PIAUD-2
KELOMPOK 2 :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah
SWT., Tuhan Sekalian Alam. Shalawat beserta salam kepada pemimpin segala Nabi dan Rasul,
yaitu penghulu kita Nabi Muhammad saw., juga kepada seluruh keluarga dan
sahabat beliau sekalian.
Suatu berkah dari Allah swt. yang selayaknya penulis syukuri, karena dengan berkat rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “
metode tujuan manfaat dalam mempelajari ilmu tauhid”.
Sejak awal penyusunan makalah ini hingga selesai, kami banyak menerima saran
dan bantuan dari beberapa pihak, kepada mereka kami mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga dan terlebih khususnya kepada Bapak Dr. Salamuddin, MA, selaku sebagai dosen
pengampu yang telah banyak memberikan petunjuk, arahan, dan motivasi mengenai penyusunan
konsep dan materi makalah ini.
Kemudian, penulis sampaikan juga bahwa dalam penyusunan makalah ini tentunya
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan penulisan kami agar menjadi lebih baik.
Akhirnya kepada semua pihak sekali lagi kami sebagai penulis mengucapkan terima
kasih, penghargaan, dan doa. Semoga Allah SWT. memberikan ganjaran yang berlipat ganda.
Semoga hasil usaha dan karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya serta mendapat ridho dari Allah swt., Amiiin.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….……. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..……. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….………………….. 1
B. Manfaat belajar tauhid……………………………………………………………. 2
C. Tujuan belajar tauhid……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN…………………….…………………………………………… 3
A. Qhodo dan Qodar ………………………………………………….……………… 3
B. Macam-macam qhodo dan qodar.……………………………….………………... 4
C. Hikmah iman kepada qhodo dan
qodar……………………………………………………………………………….. 4
D. Contoh qhodar & qodar……………………………………………………………. 6
E. Fungsi beriman qhodo dan qodar………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA……………………..……………………………………………… 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Al Qur‟an surat An-Nisa‟ ayat 48, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki”.
(Al Qur‟an Tarjamah Tafsiriyah, 2013: 101).
Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya yaitu, bertauhid. Namun
sesuai perkembangan lingkungan dan orang tuanyalah yang menentukan selanjutnya. Banyak
orang yang beriman namun tanpa didasari pengetahuan yang memadai. Mereka beribadah namun
ada saja yang masih menyimpang dari ketauhidannya. Apalagi mereka yang berada di penjuru
kampung yang masih banyak mempercayai pohon-pohon yang besar, batu-batuan yang besar,
dan lain sebagainya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalil tentang adanya qadha dan qadar ini tersurat dalam beberapa ayat al-Quran
antara lain:
- QS. Al-Ahzab/33:38
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ِ ّٰللا فِى الَّ ِذيْنَ َخلَ ْوا ِم ْن قَ ْب ُل َ َوكَا نَ اَ ْم ُر ه
ّٰللا قَدَ ًرا ِ سنَّةَ ه
ُ َ ّٰللاُ لَه
ض ه ٍ علَى النَّبِي ِ ِم ْن َح َر
َ ج فِ ْي َما فَ َر َ َمََ ا كَا ن
َّم ْقد ُْو ًرا
maa kaana 'alan-nabiyyi min harojing fiimaa farodhollohu lah, sunnatallohi
fillaziina kholau ming qobl, wa kaana amrullohi qodarom maqduuroo
artinya: "(Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah
ditetapkan) yang telah dihalalkan (Allah baginya, sebagai sunah Allah) lafal Sunatallah
dinashabkan setelah huruf Jarnya dicabut (pada orang-orang yang telah berlalu dahulu)
dari kalangan para nabi, yaitu bahwasanya tidak ada dosa bagi mereka dalam hal tersebut
sebagai kemurahan bagi mereka dalam masalah nikah. (Dan adalah ketetapan Allah itu)
yakni keputusan-Nya (suatu ketetapan yang pasti berlaku) pasti terlaksana."
3
- HR. Muslim
Artinya : Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menetapkan takdir untuk setiap
makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR.
Muslim).
Jadi qadha dan qadar Allah SWT itu adalah benar adanya. Hal tersebut disebutkan
baik dalam al-Quran maupun hadis. Karena itu, terkait dengan qadha dan qadar Allah
SWT ini kita harus mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu: baik yang
terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak
maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.
Iman yaitu percaya dan yakin dengan sepenuh hati.Sebagai umat muslim,
seseorang dituntut memiliki keimanan.Keimanan yang harus dimiliki oleh seorang
muslim di antaranya adalah iman kepada Qhodo dan Qodar.
- Surat Al-Qamar: 49
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
Dalam ayat ini, dengan jelas dikatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan
segala sesuatu menurut ukuran (kadar) masing-masing.
4
- Surat Yasin: 38
ي ِل ُم ْستَقَ ٍر لَّ َها ٰذ ِل َك ت َ ْق ِدي ُْر ْال َع ِزي ِْز ْال َع ِلي ِْم
ْ س تَجْ ِر َّ َوال
ُ ش ْم
Artinya: dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
(Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
- Surat Ar-Ra’d: 11
... ّٰللاَ ََل يُغَيِ ُر َما بِقَ ْو ٍم َحتهى يُغَيِ ُر ْوا َما بِا َ ْنفُ ِس ِه ْم
ا َِّن ه
Atinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Ayat ini menyatakan bahwa Allah SWT tidak akan mengubah keadaan pada diri
seseorang sebelum sebelum berusaha dengan sendirinya.
Pelaksanaan takdir ini, dilakukan sesuai dengan hukum sebab akibat (sunatullah)
yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kehidupan di muka bumi ini.
1. Kematian
Allah SWT menjadikan manusia di dunia ini sudah ditentukan usianya, ada yang panjang
umur dan tidak. Bahkan anak baru lahir pun ada yang sudah meninggal. Kematian
manusia yang kita saksikan merupakan qhodo dan qodar dari Allah SWT.
2. Rezeki
Allah SWT menciptakan manusia bergandengan dengan rezekinya. Ada yang Allah
takdirkan kaya, cukup dan miskin. Semua manusia ingin hidup kaya, senang, dan bahagia.
Dalam kenyataan hidup sehari-hari ada yang mudah mencari rezeki dan ada yang sulit.
Kenyataan rezeki manusia berbeda, ini merupakan bukti qhodo dan qodar dari Allah
SWT.
3. Kelahiran
Setiap ibu yang mengandung tentu menginginkan bayinya lahir perempuan, tetapi
kenyataannya Allah SWT memberikan laki-laki, itulah qhodo dan qodar dari Allah SWT.
Dalam kehidupan sehari-hari, qadar disebut takdir. Takdir terbagi menjadi dua yaitu
takdir mubram dan takdir muallaq. Takdir mubram yakni takdir yang tidak dapat diubah
dengan usaha dan doa. Contohnya keturunan, kamu dilahirkan oleh ibumu tidak dapat
diubah meminta dilahirkan ibu lain.
Sedangkan takdir muallaq yaitu takdir yang dapat diubah dengan usaha dan doa.
Contohnya jika seseorang sakit apabila berusaha berobat dan berdoa, ia akan sembuh dari
sakitnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Furqan ayat 2 yang berbunyi:
َ ض َولَ ْم َيتَّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم َي ُكن لَّهۥُ ش َِريكٌ فِى ْٱل ُم ْل ِك َو َخلَقَ ُك َّل
ُش ْىءٍ فَقَد ََّرهۥ ِ ت َو ْٱْل َ ْر َّ ٱلَّذِى لَ ۥهُ ُم ْلكُ ٱل
ِ س ٰ َم ٰ َو
ً تَ ْقد
ِيرا
6
Artinya: "Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya." (QS: Al Furqan: 2).
Artinya: "Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu
ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."
4. Melatih kesabaran
Seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan tetap tabah, sabar, dan tidak
mengenal putus asa pada saat mengalami kegagalan. Ia menyadari bahwa semua kejadian sudah
ditetapkan oleh Allah.
7
Allah SWT mengingatkan agar manusia tidak berputus asa melalui surat Yusuf ayat 87. Berikut
bacaannya,
ّٰللا ِإ ََّل
ِ َّ ح ُ َ ّٰللا ۖ ِإ َّنهُ ََل َي ْيأ
ِ س ِم ْن َر ْو ِ َّ ح ُ َ ف َوأ َ ِخي ِه َو ََل تَ ْيأ
ِ سوا ِم ْن َر ْو ُ سوا ِم ْن يُو
َ س َّ ي ا ْذ َهبُوا فَتَ َح
ُ س َّ َيا َب ِن
َْالقَ ْو ُم ْال َكافِ ُرون
Artinya: "Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah,
hanyalah orang-orang yang kafir."
Sedikit informasi, hubungan Qhodo dan Qodar ini sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.
Qada yang berarti ketetapan Allah SWT sejak zaman azali, sementara Qadar adalah perwujudan
dari qadha atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendakNya.
Artinya, Qodha diibaratkan rencana. Kemudian Qodar sebagai perwujudan atau
kenyataan yang terjadi. Sebab itu, penyebutannya selalu bergandengan dan tidak bisa dipisahkan
8
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Iman yaitu percaya dan yakin dengan sepenuh hati.Sebagai umat muslim, seseorang
dituntut memiliki keimanan.Keimanan yang harus dimiliki oleh seorang muslim di antaranya
adalah iman kepada Qada dan Qadar..Iman kepada Qhodo dan Qodar merupakan rukun iman
yang keenam.Qhodo adalah ketentuan Allah SWT atas segala sesuatu yang di dalamnya terdapat
kehendak-Nya.Sedangkan Qodar adalah perwujudan atas kehendak, ukuran, dan ketentuan Allah
SWT atas segala sesuatu.
Takdir itu terbagi menjadi 2 yaitu : takdir mubram dan takdir mu’allaq takdir yang tidak
dapat di ubah dengan takdir yang dapat di ubah atas kehendak manuasia itu sendiri.
Qaodho diibaratkan rencana. Kemudian Qodar sebagai perwujudan atau kenyataan yang
terjadi. Sebab itu, penyebutannya selalu bergandengan dan tidak bisa dipisahkan
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5742858/5-fungsi-beriman-kepada-qada-dan-qadar-untuk-apa-
ya.
Tribunnews.
10