Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN – 1

SIK-III (EPIDEMIOLOGI)

ADE IRMA SURYANI, S.ST., M.KES


adeirmasuryani.piksiganesha@gmail.com /
ade.irma@piksi.ac.id
POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG
KONSEP DASAR
EPIDEMIOLOGI

Pengertian & Definisi


Epidemiologi
Tujuan Epidemiologi
Manfaat Epidemiologi
Prinsip Epidemiologi
Ruang Lingkup Epidemiologi
Jenis – Jenis Epidemiologi
I. Pengertian Epidemiologi

Epidemiologi adalah salah satu bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat yang
menekankan pada penyakit dan masalah kesehatan di masyarakat, bahkan Epidemiologi disebut
sebagai induknya Ilmu Kesehatan Masyarakat ( Mother of Public Health) .

Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, Epi = upon, yang berarti permukaan,
diatas, menimpa, pada atau tentang, demos = orang, populasi atau penduduk dan logos =
ilmu. Dari penjelasan secara etimologis tersebut diatas maka dapat diartikan bahwa :
“ Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari kejadian yang menimpa pada manusia “.

II. Definisi dan Batasan

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan manusia akan


memecahkan masalah kesehatan di masyarakat, maka berkembang pula pengertian dan definisi
Epidemiologi.
Pada awalnya Epidemiologi mempunyai pengertian yang sempit yaitu hanya mempelajari
penyakit – penyakit infeksi yang banyak menimpa penduduk sampai akhir abad 19, dalam pengertian
modern pada saat ini Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Distribusi (Penyebaran)
dan Determinan (factor – factor penentu) masalah kesehatan masyarakat.
Perkembangan pengertian Epidemiologi mengalami modifikasi dalam batasan atau definisi
sehingga berbagai definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi, diantaranya :
a) Menurut HIRSCH (1883), Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran
dari jenis-jenis penyakit pada manusia, pada saat tertentu di bumi dan kaitannya dengan
kondisi eksternal.
b) Menurut Greenwood ( 1934 ), mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang
penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.
Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada
Distribusi suatu penyakit.
c) Moris ( 1964 ) mengemukakan Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan
sakit dari suatu penduduk.
d) Brian Mac Mahon ( 1970 ) mengemukakan Epidemiology is the study of the distribution
and determinants of disease frequency in man.
Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi
Penyakit dan mencari penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.
a) Wade Hampton Frost ( 1972 ) mendefinisikan, Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan
tentang fenomena massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah
( Natural History ) penyakit menular.
b) Gary D. Friedman ( 1974 ) mendefinisikan , Epidemiology is the study of disease
occurance in human populations.
c) Abdel R. Omran ( 1974 ) mendefinisikan, Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai
terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu
juga determinannya serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
d) Menurut Lilienfeld ( 1977 ), Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit
yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat
kesehatan populasi.
e) Last ( 1988 ) mendefinisikan, Epidemiology is study of the distribution and determinants
of health – related states or events in specified population and the application of this
study to control of problems.
f) Menurut Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 ), Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan
mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.
g) Sesungguhnya epidemiologi pada awal mulanya hanya mempelajari penyakit menular saja
tapi selanjutnya epidemiologi dapat diterapkan untuk penyakit kronis (Brownson,
Remington and Davis, 1993), bahkan, injuries, violence, birth defects, maternal-child
health, occupational health, and environmental health (Green, 1990).
h) Robert H. Fletcher ( 1991 ) mendefinisikan, Epidemiologi adalah disiplin riset yang
membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.
i) Menurut LAST (1995), Epidemiology is study of the distribution and determinants of
health-related states or events is specified populations and the application of this study to
control of problems.
Epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan
keadaan kesehatan pada populasi ,serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah
kesehatan ( CDC,2002; Last 2001; Gordis 2000 )

Menurut definisi WHO, Epidemiology is The study of distribution and determinants of


health related status and events in a population and the application of such study to solve health
problems.

Epidemiology uses biostatiscal tools and methods to quantify the distribution and
determinants of health events in groups of people.

Penerapan Epidemiologi untuk mempelajari perilaku yang berhubungan dengan kesehatan


dan memperbaiki pengetahuan adalah Epidemiologi perilaku.

Penerapan Epidemilogi yang berdasarkan informasi pada populasi untuk membuat


keputusan tentang keadaan seorang pasien disebut Epidemiologi Klinik

III. Pengertian Epidemiologi di tinjau dari berbagai aspek


1. Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang
terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi
atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.

2. Aspek Klinik
Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara dini
perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium
pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

3. Aspek praktis
Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran
penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.

4. Aspek Administrasi
Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat di suatu
wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
IV. Tujuan Epidemiologi

Tujuan Epidemiologi ( Risser dan Risser 2002, Gordis 2000, Gerstman 1998,
Kleinbaum et.al. 1982 adalah :

1. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau


keadaan kesehatan populasi.
2. Menjelaskan etiologi penyakit.
3. Meramalkan kejadian penyakit.
4. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.

Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi yaitu :
5. Untuk menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit ,kondisi, gangguan,
defek, ketidakmampuan, sindrom atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan
epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang
berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat ,termasuk Ilmu social/perilaku.
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan ,ilmu perilaku dan ilmu biomedis
yang terbaru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah – langkah pengendalian dan
prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko dan untuk
pengembangan langkah – langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan,
yang kesemuanya itu akan digunakan untukmengevaluasi keberhasilan langkah –
langkah, kegiatan dan program intervensi.

V. Ruang lingkup dan penerapan Epidemiologi


Dari paparan pengertian dan metode Epidemiologi ,maka bentuk kegiatan

Epidemiologi meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik yang berhubungan


dengan bidang kesehatan maupun diluar bidang kesehatan.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang akan mempengaruhi kehidupan
manusia dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan di masyarakat maka mendorong
perkembangan Epidemiologi dalam berbagai bidang.

Epidemiologi penyakit menular, yang banyak memberikan peluang dalam usaha


pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu.
Epidemiologi penyakit tidak menular yang berkembang pesat pada saat ini dalam upaya
mencari berbagai factor yang berperan penting sebagai factor risiko maupun protektif dari
berbagai penyakit kronis dan penyakit sistemik.
Epidemiologi klinik merupakan satu bidang yang dikembangkan oleh klinisi untuk
mengatasi kasus secara individual dengan pendekatan prinsip epidemiologi.

Epidemiologi kependudukan merupakan salah satu cabang epidemiologi yang


menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang
berkaitan dengan bidang demografi serta factor – factor yang mempengaruhi berbagai perubahan
demografis yang terjadi di masyarakat.

Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan merupakan system pendekatan manajemen


dalam menganalisi masalah,mencari factor penyebab timbulnya masalah serta penyusunan rencana
pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.

Epidemiologi lingkungan dan kesehatankerja mempelajari serta menganalisis keadaan


kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja , baik yang bersifat
kimiawi,biologis maupun social budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.

Epidemiologi kesehatan jiwa salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa
dalam masyarakat ,baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu
,maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam
masyarakat.

Epidemiologi gizi banyak digunakan dalam menganalisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.

Ruang lingkup Epidemiologi yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan


pendekatan khusus mulai dari mengidentifikasi sampai mengevaluasi keadaan kesehatan,
yaitu meliputi etiologi, efikasi, efektivitas, efisiensi, evaluasi dan edukasi.
(M.N.Buston,97,p.18).

Etilogi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab


penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Misalnya : etiologi dari malaria adalah plasmodium.
Efikasi berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya
intervensi kesehatan. Efikasi dimaksudkan untuk melihat hasil atau efek suatu intervensi,
misalnya efikasi vaksinasi. Hal ini merupakan kemujaraban teoritis dari suatu obat yang
dapat dilakukan dengan melakukan uji klinik (clinical trinical.

Efektivitas adalah besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan
(pengobatan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang satu dengan
lainnya. Efektivitas ini ditujukan untuk mengetahui efek intervensi atau pelayanan dalam
berbagai kondisi lapangan yang sebenarnya yang sangat berbeda-beda. Untuk pengobatan
maka hal ini berkaitan dengan kemijaraban praktis, kenyataan khasiat obat diklinik.

Effisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat
diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.

Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau


program kesehatan masyarakat.

Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan


masyrakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.

VI. Manfaat Epidemiologi


1. Untuk mempelajari riwayat penyakit, epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk
memprediksi tren penyakit yang mungkin akan terjadi, hasil penelitian epidemiologi
dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.
2. Diagnonis masyarakat, penyakit , kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan,
defek/cacat apa sajakah yang menyebabkan kesakitan , masalah kesehatan, atau
kematian didalam suatu komunitas atau wilayah ?
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi
kelompok maupun populasi, yaitu mengkaji tentang factor risiko , masalah dan perilaku
apa saja yang dapat mempengaruhi kelompok atau populasi dengan menggunakan tehnik
pemeriksaan kesehatan seperti skrining test, test kesehatan, pengkajian penyakit dan
sebagainya.
4. Pengkajian, evaluasi dan penelitian, untuk mengetahui sebaik apa pelayanan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan populasi atau kelompok, untuk mengkaji
keefektifan,efisiensi,kualitas,kuantitas,akses,ketersediaan layanan mengobati
untuk
,mengendalikan atau mencegah penyakit,cedera,ketidak mampuan atau kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis, meliputi proses identifikasi dan diagnosis untuk
menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada atau bahwa seseorang memang menderita
penyakit tertentu dan dapat digunakan untuk menentukan hubungan sebab akibat.
6. Identifikasi sindrom yaitu untuk membantu menyusun dan menetapkan criteria untuk
mendefinisikan sindrom, misalnya fetal alcohol,kematian bayi mendadak dan sebagainya

7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit yaitu temuan epidemiologi memungkinkan


dilakukannya pengendalian ,pencegahan,dan pemusnahan penyebab
penyakit,kondisi,cedera,ketidak mampuan atau kematian.

VII. Jenis – jenis Epidemiologi


Epidemiologi menekankan upaya menerangkan bagaimana distribusi penyakit dan
bagaimana berbagai factor menjadi factor penyebab penyakit tersebut. Untuk
mengungkapkan dan menjawab masalah tersebut , epidemiologi melakukan berbagai
metode dan cara yang selanjutnya epidemiologi terbagai dalam beberapa jenis.
Secara umum epidemiologi di bagi menjadi tiga jenis utama yaitu Epidemiologi
Diskriptif, Epidemiologi Analitik dan Epidemiologi Eksperimental.

Epidemiologi Diskriptif berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang


mempelajari tentang distribusi(distribution)penyakit atau masalah kesehatan masyarakat.

Di sini dipelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan dalam
masyarakat.keterangan tentang frekuensi dan distribusi suatu penyakit atau masalah
kesehatan menunjukkan tentang besarnya masalah itu dalam masyarakat.hasil pekerjaan
epidemologi dekriptif diharapkan mampu menjawab pertayaan mengenai faktor who(siapa)
where(dimana) when(kapan).disini epidemologi merupakan langkah awal untuk mengetahui
masalah kesehatan.

a) Siapa
Merupakan pertanyaan tentang faktor orang yang akan dijawab dengan
mengemukakan perihal mereka yang terkena masalah,bisa mengenai variabel
umum,jenis kelamin,suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Fakto-
faktor ini biasa disebut sebagai variabel epidemologi atau demogravi. Kelompok
orang yang potensial atau punya peluang untuk mederita sakit atau mendapatkan
resiko, biasanya disebut population at isk (populasi resiko)
b) Dimana
Pertanyaan ini mengenai faktor tempat dimana masyarakat tinggal atau bekerja, atau dimna saja
dimana ada kemungkinan mereka menghadapi masalah kesehatan. Faktor tempat ini dapat
berupa:
Kota(urban) dan desa (rural), pantai dan pegunungan, daerah pertanian, industri, tempat
bermukim atau kerja.
c) Kapan
Kejadian puskesmas berhubungan juga dengan waktu. Fakttor waktu ini dapat berupa jam, hari,
minggu, bulan, dan tahun, musim hhujan dan musim kering

Epidemiologi Analitik adalah pendekatan atau studi yang dipergunakan untuk mencari faktor-
faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi dari data dan informasi-
informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.

Epidemologi Analitik adalah riset epidemiologi yang bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor
resiko dan kausa penyakit, memprediksikan kejadian penyakit dan memberikan saran strategi intervensi
yang efektif untuk pengendalian penyakit.

Berdasarkan peran epidemiologi analalitik dibagi dua yaitu : (1) Studi Observasional meliputi
studi Kasus Control (case control), studi potong lintang (cross sectional) dan studi Kohor , (2) Studi
Eksperimental meliputi eksperimen dengan kontrol random (Randomized Controlled Trial /RCT) dan
eksperimen Semu (kuasi).

Epidemiologi Eksperiment adalah studi yang dilakukan dengan mengadakan eksperimen


(percobaan) kepada kelompok subjek kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak
dikenakan percobaan).

Contoh : untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak kemudian
diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula sebagai kontrol yang hanya
diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya
penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan
dan kelompok kontrol.
REFERENSI

1. Azwar,.A (1999), Pengantar Epidemiologi,Jakarta : Binarupa Aksara


2. Beaglehole, et.al (1997), Dasar – dasar Epidemiologi, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
3. Sutrisna.B. (1994), Pengantar Metoda Epidemiologi, Jakarta: Dian Rakyat
4. Bustan MN,(2002), Pengantar Epidemiologi, Jakarta : Rineka Cipta
5. Bustan MN (1997), Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta : Rineka Cipta

6. Bustan MN (1997), Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta:Rineka Cipta

7. Eko Budiarto (2003), Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC


8. Noor, ( 2000), Pengantar Epidemiologi PenyakitTidak Menular, Jakarta, Rineka Cipta

9. Timmreck, (2005), Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai