Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Limbah
A. Definisi Limbah

Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negative


terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi
baik dari alam maupun hasil dari kegiatan manusia.

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi. Limbah
yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal
dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relative
sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan sumber daya
(Kristanto, 2004). Beberapa pengertian tentang limbah:

1. Berdasarkan keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I


tentang prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah
bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya.
2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah
didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan
manusia.

B. Klasifikasi Limbah

Menurut Kristanto (2004), berdasarkan nilai ekonomisnya, limbah dibedakan


menjadi limbah yang memiliki nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai
ekonomis. Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah dimana dengan
melalui suatu proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah. Limbah yang tidak
memiliki nilai ekonomis adalah suatu limbah yang walaupun telah dilakukan proses
lanjut dengan cara apapun tidak akan memberikan nilai tambah kecuali sekedar untuk
mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini sering menimbulkan masalah
pencemaran dan kerusakan lingkungan.

C. Karakteristik Limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga


bagian yaitu limbah cair, limbah gas dan partikel dan limbah padat.

1. Limbah Cair
Menurut Sugiharto (2008), air limbah adalah air limbah (wastewater) adalah
kotoran dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air
permukaan serta buangan lainnya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan
atau kegaiatan yang berwujud cair. Air limbah dapat berasal dari rumah
tangga (domestic), maupun industri (industry) (Mulia, 2005). Di industri, air
umumnya memiliki beberapa fungsi berikut:
 Sebagai air pendingin, untuk memindahkan panas yang terjadi dari
proses industry
 Untuk mentransportasikan produk atau bahan baku
 Sebagai air proses, misalnya sebagai umpan boiler, pada pabrik
minuman
 Untuk mencuci dan membilas produk dan/atau gedung serta instalasi

D. Sumber Air Limbah

Menurut Chandra (2006), air limbah dapat berasal dari berbagai sumber,
antara lain:
1. Air buangan rumah tangga (domestic wastes water), misalnya air buangan
bekas cucian, air bekas memasak, air bekas mandi dan sebagainya.
2. Air buangan kotapraja/perkotaan (municipal wastes water), misalnya air
buangan dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, selokn, restoran,
tempat-tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya.
3. Air buangan industri (industrial wastes water), misalnya air limbah dari pabrik
baja, pabrik tinta, pabrik cat, dan dari pabrik karet.

E. Tujuan Pengelolaan Air Limbah

Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani pengolahan


terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif
diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Disamping itu, pengelolaan air limbah
penting dilakukan agar air limbah yang mengandung banyak mikroorganisme patogen
dan menimbulkan bau dapat diolah agar saat dibuang tidak mencemari badan air
maupun dari segi estetikanya dan sesuai dengan baku mutu. Menurut Chandra (2006),
adapun tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, anatara lain:

1. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.


2. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air.
3. Menghindari pecemaran tanah permukaan.
4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.

F. Dampak Limbah Cair

Dampak Limbah Cair Limbah organik mengandung sisa-sisa bahan organik,


detergen, minyak dan kotoran manusia. Limbah ini dalam skala kecil tidak akan
terlalu mengganggu, akan tetapi dalam jumlah besar sangat merugikan. Dampak
negatif yang dapat ditimbulkan limbah cair adalah sebagai berikut:

1. Gangguan terhadap kesehatan manusia


Gangguan terhadap kesehatan manusia dapat disebabkan oleh kandungan
bakteri, virus, senyawa nitrat, beberapa bahan kimia dari industri dan jenis
pestisida yang terdapat dari rantai makanan, serta beberapa kandungan
logam seperti merkuri, timbal, dan cadmium.
2. Gangguan terhadap keseimbangan ekosistem
Kerusakan terhadap tanaman dan binatang yang hidup pada perairan
disebabkan oleh eutrofikasi yaitu pencemaran air yang disebabkan oleh
munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air.
3. Gangguan terhadap estetika dan benda
Kerusakan benda yang disebabkan oleh garam-garam terlarut seperti
korosif atau karat, air berlumpur, menyebabkan menurunnya kualitas
tempat-tempat rekreasi dan perumahan akibat bau serta eutrofikasi (Eddy,
2008).

G. Sistem Pengelolaan Air Limbah

Menurut Chandra (2006), sistem pengolahan limbah cair yang diterapkan


harus memenuhi persyaratan berikut :

1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.


2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air.
4. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit.
5. Tidak terbuka dan harus tertutup.
6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
2.2 TInjauan Kebijakan
1. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 27 Tahun 2016 Tentang
RTRW Kab. Bandung 2016-2036
2. PERMEN PU No 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Air Limbah merupakan sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair.

Anda mungkin juga menyukai