Anda di halaman 1dari 18

PERHITUNGAN DIMENSI DAN UKURAN SAL

URAN SUMUR RESAPAN

Kelompok 1 :

Nabila Triana
Ratna Juwita Konomi
Sari Maryadi
Vitria Monica
Weci Refira Imani
Sumur Resapan

salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang


dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat
menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah
kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Desain Konstruksi Sumur Resapan Air

salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang


dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat
menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah
kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Desain Konstruksi Sumur Resapan Air
Menurut SNI No. 02-2453-1991 Tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur
Resapan Air Hujan Untuk Lahan Perkarangan diperlukan persyaratan teknis
pemilihan lokasi dan jumlah sumur resapan pada pekarangan, persyaratan teknik
meliputi :

1. Umum

Dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan longsor,


bebas dari kontaminasi dan pencemaran limbah, untuk
meresapkan air hujan, untuk daerah dengan sanitasi
lingkungan yang tidak baik hanya digunakan
menampung air hujan dari talang, mempertimbangkan
aspek hidrologi, geologi dan hidrologi.
2. Pemilihan lokasi

Keadaan muka air tanah dengan kedalaman pada


musim hujan, permeabilitas yang diperkenankan 2
–12,5 cm/jam, jarak penempatan diperhitungkan
dengan tangki septik tank 2 meter, resapan tangki
septik tank/cubluk/saluran air limbah 5 meter, sumur
air bersih 2 meter.

3. Jumlah

Penentuan jumlah sumur resapan air ditentukan


berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas dan
luas bidang tanah.
Ketentuan Umum untuk Pembangunan Konstruksi Sumur Resapan:
a. Sumur resapan sebaiknya berada diatas elevasi/kawasan sumur-sumur gali biasa.

b. Untuk menjaga pencemaran air di lapisan aquifer, kedalaman sumur resapan harus diatas
kedalaman muka air tanah tidak tertekan (unconfined aquifer) yang ditandai oleh adanya
mata air tanah.

c. Pada daerah berkapur/karst perbukitan kapur dengan kedalaman/solum tanah yang


dangkal, kedalaman air tanah pada umumnya sangatlah dalam sehingga pembuatan sumur
resapan sangatlah tidak direkomendasikan. Demikian pula sebaliknya di lahan pertanian
pasang surut yang berair tanah sangat dangkal.

d. Untuk mendapatkan jumlah air yang memadai, sumur resapan harus memiliki tangkapan
air hujan berupa suatu bentang lahan baik berupa lahan pertanian atau atap rumah.
Ketentuan Umum untuk Pembangunan Konstruksi Sumur Resapan:

e. Sebelum air hujan yang berupa aliran permukaan masuk kedalam sumur melalui saluran
air, sebaiknya dilakukan penyaringan air di bak kontrol terlebih dahulu.

f. Bak kontrol terdiri-dari beberapa lapisan berturut-turut adalah lapisan gravel (kerikil),
pasir kasar, pasir dan ijuk. Penyaringan ini dimaksudkan agar partikel-partikel debu hasil
erosi dari daerah tangkapan air tidak terbawa masuk ke sumur sehingga tidak menyumbat
pori-pori lapisan aquifer yang ada.

g.Untuk menahan tenaga kinetis air yang masuk melalui pipa pemasukan, dasar sumur yang
berada di lapisan kedap air dapat diisi dengan batu belah atau ijuk.
Ketentuan Umum untuk Pembangunan Konstruksi Sumur Resapan:

j. Diameter sumur bervariasi tergantung pada besarnya curah hujan, luas tangkapan air,
konduktifitas hidrolika lapisan aquifer, tebal lapisan aquifer dan daya tampung lapisan
aquifer. Pada umumnya diameter berkisar antara 1 – 1,5 m

k. Tergantung pada tingkat kelabilan/kondisi lapisan tanah dan ketersediaan dana yang ada,
dinding sumur dapat dilapis pasangan batu bata atau buis beton. Akan lebih baik bila
dinding sumur dibuat lubang-lubang air dapat meresap juga secara horizontal.

l. Untuk menghindari terjadinya gangguan atau kecelakaan maka bibir sumur dapat
dipertinggi dengan pasangan bata dan atau ditutup dengan papan/plesteran
Bentuk Dan Ukuran Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA)

Bentuk dan ukuran konstruksi SRA sesuai dengan SNI No. 03-2459-1991 yang dikeluarkan oleh
Departemen Kimpraswil adalah :

• Berbentuk segi empat atau silinder dengan ukuran minimal diameter 0,8 meter
dan maksimum 1,4 meter dengan kedalaman disesuaikan dengan tipe konstruksi
SRA

• plat beton bertulang tebal 10 cm dengan campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 Kerikil

• penutup sumur dan dinding bata merah dengan campuran spesi 1 semen: 5 Pasir
tidak diplester, tebal ½ bata.
Metoda Perhitungan Sumur Resapan

Menghitung kedalaman sumur optimum diformulakan sebagai berikut :

Faktor geometrik sumur (F) ditentukan sebagai berikut :


Contoh Perhitungan Perencanaan Sumur Resapan

Suatu kawasan perumahan di kota A seluas 50 ha (500×1000 m 2) dihuni oleh 2000


KK (dianggap luasan per KK sama besar). Koefisien permeabilitas daerah tersebut k =
1,5×10-4 m/dtk. Komposisi luas halaman per KK = 40% dengan C = 0.10, Luas atap per KK
= 40% dengan c = 0,95, luas jalan aspal per KK = 20% dengan C = 0,95. Kecepatan Aliran
di seluruh kapling = 1 m/det sedangkan Tc air dari atap masuk sumur resapan = 2 jam.
Diketahui rumus intesitas hujan kala ulang 2 tahun adalah 7724 (t+41).

a. Berapa debit yang keluar kompleks (kapling) tersebut jika tanpa sumur resapan?
b. Berapa besarnya debit setelah ada sumur resapan?
Jawaban:

a. Debit yang keluar kompleks (kapling) tersebut jika tanpa sumur resapan

500 m Luas kapling


Komposisi : per KK = 500000/2000 = 250 m 2

Halaman = 40% × 250 m2 = 100 m2 C = 0,10


Atap = 40% × 250 m2 = 100 m2 C = 0,95
1000 m
Jalan aspal = 20% × 250 m2 = 50 m2 C = 0,95
Panjang lintasan terjauh =√(1000²+ 500²) = 1,118
Ckomposit = 100 × 0,10 + 100 × 0,95 + 50 × 0,95 = 0,61

Waktu konsentrasi, ambil V = 1 m/dtk, Tc = 18,6 menit. Nilai intesitas hujan adalah : 250

 I = = = 129,6 mm/jam
= 130 mm/jam
Drainase tanpa sumuran :
Q = 0,00278 C.I.A
Q = 0,00278 × 0,61 × 130 × 50 = 11,01 m3/detik

b. Ukuran sumur resapan (tiap KK)

Air dari atap masuk ke sumur resapan, tc = 2 jam, maka :

 I = = = 48 mm/jam

Q maks dari atap = Q

Q atap = 0,00278 × Catap × I × Aatap

Qatap = 0,00278 × 0,95 × 48 × 100×104 = 1,27 × 10-3 m3/dtk


• Jika F = 5,5 R
Ambil diameter sumur 1 m, jari-jari sumur = R = 0,5 m
F = 5,5 × 0,5 = 2,75 m

Maka, kedalaman optimal sumur = H


Thank you

Anda mungkin juga menyukai