGI
Agustus DarahLengkap
2022 Jumlah leukosit 4.93 5,00-10,00 Rendah
Jumlah eritrosit 4.09 4.4-5.9 Rendah
Hemoglobin 11.4 13.2-17.3 Rendah
Hematokrit 33.8 40-52 Rendah
MCV 82.6 80-100 Normal
MCH 27.9 26-34 Normal
MCHC 32.8 32-36 Normal
Jumlah trombosit 238.000 150-440 Normal
Hitung Jenis
Neutrofil 27.4 50-70 Rendah
Limfosit 49.4 25-40 Normal
Monosit 8.8 2-8 Tinggi
Eosinophil 1.8 2-4 Normal
Basophil 0.4 0-1 Normal
IMUNOLOGI
WIDAL
S.thypi O Negatif Negatif Negatif
S.group A-O Negatif Negatif Negatif
S.group B-O (+) 1/160 Negatif Positif
S.group C-O Negatif Negatif Negatif
S.thypi H (+) 1/160 Negatif Positif
S.thypi A-H Negatif Negatif Negatif
S.thypi B- H Negatif Negatif Negatif
S.thypi C- H Negatif Negatif Negatif

b. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan kultur darah
2) Uji widal dengan hasil S. group B-O positif, dan S. thypi H positif
c. Progam Terapi
1) Injeksi:
- Ondasentron 3x1 mg per 8 jam (IV)
- Antrain 3x100 mg per 8 jam (IV)
- Sanmol 100 mg k/p (IV)
- Omeprazol 1x20mg drip dalam NS (IV)
2) IVFD:
- NaCl 500 cc/ 24 jam (IV)
ANALISIS DATA

Nama Klien : An. T


Ruang : Amarilis
TGL/JAM DATA ETIOLOGI MASALAH

18 Agustus DS: Ibu mengatakan anaknya Salmonella thyposa Hipertermia


2022 demam naik turun sudah 5
14:10 hari, demam muncul ketika Masuk ke saluran
menjelang sore atau malam gastrointesital
hari dengan suhu tubuh melalui makanan &
38,4°C. minuman
DO: klien tampak pucat,
mukosa bibir kering, lidah Lolos dari asam
tampak kotor, akral hangat lambung

Bakteri masuk ke
usus halus

Inflamasi

Retikulo
Endoteleal (RES)
terutama hati dan
limfe masuk
kedalam darah
bakteri
mengeluarkan
endotoksin

Peradangan lokal
meningkat

Gangguan pada
pusat
termoregulasi
(pusat
pengaturan suhu
tubuh)

Hiertermia
18 Agustus DS: Ibu mengatakan selama Salmonella thyposa Defisit nutrisi
2022 3 hari ini juga disertai dengan
14.10 WIB adanya mual dan muntah, Masuk ke saluran
lemas, tidak mau makan gastrointesital
DO: BB menurun, frekuensi melalui makanan &
makan kurang, nafsu makan minuman
kurang, membrane mukosa
kering Lolos dari asam
lambung

Bakteri masuk ke
usus halus

Inflamasi

Retikulo
Endoteleal (RES)
terutama hati dan
limfe masuk
kedalam darah
bakteri
mengeluarkan
endotoksin

Inflamasi pada hati


dnan limfa

Splenomegali

Penurunan mobilitas
usus

Penurunan
peristaltik usus

Peningkatan asam
lambung

Mual, muntah
18 Agustus DS: Ibu mengatakan anaknya Salmonella thyposa Konstipasi
2022 sudah tidak BAB selama 3
14.10 WIB hari Masuk ke saluran
DO: Distensi abdomen, dan gastrointesital
frekuensi defekasi selama di melalui makanan &
RS tidak pernah minuman

Lolos dari asam


lambung

Bakteri masuk ke
usus halus

Inflamasi

Retikulo
Endoteleal (RES)
terutama hati dan
limfe masuk
kedalam darah
bakteri
mengeluarkan
endotoksin

Inflamasi pada hati


dnan limfa

Splenomegali

Penurunan mobilitas
usus

Penurunan
peristaltik usus

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi


2. Defisit nutrisi b.d mual muntah
3. Konstipasi b.d penurunan peristaltic usus
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : An. T


Ruang : Amarilis
Tgl/Jam No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
DP
18-08-22 1. Setelah dilakukan tindakan Termoregulasi:
14.15 keperawatan selama 2x24 jam Observasi:
hipertermia dapat teratasi dengan 1. Identifikasi penyebab
kriteria hasil: hipertermia (mis. dehidrasi,
Termoregulasi: terpapar lingkungan panas,
penggunaan incubator)
No Indikator Skala Target
2. Monitor suhu tubuh
dikaji
3. Monitor haluaran urine
1. Suhu tubuh 3 5 Terapeutik:
2. Pucat 3 5 4. Longgarkan atau lepaskan
3. Takikardi 3 5 pakaian
5. Berikan cairan oral
6. Lakukan kompres Tepid Water
Sponge di area dahi, leher,
ketiak, dan perut
Edukasi:
7. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
8. Kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perlu
18-08-22 2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi:
14.25 keperawatan selama 2x24 jam defisit Observasi:
nutrisi dapat teratasi dengan kriteria 1. Identifikasi alergi dan intoleransi
hasil: makan
Status Nutrisi: 2. Monitor asupan makanan
Terapeutik:
No Indikator Skala Target
3. Sajikan makanan secara menarik
dikaji
dan suhu yang sesuai
1. Porsi 3 5 4. Berikan makanan tinggi serat
makanan untuk mencegah konstipasi
yang habis 5. Berikan makanan tinggi kalori
2. Berat 3 5 dan tinggi protein
badan Edukasi:
3. Frekuensi 3 5 6. Anjurkan posisi duduk, jika
makan mampu
4. Nafsu 3 5 Kolaborasi:
makan 7. Kolaborasi pemberian medikasi
5. Membran 3 5 sebelum makan (mis. pereda
mukosa nyeri, antiematik), jika perlu
8. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
18-08-22 3. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Eleminasi Fekal:
14:35 keperawatan selama 2x24 jam Observasi:
konstipasi dapat teratasi dengan 1. Monitor buang air besar (mis.
kriteria hasil: warna, frekuensi, konsistensi,
volume)
Eleminasi Fekal:
2. Monitor tanda dan gejala diare,
No Indikator Skala Target konstipasi, atau impaksi
dikaji Terapeutik:
3. Berikan air hangat setelah makan
1. Distensi 3 5 4. Sediakan makanan tinggi serat
abdomen Edukasi:
2. Frekuensi 3 5 5. Jelaskan makanan yang
defekasi membantu meningkatkan
3. Peristaltik 3 5 keteraturan peristaltik usus
6. Anjurkan makanan yang
usus
mengandung tinggi serat
7. Anjurkan meningkatkan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien : An. T


Ruang : Amarilis
No. DP Tgl/Jam Tindakan / Implementasi Respon TTD
1. 18-08-22 Termoregulasi: Observasi:
14.45 Observasi: 1. Penyebab hipertermia
1. Mengidentifikasi dikarenakan proses infeksi
penyebab hipertermia salmonella typhi
(mis. dehidrasi, terpapar 2. Klien tampak lemas ketika
lingkungan panas, di cek suhu
penggunaan incubator) 3. Ibu klien mengatakan BAK
2. Memonitor suhu tubuh baru 3x dan hanya sedikit
3. Memonitor haluaran urine ±300 cc
Terapeutik: Terapeutik:
4. Melonggarkan atau 4. Ibu klien mengatakan
lepaskan pakaian anaknya menggunakan baju
5. Memberikan cairan oral yang longgar dan tipis
6. Melakukan kompres Tepid 5. Klien sulit minum, dengan
Water Sponge di area dahi, alasan pahit mulut
leher, ketiak, dan perut 6. Dilakukan kompres hangat
Edukasi: di area dahi
7. Menganjurkan tirah baring Edukasi:
Kolaborasi: 7. Klien hanya berbaring saja
8. Berkolaborasi pemberian Kolaborasi:
cairan dan elektrolit 8. Ibu klien mengatakan
intravena, jika perlu anaknya merasa tidak
nyaman dengan infus di
tangan nya, karena itu klien
menjadi rewel
2. 18-08-22 Manajemen Nutrisi: Observasi:
14.55 Observasi: 1. Ibu mengatakan anaknya
1. Mengidentifikasi alergi dan tidak memiliki alergi
intoleransi makan terhadap makanan
2. Memonitor asupan 2. Ibu mengatakan anaknya
makanan masih sulit makan
Terapeutik: Terapeutik:
3. Menyajikan makanan 3. Klien mengatakan ingin
secara menarik dan suhu makanannya disajikan
yang sesuai ketika masih hangat, agar
4. Memberikan makanan tidak mual
tinggi serat untuk mencegah 4. Ibu mengatakan anaknya
konstipasi susah makan makanan
seperti sayur, tetapi untuk
5. Memberikan makanan makan buah anaknya masih
tinggi kalori dan tinggi mau
protein 5. Ibu mengatakan anaknya
Edukasi: masih sulit makan
6. Menganjurkan posisi Edukasi:
duduk, jika mampu 6. Klien ingin makan dengan
Kolaborasi: posisi semi fowler karena
7. Berkolaborasi pemberian jika duduk klien merasa
medikasi sebelum makan pusing
(mis. pereda nyeri, Kolaborasi:
antiematik), jika perlu 7. Ibu mengatakan anaknya
8. Berkolaborasi dengan ahli sudah diberikan obat mual
gizi untuk menentukan 8. Klien sudah diberikan
jumlah kalori dan jenis makanan sesuai dengan
nutrient yang dibutuhkan, yang diberikan ahli gizi
jika perlu
3. 18- 08-22 Manajemen Eleminasi Fekal: Observasi:
15.10 Observasi: 1. Ibu mengatakan sudah 3 hari
1. Memonitor buang air besar belum BAB
(mis. warna, frekuensi, 2. Ibu mengatakan anaknya
konsistensi, volume)
mengeluh nyeri perut tetapi
2. Memonitor tanda dan gejala
diare, konstipasi, atau sulit BAB
impaksi Terapeutik:
Terapeutik: 3. Klien mau meminum air
3. Memberikan air hangat hangat setelah makan
setelah makan 4. Klien hanya mau memakan
4. Menyediakan makanan buah papaya
tinggi serat
Edukasi
Edukasi:
5. Menjelaskan makanan yang 5. Ketika diberikan penjelasan
membantu meningkatkan mengenai makanan yang
keteraturan peristaltik usus memudahkan BAB, klien
6. Menganjurkan makanan menganggung mengerti
yang mengandung tinggi 6. Klien mencoba memakan
serat buah papaya
7. Menganjurkan
meningkatkan asupan 7. Klien masih sulit untuk
cairan, jika tidak ada minum
kontraindikasi
No. Tgl/Jam Tindakan / Implementasi Respon TTD
DP
1. 19-08-22 Termoregulasi: Observasi:
10.00 Observasi: 1. Penyebab hipertermia
1. Mengidentifikasi penyebab dikarenakan proses infeksi
hipertermia (mis. dehidrasi, salmonella typhi
terpapar lingkungan panas, 2. Klien sudah tampak lebih
penggunaan incubator) baik dengan dan sudah mau
2. Memonitor suhu tubuh diajak berbicara
3. Memonitor haluaran urine 3. Ibu klien mengatakan BAK
Terapeutik: 4-5 sampai siang hari ini
4. Melonggarkan atau lepaskan ±500 cc
pakaian Terapeutik:
5. Memberikan cairan oral 4. Ibu klien mengatakan
6. Melakukan kompres Tepid anaknya menggunakan baju
Water Sponge di area dahi, yang longgar dan tipis
leher, ketiak, dan perut 5. Klien sudah mau minum air
Edukasi: putih dengan frekuensi yang
7. Menganjurkan tirah baring meningkat dibanding
Kolaborasi: kemarin
8. Berkolaborasi pemberian 6. Dilakukan kompres hangat
cairan dan elektrolit di area dahi
intravena, jika perlu Edukasi:
7. Klien maunya hanya
berbaring saja
Kolaborasi:
8. Ibu klien mengatakan
anaknya merasa tidak
nyaman dengan infus di
tangan nya, karena itu klien
menjadi rewel

2. 19-08-22 Manajemen Nutrisi: Observasi:


10.10 Observasi: 1. Ibu mengatakan anaknya
1. Mengidentifikasi alergi dan tidak memiliki alergi
2. intoleransi makan terhadap makanan
2. Memonitor asupan makanan 2. Ibu mengatakan anaknya
Terapeutik: sudah mulai nafsu makan
3. Menyajikan makanan secara Terapeutik:
menarik dan suhu yang sesuai 3. Klien mengatakan ingin
4. Memberikan makanan tinggi makanannya disajikan
serat untuk mencegah ketika masih hangat, agar
konstipasi tidak mual
5. Memberikan makanan tinggi 4. Ibu mengatakan anaknya
kalori dan tinggi protein susah makan makanan
Edukasi: seperti sayur, tetapi utnuk
6. Menganjurkan posisi duduk, makan buah anaknya masih
jika mampu mau
Kolaborasi: 5. Ibu mengatakan anaknya
7. Berkolaborasi pemberian mulai nafsu makan dan
medikasi sebelum makan (mis. memakan makanan dari RS
pereda nyeri, antiematik), jika Edukasi:
perlu 6. Klien ingin makan dengan
8. Berkolaborasi dengan ahli gizi posisi semi fowler karena
untuk menentukan jumlah jika duduk klien merasa
kalori dan jenis nutrient yang pusing
dibutuhkan, jika perlu Kolaborasi:
7. Ibu mengatakan anaknya
sudah diberikan obat mual
8. Klien sudah diberikan
makanan sesuai dengan
yang diberikan ahli gizi

3. 19-08-22 Manajemen Eleminasi Fekal: Observasi:


10.20 Observasi: 1. Ibu mengatakan anaknya
1. Memonitor buang air besar hari ini sudah BAB 1x tetapi
(mis. warna, frekuensi, hanya sedikit
konsistensi, volume)
2. Ibu mengatakan anaknya
2. Memonitor tanda dan gejala
diare, konstipasi, atau impaksi mengeluh rasa tidak nyaman
Terapeutik: di perut
3. Memberikan air hangat Terapeutik:
setelah makan 3. Klien mau meminum air
4. Menyediakan makanan tinggi hangat setelah makan
serat 4. Klien hanya mau memakan
Edukasi:
buah papaya
5. Menjelaskan makanan yang
membantu meningkatkan Edukasi:
keteraturan peristaltik usus 5. Ketika diberikan penjelasan
6. Menganjurkan makanan yang mengenai makanan yang
mengandung tinggi serat memudahkan BAB, klien
7. Menganjurkan meningkatkan mengangguk mengerti
asupan cairan, jika tidak ada 6. Klien mencoba memakan
kontraindikasi
buah papaya
7. Klien sudah mau minum air
putih dan susu
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien : An. T


Ruang : Amarilis

Tgl/Jam No. Evaluasi TTD


DP
18-08-22 1. S: Ibu klien mengatakan anaknya masih merasa lemas,
15.20 demam turun naik menjelang sore hingga malam
O: Klien masih terlihat pucat, akral hangat, mukosa bibir
kering, dengan S: 38°C, N: 132x/menit
A:
No Indikator Skala Saat Target
dikaji ini
1. Suhu tubuh 3 3 5
2. Pucat 3 3 5
3. Takikardi 3 3 5
P: Intervensi dilanjutkan

18-08-22 2. S: Ibu klien mengatakan anaknya masih sulit makan, hari


15:30 ini hanya makan 3 sendok, masih ada mual dan muntah
O: Klien terlihat lemas, membrane mukosa kering,
makanan yang dihabiskan hanya sedikit
A:
No Indikator Skala Saat Target
dikaji ini
1. Porsi 3 3 5
makanan
yang habis
2. Berat 3 3 5
badan
3. Frekuensi 3 3 5
makan
4. Nafsu 3 3 5
makan
5. Membran 3 3 5
mukosa

P: Intervensi dilanjutkan
18-08-22 3. S: Ibu klien mengatakan anaknya merasa sakit perut tetapi
15:40 ketika ingin BAB tidak keluar
O: Masih teraba distensi abdomen
A:
No Indikator Skala Saat Target
dikaji ini
1. Distensi 3 3 5
abdomen
2. Frekuensi 3 3 5
defekasi
3. Peristaltik 3 3 5
usus

P: Intervensi lanjutkan
Tgl/Jam No. Evaluasi TTD
DP
19-08-22 1. S: Ibu klien mengatakan anaknya masih merasa lemas,
10:30 masih demam di sore hari
O: Klien terlihat sudah tidak terlalu pucat, akral hangat,
mukosa bibir mulai membaik, dengan S: 37,7°C, N:
124x/menit
A:
No Indikator Skala Saat Target
dikaji ini
1. Suhu tubuh 3 4 5
2. Pucat 3 4 5
3. Takikardi 3 4 5

P: Intervensi 2-8 dilanjutkan

19-08-22 2. S: Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau makan, hari


10:40 ini makan sudah 2x habis ½ porsi, masih ada mual tetapi
tidak samoai muntah
O: Klien masih terlihat lemas, membrane mukosa sudah
membaik, makanan yang dihabiskan ½ porsi. BB di hari
ke 2 perawatan naik menjadi 16,6 kg.
A:
No Indikator Skala Saat Target
dikaji ini
1. Porsi 3 4 5
makanan
yang habis
2. Berat 3 4 5
badan
3. Frekuensi 3 4 5
makan
4. Nafsu 3 4 5
makan
5. Membran 3 4 5
mukosa
P: Intervensi 2-8 dilanjutkan
19-08-22 3. S: Ibu klien mengatakan hari ini anaknya sudah 2x BAB
10:50 tetapi hanya sedikit-sedikit dengan warna coklat
kekuningan
O: Distensi abdomen masih teraba, denga bising usus
10x/menit
A:
No Indikator Skala Saat Target
dikaji ini
1. Distensi 3 4 5
abdomen
2. Frekuensi 3 4 5
defekasi
3. Peristaltik 3 4 5
usus
P: Intervensi lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai