Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

R DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DBD

OLEH :
NUR AZZA AL MUSYAHADAH
14420212156

CI INSTITUSI CI LAHAN

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANG.XIV FAKULTAS KESEHATAN


MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama/Nama panggilan : An “R”
Tanggal lahir/usia : 05 Juni 2014
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tgl masuk : 08 Mei 2022
Tgl pengkajian : 09 Mei 2022
Diagnosa medik : Demam Berdarah Dengue (DBD)

b. Identitas Orang tua


1) Ayah
Nama : Tn. A.R
Usia : 34 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : wirswasta
Agama : Islam
Alamat : BTN asal mula
2) Ibu
Nama : Ny. S
Usia : 30 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : wirswasta
Agama : Islam
Alamat : BTN asal mula
c. Identitas Saudara Kandung
Status
No. Nama Usia Hubungan
kesehatan
1 An “Rz” 7 Tahun Kakak kandung Sakit
2 An “Rf” 5 Tahun Adik Kandung Sehat
3 An “Rn” 0 bulan Adik Kandung Sehat

2. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit


a. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang :
a) Keluhan Utama : Demam
b) Keluhan Tambahan : Demam sejak ± 2 Minggu lalu naik turun Riwayat
mimisan 2x, disertai batuk, dan muntah.
2) Prenatal care
b. Pemeriksaan kehamilan : 5 kali
c. Keluhan selama hamil : Ngidam, mual muntah
d. Perawatan selama hamil : Vulva Hygiene dan payudara
e. Riwayat minum obat : Ibu anak tidak pernah mengkomsumsi obat anti
mual, dan muntah
f. Kenaikan BB selama hamil : 10 Kg
g. Imunisasi TT ( 1 ) kali
1) Natal :
a) Tempat melahirkan : Ibu klien mengatakan dirinya melahirkan di Rumah
Sakit
b) Lama dan jenis persalinan : selama kurang lebih 1 jam dan Persalinan
pervaginam
c) Penolong persalinan : bidan dan dokter
d) Cara untuk memudahkan persalinan : diberikan dripsobat perangsang
e) Komplikasi waktu lahir : terjadi robek perineum
2) Post natal:
a) Kondisi bayi : BB lahir( 2.700 ) gram, PB ( 49 ) cm, LK ( 33 ) cm
b) Ibu pasien mengatakan seiring bertambahnya usia kadang anak mengalami
kemerahan ketika menangis keras BB anak tidak stabil dan sedikit
progress:
 Penyakit yang pernah dialami : Batuk berulang kali, demam dan diare
 Kecelakaan yang dialami : Tidak Pernah
 Ibu klien mengatakan anak tidak memiliki alergi makanan
 Ibu klien mengatakan anak pernah mengkomsumsi obat demam, batuk
dan diare
 Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : Ibu klien
mengatakan anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
menurutnya sesuai
3) Riwayat Kesehatan Keluarga:
a) Penyakit anggota keluarga : -
b) Genogram : Tiga generasi

Keterangan :
= Laki-laki

= Perempuan

= Garis pernikahan

= Gari Keturunan

= Pasien
b. Riwayat Immunisasi
Reaksi setelah
No Jenis Immunisasi Waktu pemberian
Pemberian

1 Hepatitis 0 Bulan Tidak ada

1 BCG 1 Bulan Demam


2 DPT (I, II, III)* 2, 3, dan 4 Bulan DPT I Demam,
DPT II Tidak Deman
DPT III Demam
3 Polio (I, II, III, IV)** 1, 2, 3, 4 Bulan Polio 1, 2, dan 4 Demam
Polio 3 Tidak Demam
4 Campak 9 Bulan Tidak ada
5 MMR - -
c. Riwayat Tumbuh Kembang berikut ini:
1) Pertumbuhan Fisik
a) Berat badan :Sebelum Sakit: - Saat dikaji: -
b) Tinggi badan :-
c) Waktu tumbuh gigi : ( 8 ) bulan,
2) Perkembangan Tiap tahap:
Usia anak saat :
1. Berguling : 4 Bulan
2. Duduk : 8 Bulan
3. Merangkak : Belum (anak merayap)
4. Berdiri : 11 Bulan (masih di bantu)
5. Berjalan : Belum
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : orangtua klien mengatakan
lupa
3) Bicara pertama kali : orangtua klien mengatakan lupa
4) Berpakaian tanpa bantuan : orangtua klien mengatakan lupa
d. Riwayat Nutrisi:
1) Pemberian ASI
a) Pertama kali disusui : Setelah lahir
b) Cara pemberian : Setiap kali menangis
c) Lama pemberian : 8 Bulan
2) Pemberian susu formula:
a) Alasan pemberian :-
b) Jumlah pemberian :-
c) Cara pemberian : -
3) Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 4 Bulan ASI, ASI:8 Bulan
2. 4 – 6 Bulan ASI, ASI : 8 Bulan
3. 6 - 12 Bulan ASI, sufor MPASI ASI : 8 Bulan
4. 2 Tahun Bubur, Sufor, Air
5. 3-4 Tahun Nasi, Air
6. 5-6 tahun Nasi, Air

e. RiwayatPsikososial:
1) Anak tinggal di rumah bersama orang tua dan saudaranya
2) Lingkungan rumah berada di setengah kota
3) Rumahkeluarga dekat sekolah , tidak terdapat tempat bermain , dan dirumah
anak memiliki kamar tidur sendiri
4) Dirumah terdapat tangga yang cukup berbahaya bagi anak
5) Biasanya dirumah anak bermain diruang tamu dan di halaman rumah
6) Hubungan antar anggota keluarga sangat harmonis
7) Anak diasuh oleh kedua orang tua,
f. Riwayat Spiritual:
1) Keluarga saling mengsupport dalam keadaan apapun
2) Dirumah anak kadang ikut sholat
g. Reaksi Hospitalisasi:
1) Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap:
a) Ibu membawa anaknya ke Rumah Sakit karena anak mengalami demam
yang naik turun disertai batuk
b) Ibu klien mengatakan bahwa dokter terlah menceritakan tentang kondisi
anaknya
c) Ibu klien mengatakan dirinya dan suami merasa cukup cemas saat
mengetahui kondisi anaknya
2) Anak tinggal di rumah sakit ditemani oleh Ayah dan Om-nya
h. Aktivitas sehari-hari
1) Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan 1 porsi ½ porsi
2. Menu makan Nasi lembek, ikan, sayur Bubur
3. Frekuensi makan 3 kali/hari 3x/hari
4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5. Pembatasan pola Tidak ada Tidak ada
makan
6. Cara makan Sendok/oral Sendok/oral
7. Ritual saat makan Tidak ada Tidak ada

2) Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air Putih Air putih
2. Frekuensi 5 – 6 kali/hari (100 cc) 3 – 4 kali/hari
minuman -
3. Kebutuhan cairan Minum Minum
4. Cara pemenuhan Minum Minum, infus

3) Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB (Buang Air Toilet Toilet
Besar)
1 .Tempat pembuangan Toilet Toilet
2.Frekuensi (waktu) 1x/2 hari 1-2x/hari
3.Konsistensi Lunak Lunak
4.Kesulitan Tidak ada -
5.Obat pencahar Tidak ada -
BAK (Buang Air
Kecil)
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekwensi (3-4 kali /hari) (3-4 kali /hari)
3. Warna dan Bau Kuning, bau amonik Kuning, bau amonik
4. Volume Tidak tahu Tidak tahu
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada

4) Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang 2-3 jam 1-2 jam
- Malam 8-9 jam 3-4 jam

2. Pola tidur Cukup teratur Tidurnya tidak


menentu dan Jam
tidur berkurang,
klien kadang susah
tidur dan terlihat
gelisah
3. Kebiasaan sebelum tidur Nonton Nonton
4. Kesulitan tidur Tidak ada Kadang pasien
terbangung karena
mengalami
demamnya
5) Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olah raga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah olahraga Tidak ada Tidak ada

6) Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Diguyur air Belum pernah
- Frekuensi 2x/hari
- Alat mandi Sabun
2. Cuci rambut
- Frekuensi 3x/minggu Belum pernah
- Cara disiram -
3. Gunting kuku
- Frekuensi 1x/minggu Belum (nampak
- Cara Menggunakan kuku kotor)
gunting kuku
4. Gosok gigi
- Frekuensi 2x/hari Belum pernah
- Cara Menggunakan sikat
gigi anak

7) Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Bermain Main gadget
2. Pengaturan jadwal harian Tidak ada -
3. Penggunaan alat bantu aktivitas Tidak ada -
4. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada -
8) Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat sekolah - -
2. Waktu luang Bermain Main gadget
3. Perasaan setelah rekreasi Senang -
4. Waktu senggang klg Nonton, jalan -
5. Kegiatan hari libur Kadang jalan- -
jalan
i. Pemeriksaan Fisik (Head To To)
a) Keadaan umum klien
Kesadaran : Compos Mentis (CM)
Kebersihan : Cukup bersih
b) Tanda-tanda vital
Suhu : 39,2 oC
Nadi : 92 x/menit
Respirasi : 26 x/menit
c) Antropometri
Tinggi Badan : -
Berat Badan : -
d) Sistem pernapasan
1) Hidung : Bentuk normal, secret tidak ada, tidak ada gerakan cuping
hidung
2) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada tumor, tidak
nyeri menelan
3) Dada : Gerakan dada simetris dan terdapat penggunaan otot bantu
e) Sistem Pencernaan :
Tidak ada Ikterus pada sclera, Bibir nampak kering , tidak ada stomatitis,
Abdomen nampak simetris, kemampuan menelan baik, turgor kulit baik
tekan pada lambung daperistaltic usus normal
f) Sistem indra:
Kelopak mata normal, pergerakan mata normal, pupil dilatasi
Pada hidung tidak ada secret dan tidak terjdi mimisan dan Keadaan daun
telinga normal, bersih, dan tidak ada penumpukkan serumen, fungsi
pendengaran cukup baik
g) Sistem saraf :
Fungsi persyarafan normal, perhatian cukup baik, berbicara lancar,
koordinasi dan keseimbangan cukup baik, tonus otot dan kekuatan otot
lemah
h) Sistem MuskuloSkeletal:
Bentuk kepala normal, gerakan baik, tidak ada pembengkakan kaki.
i) Sistem Integumen :
Kuli nampak bersih, kulit lembab, turgor baik, warna kulit sawo matang
j) Sistem Endokrin:
Tidak ada pembesaran kelenjar Thyroid, suhu tubuh 39,2
k) Sistem Perkemihan:
BAK normaL, tidak ada nyeri berkemih Frekuensi BAK tidak diketahui
l) Sistem Reproduksi :
Kebersihan cukup, bentuk normal dan tidak ada kelainan
j. Test Diagnostik:
a) Laboratorium
RUTIN
TES HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap HASIL UNIT NILAI RUJUKAN
Darah Rutin

Jumlah Lekosit L1.5 10ˆ3/uL 5.0 – 13.0


Jumlah Eritrosit 5.06 10ˆ6/uL 4.00 – 5.30
Hemoglobin 13.2 g/dL 12.0 – 16.0
Hematokrit 37.7 % 35.0 – 45.0
MCV L74.5 fL 75.0 – 91.0
MCH 26.1 pg 25.0 – 33.0
MCHC 35.0 g/L 31.0 – 37.0
Jumlah Trombosit L84 10ˆ3/ul 150 – 400
RDW-SD L33.5 fL 37 – 54
RDW-CV 12.6 % 10.0 – 15.0
PDW 10.6 fL 10.0 – 18.0
MPV 10.1 fL 9.0 – 13.0
P-LCR 24.8 % 13.0 – 43.0
PCT L0.08 % 0.2 – 0.4
Hitung Jenis
Neutrofil 51.7 % 32 – 52
Limfosit 42.8 % 30 – 60
Monosit 5.5 % 2-8
Eosinofil 0.0 % 0-4
Basofil 0.0 % 0-1

b) Radiologi
 Foto Rotgen : -
k. Terapi saat ini
- Domperidone Botol/ oral 3x1
- Ambroxol botol / oral 3x4
- Vit C Tablet / oral 2x1
- B.com tablet 2x1
B. Pengumpulan dan Klasifikasi Data
Data Subjectif Data Objektif
- Ayah pasien mengatakan anaknya demam tinggi - TTV
- Ayah pasien mengatakan pola tidur anaknya Suhu : 39,2 oC
berubah Nadi : 92 x/menit
- Ayah pasien mengatakan anaknya sulit tidur RR : 26 x/menit
- Pasien Nampak lemah
- Kulit pasien teraba hangat

C. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Ds :
- Ayah pasien mengatakan
Proses penyakit (infeksi) Hipertermi
anaknya demam tinggi

Do :
- TTV
Suhu : 39,2 oC
Nadi : 92 x/menit
RR : 26 x/menit
- Kulit pasien teraba hangat
Ds: Gangguan pola tidur
- Ayah pasien mengatakan pola
tidur anaknya berubah
- Ayah pasien mengatakan anaknya
sulit tidur
Do :
- Pasien Nampak lemah

D. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi
2. Gangguan pola tidur
E. Intervensi keperawatan

Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


Rasional

hipertermi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipertermia Observasi


keperawatan selama 1x24 Observasi 1. Jika mengetahui
jam diharapkan 1. Identifikasi penyebab penyebabnya, intervensi
termoregulasi membaik hipertermi yang akan dilakukan bisa
dengan kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh secara mudah dilakukan
- Suhu tubuh untuk mencapai hasil yang
membaik di inginkan.
2. Untuk mengetahui apakah
- Suhu kulit membaik Teraupeutik setelah intervensi adakah
- Kulit merah perubahan suhu tubuh
- Longgarkan/lepaskan
membaik atau tidak
pakaian
Teraupeutik
Edukasi
3. Untuk menjaga agar
- Anjurkan tirah baring
pasien merasa nyaman,
Kolaborasi dan
- Kolaborasi pemberian melonggarkan/melepaskan
cairan pakaian untuk membantu
penguapan tubuh

Edukasi
1. Untuk menghindari
aktivitas fisik yang dapat
membuat suhu tubuh
meningkat

Kolaborasi
Peningkatan suhu
tubuh mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat sehingga
perlu diimbangi
dengan asupan cairan
yang banyak untuk
mencegah terjadinya
dehidrasi
Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan Tidur Dukungan Tidur
tindakan keperawatan EdukasiAktivitas/ Edukasi Aktivitas/Istirahat
selama 3 x 24 jam Istirahat Observasi 1. Mengetahui aktivitas
diharapkan pola tidur 1. Identifikasi pola dan tidur pasien
membaik, dengan kriteria aktivitas dan tidur 2. Mengetahui penyebab
hasil : 2. Identifikasi terjadinya kesulitan
- Keluhan sulit tidur factor tidur
menurun
pengganggu 3. Memberikan
- Keluhan pola tidur
tidur kenyamanan pasien
berubah menurun
(fisik/psikologis) 4. Membantu mengetahui
Terapeutik kebutuhan istirahat
3. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
(pengaturan posisi)
Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit.
IMPLEMENTASI
Tgl/hari/jam Jam Implementasi Evaluasi
Senin, 09 Dx 1: hipertermi S : Ayah pasien mengatakan anaknya demam
Mei Manajemen Hipertermia O: - pasien nampak lemah
2022/10.00 - Mengidentifikasi penyebab hipertermi - Suhu : 39,2 oC
WITA Hasil : Mengetahui penyebab Hipertermi Nadi : 92 x/menit
- Memonitor suhu tubuh RR : 26 x/menit
Hasil : suhu tubuh belum normal A: masalah belum teratasi
- Melonggarkan/lepaskan pakaian P : Intervensi dilanjutkan
Hasil :merasa lebih nyaman
- Menganjurkan tirah baring
Hasil : belum merasa nyaman
- Kolaborasi pemberian cairan
Hasil : pemberian cairan RL 20 TPM

Dx. 2 Gangguan pola tidur

Dukungan Tidur S : Ayah pasien mengatakan anaknya sulit tidur


1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
Hasil : mengetahui Pola aktivitas dan tidur O: - pasien nampak lemah
2. Mengidentifikasi factor pengganggu tidur A: masalah belum teratasi
(fisik/psikologis) P : Intervensi dilanjutkan
Hasil : mengetahui factor factor pengganggu

3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan


kenyamanan (pengaturan posisi)

Hasil : pasien belum merasa nyaman


4, Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit.

Hasil : pasien sudah mengetahui pentingnya tidur cukup

Tgl/hari/jam Jam Implementasi Evaluasi


Selasa, 10 Dx 1: hipertermi S : Ayah pasien mengatakan suhu anaknya menurun
Mei Manajemen Hipertermia O: -
2022/11.00 - Mengidentifikasi penyebab hipertermi - Suhu : 36,7 oC
WITA Hasil : Mengetahui penyebab Hipertermi Nadi : 90 x/menit
- Memonitor suhu tubuh RR : 30 x/menit
Hasil : suhu tubuh Menurun A: masalah teratasi
- Melonggarkan/lepaskan pakaian P : lanjutkan Intervensi
Hasil :merasa lebih nyaman
- Menganjurkan tirah baring
Hasil : sudah merasa nyaman
- Kolaborasi pemberian cairan
Hasil : pemberian cairan RL 20 TPM

Dx. 2 Gangguan pola tidur


S : Ayah pasien mengatakan anaknya sudah bisa tidur
Dukungan Tidur
4. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur O: - pasien nampak sudah tidak lemah
Hasil : mengetahui Pola aktivitas dan tidur A: masalah belum teratasi
5. Mengidentifikasi factor pengganggu tidur P : Intervensi dilanjutkan
(fisik/psikologis)
Hasil : mengetahui factor factor pengganggu

6. Melakukan prosedur untuk meningkatkan


kenyamanan (pengaturan posisi)

Hasil : pasien merasa nyaman


4, Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit.

Hasil : pasien sudah mengetahui pentingnya tidur cukup

Tgl/hari/jam Jam Implementasi Evaluasi


Rabu, 11 Mei Dx 1: hipertermi S : Ayah pasien mengatakan suhu anaknya sudah
2022/13.10 Manajemen Hipertermia normal
WITA - Mengidentifikasi penyebab hipertermi O: Suhu : 36,0 oC
Hasil : Mengetahui penyebab Hipertermi Nadi : 90 x/menit
- Memonitor suhu tubuh RR : 26 x/menit
Hasil : suhu tubuh Menurun A: masalah teratasi
- Melonggarkan/lepaskan pakaian P : lanjutkan Intervensi
Hasil :merasa lebih nyaman
- Menganjurkan tirah baring
Hasil : sudah merasa nyaman
- Kolaborasi pemberian cairan
Hasil : pemberian cairan RL 20 TPM

Dx. 2 Gangguan pola tidur


S : Ayah pasien mengatakan anaknya sudah bisa tidur
Dukungan Tidur
7. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur O: - pasien nampak tidak lemah
Hasil : mengetahui Pola aktivitas dan tidur A: masalah belum teratasi
8. Mengidentifikasi factor pengganggu tidur P : Intervensi dilanjutkan
(fisik/psikologis)
Hasil : mengetahui factor factor pengganggu

9. Melakukan prosedur untuk meningkatkan


kenyamanan (pengaturan posisi)

Hasil : pasien merasa nyaman


4, Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit.

Hasil : pasien sudah mengetahui pentingnya tidur cukup

Anda mungkin juga menyukai