Oleh:
drg. Harindra, MKM
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
OUTLINE
Dasar – dasar epidemiologi
Definisi epidemiologi
Ruang Lingkup Epidemiologi
Macam epidemiologi
Kegunaan epidemiologi
Prinsip-prinsip epidemiologi
Frekuensi masalah kesehatan
Prosedur kerja
Ukuran – ukuran epidemiologi
Istilah dalam epidemiologi
Epidemiologi dalam layanan kebidanan
2
DASAR-DASAR
EPIDEMIOLOGI
3
EPIDEMIOLOGI
Epi = Di antara / di atas / tentang
Demos = Masyarakat
Logos = Ilmu / Doktrin
Kegunaannya :
Dulu hanya untuk penyakit menular
Gizi
Kekurangan vitamin
Cardio-vaskuler
Keadaan yang berkaitan dengan masalah kesehatan
4
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Hirsch (1883)
Epid adalah suatu gambaran kejadian, pemyebaran dari
jenis-jenis penyakit pada manusia pada saat ttt
diberbagai tempat dibumi dan mengkaitkan dengan
kondisi eksternal. dipengaruhi Hipocratic theory &
mismatic
Greenwood (1934)
Epid adalah suatu ilmu tentang penyakit dan segala
macam kejadian.
Mengatasi
Masalah
KEsehatan
MASALAH KESEHATAN
FREKUENSI
DISTRIBUSI / PENYEBARAN
FAKTOR DETERMINANT
MENGATASI MASALAH
Pada masa lalu perhatian epidemiologi
hanya terpusat pada penyakit-penyakit
yang berlangsung akut sedangkan
sekarang sudah termasuk
penyakit kronis
misalnya :
artritis reumatik
9
EPIDEMIOLOGI
Ilmu yang mempelajari frekuensi dan
distribusi serta faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya
masalah kesehatan
PENYEBARAN FAKTOR-FAKTOR
FREKUENSI YANG
menemukan •+ ciri-ciri manusia MEMPENGARUHI
masalah •+ tempat • merumuskan
kesehatan •+ waktu hipotesis
mengukur • uji hipotesis
masalah • tarik kesimpulan
kesehatan
sebab - akibat
DESKRIPTIF ANALITIK
10
PENELITIAN PENELITIAN
EPIDEMIOLOGI EPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIF ANALITIK
1. Hanya menjelaskan 1. Menjelaskan mengapa suatu
keadaan suatu masalah kesehatan timbul di
kesehatan (who, where, masyarakat (why)
when) 2. Pengumpulan dilakukan
2. Pengumpulan hanya pada terhadap lebih dari satu
satu kelompok masyarakat kelompok masyarakat
3. Tidak bermaksud 3. Bermaksud membuktikan
membuktikan suatu suatu hipotesis
hipotesis
11
Ruang Lingkup Epidemiologi
Diantaranya adalah :
epid.peny.menular, epid. peny.tidak
menular, epid. klinik, epid.
kependudukan, epid. gizi, epid.
pelayanan kesehatan, epid.
lingkungan, epid. kesehatan kerja,
epid. kesehatan jiwa, dan lain-lain.
MANFAAT EPIDEMIOLOGI
13
MANFAAT ……..
ad.1. EPIDEMI
ad.2. PANDEMI
ad.3. ENDEMI
ad.4. SPORADIK
18
PERKEMBANGAN TEORI
TERJADINYA PENYAKIT
dasar epid 20
Segitiga Epidemiologi
(Epidemiologic Triangle)
Komponen: host, agent, environment
Perubahan pada salah satu faktor/komponen
akan mengubah keseimbangan
Hubungan ketiga komponen digambarkan
sebagai tuas dalam timbangan:environment
sebagai penumpu
Segitiga Epidemiologi
HOST
(Induk Semang, Pejamu)
ENVIRONMENT AGENT
(Lingkungan) (Bibit penyakit)
dasar epid 22
Host Agent
Environment
dasar epid 23
H O S T (Penjamu)
dasar epid 24
Lanjutan host………..
dasar epid 26
A G E N T
a. Agent Nutrien
b. Agent Kimia
c. Agent Biologik
d. Agent Fisik
e. Agent Mekanik
dasar epid 28
Sifat Agent Biologis
a. Patogenisiti
Kemampuan agent untuk menimbulkan
reaksi pada host sehingga timbul
penyakit
b. Virulensi
Ukuran keganasan / derajat kerusakan
yang ditimbulkan oleh agent
dasar epid 29
Sifat Agent Biologis
c. Antigenisiti
Kemampuan agent merangsang timbulnya
mekanisme pertahanan tbh pada host
d. Infektiviti
Kemampuan agent mengadakan invasi
dan menyesuaikan diri, bertempat tinggal
dan berkembang biak dalam diri host
dasar epid 30
Environment
dasar epid 31
Klasifikasi Lingkungan
a. Lingkungan fisik
b. Lingkungan biologi
c. Lingkungan sosial – ekonomi
dasar epid 32
Penjelasan roda
Konsumsi makanan
KE Tidak memadai PENYAKIT
MIS Produksi Bahan GIZI KURANG
KIN Makanan Rendah
AN
dasar epid 34
PENGERTIAN SEHAT DAN
SAKIT
SEHAT
Menurut WHO
Keadaan kesempurnaan fisik, mental, dan
kehidupan sosial dan bukan berarti hanya bebas
dari penyakit atau kelainan/cacat (WHO)
SAKIT
Suatu penyimpangan dari status penampilan
yang optimal
dasar epid 35
Peralihan sehat Sakit
(timb. peny.)
Proses, diawali dengan
kead. keterpaparan dan penjamu harus
dlm kead kerentanan ttt dapat
memproses penyakit.
dasar epid 36
Definisi Sehat
Sehat suatu keadaan seimbang yang dinamis antara
bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang
berusaha mempengaruhinya (Perkin 1938).
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna, dari
fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas pada
bebas dari penyakit atau kelemahan saja (WHO, 1947
dan UU. Pokok Kesehatan No. 9 Th. 1960).
Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ
tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala
faktor keturunan dan lingkungan yang dipunyainya
(WHO 1957).
37
Sehat adalah seseorang pada waktu diperiksa
oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan atau
tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau
kelainan (White 1977).
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera, jiwa
dan sosial yang memungkinkan seseorang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(UU Kes. No. 23 Th. 1992).
Sehat adalah suatu keadaan seimbang fungsi
physiologi dan psychologic secara efective
(John. J. Hanlon)
38
Faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya penyakit
1. Pejamu (host)
Semua faktor yang terdapat pada diri manusia
– Keturunan
– Mekanisme pertahanan tubuh
– Umur
– Jenis kelamin
– Kas
– Status perkawinan
– Pekerjaan
– Kebiasaan hidup
39
Mekanisme Pertahanan Contoh
Tubuh
1. Umum
a. Pertahanan Tingkat Kulit Mucosa
Pertama Kuku Rambut
Bulu hidung Sekresi tubuh
b. Pertahan Tingkat
Tonsil Hati
Dua
Limpa Kelenjar limpa
2. Khusus
a. Seluler pembentukan antibodi
leukositosis
pagositosis
b. Hormonal
* bawaan konstitusi tubuh genetik
* didapat
- aktif Imunisasi
. Buatan
Sembuh dari sakit
. Alamiah
- pasif
. Buatan Pemberian serum
. Alamiah Didapat dari ibu
40
c. Kelompok Mayoritas penduduk telah kebal
2. Bibit penyakit (Agent)
a. Nutrien
b. Kimia
– exogenous chemical substance
– endogenous chemical substance
c. Golongan fisik
d. Mekanik
e. Biologik
3. Lingkungan
a. Fisik
b. Biologik
c. Ekonomi sosial
41
Teori Terjadinya Penyakit
1. Teori segitiga (Triangle theory)
E
A H
1. Teori Laba-laba (Jaringan)
42
Perjalanan Penyakit
1. Pre-patogenesis
– Ada interaksi antara penjamu dan bibit
penyakit
– Terjadi di luar tubuh
2. Inkubasi
– Bibit penyakit telah masuk tubuh penjamu
– Gejala belum tampak
43
3. Penyakit dini
– Gejala mulai muncul
– Penjamu telah jatuh sakit ringan
– Penjamu masih beraktivitas
4. Penyakit lanjut
– Gejala mungkin hebat
– Tidak mungkin bekerja
– Penjamu sudah mau berobat
5. Tahap penyakit akhir
– Sembuh sempurna
– Sembuh dengan cacat
– Karier
– Kronis
– Meninggal
44
Bibit penyakit belum masuk tubuh
Bibit penyakit belum
masuk tubuh
meninggal
Gejala penyakit tampak
karier
Jika lingkungan
menguntungkan bibit Sembuh
penyakit, bibit penyakit Bibit penyakit cacat
akan memasuki tubuh
Sembuh
sempurna
45
Apabila jumlah kasus untuk tiap tahap dari perjalanan
penyakit ini diketahui, dapat pula diketahui sifat dari
penyakit
Rumus yang dipergunakan ialah :
bcd
– Patogenesiti =
abcd
– Virulensi = cd
bcd
– Case fatality = d
bcd
– Keterangan :
– a = jumlah penderita tanpa gejala
– b = jumlah penderita penyakit dini
– c = jumlah penderita penyakit lanjut
– d = jumlah penderita meninggal dunia
46
Klasifikasi Penyakit
1. Menurut kriteria manifestasi penyakit/gejala :
– Demam
– Batuk
– Tumor
– Sakit kepala
2. Menurut Penyebaran Penyakit
– Silikosis
– Filariasis
– Salmonelosis
47
Menurut hubungan
Penyebab
1. Kasus klasik
– Manifestasi : (+) Manif
– Penyebab : (+)
estasi
2. Kasus klinis (+) (-)
– Manifestasi: (+)
– Penyebab : (-)
3. Kasus sub klinis
– Manifestasi : (-) (+) 1 2
– Penyebab : (+)
4. Sehat
– Manifestasi : (-) (-) 3 4
– Penyebab : (-)
48
Klasifikasi Baru
50
Penemuan Masalah Kesehatan
Sensus
Survei
– Survei insiden
– Survei prevalen
FREKUENSI MASALAH
KESEHATAN
52
Frekuensi Masalah Kesehatan
Surveilance
– Pengamatan terhadap suatu masalah kesehatan yang
dilakukan secara terus menerus.
Active surveilance (turut kelapangan)
Pasive surveilance (menunggu dari lapangan)
54
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Penyakit Kematian
Insidence Crude death rate
– Incidence rate Prinatal mortality rate
– Attack rate Still death rate
– Secondary attack rate Neonatal mortality rate
Prevalence
– Periode prevalence
Infant mortality rate
– Point prevalence Under five mortality rate
Maternal mortality rate
Age spesific mortality
rate
Cause spesific mortality
rate
Case fatality rate
55
PENYAKIT
1. Insiden
Jumlah kasus baru
- Incidence rate : Jumlah yang beresiko
Jumlah penderita baru
- Attack rate : Jumlah yang mungkin terkena sakit
- Secondary AR :
Jumlah penderita baru serangan kedua
Jumlah penduduk jumlah penderita serangan pertama
56
Keluarga A Keluarga B Keluarga C
Keterangan:
orang sehat
penderita serangan pertama
penderita serangan kedua
orang kebal
2 2 2
Secondary Attack Rate =
(6 1) (5 2) (3 1) 57
Insiden dan Prevalen
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
A
B
C
D
E
F
G
H
I
60
2. Tempat
– Kejadian penyakit dapat berbeda antara satu
daerah dengan daerah lainnya yang
disebabkan oleh perbedaan:
Geografi
Topografi
Lingkungan
3. Waktu
– Musim yang berbeda dapt menyebabkan
perbedaan kejadian penyakit
61
WABAH (OUT BREAK)
Definisi :
– Adalah kejadian meningkatnya satu macam
penyakit dalam waktu yang singkat pada suatu
tempat (APHA)
Penilaian adanya wabah:
1. Menetapkan batas wabah dengan cara:
– menghitung rata-rata dan simpangan baku kejadian yang
lazim
– Menghitung rata-rata kejadian yang baru
– Membandingkan kejadian yang baru dengan yang lazim
– Jika kejadian yang baru lebih tinggi wabah
62
Cara lain menetapkan wabah
– Kenaikan angka kesakitan atau kematian penyakit
menular tiga kali atau lebih dalam waktu tiga
minggu berturut-turut atau lebih
– Penderita baru penyakit menular meningkat dua kali
atau lebih dari rata-rata sebulan atau setahun
sebelumnya
– Angka bulanan penyakit menular meningkat 2 kali
atau lebih dibandingkan dengan bulan yang sama
pada tahun sebelumnya
– CFR meningkat 50% atau lebih dari bulan
sebelumnya
– Proportional Rate penyakit menular meningkat dua
kali dalam satu bulan jika dibandingkan dengan
bulan yang sama tahun lalu.
63
STRATEGI EPIDEMIOLOGI
Strategi epidemiologi ialah suatu pola
pendekatan berupa suatu rangkaian kegiatan
untuk mengkaji masalah kesehatan sehingga
didapat kejelasan tentang masalah kesehatan
tersebut.
Kegiatan pokok
– Merumuskan hipotesis
Hipotesis : formulasi konsep yang mengandung uraian
tentang faktor-faktor yang diperkirakan berperan sebagai
penyebab ditemukan frekuensi ataupun masalah kesehatan.
– Menguji hipotesis
– Menarik kesimpulan
64
Hipotesa Dalam Epidemiologi
– Unsur pokok hipotesis
Keterangan tentang manusia yang terkena masalah
kesehatan (man)
Keterangan tentang sebab (agent)
Keterangan tentang akibat (disease)
Keterangan tentang dosis sebab (doses)
Keterangan tentang waktu (time)
– Cara menyusun hipotesis
Method of difference
– Peristiwa A berbeda dengan peristiwa B A ada faktor X
Method of agreement
– Mamanfaatkan suatu faktor pada setiap kali munculnya suatu
penyakit X
Method of concomitant variation
– Munculnya penyakit selalu berubah oleh perubahan faktor X
Method of analogy
– Falsafah dari cina dan india penyakit sama penyebab sama
65
Hubungan Sebab Akibat
1. Prinsip hubungan sebab akibat
– Pengetahuan pokok dalam epidemiologi
– Ada A mengakibatkan timbulnya B
AB
A+XB+X
B–YB-Y
66
2. Kondisi pada hubungan sebab akibat
– Kondisi yang mutlak harus ada (neccasary
condition). B Muncul jika ada A
– Kondisi yang cukup (sufficient condition) sama
dengan A hanya dapat diganti dengan yang lain.
– Kondisi yang menopang (Contrybutary condition) C
diperlukan untuk membentuk B disamping A.
– Kondisi yang memungkinkan (Contingent condition)
B tidak ada akan terjadi walaupun A ada kalau C
tidak ada.
– Kondisi pilihan (Alternative condition) kondisi pilihan
yang dapat mengganti yang mutlak C. dapat
mengganti A untuk terbentuk B.
67
3. Macam hubungan
a. Hubungan statistik
Ada assosiasi statistik perbedaan yang
bermakna
Tak ada assosiasi perbedaan tidak bermakna
Tidak semua hubungan statistik bermakna
adalah benar.
b. Hubungan Causal
Ada hubungan kausal
Tidak ada hubungan causal
68
c. Hubungan langsung dan tidak langsung
Uji Statistik
Kajian lanjut
70
Penelitian Epidemiologi
1. Penelitian deskriptif
– Meliputi penentuan :
Insidence
Prevalence
Mortality menurut ciri dasar kelompok
– Usia
– Jenis kelamin
– Ras
– Geografi
2. Penelitian analitik
– Menerangkan terjadinya penyakit
– Didahului oleh penelitian deskriptif
71
PENELITIAN
ANALITIK
OBSERVASIONAL INTERVENSI
72
INTERVENSI OBSERVASIONAL
73
KOHOR KASUS KELOLA
Diketahui adalah Diketahui adalah akibat dan
penyebab dan yang ingin ingin diketahui adanya
dicari akibat. penyebab.
Akibat yang ingin Akibat yang telah diketahui
diketahui banyak tsb. Jarang ditemukan.
ditemukan. Jarak waktu antara adanya
Jarak waktu antara penyebab dan timbulnya
adanya penyebab dan akibat terlalu lama.
timbulnya akibat singkat Ingin mengetahui
Ingin lebih mengetahui hubungan awal sebab
hubungan sebab akibat akibat.
(tindak lanjut penelitian Angka drop out
kasus kontrol). diperkirakan tinggi.
Angka drop out
diperkirakan rendah. 74
Penelitian Kohor
75
Penelitian Kasus Kontrol
Adalah penelitian epidemiologi analitik
yang bersifat observasi dimana dilakukan
perbandingan antara sekelompok orang
yang penyakit tertentu dengan
sekelompok lainnya yang tidak terkena
penyakit, kemudian dilihat faktor resiko
yang menyebabkannya.
Biasanya penelitian ini adalah retrospektif
76
Keuntungan Kerugian
Tidak memerlukan Ada kemungkinan
waktu, biaya dan data tak lengkap
tenaga yang banyak. Cara pencatatan
Tidak ada drop out tidak sama
Dapat dilakukan Hasil kurang
dengan kasus yang dipercaya, maka
sedikit dilanjutkan dengan
penelitian kohor atau
eksperimen
77
Penelitian Eksperimen
Batasan
78
UKURAN-UKURAN
EPIDEMIOLOGI
79
B. Ukuran-ukuran
Epidemiologi
Kejadian Penyakit
– Insiden
– Prevalensi
Epidemiologi Deskriptif (Frekuensi Penyakit)
– Rate
– Ratio
– Proporsi
Epidemiologi Analitik
– Odd Rasio
– Risiko Relatif
UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
Incidens: menggambarkan jumlah
kasus baru yang terjadi dalam satu
periode tertentu
Prevalens: menggambarkan jumlah
kasus yang ada pada satu saat
tertentu.
PREVALENS
berbentuk proporsi
tidak mempunyai satuan
besarnya antara 0 dan 1
Prevalens
Point Prevalence
– Point Prevalens, yaitu probabilitas dari
individu dalam populasi berada dalam
keadaan sakit pada satu waktu tertentu
Period Prevalence
– Period Prevalens yaitu proporsi populasi
yang sakit pada satu periode tertentu.
Kegunaan Prevalens
Cumulative insidence
– Mengukur risiko untuk sakit
Insidence rate (insidence density)
– Mengukur kecepatan untuk sakit
Insidensi adalah jumlah kasus baru
suatu penyakit dalam suatu populasi yang
berisiko (mereka yang ada dalam suatu
populasi yang rentan terhadap penyakit)
pada periode waktu tertentu.
– Kasus influensa yang terjadi pada minggu
sebelumnya tidak masuk dalam perhitungan
insidensi.
– Insidensi penting pada penyakit akut
yaitu penyakit yang puncak keparahan
gejalanya muncul dan mereda selama
beberapa hari atau minggu (biasanya < 3
bulan), penyakit ini bergerak dengan
cepat dalam suatu populasi. Mis: pilek,
influenza.
Kejadian Penyakit
(Insiden)
Insiden
Insiden merupakan kejadian kasus baru selama
masa pengamatan.
Jumlah kasus baru pada tahun pengamatan
Insiden = -----------------------------------------------------
Jumlah populasi pengamatan
Cumulative
insidence/Incidence Risk
Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk
menjadi sakit selama periode waktu tertentu,
dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh
karena penyebab lain.
Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur
serangan penyakit yang pertama pada orang
sehat tersebut.
Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur
risiko serangan penyakit jantung pertama pada
orang yang belum pernah menderita penyakit
jantung.
Cumulative insidence
CI
kasus baru
populasi pada permulaan periode
• Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam
perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada
permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai
risiko untuk terserang.
• Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut
population at risk atau populasi yang berisiko.
Ciri dari cumulative
insidence
Berbentuk proporsi
Tidak memilik satuan
Besarnya berkisar antara 0 dan 1
cumulative insidence
Contoh : Hasil sensus di
tahun 1960 di Swedia
menunjukkan sejumlah 3076
laki-laki berumur 20-64 tahun
yang bekerja di perusahaan
plastik. Berdasarkan data dari
Register Kanker Swedia, 11
antara tahun 1961-1973,
CI 100% 0,36%
sebelas orang diantara pekerja
3076
ini terserang tumor otak.
CI tumor otak yang terjadi
pada pekerja pabrik plastik ini
selama 13 tahun adalah
Ukuran frekuensi
penyakit
Untuk mengukur frekuensi kejadian
penyakit pada suatu populasi,
digunakan salah satu dari tiga bentuk
pecahan, yaitu
Proporsi
Ratio
Rate
Ukuran-ukuran
Epidemiologi
Makna rate (angka) merupakan
jumlah peristiwa yang terjadi dalam
populasi tertentu dan pada periode
waktu tertentu. (misalnya: angka
natalitas (kelahiran), angka morbiditas
(kesakitan) dan angka mortalitas atau
fatalitas (kematian)
• Mengapa rate (angka) penting kaitan
dengan epidemiologi ?
karena dengan rate kita dapat
membandingkan KLB yang terjadi pada waktu
dan tempat yang berbeda.
Karena dapat membandingkan kasus
kematian ibu tahun ini dibandingkan dengan
tahun lalu.
Membandingkan kematian ibu bersalin yang
ditolong oleh dukun dengan yang bukan
dukun, sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa bersalin pada dukun lebih
berbahaya dibandingkan pada bukan dukun.
Rate
Rate merupakan konsep yang lebih
kompleks dibandingkan dengan dua bentuk
pecahan yang terdahulu.
Rate yang sesunguhnya merupakan
kemampuan berubah suatu kuantitas bila
terjadi perubahan pada kuantitas lain.
Kuantitas lain yang digunakan sebagai
patokan ini biasanya adalah kuantitas waktu.
Bentuk ukuran ini sering dicampuradukkan
penggunaannya dengan proporsi.
Rate…
Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat
tertentu bentuknya adalah suatu rate.
kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan
dapat berubah setiap saat, maka yang diukur
adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut.
kecepatan (speed) diukur dengan membagi
jarak tempuh mobil tersebut dengan waktu
yang digunakan untuk mencapainya.
Misalnya: Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km
ditempuh dalam waktu 1 jam.
Maka kecepatan mobilnya = 60 Km per jam.
Ciri Rate
A 7
B 7
C * 2
D 7
E 3
F 2
G 5
Keterangan
Periode sehat
Periode sakit
* Meninggal
INSIDENCE RATE
Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate
(IR)?
Jawab:
– Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu
3 kasus
IR 9,1 kasus per 100 orang - tahun
33 orang tahun
Ciri Dari Insidens Density
Odd Rasio
Risiko Relative
Odds Ratio
Relationship bertween
incidence
and prevalence
Kasus
Baru
Prevalensi
Insidensi
Base Line
Prevalensi
Relationship bertween
incidence Death
and prevalence
Jenis Angka Defenisi Angka Pengali
Angka kelahiran Jumlah kehairan hidup 1.000
kasar (CBR) perkiraan jumlah penduduk pertengahan
tahun
Angka kematian Jumlah kematian (semua penyebab) 1.000
kasar (CDR) perkiraan jumlah penduduk pertengahan
tahun
Angka kematian Jumlah kematian usia 15-24 thn 100.000
menurut usia Perkiraan jumlah penduduk pertengahan
tahun, usia 15-24 thn
AKB Jumlah kematian bayi usia < 1 tahun 100.000
Jumlah kelahiran hidup
AKN Jumlah kematian bayi usia < 28 hari 100.000
Jumlah kelahiran hidup
AKI Jumlah kematian ibu 100.000
Jumlah kelahiran hidup
AK menurut Jumlah kematian (diabetes) 100.000
penyebab perkiraan jumlah penduduk pertengahan
tahun
Jenis Angka Defenisi Angka Pengali
Angka kematian Jumlah kematian usia 15-24 thn 100.000
menurut usia perkiraan jumlah penduduk pertengahan
tahun
CFR Jumlah kematian karena kasus tertentu 100%
Jumlah kasus
ISTILAH DALAM
EPIDEMIOLOGI
122
Beberapa Istilah
• Epidemik = Wabah = KLB
• Pandemik = Epidemi Lintas negara / Benua
• Endemik = penyakit yg selalu ada di suatu area tertentu
• Sporadis = kasus-kasus yg tdk mempunyai hub epid
• Common Source = epidemik yg timbul dari sumber yg sama
• Propagated = epidemik yg timbul akibat penyebaran
• Exposure = Terpapar
• Patogen = kemampuan Agent menimbulkan penyakit
• Virulensi = tingkat patogenitas agen penyakit
EPIDEMIOLOGI DALAM
LAYANAN KEBIDANAN
124
DEFENISI
promosi eksperimen
induksi
Diperkenalkannya Akibat
Dimulainya proses Penyakit terdeteksi
faktor penyebab penyakit
patologis secara klinis
penyakit pertama (mati, sehat)