N DENGAN HIPERTERMI
Disusun oleh :
Elisa Badriyanti
C1AA19031
KOTA SUKABUMI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. N
DENGAN HIPERTERMI DI DESA BOJONG SAWAH
4. Telinga : Bentuk simetris, fungsi pendengaran baik, daun telinga baik, tidak
ada keluaran, lubang telinga bersih
5. Mulut : Bentuk simetris, bibir kering, warna merah muda, tidak ada karies
gigi, gigi terlihat bersih
6. Leher : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid/kelenjar
getah bening
7. Thorax dan pernapasan : Dada simetris, suara pernafasan normal dan tidak
ada pernafasan tambahan
11. Genitalia dan anus : Bersih, normal dan tidak ada benjolan
12. Status Neurologis
Saraf-saraf cranial (nervus I-XII)
- Olfaktorius Olfaktorius (Nervus I)
Klien dapat membedakan wangi kayu putih dan kulit wangi kulit
jeruk
- Optikus (Nervus II)
Klien mampu melihat pada jarak 30 cm tanpa menggunakan kaca
mata
- Okulomotorius (Nervus III)
Reflek pupil isokor (pupil mengecil ketika diberi cahaya), klien
dapat menggerakan bola secara berputar, dan mengangkat kelopak
mata.
- Trokhlearis (Nervus IV)
Klien dapat melihat kearah atas/ kedalam dan kearah bawah.
- Trigeminus (Nervus V)
Klien dapat mengunyah dengan baik
- Abdusen (Nervus VI)
Klien dapat melihat kearah lateral (kanan dan kiri).
- Facialis (Nervus VII)
Klien dapat membuka mulutnya, dapat menggerakan otot wajahnya,
mampu tersenyum, dan memperlihatkan gigi
- Vestibulochoclearis (Nervus VIII)
Klien dapat mendengarkan detik jam saat didekatkan ke telinganya
- Glossopharingeal (N.IX)
Klien dapat merasakan rasa manis (gula), asin (garam), dan asam
(asam)
- Vagus (Nervus X)
Klien dapat menelan dengan baik dan tidak ada gangguan di
esofagus.
- Accessorius (Nervus XI)
Klien dapat menggerakan leher dan kepalanya
- Hipoglosus (Nervus XII)
Klien dapat menjulurkan lidah dan menggerakan lidah ke semua
arah
Tanda-tanda perangsangan selaput otak (kaku kuduk, kernig sign,
refleks brudzinski, refleks lasegu)
Tidak dikaji
Refleks primitif
Tidak dikaji
VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Foto Rontgen, CT scan,
USG, EEG, ECG dll)
Tidak ada pemeriksaan penunjang
IX. ANALISA DATA
Hipertermi
Resiko kekurangan
volume cairan
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas masalah.
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
berlebih
advis medis
paracetamol
Respon : Klien
bersedia untuk
minum obat
6. Segera lakukan
penyuluhan
kesehatan kepada
keluarga klien
mengenai
pengertian,
penanganan dan
terapi yang
diberikan tentang
penyakitnya
Respon : Keluarga
klien
memperhatikan
perawat yang telat
melakukan
penyuluhan
kesehatan