MAKNA SYAHADATAIN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Melly Fitria Novi Riani 2211101075
Muhammad Pardan 2211101005
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dan tak lupa pula untuk selalu memanjatkan puji syukur atas
kehadirat-Nya yang mana telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas mengenai
“Pembelajaran Berbasis Kontekstual Dalam PAI”. Adapun makalah ini telah
disusun dengan diusahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
referensi melalui internet berupa beberapa buku dan jurnal sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah kali ini. Untuk itu tidak lupa disampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak dan referensi-referensi yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan kritik dan
saran guna penyempurnaan makalan ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi dan manfaat bagi pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Samarinda,
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syahadat yaitu rukun Islam pertama dan mempunyai hal yang sangat
dipenting bagi pemeluk umat muslim. Setiap muslim patut mengetahui arti dan
kebenaran syahadat dengan baik dan benar. Tauhid yang murni dapat
mewujudkan orang masuk surga tanpa anggaran. Ironisnya banyak muslim
berbuat hal-hal yang dapat meruntuhkan akidah sedangkan syahadat
mewujudkan pembanding bagi orang Islam dengan kafir.
Hal yang dapat meruntuhkan akidah dan tauhid banyak berbagai salah
satunya yaitu mengatakan sumpah palsu (sumpah berbohong), syirik, suka
menyepelekan ketentuan Allah, bersumpah dengan nama melainkan Allah,
ataupun dengan ujaran-ujaran yang cenderung kepada syirik. Melainkan itu
berketentuan dengan kecuali ketentuan Allah saja terkandung kegiatan yang
dapat merobohkan akidah. Kalimat syahadat ialah kekuasaan yang dibagikan
Allah Swt. agar menguatkan orang yang beriman. Firman Allah Swt.
1
2
yang mau masuk Islam mensyaratkan untuk mengatakan dua kalimat syahadat.
Oleh sebab itu orangyang mengatakan.
Artinya :”Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Nabi Muhammad
adalah utusan Allah
Setiap orang Islam wajib mengatakan kalimat syahadat sedikitnya satu
kali seumur hidup. Dilihat dari sudut ketetapan Islam, dua kalimat sahadat ini
ialah persaksian atau perjanjian, tidak ada Tuhan selain Allah. Sesudah
perjanjian kepada Allah tersebut, bahwa selama hayat dikandung badan ia mesti
menuruti kyakinan Allah Swt. yang saat ini terdapat didalam Al-Qur’an dan
Sunnah Rasulullah yang saat ini terletak dalam kitab hadis dan riwayat hidup
beliau
Muslim wajib mempercayai segala sesuatu yang dibawa Rasulullah,
yaitu al-Qur’an. Kecuali mempercayai mereka serta mesti melaksanakannya
dengan mengikuti peraturannya dan menjauhi larangan nya serta beribadah
kepada Allah Swt. yang bertara dengan syari’at, umat islam serta mesti
mempercayai bahwa Nabi Muhammad Saw. Memperoleh wahyu dan
pengajaran langsung dari Allah Swt. Melainkan itu beliau serta terpelihara dari
dosa (maksum) maka dari itu begitu sebagaimana ada kesalahan sedikit
langsung ditegur Allah Swt. Dua kalimat tersebut yakni kalimat yang sangat
agung, dan kunci surga.
Kemudian, syahadat dalam sholat merupakan perintah Allah yang
mutlak, mesti memerlukan argumen pembuktian, dan tekad. Inilah salah satu
komponen ibadah suatu keyakinan yang mesti dapat berteransaksi ketika.
Separuh halnya seorang berpendapat maka keyakinan persaksian ini mesti
berbenturan terus bagi kebiasaan umat Islam, sebagian itu telah mengatakan
dalam wujud tunggal melalui istilah “kesalehan ritual”. Tetapi menurut Kiai
Said Aqil Siroj “idealnya syahdat menjadi pembimbing bagi orang Islam dalam
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna syahadatain laa ila ha illallah?
2. Apa makna syahadat anna Muhammadar rasulullah?
3. Jelaskan rukun dan kedudukan syahadat.
4. Apa hukum mengamalkan syahadat?
5. Hal-hal apa saja yang membatalkan syahadat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Makna Syahadatain Laa Ila Ha Illallah.
2. Untuk mengetahui makna syahadat anna muhammadar rasulullah.
3. Untuk mengetahui rukun dan kedudukan syahadat
4. Untuk mengetahui hukum mengamalkan syahadat
5. Untuk mengetahui hal-hal yang membatalkan syahadat.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Badiatul Muchlisin Asti, Tidak Semua Syahadat Diterima Oleh Allah, h.5
4
5
2
Indra Satia Pohan,Aqidah Akhlak Pada Madrasah,2022,H.51
6
Rukun Syahadat
Dalam pelaksanaannya, syahadat memiliki empat rukun,
1. Syahidun Merupakan Pihak Yang Bersaksi, Atau Orang Yang Bersaksi.
2. Masyhudun Merupakan Hal Yang Disaksikan Yaitu Allah.
3. Masyhuduh Bih Merupakan Sifat-Sifat Allah,
4. Masyhudun Ilaih Merupakan Muhammad SAW Sebagai Rasul Allah.
7
Kedudukan Syahadat
Setelah Mengetahui Makna Syahadatain Dan Rukunnya, Anda Juga
Perlu Memahami Kedudukan Syahadat. Syahadat Memiliki Tiga Tempat
Kedudukan, Yaitu Lisan, Badan, Dan Kalbu 3 Di Mana Syahadat Yang
Diucapkan Harus Diresapi Hingga Ke Hati, Kemudian Akan Terwujud Sikap
Untuk Melakukan Hal-Hal Baik Dan Menjauhi Larangan Allah.
Kalimat Syahadat, Setidaknya Perlu Diperbarui Minimal Tiga Kali
Sehari, Selain Dalam Bacaan Sholat, Adzan, Dan Iqomah. Dikatakan Tiga Kali
Tidak Lain Untuk Memperbarui Iman Yang Terdapat Pada Lisan, Iman Pada
Badan, Dan Iman Pada Kalbu Atau Hati.
Perlu Disadari, Bahwa Iman Manusia Mudah Hilang Dan Berkurang
Melalui Lisan Dalam Mengucapkan Kata, Perbuatan Yang Dilakukan Anggota
Badan, Serta Apa Yang Dirasakan Dalam Hati. Dengan Begitu, Penting Bagi
Setiap Umat Muslim Untuk Terus Beribadah Dan Mendekatkan Diri Pada
Allah, Agar Iman Dalam Diri Dapat Terus Terjaga Serta Patuh Pada Allah.
3
Safril Syah, Psikologi Pendidikan Ibadah Dalam Islam, (Banda Aceh, : Naskah Aceh, 2013), h. 20
8
4 Rina Ulfatul Hasanah, panduan memahami islam dengan lebih mudah,(media pressindo, 2012), h. 49
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Selaku pemakalah kami meminta maaf jika
terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, mohon di maklumi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Terj. Ali Audah, Jakarta: Tintamas, 1972
Safril Syah, 2013, Psikologi Ibadah Dalam Islam,( Banda Aceh : Naskah Aceh)
11