C D
Keterangan:
: Perempuan A: Orang tua Ayah pasien
: Pasien X: Meninggal
1. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi (I.01014) Pemantauan Respirasi (I.01014)
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 Observasi Observasi
hambatan upaya nafas jam pola napas membaik 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan 1. Untuk mengetahui upaya dalam
dibuktikan dengan dyspnea, upaya nafas pernapasan dan nilai pernapasan
dengan Kriteria hasil:
penggunaan otot bantu 2. Monitor pola nafas dalam satu menit
pernapasan, pola napas 1. Dispnea menurun atau 3. Monitor kemampuan batuk efektif 2. Untuk mengetahui pernapasan
abnormal. (D. 0005) dalam rentan normal 4. Monitor adanya produksi sputum dalam batas normal
2. Penggunaan otot bantu 5. Monitor adanya sumbatan jalan nafas 3. Mengetahui kemampuan batuk
menurun 6. Auskultasi bunyi nafas pasien secara mandiri dengan
3. Frekuensi napas 7. Monitor saturasi oksigen melakukan batuk efektif
membaik 8. Monitor nilai AGD 4. Mengetahui adanya
Terapeutik kelainan/sumbatan pada sistem
(L.01004)
9. Atur interval pemantaun respirasi sesuai pernapasan atau jalan napas
kondisi pasien 5. Agar tidak terjadi sumbatan jalan
10. Dokumentasi hasil pemantaun napas
Edukasi 6. Untuk mengetahui suara nafas
11. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan tambahan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 7. Untuk membantu pernapasan
8. Memantau atau untuk mengatahui
nilai normal dari AGD pasien
Terapeutik
9. Untuk mengetahui jarak inpirasi
dan ekspirasi pasien
10. Menjadi bahan pembanding untuk
keberhasilan suatu tindakan
Edukasi
11. Agar pasien dan keluarga dapat
mengetahui prosedur pemantauan
12. Agar pasien mengetahui hasil yang
dialaminya
2. Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan tindakan Manajemen Eliminasi Urine (I.04152) Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 Observasi Observasi
penurunan kapasitas jam maka, eliminasi urine 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau 1. Untuk untuk mengetahui
kandung kemih dibuktikan membaik dengan inkotinesia urine kelemahan pada otot kandung
dengan urin menetes, Kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor yang menyebabkan kemih dan gangguan antara
berkemih tidak tuntas. 1. Berkemih tidak tuntas retensi atau inkontinensia urine kandung kemih dan uretra.
(D.0040) menurun 3. Monitor eliminasi urine (frekuensi, 2. Untuk mengetahui penyebab
2. Frekuensi BAK konsistensi, aroma, volume dan warna) terjadinya retensi urin
membaik Terapeutik 3. Untuk mengetahui frekuensi,
3. Karakteristik urine 4. Catat waktu dan haluaran berkemih konsistensi, aroma dan warna urin
membaik 5. Batasi asupan cairan, jika perlu yang dikeluarkan.
(L.04034) 6. Ambil sampel urine tengah Terapeutik
Edukasi 4. Untuk mengtahui jumlah urin yang
7. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran dikeluarkan.
kemih 5. Untuk mencegah terjadinya retensi
8. Ajarkan mengukur asupan cairan dan cairan.
haluaran urine 6. Untuk melakukan pemeriksaan
9. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan lanjutan
waktu yang tepat untuk berkemih Edukasi
10. Anjurkan minum yang cukup, jika tidak 7. Agar pasien dan keluarga
ada kontraindikasi mengetahui tanda dari infeksi
11. Anjurkan mengurangi minum menjelang 8. Agar pasien dan keluarga dapat
tidur melakukan pengukuran dan
Kolaborasi mengetahui jumlah pengeluran urin
12. Kolaborasi pemberian obat supositoria, 9. Agar tepat waktu dalam berkemih
jika perlu 10. Mencegah terjadinya kekuarangan
cairan
11. Ginjal pada malam hari dapat
melakukan waktu istirahat.
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian obat
supositoria uretra, jika perlu
3. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (I.08238) Manajemen Nyeri (I.08238)
dengan agen fisiologis keperawatan selama 3x24 Observasi Observasi
berhubungan dengan jam, maka tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Untuk mengetahui bagian tubuh
mengeluh nyeri, tempak menurun, dengan kriteria frekuensi, kualitas, intensitas nyeri mana yang mengalami nyeri
meringis, pola napas hasil: 2. Identifikasi skala nyeri terhadap suatu tekanan
berubah. (D.0077) 1. Keluhan nyeri menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal 2. Berguna dalam pengawasan
2. Meringis menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan kefektifan obat dan kemajuan
3. Pola napas membaik memperingan nyeri penyembuhan
(L.08066) 5. Identifikasi pengetahuan dan kenyakinan 3. Untuk mengetahui penilaan skla
tentang nyeri nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap 4. Untuk mempermudah proses
respon nyeri penyembuhan nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap 5. Untuk mengetahui pengetahuan
kualitas hidup pasien tentang nyeri
8. Monitor keberhasilan komplementer yang 6. Pengaruh budaya dapat
sudah diberikan mempengaruhi perilaku nyeri,
9. Monitor efek samping penggunaan ekspresi nyeri seseorang.
analgetik 7. Untuk mengetahui respon pengaruh
Terapeutik terhadap kehidupan
10.Berikan teknik nonfarmakologis untuk 8. Untuk mengetahui tingkat
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat) keberhasilan dalam meredahkan
11.Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
rasa nyeri 9. Untuk mengetahui proses tingkat
12.Fasilitasi istirahat dan tidur penyembuhan atau pengobatan
13.Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri Terapeutik
dalam pemelihan starategi meredahkan 10. Pemberian kompres hangat dapat
nyeri melebarkan pembuluh darah,
Edukasi meredahkan nyeri dan
14.Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu mengendurkan otot yang tegang.
nyeri 11. Lingkungan tenang akan
15.Jelaskan strategi meredahkan nyeri menurunkan stimulus nyeri
16.Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 12. Tidur yang cukup sangat penting
17.Anjurkan menggunakan analgetik secara dalam menjaga kesehatan tubuh dan
tepat dapat menurunkan tingkat nyeri
18.Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk yang dirasakan
mengurangi rasa nyeri (teknik relaksasi) 13. Mengurangi intensitas nyeri pasien
Kolaborasi Edukasi
19.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu 14. Agar pasien dan keluarga dapat
mengetahu penyebab dari nyeri dan
pemicu munculnya nyeri.
15. Agar pasien dapat mengetahui
teknik/cara dalam menngatasi rasa
nyeri
16. Untuk mengatahui tingkat nyeri
17. Untuk mempercepat meredahkan
nyeri atau menghilangkan,
mengobati mempercepat
penyembuahan nyeri
18. Dapat mengurangi nyeri yang
dirasakan oleh pasien teknik
nonfarmakologis yang digunakan
yaitu teknik distraksi yang efektif
dalam mengontrol diri ketika nyeri
muncul
Kolaborasi
19. Bermanfaat dalam meredahkan nyeri
ringan hingga berat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl No. Dx Implementasi & Respon Paraf
Keperawatan
Jam 14.20
1. Memonitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya nafas
Respon: Respirasi 24 x/menit,
irama napas cepat menggunakan
Selasa, 25 1. otot bantu pernapasan
Oktober, Jam 14.25
2022 2. Memonitor pola nafas
Respon: Respirasi 24 x/menit
Jam 14.27
3. Memonitor adanya sumbatan
jalan nafas
Respon: Tidak ada sumbatan
pada jalan nafas
Jam 14.45
4. Mengauskultasi bunyi nafas
Respon: Bunyi nafas takipnea
Jam 14.47
5. Memonitor saturasi oksigen
Respon: SpO2 99 %
Jam 14.55
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Respon: Pasien dan keluarga
mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
Jam 16.12
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala
retensi atau inkotinesia urine
Respon: Pasien mengatakan pada
saat berkemih merasa seperti ada
Selasa, 25 2. yang menghalangi sehingga urin
Oktober, keluar hanya sedikit/menetes
2022 Jam 16.20
2. Memonitor eliminasi urine
(frekuensi, konsistensi, aroma,
volume dan warna)
Respon: Pasien mengatakan BAK
3 kali berwarna kuning, aroma
khas dan hanya sedikit/menetes
Jam 16.23
3. Membatasi asupan cairan
Respon: Pasien mengatakan
sehari minum 5 gelas air putih
Jam 16.30
4. Mengajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih, seperti
nyeri pada saat BAK, nyeri
pingang/punggung, dan demam
Respon: Pasien dan keluarga
mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
Selasa, 25 3 Jam 19.00
Oktober, 1. Mengidentifikasi lokasi,
2022 karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
Respon: Pasien mengatakan nyeri
pada saat BAK tembus ke
pinggang seperti ditusuk-tusuk
dengan durasi ± 60 menit hilang
timbul
Jam 19.05
2. Mengidentifikasi skala nyeri
Respon: Skala nyeri 7
Jam 19.07
3. Mengidentifikasi respon nyeri non
verbal
Respon: Pasien tampak meringis
Jam 19.10
4. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Respon: Nyeri bertambah ika
pasien buang air kecil dan ketika
pasien berjalan
Jam 19.30
5. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri teknik
relaksasi nafas dalam dengan cara
menarik nafas dalam melalui
hidung selama 3 detik kemudian
hembuskan secara perlahan
melalui mulut, lakukan selama 3
kali atau sampai merasa nyeri
berkurang
Respon: Klien dan keluarga
memahami dan menerima dengan
baik
EVALUASI
Tgl/Jam No. Dx Evaluasi Paraf
Keperawatan
S: Pasien mengatakan sesak nafas
O:- Respirasi 26 x/menit, irama
napas cepat menggunakan otot
bantu pernapasan
Selasa, 25 - Tidak ada sumbatan pada jalan
Oktober, nafas
2022 1 - Bunyi nafas takipnea
- Terpasang oksigen 3 lpm
Jam 21.00 - SpO2 99 %
WITA - Pasien dan keluarga mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
- Keadaan umum lemah
- Terpasang infus RL 20 tpm
- Observasi tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 36,8 oc
A: Masalah pola nafas belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya nafas
2. Monitor pola nafas
3. Auskultasi bunyi nafas
4. Monitor saturasi oksigen
S: Pasien mengatakan pada saat
berkemih merasa seperti ada yang
menghalangi sehingga urin keluar
hanya sedikit/menetes
Selasa, 25 - Pasien mengatakan BAK 3
Oktober, kali berwarna kuning, aroma khas
2022 2 dan hanya sedikit/menetes
- Pasien mengatakan sehari
Jam 21.00 minum 5 gelas air putih
WITA O: Pasien dan keluarga mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
- Pasien dan keluarga mengerti
dengan penjelasan yang diberikan
- Keadaan umum lemah
- Terpasang infus RL 20 tpm
- Observasi tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 36,8 oc
A: Masalah gangguan eliminasi urin
belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor eliminasi urine
(frekuensi, konsistensi, aroma,
volume dan warna)
2. Batasi asupan cairan, jika
perlu
3. Anjurkan minum yang cukup,
jika tidak ada kontraindikasi
4. Anjurkan mengurangi minum
menjelang tidur
3 S: Pasien mengatakan nyeri pada saat
Selasa, 25 BAK tembus ke pinggang seperti
Oktober, ditusuk-tusuk dengan durasi ± 60
2022 menit hilang timbul
- Skala nyeri 7
Jam 21.00 - Nyeri bertambah ika pasien
WITA buang air kecil dan ketika pasien
berjalan
O: Pasien tampak meringis
- Klien dan keluarga memahami dan
menerima dengan baik
- Keadaan umum lemah
- Terpasang infus RL 20 tpm
- Observasi tanda-tanda vital
- Tekanan Darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 82 x/menit
- Respirasi : 26 x/menit
- Suhu : 36,8 oc
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non
verbal
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik
relaksasi)
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN