“Mikologi”
Kelas : 1 DIV A
TA. 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatnya.
Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu dan maksimal.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Parasitologi. Adapun topik yang
dibahas didalam makalah ini adalah “Mikologi”
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Khususnya teruntuk Ibu Dosen
Bu Desembra Lisa, S.Pd., M,Pd. yang telah membimbing kami. Orang Tua yang mendukung
tersajinya makalah ini, teman-teman yang telah berkontribusi dan mendukung secara moral
untuk tersajinya makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada bagi penulis. Sehingga penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Atas
perhatiannya terima kasih.
Kelompok 1
MIKOLOGI
Reproduksi secara seksual : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu
membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan
perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi
hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam
sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah
Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Fungi adalah mikroorganisma eukariotik yang hidup secara saprofit karena tidak
dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi hampir sama dengan sel - sel
hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan mengapa sulit
ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa berefek
toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan
manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan
ataupun bersifat menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang
dapat digunakan oleh manusia sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam
organik dan enzim.
1. Sifat Umum Mikologi
Saprofit, karena hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik yang
sudah mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan
yang kompleks menjadi bagan yang lebih sederhana.
Parasit, karena menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup
(inung). Fungsi dapat bersifat parasit obligat (parasit sebenarnya) dan parasit
fakultatif (mula-mula bersifat parasit, kemudian membunuh inangnya).
Simbion, karena dapat bersimbiosis dengan organisme lain.
2. Morfologi Mikologi
a. Yeast
Merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan
diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri
(asexual) membentuk tunas atau budding cell.
Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang
tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan
jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa.
Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna
merah / orange), Cryptococcus neoformans Secara makroskopik (pada media
padat SGA) koloni jamur bentuk yeast tampak Smooth, warna krem,
cembung bau seperti ragi. Identifikasi dengan uji biokimia.
b. Mold/Kapang
Merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu) yang
membentuk benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut
miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang
bersekat maupun tak bersekat. Hifa yang berada di atas permukaan media
disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Hifa yang
berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk
menyerap makanan.
Secara makroskopik (pada media SGA) jamur yang berbentuk Mold
membentuk koloni yang berserabut / granuler koloninya tampak kasar
(Rought). Untuk identifikasi, hasil mikroskopik dan makroskopik merupakan
dasar identifikasi.
Contoh: Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Tri
chophyton, Epidermophyton
c. Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold.
Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37
derajat C, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu
inkubasi suhu ruang.
Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces
dermatidis
Histoplasma capsulatum
3. Siklus hidup fungi
Pada stadia kancing yang telah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang
matang akan memproduksi basidia dan Basidiospora, kemudian tudung
membesar. Pada waktu itu, selubung universal yang semula membungkus
seluruh tubuh buah akan tercabik.
Ordo Agaricales dapat tumbuh dan menyebar luas pada berbagai habitat.
Berdasarkan habitat tumbuh dibedakan berbagai jamur yang termasuk spesies
tropis atau spesies sub tropis. Beberapa spesies menunjukkan kekhususan
dalam memilih habitat tumbuh, misalnya menyukai area yang terbuka dan
cukup cahaya. Sementara spesies yang lain menyukai habitat yang terlindung
dan berkayu. Dalam satu habitat juga ada spesies yang menunjukkan lebih
menyukai media tumbuh atau substrat tertentu seperti substrat berkayu, daun-
daun mati atau kotoran binatang (coprophilous).