Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “An.

J” DENGAN KEJANG DEMAM


DI RUANG PERAWATAN ANAK
RSUD KOTA MAKASSAR

Disusu dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keparawatan Anak

Disusun Oleh :

NURHAWA KAREPESINA
NIM. 14420221050

CI INSTITUSI CI LAHAN

Rachmawati Ramli, S.Kep.,Ns.,M.Kes Wahyuniar., S.Kep.,Ns

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

Nama Mahasiswa yang mengkaji : Nurhawa Karepesina NIM : 14420221050

No. RM : 306950
Tanggal : 14-11-2022
Tempat : Ruang Perawatan Anak (Tulip I E)
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
a. Nama : An. J
b. Umur : 1 tahun 1 bulan
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Tempat/Tanggal lahir : Toraja, 20-09-2021
e. Suku : Toraja
f. Alamat : Makale, Tana Toraja
g. Tanggal masuk RS : 14-11-2022
h. Tanggal Pengkajian : 15-11-2022
i. Golongan darah : Tidak tahu
2. Identitas Orang Tua
a. Ayah
1) Nama : Tn. Tulus
2) Umur : 32 Tahun
3) Pendidikan terkahir : SMA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
b. Ibu
1) Nama : Ny. Risda
2) Umur : 29 Tahun
3) Pendidikan terakhir : SMA
4) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
3. Identitas Saudara Kandung

No Nama Usia Hubungan Status


. Kesehatan
1. Gloria 3,5 tahun Kakak kandung Sehat

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama : Demam
2. Alasan Masuk RS : Demam sejak pagi diarasakan naik turun, kejang 1x
sebelum masuk RS < 15 menit, setelah kejang pasien menangis, muntah (+) 1x
hari ini, BAB BAK kesan biasa, selama di IGD tidak kejang, batuk (-),
sesak (-).
3. Riwayat Penyakit : Demam dirasakan tiba-tiba muncul, naik turun, sudah
tidak kejang, muntah berkurang.
4. Data Medik
a. Dikirm oleh : IGD Dokter Praktik
b. Diagnose medik
o Saat masuk Kejang Demam

o Saat pengkajian Kejang Demam

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Riwayat Keehatan Lalu (khusus untuk anak usia 0-5 tahun)
a. Prenatal care
1) Pemeriksaan kehamilan dilakukan ± 5 kali
2) Keluhan selama kehamilan : Selama kehamilan ibu pasien mengalami
mual muntah dan juga demam
3) Riwayat : Ibu pasien selama kehamilan mengkonsumsi vitamin dan
juga zat besi yang diberikan oleh puskesmas.
4) Kenaikan BB selama hamil : BB selama hamil 58 Kg
5) Golongan darah : Ibu ( O ) dan Ayah (AB)
b. Natal
Bayi dilahirkan di Puskemas dan ditolong oleh Bidan, jenis persalinan
adalah normal dan spontan. Selama persalinan tidak ada komplikasi seperti
robekan perineum ataupun infeksi nifas.
c. Post natal
Bayi lahir dengan BB 3,3 gram dan PB 50 cm, LK (tidak diingat).
Penyakit yang pernah dialami oleh anak adalah batuk dan demam tapi
tidak pernah kejang, obatt yang diberikan adalah obat penurun panas yang
didapatkan dari puskesmas. Perkembangan anak dibanding saudaranya
sama cepat.
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit anggota keluarga
Ibu pasien mengatakan dirinya memiliki riwayat penyakit asam urat,
sedangkan dari keluarga suaminya ada anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi yaitu kakek pasien.
b. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki -------- : Tinggal serumah


: Perempuan ? : Tidak diketahui
: Garis pernikahan : Pasien
: Garis keturunan
Berdasarkan genogram diatas dapat disimpulkan bahwa pada generasi
pertama kakek nenek pasien masih hidup, kakek dari ayah pasien memiliki
penyakit hipertensi. Sedangkan kedua orangtua pasien berada pada generasi
kedua, dan ibu pasien memiliki Riwayat asam urat. Pasien sendiri berada pada
generasi ketiga, pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pasien
sendiri tinggal Bersama kedua orangtuanya.
3. Riwayat Imunisasi

Waktu Reaksi Setelah


No. Jenis Imunisasi Jenis Vaksin
Pemberian Pemberian
1 Imunisasi Dasar Hepatitis (HB 0) Waktu lahir
2 BCG, Polio 1 Usia 1 bulan
3 DPT-HB-Hib 1, Usia 2 bulan
Polio 2
4 DPT-HB-Hib 2, Usia 3 bulan
Polio 3
5 DPT-HB-Hib 3, Usia 4 bulan
Polio 4
6 Campak/MMR Usia 9 bulan Demam
7 Imunisasi DPT-HB-Hib
8 Lanjutan Campak

4. Riwayat Tumbuh Kembang


a. Pertumbuhan Fisik : BB pasien saat dikaji 9 kg, TB 75 cm, ibu pasien
mengatakan gigi anak pertama kali tumbuh saat usia 9 bulan.
b. Perkembangan Tiap tahap : Ibu pasien mengatakan usia anak saat ini
adalah 1 tahun 1 bulan, anak mulai berguling saat usia 5 bulan, duduk saat
usia 7 bulan, merangkak saat usia 9 bulan dan berdiri saat usia anak 1
tahun. Saat ini anak sudah bisa berjalan, tetapi harus dipegang tangannya.
5. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI : Ibu pasien mengatakan ASI pertama kali diberikan saat
anak lahir dan diberikan ASI eksklusif tanpa makanan tambahan sampai
anak berusia 6 bulan, dan masih diberikan ASI sampai sekarang. ASI
diberikan terjadwal saat anak lapar dan setiap kali anak mengangis.
b. Pemberian Susu Formula : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak diberikan
susu formula, dan hanya diberikan ASI.
6. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Lama
Usia Jenis Nutrisi
Pemberian
0-4 bulan ASI
6 bulan
4-6 bulan ASI
6-12 bulan ASI dan bubur saring yang
dicampur dengan sayuran, buah
7 bulan
Saai ini ASI dan bubur saring yang
dicampur dengan sayuran, buah

7. Riwayat Psikososial
Ibu pasien mengatakan anaknya tinggal bersama dirinya dan suaminya di
rumah mereka sendiri, dengan lokasi rumah berada di desa. Anak belum
punya kaamar sendiri dan saat ini anak masih tidur dengan kedua orangtuanya.
Anak diasuh sendiri oleh orangtua. Hubungan antar keluarga juga baik dan
harmonis
8. Riwayat Spiritual
Ibu pasien mengatakan setiap hari minggu mereka sekeluarga selalu pergi ke
Gereja untuk beribadah, dan mengikuti kegiatan keagamaan yang lain, support
dan dukungan dari keluarga juga baik.
9. Reaksi Hospitalisasi
Ibu pasien mengatakan anaknya dibawa ke RS karena demam yang disertai
dengan kejang tiba-tiba. Ibu pasien juga mengakatan sedikit cemas dan
khawatir dengan kondisi anaknya sekarang karena ini pertama kali anaknya
kejang dan dirawat di RS. Selama sakit seperti demam dan flu anak hanya
dibawa ke Puskesmas dekat tempat tinggal. Selama dirawat anak selalu
didampingi oleh kedua orangtuanya. Selama pengkajian ibu pasien selalu
bertanya tentang kondisi anaknya, tampak cemas dan khawatir.
10. Aktivitas Sehar-hari
a. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
1) Selera makan Nafsu makan baik Nafsu makan baik
2) Menu makanan Bubur saring yang ASI
dicampur dengan
sayuran, buah
3) Frekuensi makan 3x/hari Setiap kali anak
lapar dan menangis
4) Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5) Pembatasan pola Tidak ada
makan
6) Cara makan Disuapi oleh orang tua Menete
7) Ritual saat makan Tidak ada Tidak ada

b. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
1) Jenis minuman Air putih dan ASI ASI
2) Frekuensi minum Setiap kali makan dan Setiap kali lapar
ASI diberikan setiap dan menangis
kali lapar dan menangis
1-2 gelas air putih/hari
3) Kebutuhan cairan
4) Cara pemenuhan Diberikan langsung Diberikan langsung

c. Eliminasi (BAB dan BAK)


Kondisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
BAB (buang air besar)
1) Tempat pembuangan Popok Popok
2) Frekuensi (waktu) Tidak menentu Belum BAB (saat
pengkajian)
3) Konsistensi Lunak -
4) Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5) Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
BAK (buang air kecil)
1) Tempat pembuangan Popok Popok
2) Frekuensi Cukup banyak (ganti
popok 1 hari 3-4 kali)
3) Warna dan bau Kuning jernih dan bau Kuning jernih dan
khas bau khas
4) Volume Tidak diketahui Tidak diketahui
5) Kesulitan Tidak ada Tidak ada
d. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
1) Jam tidur
 Siang ± 2-3 jam ± 2 jam
 Malam ± 13 jam ± 9 jam
2) Pola tidur Bagus Kurang bagus

3) Kebiasaan sebelum Ditepuk-tepuk dan Ditepuk-tepuk dan


tidur diputarkan musik diputarkan musik
rohani rohani
4) Kesulitan tidur Tidak ada Ada, karena demam

e. Personal hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
1) Mandi
 Cara Dimandikan oleh orang tua
 Frekuensi 2x/hari
 Alat mandi Menggunakan gayung
2) Cuci rambut
 Frekuensi Setiap kali mandi
Dipakaikan oleh orang tua Pasien hanya
 Cara
ganti pakaiannya
3) Gogok gigi Setiap kali mandi saja
 Frekuensi Dibantu oleh orang tua
 Cara
4) Gunting kuku Setiap kali kuku anaknya
 Frekuensi panjang
 Cara Dipotong menggunakan
jepitan kuku

f. Aktivitas / mobilitas fisik


Kondisi Sebelum Sakit Setelah Sakit
1) Kegiatan sehar-hari Bermain bersama keluarga
di rumah, dan liburan. Pasien hanya
2) Pengaturan jadwal Tidak ada berbaring
harian ditempat tidur,
3) Penggunaan alat bantu Menggunakan kereta dan sesekali
aktivitas dorong digendong oleh
4) Kesulitan pergerakan Tidak ada orang tuanya.
tubuh

IV. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)


A. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien tampak lemah, TTV ( Nadi : 120 x/i, Peranapasan :
36 x/i, Suhu (axila) : 38,2ºC), pengukuran antropometri (TB : 75 cm, BB :
9kg, LLA : 18 cm, LK : 50 cm, LD : 62 cm, LP : 52 cm)
B. Head to toe
1. Sistem pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, sumbatan
ataupun sekret. Tidak ada pembesaran kelenjar, nyeri tekan ataupun nyeri
saat menelan. Bentuk dada normal, tidak ada retraksi ataupun otot bantu
napas, suara napas vesikuler pada kedua lapang paru, tidak ada clubbing
finger.
2. Sistem kardiovaskular
Konjungtiva tidak anemis, tidak ada sianosis, arteri karotis teraba kuat,
tidak ada pembesaran jantung, bunyi jantung normal (lup dup), CRT < 2
detik
3. Sistem pencernaan
Sklera tidak ikterik, mukosa bibir lembab, tiak ada labio skizis, tidak ada
stomatitis, jumlah gigi 4, kemampuan menalan baik, tidak kembung
ataupun nyeri, tidak ada lesi pada abdomen, turgor kulit baik.
4. Sistem indra
a. Mata : Tidak ada pembengkakan pada kelopak mata, bulu mata
panjang, alis tebal dan berwarna hitam, warna sklera putih.
b. Hidung : Tidak ada sekret ataupun mimisan.
c. Telinga : Keadaan daun telinga normal, tidak ada lesi, kanal auditorius
bersih, fungsi pendengaran baik.
5. Sistem saraf
Kesadaran komposmentis, GCS 15, tonus otot baik, kekuatan otot 5 5
5 5
6. Sistem musculoskeletal
Bentuk kepala bulat, tidak ada deformitas tulang belakang, rentang gerak
aktif, tidak ada pembengkakan pada ekstremitas atas dan bawah.

7. Sistem integument
Warna rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, distribusi
rambut banyak, warna kulit putih langsat, kulit lembab, kulit teraba hangat,
tidak ada kelainan bentuk kuku, bantalan kuku pin, kuku tampak pendek
dan bersih.
8. Sistem endokrin
Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, peningkatan suhu tubuh, anak
tampak berkeringat.
9. Sistem perkemihan
Tidak ada edema palpebral, moon face ataupun edema anasarka
10. Sistem reproduksi
Tidak dilakukan pengkajian
11. Sistem imun
Tidak ada alergi pada makanan, minuman, obat-obatan, cuaca ataupun
debu.

V. TES DIAGNOSTIK
Laboratorium (14-11-2022)
HEMATOLOGI HASIL UNIT NILAI RUJUKAN
Darah Rutin
Jumlah Leukosit H 15.7 10^3/ul 5.0 – 13.0
Jumlah Eritrosit 5.28 10^6/uL 4.00 – 5.30
Hemoglobin 12.1 g/dL 12.0 – 16.0
Hematokrit 36.5 % 35.0 – 45.0
MCV L 69.1 fL 75.0 – 91.0
MCH L 22.9 pg 25.0 – 33.0
MCHC 33.2 g/L 31.0 – 37.0
Jumlah Trombosit H 469 10^3/ul 150 – 400
RDW – SD 38.3 fL 37 – 54
RDW-CV H 15.3 % 10.0 – 15.0
PDW L 8.5 fL 10.0 – 18.0
MPV L 8.7 fL 9.0 – 13.0
P-LCR 14.4 % 13.0 – 43.0
PCT H 0.41 % 0 .2 – 0.4
Hitung Jenis
Neutrofil H 66.4 % 32 – 52
Limfosit L 18.4 % 30 – 60
Monosit H 14.9 % 2–8
Eosinofil 0.1 % 0–4
Basophil 0.2 % 0–1

KIMIA DARAH
Glukosa Sewaktu 121 mg/dL 60 – 180
ELEKTROLIT
Natrium Darah 139.0 mmol/L 135.0 – 148.0
Kalium Darah H 4.6 mmol/L 3.5 – 4.5
Klorida Darah 101.0 mmol/L 98.0 – 107.0
IMUNOLOGI
SARS-Cov-2 Antigen Negatif Negatif

VI. TERAPI MEDIS


Cefotaxime 360 mg/12jam/IV
PCT vial 90 mg/8jam/IV jika demam
Puyer Diazepam 3x1 mg tab/oral

VII. PATOFISIOLOGI PATHWAY (PKDM)


ASUHAN KEPERAWATAN
I. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif

Ibu pasien mengatakan anaknya - KU lemah


- Demam - Kulit teraba hangat
- Demam naik turun - TTV (Nadi : 120 x/i, Pernapasan :
- Tidak kejang 36 x/i, Suhu : 38,2ºC)
Ibu pasien mengatakan sedikit cemas dan - Anak tampak gelisah
khawatir dengan kondisi anaknya - Leukosit : 15.7
sekarang karena ini pertama kali anaknya - Neutrophil : 66.4
kejang dan dirawat di RS - Limfosit : 18.4
- Monosit : 14.9
- Ibu pasien tampak cemas dan
khawatir dengan kondisi anaknya
- Ibu pasien selalu bertanya tentang
kondisi anaknya

II. ANALISA DATA


Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
Kejang demam
DS : Ibu pasien mengatakan anaknya ↓
- Demam Aktivitas meningkat
- Demam naik turun ↓
- Tidak kejang Metabolsime
DO : meningkat
- KU lemah ↓
Kenaikan suhu Hipertermia
- Kulit teraba hangat
tubuh
- Suhu : ↓
- Anak tampak gelisah Ketidaefektifan
termoregulasi

Hipertermia

Ansietas (orang tua)


DS : Ibu pasien mengatakan sedikit Kejang demam
cemas dan khawatir dengan kondisi ↓
anaknya sekarang karena ini pertama Penurunan status
kali anaknya kejang dan dirawat di RS kesehatan
DO : ↓
- Ibu pasien tampak cemas dan Hospitalisasi
khawatir dengan kondisi ↓
anaknya Ansietas
- Ibu pasien selalu bertanya
tentang kondisi anaknya

DS : Ibu pasien mengatakan anaknya


demam.

DO :
- KU lemah
Respons inflamasi
- Kulit teraba hangat ↓ Infeksi
- Suhu : 38,2ºC Infeksi
- Leukosit : 15.7
- Neutrophil : 66.4
- Limfosit : 18.4
- Monosit : 14.9

III. PRIORTITAS MASALAH


1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh
2. Infeksi berhubungan dengan respons inflamasi
3. Ansietas (orang tua) berhubungan dengan hospitalisasi

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria
No. Diagnosa Keperawatan Intervensi
Hasil
1. Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan proses penyakit. intervensi keperawatan 1) Identifikasi penyebab
DS : Ibu pasien mengatakan selama 2x24 jam maka hipertermia.
anaknya termoregulasi membaik, 2) Monitor suhu tubuh.
- Demam dengan kriteria hasil: Terapeutik
- Demam naik turun a. Suhu tubuh membaik 1) Sediakan lingkungan
- Tidak kejang (36,5-37,2◦C) yang dingin.
DO : b. Suhu kulit membaik 2) Berikan cairan oral.
- KU lemah (teraba dingin) 3) Lakukan pemberian
- Kulit teraba hangat kompres hangat.
- Suhu : Edukasi
- Anak tampak gelisah 1) Anjurkan tirah baring.
2) Anjurkan kompres
hangat jika demam.

3) Anjurkan
memperbanyak minum.
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena.

2. Infeksi berhubungan dengan Setelah dilakukan Observasi


DS : Ibu pasien mengatakan intervensi keperawatan 1) Monitor tanda dan
anaknya demam. selama 2x24 jam maka gejala infeksi local dan
tingkat infeksi menurun, sistemik.
DO : dengan kriteria hasil: Terapeutik
- KU lemah a. Demam menurun 1) Batasi jumlah
- Kulit teraba hangat b. Suhu tubuh membaik pengunjung.
- Suhu : 38,2ºC (36,5-37,2ºC) 2) Cuci tangan sebelum
- Leukosit : 15.7 c. Leukosit, neutrophil, dan sesudah kontak
- Neutrophil : 66.4 limfosit, monosit dengan pasien dan
- Limfosit : 18.4 membaik (normal) lingkungan pasien.
- Monosit : 14.9 3) Pertahankan teknik
aseptic.
Edukasi
1) Jelaskan tanda dan
gejala infeksi.
2) Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar.
3) Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
antibiotic.

3. Ansietas (orang tua) Setelah dilakukan Observasi


berhubungan dengan intervensi keperawatan 1) Identifikasi saat tingkat
hospitalisasi selama 2x24 jam maka ansietas berubah.
DS : Ibu pasien mengatakan tingkat ansietas menurun, 2) Monitor tanda-tanda
sedikit cemas dan khawatir dengan kriteria hasil: ansietas.
dengan kondisi anaknya a. Verbalisasi khawatir Terapeutik
sekarang karena ini pertama dan cemas akibat 1) Ciptakan suasana
kali anaknya kejang dan kondisi yang dihadapi terapeutik untuk
dirawat di RS menurun menumbuhkan
kepercayaan.

DO : 2) Pahami situasi yang


- Ibu pasien tampak cemas membuat ansietas
dan khawatir dengan dengarkan dengan
kondisi anaknya penuh perhatian.
- Ibu pasien selalu bertanya 3) Gunakan pendekatan
tentang kondisi anaknya yang tenang dan
meyakinkan.
Edukasi
1) Jelaskan prosedur, dan
sensasi yang mungkin
dialami.
2) Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis.

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Hari, tanggal : Senin, 15-11-2022 (Implementasi Hari 1)
No.
Waktu Implementasi Evaluasi
Diagnosa
I 08.30 1. Memonitor suhu tubuh. Jam : 13.30 WITA
Hasil : Suhu tubuh 38,2ºC
2. Berkolaborasi memberikan
08.45 cairan dan elektrolit intravena. S : Ibu pasien mengatakan
Hasil : Anak diberikan terapi anaknya masih demam, tidak
Asering 36tpm, dan drips PCT kejang, tidak muntah
90mg/IV
3. Menyediakan lingkungan yang O:
08.50 - KU lemah
dingin.
Hasil : Ruangan dalam keadaan - Kulit teraba hangat
dingin dengan suhu 20ºC - Suhu 37,9ºC
08.55 4. Mengajurkan ibu memberikan
kompres hangat jika demam. A : Masalah hipertemia belum
Hasil : Ibu mengikuti apa yang teratasi
dianjurkan, dan memberikan
kompres air hangat pada dahi P : Lanjutkan intervensi :
anak. - Monitor suhu tubuh
09.00 5. Menganjurkan ibu untuk - Anjurkan ibu memberikan
memberikan ASI yang banyak. kompres hangat jika
Hasil : Ibu mengikuti apa yang demam
dianjurkan. - Anjurkan ibu untuk
memberikan ASI yang
banyak
- Kolaborasi memberikan
cairan dan eletrolit
intravena

II 08.25 1. Mencuci tangan sebelum dan Jam : 13.35 WITA


sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien. S : Ibu pasien mengatakan
Hasil : Tangan dalam keadaan anaknya masih demam, tidak
bersih sebelum dan sesudah kejang
kontak dengan pasien.
08.30 O:
2. Memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik. - KU lemah
Hasil : Pasien demam, suhu - Suhu tubuh 37,9ºC
tubuh (38,2ºC), nilai leukosit : - Nilai leukosit : 15.7,
15.7, neutrophil : 66.4, limfosit : neutrophil : 66.4, limfosit :
18.4, monosit : 14.9 18.4, monosit : 14.9
08.50
3. Menjelaskan tanda dan gejala A : Masalah infeksi belum teratasi
infeksi.
Hasil : Keluarga memahami apa P : Lanjutkan intervensi
apa yang disampaikan, bahwa - Monitor tanda dan gejala
saah satu tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
terjadinya infeksi yaitu demam, - Cuci tangan sebelum dan
dan juge meningkatnya sel darah sesudah kontak dengan
08.55 putih diatas batas normal. pasien dan lingkungan
4. Menganjurkan meningkatkan pasien
asupan nutrisi dan cairan - Anjurkan meningkatkan
Hasil : Ibu pasien mengikuti apa asupan nutrisi dan cairan
yang dianjurkan, dengan - Kolaboasi pemberian
10.00
memberikan anaknya ASI. antibiotic
5. Berkolaborasi pemberian
antibiotic.
Hasil : Pasien diberikan
Cefotaxime 360 mg/IV

III 09.10 1. Mengidentifikasi saat tingkat Jam : 13.40 WITA


ansietas berubah.
Hasil : Ibu pasien mengatakan S : Ibu pasien mengatakan sudah
sedikit cemas dan khawatir tidak cemas tentang kondisi
dengan kondisi anaknya anaknya.
sekarang karena ini pertama kali
anaknya kejang dan dirawat di O:
RS - Ibu pasien tampak tenang
09.15
2. Monitor tanda-tanda ansietas.
Hasil : Ibu pasien tampak cemas A : Masalah ansietas (orang tua)
dan khawatir dengan kondisi teratasi
anaknya. Ibu pasien selalu
09.20 bertanya tentang kondisi anaknya P : Pertahankan intervensi
3. Menginformasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis.
Hasil : Ibu pasien memahami
apa yang dijelaskan bahwa
demam pasien kemungkinan
disebabkan oleh infeksi, karena
dilihat dari tingkat sel darah
putih yang diatas normal. Dan
kejang yang terjadi terjadi
karenan suhu tubuh anak yang
tinggi.

Hari, tanggal : Rabu, 16-11-2020 (Implementasi Hari ke-2)


No.
Waktu Implementasi Evaluasi
Diagnosa
I 08.50 1. Memonitor suhu tubuh. Jam : 13.40 WITA
Hasil : Suhu tubuh 36,8ºC
08.55 2. Berkolaborasi memberikan S : Ibu pasien mengatakan demam
cairan dan elektrolit intravena. anaknya sudah menurun, tidak
Hasil : Anak diberikan terapi kejan dan muntah.
Asering 36tpm
09.00 3. Menyediakan lingkungan yang O:
dingin. - KU baik
Hasil : Ruangan dalam keadaan - Kulit teraba dingin
dingin dengan suhu 20ºC - Suhu 36,8ºC
09.05
4. Mengajurkan ibu memberikan
kompres hangat jika demam. A : Masalah hipertemia teratasi
Hasil : Ibu mengikuti apa yang
dianjurkan, dan memberikan P : Pertahankan intervensi :
kompres air hangat pada dahi - Monitor suhu tubuh
09.10 anak. - Anjurkan ibu memberikan
5. Menganjurkan ibu untuk kompres hangat jika
memberikan ASI yang banyak. demam
Hasil : Ibu mengikuti apa yang - Anjurkan ibu untuk
dianjurkan. memberikan ASI yang
banyak
- Kolaborasi memberikan
cairan dan eletrolit
intravena

II 08.30 1. Mencuci tangan sebelum dan Jam : 13.45 WITA


sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien. S : Ibu pasien mengatakan
Hasil : Tangan dalam keadaan anaknya sudah tidak demm, tidak
bersih sebelum dan sesudah kejang.
kontak dengan pasien.
08.50 O:
2. Memonitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik. - KU baik
Hasil : Pasien sudah tidak - Suhu tubuh 36,8ºC
demam, suhu tubuh (36,8ºC), - Nilai leukosit : 15.7,
nilai leukosit : 15.7, neutrophil : neutrophil : 66.4, limfosit :
66.4, limfosit : 18.4, monosit : 18.4, monosit : 14.9
08.10 14.9
3. Menganjurkan meningkatkan A : Masalah infeksi belum teratasi
asupan nutrisi dan cairan
Hasil : Ibu pasien mengikuti apa P : Lanjutkan intervensi
yang dianjurkan, dengan - Monitor tanda dan gejala
10.00 memberikan anaknya ASI. infeksi local dan sistemik
4. Berkolaborasi pemberian - Cuci tangan sebelum dan
antibiotic. sesudah kontak dengan
Hasil : Pasien diberikan pasien dan lingkungan
Cefotaxime 360 mg/IV pasien
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi dan cairan
- Kolaboasi pemberian
antibiotic

Anda mungkin juga menyukai