PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengolahan Sewage Treatment Plant di mall Jatiland
2. Proses Sewage Treatment Plant (Extended aeration system)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengolahan Sewage Treatment Plant di mall Jatiland
2. Untuk mengetahui proses Sewage Treatment Plant (Extended aeration system)
2
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian Air Limbah
Menurut Ehless dan Steel, air limbah atau air buangan adalah sisa air dibuang yang
berasa dari rumah tangga, industry maupun tempat-tampat umum lainnya, dan pada
umumnya mengandung bahn-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan
Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan
sampah cair yang berasal dari daerah pemikiman, perdagangan, perkantoran dan industry,
bersama-sama dengan air tanah, air permukiman dan air hujan yang mungkim ada (Haryoto
Kusnoputranta, 1985).
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa
dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industry,
perhotelan, dan lain sebagainya. Meskipun merupaka air sisa, namun volumenya besar,
karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari
tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemari). Selanjutnya air limbah ini
akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunaka oleh manusia lagi. Oleh karena
itu, buangan ini harus dikelola dan atau dioleh secara baik.
Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dilompokkan
3
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Air limbah rumah tangga terdiri dari
b. Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor, serta
c. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cuci dan kamar mandi,
Campuran faeces dan urine disebut sebagai excreta, sedangkan campuran excreta
dengan air bilangan toilet disebut sebagai black water. Mikroba pathogen banyak
terdapat pada excreta. Excreta ini merupakan cara transport utama bagi penyakit
bawaan.
2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai jenis
bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri,
antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak garam-garam zat pewarna, mineral,
logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengolahan
jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.
3. Air buangan kota praja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari
tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam
jenis air limbah ini sama dengan jenis air limbah rumah tangga. Air limbah rumah
4
dalam pengolahannya. Sebaliknya, limbah industri lebih sulit pengolahannya karena
mengandung pelarut mineral, logam berat, dan zat-zat organic lain yang bersifat
toksik. Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu masyarakat dipengaruhi oleh
a. Kebiasaan manusia
Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang dihasilkan.
Pada sistem kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih
per kapita, sedangkan pada sistem terpisah volume air limbah mencapai rata-
c. Waktu
Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi pada waktu
dalam sehri dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air , yang
menyebabkan aliran air limbah lebih banyak dibandingkan pada tengah hari
yang volumenya sedikit, dan pada malam hari agak meningkat lagi.
Sifat air limbah penting untuk diketahui, karena hal ini akan menentukan pengolahan
yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar dapat
1. Karakteristik fisik
a. Padatan : pada limbah cair terdapat padatan organic dan nonorganik yang
pendangkalan.
5
b. Kekeruhan : kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena
terganggunya cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya koloid dan
suspense.
organik.
d. Suhu : limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air biasa,
2. Karakteristik kimiawi
a. Keasaman : keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan buangan yang
bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka limbah diupayakan
b. Logam berat beracun : Cadmium dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat,
raksa dari industri perhiasan dan jenis logam berat yang lainnya.
ammonia oleh bakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa menyebabkan
permukaan air menjadi pekat sehingga tidak bisa ditembus cahaya matahari.
d. Fenol : salah satu bahan organic yang berasal dari industri tekstil, kertas, minyak
3. Karakteristik bakteriologis
Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan dari peternakan,
6
rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan rumah tangga khususnya dari
terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya
tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak banyak
Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air limbah.
6. Kandungan pH
7. Suhu
Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya dapat
1. Gangguan Kesehatan
7
Air limbah dapat mengandung bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit
bawaan air. Selain itu di dalam air limbah mungkin juga terdapat zat-zat berbahaya
dan beracun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi makhluk hidup yang
mengkonsumsinya. Adakalanya, air limbah yang tidak dikelola dengan baik juga
dapat menjadi sarang vector penyakit (misalnya nyamuk, lalat, kecoa, dan lain-lain).
Air limbah yang dibuang langsung ke air permukaan (misalnya sungai dan danau)
organic yang terdapat dalam air limbah bila dibuang langsung ke sungai dapat
akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Adakalanya, air
pencemaran air tanah. Bila air tanah tercemar, maka kualitasnya akan menurun
Adakalanya air limbah mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan
pigmen warna yang dapat menimbulkan perubahan warna pada badan air penerima.
Kadang-kadang air limbah dapat juga mengandung bahan-bahan yang bila terurai
menghasilkan gas-gas yang berbau. Bila air limbah jenis ini mencemari badan air,
8
4. Gangguan terhadap kerusakan benda
Adakalanya air limbah mengandung zat-zat yang dapat dikonversi oleh bakteri
anaerobik menjadi gas yang agresif seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat proses
perkaratan pada benda yang terbuat dari besi (mis. Pipa saluran air limbah) dan
bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya air tersebut maka biaya
pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian
material.
dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan dalam Baku
Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan tersebut, maka perlu
terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan
rencana pengolahan yang baik. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alamiah
maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya
dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi sedangkan pengolahan air dengan bantuan
peralatan misalnya dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah/ IPAL (Waste Water
Adapun tujuan dari pengolahan air limbah itu sendiri, antara lain:
9
4. Menghilangkan tempat berkembang biaknya bibit dan vektor penyakit.
Sementara itu, sistem pengolahan air limbah yang diterapkan harus memenuhi
persyaratan berikut:
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di dalam
penggunaannya sehari-hari.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah. Ada 5 tahap
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and
memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah
pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah neutralization, chemical
menghilangkan zat terlarut dari limbah yg tak dapat dihilangkan dgn proses fisik.
10
Peralatan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated
thickening gravity or flotation. pada proses ini dilakukan pemisahan secara kimia
Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengolahan menurut
tingkatan. Namun, tidak berarti bahwa semua tingkatan harus dilalui karena pilihan
tingkatan proses tetap bergantung pada kondisi limbah yang diketahui dari hasil
a. Pra-pengolahan (pre-treatment)
11
Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran ±
30×30 cm untuk debit air 100 m2 per jam sudah cukup baik. Untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri sebanyak dua atau tiga
dengan kawat kasa penghalang nyamuk. Saringan tersebut diperiksa setiap hari
dapat berupa padatan terapung atau melayang yang ikut bersama air. Bahan
Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau zat
terdahulu.
padatan melalui penambahan zat kimia. Reaksi yang terjadi akan menyebabkan
berat jenis bahan padatan menjadi lebih besar daripada air. Tidak semua reaksi
pengapungan yang ditujukan untuk bahan kasar yang terkandung dalam air
12
Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk menghilangkan
bahan organik melalui proses oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis ini,
Proses pada tingkat lanjut ini dilakukan melalui proses fisik (filtrasi, destilasi,
a. Penghancuran
d. Sedimentasi
e. Pengapungan
f. Filtrasi
c. Netralisasi
13
e. Sedimentasi (misalnya dengan discrete settling, floculant settling, dan zone
settling)
g. Klorinasi
i. Pembuangan fenol
j. Pembuangan sulfur
a. Kolam oksidasi
c. Trickling filter
d. Lagoon
e. Fakultatif
Sewage Treatment Plant (STP) adalah Sistem pengolahan air limbah domestic. Pada
umumnya STP serin kita jumpai pada pusat bisnis, missal Gedung perkantoran, mallm
maupun rumah sakit dll. Dimana aor limbah harus kita olah agar tidak memcemari
lingkungan sekitar, dan hasil olahan limbah tersebut akan rutin di periksa sample
dengan uji lanoratorium oleh Dinas Lingkungan Hidup Daerah setempat. Untuk
mengetahui apakah terdapat unsur pencemaran atau tidak terhadap lingkungan, dan
tentunya itu sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab pemilik STP tersebut.
14
Pada “system extended aeration” ini mengolah air limbah secara Biologi dengan
terkandung di dalam air limbah tersebut menjadi lebih baik, dan melakukan poses
ke Drainase Kota.
Ada pula kelebihan system ini, air dari olahan bisa di pergunakan kembali (Recycle) untuk
Terdiri dari Screen Chamber, Equalization Tank, Aeration Tank, Sedimentation Tank,
1. Screen Chamber adalah Suatu "Bak" yang dilengkapi dengan screen ( Tipe Basket
kasar seperti kertas tissue, plastik, pembalut, dan lain-lain yang ada dalam air limbah
awal sebelum masuk pada Equalization Tank juga di tambahkan Comunitor untuk
(homogenisasi) aliran air dan kualitas air limbah. Di dalam bak ini juga di suplai
udara dari "air blower" yang berfungsi sebagai pengaduk yang ditransfer
menggunakan diffuser (tipe Air Seal Diffuser), sehingga proses homogenisasi dapat
15
3. Aeration Tank adalah komponen utama dalam sistem ini dimana pada bagian ini
terjadi penguraian zat-zat pencemar (Senyawa Organic). Di dalam Aeration Tank ini,
air limbah di hembus dengan udara sehingga mikro organisme "aerob" yang ada
akan menguraikan zat organic dalam air limbah. Energi yang diperoleh dari hasil
jumlah besar, yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada dalam air
limbah. Penambahan udara dalam air tersebut mempergunakan air blower yang
berfungsi menyuplai udara sehingga tercipta kondisi aerobik. Selain itu, bak aerasi in
Activated Sludge / lumpur aktif ).sebagian lumpur aktif akan di kembalikan kedalam
bak aerasi dan sebagian lagi akan di buang kedalam bak penampung lumpur (sludge
tank). Airlift System yang dipasang pada tanki ini bertujuan mengembalikan/recycle
hembuskan dari air blower. Pengembalian kembali Lumpur aktif dan buih harus
pengendapan lumpur aktif, sedangkan air limbah yang sudah diolah (lebih jernih)
mengalir secara gravitasi melalui gutter masuk kedalam chlorin tank dan sebagian
masuk kedalam Buffer Tank yang selanjutnya masuk kedalam proses Recycle.
16
5. Chlorination Tank adalah Air olahan yang berasal dari proses pengendapan, di
pathogen, kemudian akan mengalir secara gravitasi ke dalam bak effluent (Effluent
Tank).
6. Effluent Tank adalah Bak proses akhir dengan bantuan pompa submersible, air hasil
dipergunakan udara untuk mengaduk , sehingga kondisi aerob tetap terjaga. Bak ini
apabila sudah hampir penuh, harus dibuang dengan menggunakan mobil tinja.
8. Blower Room adalah merupakan ruang kontrol sistem STP, dimana blower control
panel dan pompa dossing serta tanki kimia berada di sini. Setiap
harinya operator STP harus masuk ke dalam ruangan ini untuk pengecekan sistem
9. Water Recycling Plant adalah alat yang terdiri Filter Pump, Sand Filter dan Carbon
berikut :
a. Clear Water Pump merupakan bak penampung air yang telah melalui
b. Filter Pump berfungsi untuk memompa air dari Effluent Tank STP menuju Sand
Filter dan Carbon Filter. Pompa bekerja secara auto berdasarkan Water Level
c. Sand Filter berfungsi untuk mengurangi kekeruhan (turbidity) di dalam air. Media
yang digunakan adalah Silica Sand dan Gravel sebagai support. Sand Filter
17
bekerja secara manual/sistem pencuciannya (backwash) dengan mengubah
posisi valve sesuai instruksi arah valve. Proses backwash di maksudkan untuk
membuang kotoran yang tertahan pada lapisan atas media filter dengan cara
merubah aliran air berlawanan yaitu dari bawah ke atas.dilakukan setiap hari
d. Carbon Filter berfungsi untuk menghilangkan bau warna dan zat organik yang
larut dalam air. Carbon aktif sebagai media filter bekerja dengan
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
3.3 Skema Pengelolahan Air Limbah Jatiland Mall
TOKO/RESTOURAN/
WC
STP 1
MIXING MOTOR
(Awal) DIFLUENT
MOTOR
BAKTERI
Memindahkan ke
MOTOR
awal
BAKTERI
SPT 2
MOTOR
DIFLUENT
LAST
POMPA BLOWER TANK
(Oksigen untuk
bakteri
Keterangan :
ke SPT 2
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Air limbah yaitu kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari
pemukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari industri dan juga air buangan lainnya.
Tujuan dari pengolahan air limbah sendiri untuk menetralkan air dari bahan-bahan
terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, minimalkan bakteri patogen, serta
meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan estetika dan lingkungan sekitar.
4.2 Saran
Air limbah harus sangat diperhatikan pengolahannya karena pada masa sekarang ini
ketersediaan air bersih sangat berkurang. Air limbah yang dibuang sebaiknya di olah terlebih
dahulu sebelum dibuang ke badan air. Pengolahan air sewage treatment plant merupakan
salah satu sistrem pengolahan limbah yang baik karena memanfaatkan bakteri sebagai
pengurai zat berbahaya.
21