Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

JURNAL PENYESUAIAN,NERACA LAJUR DAN JURNAL


PENUTUP

Disusun Oleh:
ERIKA TRIMARIANCE SIDABUTAR C0E021016

Dosen Pengampu: Yuliusman,S.E,M.Si,Ak

PRODI KEUANGAN DAERAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Jurnal Penyesuain,Neraca Lajur dan Jurnal Penutup” ini tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Yuliusman S.E,M.Si,Ak pada mata kuliah Pengantar Akuntansi.Selain itu,makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Jurnal penyesuaian,Neraca Lajur dan
Jurnal penutup bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Dan berterimakasih kepada Bapak Yuliusman S.E,M.Si,Ak yang telah mendidik dan
memberikan tugas pada mata kuliah Pengantar Akuntansi untuk dapat memahami dan
mempelajari tentang “Jurnal Penyesuaian,Neraca Lajur dan Jurnal Penutup”
Saya berharap makalah ini dapat menjadi acuan dan pembelajaran bagi mahasiswa/i lain
untuk terus memahami dan mengetahui tentang mata kuliah pengantar akuntansi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan,oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari berbagi pihak sangat saya harapkan demi perbaikan
perbaikan kedepan.

Jambi,29 September 2021

Erika Sidabutar
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.................................................................................................................1
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................2
1.1 LatarBelakang................................................................................................................3
1.2 RumusanMasalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
BAB IIPEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Pengertian Jurnal penyesuaian......................................................................................7
2.2 Neraca Lajur ................................................................................................................8
2.3 Jurnal Penutup...............................................................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................10
3.1Kesimpulan.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa
kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, agar neraca saldo
menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan.
Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal
penyesuaian (adjusting journal entry).
Neraca Lajur sebuah alat bantu untuk membuat laporan keuangan.Neraca lajur adalah
suatu kertas yang berkolom kolom yang dirancang untuk menghimpun semua data
akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan laporan
keuangan dengan cara yang sistematis.Neraca lajur disebut kertas kerja (work
sheet).Neraca Lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.Dalam neraca lajur,saldo akun akun buku besar
disesuaikan,diseimbangkan dan disusun menurut cara cara yang sesuai dengan
penyusunan akun akun dalam laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian,neraca lajur dan jurnal penutup ?
2.Bagaimana tujuan proses penyesuaian?
3.Bagaimana prosedur penyusunan neraca Lajur?
4.Apa fungsi jurnal penutup?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya jurnal penyesuian dan neraca lajur adalah untuk menghimpun semua
data serta saldo saldo yang dibutuhkan perusahaan untuk menyusun sebuah laporan
keuangan dan juga dapat menambah ilmu kita dalam mengerjakan soal dan menambah
wawasan kita tentang jurnal penyesuian dan neraca lajur dan jurnal penutup.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jurnal Penyesuaian


A.Pengertian Jurnal penyesuaian
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang diperlukan untuk menyesuaikan seluruh
catatan dengan keadaan (fakta) yang sesungguhnya di akhir periode. Tujuan dan Fungsi
Jurnal Penyesuaian adalah supaya perkiraan nominal dan perkiraan riil bisa menunjukkan
besar kecilnya harga, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban yang sesungguhnya dan
yang seharusnya diakui di akhir periode.
Jurnal penyesuaian dibuat berdasarkan pada data di neraca saldo dan data
penyesuaaian akhir periode. Tidak seluruh pos yang ada pada neraca saldo perlu jurnal
penyesuaian.
Ayat Jurnal Penyesuaian | Adjustment Entry
Diperlukan adanya Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entry) jika: Terjadi kesalahan
dalam menerapkan sebuah perlakuan akuntansi, dan diketahui dalam tahun atau periode
buku yang sama
• Transaksi diakui terlalu kecil atau terlalu kecil
• Pengakuan yang terlalu awal (dini) atau terlalu akhir (dibelakang)
• Penerapan metode penyusutan aset tetap yang tidak sesuai
Jurnal Penyesuaian dilakukan sebelum Penutupan Buku, Prosedurnya:
1. Menyiapkan bukti transaksi yang butuh disesuaikan
2. Print Out buku besar dan detail transaksi yang mengandung transaksi yang perlu
disesuaikan
3. Teliti mengapa diperlukan penyesuaian dan kenapa bisa terjadi
4. Menentukan besarnya nominal transaksi yang harusnya
terjadi, dan kemudian dibandingkan dengan jurnal yang pernah dicatat. Maka akan
didapat selisihnya
5. Menyiapkan daftar jurnal penyesuaian yang nantinya akan di rekomandasikan
6. Melakukan Jurnal Penyesuaian setelah disetujui oleh financial controller atau atasan
yang lain
B.Tujuan proses Penyesuaian
Dari uraian diatas jelaslah kiranya bahwa tujuan proses penyesuian adalah :
1) Agar setiap rekening riil khususnya rekening-rekening aktiva dan rekenig-rekening
utang, menunjukan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2) Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan rekening-rekening
biaya) menunjukan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.

Saldo-saldo didalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui


hal-hal sebagai berikut:
1) Piutang pendapatan: yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi
belum dicatat.
2) Utang biaya: yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi
belum dicatat.
3) Pendapatan Diterima di Muka yaitu pendapatan yang sudah diterima tetapi
sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4) Biaya dibayar dimuka: yaitu biaya-biaya yang sudah dibayarkan tetapi sebenarnya
harus dibebankan pada periode yang akan datang.
5) Kerugian piutang: yaitu tagihan kerugian yang timbul karena adanya piutang yang
tidak bisa ditagih.
6) Depresiasi (penyustan): yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada
suatu periode akuntansi.
7) Biaya pemakaian Perlengkapan yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah
dikonsumsi selama periode akuntansi.
Berikut ini adalah contoh cara melalukan penyesuaian yang dilakukan oleh Foto Studio
Aneka pada tahun 2014. Perusahaan ini didirikan oleh Abubakar pada tanggal 1 Januari
2014.
FOTO STUDIO ANEKA
Neraca Saldo 31 Desember 2014
Nama Rekening Saldo
Debet Kredit
Kas Rp 52.530
Surat Berharga 10.000
Piutang Dagang 18.200
Perlengkapan Fotografi 96.150
Perlengkapan Kantor 41.300
Asuransi Dibayar Dimuka 10.000
Peralatan Fotografi 480.000
Peralatan Kantor 115.000
Gedung 1.000.000
Utang Dagang Rp 12.000
Modal Abubakar 1.363.000
Pendapatan Foto Studio 457.650
Biaya Kantor 20.000
Gaji Pegawai 22.000
Biaya Advertensi 4.000
Pendapatan Bunga 350
Pendapatan Sewa 36.000
Jumlah Rp 1.869.000 Rp 1.869.000
Data dalam neraca saldo diatas, belum seluruhnya siap untuk secara langsung
dicantumkan dalam laporan keuangan karena adanya informasi-informasi sebagai berikut:
1) Masih harus diterima pendapatan bunga dari obligasi yang nilai nomonalnya
Rp10.000, bunga 6%, pembayaran bunga tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
2) Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp2.000
3) Pendapatan sewa yang diterima dimuka Rp6.000
4) Asuransi dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp4.00
5) Kerugian piutang ditaksir 1% dari pendapatan foto studio
6)Depresiasi (penyusutan) aktiva tetap dilakukan atas dasar tarif sebagai berikut:
a. Depresiasi peralatan fotografi ditaksir 20% setahun.
b. Depresiasi peralatan kantor ditaksir 10% setahun
c. Depresiasi gedung ditaksir 5% setahun.
7)Perlengkapan yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut :
d. Perlengkapan fotografi Rp32.400
e. Perlengkapan kantor Rp15.500
Dengan adanya informasi di atas, maka data dalam neraca saldo harus disesuaikan
sehingga informasi tersebut tercakup dalam laporan keuangan perusahaan. Penyesuaian
atas data dalam neraca saldo ini harus dilakukan dengan melalui jurnal penyesuaian. Ini
berarti bahwa data dalam buku besar juga harus disesuaikan.
Penyesuaian yang diperlukan dalam pembukuan Foto Studio Aneka akan diterangkan
dibawah ini:
1. PIUTANG PENDAPATAN
Apabila suatu pendapatan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada
periode yang bersangkutan, maka pada akhir periode harus dibuat jurnal penyesuaian
untuk mengakui jumlah pendapatan yang belum diterima tersebut sebagai pendapatan.
Dalam contoh diatas bahwa Foto Studio Aneka memiliki suatu surat berharga berupa
obligasi yang bernilai Rp10.000 dengan bunga 6% yang dibeli pada tanggal 1 Maret
2014. Karena bunga obligasi tersebut dibayarkan pada tiap-tiap tanggal 1 April dan 1
Oktober, maka pada tanggal 31 Desember sebenarnya perusahaan sudah mempunyai
tagihan bunga selama 3 bulan yaitu untuk bulan-bulan Oktober, November dan Desember
berjumlah Rp150 (10.000 x 3/12 x 6%).
Penyesuaian untuk mencatat piutang bunga adalah sebagai berikut :
2014 Des. 31 Piutang Bunga Rp 150
Pendapatan Bunga Rp 150

2. UTANG GAJI
Biaya-biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi sampai akhir periode
yang bersangkutan belum dibayar, harus dicantumkan dalam neraca sebagai utang biaya
dan harus termasuk pula dalam saldo rekening biaya. Dalam contoh diatas dikemukakan
bahwa pada tanggal 31 Desember 2014 masih harus dibayar gaji pegawai sebesar
Rp2.000. data ini berarti bahwa Saldo rekening gaji pegawai yang tercantum dalam
neraca saldo sebesar Rp22.000 masih harus ditambah dengan Rp2.000, yaitu untuk gaji
pegawai bulan Desember yang belum dibayar tetapi sudah menjadi beban periode 2014.
Penyesuaian untuk mencatat utang biaya sebagai berikut :
2014 Des. 31 Beban Gaji Pegawai Rp 2.000
Utang Gaji Rp 2.000

3. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA


Pendapatan diterima dimuka tidak boleh diperhitungkan sebagai pendapatan, melainkan
harus diperlakukan sebagai utang (pendapatan diterima dimuka yang belum diakui),
sebab pada hakekatnya perusahaan belum berhak atas pendapatan tersebut.
Dalam contoh diatas dinyatakan bahwa pada tanggal 31 Desember 2014 terdapat
pendapatan yang diterima dimuka sebesar Rp6.000. Penerimaan ini sudah termasuk
dalam rekening pendapatan sewa dalam rekening Pendapatan
Penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka adalah sebagai berikut:
2014 Des. 31 Pendapatan Sewa Rp 6.000
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka Rp6.000

Catatan :
Pendapatan diterima dimuka yang sudah diakui, akan dicatat sebagai pengakuan
pendapatan yang sudah bisa diakui. Contohnya Pada akhir April, disesuaikan pendapatan
diterima dimuka tertanggal 1 April sebesar 15.000. Sehingga jurnal penyesuaianya
sebagai berikut :
2014 Des. 31 Pendapatan Sewa diteima dimuka Rp 15.000
Pendapatan sewa Rp15.000

4. BIAYA DIBAYAR DIMUKA


Perusahaan seringkali melakukan pembayaran biaya dimuka, artinya membayar sejumlah
biaya untuk beberapa waktu yang akan datang dan kadang-kadang melampaui batas akhir
perriode akuntansi. Apa bila pada akhir periode akuntansi dijumpai biaya- biaya yang
seharusnyya dibebankan pada periode yang akan datang, maka harus dilakukan
penyesuaian untuk menentukan bagian biaya yang harus dibebankan pada periode yang
bersangkutan dan bagian biaya yang masih berstatus sebagai biaya dibayar di muka
Dalam contoh diatas diketahui saldo rekening biaya asuransi di bayar di muka per 31
Desember bejumlah Rp10.000 dan data untuk penyesuaian memberikan informasi bahwa
per 31 Desember 2014 jumlah biaya asuransi dibayar dimuka adalah Rp4.000.
Penyesuaian untuk mencatat biaya asuransi di bayar di muka adalah sebagai berikut:
2014 Des. 31 Beban asuransi Rp 4.000
Asuransi dibayar Dimuka Rp4.000
5. KERUGIAN PIUTANG
Piutang dagang timbul karena adanya penjualan secara kredit. Syarat penjualan lebih
menarik bagi si pembeli karena pembayaran bisa di lakukan beberapa waktu kemudian.
Namun apabila ditinjau dari segi perusahaan yang memberikan kredit, syarat demikian
mengandung resiko walaupun dilain pihak volume penjualan mungkin dapat di
tingkatkan.resiko terjadi bila mana debitur (pengambil kredit) tidak melaksanakan
kewajibannya sehingga mengakibatkan perusahaan menderita rugi.
Kerugian karena adanya piutang yang tak dapat di tagi ini dapat dicatat dalam pembukuan
dengan dua cara yaitu
1. Pada saat kepastian bahwa piutang tidak mungkin dapat ditagih.
2. Pada periode dimana penjualan kredit terjadi.
Apabila perusahaan menggunakan cara kedua, maka pada tiap akhir periode akuntansi
diadakan penaksiran kerugian piutang yang biasanya didasarkan atas persentase dari
jumlah penjualan dalam periode yang bersangkutan
Dalam data penyesuaian diatas ditemukan bahwa taksiran kerugian piutang ditaksir 1%
dari pendapatan foto studio. Ini berarti bahwa taksiran kerugian piutang yang ditetapkan
oleh Foto Studio Aneka. Tahun 2014 adalah 1% x Rp457.650 = Rp4.576,50. Data
tersebut dicatat dengan menggunakan jurnal penyesuaian sebagai berikut :

2014 31 Kerugian Piutang Rp 4.576


Cadangan Kerugian Piutang Rp 4.576

6. DEPRESIASI (PENYUSUTAN)
Semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan
untuk beroprasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan berjalannya waktu.
Sebab-sebab terjadinya penyusutan ini bias bermacam-macam seperti misalnya: susut
karena dipakai, pengaru iklim, menjadi tua, dan sebagainya. Proses ini akan
menyebabkan nilai aktiva tetap menjadi berkurang dan hal ini disebut penyusutan atau
depresiasi oleh karena itu harga perolehan aktiva tetap harus dialokasikan sebagai biaya
penyusutan selama masa penggunaan aktiva tersebut
Pembebanan penyusutan ini biasanya dilakukan pada tiap akhir periode melalui jurnal
penyesuaian yaitu dengan mendebit rekening depresiasi dan mengkredit rekening
akumulasi depresiasi
Untuk lebih menjelaskan masalah ini berikut contohnya
a. Depresiasi Peralatan Fotografi
Dalam data penyesuaian dikemukakan bahwa penyusutan peralatan fotografi ditetapkan
20% setahun, dan dalam neraca saldo dapat dilihat bahwa harga perolehan peralatan
fotografi pertahun adalah Rp480.000. Dengan demikian penyusutan peralatan fotografi
pertahun adalah 20% x Rp480.000 = Rp96.000 hal ini dicatat dengan jurnal penyesuaian
sebagai berikut:
2014 31 Depresiasi Peralatan Fotografi Rp 96.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Fotografi Rp 96.000
b. Depresiasi Peralatan Kantor
Depresiasi peralatan kantor menurut data penyesuaian adalah 10% pertahun sedangkan
harga perolehan peralatan kantor menurut neraca saldo adalah Rp115.000. dengan
demikian penyusutan peralatan kantor pertahun adalah 10% x Rp115.000 = Rp11.500.
data tersebut dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut
2014 31 Depresiasi Peralatan Kantor Rp 11.500
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor Rp 11.500

c. Depresiasi Gedung
Depresiasi Gedung menurut data penyesuaian adalah 5% setahun, sedangkan harga
perolehan gedung seperti yang tercantum dalam rekening saldo adalah Rp1.000.000.
Dengan demikian penyusutan gedung per tahun adalah 5% x Rp1.000.000 = Rp50.000.
Data tersebut dicatat dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut:
2014 31 Depresiasi Gedung Rp 50.000
Akumulasi Depresiasi Gedung Rp 50.000

7. PEMAKAIAN PERLENGKAPAN
Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan maksud untuk digunakan dalam
operasi perusahaan (tidak untuk dijual kembali).
a. Pemakaian Perlengkapan Fotografi
Saldo Rekening Perlengkapan Fotografi dalam neraca saldo adalah Rp96.150. Berdasrkan
hasil perhitungan fisik tanggal 31 Desember 2014, jumlah perlengkapan fotografi yang
masih tersisa adalah Rp32.400, ini berarti bahwa pemakaian perlengkapan fotografi
selama tahun 2014 adalah Rp63.750 (Rp96.150 – Rp32.400). Jumlah pemakaian
perlengkapan tersebut dicatat dengan jurnal penyesuaian sebagai berikut:
2014 31 Beban Perlengkapan Fotografi Rp 63.750
Perlengkapan Fotografi Rp 63.750

b. Pemakaian Perlengkapan Kantor


Saldo rekening perlengkapan Kantor dalam neraca saldo adalah Rp41.300. hasil
perhitungan fisik atas perlengkapan kantor menunjukan bahwa jumlah perlengkapan
kantor yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Rp15.500. Ini berarti
bahwa pemakaian perlengkapan kantor selama 1 tahun berjumlah Rp25.800 (Rp41.300 –
Rp15.500). Jumlah pemakaian perlengkapan kantor harus dicatat dalm pembukuan
melalui jurnal penyesuaian sebagai berikut :

2.2 Pengertian Neraca Lajur


Dengan menyusun jurnal penyesuaian, maka perkiraan riil dan perkiraan nominal
akan menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu,
agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti dan benar, diperlukan
suatu alat yang disebut neraca lajur atau kertas kerja.
Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur- lajur
yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang
dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara sistematis.
Tujuan penyusunan neraca lajur di antaranya sebagai berikut.
1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data
penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang
formal.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam
membuat jurnal penyesuaian.
Bentuk neraca lajur yang lazim digunakan dalam praktik suatu perusahaan adalah
bentuk neraca lajur 10 kolom, yang tampak seperti berikut.
Adapun prosedur penyusunan neraca lajur adalah sebagai berikut.
1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam kolom
Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit dengan jumlah kredit
harus sama.
2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data dan memasukkan ke dalam
neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom Ayat
Penyesuaian, dan mengisi kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan (NSD).
4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan ke
dalam kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca.
a. Untuk rekening riil atau neraca yakni rekening Harta, Utang, dan Modal, harus
dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca
b. Untuk rekening nominal atau laba rugi yakni rekening Pendapatan dan Beban, harus
dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba/rugi.
5.Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca. Seandainya kolom laba rugi lebih besar
sebelah kredit, berarti laba, maka jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah
kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah debit berarti
rugi, maka jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

2.3 Jurnal Penutup


Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk memindahkan rekening yang
sifatnya sementara.Fungsinya adalah
• Agar dapat memisahkan antara pendapatan dan biaya periode sekarang dengan
periode yang akan datang
• Agar rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir
periode akuntansi
• Agar buku besar telah seimbang sebelum memulai kembali pencatatan pada akhir
berikutnnya

Ayat jurnal Penutup


1. Penutupan perkiraan pendapatan
2. Penutupan Perkiraan Biaya atau Beban
3. Penutupan Perkiraan Ikhtisar L/R
4. Penutupan Perkiraan Prive
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Neraca Lajur adalah lembar kertas berkolom kolom untuk melakukan kegiatan
akuntansi pada perusahaan,Neraca lajur dan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang
tidak jauh berbeda hanya saja ada akun yang ditambahkan seperti persedian barang
dagang,Perlengkapan,beban dibayar dimuka,pendapatan diterima dimuka dan beban yang
harus dibayar.
.
DAFTAR PUSTAKA
1.https://books.google.co.id/books/about/Buku_Ajar_Dasar_Dasar_Akuntansi.html?id=
_gufDwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_button&hl=id&newbks=1&n
ewbks_redir=1&redir_esc=y
2. . blogspot.com/2017/04/jurnal-penyesuaian-akuntasi.html
3. https://www.academia.edu/resource/work/4991023

Anda mungkin juga menyukai