1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami prinsip unit pengolahan limbah cair pada tahap Pre-
Treatment (bar screen dan skimming)
b. Mahasiswa mampu memahami proses pengolahan limbah pada tahap Pre-Treatment.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan membandingkan kualitas limbah cair
berdasarkan parameter suhu, pH, TSS, dan minyak sebelum dan sesudah pengolahan
pada tahap Pre-Treatment.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
b. Manfaat
Pada umumnya, bar screen memiliki fungsi sebagai penyaring benda-benda
padat dan kasar yang ikut terbawa dalam air buangan dengan tujuan agar benda-
benda tersebut tidak mengganggu aliran dalam saluran. Selain itu, membahayakan
atau merusak alat-alat seperti pompa, valve, serta mengganggu proses pengolahan
air buangan. Benda-benda padat dan kasar tersebut antara lain plastik, batang kayu
kecil, logam dan sebagainya. Fungsi lainnya yaitu mencegah timbulnya kerusakan
atau penyumbatan berupa clogging yang terjadi pada saluran dan pompa. Manfaat
bar screen lainnya yaitu untuk menahan dan menyaring benda-benda keras dan
besar seperti ranting kayu, potongan kayu dan sampah, serta mencegah rusaknya
saringan berikutnya. Jarak antar saringan dibagi menjadi 50 mm sampai dengan
150 mm untuk benda kasar, jarak 20 mm sampai dengan 50 mm untuk benda
medium dan untuk benda halus 10 mm (Desyana, 2017).
c. Prinsip Pengolahan
Bar screen dilakukan menggunakan pengolahan dengan prinsip dasar untuk
menghilangkan material kasar yang terdapat pada aliran air buangan, dapat
menyebabkan kerusakan pada alat pengolahan, mengurangi efektivitas pengolahan
dengan menggunakan biaya pada proses pengolahan, serta kontaminasi pada
aliran air. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada pengolahan dengan
menggunakan bar screen yaitu kecepatan atau kapasitas rencana, jarak antar bar,
ukuran bar atau batang, sudut inklinasi, dan head loss yang diperbolehkan. Prinsip
pengolahan menggunakan alat tersebut diawali dengan bahan padat kasar yang
dihilangkan sederet bahan baja yang diletakan, serta dipasang melintang arah
aliran. Kecepatan arah aliran yaitu 0,3 sampai sampai dengan 0,6 m/s sehingga
bahan padatan yang tertahan di depan saringan tidak terjepit. Pembersihan bar
screen dilakukan dengan manual dan mekanik. Manual menggunakan saringan
dengan kemiringan 30-45° terhadap horizontal. Bar screen dilengkapi dengan
comminutor dengan kondisi yang tidak berkarat dan masih berfungsi dengan baik.
Namun, tidak dioperasikan secara kontinu hingga proses pencacahan padatan tidak
berlangsung sempurna (Saputra et al., 2016).
d. Kriteria Desain
Secara umum, desain parameter memiliki parameter untuk kriteria desain antara
lain ukuran batang seperti ebar dan kedalaman, jarak antar batang, slope dari
vertikal, kecepatan melalui celah, dan headloss yang diizinkan. Kriteria lebar bar
screen yaitu pembersihan manual sebesar 5 mm sampai dengan 15 mm dan
pembersihan mekanik sebesar 5 sampai dengan 15 mm. Kriteria kedalaman bar
screen yaitu pembersihan manual sebesar 25 mm sampai dengan 50 mm dan
pembersihan mekanik sebesar 50 mm sampai dengan 75 mm. Kriteria jarak antar
batang yaitu pembersihan manual sebesar 25 mm sampai dengan 75 mm dan
pembersihan mekanik sebesar 15 mm sampai dengan 70 mm. Kriteria slope dari
vertikal yaitu pembersihan manual sebesar 45o sampai dengan 60o, serta
pembersihan mekanik sebesar 60o sampai dengan 90o. Kriteria kecepatan melalui
celah yaitu pembersihan manual sebesar 0,3-0,6 m/detik, serta pembersihan
mekanik sebesar 0,6-1,0 m/detik. Kriteria headloss yang diizinkan yaitu
pembersihan manual sebesar 150 mm dan pembersihan mekanik sebesar 150-600
mm (Desyana, 2017).
b. Manfaat
Metode skimming merupakan metode yang efektif dalam menangani limbah
minyak karena dapat menangani cemaran minyak secara cepat dan efisien. Selain
itu, tidak mempengaruhi kualitas air di bawah permukaan, serta dapat digunakan di
berbagai jenis air, dapat menangani cemaran minyak yang terjadi secara tidak
terduga, dan memiliki beragam jenis skimmer yang dapat digunakan sesuai dengan
kondisi cemaran minyak yang ada. Skimmer bermanfaat untuk menghilangkan
minyak dari air. Selain itu, penggunaan skimmer dapat menghemat waktu dan biaya.
Skimming dapat mencegah penyumbatan pada saluran dan semprotan dengan
menghilangkan minyak dari cairan pendingin. Penghapusan oli tramp
memaksimalkan efek dan massa pakai cairan pendingin dan juga meningkatkan
massa pakai alat. Metode tersebut menggunakan peralatan yang disebut skimmer
dengan fungsi untuk mengambil minyak yang terapung di permukaan air. Skimmer
terdiri dari sebuah kerangka yang dilengkapi dengan sistem pompa dan kain yang
digunakan untuk menangkap minyak (Pamungkan et al., 2017).
c. Prinsip Pengolahan
Skimmer merupakan alat mekanis sederhana yang menyaring permukaan cairan
untuk menghilangkan minyak atau lemak yang menggambang menggunakan media
skimming. Secara umum, skimmer dilakukan melalu prinsip yaitu menangkap
minyak yang terapung di permukaan air. Skimmer terdiri dari sebuah kerangka yang
dilengkapi dengan sistem pompa dan kain yang digunakan untuk menangkap
minyak. Pada metode skimming, minyak yang telah diambil dari air akan diangkut
ke tangki penampungan minyak untuk dikelola lebih lanjut. Skimmer menggunakan
berbagai jenis media skimming. Efisiensi skimmer didasarkan pada dua prinsip
dasar fluida yaitu specific gravity dan surface tension (Pamungkan et al., 2017).
d. Kriteria Desain
Skimming berupa tangki persegi panjang sempit yang memiliki dua dinding baffle
memanjang dengan hubungan yang dimiliki. Kriteria desain utama yang
diperhatikan saat merancang skimming berupa ukuran tangki. Proses skimming
dilakukan dengan menggunakan bak skimming untuk pengolahan limbah cair.
Skimmer yang dirancang sesuai ukuran tangki akan menyaring atau menghilangkan
minyak bahkan dari sudut tangki yang paling jauh dengan kemungkinan akumulasi
minyak residu yang rendah. Kriteria desain unit skimming yaitu 5x5x3 meter. Bak
atau tangki skimming memiliki kriteria desain atau kriteria perencanaan lainnya
seperti kecepatan aliran dan waktu. Kecepatan aliran yang digunakan yaitu 2-6
m/jam atau 0,00055 m/s-0,0016 m/s dengan waktu tinggal 5-20 menit (Patil et al.,
2014).
Desyana AR. 2017. Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPALl) Industri
Penyamakan Kulit Kabupaten Magetan. Skripsi. Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Dunggio I, Musa WJA. Pengujian Kualitas Kimia dan Fisika Limbah Cair Pada Industri Kecil
dan Menengah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Poso Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal
Jamb Chem 4(2): 36-42.
Hidayah HNA. 2018. Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe Untuk Menurunkan Kadar
Chemical Oxygen Demand (COD) dengan Metode Koagulasi Menggunakan Koagulan
Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Aluminium Sulfat. Skripsi. Program Studi Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu, Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta.
Hidayati R. 2014. Efektifitas Kombinasi Anaerobic Baffled Reactor-Anaerobic Filter (ABR-AF)
Terhadap Penurunan Kadar COD Pada Limbah Cair PT XXX Tahun 2014. Skripsi.
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Martini S, Yuliawati E, Kharismadewi D. 2020. Pembuatan Teknologi Pengolahan Limbah Cair
Industri. Jurnal Distilasi 5(2): 26-33.
Nurman. 2021. Kajian Limbah Cair Pada Industri Tahu Desa Kadu Dampit Kecamatan Saketi.
Skripsi. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Dan Informatika,
Universitas Mathla’ul Anwar.
Pamungkas FS, Haeruddin, Rudiyanti S. Efektivitas Penggunaan Oil Skimmer dalam Upaya
Penanganan Tumpahan Minyak di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Kota
Tegal. Journal of Maquares 6(2): 120-127.
Patil SA, Ahire VV, Hussain MH. 2014. Dairy Wastewater-A Case Study. International Journal
of Research in Engineering and Technology 3(9): 30-34.
Pratiwi N. 2019. Konsep Pengelolaan Air Limbah Kawasan Industri Makassar (KIMA). Skripsi.
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Putriani D. 2022. Implementasi Pengawasan Pengolahan Limbah Cair di Kabupaten Seluma
Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Ptpn 7). Skripsi. Program Studi Hukum Tata
Negara, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno.
Ramayanti D, Amna U. 2019. Analisis Parameter COD (Chemical Oxygen Demand) dan pH
(potential Hydrogen) Limbah Cair di PT. Pupuk Iskandar Muda (PT. PIM) Lhokseumawe.
Jurnal Kimia Sains dan Terapan 1(1): 16-21.
Saputra M, Hartati E, Halomoan N. 2016. Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) di Waduk Melati, Kota Jakarta Pusat. Jurnal Tenik Lingkungan 22(2): 52-62.
Sari DR. Evaluasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Extended Aeration di Rumah Sakit
“X” Semarang. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Wulandari PR. 2014. Perencanaan Pengolahan Air Limbah Sistem Terpusat (Studi Kasus di
Perumahan PT. Pertamina Unit Pelayanan III Plaju-Sumatera Selatan). Jurnal Teknik
Sipil 2(3): 499-509.
LAMPIRAN