Dosen :
Muhammad Azhari Noor, M.Eng.
NIP. 19801119 200 501 1 001
OLEH:
NAMA
: NUR AMALIA
NIN
: H1A114226
SOAL :
1. Cari Metode Sumur Resapan
a. Pengertian dan Teori dari Sumur Resapan
b. Rumus Sumur Resapan
c. Contol Soal dari Sumur Resapan
d. Carilah Teori Sumur Resapan dengan berbagai versi baik dari Versi PU, Versi
ITB, Versi Pn.Sunyoto (UGM).
2. Carilah Teori Alih Ragam air hujan menjadi aliran dengan Metode Rasional,
Metode Der Wedumen, Metode Haspers?
JAWABAN
1.
Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat
untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah. Sumur resapan ini
kebalikan dari sumur air minum. Sumur resapan merupakan lubang untuk memasukkan
air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum berfungsi untuk menaikkan air tanah
ke permukaan. Dengan demikian, konstruksi dan kedalamannya berbeda. Sumur
resapan digali dengan kedalaman di atas muka air tanah, sedangkan sumur air minum
digali lebih dalam lagi atau di bawah muka air tanah.
Penerapan sumur resapan sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
fungsi sumur resapan bagi kehidupan manusia adalah sebacial pengendali banjir,
melindungi dan memperbaiki (konservasi) air tanah, serta menekan laju erosi.
Sumur resapan dapat dikatakan sebagai suatu rekayasa teknik konservasi air,
berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur
galian dengan kedalaman tertentu. Fungsi utama dari sumur resapan ini adalah sebagai
tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sementara itu,
manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan sumur resapan air di antaranya adalah :
a.
b. mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah,
c. mengurangi atau menahan terjadinya kenaikan air laut bagi daerah yang
berdekatan dengan wilayah pantai,
d.
Keterangan :
Q = debit masuk
= intensitas hujan
= luas atap
FK
(
Keterangan :
H = Kedalaman air (m)
Q = Debit masuk (m3/dt)
F = Faktor geometrik (m)
K = Permeabilitas tanah (m/dt)
R = Radius sumur.
Suatu kawasan perumahan di kota A seluas 50 ha (500 x 100 0m 2) dihuni oleh 2000 KK
(dianggap luasan per KK sama besar). Koefisien permeabilitas daerah tersebut k = 1,5.104 m/dtk. Komposisi luas halaman per KK = 40% dengan C = 0,10, luas atap per KK = 40
% dengan c = 0,95, Luas jalan aspal per KK= 20 % dengan C = 0,95. Kecepatan aliran di
seluruh kapling = 1 m/det sedangkan Tc air dari atap masuk sumur resapan = 2 jam.
Diketahui rumus intensitas hujan kala ulang 2 tahun adalah 7724/(t+41).
a. Berapa debit yang keluar kompleks (kapling) tersebut jika tanpa sumur
resapan?
b. Berapa ukuran sumur resapan jika F=5,5 R?
c. Berapa Besarnya Debit setelah ada sumur resapan
Penyelesaian :
a. Debit yang keluar kompleks (kapling) tersebut jika tanpa sumur resapan.
= 40% . 250 m2
= 100 m2
C = 0,10
Atap
= 40% . 250 m2
= 100 m2
C = 0,95
Jalan aspal
= 20% . 250 m2
= 50 m2
C = 0,95
C komposit=
10002+500 2=1,118 m
Waktu Konsentrasi, ambil V= 1 m/dtk, Tc =18,6 menit Nilai Intensitas hujan adalah
I=
7224
7224
mm
mm
=
=129,6
=130
jam
jam
(t+ 41,0) 18,6+ 41,0
F = 5,5.0,5 = 2,75 m
Maka, kedalaman optimal sumur = H
C komposit =
Luas Kav
No.
(m2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
50
100
150
200
300
400
500
600
700
800
Volume resapan
Ada saluran drainase
pelimpahan
(m3)
1,3-2,1
2,6-4,1
3,9-6,2
5,2-8,2
7,8-12,3
10,4-16,4
13-20,5
15,6-24,6
18,2-28,7
20,8-32,8
Volume resapan
tidak ada saluran drainase
pelimpahan
(m3)
2,1-4
4,1-7,9
6,2-11,9
8,2-15,8
12,3-23,4
16,4-31,6
20,5-39,6
24,6-47,4
28,7-55,3
32,8-63,2
11
12
900
1000
23,4-36,8
26-41
36,8-71,1
41-79
Q=0,278.C.I.A
dimana :
Q
Debit (m3/detik)
0,278
Koefisien aliran
b. Metode Mononobe
dimana :
I
R24
Keterangan :
R24 , dapat diartikan sebagai curah hujan dalam 24 jam (mm/hari)
Contoh kasusnya seperti ini, jika anda ingin mengetahui intensitas curah hujan dari data
curah hujan harian selama 5 menit, pengerjaannya adalah sebagai berikut (jika diketahui
curah hujan selama satu hari bernilai 56 mm/hari) :
_
Ket :
Ubah satuan waktu dari menit menjadi jam. Contoh durasi selama 5 menit menjadi durasi
selama 5/60 atau selama 0,833 jam.
c.
dimana :
IT
RT
Oke, dengan nilai yang sama dengan nilai yang digunakan dalam Metode Mononobe,
maka perhitungan intensitas curah hujan dengan Metode Van Breen, menghasilkan nilai
sebagai berikut :
_
Udah liat kan, ternyata nilai intensitas curah hujan selama 5 menit dengan nilai curah
hujan harian mencapai 56 mm/hari dengan menggunakan Metode Van Breen, nilainya
lebih besar dibandingkan dengan perhitungan intensitas curah hujan menggunakan Metode
Mononobe.
d. Metode Haspers dan Der Weduwen
Metode ini berasal dari kecenderungan curah hujan harian yang dikelompokkan atas
dasar anggapan bahwa curah hujan memiliki distribusi yang simetris dengan durasi curah
hujan lebih kecil dari 1 jam dan durasi curah hujan lebih kecil dari 1 sampai 24 jam (
Melinda, 2007 )
Perhitungan intensitas curah hujan dengan menggunakan Metode Haspers & der Weduwen
adalah sebagai berikut :
_
dimana :
I
R, Rt
Xt
Dengan nilai contoh yang sama, akan tetapi dengan ditambah dengan durasi 60 menit :