“AIR LIMBAH”
DI SUSUN OLEH :
NUR FADILLAH (PO7103123008)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan”.
Pada kesempatan ini kami mengeucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Dasar Dasar Kesehatan Lingkungan : Ibu Dr. Tjitrowati
Djafaar, SKM., M.Kes. yang telah memberikan tugas terhadap saya.
Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita
semua. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………2
1.3 Tujuan……………………………………………………….………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian……………………………………………………………1
2.2 sumber air limbah……………………………………..1
2.3 kerakteristik air limbah……………………………5
2.4 parameter air limbah…………………………..7
2.5 dampak pembuangan air limbah………………………….9
2.6 pengelolaan air limbah……………………..11
2.7 purifikasi air limbah……………………………..11
2.8 air limbah rumah tangga……………………12
2.9 limbah industri…………………17
2.10 limbah rumah sakit………………………….28
2.11 limbah nuklir…………….28
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.
Banyak aspek kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak
penyakit dapat dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh factor-faktor
lingkungan.
Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat , cair, maupun gas,
merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas manusia secara perorangan
maupun hasil aktivitas kegiatan lainnya diantaranya industri, rumah sakit,
laboratorium, reactor nuklir dan lain-lain. Menurut Willgooso (1979) air limbah
adalah water carrying waste from homes, bussines and industries that is mixture
of water and dissolved or suspended solids. Menurut USEPA 1977 wastewater is
water carrying dissolved or suspended solids from homes, farm, bussinesess and
industries. Ada beberapa jenis limbah diantaranya :
1. Limbah rumah tangga
2. Limbah industri
3. Limbah rumah sakit
4. Limbah nuklir
1
1.2.9 purifikasi air limbah
1.2.10 limbah rumah sakit
1.2.11 limbah nuklir
1.3 Tujuan
Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang :
1. Pengertian air limbah, sumber, karakteristik dan parameter air limbah.
2. Mengetahui dampak pembuangan air limbah
3. Mengetahui bagaimana pengelolaan air limbah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air dibuang
yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya,
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu lingkungan hidup.
Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan
dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran
dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman dan air hujan yang
mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985). Dari batasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia,
baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan
sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar, karena
kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia
seharihari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar).
Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan
digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena itu, air buangan ini harus dikelola dan
atau diolah secara baik.
Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),
yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Air limbah
rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu :
3
b. Air seni (urine), umumnya mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor, serta
kemungkinan kecil mikro-organisme.
c. Grey water, merupakan air bekas cucian dapur, mesin cucidan kamar
mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage.
2. Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai
jenis industry akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung di
dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak
garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan
sebagainya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengolahan jenis air limbah
ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang
berasal dari daerah; perkantoran,perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-
zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan jenis air
limbah rumah tangga. Air limbah rumah tangga sebagian besar
mengandung bahan-bahan organik sehingga memudahkan di dalam
pengelolaannya. Sebaliknya, limbah industri lebih sulit pengelolaannya
karena mengandung pelarut mineral, logam berat, dan zat-zat organic lain
yang bersifat toksik. Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
4
b. Penggunaan system pembuangan kombinasi atau terpisah Pada sistem
kombinasi, volume air limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih per
kapita, sedangkan pada sistem terpisah volume air limbah mencapai rata-
rata 25-50 galon per kapita.
c. Waktu
Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi pada
waktu dalam sehri dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung
menggunakan air , yang menyebabkan aliran air limbah lebih banyak
dibandingkan pada tengah hari yang volumenya sedikit, dan pada malam
hari agak meningkat lagi.
Karakteristik air limbah penting untuk diketahui, karena hal ini akan
menentukan pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup.
Secara garis besar dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Karakteristik fisik
Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya
mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya
bervariasi antara 100-500 mg/l. Apabila volume suspensi padat kurang dari
100mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500mg/l disebut
kuat. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan
sabun, bekas cucian beras dan sayur, dan sebagainya.
2. Karakteristik kimiawi
5
sudah mulai membusuk. Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2
golongan, yakni:
3. Karakteristik bakteriologis
limbah.
6
3. Kandungan zat anorganik (mis; P, Pb, Cd, Mg)
6. Kandungan pH
7. Suhu
Pengukuran kadar oksigen dalam air limbah. Berikut beberapa parameter yang
digunakan untuk mengukur kandungan oksigen dalam air limbah.
BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan
proses dekomposisi aerobik terhadap bahan organic dari larutan, di bawah kondisi
suhu tertentu (umumnya 20o) dan waktu tertentu (umumnya 5hari). Hasil
pengukuran BOD dapat dinyatakan dalam mg/l. Kebutuhan BOD bervariasi antara
100-300 mg/l .Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 300mg/l,
BOD dinyatakan kuat, sedangkan bila kurang dari 100mg/l disebut lemah.
DO adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur dalam
satuan milligram per liter. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai tanda derajat
pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen terlarut, maka menunjukkan
derajat pengotoran ytang relative kecil.
4. Hardness (kesadahan)
7
Kesadahan adalah gambaran kation logam ekivalen yang terdapat dalam air.
Kation-kation ini dapat bereaksi dengan sabun membentuk endapan maupun
anion-anion yang terdapat di dalam air membentuk endapan atau karat pada
peralatan logam.
5. Settleable solid
Adalah lumpur yang mengendap dengan sendirinya pada kondisi yang tenang
selama 1 jam secara gaya beratnya sendiri.
Adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada dalam air limbah
setelah mengalami penyaringan dengan membrane berukuran 0,45 mikron.
Suspended solid dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Selain suspended
solid ada juga istilah dissolved solid.
Adalah jumlah TSS yang berasal dari bak pengendap lumpur aktif setelah
dipanaskan pada suhu 103o-105o C.
Adalah kandungan organic matter yang terdapat dalam MLSS pada suhu
600oC, benda volatile menguap disebut MLVSS.
9. Turbidity (kekeruhan)
Adalah ukuran yang menggunakan efek cahaya sebgai dasar untuk mengukur
keadaan air sungai, kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau
benda koloid dalam air.
Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya dapat
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut antara lain:
8
1) Gangguan Kesehatan
9
4) Gangguan terhadap kerusakan benda
Adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain:
10
4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.
Sementara itu, sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi
persyaratan berikut:
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di
dalam penggunaannya sehari-hari.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengelolah air limbah,
diantaranya:
Air limbah dibuang ke sungai, danau, atau laut agar mengalami pengenceran.
Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Namun, cara
semacam ini dapat mencemari air permukaan dengan bakteri pathogen, larva dan
telur cacing, serta bibit penyakit lain yang ada di dalam air limbah itu.
Apabila hanya cara ini yang dapat diterapkan, maka persyaratan berikut harus
dipenuhi:
1. Air sungai atau danau tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
11
2. Volume air mencukupi sehingga pengenceran berlangsung kurang dari
30-40 kali
3. Air harus cukup mengandung oksigen. Dengan kata lain air harus
mengalir (tidak boleh stagnan) agar tidak menimmbulkan bau.
b. Cesspool
Bentuk cesspool ini menyerupai sumur tetapi digunakan untuk pembuangan air
limbah. Dibuat pada tanah yang berpasir agar air buangan mudah meresap
kedalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak tembus air. Apabila ceespool
sudah penuh (±60bulan), lumpur didalamnya dapat dihisap keluar atau dari
semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, air akan
mengalir ke cesspool berikutnya. Jarak cesspool dengan sumur air bersih adalah
45 meter dan minimal 6 meter dari pondasi rumah.
Sumur resapan merupakan sumur tempat menampung air limbah yang telah
mengalami pengolahan dalam system lain, misalnya dari aqua privy atau septic
tank. Dengan cara ini, air hanya tinggal mengalami peresapan ke dalam tanah.
Sumur resapan ini dibuat pada tanah yang berpasir, dengan diameter 1-2,5 meter
dan kedalaman 2,5 meter. Lama pemakaian dapat mencapai 6-10 tahun.
d. Septic tank
Septic tank, menurut WHO, merupakan metode terbaik untuk mengelolah air
limbah walau biayanya mahal, rumit, dan memerlukan tanah yang luas. Septic
tank memiliki 4 bagian, antara lain:
1. Ruang pembusukan
Dalam ruang ini, air kotor akan tertahan 13 hari dan akan mengalami
penguraian oleh bakteri pembusuk yang akan menghasilkan gas, cairan,
dan lumpur. Gas dan cairan akan masuk kedalam dosing chamber melalui
pipa. Lumpur akan masuk ke ruang lumpur.
12
2. Ruang lumpur
3. Dosing chamber
4. Bidang resapan
Bidang ini akan menyerap cairan keluar dari dosing chamber dan
menyaring bakteri pathogen maupun bibit penyakit lain. Panjang minimal
bidang resapan ini 10meter dan dibuat pada tanah berpasir.
System riool menampung semua air kotor dari rumah maupun perusahaan, dan
terkadang menampung kotoran dari lingkungan. Apabila dipakai untuk
menampung air hujan, sistem riool ini disebut combined system, sedangkan jika
bak penampung air hujannya dipisahkan maka disebut separated system. Agar
tidak merugikan kepentingan lain, air kotor dialirkan ke ujung kota, misalnya ke
daerah peternakan, pertanian, atau perikanan darat. Air kotor itu masih
memerlukan pengolahan.
1. Penyaringan (screening)
2. Pengendapan (sedimentation)
Pada proses ini, air limbah dialirkan ke dalam bak besar (sand trap)
sehingga aliran menjadi lambat dan lumpur serta pasir mengendap.
13
3. Proses biologis
5. Desinfeksi
6. Pengenceran
Semua proses pengolahan air limbah ini dilakukan dalan suatu instalasi khusus
yang dibangun diujung kota. Cara lain pengolahan air limbah
1. Dilution (pengenceran)
2. Irrigation (irigasi)
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut.
14
Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan lading
pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini
terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu
sapi, rumah potong hewan, dan lain-lain di mana kandungan zat-zat organikdan
protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanaman.
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah
dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-
2 meter. Dinding dan lapisan kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi
kolam harus jauh dari daerah pemukiman, dan di daerah yang terbuka, sehingga
memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya antara lain sebagai
berikut: Empat unsur yang berperan dalam pembersihan alamiah ini adalah: sinar
matahari, ganggang, bakteridan oksigen. Ganggang dengan butir klorofilnya
dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari,
sehingga tumbuh dengan subur. Pada proses sintesis untuk pembentukan
karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh klorofil di bawah pengaruh sinar matahari
terbentuk O2. Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk
melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Di
samping itu, terjadi pengendapan. Sebagai hasilnya BOD dari air limbah tersebut
akan berkurang, sehingga relatif aman apabila akan dibuang ke dalam badanbadan
air (kali, danau, dan sebagainya).
b. Grit Chamber. Detritus berupa lapisan air, kerikil dan pasir, aliran air
diperhambat dengan grit channel.
15
c. Primary sedimentation tank. Endapan crude sludge dialirkan ke sludge
digestion tank dan menghasilkan gas metana.
16
3. Air dapat digunakan tanpa menimbulkan risiko gangguan kesehatan.
Dekomposisi materi organik di dalam air limbah terjadi melalui proses aerob dan
anaerob, seperti berikut.
a. Proses aerob
b. Proses anaerob
Proses ini sangat efektif untuk air limbah yang mengandung banyak benda padat.
Reaksi dekomposisi anaerob berlangsung lebih lambat dan sangat kompleks.
Produk akhir dari dekomposisi tersebut adalah metana, ammonia, CO2, dan H2.
Dalam melakukan purifikasi air limbah, terdapat 3 cara berikut yang dapat dipilih.
17
Air limbah rumah tangga (sullage) adalah air limbah yang tidak mengandung
ekskreta manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi, dapur, air cuci
pakaian danlain-lain yang mungkin dapat mengandung mikroorganisme patogen.
Volume air limbah rumah tangga bergantung pada volume pemakaian air
penduduk setempat. Penggunaan air untuk keperluan sehari-hari mungkin kurang
dari 10 liter per orang di daerah yang sumber airnya berasal dari kran umum,
sedangkan di daerah yang sumber airnya berasal dari sumur pompa atau
sambungan rumah sendiri, penggunaan air dapat mencapai 200liter per orang.
Implikasi dan dampak kesehatan akibat pembuangan air limbah rumah tangga
bergantung pada;
3. Iklim setempat
4. Jenis tanah
18
air bersih. Halaman ini juga sering dijadikan arena bermain anak-anak, bahkan
tidak jarang digunakan untuk tempat buang air besar yang memungkinkan telur
cacing untuk tidak cepat matang sehingga potensi untuk menularkan penyakit
tetap besar. Air limbah yang mengandung mikroorganisme patogen dan berasal
dari pembersihan kamar mandi mungkin dapat menginfeksi anak-anak yang
sedang bermain di halaman. Di daerah yang volume air limbah dan angka
kepadatan rumahnya masih rendah, pembuangan air limbah di luar rumah dapat
menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Jika kondisi tanah kurang dapat
ditembus air, sementara penggunaan air atau kepadatan rumah tinggi, metode
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat mutlak dipenuhi. Penggunaan air
limbah dengan cara dimanfaatkan untuk penyiraman sayur-sayuran di kebun dekat
rumah memberikan dampak negatif yang lebih kecil terhadap kesehatan. Namun,
pemanfaatan tersebut jangan sampai membentuk genangan air karena dapat
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat berasal dari
pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya. Selain
itu libah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga di
dalam proses pengolahannya, air harus dibuang. Jenis-jenis industry yang
menghasilkan limbah cair antara lain, industri pulp dan rayon, pengolahan cramb
rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goring, kertas, tekstil, kaustik
soda, elektor plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan
pewarna, daging dan lainlain. Limbah cair industri mengandung bahan pencemar
yang bersifat racun dan berbahaya yang dikenal dengan sebutan B3 (Bahan
Beracun dan Berbahaya). Menurut Undang-undang RI No. 23/ 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup dan/atau
19
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain. Bahan ini dirumuskan sebagai bahan yang dalam jumlah
relative sedikit tetapi mempunyai potensi untuk mencemarkan dan merusak
kehidupan dan sumber daya. Apabila ditinjau secara kimia, bahan-bahan tersebut
mengandung 60.000 jenis bahan kimia dari 5 juta jenis bahan kimia yang sudah
dikenal. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah ini bergantung pada
jenis dan karakteristiknya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Mengingat sifat, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan limbah di
masa sekarang maupun di masa akan datang, diperlukan langkah-langkah
pencegahan, penanggulangan, dan pengelolaannya secara efektif.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut
maupun yang mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerapkali air dari
pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi, Air yang mengandung senyawa
kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah
tercemar memberikan ciri yang dapat diidentifikasi secara visual maupun melalui
pemeriksaan laboratorium. Identifikasi secara visual dapat diketahui melalui:
kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan, dan indikasi lain. Sementara
itu, identifikasi secara laboratorium ditandai dengan terjadinya perubahan sifat
kimia air karena air telah mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya dalam
konsentrasi yang melebihi batas yang dianjurkan.
20
Berdasarkan persenyawaan yang ditemukan dalam air buangan industri, sifat
limbah cair tersebut dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik fisika, kimia,
dan biologinya. Pengamatan mengenai karakteristik ini penting untuk menetapkan
jenis parameter pencemar yang terdapat di dalamnya. Sifat kimia dan fisika
masing-masing parameter dapat menunjukkan akibat yang akan ditimbulkan
terhadap lingkungan.
1. Karakteristik fisik
Perubahan yang ditimbulkan parameter fisika dalam limbah cair industry, antara
lain:
a. Padatan
Berasal dari bahan organik maupun anorganik, baik yang larut, mengendap
maupun berbentuk suspense. Pengendapan di bagian dasarair akan
mengakibatkan terjadinya pendangkalan pada badan dasar penerima,
selain menyebabkan tumbuhnya tanaman tertentu, seperti eceng gondok,
juga berbahaya bagi makhluk hidup lain dalam air. Banyaknya padatan
menunjukkan banyaknya lumpur yang terkandung dalam air limbah.
b. Kekeruhan
c. Bau
21
Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat
organik untuk menghasilkan gas tertentu. Bau juga timbul karena reaksi
kimia yang menimbulkan gas. Kuat lemahnya bau yang di timbulkan
bergantung pada jenis dan banyaknya gas yang dihasilkan.
d. Temperatur
f. Warna
2. Karakteristik kimia
Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik dalam
tingkat keracunan maupun bahaya yang di timbulkannya. Secara umum sifat air di
pengaruhi oleh banhan kimia organik dan anorganik.
22
3. Pestisida
4. Fenol
1. Klorida
2. fosfor
4. nitrogen
5. sulfur
3. Karakteristik biologi
1. Virus
Pengolahan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengolahan menurut
tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
a. Pra-pengolahan (pre-treatment)
23
Pada tahap ini, saringan kasar yang tidak mudah berkarat dan berukuran ±
30×30 cm untuk debit air 100 m2 per jam sudah cukup baik. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, saringan dapat dipasang secara seri
sebanyak dua atau tiga saringan. Ukuran messnya (besar lubang kawat
tikus) dapat dibandingkan dengan kawat kasa penghalang nyamuk.
Saringan tersebut diperiksa setiap hari untuk mengambil bahan yang
terjaring. Contoh bahan-bahan yang terjaring dapat berupa padatan
terapung atau melayang yang ikut bersama air. Bahan lainnya adalah
lapisan minyak dan lemak di atas permukaan air.
Pada tahapan ini dilakukan penyaringan terhadap padatan halus atau zat
warna terlarut maupun tersuspensi yang tidak terjaring pada penyaringan
terdahulu.
24
Tahap ini melibatkan proses biologis yang bertujuan untuk menghilangkan
bahan organik melalui proses oksidasi biokimia. Di dalam proses biologis
ini, banyak dipergunakan reactor lumpur aktif dan trickling filter.
1. Penghancuran
4. Sedimentasi
5. Pengapungan
6. Filtrasi
3. Netralisasi
25
4. Penggumpalan atau koagulasi
7. Klorinasi
9. Pembuangan fenol
1. Kolam oksidasi
3. Trickling filter
4. Lagoon
5. Fakultatif
Air limbah rumah sakit adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil
proses seluruh kegiatan rumah sakit yang meliputi limbah domestic cair yakni
buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian, limbah cair klinis
rumah sakit misalnya air bekas cuci luka, cuci darah, dll ; air bekas laboratorium
dan lainnya. Beberapa teknologi yang digunakan dalam pengolahan air limbah
rumah sakit yakni antara lain: proses lumpur aktif, reactor putar biologis, proses
26
pengolahan dengan biofilter “Up Flow”, serta proses pengolahan dengan system
“biofilter anaerob-aerob.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air buangan/ air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik
kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan
sebagainya. Sumber air limbah yaitu air limbah rumah tangga, air limbah industry
dan air limbah kotapraja. Karakteristik air limbah ada 3 yaitu: karakteristik fisik,
karakteristik kimia, karakteristik biologi. Parameter-parameter yang digunakan
dalam air limbah yaitu BOD, COD, DO, hardness, settleable solid, Total
Suspended Solid, Mixed Liquor Suspended Solid, Mixed Liquor Volatile
Suspended Solid.
Dampak pengelolaan air limbah antara lain : gangguan kesehatan, penurunan
kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan, gangguan terhadap kerusakan
benda. Pengelolaan air limbah pun dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Dengan cara alamiah yaitu dengan
kolam stabilisasi sedangkan dengan peralatan biasanya dilakukan pada IPAL,
yang prosesnya dapat dikelompokkan menjadi primary treatment, secondary
treatment,dan tertiary treatment.
3.2 Saran
27
1. Pembangunan instalasi pengolahan air limbah sudah mutlak dan harus
dimiliki oleh setiap industri atau badan pengolah yang ditunjuk agar setiap
air limbah yang dibuang ke badan air sudah masuk dalam baku mutu yang
telah ditetapkan oleh pemrintah.
2. Keseriusan dari semua pihak sangat diperlukan agar limbah industri yang
ada benar-benar tidak mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia,
kalau hal ini tidak kita mulai dari sekarang maka akan sama-sama kita
lihat bahaya apa yang akan muncul ke depan yang menghadang kita.
3. Untuk mencegah penurunan kualitas hidrosfir yang disebabkan oleh air
limbah diperlukan pemilihan sistem pengolahan air limbah yang tepat agar
tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan khususnya pada
kesehatan masyarkat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.nethttps://www.academia.edu/35564723/
MAKALAH_PENGOLAHAN_LIMBAH/rizkiyuli19/makalah-pengolahan-air-
limbah-40568780
28