Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, DAN LAPORAN KEUANGAN

Disusun Oleh:

Shonia : 220203005

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur atas
kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang membahas mengenai Jurnal penyesuaian, neraca lajur, dan laporan
keuangan ini. Makalah ini disusun dengan usaha semaksimal mungkin dengan berbagai referensi
berupa buku, jurnal dan internet sehingga pembuatan makalah ini dapat berjalan lancar.

Penyusunan makalah ini sesuai dengan materi yang diberikan kepada penulis. Saya sebagai
penulis makalah ini menyadari masih banyak kekurangan ataupun kesalahan dalam pembuatan
makalah ini. Dengan lapang dada dan tangan terbuka kami menerima berbagai kritik dan saran
guna penyempurnaan makalah ini. Dengan harapan makalah ini dapat berguna dalam
memberikan ilmu pengetahuan dan informasi bermanfaat bagi para pembaca.

Samarinda, 10 Maret 2023

Shonia

NIM. 220203005

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

A. Akun Yang Dapat Dibuatkan Jurnal Penyesuaian ....................................................... 3

B. Menganalisis Data Penyesuaian .................................................................................... 3

C. Neraca Lajur ................................................................................................................... 5

D. Laporan Laba Rugi ........................................................................................................ 9

E. Laporan Perubahan Modal............................................................................................. 15

F. Laporan Neraca .............................................................................................................. 19

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 23

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 23

B. Saran ............................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, tidak akan lepas dari yang namanya
akuntansi. Karena akuntansi sendiri sangat berperan penting dalam roda kehidupan manusia.
Akuntansi tidak hanya diaplikasikan dalam bidang ekonomi. Akan tetapi, akuntansi juga
diterapkan di dalam berbagai bidang. Misalkan di bidang pendidikan, manajemen dan lain
sebagainya.

Adapun empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia yang harus dipahami sebelum mempelajari
tekhnis penyusunan laporan keuangan. Pilar Standar Akuntansi terdiri atas Standar Akuntansi
Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan-Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), Standar
Akuntansi Syariah dan Standar Akuntansi Pemerintahan. Perkembangan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diberlakukan di Indonesia telah mengadopsi International Financial
Reporting Standard (IFRS). Untuk itu, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah
menghasilkan dan mengesahkan SAK tersebut.

Dari hal itulah mengapa akuntansi ini sangat penting untuk diterapkan dan dipelajari bagi
siapapun, terlebih pada kaum intelektual. Perlu diketahui bersama, bahwa semua kegiatan
laporan keuangan belum tentu dikatakan sebagai akuntansi. Karena akuntansi sendiri mempunyai
patokan-patokan tertentu sehingga dapat disebut sebagai kegiatan akuntansi.

Di lapangan, akuntansi ini banyak digunakan oleh perusahan-perusahaan baik perusahaan kecil
maupun besar. Karena manfaat dari penerapan akuntansi sendiri sangat menentukan kualitas
maupun kuantitas perusahaan itu sendiri. Dengan penerapan akuntansi ini, perusahaan mampu
menyajikan laporan keuangan atas dasar yang sama dengan perusahaan yang ada di negara
lainnya. Tidak hanya itu saja, akuntansi ini dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan,
mengurangi biaya penyusunan laporan keuangan untuk multinasional, memudahkan untuk
mendatangkan modal internasional melalui investor asing dan lain sebagainya. Dari hal ini, kita
tahu bahwa penerapan akuntansi ini membawa manfaat dan pengaruh besar bagi kemajuan
sebuah perusahaan.

1
Di dalam pembahasan makalah ini, tidak akan membahas mengenai apa itu akuntansi, siklus
akuntansi, tujuan, fungsi dan manfaat dari adanya akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, bahasan kali
ini adalah mengenai jurnal penyesuaian, neraca lajur, dan laporan keuangan. Dimana dengan
adanya pembahasan mengenai materi ini diharapkan bagi pembaca dapat memahami jurnal
penyesuaian, analisis data penyesuaian, neraca lajur, dan laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Saja Akun Yang Dapat Dibuatkan Jurnal Penyesuaian?

2. Bagaimana Menganalisis Data Penyesuaian?

3. Apa Itu Neraca Lajur?

4. Apa Itu Laporan Laba Rugi?

5. Apa Itu Laporan Perubahan Modal?

6. Apa Itu Laporan Neraca?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Apa Saja Akun Yang Dapat Dibuatkan Jurnal Penyesuaian

2. Untuk Mengetahui Cara Menganalisis Data Penyesuaian

3. Untuk Mengetahui Apa Itu Neraca Lajur

4. Untuk Mengetahui Apa Itu Laporan Laba Rugi

5. Untuk Mengetahui Apa Itu Laporan Perubahan Modal

6. Untuk Mengetahui Apa Itu Laporan Neraca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akun Yang Dapat Dibuatkan Jurnal Penyesuaian

a. Akun perlengkapan, yang memerlukan penyesuaian karena ada pemakaian.

b. Akun beban dibayar di muka, yang memerlukan penyesuaian karena waktu telah dijalani /
jatuh tempo.

c. Akun aktiva tetap, yang memerlukan penyesuaian karena ada penyusutan aktiva.

d. Akun pendapatan, yaitu memerlukan penyesuaian karena ada pendapatan yang belum
diperhitungkan atau penerimaan yang belum menjadi pendapatan.

e. Akun beban, yang memerlukan penyesuaian karena ada beban yang belum diperhitungkan
atau pembayaran yang belum menjadi beban.

f. Akun pendapatan diterima di muka, yang memerlukan penyesuaian karena berjalannya waktu
atau diserahkannya prestasi pada pelanggan.

B. Menganalisis Data Penyesuaian

a. Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara Rp500.000. Sedangkan data akhir periode
menunjukkan saldo masih ada senilai Rp200.000.

Analisis:

Akun perlengkapan (saldonya di sisi debit). Maka dihitung jumlah yang habis terpakai di sisi
debit beban, yaitu Rp500.000 Rp200.000 = Rp300.000. Kemudian, catatlah akun beban
perlengkapan Rp300.000 di sisi debit dan kurangi jumlah akun perlengkapan sejumlah

3
Rp300.000 seterusnya dicatat di sisi kredit. Jurnal penyesuaiannya adalah:

b. Akun asuransi dibayar di muka menunjukkan saldo sementara Rp360.000. Data akhir periode:
jumlah asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp120.000 yaitu untuk 4 bulan.

Analisis:

Akun asuransi dibayar di muka (saldonya di sisi debit), dicatat sebagai harta. Yang dicatat
untuk penyesuaian adalah berapa jumlahnya yang sudah menjadi beban (yaitu sejumlah yang
sudah jatuh tempo/sudah dijalani). Beban asuransi sebesar Rp120.000 di sisi debit. Kemudian
pada akun asuransi dibayar di muka Rp120.000 dicatat di sisi kredit. Jurnal penyesuaiannya
adalah:

c. Akun peralatan menunjukkan saldo Rp3.000.000. Pada akhir periode: peralatan disusutkan
10%.

Analisis:

Akun peralatan (saldo di sisi debit). Penyusutan peralatan 10% x Rp3.000.000 Rp300.000
dicatat sebagai beban penyusutan peralatan, di sisi debit. Kemudian dalam akun akumulasi
penyusutan peralatan di catat Rp300.000 di sisi kredit untuk menampung setiap penyusutan
peralatan setiap tahunnya. Jurnal penyesuaian nya adalah :

4
d. Akun pendapatan jasa menunjukkan jumlah Rp1.800.000. Data akhir periode dari pendapatan
tersebut sebesar Rp200.000 layanan kepada langganan belum dikerjakan.

Analisis:

Akun pendapatan jasa (saldo di sisi kredit). Jumlah pendapatan yang belum menjadi
pendapatan adalah Rp200.000 karena pekerjaan/layanan kepada langganan belum dikerjakan.
Jadi kurangkan akun pendapatan jasa Rp200.000 dan dicatat di sisi debit. Kemudian catatlah ke
dalam akun pendapatan diterima di muka Rp200.000 di sisi kredit karena dianggap sebagai
utang. Jurnal penyesuaiannya adalah:

C. Neraca Lajur

Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) merupakan suatu daftar berlajur atau berkolom yang
dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan
keuangan yang benar. Kertas kerja berisi data yang berguna untuk menyusun laporan keuangan,
yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kertas kerja tidak termasuk dalam
dokumen akuntansi yang wajib dibuat.

Bentuk kertas kerja disajikan sebagai berikut:

5
Kertas Kerja Bentuk 6 Kolom.

Kertas Kerja Bentuk 8 Kolom

Kertas Kerja Bentuk 10 Kolom

Kertas kerja yang biasanya digunakan untuk latihan, yaitu kertas kerja bentuk 10 kolom.
Berikut ini keterangan untuk masing-masing kolom.

1. Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat
sebelumnya.

6
2. Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang
telah dibuat sebelumnya.

3. Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo disesuaikan diperoleh dari neraca saldo yang
telah disesuaikan dengan data dari jurnal penyesuaian.

4. Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo
disesuaikan.

Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam
hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut.

a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam
kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.

b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba.

Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.

5. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo
disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal
sebagai berikut:

a) saldo laba pada sisi kredit;

b) saldo rugi pada sisi debit.

Berikut ini disajikan contoh kasus dari neraca saldo Eva Salon per Oktober 2005. Pada akhir
periode terdapat catatan sebagai berikut.

1. Persediaan perlengkapan Rp 5.500.000,00

2. Sewa dibayar di muka Rp 900.000,00.

3. Penyusutan peralatan salon untuk periode berjalan sebesar Rp 1.300.000,00

4. Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp 170.000,00

Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.

7
1. Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 - Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00

2. Sewa yang telah menjadi beban ialah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:

3/12 x Rp1.200.000,00 Rp300.000,00

Sewa yang belum menjadi beban, yaitu

9/12 Rp1.200.000,00 Rp900.000,00

Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dibuat jurnal penyesuaian berikut ini.

Bagaimana menyusun jurnal penyesuaian Eva Salon di kertas kerja? Perhatikan kertas kerja
Eva Salon berikut ini!

8
Dari kertas kerja di atas diketahui adanya saldo debit pada kolom laba/ rugi. Saldo kredit pada
sisi neraca ini berarti Eva Salon mendapatkan laba/ keuntungan.

D. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss statement) adalah salah satu bagian
dari laporan keuangan perusahaan yang berisikan pendapatan serta beban perusahaan dan
memberikan informasi tentang laba/rugi bersih yang didapatkan perusahaan dalam periode
akuntansi tertentu. Laporan ini terdiri atas pendapatan selama periode berjalan dan beban, baik
beban usaha maupun diluar usaha selama periode berjalan.

Laporan laba rugi membantu pemilik bisnis memutuskan apakah mereka dapat menghasilkan
keuntungan dengan meningkatkan pendapatan, dengan mengurangi biaya, atau keduanya. Karena
itulah, laporan ini termasuk salah satu komponen yang harus dimasukan dalam pembukuan

9
bersama dengan neraca keuangan dan juga laporan arus kas. Biasanya, income statement dibuat
di akhir tahun atau di akhir periode perusahaan pada saat perusahaan melakukan pembukuan
perusahaan.

Laporan laba rugi yang dibuat oleh bagian akuntansi tentu memiliki tujuan, karena hasil
analisis laporan keuangan ini akan diberikan kepada pihak terkait yang membutuhkan laporan
perusahaan.

Manfaat Laporan Laba Rugi

Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan laba rugi, yakni:

- Mengevaluasi kinerja perusahaan. Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau kerugian
yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan untuk bisa berkembang dan
tetap bisa menghadapi persaingan.

- Mengembangkan perusahaan. Anda sebagai pemilik perusahaan dapat menilai pengeluaran-


pengeluaran yang efektif dan tidak.

- Menilai risiko. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah
meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.

- Tolak ukur perusahaan, memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat bersaing
dengan pesaing di pasar.

- Menganalisis strategi perusahaan, apakah strategi yang dipilih dapat membuat perusahaan
menghasilkan pendapatan yang maksimal di setiap bulannya atau malah sebaliknya strategi yang
dipilih tidak cocok.

- Profil Perusahaan. Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau memilih perusahaan
dengan profil yang buruk untuk menginvestasikan uangnya.

Komponen Utama dalam Membuat Laporan Laba Rugi

Komponen yang harus ada ketika menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang adalah:

10
1. Pendapatan (Revenue).

Revenue adalah meningkatnya aktiva atau arus masuk perusahaan yang berasal dari kegiatan
operasional. Revenue dapat dihitung dengan cara: Total Pendapatan Kotor - Potongan Harga atau
Diskon, Retur, Tunjangan Lain.

2. Beban (Expenses).

Expenses adalah penggunaan aktiva atau arus keluar atau kemunculan liabilitias ( kewajiban )
dalam sebuah periode karena produksi barang atau pengiriman.

3. Keuntungan (Profit).

Profit adalah meningkatnya ekuitas akibat transaksi atau investasi pemilik atau pendapatan.

4. Kerugian (Loss).

Loss adalah menurunnya ekuitas akibat transaksi atau beban serta pendistribusian kepada
pemilik

5. Pendapatan komprehensif lain (Other Comprehensive Income - OCI), adalah total penghasilan
dikurangi beban.

6. Harga pokok penjualan (HPP), diakui sebagai biaya yang timbul akibat memproduksi suatu
barang dan dijual dalam kegiatan bisnis meliputi, biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead.

Untuk format penulisan hampir sama dengan penyusunan laporan lainnya yaitu pada header
dituliskan identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang disajikan, dan periode tahun
laporan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komponen utama yang dimuat dalam
laporan laba rugi adalah total pendapatan, total beban, dan laba atau rugi

Komponen total pendapatan dan total beban diperoleh dari kolom laba/rugi pada neraca saldo
(kertas kerja). Komponen laba atau rugi merupakan selisih dari total pendapatan dan total beban.
Apabila pendapatan lebih besar dari beban maka diakui sebagai laba. Dan jika sebaliknya yaitu
apabila pendapatan lebih kecil daripada total beban maka diakui sebagai rugi.

11
Jenis Laba dalam Income Statement

Ada beberapa jenis laba yang terdapat di dalam laporan laba rugi. Misalnya adalah laba kotor,
laba operasi, laba sebelum bunga dan pajak (EBIT), laba bersih, dan laba dari operasi berjalan.

- Laba Kotor

Ukuran pendapatan langsung dari penjualan perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

- Laba Operasi

Selisih penjualan, biaya dan dan beban operasi perusahaan.

- Laba Sebelum Bunga Pajak

Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan SAK

- Laba Bersih

Penjualan bersih terhadap HPP yang dikurang beban operasional dan pajak penghasilan.

- Laba Operasi Berjalan

Aktivitas bisnis dalam periode berjalan setelah pajak dan bunga. Disebut juga laba sebelum pos
luar biasa.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu diketahui beberapa rumus penting sebagai cara
untuk menghitung laba rugi yaitu:

Laba/rugi = Pendapatan penjualan - biaya

Bentuk Laporan Laba Rugi

Ada dua bentuk laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam aktivitas pelaporan
keuangan perusahaan jasa maupun dagang, yaitu single step dan multiple step, berikut adalah
penjelasan dari masing-masing jenis ini

12
1. Bentuk Single Step

Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi
ditempatkan pada bagian awal, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk
kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian
menghasilkan laba operasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung laba rugi single step
adalah:

Penghasilan bersih = ( Pendapatan + Keuntungan ) - ( Beban + Kerugian)

Berikut contoh laporan laba rugi perusahaan jasa sederhana dengan metode single step:

2. Bentuk Multiple Step

Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga membandingkan
biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Pengungkapan laba operasional akan
memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau

13
insidentil. Dalam laporan laba atau rugi selisih antara penjualan bersih dan harga pokok
penjualan disebut dengan laba kotor.

Cara menghitung laba rugi multiple step dapat menggunakan rumus berikut:

Laba kotor = Penjualan bersih- Harga pokok penjualan Pendapatan operasional = Laba kotor -
Biaya operasional Penghasilan bersih = Penghasilan operasional + Barang non operasional

Berikut contoh membuat laporan laba rugi perusahaan dagang sederhana dengan metode
multistep:

14
Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dan Jasa

Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut sebagai cara untuk membuat laporan laba rugi
perusahaan dagang ataupun jasa:

1. Membuat jurnal transaksi. urutannya yakni: akun pendapatan, beban dan turunannya.

2. Lalu di catat ke dalam bentuk buku besar.

3. Laporan disusun setelah neraca saldo dan jurnal penyesuaian, atau setelah neraca lajur atau
penyusunan kertas kerja.

4. Seperti pendapatan dan beban yang ada di dalam kertas kerja. Hal ini karena terdapat kolom-
kolom yang berasal dari kertas kerja.

5. Beban diambil dari kolom neraca, sementara laba-rugi adalah selisih dari total pendapatan dan
total beban.

6. Ketika pendapatan lebih besar dibandingkan beban, maka akan terjadi laba. Sementara
pendapatan total yang lebih kecil daripada beban, maka rugi.

E. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi informasi
mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan transaksi
keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas diperoleh dari
selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi, dengan jumlah penarikan
modal.

Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan perubahan modal adalah suatu
laporan mengenai perubahan modal suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu sehingga
laporan ini dikeluarkan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan
kekayaan selama periode yang ditentukan perusahaan, misalnya dalam periode bulan atau tahun.

Jadi jika disimpulkan, laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi informasi
mengenai penambahan dan pengurangan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu, beserta
penyebab terjadinya perubahannya.

15
Tujuan dan Fungsi Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memberikan laporan mengenai perubahan modal usaha.
Tidak hanya itu, laporan ini juga bertujuan untuk membuat ikhtisar dari investasi dan dana yang
dihasilkan dalam suatu periode serta aktiva pembayaran. Lebih lanjut lagi, laporan perubahan
ekuitas ini berfungsi untuk dapat melengkapi pengungkapan perubahan dari modal yang terjadi
pada perusahaan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.

Berikut ini adalah beberapa fungsi pembuatan laporan perubahan ekuitas:

- Menyatakan adanya perubahan modal dalam suatu kurun periode dengan nominal yang tertulis
jelas secara tepat dan akurat.

- Mendukung laporan keuangan yang juga termasuk di dalamnya ada laporan laba-rugi, neraca,
dan laporan keuangan.

- Menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis di masa depan.

- Memberikan informasi yang membantu para investor dalam memperkirakan jumlah waktu dan
ketidakpastian penerimaan kas pada masa depan yang berasal dari pembagian dividen.

- Memberikan informasi pada para analis keuangan untuk memahami faktor-faktor yang dapat
memengaruhi perubahan ekuitas pada perusahaan.

Isi dan Unsur Penting dalam Laporan

Apa saja hal-hal yang dapat ditemukan dalam laporan perubahan ekuitas?

- Laba maupun rugi bersih pada periode yang berkaitan

- Hasil dari penjualan saham

- Pembayaran dividen

- Pembelian saham treasury

- Pengaruh perubahan nilai wajar pada aset

- Efek koreksi kesalahan pada periode akuntansi sebelumnya.

16
Selain itu, terdapat unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam laporan keuangan ini. Unsur-
unsur ini merupakan bagian penting dalam laporan yang akan disusun berdasarkan data yang
telah didapatkan, di antaranya:

- Laba yang tidak dibagi per akhir periode akuntansi

- Dividen yang diumumkan

- Laba bersih di periode tertentu

- Laba yang tidak dibagi pada awal periode (per awal tahun) .

Komponen Dalam Laporan Perubahan Ekuitas

Ada beberapa komponen penting dalam menyusun laporan perubahan ekuitas, yaitu modal
awal, pengaruh dari kebijakan akuntansi, pengaruh koreksi kesalahan periode sebelumnya, saldo
yang disajikan lagi, perubahan dari modal saham, dividen, laba rugi pada periode terkait,
perubahan dalam cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain, serta saldo akhir.

1. Modal Awal

Modal awal adalah saldo akhir dari laporan keuangan periode sebelumnya. Modal awal tidak
disesuaikan karena koreksi kesalahan pada periode yang sebelumnya serta diperbaiki pada
periode berjalan.

2. Pengaruh dari Perubahan Kebijakan Akuntansi

Penyesuaian diperlukan pada cadangan pemegang saham di awal periode laporan komparatif
untuk menyajikan ekuitas awal ke jumlah yang ditentukan pada kebijakan akuntansi baru.

3. Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya

Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah sebagai bentuk
penyesuaian.

17
4. Saldo yang Disajikan Kembali

Ekuitas yang dapat diberikan kepada pemegang saham pada awal periode komparatif setelah
penyesuaian karena adanya perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan periode
sebelumnya.

5. Perubahan dari Modal Saham

Dalam periode terkait, modal saham perlu ditambahkan di dalam laporan perubahan ekuitas.
Penukaran saham perlu dikurangi dalam laporan. Efek penerbitan serta pelunasan saham perlu
disajikan terpisah sebagai cadangan modal saham serta cadangan premi saham.

6. Dividen

Pembayaran dividen perlu dikurangkan dari ekuitas pemegang saham. Ini karena dividen
adalah distribusi kekayaan yang dapat diatribusi pada tiap-tiap pemegang saham.

7. Laba Rugi Pada Periode Terkait

Laba dan rugi yang diatribusi pada pemegang saham selama periode yang tercantum dalam
laporan laba rugi.

8. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi

Perubahan dalam cadangan revaluasi perlu disajikan dalam laporan selama hal ini diakui di
luar laporan laba rugi. Sebab, pembalikan rugi penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan
terpisah pada laporan perubahan ekuitas karena sudah dimasukkan pada laba rugi periode terkait.

9. Keuntungan dan Kerugian Lain

Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba rugi, dapat disajikan dalam
laporan perubahan modal laiknya keuntungan serta kerugian aktuarial akibat penerapan nilai
tukar, pajak biaya masuk, dan sebagainya.

10. Saldo Akhir

Saldo cadangan ekuitas dari pemegang saham di akhir periode pelaporan seperti yang terlihat
pada laporan posisi keuangan.

18
Contoh Laporan Perubahan Modal

Bagaimana cara membuat laporan perubahan modal? Umumnya, perusahaan perlu membuat
laporan laba rugi pada periode yang ditentukan untuk mendapatkan besaran laba bersih setelah
pajak. Setelah mendapatkan laba bersih setelah pajak, baru perusahaan dapat membuat laporan
perubahan ekuitas.

Contoh Soal:

PT Simpang Kanan memiliki modal awal sebesar Rp200.000.000 yang ditanam pada awal tahun
2021. Sepanjang tahun tersebut, terjadi penarikan modal (prive) senilai Rp30.000.000. Diketahui
laba bersih setelah pajak PT Simpang Siur pada akhir tahun 2021 adalah sebesar Rp20.000.000.

Berikut ini adalah contoh laporan perubahan modal sederhana.

Modal Rp200.000.000
Laba Bersih Setelah Pajak Rp20.000.000
Rp180.000.000
Prive Rp30.000.000
Modal Akhir Rp150.000.000

Berdasarkan laporan tersebut, saldo akhir PT Simpang Kanan adalah sebesar Rp150.000.000

F. Laporan Neraca

Pada dasarnya, neraca keuangan adalah istilah akuntansi yang merupakan bagian dari laporan
keuangan. Dari laporan neraca ini bisa dilihat nilai sebuah perusahaan melalui kondisi
keuangannya. Isi dari laporan neraca adalah ringkasan bisnis pada satu periode tertentu. Nantinya
apa yang ada di dalam laporan tersebut akan ditinjau kembali secara internal maupun eksternal.

Peninjauan laporan neraca keuangan secara internal dilakukan oleh pemimpin bisnis,
pemangku kepentingan utama, hingga staf akuntan yang membuat laporan tersebut. Sedangkan
peninjauan secara eksternal dilakukan oleh calon investor yang tertarik untuk menanam modal di
perusahaan Anda.

19
Pada prakteknya, laporan neraca keuangan dibuat secara berkala, bisa bulanan, triwulan, atau
tahunan tergantung kebijakan perusahaan masing-masing. Ada tiga komponen penting yang
harus dimasukan dalam membuat laporan ini, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan di
periode tertentu.

Komponen Laporan Neraca Keuangan

Format umum yang digunakan untuk membuat contoh laporan neraca adalah sisi kiri yang
berisikan aset, sama dengan sisi kanan yang berisikan data mengenai kewajiban dan ekuitas.
Penjelasan lengkapnya tentang komponen laporan neraca adalah sebagai berikut:

1. Aset

Komponen pertama yang harus disertakan dalam pembuatan contoh laporan neraca adalah aset
atau aktiva. Hal ini mengacu pada keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
Anda. Secara garis besar, aset adalah nilai kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk digunakan
sebagai kebutuhan kegiatan operasional. Ada dua jenis aset perusahaan, yaitu aset lancar yang
memiliki umur kegunaan jangka pendek, dan aset tetap yang memiliki umur kegunaan jangka
panjang.

2. Kewajiban

Komponen selanjutnya dalam pembuatan contoh laporan neraca adalah kewajiban. Hal ini
merupakan utang perusahaan kepada pihak lain yang harus dibayarkan dalam jangka pendek atau
jangka panjang. Sama dengan aset, kewajiban juga memiliki dua jenis, yaitu kewajiban atau
utang lancar yang memiliki jangka jatuh tempo satu tahun, dan kewajiban atau utang jangka
panjang yang memiliki jangka jatuh tempo lebih dari satu tahun.

3. Ekuitas atau Modal

Satu lagi komponen penting dalam membuat contoh laporan neraca adalah ekuitas atau modal.
Hal ini merupakan salah satu elemen dalam laporan keuangan yang mencerminkan kepemilikan
perusahaan. Selain itu, ekuitas juga dapat diartikan sebagai selisih dari aset dan kewajiban
perusahaan.

20
Dalam contoh laporan neraca, ekuitas juga dibagi dua, yaitu saham disetor yang merupakan
jumlah kas disetorkan oleh pemegang saham ke perusahaan, dan laba ditahan yang merupakan
laba perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.

Cara Membuat Laporan Neraca Keuangan

Pembuatan contoh laporan neraca haruslah dilakukan dengan benar dan seimbang. Seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya, sisi kiri dan sisi kanan harus seimbang. Jika tidak seimbang,
artinya mungkin saja ada kesalahan dalam memasukkan data. Dalam membuat contoh laporan
neraca, Anda harus memperhatikan rumus:

Aktiva = kewajiban + modal Ekuitas = aset - kewajiban Kewajiban = aset - ekuitas

Aset harus seimbang atau sama jumlahnya dengan kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Kemudian ekuitas perusahaan harus sama jumlahnya dengan aset dikurangi kewajiban. Dengan
menggunakan rumus tersebut, Anda bisa melihat posisi akun neraca yang normal atau sama rata
sisi kiri dan sisi kanan. Rumus tersebut adalah hal penting dalam setiap pembuatan laporan
neraca perusahaan.

Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan contoh laporan neraca, maka Anda bisa melihat
kembali data yang dimasukkan. Apakah ada yang hilang, salah input, dan bentuk kesalahan
teknis lainnya.

Contoh Laporan Neraca Keuangan

Pada pembuatan contoh laporan neraca, ada dua jenis yang umum digunakan, yaitu scontro dan
staffel. Anda bisa memilih salah satu dari jenis tersebut untuk disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.

1. Contoh Laporan Neraca bentuk Scontro

Jenis scontro menyajikan data dalam dua sisi, yaitu harta atau aktiva di sebelah kiri, dan utang
atau pasiva di sebelah kanan. Berikut contoh laporan neracanya:

21
2. Contoh Laporan Neraca bentuk Staffel

Jenis staffel menyajikan data dalam bentuk berurutan yang disusun dari atas ke bawah. Bagian
paling atas adalah aktiva atau aset perusahaan, dan bagian bawah adalah utang dan modal yang
dimiliki perusahaan. Berikut contoh laporan neracanya:

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian jurnal penyesuaian adalah proses penyesuaian tentang catatan atau fakta yang
sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari
neraca saldo dan data (informasi) penyesuaian akhir periode.

Fungsi dan Tujuan Jurnal Penyesuaian:

- Agar pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan modal menunjukkan keadaan yang
sebenarnya.

- Menetapkan saldo catatan akun buku besar pada akhir periode sehingga setiap perkiraan saldo
riil, khususnya perkiraan harta dan kewajiban menunjukkan jumlah yang sebenarnya.

- Menghitung setiap perkiraan nominal (perkiraan pendapatan dan beban) yang sebenarnya
selama periode yang bersangkutan.

- Agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode
dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

Neraca lajur merupakan bagian penting dari pencatatan transaksi perusahaan, meskipun bukan
termasuk dalam laporan keuangan. Fungsi utama dari pembuatan neraca lajur adalah untuk
memudahkan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan terbaru. Data yang ada di dalam
neraca lajur berdasarkan pada perubahan terkini setiap transaksi dan kegiatan di dalam
perusahaan. Pembuatan neraca lajur akan membuat penggolongan akun dan data transaksi
perusahaan lebih ringkas.

Kegunaan lain dari neraca lajur adalah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan, baik pada
saat penyusunan laporan keuangan maupun pemeriksaan. Auditor tidak perlu bingung untuk
mencari informasi terkini mengenai keuangan perusahaan selama neraca lajur sudah selesai
dibuat. Proses pengisian neraca lajur harus dilakukan secara sistematis sesuai dengan urutan
kolomnya. Hal ini ditujukan untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan yang bisa

23
mempengaruhi laporan keuangan. Neraca lajur yang disusun dengan benar bisa digunakan untuk
menganalisa perkembangan usaha.

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Para pemakai laporan keuangan, terutama investor dan kreditor yang
punya kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.

24
DAFTAR PUSTAKA

Leni Permana, dkk, 2009, Ekonomi 2, (Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional)

Elisabeth Yessi Da Rato, Laporan Laba Rugi Komprehensif, didalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 12, No.1, 2021

Yosi Shandra, 2018, Persamaan Dasar Akuntansi, (Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas)

Wastam Wahyu Hidayat, 2018, Dasar Dasar Analisa Laporan Keuangan, (Ponorogo : Uwais
Inspirasi Indonesia)

25

Anda mungkin juga menyukai