PERAWATAN HEMOFILIA
OLEH :
SITI ZULAIHA, S.Kep
NIM :
OLEH :
SITI ZULAIHA, S.Kep
NIM :
Banjarmasin, / /2021
Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : An. R
2. Tempat tgl lahir/usia : 30 -10-2013/ 8 Tahun
3. Jenis kelamin : laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : -
6. Alamat : Barabai
7. Tgl masuk : 9 maret 2021
8. Tgl pengkajian : 9 maret 2021
9. Diagnosa medik : Hemofilia
10. Rencana terapi : -
11. Asal Rujukan : -
Ket :
` : Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Pasien/klien
: Hubungan sedarah
Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
Klien minum asi diselingi susu formula sejak lahir
B. Pemberian susu formula : Pernah
1. Alasan pemberian : Produksi Asi ibu kurang lancar
2. Jumlah pemberian : ± 500 cc
3. Cara pemberian : Dot
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia
Jenis Nutrisi Lama Pemberian
(Bulan)
0 – 24 ASI, Susu Formula & Usia 0-24 bulan diberikan ASI, Susu
Makanan Tambahan Formula & Makanan Tambahan
Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama : Orang tua di : rumah
Lingkungan berada di : Perumahan
Rumah dekat dengan : Puskesmas
Tempat bermain : Ada, playground
Kamar klien : Sendiri
Rumah ada tangga : Ada
Hubungan antar anggota keluarga:Baik
Pengasuh anak : Ibu, bapak
Riwayat Spiritual
Support sistem dalam keluarga : Keluarga mendoakan agar klien bisa segera
sembuh dari penyakitnya.
Kegiatan keagamaan : Keluarga shalat berjamaah ketika shalat maghrib
pada saat dirumah
Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu membawa anaknya ke RS karena : pengobatan rutin
Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Iya
Perasaan orang tua saat ini : cemas
Orang tua selalu berkunjung ke RS : Iya
Yang akan tinggal dengan anak : Ibu klien
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak paham dengan penyakit yang dialaminya
C. Pengalaman keluarga mengenai sakit termasuk perawatan dan pengobatan
sebelumnya
Ibu klien mengatakan sudah sering ke RS untuk pengobatan Rutin
D. Pengalaman dan persepsi anak mengenai sakit termasuk perawatan dan
pengobatan sebelumnya
Anak paham mengenai sakit, perawatan dan pengobatannya.
Aktivitas Sehari-hari
- Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Selera makan Baik, Baik,
- Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih Air putih
- Eliminasi (BAB/BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat Toilet Toilet
pembuangan ± 6x BAK , 2x BAB, 4x BAK, 1x BAB
2. Frekuensi (waktu) lunak lunak
3. Konsistensi Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar
- Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 3 jam 3 jam
- Malam 10-11 jam 10-11 am
2. Pola tidur Tidak Teratur Tidak teratur
3. Kebiasaan Baca doa Baca doa
sebelum tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
- Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah Tidak ada Tidak ada
raga
2. Jenis dan
frekuensi
3. Kondisi setelah
olah raga
- Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
Cara Mandiri Mandiri
Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
- Alat mandi
2. Cuci rambut
- Frekuensi Setiap kali mandi Setiap kali mandi
- Cara Mandiri Mandiri
3. Gunting kuku
- Frekuensi 1 kali seminggu 1x seminggu
- Cara Didampingi oleh orang tua didampingi oleh orang tua
4. Gosok gigi
- Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
- Cara Mandiri Mandiri
- Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Sekolah dan dirumah Sekolah dan dirumah
berkumpul dengan berkumpul dengan keluarga
keluarga
- Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat Senang Senang, walau klien tidak bisa
sekolah ikut bermain seperti teman
sebayanya
2. Waktu luang Bermain dengan orangtua Bermain dengan orangtua,
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital :
a. Denyut nadi : 88 x / menit
b. Suhu : 37o C
c. Pernapasan : 22 x / menit
Berat Badan : 30 kg
Tinggi Badan : 145 cm
A. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala:
Warna rambut : hitam
Penyebaran : merata
Mudah rontok : tidak
Kebersihan rambut : bersih
Palpasi
Benjolan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Tekstur rambut : Halus
B. Muka
Inspeksi
Simetris / tidak : Simetris
Bentuk wajah : Normal
Gerakan abnormal : Tidak ada
Ekspresi wajah : Lesu
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, benjolan tidak ada
C. Mata
Inspeksi
Pelpebra : Tidak ada edema, tidak ada radang, tampak kehitaman
Sclera : tidak ikterik
Conjungtiva : anemis
Pupil : Isokor, fefleks pupil terhadap cahaya pupil mengecil
Posisi mata : Simetris
Gerakan bola mata : Normal dapat menggerakan (melihat) ke atas, ke bawah,
kesamping kanan dan kiri
Penutupan kelopak mata: Normal
Keadaan bulu mata : Normal, memiliki bulu mata ,
Keadaan visus : -,
Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada nyeri
D. Hidung
Inspeksi
Posisi hidung : Simetris
Bentuk hidung : Normal
Keadaan septum : Normal
Secret / cairan : tidak ada
E. Telinga
Inspeksi
Posisi telinga : Simetris
Ukuran / bentuk telinga : Normal
Aurikel : Normal
Lubang telinga : Bersih
Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
F. Mulut
Inspeksi
Gigi : ada
Keadaan gigi : bersih
Karang gigi / karies : tidak ada
Pemakaian gigi palsu : tidak ada
Gusi : Berwarna merah muda, tidak ada stomatitis
Lidah : Berwarna merah muda
Bibir
Cianosis / pucat / tidak : Tidak
Basah / kering / pecah : Basah
Mulut berbau / tidak : Tidak berbau
Kemampuan bicara : Baik
G. Tenggorokan
Warna mukosa : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri menelan : Tidak ada
H. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak nampak pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi
Kelenjar thyroid : Tidak teraba kelenjar thyroid
Kaku kuduk : Tidak terjadi kaku kuduk
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
I. Thorax dan pernapasan
Inspeksi
Bentuk dada : normal chest
Irama pernafasan : Reguler
Pengembangan di waktu bernapas : Normal
Tipe pernapasan : Normal
Palpasi
Massa / nyeri : Tidak ada nyeri
Auskultasi
Suara nafas : Tidak ada
Suara tambahan : Tidak ada
Perkusi : Sonor
J. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Tidak ada
Perkusi
Pembesaran jantung : Tidak terjadi pembesaran jantung
Auskultasi
BJ I : Bunyi tunggal
BJ II : Bunyi tunggal
BJ III : Tidak ada
Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
K. Abdomen
Inspeksi
Membuncit : tidak
Luka : Tidak ada
Palpasi
Hepar : Normal, tidak ada pembesaran
Lien : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 5 kali/menit
Perkusi
Pekak : Pada Hepar
Lambung : tympani
L. Genetalia dan Anus
Tidak ada gangguan pada genetali dan anus
M. Kulit
Inspeksi
Kulit anak tampak memar ditelapak tangan
Palpasi
Turgor kulit langsung kembali dalam 2 detik, tidak ada nyeri tekan
N. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Motorik
Pergerakan kanan / kiri : Tidak terdapat kelainan
Pergerakan abnormal : Tidak ada
Kekuatan otot kanan / kiri : Tidak terdapat kelainan
Tonus otot kanan / kiri : Tidak terdapat kelainan
Koordinasi gerak : Tidak terdapat kelainan
Refleks
Biceps kanan / kiri : Normal
Triceps kanan / kiri : Normal
Sensori
Nyeri : Tidak ada nyeri
Rangsang suhu : Klien bisa membedakan panas & dingin
Rasa raba : Tidak terdapat kelainan
Ekstremitas bawah
Motorik
Gaya berjalan : Normal
Kekuatan kanan / kiri : Tidak terdapat kelainan
Tonus otot kanan / kiri : Tidak terdapat kelainan
Refleks
KPR kanan / kiri : Tidak dilakukan
APR kanan / kiri : Tidak dilakukan
Babinsky kanan / kiri : Tidak dilakukan
Sensori
Nyeri : Tidak ada nyeri
Rangsang suhu : Klien bisa membedakan panas & dingin
Rasa raba : Tidak terdapat kelainan
Data lain :-
O. Saraf Neurologi
1. Saraf – saraf cranial
- Nervus I (Olfactorius) : penciuman : tidak terkaji
- Nervus II (Opticus) : Penglihatan : tidak dikaji
- Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
Konstriksi pupil : Normal
Gerakan kelopak mata: Normal
Pergerakan bola mata : Normal
Pergerakan mata ke bawah & dalam : Normal
- Nervus V (Trigeminus)
Sensibilitas / sensori : Normal
Refleks dagu : Normal
Refleks cornea : Normal
- Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Normal
Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Normal
- Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : tidak terkaji
- Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Refleks menelan : Normal, dilihat dari klien minum dan makan saat
pengkajian
Refleks muntah : tidak dikaji
Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Normal
Suara : Normal, sesuai dengan usia
- Nervus XI (Assesorius)
Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Dapat memalingkan
kepala
Mengangkat bahu : Dapat mengangkat bahu
- Nervus XII (Hypoglossus)
Deviasi lidah : tidak terkaji
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
Kaku kuduk : Tidak terdapat kelainan
Kernig Sign : Tidak terdapat kelainan
Refleks Brudzinski : Tidak terdapat kelainan
Refleks Lasegu : Tidak terdapat kelainan
1. Resiko Cedera
Perencanaan Keperawatan
No Dx Dx
No Tujuan Intervensi Rasional
Nanda Keperawatan
1. 00035 Resiko Cedera Setelah dilakukan 1. Monitor keadaan umum dan 1. Keadaan umum
intervensi selama 1 x 24 ttv dan tanda tanda vital
jam diharapkan resiko 2. Sediakan lingkungan yang merupakan hal pertama
cedera tdak terjadi untuk mengetahui kondisi
aman untuk pasien
dengan Kriteri Hasil : kesehatan klien
3. Ingatkan kembali klien
Klien terbebas dari 2. Lingkungan
cedera untuk menghindari kegiatan
serta lingkungan yang bisa yang aman akan
Klien mampu menghindarikn klien dari
menjelaskan mengakibatkan terjadi
resiko cedera
cara/metode untuk cedera
mencegah cedera 3. Untuk mencegah
4. Kolaborasi pemberian anti
Mampu terjadi cedera berulang
hemophilic 4. Mengontrol dan
memodifikasi gaya
hidup untuk mencegah perdarahan.
mencegah cedera
Implementasi Keperawatan
No Jam/tangga Diagnosa Implementasi evaluasi Paraf
. l
1. 9/3/2021 Resiko Cedera 1. Memonitor kesadaran, keadaan umum, 1. Kesadaran klien compos
BB, TB dan melakukan pemeriksaan mentis, Keadaan umum baik,
Nadi, pernafasan serta suhu tubuh Tanda –tanda vital
2. Menyediakan lingkungan yang aman Denyut nadi : 88 x / menit
untuk pasien Suhu : 37o C
3. Mengingatkan kembali klien untuk Pernapasan : 22 x / menit
menghindari kegiatan serta lingkungan Berat Badan : 60 kg
yang bisa mengakibatkan terjadi cedera Tinggi Badan : 159 cm
4. Kolaborasi pemberian anti hemophilic
Infus NaCl 5 cc/injeksi 2. Klien berada dibed dengan
Injeksi intravena Antihemophilic factor pencahayan yang cukup
(Human) 10 ml untuk tindakan pemberian
obat intravena
3. Klien mampu memahami hal-
hal yang perlu dihindari agar
tidak terjadi cedera
4. Klien terlihat tenang saat
dilakukan injeksi
Evaluasi Keperawatan ( Catatan Perkembangan/SOAP)