Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

N DENGAN HIPERTERMI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Early Exposure I I ( Keperawatan Anak )

Dosen Pembimbing : Rima Novianti Utami,S.Kep,Ners., M.Kep

Disusun oleh :

Elisa Badriyanti

C1AA19031

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

KOTA SUKABUMI

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. N
DENGAN HIPERTERMI DI DESA BOJONG SAWAH

Tanggal Pengkajian : 21 Juli 2021


Jam : 10.00
Nama Pengkaji : Elisa Badriyanti
I. IDENTITAS
A. Anak
Nama : An. N
Tempat, tgl lahir (umur) : Sukabumi, 05 Mei 2012, umur 9 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Kp. Babakan Pamoyanan RT003/RW009
Desa Bojong Sawah Kecamatan Kebonpedes
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
Tanggal Masuk RS : ( Tidak dibawa ke rumah sakit )
Diagnosa Medik : Hipertermi
No. RM :-
B. Orang Tua
1. Ayah
Nama : Tn. S
Umur : 52 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Kp. Babakan Pamoyanan RT003/RW009
Desa Bojong Sawah Kecamatan Kebonpedes
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
2. Ibu
Nama : Ny. N
Umur : 46 Tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Kp. Babakan Pamoyanan RT003/RW009
Desa Bojong Sawah Kecamatan Kebonpedes
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat

C. Identitas Saudara Kandung

No. NAMA USIA HUBUNGAN STATUS


KESEHATAN
1. Renita Desiyani 19 tahun Saudara Kandung Sehat

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan Utama : Demam
Riwayat Keluhan Utama :
Ibu klien mengatakan badan anaknya sudah 3 hari panas dan lemas,
sebelumnya anaknya suka bermain panas-panasan dan sering minum es. Panas
sering dirasakan saat malam hari, ibu klien langsung membawa anaknya ke
dokter untuk di periksa
Riwayat Masuk Rumah Sakit
Ibu klien mengatakan sebelumnya belum pernah di rawat
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal Care
a. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu : Mual
b. Imunisasi TT : Ya
2. Intranatal Care
a. Jenis persalinan : Normal
b. Penolong persalinan : Dokter
c. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : Tidak ada
3. Postnatal Care
a. Kondisi bayi : Sehat
b. BB lahir 3,6 kg PBL 46 cm LK/LD 35 cm
c. APGAR :
- Tonus otot kuat score 2
- Denyut jantung berdetak lebih dari 100x/menit score 2
- Reflek bayi menangis kuat secara spontan score 2
- Kulit bayi kemerahan score 2
- Bayi menangis kuat dan pernafasan normal score 2
d. Anak pada saat lahir tidak mengalami :
Tidak mengalami kelainan pada saat lahir ( anak normal )
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu klien mengatakan tidak ada penyakit dahulu
3. Riwayat Kecelakaan
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan
4. Riwayat konsumsi obat-obatan
Ibu klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan
5. Riwayat alergi
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat alergi
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram 3 generasi

Keterangan : Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit keturunan


: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien
III. RIWAYAT IMUNISASI

No. Jenis Immunisasi Waktu Pemberian Frekuensi Reaksi setelah pemberian


1. BCG Usia 1 bulan 0,05 cc Bengkak kecil kemerahan
2. DPT (I, II, III) Usia 2 bulan 0,5 cc Panas, bengkak dan kemerahan
3. Polio (I, II, III, IV) Usia 4 bulan 2 tetes -
4. Campak Usia 9 bulan 0,5 cc Panas dan kemerahan
5. Hepatitis Usia 3 bulan 0,5 cc -

IV. TUMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan Fisik
TB : 110 cm
BB sebelum sakit : 26 kg
BB saat sakit : 25 kg
Lingkar Lengan : 17 cm
Lingkar Dada : 59 cm
Lingkar Kepala : 46 cm
Lingkar Perut : 51 cm
B. Pemeriksaan DDST
 Hitung usia anak :
2021-07-21
2012-05-05
09-02-16
Kesimpulan : usia klien 9 tahun lebih dua bulan enam belas hari
 Tumbuh kembang klien sudah sesuai dengan garis usia nya ( normal )

V. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang status kesehatan anak saat ini : keluarga klien
menyadari kalo anaknya mengalami demam dan pengetahuan keluarga
tentang status kesehatan anak saat ini dinyatakan cukup
Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining tumbuh kembang,
kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahraga,
manajemen stress, factor ekonomi, riwayat medis keluarga, pengobatan yang
sudah dilakukan : mengompres anak
Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan : memberikan obat demam
B. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI : Ya, 2 tahun
Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian : ibu memilih untuk memberikan kombinasi air susu
ibu (ASI) dan susu formula secara bergantian pada bayi, ketika produksi
ASI kurang lancar.
b. Jumlah pemberian : 300 ml
c. Cara pemberian : dot susu bayi
Makanan pendamping ASI :
a. Makanan cair (air buah/sari buah) diberi umur : 6 bulan
b. Bubur susu diberi umur : 7 bulan
c. Nasi tim sarinf diberi umur : 7 bulan
d. Nasi tim diberi umur : 9 bulan
e. Makanan tambahan lainnya : diperkenalkan makanan dewasa tanpa
pemberian penguat rasa tambahan diberikan pada umur 12 bulan

f. Pola makan 3 kali sehari/selang seling ASI


C. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama : Orang tua di : Rumah
Lingkungan berada di : Kp. Babakan Pamoyanan
Rumah dekat dengan : Sekolah Madrasah dan Mesjid
Tempat bermain : Di lingkungan rumah
Kamar klien : Klien tidur sendiri
Rumah ada tangga : Ada
Hubungan antar anggota keluarga : Harmonis
Pengasuh anak :-
Pola membesarkan anak: Anak diasuh oleh orang tuanya
Orang terdekat dengan anak : Keluarganya
D. Riwayat Keyakinan dan Nilai
Support sistem dalam keluarga : Orang tua selalu mendukung anak nya dan
selalu memperhatikan anaknya baik sehat maupun sakit
Kegiatan keagamaan : Ibu mengatakan klien selalu melakukan sholat
walaupun belum bisa sholat sepenuhnya atau 5 waktu
E. Riwayat hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu klien mengatakan apabila anaknya sakit selalu kepikiran, cemas dan
merasa kasihan, dan untuk rawat inap ibu klien mengatakan belum pernah
Pemahaman klien tentang sakit dan rawat inap
Klien merasa cemas dan tidak ingin sakitnya lama
F. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Frekuensi makan 2-3x sehari 3x sehari 4-5 sendok
2. Jenis makanan Nasi, lauk pauk Bubur , lauk
3. Cara pemenuhan Mengajarkan anak Mengajarkan anak pola
pola makan sehat makan sehat agar cepat
sembuh
4. Selera makan Baik Baik
2. Cairan

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jenis minuman Air putih Air putih
2. Frekuensi minum 7-8 gelas/ hari 5-4 gelas/ hari
3. Cara pemenuhan Minum Minum
4. Kebutuahn cairan 2500ml 2000ml

3. Eliminasi (BAB dan BAK)

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


BAB
1. Tempat Di toilet Belum BAB
2. Frekuensi BAB 1x/hari Belum BAB
3. Konsistensi BAB : Lembek Belum BAB
4. Kesulitan Tidak ada kesulitan Belum BAB
5. Warna Kuning kecoklatan Belum BAB
6. Bisa memberitahu/tidak Bisa memberitahu Belum BAB
7. Melakukan sendiri/ditolong Melakukan sendiri Belum BAB
BAK
1. Tempat Di toilet Di toilet
2. Frekuensi BAK ±3-4x/hari BAK ±5-6x/hari
3. Kesulitan Tidak ada kesulitan Tidak ada kesulitan
4. Bisa memberitahu/tidak Bisa memberitahu Bisa memberitahu
5. Melakukan sendiri/ditolong Melakukannya Melakukannya ditolong
sendiri
4. Aktifitas/Latihan

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Aktifitas yang bisa dilakukan Sekolah + bermain Tidak ada
2. Permainan yang disukai Bermain game online Tidak ada
3. Kemampuan memenuhi ADL Memenuhi Tidak ada
4. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
5. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Ada karena lemas
6. Apakah ada kesulitan Tidak ada Tidak ada
bernafas, lemah, nyeri dada
5. Tidur dan Istirahat

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Lama tidur (siang dan malam) Siang 13.00-15.00 Siang 13.00-16.00
Malam 20.00-06.00 Malam 21.00-06.00
2. Pola tidur Baik Baik
3. Kebiasaan sebelum tidur kencing sebelum kencing sebelum tidur
(mencuci kaki sebelum tidur, tidur
kencing sebelum tidur)
4. Mengompol Tidak Tidak
5. Mengorok Tidak Tidak
6. Mengigau Tidak Tidak
7. Tidur sendiri/ditemani Tidur sendiri Tidur ditemani
6. Personal Hygiene

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Mandi (cara, frekuensi, alat 2x/hari, mandi Di lap
mandi) sendiri, memakai
sabun setelah selesai
menggunakan
handuk
2. Cuci rambut (frekuensi, cara) 2x/minggu, memakai Belum pernah
shampo
3. Gunting kuku (frekuensi, 2x sebulan potong Belum pernah
cara) sendiri dengan
gunting kuku
4. Gosok gigi (frekuensi, cara) 2x/hari, dilakukan 1x/hari, dilakukan
sendiri dengan sendiri dengan
menggunakan sikat menggunakan sikat gigi
gigi dan pasta gigi dan pasta gigi

VI. KESEHATAN LINGKUNGAN


Lingkungan bersih dan sehat
VII. PEMERIKSAAN FISIK
I. Keadaan umum : Compos mentis
A. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/65 mmHg
Denyut nadi : 80x/menit
Suhu : 39˚C
Pernapasan : 20x/menit
B. Status Gizi : Ibu klien mengatakan nafsu makan klien baik
C. Pemeriksaan Fisik Head to toe
1. Kepala : Bentuk simetris, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut
berwarna hitam dan tidak rontok

2. Mata : Konjungtiva merah muda, mata bentuk simetris, sclera normal,


reflek pupil normal, ketajaman penglihatan normal

3. Hidung : Bentuk simetris, penciuman baik, tidak terdapat keluaran di


hidung

4. Telinga : Bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, daun telinga baik, tidak
ada keluaran, lubang telinga bersih

5. Mulut : Bentuk simetris, bibir kering, warna merah muda, tidak ada karies
gigi, gigi terlihat bersih
6. Leher : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid/kelenjar
getah bening
7. Thorax dan pernapasan : Dada simetris, suara pernafasan normal dan tidak
ada pernafasan tambahan

8. Jantung : Suara jantung normal “lup-dup”


9. Abdomen : Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan, bising usus normal, tidak
ada pembengkakan, tidak ada lesi, turgor kulit >3 detik
10. Ekstremitas : Kedua ekstremitas simetris, jari lengkap, kulit teraba panas,
CRT <2 detik

11. Genitalia dan anus : Bersih, normal dan tidak ada benjolan
12. Status Neurologis
 Saraf-saraf cranial (nervus I-XII)
- Olfaktorius Olfaktorius (Nervus I)
Klien dapat membedakan wangi kayu putih dan kulit wangi kulit
jeruk
- Optikus (Nervus II)
Klien mampu melihat pada jarak 30 cm tanpa menggunakan kaca
mata
- Okulomotorius (Nervus III)
Reflek pupil isokor (pupil mengecil ketika diberi cahaya), klien
dapat menggerakan bola secara berputar, dan mengangkat kelopak
mata.
- Trokhlearis (Nervus IV)
Klien dapat melihat kearah atas/ kedalam dan kearah bawah.
- Trigeminus (Nervus V)
Klien dapat mengunyah dengan baik
- Abdusen (Nervus VI)
Klien dapat melihat kearah lateral (kanan dan kiri).
- Facialis (Nervus VII)
Klien dapat membuka mulutnya, dapat menggerakan otot wajahnya,
mampu tersenyum, dan memperlihatkan gigi
- Vestibulochoclearis (Nervus VIII)
Klien dapat mendengarkan detik jam saat didekatkan ke telinganya
- Glossopharingeal (N.IX)
Klien dapat merasakan rasa manis (gula), asin (garam), dan asam
(asam)
- Vagus (Nervus X)
Klien dapat menelan dengan baik dan tidak ada gangguan di
esofagus.
- Accessorius (Nervus XI)
Klien dapat menggerakan leher dan kepalanya
- Hipoglosus (Nervus XII)
Klien dapat menjulurkan lidah dan menggerakan lidah ke semua
arah
 Tanda-tanda perangsangan selaput otak (kaku kuduk, kernig sign,
refleks brudzinski, refleks lasegu)
Tidak dikaji
 Refleks primitif
Tidak dikaji
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Foto Rontgen, CT scan,
USG, EEG, ECG dll)
Tidak ada pemeriksaan penunjang
IX. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Infeksi bakteri virus Hipertermi
- Ibu klien mengatakan
badan anaknya panas dan parasit
DO :
- Badan klien teraba panas Reaksi inflamasi
- Bibir klien tampak kering
- Suhu 39˚C Proses demam

Hipertermi

2. DS : Metabolisme tubuh Resiko


- Ibu klien mengatakan meningkat (demam) kekurangan
anaknya lemas volume cairan
- Ibu klien mengatakan Input cairan menurun
BAK dirumah 5-6x/hari
DO : Dehidrasi
- Suhu tubuh 39˚C
- Klien tampak lemas Kelemahan

Resiko kekurangan
volume cairan

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas masalah.
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
berlebih

XI. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Rasional Paraf
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Hipertermi Tupan : Setelah 1. Observasi 1. Proses Elisa
dilakukan tindakan suhu tubuh peningkatan Badriyanti
keperawatan selama 2. Beri kompres suhu
3x24 jam suhu tubuh hangat pada menunjukkan
menjadi normal dahi/axilla proses
Tupen : setelah minimal 2x penyakit
dilakukan tindakan sehari infeksius akut
keperawatan selama 3. Beri minum 2. Daerah
1x24 jam masalah sedikit tapi dahi/axilla
teratasi dengan sering merupakan
kriteria hasil : 4. Anjurkan ibu jaringan tipis
- Suhu tubuh untuk dan terdapat
dalam batas memakaikan pembuluh
normal 36,5˚C pakaian tipis dan darah
- Bibir klien yang dapat sehingga
tidak menyerap proses
kering,wajah keringat vasodilatasi
tidak 5. Berikan obat pembuluh
kemerahan sesuai advis darah lebih
medis cepat
paracetamol sehingga
6. Segera pergerakan
lakukan molekul cepat
penyuluhan 3. Untuk
kesehatan mengganti
kepada keluarga cairan yang
klien mengenai hilang selama
pengertian, proses
penanganan dan evaporasi
terapi yang 4. Pakaian yang
diberikan tentang tipis dapat
penyakitnya membantu
mempercepat
proses
evaporasi
5. Obat
antipiretik
bekerja
sebagai
pengatur
kembali pusat
pengatur
panas
6. Meningkatka
n
pengetahuan
dan
pemahaman
keluarga
tentang
penyakitnya

2. Resiko Tupan : Setelah 1. Monitor 1. Membant Elisa


kekurangan dilakukan tindakan intake u dalam Badriyanti
volume cairan keperawatan selama dan menganal
3x24 jam klien tidak output isa
dehidrasi dan tidak 2. Pantau keseimba
lemas TTV ngan
Tupen : Setelah klien cairan
dilakukan tindakan 3. Anjurkan dan
keperawatan selama klien derajat
1x24 jam masalah untuk kekurang
teratasi dengan meningka an cairan
kriteria hasil : tkan 2. Mengeta
- Klien tidak intake hui
dehidrasi, cairan keadaan
turgor kulit sedikit umum
baik nya 8 klien
gelas/hari 3. Menggan
ti
kehilanga
n cairan
karena
kelahiran
dan
diaforesis

XII. IMPLEMENTASI dan EVALUASI


Hari, No
Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
Tanggal Diagnosa
21 Juli Hipertermi 10.00- 1. Mengobservasi suhu S : Ibu klien Elisa
2021 10.15 tubuh mengatakan Badriyanti
Respon : Suhu badan
tubuh anaknya
klien 39˚C panas
2. Memberikan O : Suhu
kompres hangat tubuh klien
kepada klien tinggi, suhu :
minimal 2x sehari 39˚C
Respon : Klien A : Masalah
bersedia dilakukan belum teratasi
kompres hangat P : Intervensi
3. Memberikan minum dilanjutkan
sedikit tapi sering
Respon : Klien
bersedia minum
4. Memberikan
pakaian
tipis kepada klien
Respon : Orang tua
klien memberikan
pakaian tipis
5. Berikan obat sesuai

advis medis
paracetamol
Respon : Klien
bersedia untuk
minum obat
6. Segera lakukan
penyuluhan
kesehatan kepada
keluarga klien
mengenai
pengertian,
penanganan dan
terapi yang
diberikan tentang
penyakitnya
Respon : Keluarga
klien
memperhatikan
perawat yang telat
melakukan
penyuluhan
kesehatan

21 Juli Resiko 10.15- 1. Memonitor intake S : Ibu klien Elisa


2021 kekurangan 10.30 dan ouput mengatakan Badriyanti
volume Respon : Klien anaknya
cairan terlihat banyak masih lemas
minum O : Klien
2. Pantau TTV klien tampak
Respon : Suhu tubuh terbaring
klien masih panas lemah
39˚C A : Masalah
3. Menganjurkan klien belum teratasi
untuk meningkatkan P :
intake cairan Pertahankan
sedikitnya 8 intervensi
gelas/hari
Respon : Klien mau
mengikuti anjuran
yang telah diberikan

XIII. CATATAN PERKEMBANGAN


Hari, Nama &
Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
Tanggal Paraf
21 Juli 2021 Hipertermi berhubungan S : Ibu klien mengatakan badan Elisa
dengan resiko infeksi anaknya panas Badriyanti
Hari, Nama &
Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
Tanggal Paraf
O : Suhu tubuh klien tinggi,
suhu : 39˚C
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
21 Juli 2021 Resiko kekurangan volume S : Ibu klien mengatakan
cairan berhubungan dengan anaknya masih lemas
kehilangan cairan berlebih O : Klien tampak terbaring Elisa
lemah Badriyanti
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
22 Juli 2021 Hipertermi berhubungan S : Ibu klien mengatakan badan
dengan resiko infeksi anaknya sudah tidak panas
O : Suhu tubuh klien kembali
normal 36,5˚C
A : Masalah teratasi Elisa
P : Intervensi dihentikan Badriyanti
I : Implementasi dihentikan
E : Suhu tubuh klien dalam
batas normal 36,5˚C

22 Juli 2021 Resiko kekurangan volume S : Ibu klien mengatakan


cairan berhubungan dengan anaknya sudah tidak lemas
kehilangan cairan berlebih O : Klien tampak segar
A : Masalah teratasi Elisa
P :Intervensi dihentikan Badriyanti
I : Implementasi dihentikan
E : Klien tampak tidak lemas
lagi

Anda mungkin juga menyukai