Anda di halaman 1dari 10

19 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No.

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU DENGAN


MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PLASMA

Tuhu Agung R., Hanry Sutan Winata


Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa Timur
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294
e-mail : tuhuagung@yahoo.co.id

ABSTRAK

Air limbah industri tahu adalah salah satu jenis industri yang membuang hasil pengolahan limbah cair
dan padat nya baik secara langsung maupun tidak langsung ke badan air, dimana didalam proses produksi
tahu banyak sekali membutuhkan air untuk proses produksinya. Sehingga diperlukan pengolahan air
limbah, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi plasma. Plasma dibuat dengan pemanfaatan
tegangan listrik, yaitu dengan menghadapkan dua elektroda. Dengan memberikan tegangan listrik searah
yang cukup tinggi, yaitu < 10 kV. Teknologi plasma dalam limbah cair merupakan loncatan-loncatan ion,
loncatan ini membentuk spesies aktif (OH, O, H, H 2 O 2 ) yang memiliki sifat radikal dimana mudah
bereaksi dengan senyawa organik tanpa terkecuali. Pengolahan limbah cair industri tahu dengan
menggunakan proses teknologi plasma dilakukan dengan beberapa variasi waktu kontak antara 10 sampai
160 menit dan luas penampang antara 18 cm2 sampai 90 cm2. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian
ini, yaitu pada waktu kontak 160 menit dan luas penampang 90 cm2 yang menghasilkan penyisihan COD
75.29 % dan TSS sebesar 77.27 %. Dengan konstanta yang paling tinggi yaitu 0.000003 untuk penyisihan
COD dan dengan konstanta yang paling tinggi yaitu 0.000009 untuk penyisihan TSS.

Kata kunci : COD dan TSS, Tegangan Listrik, Teknologi Plasma

ABSTRACT

Waste water tofu industrial are one of kind industrial throwing result of liquid waste treatment and solid
either directly and also indirect to water, where in tofu process production a lot of need water for process
of production. Industrial waste resulted from production process are solid and liquid, but liquid waste
tofu industrial has level of bigger pollution compared with level of solid waste. So required waste water
treatment, one of them is using by plasma technology. Plasma is made with voltage exploiting, that is by
confronting two electrodes. By giving concurrent voltage that is enough is height, that is < 10 kv. Plasma
technology in waste liquor is ion hops, this hop forms active species ( OH, O, H, H2O2) what measures
up to radical where easy to react with organic compound without aside. Waste treatment melted industry
to know by using plasma technology process is done with a few various resident time between 10 minutes
to 160 minutes and cross-area between 18 cm2 to 90 cm2. Best result obtained from this research, when
remaining 160 minutes and cross-area 90 cm2 yielding exclusion of COD 7529 % and TSS 7727 %. With
konstanta which is highest that is 0000003 for exclusion of COD and with konstanta which is highest that
is 0000009 for exclusion TSS.

Keyword : COD and TSS, Voltage, Plasma Technology.


Pengolahan Air Limbah Industri Tahu (Tuhu Agung R dan Hanry Sutan Winata) 20

PENDAHULUAN spesies aktif yang dihasilkan dapat


menguraikan hampir seluruh senyawa
Industri Tahu merupakan salah
organik yang terkandung dalam air
satu industri yang menghasilkan limbah
limbah.
organik. Limbah industri tahu yang
dihasilkan dapat berupa limbah padat TINJAUAN PUSTAKA
dan cair, tetapi limbah cair memiliki
tingkat pencemaran lebih besar dari Limbah tahu adalah limbah yang
pada limbah padat. Bahan utama dihasilkan dalam proses pembuatan
pembuatan tahu adalah kedelai, dimana tahu maupun pada saat pencucian
tahu adalah suatu olahan dari ekstrak kedelai. Limbah yang dihasilkan berupa
kedelai yang dilakukan dengan limbah padat dan cair. Limbah padat
penambahan asam cuka. Limbah tahu industri tahu belum dirasakan
banyak mengandung protein dan dampaknya karena limbah padat
karbohidrat tinggi sehingga industri tahu bisa dimanfaatkan sebagai
pembusukan oleh mikro organisme pakan ternak.
pembusuk sangat mudah terjadi. Air banyak digunakan sebagai
Selama ini teknologi yang sudah bahan pencucian dan merebus kedelai
ada untuk pengolahan air limbah tahu untuk proses produksinya. Akibat dari
yaitu pengolahan menggunakan metode banyak nya pemakaian air dalam proses
secara kimia, dan biologi. Pada pembuatan tahu maka limbah cair yang
umumnya Pengolahan secara kimia, dan dihasilkan juga cukup besar. Limbah
biologis masih mempunyai kekurangan cair industri tahu memiliki beban
untuk mengolah air limbah. Pengolahan pencemar yang tinggi. Pencemaran
air limbah secara kimia mengakibatkan limbah cair industri tahu berasal dari
pencemaran baru yang berasal dari bekas pencucian kedelai, perendaman
bahan kimia, selain itu bahan baku kedelai, air bekas pembuatan tahu dan
proses pengolahan secara kimia lebih air bekas perendaman tahu.
mahal, sedangkan pengolahan yang Air limbah tersebut mengandung
menggunakan proses secara biologi bahan organik, bila langsung dibuang
dibutuhkan lahan yang cukup luas dan kebadan air penerima tanpa ada nya
waktu yang cukup lama untuk proses pengolahan maka akan
mendegradasi air limbah. menimbulkan pencemaran, seperti
Untuk mengatasi kekurangan menimbulkan rasa dan bau yang tidak
pada proses pengolahan limbah yang sedap dan berkurangnya oksigen yang
sudah ada maka dapat digunakan terlarut dalam air sehingga
teknologi plasma. Teknologi ini mengakibatkat organisme yang hidup
termasuk dalam green teknologi karena didalam air terganggu karena
tidak menggunakan bahan kimia dan kehidupannya tergantung pada
dengan teknologi tersebut pengolahan lingkungan sekitarnya. Pencemaran
limbah lebih cepat, tidak membutuhkan yang dilakukan terus menerus akan
lahan yang luas serta hasil akhir yang mengakibatkan mati nya organisme
ramah lingkungan. Teknologi plasma yang ada dalam air, menginggat air
untuk mengolah limbah cair memiliki berubah kondisinya menjadi anaerob.
banyak kelebihan dibanding dengan (Astuti,2007)
cara konvensional, mikrobiologi Menurunnya kadar oksigen yang
maupun membran filtrasi. Proses terlarut dalam air berati kondisi
penguraian senyawa organik oleh pencemaran didalam air semakin
plasma berlangsung sangat cepat serta meningkat, maka diperlukan
21 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

pencegahan pencemaran akibat limbah Hidroksil radikal yaitu sepesies aktif


cair industri tahu agar habitat dan yang memiliki sifat radikal, dimana
kehidupan air yang ada disekitar mudah bereaksi dengan senyawa
lingkungan tetap terlindungi (Farid, organik apa saja tanpa terkecuali,
2008). terutama senyawa-senyawa organik
yang selama ini sulit atau tidak dapat
Teknologi Plasma Untuk diuraikan dengan metode mikrobiologi
Pengolahan Limbah Cair atau membran filtrasi (Anto TS, 2002).
Plasma ini biasanya dibentuk Secara umum ozon sebagai
dengan memanfaatkan tegangan listrik, oksidator yang paling kuat setelah
yaitu dengan menghadapkan dua kutub radikal hidroksida, dapat dimanfaatkan
elektroda dengan memberikan tegangan dengan baik untuk mendegradasi
listrik searah yang cukup tinggi yang senyawa-senyawa organik,
nantinya akan menghasilkan loncatan menghilangkan warna dan bau, ataupun
ion. Ion positif dan negatif yang rasa( Bismo.S., 2008 ). Sedangkan
dihasilkan bergerak bebas mengikat elektron beam adalah elektron hasil
elektron-elektron. Teknologi ini pemanasan dengan menggunakan
menguraikan, membersihkan, dan tidak medan listrik beda potensial atau
mengendapkan. Kimia pun terurai tegangan yang relatif tinggi sehingga
sehingga tidak ada endapan lain, diperoleh elektron berenergi. Elektron
hasilnya air akan menjadi bersih.Ozon tersebut digunakan untuk meradiasi
sendiri dapat dibuat menggunakan pengolahan air limbah, interaksi antara
teknologi plasma. Dewasa ini teknologi radiasi berupa elektron beam dengan air
plasmalah yang paling banyak akan menghasilkan molekul terionisasi
dipergunakan untuk membuat ozon yang selanjutnya akan terbentuk spesies
(Anonim, 2009). reaktif (OH, H dan H 2 O atau O 2 )
Plasma juga disebut gas spesies tersebut bereaksi dengan zat
terionisasi adalah keadaan benda fase terlarut serta menguraikannya (Cristina
gas berenergi, yang sering disebut M., 2010).
sebagai zat keempat. Hasilnya adalah
sebuah koleksi ion dan elektron yang Plasma
tidak lagi terikat satu sama lain. Karena Plasma adalah zat keempat
partikel-partikel ini terionisasi selain zat klasik padat, cair, dan gas. Zat
(bermuatan). plasma ini bukanlah plasma seperti kata
Oleh karena itu beberapa negara plasma darah, kata yang paling umum
maju telah mengembangkan teknologi digunakan berkaitan dengan plasma di
baru untuk pengolahan limbah. bidang biologi. Plasma zat keempat ini
Teknologi itu memanfaatkan loncatan ditemukan pada tahun 1928 oleh ilmuan
ion dan bentuknya dapat beragam, Amerika, Irving Langmuir dalam
misalnya dengan Advanced Oxidation eksperimenya melalui lampu tungsten
Processes (AOP) atau teknologi filament.
oksidasi lanjutan. Dimana Advanced Plasma dibuat dengan
Oxidation Processes adalah satu atau pemanfaatan tegangan listrik, yaitu
kombinasi dari beberapa proses seperti dengan menghadapkan dua elektroda
Ozone, electron beam, sono chemistry, diudara bebas. Udara adalah isolator,
electrical discharge ( plasma ) serta materi yang tidak menghantarkan
beberapa proses lainnya untuk listrik, namun apabila kedua elektroda
menghasilkan hidroksil radikal. tersebut diberikan tegangan listrik yang
Pengolahan Air Limbah Industri Tahu (Tuhu Agung R dan Hanry Sutan Winata) 22

cukup tinggi, yaitu < 10 kV maka sifat Plasma dalam air juga berperan dalam
konduktor akan muncul pada udara berbagai proses pengoksidasian
tersebut. Bersamaan dengan itu pula senyawa organik ( Bismo.S., 2008 ).
maka tegangan listrik mulai mengalir Aksi reaksi yang terjadi pada ion
(electrical dicharge) fenomena ini dan elektron dalam plasma di dalam
disebut electrical breakdown. Semakin limbah cair industri tahu berlanjut
besar tegangan listrik yang diberikan dengan terbentuknya sinar ultraviolet
pada elektroda maka semakin besar pula dan shockwave, akibat ion dan elektron
ion dan elektron bebas yang terbentuk. yang dihasilkan teknologi plasma
Singkatnya plasma adalah kumpulan mempunyai energi yang sangat tinggi
elektron bebas, ion bebas, dan atom maka air (H 2 O) akan terurai dan
bebas. Pada tahun 1833, Faraday menghasilkan spesies aktif seperti OH,
menunjukkan bahwa jumlah zat-zat O, H dan H 2 O 2 (Anonim, 2006).
yang teroksidasi dan tereduksi pada • H 2 O menjadi OH- dan H 2
elektroda-elektroda berbanding lurus 2H 2 O+2e-
dengan waktu dan jumlah kuat arus 2 OH- + H 2
yang melalui sel tersebut. • H 2 O menjadi H 2 O 2
Teknologi plasma dapat 2H 2 O
langsung digunakan dalam proses H 2 O 2 + 2H+ + 2e-
pengolahan limbah organik, dan apabila • H 2 O menjadi O 2
air limbah mengandung logam maka 2H 2 O 4H+
akan terjadi gumpalan atau + O 2 + 4e-
pembentukan flok pada waktu proses
pengolahan yang merupakan proses Spesies aktif tersebut merupakan
destabilisasi. Salah satu cara pembuatan oksidan kuat yang dapat mengoksidasi
plasma dalam air, pembuatan plasma berbagai senyawa organik sekaligus
dalam air hampir sama dengan membunuh bakteri dalam limbah cair
pembuatan plasma diudara. Plasma tersebut, spesies aktif tersebut kemudian
dalam air menyebabkan timbulnya bereaksi dengan unsur karbon (C),
berbagi reaksi fisika dan kimia, seperti hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N),
sinar ultra violet, shockwave, spesies sulfur (S) yang terdapat dalam limbah
aktif (OH, O, H, H 2 O 2 ) serta termal cair industri tahu tersebut. Tumbukan
proses. elektron dan ion dengan molekul
Banyaknya reaksi fisika dan molekul mengakibatkan terjadi reaksi
kimia yang dihasilkan oleh plasma, kimia melalui oksidasi dan reduksi
menjadikan teknologi ini dapat (Anonim, 2006).
merangkum beberapa proses yang 2 C + O2 2 CO
dibutuhkan dalam proses pengolahan 2 CO + O 2 2 CO 2
limbah organik. Sinar ultraviolet yang + -
H + OH H2O
dihasilkan mampu mengoksidasi 2H 2 + O 2 2 H2O
senyawa organik sekaligus membunuh OH + OH H2O2
bakteri yang terkandung dalam air 2 H+ + 2 e- H2
limbah. Shockwave yang ditimbulkan N2 + O2 2 NO
mampu menghasilkan spesies aktif yang Zat yang terbentuk dari reaksi
merupakan oksidan kuat yang dapat plasma dengan bahan organik limbah
mendegradasi berbagai senyawa cair industri tahu tersebut berupa gas.
organik sekaligus membunuh bakteri Apabila zat hasil reaksi berfasa gas
yang terkandung dalam air limbah. maka akan keluar gelembung-
23 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

gelembung gas disekitar batang katoda 2. Waktu kontak (menit) :


yang kemudian akan bergerak keatas 10 20 40 80 160
permukaan air, jadi semakin banyak gas
yang keluar dan kotoran yang Alat-alat yang Digunakan
mengendap pada pengolahan limbah
cair industri tahu menggunakan
teknologi plasma, maka kandungan
COD dan TSS dalam limbah cair
tersebut juga akan berkurang.

Kinetika Reaksi
Kinetika reaksi adalah suatu 1. C = Condensator
cabang ilmu kimia yang mempelajari 2. D = Double Voltage (AC 220 Volt
mekanisme reaksi, yaitu bagaimana dirubah menjadi DC 10000 volt).
reaksi itu berlangsung dan kecepatan 3. Z = Jarak Elektroda
terjadinya reaksi. Kecepatan merupakan 4. Fuse
pengurangan setiap satuan jumlah 5. Reaktor.
berlangsungnya reaksi dan itu 6. Elektroda Karbon.
tergantung pada jenis reaksi.
Kinetika suatu reaksi dapat Prosedur Penelitian
ditentukan dengan cara mengikuti Air limbah dilakukan analisa
perubahan selama terjadinya reaksi. awal COD dan TSS, untuk melakukan
Dengan menganalisa campuran reaksi proses teknologi plasma kemudian air
dalam selang waktu tertentu, maka limbah di dimasukkan kedalam reaktor
konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi sebanyak 1 liter kemudian rectifier
dapat dihitung. Selanjutnya dari data- dihubungan dengan arus listrik, dan
data yang diperoleh tersebut kinetika selanjutnya elektroda dihubungkan
reaksi dapat ditentukan. dengan rektifier. Elektroda dihubungan
pada kutub positif dan di hubungkan
METODE PENELITIAN pada kutub negatif, kemudian dialiri
Bahan yang akan dipakai dalam listrik sesuai peubah yang ditetapkan
penelitian ini adalah limbah cair industri dengan ketentuan waktu proses
tahu, UD. Adi Jaya Surabaya. disesuaikan dengan waktu yang telah
Parameter limbah yang akan di analisa ditetapkan. Hasil dari penelitian lalu
adalah COD dan TSS. disaring dalam kertas saring kemudian
Variabel yang Dipakai dianalisa terhadap COD,dan dari hasil
penelitian lalu dianalisa terhadap TSS.
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan 2 kondisi yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikerjakan yaitu kondisi tetap dan Penelitian ini dilakukan
peubah yang dijalankan. menggunakan sampel air limbah yang
Kondisi Tetap berasal dari proses industri tahu UD Adi
Jaya Surabaya. Sebelum dilakukan
1. Tegangan (volt) : 10000 penelitian air limbah dianalisa terlebih
2. Volume air limbah (ml) : 1000 dahulu untuk mengetahui kadar
Peubah yang Dijalankan cemarnya.

1. Luas Penampang Elektroda (cm2):


18 36 54 72 90
Pengolahan Air Limbah Industri Tahu (Tuhu Agung R dan Hanry Sutan Winata) 24

Tabel 1. Analisa Awal Limbah Cair dan semakin luas penampang yang
Industri Tahu dipakai maka semakin cepat reaksi yang
Parameter Beban (mg/lt) terjadi pada proses teknologi plasma
COD 6400 untuk mengolah limbah cair tahu.
Pengolahan limbah cair industri
TSS 2800
tahu dengan menggunakan proses
PH 4.2 teknologi plasma telah dilakukan di
Sumber : Data Primer Laboratorium Riset Teknik Lingkungan
dengan melalui beberapa tahapan yaitu
Pengolahan limbah cair industri pengolahan limbah dilakukan proses
tahu dengan menggunakan proses dengan menggunakan teknologi plasma
teknologi plasma ini menggunakan yang kemudian dilanjutkan dengan
tegangan listrik kurang lebih 10kv dan penyaringan dengan menggunakan
memasang kedua elektroda secara kertas saring. Diperlukannya
berhadapan yang dialiri oleh listrik penyaringan setelah proses pengolahan
secara berhadapan pada jarak tertentu. limbah cair tahu karena adanya karbon
Teknologi plasma dapat langsung akibat terjadinya proses karbonisasi,
digunakan dalam proses pengolahan karbonisasi merupakan suatu proses
limbah organik yang nantinya akan untuk menkonversi bahan organik
menghasilkan spesies aktif seperti ( OH, menjadi arang. Pada proses karbonisasi
O, H, H 2 O 2 ). Menurut Bismo, spesies akan melepaskan zat yang mudah
aktif itu merupakan oksidan kuat yang terbakar seperti CO, CH 4 , H 2, methana
dapat mengoksidasi berbagai senyawa serta zat yang tidak terbakar seperti
organik sekaligus membunuh bakteri CO 2 dan H 2 O. Gas-gas yang dilepaskan
yang terkandung dalam air limbah. pada proses ini mempunyai nilai kalor
Plasma dalam air juga berperan dalam yang tinggi. Pengolahan limbah cair
berbagai proses penguraian senyawa industri tahu dengan menggunakan
organik. Dalam pemilihan variabel proses teknologi plasma dilakukan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan dengan beberapa variasi waktu kontak
variable pengaruh waktu kontak dan dan luas penampang, kemampuan
luas penampang elektroda pada saat penyisihan COD dan TSS pada variasi
proses berlansung. Karena semakin waktu kontak dan luas penampang yang
lama waktu kontak pada saat proses dapat ditunjukkan pada gambar 1.,
teknologi plasma maka akan gambar 2. gambar 3 dan gambar 4.
menghasilkan jumlah elektron bebas, sebagai berikut:
ion bebas, atom bebas yang dihasilkan

Luas Penampang
80 Elektroda
70
Penyisihan COD (%)

60 18 cm2
50 36 cm2
40 54 cm2
30 72 cm2
20 90 cm2
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Waktu Kontak (menit)

Gambar 1. Hubungan antara Waktu Kontak (menit) dengan Penyisihan COD (%)
pada Berbagai Luas Penampang Elektroda
25 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

Pada waktu kontak 10 menit dalam processes pada penguraian senyawa


reaktor plasma dalam air memberikan organik dalam air limbah dapat
hasil yang relatif rendah sedangkan berlangsung. Dengan memberikan
pada waktu kontak 160 menit dalam waktu kontak yang cukup untuk proses
reaktor memberikan hasil yang paling dalam reaktor, maka akan memperbesar
besar terhadap penyisihan COD jumlah ion bebas, elekton bebas, dan
dikarenakan semakin lama waktu atom bebas yang dihasilkan oleh plasma
kontak yang diberikan untuk proses, dalam air. Ion bebas, elektron bebas dan
maka kemampuan penyisihan COD atom bebas yang dihasilkan sangat
semakin meningkat. Hal ini terjadi berperan dalam mengoksidasi senyawa
karena adanya kontak yang cukup lama organik yang terkandung dalam air
antara air limbah dengan elektroda, limbah.
sehingga terjadi advanced oxidation

Luas Penampang
Elektroda
100
Penyisihan TSS (%)

18 cm2
80
36 cm2
60 54 cm2

40 72 cm2
90 cm2
20

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Waktu Kontak (menit)

Gambar 2. Hubungan antara Waktu Kontak (menit) dengan Penyisihan TSS(%)


pada Berbagai Luas Penampang Elektroda
Dari gambar 4.2. Menunjukkan besar. Secara tidak langsung hal ini
bahwa dengan bertambahnya waktu akan memberikan penurunan polutan
kontak air dalam reaktor memberi organik yang semakin meningkat,
penyisihan TSS yang relatif tinggi. sehingga penyisihan TSS oleh plasma
Semakin lama waktu yang diberikan dalam air akan bertambah besar pula
untuk advanced oxidation processes seiring bertambahnya waktu reaksi air
oleh plasma dalam air akan semakin limbah dalam reaktor.

80 Waktu kontak
Penyisihan COD (%)

70
60 10 menit
50 20 menit
40 40 menit
30
80 menit
20
160 menit
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Luas Penampang (cm2)

Gambar 3. Hubungan antara Luas Penampang Elektroda (cm2) dengan


Penyisihan COD (%) pada Berbagai Waktu Kontak (menit)
Pengolahan Air Limbah Industri Tahu (Tuhu Agung R dan Hanry Sutan Winata) 26

Dari hasil yang diperoleh dari senyawa organik yang ada didalam air
gambar 4.3 terjadi suatu kenaikan limbah tahu.karena pada luas
kemempuan penyisihan terhadap COD. penampang yang kecil dan waktu yang
Pada luas penampang 18 cm2 terlihat singkat elektroda sedikit menghasilkan
penyisihan terhadap COD terlihat ion bebas, elektron bebas dan atom
sangat kecil hal ini disebabkan karena bebas, sehingga advanced oxidation
proses plasma yang terjadi didalalam air processes belum berlangsung secara
belum optimal untuk mengoksidasi sempurna.

Waktu Kontak
100
Penyisihan TSS (%)

10 menit
80
20 menit
60 40 menit
40 80 menit
160 menit
20

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Luas penampang (cm2)

Gambar 4. Hubungan antara Luas Penampang Elektroda (cm2) dengan


Penyisihan TSS (%) pada Berbagai Waktu Kontak (menit)
Pada luas penampang 90 cm2 terjadi shockwave dan yang paling penting
penyisihan COD dan TSS yang banyak dihasilkan spesies aktif seperti
tertinggi dibandingkan dengan luas OH, O, H dan H 2 O 2 yang merupakan
penampang yang lain. Hal ini oksidan kuat yang dapat mendegradasi
dikarenakan dengan luas penampang 90 berbagai senyawa organik sekaligus
cm2 terjadi proses plasma dalam air membunuh bakteri dalam limbah cair
banyak menghasilkan ion bebas, tersebut, spesies aktif tersebut kemudian
elektron bebas, dan atom bebas.. bereaksi dengan unsur C, H, O, N, S
Reaksi yang terjadi pada ion yang terdapat dalam limbah cair industri
dan elektron dalam plasma di dalam tahu tersebut, kemudian mengubah serta
limbah cair tahu berlanjut dengan menguraikannya.
terbentuknya sinar ultraviolet,
Pengaruh Waktu Kontak Terhadap Nilai Konstanta Degradasi Pada Penyisihan COD
y = 0.000003x + 0.0003
R2 = 0.8789

0.0008
Konsentrasi COD
0.0007
0.0006 6400
0.0005 6400
1/CA

0.0004
6390
0.0003
6370
0.0002
0.0001
6370
0 Linear (6370)
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
w aktu (m enit)

Gambar 5. Pengaruh Waktu Kontak Terhadap 1/CA pada Penyisihan COD


27 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 2

Seperti terlihat pada gambar 4.5 DAFTAR PUSTAKA


dapat dilihat bahwa harga K yang Bismo.S.,dkk, 2008,”Studi Awal
paling besar yaitu 0.000003 memiliki Degradasi Fenol Dengan Teknik
kecenderungan kenaikan penyisihan Ozonisasi di Dalam Reactor
COD [1 / CA] yang signifikan yaitu Annular, Universitas Indonesia,
mulai dari waktu kontak 10 menit Jakarta.
memiliki nilai [1 / CA] = 0.00029, waktu Cristiana.M., Mu’nisatun., Saptaaji.R.,
kontak 20 menit memiliki nilai [1 / CA]
Marjanto.D, 2010,”Studi
Pendahuluan Mengenai
= 0.00036, waktu kontak 40 menit Degradasi Zat Warna Azo
memiliki nilai [1 / CA] = 0.00044, waktu Dalam Pelarut Air
kontak 80 menit memiliki nilai [1 / CA] Menggunakan Mesin Berkas
= 0.00051, dan waktu kontak 160 menit Elektron 350 keV/10mA,
memiliki nilai [1 / CA] = 0.00067. Sekolah Tinggi Teknologi
Nuklir, Yogyakarta
sedangkan pada harga K yang paling
Effendi Hefni, 2003, Telaah Kualitas
kecil yaitu 0.0000005 memiliki
Air Bagi Pengelolaan Sumber
kecenderungan kenaikan penyisihan
COD [1 / CA] yang kurang signifikan
Daya dan Lingkungan Perairan,
Hal 63-66, kanisius, Jogyakarta.
yaitu mulai dari waktu kontak 10 menit Indira P, 2006, Anto Ts dan teknologi
memiliki nilai [1 / CA] = 0.00016, waktu plasma,
kontak 20 menit memiliki nilai [1 / CA] Kompas, www.kompas.com,
= 0.00017, waktu kontak 40 menit 18/9/2009.
memiliki nilai [1 / CA] = 0.00019, waktu Levespiel Octave, 1972,”Chemical
kontak 80 menit memiliki nilai [1 / CA]
Reaction Engineering”, Second
Edition, Hal 45-49, John Wiley
= 0.00022, dan waktu kontak 160 menit sonc, New York
memiliki nilai [1 / CA] = 0.00023. Mulyadi, 2006, Pengolahan Limbah cair
Industri Tahu Dengan Teknologi
KESIMPULAN Plasma, Jurusan Teknik
1. Pengolahan limbah cair industri Lingkungan FTSP UPN
tahu dengan menggunakan “Veteran” Jawa Timur,
teknologi plasma yang dilakukan Surabaya.
secara batch dapat menurunkan Sugiarto Anto, 2002, Atasi Polusi
kadar COD menjadi 75.29%. dengan Plasma,
2. Pengolahan limbah cair industri www.pengolahan limbah
tahu dengan menggunakan cair.com, 18/9/2009.
teknologi plasma yang dilakukan Sugiarto Anto, 2009. Pengolahan Air
secara batch dapat menurunkan Limbah Dengan Teknologi
kadar TSS sebesar 77.27%. Hal ini Bersih, www.pengolahan limbah
terjadi pada waktu reaksi 160 menit cair.com, 18/9/2009.
dengan menggunakan luas Farid., 2008, Pengaruh Perubahan Kuat
2
penampang elektroda 90 cm . Arus Listrik Terhadap
3. Nilai konstanta terbesar pada Penyisihan Bahan Organik
konsentrasi COD 6370 mg/lt untuk Limbah Cair Industri Tahu
penyisihan COD adalah 0.000003 Dengan Proses Plasma, Jurusan
Teknik Lingkungan FTSP UPN
Pengolahan Air Limbah Industri Tahu (Tuhu Agung R dan Hanry Sutan Winata) 28

“Veteran” Jawa Timur,


Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai