OLEH :
WIWIK KRISNAWATI
Mengetahui:
Preseptor Klinik Preseptor Institusi
A. PENGKAJIAN
I. Biodata :
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama panggilan : An. S
b. Tempat tgl lahir/usia : 09-08-2003 (16 tahun, 2 bulan, 12 hari)
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. A g a m a : Islam
e. Pendidikan : SMP
f. Alamat : Kolaka
g. Tgl masuk : 16 Oktober 2019
h. Tgl pengkajian : 21 Oktober 2019
i. Diagnosa medis : Osteosarkoma left hip Gr. IV
j. Rencana terapi : Kemoterapi
X. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Baik kurang
2. Menu makan Nasi + sayur + ikan Bubur + lauk
3. Frekuensi makan Lebih dari 3 kali sehari 3 kali sehari
4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5. Pembatasan pola makan Tidak ada Tidak ada
6. Cara makan Mandiri Mandiri
7. Ritual saat makan Berdoa Berdoa
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih, Teh Air putih
2. Frekuensi minum Sering Sering
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan Oral Oral
3. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB (Buang Air Besar ) :
1. Tempat pembuangan WC Tempat tidur (popok)
2. Frekuensi (waktu) Kadang 2 hari sekali Lebih dari 2x sehari
3. Konsistensi Padat/lembek Padat/lembek
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak pernah diberikan Tidak pernah diberikan
BAK (Buang Air Kecil) :
1. Tempat pembuangan WC Tempat tidur
2. Frekuensi Sekitar 3-5 kali sehari Lebih dari 10x sehari
3. Warna dan Bau Kuning jernih Kuning dan menyengat
4. Volume Tidak diketahui Tidak diketahui
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
4. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang Tidak menentu 13.00 wita (tidak
menentu)
- Malam 20.30 20.30
2. Pola tidur teratur teratur
3. Kebiasaan sebelum tidur Berdoa Berdoa
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
5. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga - -
2. Jenis dan frekuensi - -
3. Kondisi setelah olah raga - -
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
Cara Mandiri Sebagian dibantu
Frekuensi 2-3 kali sehari 1 kali sehari
Alat mandi Air, sabun mandi Air, sabun mandi
2. Cuci rambut
Frekuensi 2 hari sekali 1 minggu sekali
3. Gunting kuku
Frekuensi 1 kali seminggu
Mandiri Tidak pernah
Cara
4. Gosok gigi
1 hari sekali 1 hari sekali
Frekuensi
Mandiri Mandiri
Cara
7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Istirahat ditempat tidur
2. Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Ada
tubuh
8. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah Senang Bosan
2. Waktu luang Sepulang sekolah -
3. Perasaan setelah rekreasi Bahagia -
4. Waktu senggang klg. Di luar waktu sekolah -
5. Kegiatan hari libur Bermain -
XII. Test Diagnostik ( Laboratorium, Foto Rongent, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG, dll.)
KIMIA DARAH (20 oktober 2019)
Fungsi Hati
Albumin : 2,8 gr/dl (3,5-5,0 gr/dl) Hipoalbuminemia
Elektrolit
Natrium : 124 mmol/l (136-145 mmol/l) Hiponatremia
Kalium : 4,3 mmol/l (3,5-5,1 mmol/l)
Klorida : 99 mmol/l (97-111 mmol/l)
URINALISIS
Pro : 2+ Proteinemia
Bil : 1+ Bilirubinemia
UBG : 2+ Urobilinogenuria
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
1. Nyeri kronis berhubungan dengan gangguan
21 Okt 2019
musculoskeletal kronis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
21 Okt 2019
tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan integritas struktur tulang, gangguan 21 Okt 2019
muskuloskleletal
4. Risiko kerusakan integritas kulit 21 Okt 2019
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC
1. Nyeri kronis berhubungan dengan Setelah perawatan selama 3x24 jam, Manajemen nyeri
gangguan musculoskeletal kronis nyeri klien berkurang dari skala 8 ke Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
Ditandai dengan : skala 4 dengan kriteria hasil: lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
DS : Kontrol nyeri intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
Pasien mengeluh nyeri pada Kriteria hasil : Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
paha kiri akibat tumor seperti Mengenali kapan nyeri terjadi ketidaknyamanan terutama pada mereka yang tidak dapat
ditusuk-tusuk dengan durasi ±5 Menggambarkan faktor penyebab berkomunikasi secara efektif
menit, semakin nyeri bila Menggunakan tindakan Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui
bergerak dan skala NRS 8 pengurangan nyeri tanpa analgesic pengalaman nyeri dan sampaikan penerimaan pasien
Keluarga mengatakan pasien Menggunakan analgesic yang terhadap nyeri
nyeri sejak bulan 6 karena direkomendasikan Gali pengetahuan dan kepercayaan klien tentang nyeri
benjolan dipaha kiri Tingkat nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu
DO : Kriteria hasil : Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri,
Pasien tampak meringis, kadang Tidak ada nyeri yang dilaporkan berapa lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari
menangis kesakitan Frekuensi napas, denyut nadi, dan ketidaknyamanan akibat prosedur
Vital sign tekanan darah dalam rentang Kendalikan faktor lingkungan yanga dapat mempengaruhi
TD : 120/80 MmHg normal respon pasien terhadap ketidaknyamanan
ND : 113 x/menit Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
0
SB : 35,8 C Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri
RR : 24 x/menit Berikan penurun nyeri yang optimal
Kaki pasien tampak bengkak Paracetamol 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-18.00-24.00)
dan tidak mampu digerakkan Ampicillin 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-18.00-24.00)
Gentamicin 80 mg/12 jam/IV (12.00-24.00)
Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
menurunkan nyeri
E. CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA HARI/TANGGAL
IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN JAM
Nyeri kronis Senin/21 Okt 2019 Jam 13.30 wita
berhubungan 08.00 wita Melakukan pengkajian nyeri dengan hasil nyeri S :
dengan gangguan pada paha kiri semakin bertambah bila bergerak Pasien mengeluh nyeri pada paha kiri dengan skala
musculoskeletal karena pembengkakan, durasi ±5 menit, dengan nyeri 5 NRS
kronis skala nyeri 8 NRS O:
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal Pasien tampak meringis
mengenai ketidaknyamanan dengan hasil pasien Pasien tampak melindungi lokasi nyeri
tampak meringis bila nyeri dan kadang menangis TTV :
berteriak TD : 120/80 MmHg
10.00 wita Mengukur TTV ND : 113 x/menit
TD : 120/80 MmHg SB : 35,8 0C
ND : 113 x/menit RR : 24 x/menit
SB : 35,8 0C A : Nyeri belum teratasi
RR : 24 x/menit P : Intervensi dilanjutkan
12.00 wita Mengajarkan penggunaan teknik non Lakukan pengkajian nyeri
farmakologi dengan cara memberikan posisi Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
yang nyaman bagi pasien ketidaknyamanan
Penatalaksanaan pemberian terapi Kendalikan faktor lingkungan yanga dapat
Paracetamol 500 mg/IV mempengaruhi respon pasien terhadap
Ampicillin 500 mg/IV ketidaknyamanan
Gentamicin 80 mg/IV Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
Menganjurkan pasien untuk istirahat/tidur yang Tatalaksana pemberian terapi
adekuat untuk membantu menurunkan nyeri Paracetamol 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-
dengan hasil pasien istirahat 18.00-24.00)
13.30 wita Melakukan pengkajian nyeri dengan hasil nyeri Ampicillin 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-
pada paha kiri semakin bertambah bila bergerak 18.00-24.00)
karena pembengkakan, durasi ±5 menit, dengan Gentamicin 80 mg/12 jam/IV (12.00-24.00)
skala nyeri 5 NRS Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal membantu menurunkan nyeri
mengenai ketidaknyamanan dengan hasil pasien
tampak meringis bila nyeri dan melindungi kaki
dari adanya gesekan yang bisa menambah nyeri
Mengajarkan penggunaan teknik non
farmakologi dengan cara memberikan posisi
yang nyaman bagi pasien
Selasa/22 Okt 2019 Jam 13.30 wita
08.00 wita Melakukan pengkajian nyeri dengan hasil nyeri S :
pada paha kiri semakin bertambah bila bergerak Pasien mengeluh nyeri pada paha kiri dengan skala
karena pembengkakan, durasi ±5 menit, dengan nyeri 5 NRS
skala nyeri 5 NRS O:
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal Pasien tampak meringis
mengenai ketidaknyamanan dengan hasil pasien Pasien tampak melindungi lokasi nyeri
tampak meringis bila nyeri dan melindungi lokasi TTV :
nyeri TD : 130/60 MmHg
Mengukur TTV ND : 120 x/menit
TD : 130/60 MmHg SB : 37,6 0C
ND : 120 x/menit RR : 22 x/menit
SB : 37,6 0C A : Nyeri belum teratasi
RR : 22 x/menit P : Intervensi dilanjutkan
Mengajarkan penggunaan teknik non Lakukan pengkajian nyeri
farmakologi dengan cara memberikan posisi Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
yang nyaman bagi pasien ketidaknyamanan
12.00 wita Penatalaksanaan pemberian terapi Kendalikan faktor lingkungan yanga dapat
Paracetamol 500 mg/IV mempengaruhi respon pasien terhadap
Ampicillin 500 mg/IV ketidaknyamanan
Gentamicin 80 mg/IV Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
Menganjurkan pasien untuk istirahat/tidur yang Tatalaksana pemberian terapi
adekuat untuk membantu menurunkan nyeri Paracetamol 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-
dengan hasil pasien istirahat 18.00-24.00)
13.30 wita Melakukan pengkajian nyeri dengan hasil nyeri Ampicillin 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-
pada paha kiri semakin bertambah bila bergerak 18.00-24.00)
karena pembengkakan, durasi ±5 menit, dengan Gentamicin 80 mg/12 jam/IV (12.00-24.00)
skala nyeri 5 NRS Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal membantu menurunkan nyeri
mengenai ketidaknyamanan dengan hasil pasien
tampak meringis bila nyeri dan melindungi kaki
dari adanya gesekan yang bisa menambah nyeri
Mengajarkan penggunaan teknik non
farmakologi dengan cara memberikan posisi
yang nyaman bagi pasien
Rabu/23 Okt 2019 Jam 21.00 wita
15.00 wita Melakukan pengkajian nyeri dengan hasil nyeri S :
pada paha kiri semakin bertambah bila bergerak Pasien mengeluh nyeri pada paha kiri dengan skala
karena pembengkakan, durasi ±5 menit, dengan nyeri 5 NRS
skala nyeri 5 NRS O:
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal Pasien tampak meringis
mengenai ketidaknyamanan dengan hasil pasien Pasien tampak melindungi lokasi nyeri
tampak meringis bila nyeri dan melindungi lokasi TTV :
nyeri TD : 130/60 MmHg
18.00 wita Mengukur TTV ND : 126 x/menit
TD : 130/60 MmHg SB : 38,7 0C
ND : 126 x/menit RR : 22 x/menit
SB : 38,7 0C A : Nyeri belum teratasi
RR : 22 x/menit P : Intervensi dilanjutkan
Mengajarkan penggunaan teknik non Lakukan pengkajian nyeri
farmakologi dengan cara memberikan posisi Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
yang nyaman bagi pasien ketidaknyamanan
Penatalaksanaan pemberian terapi Kendalikan faktor lingkungan yanga dapat
Paracetamol 500 mg/IV mempengaruhi respon pasien terhadap
Ampicillin 500 mg/IV ketidaknyamanan
21.00 wita Menganjurkan pasien untuk istirahat/tidur yang Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi
adekuat untuk membantu menurunkan nyeri Tatalaksana pemberian terapi
dengan hasil pasien istirahat Paracetamol 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-
Melakukan pengkajian nyeri dengan hasil nyeri 18.00-24.00)
pada paha kiri semakin bertambah bila bergerak Ampicillin 500 mg/6 jam/IV (06.00-12.00-
karena pembengkakan, durasi ±5 menit, dengan 18.00-24.00)
skala nyeri 5 NRS Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
Mengobservasi adanya petunjuk nonverbal membantu menurunkan nyeri
mengenai ketidaknyamanan dengan hasil pasien
tampak meringis bila nyeri dan melindungi kaki
dari adanya gesekan yang bisa menambah nyeri
Mengajarkan penggunaan teknik non
farmakologi dengan cara memberikan posisi
yang nyaman bagi pasien
Ketidakseimbangan Senin/21 Okt 2019 Jam 12.00 wita
nutrisi kurang dari 09,00 wita Mengkaji intake makanan pasien dengan hasil S :
kebutuhan tubuh pasien minum susu 270 ml Pasien mengeluh lemah
berhubungan Memonitor instruksi diet yang sesuai untuk Pasien minum susu yang diberikan
dengan kurang memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan hasil O :
asupan makanan pasien diberikan susu 270 ml Pasien tampak lemah
12.00 wita Pasien puasa A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor instruksi diet yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien perhari
sesuai kebutuhan
Penatalaksanaan pemberian terapi
Vit C 50 mg/12 Jam (06.00-18.00)
Asam folat 5 mg/24 jam (18.00)
Vit bcomp 1 tab/24 jam (06.00)
Selasa/22 Okt 2019 Jam 12.00 wita
09.00 wita Mengkaji intake makanan pasien dengan hasil S :
pasien minum susu Pasien mengeluh lemah
Memonitor instruksi diet yang sesuai untuk Pasien minum susu yang diberikan
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan hasil O :
pasien diberikan susu Pasien tampak lemah
12.00 wita Pasien mengeluh lemah dan BAB encer Pasien BAB encer
A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor instruksi diet yang sesuai untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien perhari
sesuai kebutuhan
Susu 300 ml per 3 jam (09.00-12.00-15.00-
18.00-21.00-24.00-03.00-06.00)
Penatalaksanaan pemberian terapi
Vit C 50 mg/12 Jam (06.00-18.00)
Asam folat 1 mg/24 jam (18.00)
Vit bcomp 1 tab/24 jam (06.00)
Rabu/23 Okt 2019 Jam 21.00 wita
15.00 wita Mengkaji intake makanan pasien dengan hasil S :
pasien minum tidak minum susu yang diberikan Pasien mengeluh lemah
karena pasien mual dan muntah Pasien tidak minum susu yang diberikan
Memonitor instruksi diet yang sesuai untuk Pasien mengeluh mual dan muntah
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan hasil O :
pasien diberikan susu Pasien tampak lemah
18.00 wita Mengkaji intake makanan pasien dengan hasil Pasien tampak muntah
pasien makan nasi yang diberikan dengan porsi A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
setengah dihabiskan tubuh belum teratasi
21.00 wita Pasien mengeluh mual dan muntah P : Intervensi dilanjutkan
Penatalaksanaan pemberian therapy Monitor instruksi diet yang sesuai untuk
Vit C 50 mg memenuhi kebutuhan nutrisi pasien perhari
Asam folat 1 mg sesuai kebutuhan
Mengkaji intake makanan pasien dengan hasil Penatalaksanaan pemberian terapi
pasien tidak makan snack yang diberikan karena Vit C 50 mg/12 Jam (06.00-18.00)
pasien muntah Asam folat 1 mg/24 jam (18.00)
Vit bcomp 1 tab/24 jam (06.00)
Hambatan Senin/21 Okt 2019 Jam 13.30 wita
mobilitas fisik 08,00 wita Menghindari penggunaan kain linen kasur yang S :
berhubungan teksturnya kasar dengan hasil linen pasien halus Pasien mengatakan tidak mampu menggerakkan
dengan kerusakan dan tidak kasar kaki kirinya
integritas struktur Menjaga linen kasur tetap bersih, kering dan Pasien mengeluh nyeri bila kakinya digerakkan
tulang, gangguan bebas kerutan dengan hasil linen bersih, kering, O :
musculoskeletal dan bebas kerutan Pasien tampak lemah
Menggunakan alat tempat tidur untuk melindungi Kaki kiri pasien tampak oedema
pasien dengan hasil pengaman tempat tidur Pasien tampak tidak mampu menggerakkan kaki
pasien terpasang kirinya
Membalikkan pasien sesuai dengan kondisi kulit A : Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
dengan hasil pasien tidak bisa posisi miring, P : Intervensi dilanjutkan
posisi dirubah apabila pasien menginginkan dan Hindari penggunaan kain linen kasur yang
dibantu keluarga teksturnya kasar
Menyokong bagian tubuh yang oedema dengan Jaga linen kasur tetap bersih, kering dan bebas
meletakkan bantal disisi kaki pasien yang kerutan
oedema Gunakan alat tempat tidur untuk melindungi
10.00 wita Mendorong latihan ROM dengan hasil ROM pasien
pada ekstermitas atas, ekstremitas bawah tidak Balikkan pasien
dilakukan karena pasien mengeluh nyeri Monitor kondisi kulit pasien
Bantu menjaga kebersihan
Monitor komplikasi tirah baring
Dorong latihan ROM
Selasa/22 Okt 2019 Jam 13.30 wita
08.00 wita Menghindari penggunaan kain linen kasur yang S :
teksturnya kasar dengan hasil linen pasien halus Pasien mengatakan tidak mampu menggerakkan
dan tidak kasar kaki kirinya
Menjaga linen kasur tetap bersih, kering dan Pasien mengeluh nyeri bila kakinya digerakkan
bebas kerutan dengan hasil linen bersih, kering, O :
dan bebas kerutan Pasien tampak lemah
Menggunakan alat tempat tidur untuk melindungi Kaki kiri pasien tampak oedema
pasien dengan hasil pengaman tempat tidur Pasien tampak tidak mampu menggerakkan kaki
pasien terpasang kirinya
10.00 wita Membalikkan pasien sesuai dengan kondisi kulit A : Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
dengan hasil pasien tidak bisa posisi miring, P : Intervensi dilanjutkan
posisi dirubah apabila pasien menginginkan dan Hindari penggunaan kain linen kasur yang
dibantu keluarga teksturnya kasar
Menyokong bagian tubuh yang oedema dengan Jaga linen kasur tetap bersih, kering dan bebas
meletakkan bantal disisi kaki pasien yang kerutan
oedema Gunakan alat tempat tidur untuk melindungi
Mendorong latihan ROM dengan hasil ROM pasien
pada ekstermitas atas, ekstremitas bawah tidak Balikkan pasien
dilakukan karena pasien mengeluh nyeri Monitor kondisi kulit pasien
Bantu menjaga kebersihan
Monitor komplikasi tirah baring
Dorong latihan ROM
Rabu/23 Okt 2019 Jam 21.00 wita
15.00 wita Menghindari penggunaan kain linen kasur yang S :
teksturnya kasar dengan hasil linen pasien halus Pasien mengatakan tidak mampu menggerakkan
dan tidak kasar kaki kirinya
Menjaga linen kasur tetap bersih, kering dan Pasien mengeluh nyeri bila kakinya digerakkan
bebas kerutan dengan hasil linen bersih, kering, O :
dan bebas kerutan Pasien tampak lemah
Menggunakan alat tempat tidur untuk melindungi Kaki kiri pasien tampak oedema
pasien dengan hasil pengaman tempat tidur Pasien tampak tidak mampu menggerakkan kaki
pasien terpasang kirinya
18.00 wita Membalikkan pasien sesuai dengan kondisi kulit A : Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
dengan hasil pasien tidak bisa posisi miring, P : Intervensi dilanjutkan
posisi dirubah apabila pasien menginginkan dan Hindari penggunaan kain linen kasur yang
dibantu keluarga teksturnya kasar
Menyokong bagian tubuh yang oedema dengan Jaga linen kasur tetap bersih, kering dan bebas
meletakkan bantal disisi kaki pasien yang kerutan
oedema Gunakan alat tempat tidur untuk melindungi
Mendorong latihan ROM dengan hasil ROM pasien
pada ekstermitas atas, ekstremitas bawah tidak Balikkan pasien
dilakukan karena pasien mengeluh nyeri Monitor kondisi kulit pasien
Bantu menjaga kebersihan
Monitor komplikasi tirah baring
Dorong latihan ROM
Risiko kerusakan Senin/21 Okt 2019 Jam 14.00 wita
integritas kulit 08.00 wita Memonitor area yang mengalami kemerahan S : -
dengan hasil kulit pasien tidak merah O:
Mengubah posisi pasien setiap 1-2 jam sekali Tidak ada eritema
dengan hasil posisi dirubah sesuai dengan A : Kerusakan intergritas kulit belum terjadi
keinginan pasien P : Intervensi dipertahankan
Menggunakan bantal untuk meninggikan area Monitor area yang mengalami kemerahan
yang tertekan dengan hasil area yang oedema Ubah posisi pasien setiap 1-2 jam sekali
disangga bantal Gunakan bantal untuk meninggikan area yang
Menjaga linen pasien agar tetap bersih, kering tertekan
dan bebas kerutan dengan hasil linen bersih, Jaga linen pasien agar tetap bersih, kering dan
kering, dan bebas kerutan bebas kerutan
Memastikan intake nutrisi yang cukup terutama Pastikan intake nutrisi yang cukup, vitamin B
protein, vitamin B dan C, besi, dan kalori dengan dan C
menggunakan suplemen yang tepat dengan hasil
intake sesuai dengan yang diberikan yaitu susu
270 ml setiap 3 jam, vit bcom dan vit c diberikan
sesuai dengan jadwal pemberian obat
Selasa/22 Okt 2019 Jam 14.00 wita
08.00 wita Memonitor area yang mengalami kemerahan S : -
dengan hasil kulit pasien tidak merah O:
Mengubah posisi pasien setiap 1-2 jam sekali Tidak ada eritema
dengan hasil posisi dirubah sesuai dengan A : Kerusakan intergritas kulit belum terjadi
keinginan pasien P : Intervensi dipertahankan
Menggunakan bantal untuk meninggikan area Monitor area yang mengalami kemerahan
yang tertekan dengan hasil area yang oedema Ubah posisi pasien setiap 1-2 jam sekali
disangga bantal Gunakan bantal untuk meninggikan area yang
Menjaga linen pasien agar tetap bersih, kering tertekan
dan bebas kerutan dengan hasil linen bersih, Jaga linen pasien agar tetap bersih, kering dan
kering, dan bebas kerutan bebas kerutan
Memastikan intake nutrisi yang cukup terutama Pastikan intake nutrisi yang cukup, vitamin B
protein, vitamin B dan C, besi, dan kalori dengan dan C
menggunakan suplemen yang tepat dengan hasil
intake sesuai dengan yang diberikan yaitu susu
270 ml setiap 3 jam, vit bcom dan vit c diberikan
sesuai dengan jadwal pemberian obat
Rabu/23 Okt 2019 Jam 21.00 wita
15.00 wita Memonitor area yang mengalami kemerahan S : -
dengan hasil kulit pasien tidak merah O:
Mengubah posisi pasien setiap 1-2 jam sekali Tidak ada eritema
dengan hasil posisi dirubah sesuai dengan A : Kerusakan intergritas kulit belum terjadi
keinginan pasien P : Intervensi dipertahankan
Menggunakan bantal untuk meninggikan area Monitor area yang mengalami kemerahan
yang tertekan dengan hasil area yang oedema Ubah posisi pasien setiap 1-2 jam sekali
disangga bantal Gunakan bantal untuk meninggikan area yang
Menjaga linen pasien agar tetap bersih, kering tertekan
dan bebas kerutan dengan hasil linen bersih, Jaga linen pasien agar tetap bersih, kering dan
kering, dan bebas kerutan bebas kerutan
Memastikan intake nutrisi yang cukup terutama Pastikan intake nutrisi yang cukup, vitamin B
protein, vitamin B dan C, besi, dan kalori dengan dan C
menggunakan suplemen yang tepat dengan hasil
intake sesuai dengan yang diberikan yaitu susu
270 ml setiap 3 jam, vit bcom dan vit c diberikan
sesuai dengan jadwal pemberian obat