PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk
yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak
karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia
Indonesia di masa yang akan datang. Di negara kita mereka yang mempunyai
penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah
selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar
ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di antara
sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam
penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 %
seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan
upaya promosi kesehatan
Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 tahun 2016, Menteri
Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) memimpin upacara
bersama antara jajaran pimpinan dan karyawan Kementerian Kesehatan,
Perwakilan Rumah Sakit Veritkal, BUMN Kesehatan dan Lintas sektor lainnya, di
lapangan upacara Kementerian Kesehatan RI di kawasan Jakarta Selatan, Senin
(14/11).
Pada upacara peringatan HKN ke-52 tahun 2016 yang bertema Indonesia
Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat.
Dalam sambutannya selaku Inspektur upacara, menkes menerangkan
bahwa tantangan pembangunan kesehatan Indonesia saat ini adalah masalah
kesehatan triple burden, yaitu masih tingginya penyakit infeksi, meningkatnya
penyakit tidak menular dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi
muncul kembali.
Data Global Burden of Disease 2010 dan Health Sector Review 2014
menyebutkan bahwa kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular
(PTM) yaitu Stroke menduduki peringkat pertama. Padahal tiga puluh tahun lalu,
penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan Diare merupakan penyakit
terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Pergeseran pola penyakit ini ditengarai
disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat.Ini menjadi ancaman bagi
bangsa kita. Usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya memberikan
kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila derajat kesehatannya
terganggu oleh PTM dan perilaku hidup yang tidak sehat, tutur Menkes.
Pada dasarnya, pencegahan penyakit menular maupun tidak menular
sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung dengan kualitas
lingkungan, ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan,
menciptakan sumber daya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi.
Di samping itu, pembelajaran di era jaminan kesehatan nasional (JKN)
melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan
anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu: PJK,
Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Terlebih, pelayanan kesehatan peserta
JKN masih didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan
dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi
menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.Upaya mengurangi
beban anggaran harus sejalan dengan perubahan paradigma bahkan perilaku
masyarakat untuk lebih berparadigma sehat dan menerapkan pola hidup yang
sehat, ujar Menkes.
Pentingnya perubahan pola hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat,
mendasari program prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 20152019
dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang
dalam penyelenggaraannya memiliki 12 indikator utama sebagai penanda status
kesehatan sebuah keluarga, yaitu (1) Keluarga mengikuti program Keluarga
Berencana (KB); (2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; (3) Bayi
mendapat imunisasi dasar lengkap; (4) Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif; (5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan; (6) Penderita
tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; (7) Penderita
hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; (8) Penderita gangguan jiwa
mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan; (9) Anggota keluarga tidak ada
yang merokok; (10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN); (11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih; dan (12)
Keluarga menggunakan jamban sehat.
secara
rutin,
Membersihkan
lingkungan
dan
Menggunakan
terwujud
bangsa
Indonesia
yang
kuat,
tutur
Menkes.
(sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa data Global Burden of Disease
2010 dan Health Sector Review 2014 menyebutkan bahwa kematian yang
diakibatkan oleh penyakit tidak menular (PTM) yaitu Stroke menduduki peringkat
pertama. Maka pada pembahasan makalah ini penulis tertarik pada masalah
penyakit Stroke.
1.2 Tujuan
1. Memahami dedinisi Stroke
2. Mengetahui beban Stroke
3. Mengetahui jenis-jenis Stroke
4. Memahami Faktor Resiko Stroke
5. Mengetahui dan memahami upaya pencegahan Stroke
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Stroke
Definisi stroke menurut WHO adalah suatu gangguan fungsi saraf akut
yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak, dimana secara
mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam)
timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal di otak yang
terganggu.
dan kemudian merusaknya. Hampir 70% kasus stroke hemorrhagik terjadi ada
penderita hipertensi.
Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh
darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak di suplai oleh dua arteria
karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang
dari lengkung aorta jantung.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah
arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini
saagat serius karena setia pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal
memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas
dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri
yang
lebih
kecil.
stroke.
Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai jenis stroke, yang biasa terjadi pada
orang dewasa:
1. Thrombotic Stroke, yang terjadi bila ada bekuan darah (thrombus) yang
terbentuk di dalam arteri dan menghambat aliran darah ke otak.
2. Embolic stroke, terjadi bila ada sebuah bekuan darah atau sebagian dari
plaque, yang terbentuk dalam pembuluh darah laindi tubuh, kemudian
terpecah dan mengalir ke pembuluh darah otak.
Pecahan ini yang akhirnya menyumbat sebuah arteri di dalam otak. Berikut ini
kondisi pembuluh darah ke otak akibat embolic stroke.
Lacunar Stroke, yang disebabkan adanya blokade atau sumbatan pada
Dari beberapa jenis stroke diatas, ada juga stroke yang agak ringan, yaitu:
1. TIA (Transient Ischemic Attack). Ini adalah stroke yaang ringan, berupa
serangan iskemik sepintas
2. RIND (Reversible Ischemic Neurologic Deficit). Stroke ini adalah jenis
stroke ringan berupa gangguan saraf oleh iskemik yang dapat pulih dan
gejalanya dapat sembuh sempurna dalam waktu 24 jam.
3. Stroke Non-Haemorrhagic (Stroke tanpa pendarahan). Jenis stroke ini
merupakan stroke infark iskemik, yang terjadi karena aliran darah
berkurang atau terhenti pada sebagiandaerah otak. Biasanya penderita
masih sadar.
4. Stroke Haemorrhagic (Strok dengan pendarahann). Stroke ini adalah jenis
stroke yang terjadi pendarahan karena dinding pembuluh darah di otak
robek. Biasanya kesadaran penderita menurun.
Kebutuhan otak terhadap oksigen adalah 20% dari kebutuhan seluruh
tubuh, walaupun berat otak hanya 2,5% dari berat badan. Oksigen ini
diperoleh dari darah sehingga otak sangat tergantung pada kelancaran darah.
Bila jatah oksigen terputus 8-10 detik akan terjadi gangguan fungsi otak. Bila
lebih dari 6-8 menit akan terjadi lesi/jejas atau kerusakan pada sebagian otak
yang tak pulih kembali (irreversible).
Faktor yang mempengaruhi darah di otak:
Keadaan pembuluh darah arteri
Keadaan darah (kekentalan, anemia)
Keadaan jantung
Dari beberapa jenis stroke di atas, yang perlu diperhatikan adalah bahwa meski
jenisnya ringan, namun hal itu bisa membahayakan jiwa penderitanya.
2.4 Faktor resiko stroke
Seperti yang di jelaskan di atas, stroke erat kaitannya dengan gangguan
pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian
otak. Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba dan
penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang terkena.
Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia), berkurangnya kekuatan
sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa (sensasi)
di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai. Segala gangguan tersebut yang
menjadi penyebab terjadi stroke bisa disebabkan karena berbagai hal. Berbagai
hal atau keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke itulah yang
disebut dengan Faktor Resiko Stroke.
Faktor resiko stroke itu terdiri atas dua hal, yang pertama adalah faktor
resiko
mayor
dan
kedua
adalah
faktor
resiko
minor.
Penyakit pada katup jantung atau otot jantung yang disebut endocarditis
Mengerasnya pembuluh arteri (aterosklerosis, atau penumpukankolesterol
otak
yang
terkena.
stroke berikut.
Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi
tubuh.
Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
Penglihatan ganda.
Pusing.
Bicara tidak jelas (rero)
Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
Pergerakan yang tidak biasa.
Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
Ketidak keseimbangan dan terjatuh.
Pingsan.
Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat
atau lebih luas, berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap.
Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmamppuan untuk
mengendalikan
emosi.Stroke
juga
bisa
menyebabkan
edema
atau
pembengkakan otak. Hal ini berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat
terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan
10
luas.
Gejala-gejala serangan stroke pada seseorang dapat dikenali antara lain: tibatiba lemah (lumpuh) pada satu sisi tubuh (sisi kiri atau kanan); rasa baal dan
kesemutan pada satu sisi tubuh;pandangan gelap; bila melihat ada bayangan
(melihat dobel); tiba-tiba tidak dapat atau lancar berbicara; pelo; mulut jadi
mengot (miring ke kiri atau kana); tiba-tiba perasaan mau jatuh saat akan
berjalan; kadang-kadang disertai pusing terasa berputar,mual-mual dan muntah,
sakit kepala, atau kesadaran tiba-tiba menurun. Gejal-gejala tersebut dapat
ditemukan salah satu saja atau bisa muncul beberapa gejala sekaligus,
tergantung berat dan letak dan lesi pada otak orang tersebut.
Gejala-gejala yang disebutkan di atas bisa muncul tiba-tiba saat sedang
santai (menonton atau sedang mengobrol) atau ketika melakukan aktivitas
(olahraga, bekerja di kantor atau di lapangan) atau ketika bangun tidur.Sebagai
contoh: Saat bangun tidur, hendak ke kamar mandi, tiba-tiba terjatuh tanpa ada
yang menghalangi atau tersandung oleh sesuatu. Bila mash sadar, sesaat
kemudian sadar kalau sebelah kakinya sulit digerakkan, begitu pun sebelah
lengannya pada sisi yang sama sulit diangkat. Mungkin bicaranya pelo, mulut
jadi mengot, kadang-kadang muntah dan mengeluh pusing atau sakit kepala,
bahkan bisa menjadi pingsan atau mengorok. Contoh lain misalnya sedang
menonton, tiba-tiba bicara jadi berubah, jadi cedel atau pelo, kadang-kadang
tungkai dan lengan satu sisi yang sama jadi lemah dan sulit digerakkan. Jadi
hal ini terjadi, sebaiknya secepatnya ke pelayanan kesehatan terdekat untuk
menerima pertolongan pertama, agar serangan stroke ini dapat ditangani
seceaptnya dan tidak menjadi lebih buruk lagi.
Namun, gejala-gejala stroke di atas bervariasi dan itu tergantung pada
bagian otak yang terserang serta beberapa luas kerusakan lainnya. Gejala awal
sebelum terjadi stroke yang sebenarnya disebut Transient Ischemic Attack
(TIA). TIA terjadi bila suplai darah ke otak berkurang untuk waktu yang
singkat yang hanya menyebabkan kerusakan sementar. TIA kadang sering
disebut ministroke karena gejalanya sama dengan stroke tetapi gejala hilang
dalam beberapa menit sampai beberapa jam.Segera hubungi sarana kesehatan
11
berperan.
Intervensi
terhadap
hipertensi
dibuktikan
mampu
2. Pencegahan Sekunder
a. Gaya hidup: Manajemen stres, makanan rendah garam, stop
smoking, penyesuaian gaya hidup.
b. Lingkungan: Penggantian kerja jika diperlukan, family counseling.
c. Biologi: Pengobatan yang patuh dan cegah efek samping.
d. Pelayanan kesehatan: Pendidikan pasien dan evaluasi penyebab
sekunder.
3. Pencegahan Tersier
a. Gaya hidup: Reduksi stres, exercise sedang, stop smoking.
b. Lingkungan: Jaga keamanan dan keselamatan (rumah lantai
pertama, pakai wheel-chair) dan familiy support.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan
peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak
sehingga
mengakibatkan
seseorang
menderita
kelumpuhan
atau
Iskemik)
13
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Muhammad. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung
dan Stroke: ( Yogyakarta, Dian Loka 2009)
Bustan.2007. Epidemiologi penyakit tidak menular:Jakarta.Rineka cipta
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id(diakses tanggal 13 November 2016)
14