DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KELAS 2 DIV - A
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya
sehingga makalah yang berjudul “Pengolahan Kotoran Manusia Individu” ini dapat
diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan Limbah Cair
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Untuk itu saya
ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh
tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari
dalam tubuh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine), dan CO₂ sebagai hasil dari
proses pernapasan.
Saat ini akses masyarakat terhadap sarana sanitasi khususnya jamban,masih
jauh dari harapan. Berbagai kampanye dan program telah banyak dilakukan, terakhir
dengan pemberlakuan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dengan
bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman, masalah
pembuangan kotoran manusia meningkat. Dilihat dari segi kesehatan masyarakat,
masalah pembuangan kotoran manusia merupakan masalah yang pokok untuk sedini
mungkin diatasi. Kurangnya perhatian terhadap pengelolaan tinja disertai dengan
cepatnya pertambahan penduduk, jelas akan mempercepat penyebaran penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui tinja. Oleh karena itu, kotoran manusia (faeces)
adalah sumber penyebaran penyakit yang multikompleks. Penyebaran penyakit yang
bersumber pada feces dapat melalui berbagai macam jalan atau cara.
Pembuangan kotoran manusia berupa tinja, diolah di Instalansi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT). Dimana Instalansi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
mempunyai tujuan diantaranya yaitu: meningkatkan kualitas lingkungan, menghindari
pencemaran sumber daya air, meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan adanya
IPLT ini, dapat meningkatkan kesehatan masyarakat serta masyarakat bisa jauh dari
berbagai macam penyakit yang di timbulkan oleh tinja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Jamban leher angsa adalah jamban berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses
penguraian dekomposisi kotoran manusia. Septik tank adalah sistem sanitasi yang
terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak
resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Jamban leher angsa tanpa tank
septic merupakan lubang yang digunakan untuk menampung air limbah manusia dari
jamban dan juga air dari kamar mandi yang berfungsi sebagai tempat pengendapan
tinja dan juga media peresapan dari cairan yang masuk dengan dilengkapi leher angsa.
Sistem resapan adalah galian atau sumuran tanpa lapisan material kedap air, yang
berfungsi menerima air limbah dari septic tank dan meresapkannya ke tanah. Manfaat
pembangunan Sumur Resapan Air :
1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air,
sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3. Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
http://amdalnlingkungan.blogspot.co.id/2011/06/cubluk-atau-septic-tank-sebuah-catatan.html
http://wiazka05falih.blogspot.co.id/2011/07/instalasi-pengelolaan-fisik-tinja.html?m=1
http://kiosilmumulyadi.blogspot.co.id/2014/01/sistem-pembungan-tinja-manusia.html?m=1
http://www.housing-estate.com/read/2014/06/30/sistem-resapan-sebagai-pasangan-septic-
tank/