Lingkungan (Triad
Epidemiologi)
Triad Epidemiologik
Tiga komponen
– Faktor Agen
– Faktor Pejamu (host) yang rentan
– Faktor Lingkungan (environment)
Segitiga epidemiologik
atau triad
Agen Agen Pejamu
Lingkungan
Pejamu Lingkungan
Agen
5 Kelompok:
– Agen biologik
– Agen kimia
– Agen nutrisi
– Agen mekanik
– Agen fisika
Agen Biologik
1. Protozoa
2. Metazoa
3. Bakteria
4. Virus
5. Jamur
6. Riketsia
Agen biologik
Protozoa
– Mikroorganisme uniselular
Contoh:
– Plasmodium vivax malaria
– Trypanosoma trrypanosomiasis
– Amoeba amoebiasis
– Toxoplasma gondii toksoplasmosis
Agen biologik
Metazoa
– Mikroorganisme parasitik multiseluler
Contoh:
– Trichuris trichuria trikhinosis
– Ascaris lumbricoides askariasis
– Schistosoma spp sistosomiasis
Agen biologik
Bakteria
– Mikroorganisme uniselular
Contoh:
– Mycobacterium tuberculosis TBC (Tuberkulosis)
– Salmonella spp salmonellosis
– Clostridium tetani tetanus
– Corynaebacterium diphteriae difteri
– Vibrio chlolerae kolera
– Spirocaheta spp sifilis
Agen biologik
Virus
– Mikroorganisme yang sangat kecil
– Dalam hidupnya memerlukan sel hidup
Contoh:
– Virus penyebab penyakit:
Influenza
Rabies
HIV/AIDS
Hepatitis
Polio
Jamur (fungi)
– Tanaman tidak berklorofil
– Contoh:
Penyebab penyakit
– Epidermofitosis
– Moniliasis (kandidosis mulut)
– Histoplasmosis
– koksidiomikosis
Agen biologik
Rickettsia
– Bakteri yang sangat kecil
Contoh
– Penyebab penyakit
Rocky Mountain spotted fever
Inheren
Viabilitas (resistensi)
Infektivitas
Patogenitas
Virulensi
Antigenisitas
Karakter agen biologik
Inheren
– Morfologi
– Fisiologi
– Reproduksi
– Toksin
– Nutrisi
– dll
Karakter agen biologik
Viabilitas (resistensi)
– Kemampuan hidup di alam bebas
Aerob hidup memerlukan oksigen
Anaerob hidup tidak memerlukan oksigen.
Oksigen merupakan racun
Karakter agen biologik
Infektivitas
– Kemampuan menginfeksi pejamu
Proporsi orang terpajan yang menjadi
terinfeksi
Karakter agen biologik
Patogenisitas
– Kemampuan menimbulkan reaksi pada
pejamu. Subklinis dan klinis
– Proporsi orang yang terinfeksi
berkembang menjadi penyakit klinis
Karakter agen biologik
Virulensi
– Derajat berat ringannya reaksi yang
ditimbulkan oleh agen biologik
– Proporsi orang dengan penyakit klinis
menjadi sakit yang berat atau mati
Karakter Agen Biologik
Antigenisitas
– Kemampuan menimbulkan atau
menstimulasi mekanisme pertahanan
pejamu (antibodi)
Agen kimia
Pestisida
Food-additives
Obat-obatan
Zat yang diproduksi oleh tubuh
manusia
– Ureum uremia
– Benda-benda keton asidosis
Agen kimia
Asbes
Logam berat
– Merkuri
– Kadmium
– Timbal
– Uranium
Minuman keras
Bahan-bahan kosmetik
Obat-obatan, alergen
Agen nutrisi
Mineral
– Cu
– Zn
– Mg
– Fe
Air
Agen mekanik
Panas
– menimbulkan luka bakar
Terang cahaya
– Gangguan daya lihat mata
Objek
– Air, makanan, tanah, udara
Faktor pejamu (host)
Lingkungan fisik
Lingkungan biologik
Lingkungan sosio-ekonomik
Lingkungan fisik
Lingkungan
Pejamu Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P
A A P
L L
P
A = Agen
A A P
P = Pejamu
L L L = Lingkungan
Keadaan berpenyakit
P
L
Keadaan berpenyakit
A
Kerentanan (suseptibel)
P
pejamu bertambah berat
daya tahan berkurang
timbul penyakit
L
Keadaan berpenyakit
P
Kerentanan (suseptibel)
P
pejamu bertambah berat
karena perubahan
L lingkungan
Riwayat Alamiah Penyakit
Definisi: Riwayat perjalanan atau proses
terjadinya suatu penyakit dari awal sampai akhir
Sehat: Suatu keadaan seimbang, dimana faktor-
faktor yang berada di dalamnya berada dalam
keadaan seimbang
Sakit: Suatu keadaan yang timbul bila
keseimbangan tsb diatas diganggu/ terganggu
oleh suatu kekuatan (force) yang disebabkan
oleh satu faktor atau lebih
Periode penyakit
Tahap
Prepatogenesis
Tahap Patogenesis
Tahap prepatogenesis
Interaksi pejamu,
agen dan
lingkungan
Tahap Patogenesis
Masa inkubasi
Masa penyakit dini
Masa penyakit
lanjut
Masa akhir penyakit
Tahap patogenesis
Masa inkubasi:
– mulai masuknya bibit
penyakit ke dalam
tubuh dan timbulnya
gejala atau tanda sakit
Pemajanan
Macam reservoir
– Manusia
– Hewan
– Lingkungan
Tipe reservoir pada
manusia
Orang dengan penyakit asimtomatik
Carrier (karier)
– Karier asimtomatik
– Karier inkubasi
– Karier konvalesen
Reservoir hewan
Sapi brucellosis
Domba / kambing anthrax
Tikus plaq
Cacing trichinosis
Kelelawar, rakun, anjing, manusia
rabies
Mammalia lain
Reservoir lingkungan
Tanaman
Tanah
Air
Langsung (Direk)
Tidak langsung (Indirek)
Transmisi langsung
Airborne
Vechicleborne
Vectorborne
– Mekanis
– Biologik
Airborne
Transmisi mekanis
– Agen tidak mengalami perubahan
fisiologik
Transmisi biologik
– Agen mengalami perubahan dalam tubuh
vektor
Portal entri
1. Promosi Kesehatan
2. Perlindungan khusus
3. Diagnosis dini & pengobatan segera
4. Pembatasan ketidakmampuan
5. Rehabilitasi
Tingkat Pencegahan
4. Membatasi ketidakmampuan
(Disability Limitation)
a. Pengobatan yang cukup untuk
menghentikan proses penyakit dan
mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
b. Penyediaan fasilitas untuk membatasi
ketidakmampuan dan untuk mencegah
kematian
Tertiary Prevention
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
a. Penyediaan fasilitas pelatihan kembali di Rumah
Sakit dan masyarakat agar kemampuan yang
tersisa dapat dimanfaatkan secara maksimum
b. Pendidikan masyarakat dan industri agar mau
menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
c. Sedapat mungkin diusahakan supaya semua
dapat bekerja
d. Penempatan yang terpilih (selektive)
e. Terapi pekerjaan di Rumah Sakit
f. Tempat tinggal yang khusus dan terlindung
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN
Riwayat Alamiah Setiap Penyakit
Interaksi Agen, Pejamu dan Lingkungan Reaksi pejamu terhadap RANGSANGAN PENYAKIT ->
Faktor RANGSANGAN PENYAKIT
Patogenesis Kerusakan Penyakit Konvalesens
awal awal jaringan lanjut
Periode Prepatogenesis Periode Patogenesis
Promosi kesehatan
Gizi yang cukup sesuai dengan Imunisasi Diagnosis dini dan pengobatan Rehabilitasi
perkembangan segera
Perumahan, rekreasi dan tempat Kebersihan perorangan Penemuan kasus, individu dan masal Pembatasan ketidakmampuan Penyediaan fasilitas untuk pelatihan
kerja hingga fungsi tubuh dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya
Perkembangan kepribadian Sanitasi lingkungan Skrining Pengobatan yang cukup untuk Pendidikan pada masyarakat dan
menghentikan proses penyakit dan industriawan agar menggunakan
Konseling perkawinan dan Perlindungan terhadap kecelakaan Pemeriksaan khusus mencegah komplikasi mereka yang telah direhabilitasi
pendidikan seks akibat kerja
Tujuan: Penyediaan fasilitas untuk Penempatan secara selektif
Genetika Perlindungan terhadap kecelakaan Menyembuhkan dan mencegah membatasi ketidakmampuan dan
penyakit berlanjut mencegah kematian Mempekerjakan sepenuh mungkin
Pemeriksaan kesehatan secara Penggunaan gizi tertentu
berkala Mencegah penyebaran penyakit Terapi kerja di RS
Perlindungan terhadap zat yang menular
dapat menyebabkan kanker Penggunaan koloni yang terlindung
Mencegah komplikasi dan akibat
Menghindarkan zat-zat allergen lanjutan