Anda di halaman 1dari 62

Utilitas Gedung

Sistem Pembuangan dan Ven

Sistem Pembuangan dan Ven

Dasar-dasar Sistem Pembuangan


Perangkap dan Penangkap
Pembuangan Tak Langsung, Pembuangan
Khusus
Ukuran Pipa Pembuangan
Bak Penampung dan Pompa Pembuangan
Dasar-dasar Sistem Ven
Penentuan Ukuran Pipa Ven

Dasar-dasar Sistem Pembuangan

Jenis air buangan


Klasifikasi sistem pembuangan air
Sistem pembuangan air
Bagian-bagian sistem pembuangan
Kemiringan pipa dan dan kecepatan aliran
Lubang pembersih dan bak kontrol

Air buangan

Air buangan atau air limbah adalah semua


cairan yang dibuang baik yang mengandung
kotoran manusia, hewan, bekas tumbuhtumbuhan, maupun yang mengandung sisasisa proses dari industri. (Soufyan, 1984)

Jenis air buangan

Air kotor (black water) : air buangan yang berasal


dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan
mengandung kotoran manusia yang berasal dari alatalat plambing lainnya.

Air bekas (grey water) : air buangan yang berasal


dari alat-alat plambing lainnya seperti bak mandi (bath
tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb.

Air hujan : dari atap, halaman, dsb.


Air buangan khusus : yang mengandung gas,
racun atau bahan-bahan berbahaya.

Klasifikasi sistem pembuangan air

Klasifikasi Menurut Jenis Air Buangan


Klasifikasi Menurut Cara Pembuangan Air
Klasifikasi Menurut Cara Pengaliran
Klasifikasi Menurut Letaknya

Klasifikasi Menurut Jenis Air Buangan

Sistem pembuangan air kotor


air kotor dari kloset, peturasan dan lain-lain
Sistem Pembuangan Air Hujan
air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya
Sistem Pembuangan Air Bekas
air bekas dalam gedung
Sistem Air Buangan Khusus
hanya untuk air buangan khusus.
Sistem Air Buangan Dapur
khusus untuk air buangan yang berasal dari bak cuci
di dapur.

Klasifikasi Menurut Cara Pembuangan Air


Sistem Pembuangan Air Campuran
segala macam air buangan dikumpulkan ke dalam satu
saluran dan dialirkan keluar gedung, tanpa
memperhatikan jenis air buangannya.
Sistem Pembuangan Terpisah
setiap jenis air buangan dikumpulkan dan dialirkan
keluar gedung secara terpisah.
Sistem Pembuangan Tak Langsung
air buangan dari beberapa lantai gedung bertingkat
digabungkan dalam satu kelompok.

Pada setiap akhir gabungan dipasang pemecah aliran.

Klasifikasi Menurut Cara Pengaliran


Sistem gravitasi
air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi
secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih
rendah.
Sistem bertekanan
saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat-alat
plambing sehingga air buangan dikumpulkan lebih
dahulu dalam suatu bak penampung kemudian
dipompakan keluar ke dalam riol umum.

Klasifikasi Menurut Letaknya

Sistem pembuangan gedung


sistem pembuangan yang terletak dalam gedung,
sampai jarak satu meter dari dinding paling luar
gedung tersebut.
Sistem pembuangan di luar gedung atau riol
gedung
sistem pembuangan diluar gedung, dihalaman mulai
satu meter dari dinding paling luar gedung tersebut
sampai ke riol umum.

Bagian-bagian sistem pembuangan

Bagian-bagian instalasi pipa pembuangan


Gambar 5.1., Gambar 5.2 (Soufyan, 1993)
Nama bagian sistem pembuangan
Acuan: Sistem Plambing-2000
(a). Pipa pembuangan alat plambing
(b). Cabang mendatar
(c). Pipa tegak air buangan
(d). Pipa tegak air kotor
(e). Pipa atau saluran pembuangan gedung
(f). Riol gedung

Kemiringan pipa dan kecepatan aliran

Mampu mengalirkan air buangan dengan cepat.


Pipa berisi air buangan tidak lebih dari 2/3 penampang
pipa.
Kecepatan terbaik dalam pipa berkisar antara 0,6
sampai 1,2 m/dtk.
Kemiringan yang lebih curam dari 1/50 cenderung
menimbulkan efek sifon yang akan menyedot air
penutup dalam perangkap alat plambing.
Pipa ukuran kecil akan mudah tersumbat karena
endapan kotoran dan kerak, untuk jalur yang panjang,
ukuran pipa sebaiknya tidak kurang dari 50 mm.

Kemiringan pipa dan kecepatan aliran


Tabel 3 1 Kemiringan pipa pembuangan horizontal
Diameter pipa (mm)
75 atau kurang
100 atau kurang

Kemiringan minimum
1/50
1/100

Sumber : Sofyan-Morimura, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, 1984.

Lubang pembersih dan bak kontrol


Syarat pemasangan lubang pembersih
Pada gedung, lubang pembersih dipasang untuk
membersihkan pipa pembuangan gedung; dan di luar
gedung dipasang bak kontrol pada riol gedung
Lubang pembersih harus dipasang pada tempat yang
mudah dicapai, dan sekelilingnya cukup luas untuk
orang melakukan pembersihan pipa.
Untuk pipa ukuran sampai 65 mm jarak bebas sekeliling
lubang pembersih sekurang-kurangnya 30 cm; dan
untuk ukuran pipa 75 mm dan lebih besar jarak tersebut
sekurang-kurangnya 45 cm.

Lubang pembersih dan bak kontrol


Lokasi lubang pembersih
Awal dari cabang mendatar atau pipa pembuangan
Pada pipa mendatar yang panjang.
Pipa drainase datar dan pipa air buangan yang
berukuran sampai dengan 100 mm
Pada tempat dimana pipa pembuangan membelok
dengan sudut lebih dari 45 .
perubahan arah drainase gedung dan saluran
pembuangan gedung yang lebih dari 45.
Bagian bawah dari pipa tegak atau didekatnya.

Lubang pembersih dan bak kontrol


Lokasi lubang pembersih (lanjutan)
Setiap 2 atau 3 lantai pada pipa tegak gedung bertingkat.
Dekat sambungan antara pipa pembuangan gedung
dengan riol gedung.
Mudah dicapai: dipasang pada saluran pembuangan
gedung dekat pertemuan dengan riol gedung di luar
bangunan, atau dipasang pada penyambungan cabang Y
; atau dipasang pada perangkap gedung dibagian dalam
gedung.
Dipasang pula pada tempat-tempat yang dianggap perlu
untuk memudahkan pembersihan.

Contoh Rongga untuk Pipa Pembersihan

Sumber : Sofyan-Morimura, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, 1993

Bak kontrol

Bak kontrol dipasang dimana pipa bawah tanah


membelok tajam, berubah diameternya, bercabang atau
pada lokasi-lokasi yang mirip penempatan lubang
pembersih.
Ukuran bak kontrol harus sesuai ukuran pipa dan cukup
besar untuk memudahkan pembersihan.
Pada dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan
dipasang tumpukan batu koral setebal 15 cm atau lebih.
Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120
kali diameter-dalam pipanya

Perangkap dan Penangkap


Perangkap
Bagian terpenting dari sistem pembuangan adalah perangkap
dan pipa ven.
Tujuan utama dari sistem pembuangan adalah mengalirkan air
buangan tanpa menimbulkan pencemaran kepada
lingkungannya maupun dalam gedung itu sendiri.
Tetapi karena alat plambing tidak terus menerus digunakan, pipa
pembuangan tidak selalu terisi air; ini dapat menyebabkan
masuknya gas yang berbau ataupun beracun, atau bahkan
serangga.
Untuk mencegah hal ini harus dipasang suatu perangkap,
biasanya berbentuk huruf U, yang akan menahan bagian
terakhir dari air penggelontor, sehingga merupakan suatu
penyekat atau penutup air yang mencegah masuknya gas-gas
tersebut.

Perangkap dan Penangkap


Perangkap
Untuk mencegah hal ini
harus dipasang suatu
perangkap, biasanya
berbentuk huruf U,
yang akan menahan
bagian terakhir dari air
penggelontor, sehingga
merupakan suatu
penyekat atau penutup
air yang mencegah
masuknya gas-gas
tersebut.

Nama Bagian dari Perangkap

Sumber : Sofyan-Morimura, Perancangan dan Pemeliharaan


Sistem Plambing, 1993

Jenis-jenis perangkap

Perangkap Jenis P
Perangkap jenis ini bentuknya menyerupai huruf P dan
banyak digunakan. Perangkap jenis ini dapat diandalkan
dan sangat stabil kalau dipasang pipa ven.
Perangkap Jenis S
Perangkap jenis ini bentuknya menyerupai huruf S dan
sering kali menimbulkan kesulitan akibat efek sifon.
Perangkap jenis U
Perangkap jenis ini bentuknya menyerupai huruf U
dan dipasang pada pipa pembuangan mendatar,
umumnya untuk pembuangan air hujan. Kelemahan
jenis ini adalah karena dapat memberikan tambahan
tahanan terhadap aliran.

Jenis-jenis perangkap

Karena perangkap jenis P, S dan U tersebut di atas


dibuat dengan membengkokkan pipa, seringkali disebut
pula perangkap pipa. Kelebihan jenis-jenis ini adalah
ukurannya yang relatif kecil dan mempunyai efek
membersihkan diri yang cukup baik.
Perangkap jenis tabung
Perangkap jenis ini mempunyai sekat air yang berbentuk
tabung, sehingga mengandung air lebih banyak
dibandingkan dengan jenis-jenis yang telah disebutkan
di atas. Air penutup tidak mudah hilang. Diameter tabung
bagian dalam biasanya sekiatr 2,5 kali diameter pipa
pembuangannya.

Bentuk Dasar dari Perangkap

Sumber : Sofyan-Morimura, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, 1984

Perangkap Yang Menjadi Satu Dengan Alat Plambing


Perangkap ini merupakan bagian dari alat plambing itu
sendiri, misalnya pada kloset duduk dan beberapa jenis
peturasan.

Contoh perangkap yang dipasang pada peralatan plambing


Sumber : Sofyan-Morimura, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, 1984

Penangkap

Air buangan yang keluar dari alat plambing mungkin


mengandung bahan-bahan berbahaya, yang dapat
menyumbat atau mempersempit penampang pipa, yang
dapat mempengaruhi kemampuan instalasi pengolahan
air buangan.
Untuk mencegah masuknya bahan-bahan tersebut ke
dalam pipa, perlu dipasang suatu penangkap
(interceptor).

Penangkap

Air buangan yang keluar dari alat plambing mungkin


mengandung bahan-bahan berbahaya, yang dapat
menyumbat atau mempersempit penampang pipa, yang
dapat mempengaruhi kemampuan instalasi pengolahan
air buangan.
Untuk mencegah masuknya bahan-bahan tersebut ke
dalam pipa, perlu dipasang suatu penangkap
(interceptor).

Jenis Penangkap

Penangkap lemak
Berfungsi memisahkan minyak dan lemak yang ada
dalam air buangan dari, misalnya, mesin pencuci piring,
bak cuci dapur, saluran pembersih lantai dapur.
Penangkap lemak yang dibenarkan harus dipasang
pada pipa buangan dari tempat cuci, lubang drainase
lantai dan alat plambing lain yang biasa menyalurkan
buangan yang mengandung lemak dalam jumlah yang
dapat mengganggu, misalnya di rumah makan, dapur
hotel atau bar, kantin suatu pabrik, kalb atau dapur
komersial lainnya.

Jenis Penangkap

Penangkap minyak
Biasanya dipasang dibengkel kendaraan, dimana
berbagai cairan yang bisa terbakar (seperti bensin dan
minyak) tercamour dalam air buangan dari lantai.
Penangkap endapan
Dipasang pada pipa pembuangan tiap alat plambing
yang biasa menyalurkan buangan yang mengandung
endapan berupa : plaster (gips), rambut, lumpur, pasir
atau benda padat sejenis lainnya dalam jumlah yang
mengganggu.

Pembuangan Tak Langsung

Beberapa alat plambing yang berhubungan dengan


pengolahan bahan makanan, peralatan kedokteran tidak
boleh dihubungkan langsung dengan pipa pembuangan
gedung.
Untuk mencegah pencemaran bila terjadi aliran balik
atau penyumbatan, maka air buangan harus dipisahkan
dengan celah udara (lihat Souyfan-Morimura Gb. 5.27)
Air buangan yang harus dilayani dengan sistem
pembuangan tak langsung:
(1) Perlengakapan rumah tangga (pengolahan makanan)
(2) Peralatan yang berhubungan dengan kedokteran
(3) Kolam renang dan kolam air mancur
(4) Pembuangan dari peralatan dan sistem pipa
(5) Pembuangan dari sistem penyediaan uap dan air panas

Pembuangan Tak Langsung

Ukuran Pipa Pembuangan

Ukuran minimum pipa cabang mendatar


Pipa cabang mendatar harus mempunyai ukuran yang
sekurang-kurangnya sama dengan diameter terbesar
dari perangkap alat plambing yang dilayaninya.
Diameter perangkap dan pipa pengering alat plambing
dapat dilihat pada Tabel 5.3 (Soufyan-Morimura)
Ukuran minimum pipa tegak
Pipa tegak harus mempunyai ukuran yang sekurangkurangnya sama dengan diameter terbesar cabang
mendatar yang disambungkan ke pipa tegak tersebut.

Ukuran Pipa Pembuangan

Pengecilan ukuran pipa


Pipa tegak maupun cabang mendatar tidak boleh
diperkecil diameternya dalam arah aliran air buangan.
Pengecualian hanya pada kloset, dimana pada lubang
keluarnya dengan diameter 100 mm dipasang
pengecilan pipa (reducer) 100x75 mm. Cabang
mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai
diameter sekurang-kurangnya 75 mm, dan untuk dua
kloset atau lebih sekurang-kurangnya 100 mm.
Pipa di bawah tanah
Pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah atau di
bawahnya lantai bawah tanah harus mempunyai ukuran
sekurang-kurangnya 50 mm.

Ukuran Pipa Pembuangan

Interval cabang
interval cabang adalah jarak pada pipa tegak antara
dua titik dimana cabang mendatar disambungkan pada
pipa tegak tersebut; jarak ini sekurangnya 2,5 m.
Ukuran Pipa Offset
Pipa Offset 45 atau kurang
Pipa offset dengan sudut 45 atau kurang terhadap
garis tegak ditentukan ukurannya seperti menentukan
ukuran pipa tegak.
Pipa offset lebih dari 45
Pipa offset semacam nin ditemtukan ukurannya
seperti untuk pipa pembuangan gedung.

Cara Menentukan ukuran pipa


pembuangan

Jepang standar nilai unit plambing (kecuali


untuk cabang mendatar dan pipa ven)
Indonesia ukuran-ukuran sistem
pembuangan ditentukan berdasarkan nilai
unit alat plambing (Pedoman Plambing
Indonesia 1979 & SNI Sistem Plambing
2000)

Utilitas Gedung
Sistem Ven

Dasar-dasar Sistem Ven


Pipa ven merupakan bagian penting dari suatu sistem
pembuangan.
Tujuan pemasangan pipa ven adalah sebagai berikut:
Menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan.
Menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan.
Mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan.
Pipa ven harus dipasang sedemikian rupa agar mencegah
hilangnya sekat air tersebut.
Kedalaman minimum sekat air adalah 50 mm. Pipa
pembuangan dan ven harus dirancang dan dipasang agar
mampu menjaga kedalaman tersebut.

Hilangnya sekat air dan perlunya ven


Hilangnya sekat air terjadi pada waktu muka air dalam
perangkap turun sampai di bawah lekuk atas, dan ini
terutama disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
(1) Efek sifon sendiri (self-siphonage)
(2) Efek hisapan
(3) Efek tiupan keluar (blow-out)
(4) Efek kapiler
(5) Penguapan
(6) Efek momentum
yang paling sering terjadi adalah disebabkan oleh efek
sifon-sendiri, hisapan dan tiupan-keluar.

Jenis Sistem Ven dan Pipa Ven

Ven tunggal
Pipa ven ini dipasang untuk
melayani satu alat plambing
dan disambungkan kepada
sistem ven lainnya atau
langsung terbuka ke udara
luar.
Ven lup
Pipa ven ini melayani 2 atau
lebih perangkap alat
plambing dan disambungkan
kepada ven pipa tegak.

Ven pipa tegak


Pipa ini merupakan perpanjangan dari pipa tegak air
buangan, di atas cabang mendatar pipa air tertinggi.
buangan

Ven bersama
Pipa ven ini adalah satu pipa ven yang melayani
perangkap dari 2 alat plambing yang dipasang bertolak
belakang atau sejajar dan dipasang pada tempat dimana
kedua pipa pengering alat plambing tersebut
disambungkan bersama.

Ven Bersama
Sumber : SNI 03-6481-2000

Ven basah
Pipa ven basah adalah pipa ven yang juga menerima air
buangan berasal dari alat plambing selain kloset.

Ven Basah
Sumber : SNI 03-6481-2000

Ven pelepas
Pipa ven ini adalah pipa ven untuk melepas tekanan
udara dalam pipa pembuangan.

Ven Pelepas
Sumber : SNI 03-6481-2000

Pipa ven balik


Pipa ven balik adalah bagian pipa ven tunggal yang
membelok ke bawah, setelah bagian tegak ke atas
sampai lebih tinggi dari muka air banjir alat plambing,
dan yang kemudian disambungkan kepada pipa tegak
ven setelah dipasang mendatar dibawah lantai.

Pipa ven yoke


Pipa ven ini suatu ven pelepas, yang menghubungkan
pipa tegak air buangan kepada pipa tegak ven, untuk
mencegah perubahan tekanan dalam pipa tegak air
buangan yang bersangkutan.

Waste/Vent
Piping

WC
Rough-in

56

Copper Water
Piping (joints)
Why not PVC?

Pipe
Insulation

PVC Waste & Supply Piping


for57 kitchen or bath sink

Vent Pipe

Plumbing Chase

Why Stack Plumbing Fixtures?


Easier and less expensive if the plumbing is
stacked vertically; back to back kitchen and
bath with 2nd floor bathroom over head.
Framing accommodates area for rough-in
plumbing to be ran and vented through to roof.

58

Plumbing

Waste/Sanitary Discharge
The main waste line for the plumbing
system leaves the house through a
hole in the foundation wall. It drains
wastewater into either a city sewer
line in the street or into a private
septic tank. A clean-out plug is
provided at the location
Each plumbing fixture is provided with
a u-shaped trap, such as this one for
the bathtub, which always is filled with
water. This prevents sewage gasses
from venting back into the house
through the fixtures.
59

Plumbing

Waste/Sanitary Discharge

In this drainage system two lavatories are joined to a common vertical


waste pipe that carries wastewater down to the main drainage line. Above
the fixtures a pipe extends upward to a vent through the roof.
Two sinks share a drain system but the vent connection of the left-hand sink
is above the right sink in order to avoid accidental siphoning out of water
from its trap. Copper supply lines for the right-hand sink up through the floor
are capped and ready for pressure testing of the rough supply system.
Metal straps protect the waste line from puncture.
60

61

Nail Protector

This is a built-in clothes washer


connection box. It provides an
opening into the drain system for the
drain hose and a valve controlled
set of connections for its hot and
cold supply hoses. The typical trap
in the white plastic waste line is
seen here along with the copper hot
and cold supply lines.

62

Anda mungkin juga menyukai