Bacalah setiap soal dengan cermat, kemudian berikan jawaban ringkas sesuai yang diminta!
1. Membahas persoalan aqidah secara komprehenshif, terlebih dahulu harus dimulai dengan
memahami konsep Islam, iman dan amal.
a. Apa kaitan antara Islam, iman dan amal? Jelaskan dengan singkat!
b. Apa hubungan antara aqidah dengan ibadah? Jelaskan dengan singkat!
2. Aqidah merupakan aspek penting dalam Islam.
a. Apa aqidah itu? Jelaskkan!
b. Sebutkan nama-nama lain dari aqidah dan sebab penamaannya!
3. Tauhid merupakan pokok dari aqidah Islam, sehingga ilmu tauhid menjadi ilmu pokok pula
dalam Islam.
a. Apa hakikat tauhid itu? Jelaskan!
b. Apa yang dimaksud dengan ilmu tauhid itu? Jelaskan!
c. Uraikan tujuan dan manfaat ilmu tauhid!
4. Dari segi (esuai dengan) eksistensi/keberadaan Allah, tauhid dibagi menjadi tiga tingkatan.
a. Sebutkan pembagian tauhid tersebut, berdasarkan tingkatannya!
b. Kemukakan dalil-dalil (ayat Al-Qur`an) yang mendasari pembagian tersebut!
c. Kemukakan teori terkait tingkatan tauhid tersebut!
5. Inti aqidah Islam tercermin dalam syahadat laa ilaaha illallah, yang juga mempunyai
makna/pernyataan turunan.
a. Sebutkan beberapa makna/pernyataan turunan dari tauhid uluhiah (pernyataan tidak ada
Ilah selain Allah)!
b. Sebutkan beberapa makna/pernyataan turunan dari tauhid rububiah (pernyataan tidak ada
Rabb selain Allah)!
NAMA : FARHAN
NIM : 220511800
KELAS : REGULER (FAI)
JAWABAN
1.
a). Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak sah tanpa iman
(Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-Ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah mustahil
tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin tanpa Islam. Hubungan antara iman dan amal,
demikian sabdanya, “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima
amal perbuatan tanpa iman” [HR. Ath-Thabrani] .
b). Andaikan kita ingin ibadah kita baik, maka milikilah aqidah yang kokoh dan jika kita ingin
memiliki akhlak yang baik, kita harus melewati ibadah yang baik dan rutin.
2.
A). akidah adalah suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang oleh orang yang
mempercayainya. Sehingga, pengertian akidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang
harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim dengan bersandar pada dalil-dalil naqli dan aqli.
b). 1. At Tauhid
Sejak awal, Islam sudah menggunakan istilah tauhid. Bisa kita dapati dalam hadits-hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Di antaranya sabda beliau kepada Muadz bin Jabal ketika
mengutusnya ke Yaman
2. Al Iman
Iman adalah istilah yang paling sering Al-Qur’an dan hadits gunakan. Dalam Al-Qur’an, terdapat
kata iman sebanyak 877 kali. Istilah iman dalam pengertian yang sama dengan aqidah kita jumpai
dalam banyak hadits. Di antaranya adalah hadits Jibril. Yakni ketika Jibril menyerupai seorang
laki-laki bertanya kepada Rasulullah untuk mengajari para sahabat.
3. Fiqhul Akbar
Awalnya, istilah Fiqih mengacu kepada ajaran Islam secara umum, terutama tentang akhirat.
Namun kemudian, ia menyempit menjadi ilmu tentang hukum-hukum dzahir praktis syar’I
sebagaimana saat ini.
4. As Sunnah
Banyak ulama yang menggunakan istilah sunnah sebagai sinonim aqidah. Antara lain Imam
Ahmad bin Hanbal (327 H) dalam Kitabus Sunnah dan Imam Al Barbhaari (329 H) dalam
Syarhus Sunnah.
5.Ushulud Din
Ushulud din artinya adalah pokok agama. Yakni aqidah. Istilah inilah yang sekarang menjadi
nama fakultas dalam perguruan tinggi. Ulama yang menggunakan istilah ini dalam kitabnya
antara lain Abu Hasan Al Asy’ari (324 H) dalam Al ‘Inabah ‘an Ushulid Diyanah dan Ibnu
Bathoh (387 H) dalam Asy Syarhu wal Ibanat ‘an Ushulin Sunnah wad Diyanah.
3.
a). Hakekat tauhid adalah kewajiban seluruh muslim untuk mengesakan Allah dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b). Menurut Syaikh Muhammad Ilmu tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud
Allah, tentang sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib
dilenyapkan daripada-Nya, juga membahas tentang rasul-rasul-Nya, meyakinkan kerasulan
mereka, sifat-sifat yang boleh ditetapkan kepada mereka, dan apa yang terlarang dinisbatkan
kepada mereka.
4.
A). 1. Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Uluhiyah
3. Tauhid Asma wa Sifat
٨٧ – َ َسيَقُوْ لُوْ نَ هّٰلِل ِ ۗقُلْ اَفَاَل تَتَّقُوْ ن٨٦ – ش ْال َع ِظي ِْم
ِ ْت ال َّسب ِْع َو َربُّ ْال َعر
ِ قُلْ َم ْن رَّبُّ السَّمٰ ٰو
Artinya: “Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki
‘Arsy yang agung?” Mereka akan menjawab, “(Milik) Allah.” Katakanlah, “Maka mengapa kamu
tidak bertakwa?”
2. Ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang tauhid uluhiyah termaktub dalam surah An
Nahl ayat 36.
ْيرُوْ ا فِىu ٰللَةُ ۗ فَ ِسuالض ْ َّدَى هّٰللا ُ َو ِم ْنهُ ْم َّم ْن َحقuَوا الطَّا ُغوْ ۚتَ فَ ِم ْنهُ ْم َّم ْن هuuُدُوا هّٰللا َ َواجْ تَنِبuُوْ اًل اَ ِن ا ْعبuَّس
َّ ِهuت َعلَ ْي ُ لِّ اُ َّم ٍة رuuا فِ ْي ُكuuَ ْد بَ َع ْثنuََولَق
ِّ ْ ُ
٣٦ – َض فانظرُوْ ا َك ْيفَ َكانَ عَاقِبَة ال ُم َكذبِ ْين ُ ْ َ ِ ْا َر اْل
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
3. Allah SWT berfirman:
٨ – هّٰللَا ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه ۗ َُو لَهُ ااْل َ ْس َم ۤا ُء ْال ُحس ْٰنى
Artinya: “(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang terbaik.”
(QS. Taha: 8).
c). 1. Tauhid rububiyah adalah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, pemilik, dan
pengendali alam raya. Dia dapat menghidupkan dan mematikan dengan takdir-Nya serta dapat
mengendalikan seluruh alam semesta dengan sunah-sunah-Nya.
2. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan ibadah, seperti
salat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-Nya.
3. Tauhid asma wa sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah SWT dan sifat-Nya,
sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an dan sunnah rasul-Nya.
5.
A). Perlu kita ketahui bahwasannya kalimat اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاmemiliki dua rukun, yaitu nafi (peniadaan)
dan itsbat (penetapan). Kalimat َ اَل ِإلَهbermakna menafikan segala bentuk ibadah kepada selain
Allah. Dengan kalimat tersebut, kita meyakini bahwa segala sesuatu yang disembah selain Allah
adalah batil. Kita meniadakan segala bentuk penghambaan dan peribadatan kepada selain Allah,
baik penyembahan kepada malaikat, nabi, jin, berhala, dan sebagainya.
Rukun yang kedua terdapat dalam kalimat ِإالَّ هللا. Kalimat tersebut adalah suatu bentuk penisbatan
bahwasannya hanya kepada Allah Ta’ala saja kita menyembah. Allah satu-satunya yang berhak
diibadahi dan tiada pantas sekutu bagi-Nya. Sebagai hamba yang beriman, kita perlu mengetahui
makna kalimat tauhid yang sebenarnya. Kalimat اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاbermakna ُ آل معبود بحق ِإالَّ هللاyaitu tidak
ada sesembahan yang berhak dan wajib disembah melainkan Allah saja.
Memaknai اَل ِإلَهَ ِإالَّ هللاdengan “tiada Tuhan selain Allah” saja merupakan pemaknaan yang kurang
tepat. Hal tersebut memiliki konsekuensi bahwa apa saja yang disembah manusia adalah Allah.
Subhanallah. Maha Suci Allah dari hal yang seperti itu. Padahal kita ketahui bahwa banyak pula
manusia yang menyembah kepada selain Allah. Sebagai orang beriman, kita meyakini bahwa
semua sesembahan tersebut adalah batil karena hanya Allah saja yang berhak untuk disembah.
b). Tauhid rububiyah yang merupakan salah satu bentuk tauhid atau mengesakan Allah ini
memiliki arti beriman hanya kepada Allah, satu-satunya Zat yang memiliki kekuasaan mutlak,
memiliki hak mutlak untuk mengatur, menciptakan, merencanakan, hingga menjaga jalannya
alam semesta. Tauhid rububiyah ini sering kita jumpai dalilnya dalam Alquran yang
menerangkan tentang kekuasaan Allah.
Salah satu ayat Alquran yang menerangkan tentang kekuasaan Allah adalah surat Az Zumar ayat
62 yang memiliki arti “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu” ini
tentu menunjukan secara mutlak bahwa Allah merupakan satu-satunya Zat yang memiliki
kekuasaan atas alam semesta mulai dari hidup hingga matinya makhluk.
Tauhid yang berarti mengesakan Allah dan termasuk ke dalam kaidah islam yang menyatakan
keesaan Allah, ini menunjukan bahwa agama Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Esa atau
satu dan tidak memiliki sekutu atau bahkan zat lain yang dapat menyerupai Allah. Tauhid ini
dapat diamalkan manusia dengan wujud tidak melakukan syirik kepada Allah dengan
mempercayai tukang sihir atau hal-hal yang berbau syirik lainnya.