TINJAUAN PUSTAKA
A. Limbah Cair
Pengolahan yang tepat bagi limbah cair sangat diutamakan agar tidak
dengan hampir 0,1% berupa benda-benda padat yang terdiri dari zat
golongan yaitu:
2. Golongan II, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk
lainnya.
6
7
Air limbah atau yang lebih dikenal dengan air buangan ini
adalah merupakan :
volome limbah cair industri laundry dari 200 sampai 400 liter per
1. Karakteristik fisik
(Sukawati, 2008).
9
2. Karakteristik kimia
dan Mn), asam kuat dan basa kuat, senyawa fosfat senyawa-
3. Karakteristik biologi
(Widyaningsih, 2011).
2011).
12
dalam ekosistem itu sendiri. Perubahan ekosistem ini lebih lanjut akan
kimia dari industri dan jenis pestisida yang terdapat dari rantai
b. Sungai
c. Danau
(Mega, 2013).
15
Sumber
baku mutu air limbah laundry yang terlampir pada keputusan ini seperti
2001
17 L atau 13% dari kebutuhan air bersih atau sekitar 8% dari air yang
masuk ke sistem air buangan. Selain kontribusi volume air, air limbah
(Erikson, 2002).
17
6. Proses laundry
interaksi antara beberapa faktor fisik dan kimiawi. Pada proses ini
ini adalah kotoran yang melekat pada pakaian akan dilepaskan oleh
proses pembasahan pakaian dapat berjalan lebih cepat dan efektif jika
dan dapat membentuk kerak pada mesin cuci sehingga berakibat pada
yang melekat pada pakaian. Selain itu, keberadaan ion logam seperti
2009).
menjadi tiga, yaitu: debu dari udara, kotoran yang dihasilkan badan
menjadi:
a. Bahan yang mudah larut, seperti : garam, gula, urea, dan keringat.
pelembab, minyak dan logam mineral, dan lemak yang berasal dari
serangga.
19
d. Protein yang berasal dari : darah, telur, susu dan keratin dari kulit.
alkil yang bersifat larut dalam minyak atau lemak, sedangkan kutub
dalam air. Kutub lipofilik cenderung muncul keluar dari fase air
air, yaitu tempat ion-ion bermigrasi menuju batas antara air-udara yang
demikian zat yang lipofil dapat tertimbun dalam inti lipofilik dari
redeposisi.
1. Biofilter
permukaan media.
(Pujiastuti, 2009).
2. Media Biofilter
3. Biofilm
jamur, lapisan tengah adalah jamur dan algae, dan lapisan paling
dalam adalah bakteri, jamur dan algae biofilm dapat tumbuh dengan
melalui desain dari media filter itu sendiri, dimana tinggi saluran
efisien.
c. Suplai oksigen.
air limbah cair laundry, selain itu juga menghasilkan besi dan
yang disaring tidak boleh kurang dari 3 mg/l jika ingin agar kondisi
yang diolah.
26
d. Waktu kontak
yang lama.
pada :
harinya.
dioksida dan air dengan bantuan oksidator kuat (kalium dikromat/K 2Cr2O7)
untuk mengevaluasi, 96% hasil uji COD yang dilakukan selama 10 menit
akan setara dengan hasil uji BOD selama 5 hari (Entjang , 2000).
anorganik yang melayang-layang dalam air, secara fisika zat ini sebagai
adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran
partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.
a. Lumpur..
b. Tanah liat,
c. Logam oksida,
d. Sulfida,
e. Ganggang,
Kekeruhan adalah murni sebuah sifat optik. Pola dan intensitas sebaran
akan berbeda akibat perubahan dengan ukuran dan bentuk partikel serta
oksidasi.
sampai mencapai berat konstan pada suhu 103ºC sampai dengan 105ºC.
Dengan pengertian
E. Detergen
1. Pengertian Detergen
mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam air zat ini menimbulkan
buih dan selama proses aerasi buih tersebut berada di atas permukaan
therm function) atau daya kerja cepat, mampu bereaksi pada suhu
(Widyaningsih, 2011)
bercabang (ABS) sebesar 40% dan alkyl benzene sulfonate rantai lurus
adalah :
(Acyl Ethylenediamines).
sitrat).
F. Kerangka Teori