Anda di halaman 1dari 17

Cara Membuat Septic Tank Resapan Yang Aman

& Benar
Membuat Septic Tank Resapan – Pada ulasan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara
bikin bio septic tank resapan yang benar dan aman untuk pembuangan limbah di rumah anda. Septic
tank merupakan kebutuhan yang harus ada di setiap bangunanrumah dan tempat tinggal. Karena
tanpa septic tank, tempat tinggal sebagus apapun akan kurang lengkap untuk ditinggali. Mungkin ada
yang belum mengetahui apa sih yang dimaksud dengan Septic tank biotech maupun bio five itu?
Kami rasa sebagian besar dari anda sudah mengetahui pengertian dari Septic tank adalah bak untuk
menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet), konstruksi septic tank ada disekat
dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan
diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, menjadi hubungan agar ada udara / oksigen ke dalam
septictank yang bertujuan untuk bakteri – bakteri menjadi subur sehingga bakteri itu menjadi
pemusnah kotoran – kotoran atau peses yang masuk ke dalam bak penampungannya.

Kenapa bakteri dibiarkan tetap subur didalam septic tank bio ? Jawabannya adalah karena bakteri
pada septic tank dimanfaatkan untuk pemusnah kotoran/tinja pada bak penampungan seperti yang
kita lihat pada Gambar Septic tank berikut.

Kegunaan dan Fungsi Septic Tank yaitu menjadi penampungan air limbah & proses penghancuran
kotoran – kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang
jaraknya tak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septic tank tak terlalu jauh dari WC (water
closet).

Septic tank merupakan sebuah bak penampungan kotoran (maaf-red) dari kloset atau kamar mandi.
Terletak di sekitar rumah, baik pada bagian belakang ataupun pada bagian depan rumah, misalnya di
bawah garasi, atau dibawah tumpukan tanah pada taman depan rumah, yang biasanya ditutupi
dengan rumput hijau penghias halaman.

Pada intinya fungsi utama Septic tank biasa, septic tank biotech maupun sapiteng bio five adalah
sebagai tempat penampungan kotoran dari kloset, peresapan kotoran ke tanah, mencegah bau yang
tidak sedap dari kotoran manusia selama beberapa waktu yang tidak ditentukan. Jika tidak
bermasalah, maka septic tank akan awet tanpa dilakukan penyedotan.

Jenis Septic Tank


Septic tank yang digunakan di Indonesia pada umumnya memiliki beberapa jenis, namun janis yang
dianjurkan, aman dan sering digunakan ada dua jenis, yaitu:

Septic tank jenis tertutup


yaitu seluruh bagian atas ditutup dengan cor beton bertulang dan lantainya juga dilapisi dengan
adukan semen, kecuali pada bagian ruang peresapan. Septic tank tertutup sangat cocok digunakan
pada rumah dengan lahan yang sempit, misalnya di lokasi perumahan.

Septic tank terbuka

pada bagian atas ruang resapan atau limbah cair tidak ditutup dengan cor beton dan dibiarkan terbuka
kecuali limbah padat. Septic tank jenis ini biasanya digunakan di kampung-kampung yang masih
memiliki lahan yang luas di sekitar rumah.

Cara Membuat Septic Tank :


Pertama hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan kontruksi septic tank standar yang
benar dan baik adalah sebagai berikut:

1. Septic tank

Dapat dipakai secara individu maupun bersama (komunal) sampai dengan 5 (lima) rumah, jika
menggunakan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika dipakai untuk
pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah ukuran septic tank atau bidang resapan yang dibutuhkan akan
membutuhkan lahan yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu
Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan. Dibuat di tempat yang memudahkan untuk
dilakukan pengurasan.

Ukuran dan volume septic tank hanya dipengaruhi oleh :


Jumlah pemakai dan Waktu putar pengurasan yang direncanakan

Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki septik. Ukuran dan volume
tangki septik tak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah. Air
yang keluar dari septic tank masih harus diolah dalam bidang resapan , sumur resapan atau filter.

2. Resapan Septic tank/ Sumur Resapan


Hal yang pelu diperhatikan dalam pembuatan septic tank yang baik!

Kontruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah

Jarak dengan sumber air bersih > 10 m

Hanya dipakai untuk pelayanan sampai 5 rumah

3. Resapan air kotor/ rembesan


Rembesan merupakan lubang yang berdekatan dengan septictank, gunanya memperoleh aliran air
limbah dari septictank. Konstruksi rembesan terdiri dari pelapisan dari macam-macam bahan dari
pasir, diatasnya dipasangkan ijuk, kemudian dipasangkan krikil atau split dipasangkan lagi ijuk
diatasnya diberi pasangan batu karang yang berongga diberi ijuk lagi dan pasir kembali dan
seterusnya, yang perlu diperhatikan sekeliling lubang diberi ijuk.

Pipa paralon ø 2 ½ “ yang di dalam rembesan diberi berlubang – lubang untuk memudahkan
penyebaran air limbah yang mengalir dari septictank ke rembesan. Jika akan memasang sumur
pompa atau jet pump agar dipasang lebih dari 10m’. dari penempatan septictank dan rembesan, untuk
menghindari infiltrasi air limbah dari rembesan.

4. Bak Kontrol
Bak kontrol adalah bak kecil yang terpasang diantara pasangan saluran air kotor, gunanya menjadi
pengontrol setiap saat jika saluran air kotor terjadi hambatan atau terjadi genangan ait yang tak kita
inginkan. Bak kontrol menggunakan penutup dari cor – coran beton tulang dilengkapi dengan besi
pegangan untuk membuka.

Dasar bak kontrol harus lebih dalam dari dasar saluran air kotor yang terdapat bertujuan agar endapan
yang terjadi mudah dibersihkan. Penempatan bak kontrol ada juga ditempatkan pada penutup septic
tank disamping menjadi pengontrol mampu juga untuk menginput slang penyedot air limbah di
septictank.

KESIMPULAN
 Tangki septik hanya menerima buangan kakus/peses saja, tak untuk air bekas (mandi dan cuci)
 Pengurasan tangki septic dilakukan berturut-turut setiap 3 tahun sekali
 Tak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol
pembersih lantai, pemutih pakaian.
 Lumpur peses hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya untuk manusia dan lingkungan,
pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang memiliki peralatan penguras yang
memenuhi syarat.
 Lumpur hasil pengurasan tak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus
dibuang ketempat yang sudah direncanakan untuk menampung lumpur peses (misal Instalasi
Pengolah Lumpur Peses /IPLT).
Sekian cara membuat septic tank yang benar dan aman menurut standard kesehatan nasional.
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan tips tips pembuatan septic tank diatas agar keamanan septic
anda terjaga dengan benar. Sekian dan semoga bermanfaat dan menjadi rujukan reverensi untuk
sobat.
Source :
cara membuat septic tank resapan,bagaimana cara mengetahui perbedaan bak peresapan dan bak
penampungan,gambar resap,gambar septi tank,konstruksi resapan septi tank,membuat
seprictank,membuat septictank jika tidak memiliki lahan,perhitungan membuat septic tank yang
aman,rab resapan wc,safety tank pakai ijuk

Tiap jiwa menghasilkan lumpur 28,8 – 30,0 L tiap tahun. Kalau septictank dibuat untuk
menampung najis dari 10 jiwa dan tiap jiwa menghasilkan lumpur 30,0 L tiap tahun, maka
banyaknya lumpur dalam 2 tahun adalah :
10 x 2 x 30,0 L = 600 L.
Untuk Indonesia misalkan lamanya proses mineralisasi bukan 60 hari, tetapi ambillah 75
hari, maka lumpur yang berada diatas yang berusia sampai 75 hari adalah lumpur mentah.
Banyaknya lumpur mentah selama 75 hari adalah :

10 x x 30,0 L = 61,6 L.
Jadi isi ruang lumpur :
600 L + 61,6 L = 661,6 L
Untuk 2 tahun pertama banyaknya Lumpur matang yang diambil adalah :
600 L – 61,6 L = 538,4 L
Untuk 2 tahun berikutnya dan seterusnya 600L.
Untuk penjagaan tinggi ruang lumpur lebih baik bila ditambah 10 – 20 cm.
Seseorang rata-rata menghasilkan kotoran najis seharinya kurang lebih 1 kg yang yang
hampir sama dengan 1 liter. Menurut Departemen Pekerjaan Umum banyaknya air pengencer
untuk tiap orang tiap harinya 25 kali dari banyaknya najis, jadi 25 L.
Karena itu sebaiknya air ditahan minimum 3 hari. Jadi isi ruang air ialah :
3 hari x 10 Jiwa x 25 x 1 L / jiwa / hari = 750 L
Ruang udara harus pula disediakan untuk “penampungan” sementara dari gas-gas hasil
pembusukan oleh bakteri-bakteri anaerobik. Tinggi ruang udara, yaitu dari permukaan air sampai
ke tutup tangki bagian bawah adalah 15 – 30 cm.
Dalamnya air + lumpur minimum 1,50 m. Kalau lebih dalam lebih baik, karena bakteri-
bakteri anarobik akan bekerja lebih ‘ tenang” dan lebih baik di lapisan - lapisan lumpur terbawah.
Jadi isi lumpur dan air :
0,6616 m3 + 0,750 m3 = 1,4116 m3
Kalau dalamnya lumpur + air = 1,50, panjang A m dan lebar B m = ½ A, maka :

2. Manfaat Septictank

Mengapa jarak septictank dengan sumur atau sumber air bersih harus minimal 11 meter ? Sebagai
ilustrasi, berikut ini adalah gambaran pola pencemaran yang ada didalam tanah, yaitu pencemaran akibat
pembuangan limbah rumah tangga dan terhadap tanah disekitarnya.
Gambar : pencemaran akibat adanya pembuangan kotoran rumah tangga terhadap tanah di sekitarnya.
Dari gambar tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Pencemaran yang ditimbulakn oleh bakteri terhadap air yang yang ada didalam tanah dapat mencapai jarak 11
meter, searah dengan arah aliran air tanah. Oleh karena itu, pembuatan sumur pompa tangan atau sumur gali
untuk keperluan air rumah tangga sebaiknya berjarak 11 m “sumber pencemar”.
b. Pencemaran dapat diperpendek jaraknya jika pembuangan kotoran belum mencapai permukaan air tanah karena
perjalanan bakteri didalam tanah sangat dipengaruhi oleh aliran air didalam tanah.
c. Jika pencemaran bakteri hanya mencapai 11 m maka pencemaran yang diakibatkan oleh kandungan kimia dapat
mencapai 95 m.`Dengan demikian, sumber air yang ada didalam masyarakat sebaiknya berjarak lebih dari 95 m
dari tempat pembuangan bahan kimia.

Manfaat yang didapat dari pembuangan septictank yang benar dan ramah lingkungan
adalah sebagai berikut:
a. Kebersihan air tanah itu ikut terjaga.
b. Perawatan lebh mudah karena tidak mudah penuh dan bau.
c. Penghuni rumah dapat merasa nyaman karena saluran pembuangan tidak nampak sehingga memudahkan
penyiraman.
d. Untuk septictank biologis, air pembuangannya dapat dimanfaatkan untuk ekosistem lain, misalnya untuk
menyiram tanaman.

Gambar: Rumah dikomplek umumnya berdekatan sehingga pengaturan letak septictanknya harus sedemikian rupa agar tidak
menimbulkan pencemaran.
3. Konstruksi Septictank

Konstruksi septictank ada bermacam-macam, dari yang lengkap sampai yang sederhana,
tetapi prinsip dari septictank adalah sama. Denah ikhtisar dari septictank dan bagian-bagiannya
lihat gambar di bawah yaitu ruang masuk, ruang pengendapan dan pembusukan lumpur, dan ruang
keluar .

Pada ruang pemasukan terdapat pipa (1) yang menyalurkan air kotor dari kakus atau WC
(Water Closed). Dalam rung pemasukan ini najis teraduk oleh air penggelontor menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil, kemudian secara teratur masuk ke ruang pembusukan.
Ruang pembusukan terdiri atas ruang lumpur (fekal), ruang air dan ruang udara. Bila
seluruh konstruksi septictank selesai, sebelum dipergunakan tangki diisi dahulu dengan air
hinggga penuh. Kemudian diisi lagi dengan seember air kotor yang diambil dari selokan. Air dari
selokan yang berwarna agak hitam dan bau pembusukan najis. Gunanya air dari selokan ini ialah
karena air selokan mengandung bakteri-bakteri pembusukan, sehingga di dalam tangki sudah
terdapat “bibit” dimana proses pembusukan/mineralisasi dapat bekerja lebih baik.
Lumpur segar mengendap di ruang lumpur dan di sini terjadi proses pembusukan, dimana
lumpur segar yang terdiri atas zat-zat organik diuraikan oleh bakteri-bakteri aerobic menjadi
mineral-mineral.
Lumpur segar yang sudah menjadi mineral dinamakan lumpur matang. Lamanya proses
mineralisasi adalah antara 60 -100 hari, 60 hari untuk daerah panas dan 100 hari daerah dingin.
Lumpur yang sudah matang harus dibuang dan waktu pembuangan paling cepat 1 tahun dan paling
lama 4 tahun. Yang terbaik waktu pembuangan lumpur matang adalah 2 tahun. Tiap jiwa
menghasilkan lumpur 28,8 – 30,0 L tiap tahun. Kalau septictank dibuat untuk menampung najis
dari 10 jiwa dan tiap jiwa menghasilkan lumpur 30,0 L tiap tahun, maka banyaknya lumpur dalam
2 tahun adalah :
10 x 2 x 30,0 L = 600 L.

Untuk Indonesia misalkan lamanya proses mineralisasi bukan 60 hari, tetapi ambillah 75
hari, maka lumpur yang berada diatas yang berusia sampai 75 hari adalah lumpur mentah.
Banyaknya lumpur mentah selama 75 hari adalah :

10 x x 30,0 L = 61,6 L.
Jadi isi ruang lumpur :
600 L + 61,6 L = 661,6 L
Untuk 2 tahun pertama banyaknya Lumpur matang yang diambil adalah :
600 L – 61,6 L = 538,4 L
Untuk 2 tahun berikutnya dan seterusnya 600L.
Untuk penjagaan tinggi ruang lumpur lebih baik bila ditambah 10 – 20 cm.
Ruang air terdapat di atas ruang lumpur. Isi ruang air tergantung dari banyaknya air kotor
yang akan dimasukkan dan lamanya air kotor ditahan dalam tangki. Kalau air bekas mandi dan
cuci dimasukkan pula keseptictank maka ukuran tangki akan lebih besar. Karena itu yang
dimasukkan hanya kotoran najis, air seni dan air untuk mengglontor. Air selain untuk mengglontor
juga dimaksudkan untuk pengenceran najis.
Seseorang rata-rata menghasilkan kotoran najis seharinya kurang lebih 1 kg yang yang
hampir sama dengan 1 liter. Menurut Departemen Pekerjaan Umum banyaknya air pengencer
untuk tiap orang tiap harinya 25 kali dari banyaknya najis, jadi 25 L. Air yang berada dalam ruang
air ini sangat berbahaya karena mengandung mikroba-mikroba yang yang membahayakan seperti
bakteri typus, cholera telur-telur cacing, dan lain-lain. Oleh karena itu sebelum air ini dikeluarkan
dari tangki “ditahan” dulu dalam tangki agar mikroba-mikroba tersebut mati. Lamanya air
“ditahan” antara 12 - 24 jam. Tetapi kita harus ingat bahwa air yang ditahan dalam tangki akhirnya
dikeluarkan dan masuk ke dalam konstruksi rembesan dan dari rembesan meresap kedalam tanah,
dimana air yang meresap ini mungkin membawa bakteri-bakteri typus, sebab bakteri-bakteri typus
diluar usus dapat bertahan sampai 3 hari. Kalau di sekitar rembesan ada sumur, air yang keluar
dari rembesan meresap kedalam tanah dan akhirnya dapat masuk ke sumur dengan membawa
bakteri-bakteri typus yang masih hidup. Karena itu bila disekitar rembesan ada sumur maka
sebaiknya air dalam tangki ditahan 3 atau 4 hari agar air yang telah keluar dari tangki tak lagi
mengandung bakteri-bakteri typus, karena bakteri-bakteri ini telah mati. Kalau di dalam suatu
kompleks perumahan, semua rumah memperoleh air minum yang berasal dari saluran
PDAM atau air minum dari pengolahan sendiri atau dari mata air, maka lamanya air yang ditahan
boleh 12-24 jam. Dengan demikian ukuran septictank dapat lebih kecil. Tetapi umumnya sumur
masih merupakan sumber air utama bagi sebagian besar penduduk sehingga sebaiknya pencemaran
air tanah pun sedapat mungkin dicegah.
Karena itu sebaiknya air ditahan minimum 3 hari. Jadi isi ruang air ialah :
3 hari x 10 Jiwa x 25 x 1 L / jiwa / hari = 750 L
Ruang udara harus pula disediakan untuk “penampungan” sementara dari gas-gas hasil
pembusukan oleh bakteri-bakteri anaerobik. Tinggi ruang udara, yaitu dari permukaan air sampai
ke tutup tangki bagian bawah adalah 15 – 30 cm.
Gas-gas yang terbentuk harus segera dikeluarkan melalui ventilasi dari pipa dengan
diameter 2 inch. Tinggi pipa ventilasi dibuat lebih tinggi dari tinggi orang rata-rata. Gas yang
keluar dari ruang udara sangat berbau.
Dalamnya air + lumpur minimum 1,50 m. Kalau lebih dalam lebih baik, karena bakteri-
bakteri anarobik akan bekerja lebih ‘ tenang” dan lebih baik di lapisan - lapisan lumpur terbawah.
Jadi isi lumpur dan air :
0,6616 m3 + 0,750 m3 = 1,4116 m3
Kalau dalamnya lumpur + air = 1,50, panjang A m dan lebar B m = ½ A, maka :

C= 1,50 m + 0,10 m = 1,60 m, dimana 0,10 m adalah untuk penjagaan tinggi lumpur
Lembar B dapat ½ A atau 1/3 A, tetapi B sebaiknya maksimum 1,50 m. Septictank untuk melayani
kurang dari 100 jiwa dibuat sebuah, sedang untuk 100 sampai 300 jiwa dibuat 2 buah (dobel).
Selain ada ruang pembusukan air kotor, ada pula ruang pengeluaran air atau ruang
perlimpahan, dimana yang masuk ke sini diharapkan air saja dan tak ada butir-butir lumpur. Pada
ruang ini ada pipa penyalur yang akan menyalurkan air ke peresapan. Letak pipa ini 10 cm lebih
rendah dari pipa pemasukan air kotor dari kakus. Yang penting dalam merencanakan sebuah
septictank ialah ketinggian air tanah. Ketinggian air tanah minimum 10 cm dibawah pipa penyalur.
Lebih bawah lebih baik. Kalau air tanah lebih tinggi dari pipa penyalur, kadang-kadang pula sama
atau lebih tinggi dari permukaan tanah, maka air tanah dapat masuk ke dalam tangki, dimana isi
tangki dapat teraduk-aduk, penyaluran air kotor
dari kakus terganggu dan air kotor dalam tangki dapat keluar ke permukaan tanah, sehingga akan
terjadi penyebaran air kotor pada permukaan tanah. Walaupun tutup-tutup dari man-hole dan
ruangan-ruangan lainnya rapat, air tanah yang tinggi ini dapat masuk dari peresapan ke dalam
septictank. Jadi konstruksi septictank, baru dapat diterapkan pada tempat di mana permukaan air
tanah minimum 10 cm di bawah pipa penyalur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan instalasi pipa air kotor dan septictank :
a. Gunakan untuk instalasi, pipa PVC dengan diameter 4” agar aliran air kotor lancar.
b. Lantai dan dinding septictank dibuat kedap air untuk menghindari kebocoran air kotor ke lingkungan sekitar.
c. Untuk memudahkan pengurasan, lantai septictank dibuat miring ke arah tertentu.
B. Peresapan
Fungsi dari peresapan adalah untuk meresapkan air yang berasal dari septictank ke dalam
tanah. Konstruksi dari peresapan seperti berikut ini :

Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan peresapan :


1. Jarak minimal peresapan dengan sumur minimal 15 meter. Perlu diperhatikan bahwa jarak tidak
hanya terhadap sumur kita sendiri tetapi juga terhadap sumur tetangga

2. Pilih letak peresapan pada tanah yang berpasir (kondisi yang ideal). Prinsipnya adalah carilah
tanah yang mudah meresapkan air.
C= 1,50 m + 0,10 m = 1,60 m, dimana 0,10 m adalah untuk penjagaan tinggi lumpur
Lembar B dapat ½ A atau 1/3 A, tetapi B sebaiknya maksimum 1,50 m.

Septictank adalah bak yang berfungsi untuk menampung air limbah khususnya tinja manusia yang
digelontorkan dari WC (water closet). Proses pembuangan limbah dari WC disalurkan melalui pipa
PVC ukuran 4" atau lebih. Konstruksi septictank disekat dengan pasangan batu bata dan diatasnya
diberi penutup plat beton yang dilengkapi penutup control serta diberi pipa hawa T, yang berfungsi
sebagai penyalur udara atau oksigen agar proses pembusukan kotoran dapat terjadi. Rumah tinggal
sebagai hunian yang nyaman dan sehat bagi penghuninya, tentunya harus memiliki septictank
yang memiliki ukuran / volume yang sesuai dengan pengeluaran limbah dari penghuninya, dan jika
perencanaan dimensi septictank salah, maka akan timbul masalah yang akan mengakibatkan
kerugian bagi pemilik tempat tinggal. Anda khususnya para Engineer haruslah melakukan persiapan
kapasitas septictank yang sesuai dengan jumlah pengeluaran limbah penghuni, jangan sampai
septictank yang anda buat tidak dapat menampung limbah penghuni rumah.

Contoh Perhitungan :

Data :

 Jumlah penghuni tetap rumah : 6 orang


 kebutuhan ari per orang : 25 liter / hari (sesuai dengan standart kebutuhan air / orang / hari)
 Lama pembusukan : 3 hari
Perhitungan :

 Dalam perencanaan, jumlah penghuni jangan mengambil nilai penghuni tetap rumah tinggal, karena
jika sewaktu - waktu ada tamu maka jumlahnya akan berubah, oleh sebab itu kita asumsikan jumlah
penghuni menjadi = 12 orang.
 Tentukan tinggi rencana septictank, sesuaikan dengan struktur bangunan, misalkan diasumsikan
tinggi rencana = 2 m
 Tinggi muka air = 2/3 x 2m = 1,3 m
 Tinggi ruang udara = 2 - 1.3 = 0,7 m
 Perhitungan Volume air yang masuk = 12 x 25 x 3 = 900 liter = 0,9 m3
 Perhitungan Luas Alas Septictank = Volume /Tinggi muka air = 0,9 / 1,3 m = 0,7 m2
 Menghitung Panjang dan Lebar Alas Septictank = Panjang diasumsikan 1 m, sehingga didapatkan
lebar = Luas / Panjang = 0,7 m2 / 1 m = 0,7 m.
Dari uraian perhitungan diatas maka didapat dimensi ukuran septictank yang aman untuk rumah
dengan asumsi penghuni maksimal 12 orang sebagai berikut :

 Panjang septictank = 1 m (asumsi)


 Lebar septictank = 0,7 m
 Tinggi septictank = 2 m (asumsi)

Dari perencanaan dimensi ukuran septictank yang sudah diuraikan diatas, maka faktor yang sangat
penting dalam menentukan dimensi ukuran adalah tinggi rencana, panjang rencana, dan jumlah
penghuni untuk menentukan volume air yang masuk pada septictank yang akan direncanakan.

Tips tambahan agar septictank tidak mudah penuh dan mampet, perlu diperhatikan hal - hal berikut :

Kemiringan Pipa

Kemiringan menentukan lancar tidaknya aliran tinja dari wc ke bak penampungan. agar mengalir
lancar, kemiringan pipa minimal 2 persen, artinya setiap 100 cm terdapat perbedaan ketinggian 2 cm.

Pipa saluran yang tepat

Pipa saluran berupa PVC, ukuran minimal adalah 4" (inch). sedang rumah yang mempunyai banyak
wc, sebaiknya menggunakan diameteri pipa yang lebih besar. Buatlah saluran dari wc ke septictank
saluran yang lurus tanpa belokan. karena apabila ada belokan atau sudut akan rentan mampet / buntu.
sedangkan saluran dari bak pertama ke bak kedua sebaiknya menggunakan sambungan leter T, hal
ini supaya limbah mengalir dari bak pertama hanya limbah cair saja. Jadi fungsi resapan akan lebih
baik.

Bak harus kedap air

Dinding dasar dan penutup bak pertama harus kedap air, agar limbah tidak mencemari lingkungan.
Dianjurkan menggunakan beton cor namun bila ini memberatkan bisa diganti PC 1 : 3.

Pipa Udara

Pipa ini berfungsi membuang gas yang dihasilkan oleh limbah tinja, karena bila gas tidak bisa keluar
maka limbah tidak akan bisa masuk karena terdorong gas dari dalam dan septictank akan terasa
penuh, padahal belum.

Ketinggian kloset terhadap septictank

Hal ini sangat berpengaruh terhadap dorongan air plus tinja mengalir kedalam septictank, dan
mempengaruhi kelancaran pipa saluran antara wc dan septictank. Bila rumah anda berada di dataran
yang rendah atau bekas sawah (rawa), hal ini akan sangat penting, mengingat tanahnya banyak
mengandung air sehingga resapan air tanahnya relatif lambat. semakin tinggi jarak antara closet
dengan septictank itu semakin baik

Sesuaikan kapasitas dengan kebutuhan


selain perhitungan diatas, jika ukuran septictank 2m x 1m x 0,7 m, maka bak resapan bisa dibuat
dengan ukuran 2m x 0.7 m x 0,7 m.

Menghitung kapasitas septictank dengan mudah - Pada kesempatan ini saya akan berbagi
pengalaman dan pengetahuan bagaiamana cara menghitung kapasitas septic tank pada rumah
tinggal. Septic tank adalah media untuk menampung air limbah khususnya tinja manusia. Sebagai
manusia biasa selalu mengeluarkan zat sisa dalam tubuh dari makanan-makanan yang masuk ke
dalam tubuh. Proses pembuangan tinja manusia tersebut melalui closet yang disalurkan lewat Pipa
PVC berukuran 4" atau lebih menuju septictank.

Sebagai seorang engineer, anda harus mempersiapkan kapasitas septictank yang sesuai dengan
penghuni rumah. Jangan sampai septictank tidak mampu menampung tinja penghuni rumah. Salah
satu cara mencegah hal itu terjadi adalah dengan menghitung kapasitas septictank dengan benar.
Pada artikel ini akan diberikan contoh perhitungan yang sangat mudah dilakukan.

Soal:

Suatu rumah dengan jumlah penghuni rumah atau anggota keluarga 6 orang. Berapa dimensi
septictank yang harus dibuat?

Jawaban:

Pada soal di atas ada 6 anggota keluarga. Namun pada saat anda menghitung kapasitas septictank
harus diperhatikan jika sewaktu-waktu kerabat atau keluarga jauh berkumpul di rumah anda untuk
beberapa hari. Sehingga yang kita gunakan untuk mendesain sekitar 16 orang.

Sesuai dengan standar kebutuhan air per orang per hari adalah 25 liter
Lama pembusukan 3 hari
1. Menghitung volume septictank

Volume air yang masuk septictank = 16x25x3 = 1200 liter = 1,2 m3


Asumsikan tinggi rencana septictank = 2,5 m
Tinggi muka air = 2/3 x 2,5 = 1,7 m
( Standar septictank harus mempunyai tinggi air 2/3 dari tinggi septictank sehingga ada ruang udara
di atas muka air sekitar 1/3 nya.)
Tinggi ruang udara = 2,5-1,7 = 0,8 m

2. Menghitung Luas Alas septictank

Luas = Volume/tinggi muka air = 1,2/1,7 = 0,7 m2

3. Menghitung ukuran panjang dan lebar alas septictank


Setelah mendapatkan luas alas maka anda bisa menentukan ukuran panjang dan lebar. Agar lebih
mudah sebaiknya panjang diasumsikan 1 m sehingga lebarnya 0,7 m.

P=1m
L = 0,7 m
T = 2,5 m

Untuk proses pemasangan pipa inlet dan outlet sebaiknya tidak sejajar. Sebaiknya Pipa outlet lebih
rendah dibanding dengan pipa inlet. Gambarannya seperti di bawah ini.

septictank
Demikian tips menghitung kapasitas septictank dengan mudah pada rumah tinggal. Semoga
bermanfaat. Untuk saat ini mungkin sudah banyak model septictank yang mengikuti perkembangan
jaman. Namun artikel di atas saya memberikan informasi menghitung pada septictank yang
sederhana.
Hi,.. Teman-teman fasilitator khususnya fasilitator teknik kali ini saya akan berbagi tentang septictank
dan bidang resapan. Tangki septictank adalah ruang kedap air yang berfungsi untuk mengolah air
limbah dari :

 kakus
 Kamar mandir
 tempat cuci
tujuannya adalah untuk mengendapkan, sedangkan cairannya dialirkan ke bidang resapan yang terdiri
dari lapisan kerikil dan ijuk. yang harus diperhatikan dalam membuat septictank dan bidang resapan
adalah :1. lokasi penempatan adalah :
 jarak tangki septictank terhadap bangunan adalah 15 meter
 jarak bidag resapan terhadap bangunan 1,5 meter
 jarak tangki septictank terhadap sumur air bersih adalah 1,5 meter
 jarak bidang resapan terhadap sumur air bersih adalah 11 meter
 jarak tangki septictank terhadap pipa air bersih adalah 1,5 meter
 jarak bidang sumur resapan terhadap pipa air bersih 3 meter
2. Pengaliran air limbah dapat dibuat dengan kemiringan saluran 2 – 5 %

3. Bahan bangunan untuk tangki septictank dan bidang resapan sangat dianjurkan menggunakan
material sebagai berikut :

 Bangunan septictank materialnya adalah : Batu kali, bata merah, Batako, beton Biasa, beton
bertulang, Asbes, PVC, Keramik, Plat besi
 Bangunan penutup tangki septictank adalah : Beton biasa, beton bertulang, asbes, PVC, plat besi
 Saluran air limbah menggunakan material : beton bertulang, asbes, pvc, keramik, plat besi
 Bidang resapan : Batu kerikil
 Sumur resapan : Batu kali, Bata merah, batako, Beton biasa, beton bertulang, asbes
Selanjutnya jika teman-teman hendak merencanakan bangunan septictank dan bidang resapan untuk
jangka waktu 2 – 3 tahun dibawah ini saya sedikit berikan acuan dengan membandingkan jumlah
pemakai atau penerima manfaat sbb :

NO JUMLAH UKURAN TANGKI DAN FREKUENSI PENGURASAN


PEMAKAI
2 TAHUN 3 TAHUN
(ORG)
P (m) L (m) T (m) P (m) L (m) T (m)
1 5 1.60 0.80 1.30 1.70 0.85 1.30
2 10 2.20 1.10 1.40 2.30 1.15 1.40
3 15 2.60 1.30 1.50 2.75 1.35 1.40
4 20 3.00 1.50 1.50 3.25 1.60 1.50
5 25 3.25 1.65 1.60 3.50 1.75 1.60

Anda mungkin juga menyukai