KAJIAN
MANHAJ
TARBIYAH
(LKMT )
No. Dok
MINHAJ
TARBIYYAH
MARHALAH
___________________
MADAH : AQIDAH
: 03/MT/LKMT /01
Pokok Bahasan :
Hal-hal yang membatalkan dua
kalimah syahadah
No. kode P.B
: 1.1.1.03.013
Status Revisi
: 0/0
Jumlah Halaman
: 13
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
c.
3. Kegiatan Penutup:
a. Tugas mandiri
b. Evaluasi
VI. PILIHAN KEGIATAN
1. mengadakan rihlah dan tafakkur tentang ciptaan Allah Swt hingga dapat
membuktikan adanya pencipta dengan akalnya
2. mengumpulkan ayat-ayat al Qur`an yang menunjukkan pada tafakkur
3. mengumpulkan ayat-ayat tentang pentinga mengkaji Hal-hal yang
membatalkan dua kalimah syahadah
4. mengumpulkan hadits-hadits yang menunjukkan hal di atas
5. menulis makalah tentang pentingnya mengkaji Hal-hal yang membatalkan
dua kalimah syahadah
6. mengumpulkan perkataan-perkataan orang muslim dan lainnya yang obyektif
tentang pentingnya mengkaji Hal-hal yang membatalkan dua kalimah
syahadah
VII. SARANA EVALUASI DAN MUTABAAH
1.
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada .1
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah
kami berkahi sekelilingnya[847] agar kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia
.adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
Begitu juga dalam pembukaan surat Al Kahfi, Allah berfirman: Segala puji bagi Allah
yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia tidak
mengadakan kebengkokan di dalamnya (QS. Al Kahfi 18/1).
Segala puji bagi Allah yang Telah menurunkan kepada hamba- .1
Nya Al Kitab (Al-Quran) dan dia tidak mengadakan
;kebengkokan[871] di dalamnya
Ini menunjukkan bahwa agar makna dua kalimat syahadat - yang intinya
adalah tauhid - benar-benar tercermin dalam jiwa dan perbuatan, tidak ada pilihan
bagi seorang hamba kecuali mencontoh pribadi Rasulullah saw. dalam segala sisi
kehidupannya, baik dari sisi akidah dan ibadah, maupun sisi-sisi lainnya seperti
sikapnya terhadap istri dan pelayannya di rumah, pergaulannya bersama-sahabatnya,
akhlaknya dalam melakukan tansaksi bisnis dan kepemimpinannya sebagai kepala
Negara. Maka untuk menjaga kemurnian tauhid, seperti yang dicontohkan Rasulullah
saw. seorang hamba hendaknya menghindar jauh-jauh dari hal-hal yang merusak
kemurnian tauhid sebagai cerminan dua kalimat syahadat tersebut, yang setidaknya
ada tiga: (a) Syirik ( menyekutukan Allah (b) Ilhad (menyimpang dari kebenaran) (c)
Nifak (berwajah dua, menampakkan diri sebagai muslim, sementara hatinya kafir).
Demikianlah (perintah Allah). dan barangsiapa mengagungkan .30
apa-apa yang terhormat di sisi Allah[989] Maka itu adalah lebih baik
baginya di sisi Tuhannya. dan Telah dihalalkan bagi kamu semua
binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu
keharamannya, Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu
.dan jauhilah perkataan-perkataan dusta
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
"maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataanperkataan dusta".
Dalam surat Maryam 19/42
42. Ingatlah ketika ia Berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, Mengapa
kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat
menolong kamu sedikitpun?
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan .54
langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas
'Arsy[548]. dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
.Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam
Allah menolak orang-orang yang menyebah matahari, bulan dan bintang:
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam". Lalu dalam surat Fushshilat 41/37 lebih tegas lagi Allah berfirman:
pintu-pintu langit, supaya Aku dapat melihat Tuhan (yaitu ) .37
Musa dan Sesungguhnya Aku memandangnya seorang pendusta".
Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang
buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya
.Fir'aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian
"Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari
dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan,
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya
saja menyembah".
Ketiga, menyembah malaikat dan jin, dalam surat Al An'aam 6/100 Allah
berfirman:
Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu .100
bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan
mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah
mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu
pengetahuan[495]. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat
.yang mereka berikan
Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah,
padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan
mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa
(berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang
mereka berikan". Dalam surat Saba' 34/40-41:
"Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka
semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu
menyembah kamu?".Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau.
Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin;
kebanyakan mereka beriman kepada jin itu".
Keempat, menyembah para nabi, seperti Nabi Isa as. yang disembah kaum
Nasrani dan Uzair yang disembah kaum Yahudi. Keduanya sama-sama dianggap anak
Allah. Allah berfirman: "Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan
orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikian itulah ucapan mereka
dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dila`nati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?" (QS. At Taubah
9/30).
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang .30
Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah". Demikianlah itu Ucapan mereka
dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang
?terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
c) Macam-macam Syirik: Ada dua macam syirik: (a) Syirik besar (b) syirik
kecil. Masing-masing dari kedua macam ini mempunyai dua dimesi: hzahir (nampak)
dan khafiy (tersembunyi). Marilah kita bahas satu-satu persatu dari kedua macam
syrik tersebut.
Pertama, Syirik besar (Asy Syirkul Akbar), yaitu tindakan menyekutukan
Allah dengan mahlukNya. Dikatakan syirik besar karena dengannya seseorang tidak
akan diampuni dosanya dan tidak akan masuk surga. Allah berfirman: "Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya" (QS. An Nisaa' 4/116). Ilustarsi syirik besar ini dibagi
dua dimensi: dzahir dan kafiy. Yang dzahir bisa dicontohkan seperti menyembah
bintang, matahari, bulan, patung-patung, batu-batu, pohon-pohon besar, manusia
(seperti menyembah Fir'un, raja-raja, Budha, Isa ibn Maryam, malaikat, Jin dan
Sytena. Sementara yang khafiy bisa dicontohkan seperti meminta kepada orang-orang
yang sudah mati dengan keyakinan bahwa mereka bisa memenuhi apa yang mereka
yakini, atau menjadikan seseorang sebagai pembuat hukum, menghalalkan dan
mengharamkan seperti Allah swt.
Kedua, syirik kecil (Asyirkul Ashghar), yaitu suatu tindakan yang mengarah
kepada syirik, tetapi belum sampai ketingkat keluar dari tauhid, hanya saja
mengurangi kemurniannya. Syirik Ashghar ini juga dua dimensi: dzahir dan khafiy.
Yang zhahir bisa berupa lafal (pernyataan) dan perbuatan. (a) Yang berupa lafal
contohnya: bersumpah dengan nama selain Allah dan mengarah ke syrik, seperti
pernyataan: demi Nabi, demi Ka'bah, demi Kekek dan Nenek dan lain sebagainya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: man halafa bighairillahi faqad kafara
wa asyraka (siapa yang bersumpah dengan selain maka ia kafir dan musyrik) (HR.
Turmidzi no 1535). Termasuk lafal yang mengarah ke syirik pernyataan: kalau tidak
karena Allah dan si fulan niscaya ini tidak akan terjadi, atau memberikan nama seperti
abdul ka'bah dan lain sebagainya. (b) Adapun yang berupa perbuatan contohnya:
mengalungkan jimat dengan kaykinan bahwa itu bisa menyelamatkan dari mara
bahaya dan sebagainya.
Adapun syirik Ashghar yang khafiy, biasanya berupa niat atau keinginan,
seperti riya' dan sum'ah. Yaitu melakukan tindak ketaatan kepada Allah dengan niat
ingin dipuji orang dan lain sebagainya. Seperti menegakkan shalat dengan nampak
khusyu' karena sedang disamping calon mertuanya, supaya dipuji sebagai orang saleh,
padahal di saat shalat sendirian tidak demikian. Riya' adalah termasuk dosa hati yang
sangat berbahaya. Sebab Islam sangat memperhatikan perbuatan hati sebagai factor
yang menentukan bagi baik tidaknya perbuatan dzahir. Allah befirman: "Hai orangorang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih
(tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan;
dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir" (QS. Al Baqarah
2/264). Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: man samma'a sammallahu
bihii, waman yraa'ii yraaillahu bihii (Siapa yang menampakkan amalnya dengan
maksud riya' Allah akan menyingkapnya di hari Kiamat, dan siapa yang menunjukkan
amal shalehnya dengan maksud ingin dipuji orang, Allah mengeluarkan rahasia
tersebut di hari Kiamat (HR. Bukhari 11/288 dan Muslim no. 2987).
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
oleh hawa nafsunya maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan
syririk, seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke
kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dilih jadi presiden atau selalu
merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati banyak
orang dan lain sebagainya.
(c) taqliid (taklid buta). Di dalam Al Qur'an selalu digambarkan orang-orang
yang menyekutukan Allah dengan alasan karena mengukiti jejak nenekmoyang
mereka. Allah berfirman: "Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka
berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan
Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak
menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (QS. Al A;raf 7/28). Dalam surat Al
Baqarah 2/170: "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang
telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun,
dan tidak mendapat petunjuk?" Dalam surat Al maidah 5/104: "Apabila dikatakan
kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul".
Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula)
mendapat petunjuk?.
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan. Dalam surat An Nahl 16/103:
Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al
Qur'an itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa
orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa `Ajam,
sedang Al Qur'an adalah dalam bahasa Arab yang terang. Dalam surat Fushshilat
41/40:
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
10
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak
tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka
lebih baik ataukah orang-orang yang datang dengan aman sentosa pada hari kiamat?
Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
Kadang berbentuk kosa kata ilhaad, Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan
Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di
situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan
kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang
pedih (QS. Al Hajj 22/25) Dan kadang berbentuk kosa kata multahadaa Allah
berfirman:
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur'an).
Tidak ada (seorangpun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak
akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya (QS. Al Kahfi 18/27)
11
ada dua makna: Pertama, ilhad yang identik dengan syirik, bila ini dilakukan maka
otomatis seseorang menjadi kafir. Kedua, ilhad yang mendekati syirik, ini tidak
membuat seseorang menjadi kafir, tetapi setidaknya telah mengurangi kemurnian
tauhidnya. Termasuk sikap ini apa yang diganbarkan dalam firman Allah:
siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim,
niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih (QS. Al Hajj
22/25).
12
Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu
dapat membuat lobang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan
mu`jizat kepada mereka, (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki tentu saja Allah
menjadikan mereka semua dalam petunjuk, sebab itu janganlah kamu sekali-kali
termasuk orang-orang yang jahil (QS. Al An'aam 6/35). Orang Arab berkata: naafaqal
yarbu' binatang yarbu' telah melakukan nifak, karena ia masuk ke satu lubang lalu
kelar dari lubang yang lain. Dalam pengertian ini kata an nifaaq digunakan. Sebab
orang-orang munafik ketika bertemu dengan orang-orang Islam mereka suka
menampakkan dirinya sebagai seorang muslim, sementara ketika bertemu dengan
kawan-kawan mereka sesama kafir, mereka kembali lagi ke wajah mereka yang asli,
sebagai orang-orang kafir. Karenanya Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang
munafik itulah orang-orang yang fasik (QS. At Taubah 9/67).
Ciri-ciri orang munafiq: Di pembukaan surat Al Baqarah setelah
menceritakan ciri-ciri orang-orang beriman dan ciri-ciri orang-orang kafir, Allah lalu
menceritakan ciri-ciri orang-orang munafiq secara panjang lebar. Ringkasnya sebagai
berikut: (a) Di mulut mereka mengatakan beriman kepada Allah dan hari Kiamat,
sementara hati mereka kafir (lihat QS. Al Baqarah 2/8-10) (b) Ketika dikatakan
kepada mereka agar jangan berbuat kerusakan, mereka mengaku berbuat baik(lihat
QS. Al Baqarah 2/11-12). (c) Ketika bertemu dengan orang-orang beriman mereka
menampakan keimanan, tetapi ketika kembali ke kawan-kawan mereka sesama syetan
mereka kembali kafir. (d) Ibarat orang berbisnis mereka sedang membeli kekafiran
dengan keimanan. Sebab setiap saat wajah mereka berganti-ganti tergantung dengan
siapa mereka pada saat itu sedang bersam-sama. (e) Ibarat pejalan dalam kegelapan,
setiap kali mereka menyalakan obor, seketika obor itu padam kembali. (d) Ibarat
orang-orang yang ketakutan mendengarkan petir saat hujan turun, mereka selalu
menutup telinga karena takut kebenaran yang disampaikan Rasulullah saw. Masuk ke
hati mereka.
Penutup
Demikianlah hal-hal yang merusak kemurnian tauhid (baca: menghancurkan
makna dua kalimat syahadat), yang secara singkat setidaknya ada tiga: Syirik, ilhaad
dan nifaq. Masing-masing dari komponen tersebut mempunyai tujuan sendiri, hanya
saja syirik lebih mengarah kepada sikap menyekutukan Allah, sementara ilhad lebih
mengarah kepada sikap menafikan sifat, asma dan perbuatan Allah. Adapun nifaq
lebih mengarah kepada penampilan dengan wajah dua. Tetapi ujung-ujungnya adalah
kekafiran. Wallahu alam bishshawab.
__________________________________________________________
Materi Tarbiyyah , madah Aqidah, pokok bahasan Nawaqidu syahadatain
13