Anda di halaman 1dari 30

EPIDEMIOLOGI

Azharatul Jannah, SKM.,MARS


EPIDEMIOLOGI PEIDEMIOLOGI
KONSEP
PENYAKIT PENYAKIT TIDAK
EPIDEMIOLOGI
MENULAR MENULAR

POKOK SURVAILANS
RENCANA STUDI UKURAN
BAHASAN EPIDEMIOLOGI FREKUENSI

STANDARISASI SKIRING WABAH KLB


PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

SUB POKOK TEORI DAN TOKOH EPIDEMIOLOGI

BAHASAN SEJARAH DAN PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

KONSEP
EPIDEMIOLOGI
RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

PERAN EPIDEMIOLOGI
Ditinjau dari asal kata epidemiologi berasal dari Bahasa Yunani, asal kata epi
atau upon yang artinya pada atau tentang; demos = people = penduduk atau
rakyat dan logos: knowledge = ilmu; ilmu tentang penduduk atau ilmu
mengenai kejadian yang menimpa penduduk (Adnani, 2010). Sedangkan
epidemiologi dalam arti sempit lmu tentang wabah atau epidemik.

Epidemiologi adalah studi tentang terjadinya distribusi keadaan kesehatan,


penyakit dan perubahan pada penduduk serta determinan dan akibat yang

PENGERTIAN
terjadi pada penduduk atau penyebaran dan faktor-faktor penentu status
kesehatan dan kejadiannya dalam suatu populasi (Omran, 1974 dalam
Nugrahaeni, 2012).

EPIDEMIOLOGI Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari, menganalisis serta berusaha


memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu kelompok populasi
tertentu (Murti, 1997).

Menurut Azwar, (2008) epidemiologi adalah sebagai ilmu yang mempelajari


tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok
manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya atau yang menentukan
keadaan yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada
kelompok penduduk tertentu.
Distribusi atau penyebaran masalah kesehatan
artinya bahwa frekuensi penyakit dikaji dari
berbagai sudut pandang lingkungan, baik fisik,
biologi, dan sosial.
EPIDEMIOLOGI

DETERMINAN bahwa epidemiologi mempelajari


faktor-faktor risiko dan faktor etiologi (kausa)
penyakit.

KELOMPOK PENDUDUK disini dibatasi menurut


wilayah geografi: desa, kecamatan, kabupaten
atau kota, propinsi, negara, dunia.
Penyakit (disease)

Epidemiologi Kematian (death)

ketidakmampuan
• Kecacatan(disability)yaitustatusfungsionalpasien,kecac
atanadalahketerbatasan yang disandang oleh seorang
individu tertentu sebagai akibat dari sebuah kerusakan
(disabilitas), yang membatasi atau mencegah
Masalah dilakukannya peran yang normal
• Kekurangnyamanan (discomfort) gejala-gejala tidak
Kesehatan atau enak yang dialami manusia seperti kelelahan, dan
vertigo;
ketidakmampuan • Kekurangpuasan (dissatisfaction) seperti keadaan
emosional dan mental seperti gelisah, sedih, marah
• Kemiskinan (Destituation) misal keterbatasan dalam
memenuhi gizi sehari-hari.
Contagion Theory adalah terjadinya penyakit adanya kontak antar person
dengan person lain, pada saat itu adalah penyakit menular

Epidemic Theory adalah hubungan terjadinya penyakit dengan cuaca dan


faktor geografis atau tempat. Suatu zat organik dari lingkungan dianggap
sebagai pembawa penyakit.

Teori Miasma Theory adalah hampir sama dengan Hipocrates Theory, Miasma
Theory menunjukkan gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa

epidemiologi
penyakit. Teori punya arah cukup spesifik, namun kurang mampu menjawab
pertanyaan tentang penyebab berbagai penyakit.

Germ Theory sebagai kausa penyakit adalah mikro organisme atau jasad renik.

Multi Causa Theory adalah penyakit terjadi sebagai hasil interaksi berbagai
faktor yaitu faktor interaksi lingkunang berupa faktor biologis, kimiawi dan
sosial, misal penyakit TBC, selain Mycobacterium tuberculosis juga faktor
genetic, malnutri, kepadatan penduduk dan kemiskinan.
Tokoh epidemiologi
• Antoniovan Leewenhoek adalahwargaNegaraBelanda,lahirdiDelft,24Oktober 1632 dan meninggal 24 Agustus
1723, beliau seorang ilmuwan amatir penemu mikroskop, penemu bacteri, parasit (1674) dan spermatozoa
(1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang kemudian sangat berguna melakukan
analisis epidemiologi;
• Robert Koch selain penemu mycobacterium TBC juga memperkenalkan tuberculin atau riwayat infeksi TBC
dan postulat Koch yang menjelaskan kapan mikroorganisme dianggap sebagai penyebab penyakit. Koch telah
memperkenalkan tuberkulin (1890), sebagai suatu cara pengobatan tuberculosis, selanjutnya dikembangkan
oleh Von Piquet (1906). Saat ini test tuberculin digunakan untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi
tuberculosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak.
• Hipocrates,dkk.(470BC–377BC).BeliaudianggapsebagaiTheFirstEpidemiologist, dan terkenal dengan
Hipocrates Theory. Pada tahun 5 SM menyebutkan bahwa kejadian penyakit dan proses penularannya
berkaitan dengan faktor cuaca dan lingkungan, artinya berasal dari alam atau hubungan antara faktor
lingkungan dengan kejadian penyakit.
Sejarah dan Perkembangan
Epidemiologi

• Menurut Noor (2008) tujuan mempelajari sejarah epidemiologi adalah


memberikan gambaran tentang relevansi epidemiologi dalam menjawab
berbagai masalah kesehatan disegala zaman; mengetahui cara berfikir
epidemiologi di berbagai era; tindakan pencegahan yang dipraktekkan di
masa lalu; dapat mengetahui tokoh-tokoh kunci yang mengukur sejarah
epidemiologi.
Sejarah Epidemiologi
• Konsep epidemiologi yang pertama: Zaman Yunani dan Romawi kuno telah dikenal adanya proses penularan
penyakit pada masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan faktor lingkungan.
• Galen mengemukakan suatu doktrin epidemiologi yang lebih logis dan konsisten dengan menekankan teori
bahwa beradanya suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu sangat dipengaruhi oleh 3 faktor utama,
yakni (1) faktor atmosfir; (2) faktor internal; dan (3) faktor predisposisi.
• Abad ke-14 dan 15 M: masalah epidemic penyakit dalam masyarakat semakin jelas melalui berbagai
pengamatan peristiwa wabah penyakit pes dan variola yang melanda sebagian besar penduduk dunia.Orang
mulai menyadari bahwa sifat penularan penyakit dapat terjadi terutama adanya kontak dengan penderita.
• Abad 17 teori germ (kuman, bakteri) dan perannya dalam penularan penyakit pada masyarakat mulai
dikembangkan.
• Jakob Henle pada tahun 1840 mengemukakan teorinya tentang sifat epidemi dan endemic yang sangat erat
hubungannya dengan fenomena biologis.
Perkembangan Epidemiologi
• Pertengahan abad ke-19 para ilmuwan kesehatan masyarakat dan kedokteran, lebih mengarahkan
pengamatan dan penelitiannya terhadap konsep baru tentang penyakit secara khusus serta teori tentang
imunitas.
• Pada tahun 1842 di Inggris telah diterbitkan laporan Edwin Chadwick yang disertai dengan sejumlah
gambaran dalam bentuk table mengenai peranan lingkungan terhadap kejadian penyakit.
• Dengan perkembangan mikrobiologi secara pesat serta didapatkannya mikroorganisme penyebab penyakit,
disusul dengan pemunculan konsep pejamu dan imunitas membawa perkembangan baru dalam dunia
epidemiologi.
• Perkembangan selanjutnya mengarah pada pemahaman proses hubungan sebab akibat terhadap berbagai
peristiwa penyakit dan gangguan kesehatan dengan melalui pendekatan epidemiologi.
• Dari berbagai perkembangan tersebut, maka para ahli epidemiologi mulai mengembangkan apa yang
sekarang dikenal dengan metode epidemiologi, yakni suatu sistem pendekatan ilmiah yang diarahkan pada
analisis faktor penyebab serta hubungan sebab akibat disamping dikembangkannya epidemiologi sebagai
bagian dari ilmu kesehatan masyarakat.
• Menurut Noor (2008) epidemiologi sebagai suatu ilmu tidak hanya sekedar
untuk tampak sebagai ilmu pengetahuan semata, tetapi harus memenuhi
berbagai persyaratan, yaitu: Pertama, arah perkembangan epidemiologi
harus mampu mengembangkan konsep baru sesuai dengan tantangan
masalah yang dihadapinya. Kedua, sebagai suatu metodologi, diharapkan
mengembangkan diri sehingga dapat diaplikasikan oleh disiplin ilmu lain
Ruang Lingkup Epidemiologi
Penyakit menular disebut Mempelajari kasus individu Mempelajaripenyakittidak
Mempelajari masalah gizi
Epidemiologi Penyakit di Klinik disebut menulardisebutEpidemiolo
disebut Epidemiologi Gizi
Menular Epidemiologi Klinik giPenyakittidakMenular

Mempelajari lingkungan
dan kesehatan kerja disebut
Mempelajari pelayanan Mempelajari Epidemiologi Lingkungan Mempelajari kesehatan
kesehatan disebut kependudukan disebut
dan Kesehatan Kerja jiwa disebut Epidemiologi
Epidemiologi Pelayanan Epidemiologi
(occupational and Kesehatan Jiwa.
Kesehatan Kependudukan
environmental
epidemiology).

Mempelajari genetika
Mempelajari perilaku disebut Epidemiologi
disebut Epidemiologi Genetika
Perilaku
Peran
epidemiologi
Peran Epidemiologi secara
Umum
-Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat;

Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan


dan pengambilan keputusan;

Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang


sedang atau telah dilakukan;

Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan


penyakit dalam upaya menanggulanginya;

Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi


masalah yang perlu dipecahkan.
Mempelajari Mempelajari
sebab akibat Riwayat
Peran suatu
penyakit
Alamiah
Penyakit
Epidemiologi
Bagi D3 RMIK Menguraikan
Status Mengevaluasi
Kesehatan upaya
Kelompok kesehatan
Penduduk
Menerangkan tentang besarnya masalah dan gangguan kesehatan, termasuk penyakit serta penyebarannya
dalam suatu penduduk tertentu;

Peran Menyiapkan data dan informasi yang esensial untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program, dan evaluasi

Epidemiologi
berbagai kegiatan pelayanan pada masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit
serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut;

dalam Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang berhubungan dengan
terjadinya masalah tersebut;

Kesehatan
Masyarakat
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, para ahli epidemiologi lebih memusatkan perhatiannya pada berbagai sifat
karakteristik individu dalam suatu populasi tertentu seperti sifat karakteristik biologis, sosioekonomis,
demografis, kebiasaan individu, dan sifat karakteristik genetis.

Epidemiologi sebagai suatu metode ilmiah berperan dalam Penelitian sehingga tidak dapat melepaskan diri
dalam kaitannya dengan statistik, matematika, dan untuk menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan
penerapan strategi pencegahan dan pemberantasan penyakit, epidemiologi memerlukan masukan dari Ilmu-
ilmu Sosial, Antropologi dan Ekonomi. Dengan demikian nampak bahwa epidemiologi tidak bisa terpisah dengan
cabang ilmu lainnya.
• Menurut Bustan (2006) dunia ilmu
pengetahuan secara garis besar terdiri
dari dunia ilmu sosial (sosiologi), dunia
Peran kesehatan (public health) dan dunia
kedokteran (medicine).
epidemiologi • Dalam epidemiologi dipelajari distribusi
penyakit dan faktor-faktor yang
dengan mempengaruhinya.

disiplin ilmu • Dalam kaitan ini epidemiologi tidak dapat


berdiri sendiri karena timbulnya panyakit
lain berhubungan dengan faktor-faktor yang
ada dalam host, agent, environment atau
pejamu, agen atau vektor, dan lingkungan.
Host, agent,dan
environment
Faktor host, perlu pengetahuan tentang tubuh manusia (fisik dan
mental), keadaan fisiologi akan berhubungan dengan Ilmu Fisiologi;
keadaan organ tubuh berhubungan dengan Ilmu Patologi; keadaan
fisik berhubungan dengan Ilmu Biologi.

Dalam faktor agent perlu pengetahuan tentang sifat-sifat agent


penyebab terjadinya penyakit: sifat fisik Ilmu Fisika seperti getaran,
pencahayaan, dan keterpaparan cuaca; Sifat biologis berhubungan
dengan ilmu Mikrobiologi, Parasitologi; sifat kimiawi berhubungan
dengan Ilmu Kimia contohnya kandungan zat kimia.

Dalam faktor environment meliputi dari semua segi lingkunga;


lingkungan fisik berhubungan dengan Ilmu Geologi, Geografi, Fisika;
lingkungan sosial berhubungan dengan Ilmu Sosial Politik, lingkungan
ekonomi berhubungan dengan Ilmu Ekonomi.
Aplikasi
Epidemiologi
Dalam aplikasinya epidemiologi hendaknya
menyesuaikan diri dengan kebutuhan ilmu terkait. Misal
perhitungan frekuensi gangguan gizi memerlukan
pendekatan yang berbeda dengan perhitungan
frekuensi penyakit pada golongan pekerja.

Akhir-akhir ini sedang berkembang berbagai


epidemiologi yang diaplikasikan pada beberapa cabang
ilmu lainnya seperti epidemiologi gizi, epidemiologi
kesehatan kerja atau epidemiologi klinik.
Epidemiologi • Penyakit menular timbul akibat interaksi
pejamu, agent, dan lingkungan yang tidak
seimbang sehingga timbul sakit

dan pencegahan
(Notoatmodjo, 2013).
• Sejarah epidemiologi bermula dengan
peranan dan kesuksesan dalam pencegahan

Penyakit penyakit menular. Aplikasi epidemiologi telah


membawa keberhasilan dalam pencegahan
penyakit menular.

Menular • Penerapan epidemiologi dalam upaya


imunisasi membawa beberapa penyakit
seperti campak dan polio dapat
tertanggulangi.
Epidemiologi Penyakit Tidak
Menular
• Dalam epidemiologi penyakit tidak menular mampu membawa
kesuksesan dalam pencegahan penyakit. Tujuannya mencari beberapa
factor yang memegang peranan penting timbulnya penyakit tidak
menular.

• Contoh: Menurut Bustan (2007), faktor risiko yang dapat diperbaiki dalam
timbulnya penyakit jantung koroner dengan fakctor-faktor risiko yaitu
hipertensi, kolesterol, rokok, stress, salah makan, gaya hidup, dan kurang
olah raga).
• Menentukan keadaan abnormalitas atau
penyakit
• Membantu menetapkan akurasi diagnosis

Epidemiologi • Mengetahui riwayat penyakit, misalnya


tentang prognosisnya
• Untuk mencari efektivitas suatu

dalam Klinik
obat/pengobatan yang diberikan pada suatu
penyakit sehingga pemberian obat tidak sia-
sia.
• Dipergunakan dalam mencari bentuk upaya
pencegahan dalam kegiatan klinik.
Epidemiologi Gizi

• Bagian dari epidemiologi yang mempelajari tentang status gizi pada


masyarakat. Misalnya tentang gizi buruk dan gizi lebih.
• Bagaian dari epidemiologi yang
mempelajari tentang perilaku
Epidemiologi yang ada pada masyarakat.
Misalnya perilaku remaja yang
Perilaku merokok dan tidak merokok.
Epidemiologi Pengelolaan
Pelayanan Kesehatan
• Bagaian dari epidemiologi yang
mempelajari tentang pengelolaan
pelayanan kesehatan di tengah-
tengah masyarakat. Misalnya
tentang kebutuhan pelayan
keseahtan yang dibutuhkan
masyarakat.
• Bagaian dari epidemiologi yang mempelajari
Epidemiologi tentang hal yang berkaitan dengan kependudukan
masyarakat. Misalnya seberapa banyak masyarakat
Kependudukan yang berada pada usia produkstif yang menjadi
pengangguran.
Kesehatan lingkungan merupakan inti dari
kesehatan masyarakat yang fokus pada semua
lingkungan yang bisa mengakibatkan potensi
bahaya kesehatan bagi masyarakat (Notoatmodjo,
2013).
Epidemiologi
dan Lingkungan Diperlukan pengetahuan dan upaya untuk menjaga
agar udara tidak tercemar dengan polusi zat-zat

dan Kesehatan yang dapat membawa gangguan atau penyakit


pernafasan.

Kerja
Salah satu aspek kesehatan lingkungan adalah
kadar zat-zat toksik atau polusi di sekitar lingkungan
kerja manusia.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai