Anda di halaman 1dari 72

PERTEMUAN 3

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT,


DETERMINAN DAN KRITERIA PENYEBAB
PENYAKIT

PERTEMUAN 3

KONSEP PENYEBAB
PENYAKIT

DEFINISI PENYAKIT

Sehat adalah keadaan sehat, baik secara


fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis (UU
Kesehatan No 36 Tahun 2009).

KONSEP DASAR TIMBULNYA


PENYAKIT
1. Segitiga Epidemiologi
(Epidemiologic Triangle)
2. Roda (Wheel)
3. Jaring-jaring sebab akibat (The
Web of causation)

Segitiga Epidemiologi
(Epidemiologic Triangle)

Komponen: host, agent, environment


Perubahan pada salah satu
faktor/komponen akan mengubah
keseimbangan
Hubungan ketiga komponen
digambarkan sebagai tuas dalam
timbangan:environment sebagai
penumpu

Segitiga Epidemiologi

HOST
(Induk Semang, Pejamu)

ENVIRONMENT
(Lingkungan)

AGENT
(Bibit penyakit)

INTERAKSI

1.AGENT & ENVIROMENT


2.HOST & ENVIROMENT
3.AGENT & HOST

AGENT & ENVIROMENT


KONDISI DIMANA AGENT PENYAKIT
SECARA LANGSUNG DIPENGARUHI
OLEH LINGKUNGAN TANPA INTERAKSI
MANUSIA.
CONTOH :
KEMAMPUAN BAKTERI BERTAHAN
HIDUP TERHADAP PAPARAN SINAR
MATAHARI
STABILITAS VITAMIN TERHADAP
KELEMBABAN, DINGIN,PANAS DLL

HOST -ENVIROMENT
KONDISI DIMANA MANUSIA SECARA
LANGSUNG DIPENGARUHI OLEH
LINGKUNGANNYA TANPA INTERAKSI AGENT
PENYEBAB PENYAKIT
CONTOH:
PENGARUH IKLIM TERHADAP MANUSIA
KEBERADAAN TEMPAT2 PELAYANAN
KESEHATAN

HOST - AGENT
KONDISI DIMANA HOST TELAH
TERPAPAR DENGAN AGENT
PENYAKIT
TERJADI PENURUNAN FUNGSI
SEBAGIAN ATAU
KESELURUHAN DARI STRUKTUR
TUBUH
DAPAT SEMENTARA, KHRONIS ,
ATAU MENETAP

Host

Agent

Environment

Keadaan berpenyakit
H
A

Jumlah agent
bertambah banyak
Timbul Penyakit

Keadaan berpenyakit
A

Kerentanan
H (suseptibel) Host
bertambah berat
Daya tahan
berkurang
Timbul penyakit

Keadaan berpenyakit
H

A
E

Jumlah agent
bertambah banyak,
karena faktor
Enviroment

Keadaan berpenyakit
A

Kerentanan
(suseptibel)
E

Pejamu bertambah
berat karena perub.
Environment

Agent
Suatu substansi atau elemen makhluk
hidup/bukan makhluk hidup yang
kehadirannya /ketidakhadirannya dapat
menimbulkan /mempengaruhi
perjalanan suatu penyakit
Jenis:
Nutrien
Kimia
Biologik
Fisik
Mekanik

Agen kimia

Pestisida
Food-additives
Obat-obatan
Zat yang diproduksi oleh tubuh
manusia
L-triptofan sindrom eosinofilia-mialgia
Ureum uremia
Benda-benda keton asidosis

1/23/17

Triad epidemiologik

Agen kimia
Asbes
Logam berat

Merkuri
Kadmium
Timbal
Uranium

Minuman keras
Bahan-bahan kosmetik

1/23/17

Triad epidemiologik

Agen mekanik
Friksi yang kronik
Pemakaian sepatu yang sempit
verucca vulgaris (kutil)

Kompresi atau daya mekanik


menekan atau memutar
Menimbulkan carpal tunnel syndrom
. Kecelakaan lalu lintas

1/23/17

Triad epidemiologik

Agen nutrisi
Karbohidrat: berlebihan obesitas
Lemak: berlebihan hiperlipidemia
Protein: kekurangan protein energi
malnutrisi
Vitamin:
Defisiensi vitamin A rabun senja
Defisiensi vitamin C skorbut

Mineral : zn,cu, fe, mg


Air
1/23/17

Triad epidemiologik

Agen fisika
Radiasi
Dapat menyebabkan kanker kulit

Suhu udara
Dingin: menimbulkan frost bite (membekunya
organ tubuh)
Panas: menimbulkan dehidrasi, heat stroke
(sengatan panas)

Kelembaban
Rendah: hiperhidrosis (keringat berlebih)

Intensitas suara
Bising, frekuensi tinggi: Gangguan pendengaran
Vibrasi
1/23/17

Triad epidemiologik

Agen fisika
Panas
menimbulkan luka bakar

Terang cahaya
Gangguan daya lihat mata

Objek
Air, makanan, tanah, udara

1/23/17

Triad epidemiologik

Agent (lanjutan)
Agen biologis mempunyai sifat:
1.Infektiviti
2.Patogenesiti
3.Virulensi
4.Antigenesiti

AGENT BIOLOGIS
1.PROTOZOA malaria,amuba
2.METAZOA askariasis
3.BAKTERI tbc,meningitis
4.VIRUS
rabies,hepatitis,aids,sars
5.JAMUR,TANAMAN
panu,psoriasis
6.RIKETSIA Q fever

Karakter agen biologik


Virulensi
Derajat berat ringannya reaksi yang
ditimbulkan oleh agen biologik
Proporsi orang dengan penyakit klinis
menjadi sakit yang berat atau mati
Contoh:
Virus Hepatitis A (ptogenisitas rendah dan
virulensi yang rendah)
Campak (patogenisitas tinggi, tetapi virulensi
rendah)
Rabies (patogenisitas tinggi, virulensi tinggi)
1/23/17

Triad epidemiologik

Karakter agen biologik


Patogenisitas
Kemampuan menimbulkan reaksi pada pejamu.
Subklinis dan klinis
Proporsi orang yang terinfeksi berkembang
menjadi penyakit klinis

Infektivitas
Kemampuan menginfeksi pejamu
Proporsi orang terpajan yang menjadi terinfeks

Antigenisitas
Kemampuan menimbulkan atau menstimulasi
mekanisme pertahanan pejamu (antibodi)
1/23/17

Triad epidemiologik

Host
Semua faktor yang ada pada diri
manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan penyakit.
Misalnya:
Keturunan
Umur
Jenis kelamin
Ras
Status perkawinan
Pekerjaan
Kebiasaan hidup

environment
Agregat dari seluruh kondisi dan
pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan
organisme.
Macam:
Fisik
Biologik
Sosial ekonomi

FAKTOR LINGKUNGAN
1.FISIK, kondisi udara,musim,cuaca,kondisi
geografis,ketinggian,kelembaban (bisa
mempengaruhi vektor,ketersediaan air)

2.BIOLOGI hewan agent reservoar,vektor


penyakit,

3.SOSIAL EKONOMI kesehatan

fisik,kehidupan sosial,fasilitas olah


raga,stratifikasi sosial.tingkat kejahatan,sist
asuransi,bencana alam,perang

Roda (Wheel)
Memerlukan identifikasi dari berbagai
faktor yang berperan dalam
timbulnya penyakit dengan tidak
mementingkan pentingnya agent.
Besarnya peran dari masing-masing
faktor bergantung pada penyakit
yang bersangkutan

RODA (the Wheel)


Lingk sosial

host
Lingk fisik

Inti genetik
lingk biologis

Penjelasan
roda
- Peranan lingkungan sosial lebih besar
dari yang lainnya pada stress mental
- Peranan lingkungan fisik lebih besar
dari yang lainnya pada sunburn
- Peranan lingkungan biologis lebih
besar dari yang lainnya pada
penyakit malaria
- Peranan inti genetik lebih besar dari
yang lainnya pada penyakit
keturunan

Jaring-jaring sebab akibat (The Web of


causation)

Suatu penyakit tidak tergantung


pada satu sebab yang berdiri
sendiri melainkan sebagai
akibat dari serangkaian proses
sebab-akibat penyakit dapat
dicegah dengan memotong
rantai pada berbagai titik.


Contoh:
Pendidikan

JARING JARING SEBAB AKIBAT


(The Web Of Causations)
Pengetahuan rendah

Konsumsi makanan
MIS
KIN
AN

Tidak memadai

Produksi Bahan
Makanan Rendah

GIZI KURANG

PENYAKIT

Daya Beli Rendah

Fas. Kes Kurang


penyerapan
terganggu

Kesehatan Kurang

Daya tahan
tubuh &
zat gizi

Teori-teori penyebab penyakit

Teori supernatural
Teori Hippocratik
Teori Humoral
Teori miasma
Teori Kontagion
Teori Germ (sebab ditunjukkan melalui
postulat Henle Koch)
Teori Epidemiologik klasik
Teori multikausal dan jaring penyebab
(sebab ditunjukkan melalui postulat Hill)
Konsep Penyebab Penyakit

36

Teori supernatural

Terjadinya penyakit karena kekuatan


supernatural

Konsep Penyebab Penyakit

37

Teori Hippocrates
(460 SM 377 SM)
Penyakit timbul akibat pengaruh lingkungan (air,
udara, tanah, cuaca, dll)
Tidak dijelaskan kedudukan manusia dalam
interaksi tersebut
Tidak dijelaskan faktor lingkungan bagaimana
yang dapat menimbulkan penyakit

Konsep Penyebab Penyakit

38

Teori humoral
Penyakit timbul akibat gangguan dari
keseimbangan cairan dalam tubuh.
Tubuh terdiri dari 4 cairan (putih,
kuning, merah dan hitam) Bila
terjadi ketidak keseimbangan, timbul
penyakit. Jenis penyakit tergantung
pada jenis cairan yang dominan.
Berkembang dari Cina
Konsep Penyebab Penyakit

39

Teori Miasma
(oleh Galen 129 -199 M)
Miasma
Istilah umum untuk partikel yang
ada dalam udara

Miasma yang buruk (seperti


penguapan dari sampah, air
yang macet, pembusukan
binatang) dipikirkan sebagai
penyebab penyakit
Konsep Penyebab Penyakit

40

Teori Kontagion
oleh Hieronymus Fracastorius (1478 1553)

Penyakit ditransmisikan dari satu


orang ke lain orang melalui partikel
yang sangat kecil untuk dapat dilihat.
Proses transmisi penyakit ini disebut
Kontagion penularan

Konsep Penyebab Penyakit

41

Teori Germ (kuman) (1)


Penyakit disebabkan oleh suatu
kuman
Penemuan mikroskop oleh
Leewenhook telah membantah teori
miasma.
Pendukung teori germ
Edward Jenner penemu vaksin cacar
Louis Pasteur penemu vaksin rabies
Konsep Penyebab Penyakit

42

Teori Germ (kuman) (2)


Sebab ditunjukkan oleh postulat Henle
Koch (kadang-kadang disebut
determinisme murni
Postulat Henle-Koch
Agen harus ada pada setiap kasus penyakit
Agen tidak terjadi pada penyakit lain sebagai
kebetulan atau parasit nonpatogenik (satu
agen satu penyakit)
Agen dapat diisolasi dan jika dikenakan pada
subjek yang sehat akan menyebabkan
penyakit yang bersangkutan
Konsep Penyebab Penyakit

43

Teori epidemiologik
klasik
Digambarkan dengan Triad
epidemiologik
Penyakit adalah hasil dari kekuatan
dalam suatu sistem dinamik yang
Agen
terdiri dari
Agen infeksi
Manusia (host)
Lingkungan

Pejamu
(host)
Konsep Penyebab Penyakit

Penyaki
t

Lingkungan
44

Teori Multikausalitas dan Jaring


kausal
Sebab ditunjukkan oleh postulat
(kriteria) Hill

Konsep Penyebab Penyakit

45

DETERMINAN DAN
KRITERIA PENYEBAB
PENYAKIT

Determinan/ Faktor2 Yang Berperan


Dalam Penyebab Penyakit
Predisposing faktor: faktor2 yang membuat seseorang
peka/rentan terhadap suatu penyakit ex: umur, jenis
kelamin, penyakit terakhir yg di idap
Enabling faktors: faktor2 yang mendukung timbulnya
penyakit / mendorong perkembangan pykt ex:
kemiskinan, sanitasi yang buruk, perawatan yang tidak
adekuat
Precipitating faktors: faktor2 yang memungkinkan
terjadinya penyakit/ faktor pencetus ex paparan
terhadap agent yang spesifik
Reinforcing faktor: faktor-faktor yang mempercepat
terjdainya penyakit/faktr pemberat ex: paparan
berulang, bekerja berat

PENYAKIT DBD
Faktor predisposisi (rentan) : bayi,HIV
Faktor Enabling (Mendukung) :
genangan air, rumah tidak pakai
kawat kasa dll
Faktor Precipitating (Pemungkin):
Tidur di rumah teman yang
menderita DBD
Faktor Reinforcing (memperberat):
kurang gizi dll

diSKUSIKAN FAKTOR2 PENYEBAB


PENYAKIT DIBAWAH INI
DIARE
TBC
CAMPAK

KRITERIA peyebab penyakit/postulat


hill ( Branford Hill ,1971) :
1. Kekuatan asosiasi
Makin kuat hubungan paparan dan penyakit, makin
kuat keyakinan bahwa hubungan tersebut bersifat
kausal.

2. Konsistensi
Makin konsisten dengan riset-riset lainya yang
dilakukan pada populasi dan lingkungan yang
berbeda makin kuat pula keyakinan hubungan
kausal.

Konsep Penyebab Penyakit

50

3. Spesifisitas
Makin spesifik efek paparan, makin kuat
kesimpulan hubungan kausal, makin spesifik
penyebab makin kuat hubungan kausal.

4. Temporalitas
Hubungan kausal harus menunjukkan
sekuen waktu yang jelas, yaitu paparan
faktor penelitian mendahului kejadian
penyakit

Konsep Penyebab Penyakit

51

5. Efek Dosis- Respons


Perubahan intensitas paparan yang selalu diikuti
oleh perubahan frekuensi penyakit menguatkan
kesimpulan hubungan kausal.

6. Plausibilitas
Keyakinan hubungan kausal antara paparan dan
penyakit makin kuat jika informasi yang ditemukan
ada kaitannya dengan pengetahuan atau teori
lain.contoh jhon snow memperkirakan muntaber itu
karena ada miasma..loius pasteur kuman sebagai agen
infeksius, koch basil tbc. Penemuan basil dan kuman
itu terealisasi karena adanya penemuan mikroskop
oleh antonio
Konsep Penyebab Penyakit

52

7. Koherensi
Makin koheren dengan pengetahuan tentang riwayat
alamiah penyakit makin kuat keyakinan hubungan
kausal antara paparan dan penyakit.

8. Bukti Eksperimen
Dukungan yang paling kuat untuk mendukung
penyebab mungkin dapat diperoleh melalui
ekperimen yang dikontrol (percobaan klinis, studi
intervensi, percobaan hewan)
9.

Analogi
Hal ini dilihat dengan membandingkan satu unsure
dengan unsure lainnya yang sejenis. Jika suatu zat
tertentu menyebabkan penyakit maka zat lain yang
sejenis harus punya menyebabkan hal yang sama.
Konsep Penyebab Penyakit

53

Hubungan kausal/penyebab penyakit


1,SUFFICIENT CAUSE
SEGALA SESUATU YG MENGHASILKAN ATAU
YANG MERANGSANG TERJADINYA PENYAKIT
DAPAT BERUPA FAKTOR TUNGGAL , BEBERAPA
KOMPONEN DAN PEMINDAHAN KOMPONEN.
*FAKTOR TUNGGAL = UMUR
*BEBERAPA KOMPONEN = DAYA TAHAN TUBUH TERDIRI DARI STATUS GIZI, ANTIBODI
DLL
*PEMINDAHAN KOMPONEN = PEMINDAHAN
NERVUS OPTICUS MATA JADI BUTA

LANJUTAN
2,NECESSARY CAUSE
Sebab yang harus ada untuk penyakit
yang terjadi (outcome).

Contoh: untuk terjadinya AIDS


harus ada Virus HIV

MENURUT SUSSER 1991


KONSEP PENYEBAB DIHINDARI
DALAM EPIDEMIOLOGY, DIGANTI
DENGAN FAKTOR PENENTU
(DETERMINANT),PEMAPARAN
ATAU FAKTOR RISIKO.

Misal : Penelitian Faktor Risiko Kejadian Penyakit


jantung Koroner (PJK)

Kerangka Konsep :

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Merokok
Minum Kopi
Jenis Kelamin

PJK

Riwayat alamiah penyakit


Riwayat alamiah penyakit (natural history of
disease) adalah deskripsi tentang perjalanan
waktu dan perkembangan penyakit pada individu,
dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen
kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti
kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi
oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik
(CDC, 2010c)
Perkembangan penyakit tanpa campur tangan
medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga
suatu penyakit berlangsung secara alamiah
(Fletcher, 22)

Tahapan riwayat alamiah penyakit


Prepatogenesis :individu masih sehat, sudah
terjadi interaksi tapi diluar tubuh
Patogenesis:
1.Tahap Inkubasi :masuk-timbul gejala
2.Tahap penyakit dini: gejala pykt ringan
3.Tahap penyakit lanjut: penyakit tambah
hebat dengan segala kelainan patologis spt
shock, pendarahan dll
4.Tahap akhir penyakit: sembuh (sempurna,
cacat, carier) dan kematian.

PENCEGA
HNPRIMOR
DIAL

MANFAAT RAP
1. Untuk Diagnostik; Masa inkubasi dapat
menjadi pedoman penentuan jenis
penyakit.
2. Untuk Pencegahan: dengan diketahui rantai
perjalanan penykt akan mudah mencari
titik potong pencegahan penyakit tersebt
3. Untuk Terapi : diarahakan ke fase paling
awal. Keterlambatan diagnosis berkaitan
dengan keterlambatan terapi dan
membawa risiko kematian yang besar

KLASIFIKASI PENYAKIT
Klasifikasi adalah penyusunan ke dalam kelompok
tertentu berdasarkan hubungan anatara kelompok
dengan sifat2 yang dimiliki
Klasifikasi penyakit dapat dilakukan berdasarkan:
agen penyebabnya, patologi penyakit, organ yang
terserang, cara pengobatan, cara penularannya, cara
masuk atau keluarnya, dan faktor keterpaparan atau
kepekaannya.
Dapat di gunakan untuk catatan rekam medik dan
berbagai format laporan rutin penyakit

KLASIFIKASI PENYAKIT
A. Penyakit Menular dan penyakit tidak
menular
1.Penyakit infeksi/menular
(comunicable
disease) : menular melalui
air,udara,
kelamin, binatang
2.Penyakit non-infeksi/tdk
menular/kronik;
Penyakt jantung,kanker, penykt

KLASIFIKASI PENYAKIT
Klasifikasi penyakit menurt ICD
(International classification Of Disease=
klasifikasi international penyakit)
ICD IX : terdapat 17 kelompok utama
penyakit: p.infeksi&parasit,
neoplasma,gangguan mental dll (MN.
Bustan Hal.71-72)
1992 ICD X: lebih sederhana dari ICD IX
contoh: untuk disease of the circulatory
system (100-199)

Pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit merupakan
segala bentuk upaya yang dilakukan
pemerintah, pemda, dan atau
masyarakat untuk menghindarii atau
mengurangi risiko , masalah dan
dampak buruk akibat penyakit
(undang kesehatan no 36 tahun
2009)

TAHAPAN PENCEGAHAN
PENCEGAHAN TINGKAT AWAL
(PRIMORDIAL PREVENTION)
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA
(PRIMARY PREVENTION)
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA
(SECONDARY PREVENTION)
PENCEGAHAN TINGKAT KETIGA
(TERTIARY PREVENTION)

Pencegahan Tingkat Awal (Primordial Prevention)

Pemantapan Status Kesehatan


(underlying Condition)
Pengendalian Pelarangan merokok
Pengendalian Pembakaran hutan
(kabut asap)
Pembuatan cerobong Asap
Konsumsi makanan bergizi dan
rendah lemak jenuh

Pencegahan Tingkat Pertama


(Primary Prevention)
Promosi kesehatan (Health Promotion)
Penkes (penyebaran informasi kesehatan)
Konsultasi gizi
Penyediaan air bersih
Pembersihan lingkungan/sanitasi

Pencegahan khusus
Pemberian imunisasi
Penberian vitamin A dan tablet fe
Perlindungan kerja thdp bahan berbahaya

Pencegahan Tingkat Kedua


(Secondary Prevention)
Diagnosis awal dan pengobatan tepat
Penyaringan (Screening)
Pemeriksaan khusus (laboratorium dan tes)
Pemberian obat yang rational dan efektif
Pembatasan kecacatan
Operasi plastik pada bagian/organ yang
cacat
Pemasangan pin pada tungkai yang patah

Pencegahan Tingkat Ketiga


(Tertiary Prevention)
Rehabilitasi
Rehabilitasi fisik:alat bantu/protese
Rehabilitasi Sosial: panti jompo
Rehabilitasi kerja: rehabilitasi
masuk ketempat kerja sebelumnya,
optimum organ yang cacat

Penyuluhan Untuk
Pencegahan Penyakit
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai
kegiatan & kesempatan yg berlandaskan prinsip2
belajar utk men-capai suatu keadaan, dimana individu,
kelompok atau ma-syarakat scr keseluruhan ingin
hidup sehat, tahu bagai-mana caranya dan melakukan
apa yg bisa dilakukan scr perorangan maupun scr
kelompok & meminta pertolongan bila perlu.
TUJUAN:
Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga &
masyarakat dlm membina & memelihara perilaku sehat &
lingkungan sehat, serta berperan aktif dlm upaya mewujudkan derajat kesehatan yg optimal

Penyuluhan kesehatan termasuk


kedalam tahan primary prevention.
Dengan adanya penyuluhan maka
tingkat pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat
sehingga masyarakat tau, mau, dan
mampu untuk berperilaku hidup
sehat dengan demikian maka dapat
mencegah terjadinya penyakit pada
masyarakatPENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN

Anda mungkin juga menyukai