Anda di halaman 1dari 9

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR - A

Pengolahan Kotoran Manusia Individu

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

ANNISA RAHMAWATI P21335118011

JIHAN SALMA S. P21335118027

LAYALIA SHAFFAMIR T. P21335118033

MUHAMMAD DIMAS S. P21335118037

PUTRI ARVINANDA P21335118050

KELAS 2 DIV - A

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-7397641
Fax. 021-7397769 Website : www.Poltekkesjkt2.ac.i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya
sehingga makalah yang berjudul “Pengolahan Kotoran Manusia Individu” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Limbah Cair

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Untuk itu saya
ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.

Jakarta, 20 Oktober 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh
tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine), dan CO₂ sebagai hasil dari
proses pernapasan.
Saat ini akses masyarakat terhadap sarana sanitasi khususnya jamban,masih
jauh dari harapan. Berbagai kampanye dan program telah banyak dilakukan, terakhir
dengan pemberlakuan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dengan
bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman, masalah
pembuangan kotoran manusia meningkat. Dilihat dari segi kesehatan masyarakat,
masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok untuk sedini
mungkin diatasi. Kurangnya perhatian terhadap pengelolaan tinja disertai dengan
cepatnya pertambahan penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui tinja. Oleh karena itu, kotoran manusia (faeces)
adalah sumber penyebaran penyakit yang multikompleks. Penyebaran penyakit yang
bersumber pada feces dapat melalui berbagai macam jalan atau cara.
Pembuangan kotoran manusia berupa tinja, diolah di Instalansi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT). Dimana Instalansi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
mempunyai tujuan diantaranya yaitu: meningkatkan kualitas lingkungan, menghindari
pencemaran sumber daya air, meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan adanya
IPLT ini, dapat meningkatkan kesehatan masyarakat serta masyarakat bisa jauh dari
berbagai macam penyakit yang di timbulkan oleh tinja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jamban Leher Angsa Tanpa Tank Septik dan Septik


1. Pengertian Jamban Leher Angsa
Jamban leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai
wadah proses penguraian dekomposisi kotoran manusia.
Jamban leher angsa dapat digunakan dengan cara Jongkok atau duduk
diatas kloset untukmelaksanakan hajat besar, setelah selesai membuang
kotoran kemudian diguyur dengan air. Selanjutnya kotoran atau tinja tersebut
akan masuk kedalam septic tank melalui pipa (pvc) dan pada septic tank
terdiri dari lubang udara, menhole (untuk melihat sudah penuh atau belum dan
digunakan untuk pengambilan/penyedotan endapan padat dari tinja) dan di
lengkapi dengan dua ruangan atau bak yang dihubungkan oleh pipa.
Selanjutnya kotoran atau tinja tersebut akan masuk kedalam septic tank
melalui pipa (pvc) dan pada septic tank terdiri dari lubang udara, menhole
(untuk melihat sudah penuh atau belum dan digunakan untuk
pengambilan/penyedotan endapan padat dari tinja) dan di lengkapi dengan dua
ruangan atau bak yang dihubungkan oleh pipa.
2. Definisi Septik Tank
Septik tank adalah sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari
kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa
pelepasan air bersih dan udara. Septic tank Bisa digunakan secara individu
maupun bersama (komunal), jika menggunakan sumur resapan/bidang resapan
tergantung dari ketersediaan lahan, jika digunakan untuk pemakaian
lebih/banyak maka bidang resapan yang diperlukan akan memerlukan lahan
yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun
suatu Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan.
3. Jamban Leher Angsa tanpa Septik Tank

Jamban leher angsa tanpa tank septic merupakan lubang yang


digunakan untuk menampung air limbah manusia dari jamban dan juga air dari
kamar mandi yang berfungsi sebagai tempat pengendapan tinja dan juga
media peresapan dari cairan yang masuk dengan dilengkapi leher angsa.
Keuntungan dari jenis jamban leher angsa tanpa septic tank:
a. Dapat dibuat dengan biaya murah
b. Tidak memerlukan tutup, karena menggunakan leher angsa maka
terdapat water seal untuk mencegah lalat atau serangga masuk ke
lubang pengendapan tinja.
4. Jamban Leher Angsa dengan Septik Tank
Sistem ini sesuai untuk daerah yang mudah dalam pengadaan air bersih.
Kontruksinya cukup sederhana dan kuat. Hanya membutuhkan system Leher
Angsa dan Tangki Septik untuk menampung kotorannya. Biasanya
ditempatkan di dalam rumah atau luar rumah dan menggunakan sistem leher
angsa untuk menghindari bau dan serangga. Tinja disentor atau disiram air
dengan gayung.

B. Jamban Tank Septik dengan Resapan


Sistem resapan adalah galian atau sumuran tanpa lapisan material kedap air,
yang berfungsi menerima air limbah dari septic tank dan meresapkannya ke tanah.
yang berupa bidang resapan atau sumur resapan, galian cukup diisi pasir dan kerikil
dengan tebal lapisan minimal 10 cm, karena peresapan air dari tangki septik lebih
menyebar, di atasnya ditutup lapisan ijuk sebelum ditimbun dengan tanah. Pasir,
kerikil dan ijuk itu akan membentuk ganggang hijau yang menyaring bakteri patogen
dan infectious sehingga air dari tangki kakus sudah bersih sebelum meresap ke tanah.
(Prof H Wijono Sutono, SKM MSc,).
Sumur resapan ini dinding sumur dari Buis,biasanya kedalaman sekitar 3 - 8
meter.Pada sumur resapan ini nat pada buis jangan ditambal pakai semen dibiarkan
berongga dengan fungsi untuk meresap air limbah dan menjaga agar Sumur Peresapan
tidak cepet penuh, pada tutup bagian atas sebaiknya diberi lubang dengan pipa pralon
1 inch yang berfungsi membuang gas yang ada di Sumur Peresapan agar tidak
berbalik ke Closet.
Lebih baik lagi kalau dasar sumur peresapan diberi batu kecil, arang dari batok
kelapa, ijuk dan yang paling atas pasir dengan ketebalan masing-masing sekitar 10-15
cm, Air limbah yang meresap ke penyaring tadi akan keluar menjadi air yang netral
dengan parameter PH = 7 meresap menjadi air yang ramah lingkungan.

Konstruksi Sumur Resapan Air


Merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya
permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan :
a. Pembuatan konstruksi Sumur Resapan Air tidak memerlukan biaya besar.
b. Tidak memerlukan biaya yang besar.
c. Bentuk konstruksi Sumur Resapan Air sederhana
Sumur Resapan Konvensionl ini ada 2 jenis :
1) Sumur Resapan Rumah Tangga, Untuk menampung air limbah bekas
cucian dan air limbah kamar mandi.
2) Sumur Resapan Air Hujan, Untuk mengantisipasi genangan air hujan
dihalaman rumah dan genangan air hujan dijalanan.
Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air :
1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air,
sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3. Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang
berlebihan.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jamban leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
penguraian dekomposisi kotoran manusia. Septik tank adalah sistem sanitasi yang
terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak
resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Jamban leher angsa tanpa tank
septic merupakan lubang yang digunakan untuk menampung air limbah manusia dari
jamban dan juga air dari kamar mandi yang berfungsi sebagai tempat pengendapan
tinja dan juga media peresapan dari cairan yang masuk dengan dilengkapi leher angsa.
Sistem resapan adalah galian atau sumuran tanpa lapisan material kedap air, yang
berfungsi menerima air limbah dari septic tank dan meresapkannya ke tanah. Manfaat
pembangunan Sumur Resapan Air :
1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air,
sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3. Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

http://amdalnlingkungan.blogspot.co.id/2011/06/cubluk-atau-septic-tank-sebuah-catatan.html

http://wiazka05falih.blogspot.co.id/2011/07/instalasi-pengelolaan-fisik-tinja.html?m=1

http://kiosilmumulyadi.blogspot.co.id/2014/01/sistem-pembungan-tinja-manusia.html?m=1

http://www.housing-estate.com/read/2014/06/30/sistem-resapan-sebagai-pasangan-septic-
tank/

Anda mungkin juga menyukai