Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MANAJEMEN BENCANA PENGELOLAAN BIDANG KESEHATAN LINGKUNGAN

“TEKNOLOGI PENJERNIHAN AIR CEPAT”

Disusun Oleh :

NABILA TRIANA
181210667

Dosen Pembimbing :

MAHAZA, SKM, MKM

SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Penjernihan Air

Penjernihan air yaitu suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran
yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang
dihasilkan tidak mengandung bakteri (steril) dan rasa serta aroma air.

Proses Penjernihan air bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor atau untuk
memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar persyaratan kualitas air seperti :

 Menghilangkan gas-gas terlarut


 Menghilangkan rasa yang tidak enak
 Membasmi bakteri patogen yang sangat berbahaya
 Mengelolah agar air dapat digunakan untuk rumah tangga dan industry
 Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan dan korosif pada pipa
atau saluran air lainnya.

B. Teknologi Penjernihan Air Cepat

Sejak tahun 1940-an , orang - orang banyak memakai teknologi  proses pertukaran ion
untuk menghilangkan garam-garam/padatan yang terlarut di dalam air agar air tersebut dapat
menjadi jernih. Teknologi pertukaran ini melibatkan resin-resin penukar kation dan anion di
mana mereka menyerap beberapa kation anion dan baru dilepaskan saat proses regenerasi.
Orang awam banyak mengenalnya sebagai proses demineralisasi ( jika ion positif dan negatif
di hilangkan semuanya) atau softener (jika memurnikan air kapur).

Mendekati tahun 1970, orang mulai membicarakan teknologi membran terutama untuk


mengolah air laut menjadi air tawar dan terkini teknologi membran di pakai untuk proses
pengolahan limbah juga dan proses2 lainnya. Hal ini merupakan tujuan untuk menciptakan
teknologi penjernihan air bersih beberapa teknologi membran yang terkenal ada beberapa jenis
yaitu:
1. Ultrafiltrasi (UF)

Ultrafiltrasi salah satu pengolahan air laut terbaik. Membran ultrafiltrasi adalah
teknik penyaringan air laut dengan menggunakan membran untuk menghilangkan zat
terlarut dengan bobot molekul tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan
tersuspensi dari air laut.  Membran ultrafiltrasi semipermeabel dipakai untuk
memisahkan makromolekul dari larutan. Proses pemisahan menggunakan membran
ultrafiltrasi biasanya digunakan di bidang industri dan penelitian untuk penjernihan
air karena ukuran yang dapat diolah adalah air pekat yang mengandung
makromolekul yang memiliki berat atom sekitar 103-106 Da (1 Da = 0,000714
gram). Pengolahan menggunakan ultrafiltrasi pada umumnya menggunakan
membran berukuran 0.001 mikron – 0.01 mikron.
Proses membran Ultrafiltrasi (UF) merupakan upaya pemisahan dengan
membran yang menggunakan gaya dorong beda tekanan yang sangat dipengaruhi
oleh ukuran dan distribusi pori membran .Proses pemisahan terjadi pada partikel-
partikel dalam rentang ukuran koloid. Membran ultrafiltrasi ini beroperasi pada
tekanan antara 1-5 bar dan batasan permeabilitasnya adalah 10-50 l/m2.jam.bar.
Terapan teknologi membran ultrafiltrasi adalah untuk dapat menghasilkan air bersih
dengan syarat kualitas air minum, untuk mengolah air gambut dan limbah emulsi
minyak, untuk proses pengolahan minuman isotonik air kelapa.
2. Reverse Osmosis (RO)

Metoda Reverse Osmosis (RO) dikembangkan sejak tahun 1950an dalam rangka
mencari metoda yang ekonomis untuk desalinasi air laut. Metoda ini yang juga
dikenal sebagai “hyperfiltration”  ini kemudian terus dikembangkan untuk
membuang hampir semua kontaminan dari air yang akan diolah. Teknologi ini
dipakai pada pesawat ruang angkasa, perlengkapan perang negara-negara maju,
penyediaan air pada bencana alam, dan lain-lain.
Reverse Osmosis mampu untuk menyingkirkan beragam kontaminan aestetik
yang menimbulkan rasa yang tidak sedap, warna, dan problim bau seperti rasa asin
atau rasa soda yang disebabkan oleh chlorides atau sulfat.

Unit RO secara efektif mampu menyingkirkan semua jenis bakteri dan virus.
Besarnya pori dari membran RO mencapai 0.0001 Mikron (ukuran bakteria 0.2
sampai 1 Mikron, dan virus antara 0.02 sampai 0,4 Mikron).Unit RO mampu untuk
menyingkirkan sebagian besar bahan kimia non organik seperti garam, metal, dan
mineral.RO  efektif untuk menyingkirkan kontaminan yang menyangkut kesehatan
seperti arsenic, asbestos, atrazine (herbisida/pesticida), fluoride, lead, mercury,
nitrate, dan radium, dan lain-lain.

Dengan kemampuannya tersebut, Reverse Osmosis merupakan teknologi


pengolahan air yang sangat umum digunakan guna menghasilkan air yang berkualitas
tinggi.

Proses Reverse Osmosis dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada air yang
dialirkan melalui membran semi permeable dimana pemisahan ion terjadi. Dengan
pemisahan ion, molekul air membentuk barier yang memungkinkan molekul air
lainnya untuk liwat dan menghalangi liwatnya hampir semua kontaminan. Tingkat
penolakan kontaminan ini berkisar antara 85-95% yang tergantung pada kualitas
awal dari air yang diolah.

Dari beragam teknologi penjernihan air minum diatas dapatlah disimpulkan  bahwa
banyak teknologi dan metoda yang efektif untuk menyingkirkan sejumlah
kontaminan, tapi tidak ada teknologi tunggal yang dapat menyingkirkan semua
kontaminan.

Teknologi yang spesifik atau kombinasi dari beberapa teknologi biasanya digunakan
untuk mengatasi tuntutan permasalahan kualitas air baku yang akan diproses  menjadi
air minum.Dengan kombinasi teknologi ini  proses penjernihan akan dilakukan
melalui beberapa tahapan (multi-staging).

Setiap tahapan berfungsi guna membuang kontaminan tertentu.Teknologi yang


digunakan pada setiap tahapan, serta jumlah tahapan akan menentukan kualitas air
yang dihasilkan.Teknologi Reverse Osmosis ini dapat diterapkan pada berbagai skala
penggunaan yang dibutuhkan seperti untuk skala perkotaan, industri, maupun rumah
tangga.

3. Elektrodialisis
Dikarenakan ketersedian dari air bersih, terutama yang dapat dimimun, menjadi
suatu hal yang sangat penting pada berbagai daerah di belahan dunia, peneliti
mencari cara baru untuk memproses air garam, air payau, atau air yang tercemar.
Lalu terbentuklah elektrodialisi yakni memisahkan ion atau molekul dengan
filter/membran yang menyebabkan membran menjadi tersumbat, atau dengan cara
mendidihkan air hingga air menjadi uap dan terpisah dari larutan garam yang tentu
saja mengkonsumsi energi dalam jumlah besar.

Metode elektrodialisis, memisahkan air dari larutan garam dengan penggunaan


elektroda dan 2 membran

Metode baru yang diteliti oleh tim MIT tersebut disebut dengan elektrodialisis
kejut. Air mengair melalui material berpori, terbuat oleh gelas yang berlubang
dengan ukuran pori 0,8-1,4 um dan posorsitas 0,31 , disebut dengan sebuah frit,
kemudian elektrode yang ditumpuk (sandwitch) pada material berpori pada masing-
masing sisi. Ketika arus elektrik mengalir melalui sistem, air garam dibagi kedalam
daerah dimana konsentrasi garam bernilai tinggi. Dengan arus lsitrik yang dinaikkan
pada titik tertentu, hal tersebut menghasilkan gelombang kejut diantara dua zona,
secara cepat membagi aliran air, membuat air yang bersih dan air garam terpisah
dengan pemisahan fisis sederhana ditengah aliran.

Anda mungkin juga menyukai