Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH JURNAL PENYESUAIAN

Dosen pengampu : Budi Asmanto, S.T., M.T.I

Di susun oleh :

Deryzal Prio Dwi Kusuma (22410012)

D-III SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya ,
penulis tidak akan mungkin menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun agar para pembaca dapat memahami konsep dari “JURNAL
PENYESUAIAN”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah menghadapi
berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun dari luar. Untuk
itu penulis menghaturkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang
telah membantu penyelesaian makalah ini.
Makalah ini dapat di baca untuk umum, terutama bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah pengantar akuntansi. Dengan kata lain, pembaca dapat
lebih mudah memahami isi makalah ini dengan bahasa yang di gunakan oleh
penulis. Harus di akui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu di
mohon kritik dan saran dapat langsung di sampaikan kepada penulis.

Metro,8 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI ..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................4
C. Tujuan ................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................6
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian .........................................................................6
B. Jurnal Penyesuaian Pemakaian Perlengkapan...................................................6
C. Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aktiva Tetap ..................................................7
D. Jurnal Penyesuaian Biayar di Bayar dimuka
Metode Harta dan Metod Beban .......................................................................8
E. Jurnal Penyesuaian Pendapatan di Trima dimuka
Metode Hutang dan Metode Pendapatan ........................................................11
F. Jurnal Penyesuaian Beban yang Masih Harus dibayar ...................................13
G. Jurnal Penyesuaian Pendapatan yang Harus diterima .....................................13
H. Jurnal Penyesuaian Penghapusan piutang .......................................................14
BAB III PENUTUP ............................................................................................18
A. Kesimpulan .....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum
menjamin bahwa kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu,
agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan
penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan
perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian (adjusting journal entry).
Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal
penyesuaian diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut: seperti, Jurnal Penyesuaian
pemakain perlengkapan, Jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap, Jurnal
Penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan metode beban, Jurnal
penyesuaian beban yang masih harus dibayar, Jurnal penyesuaian pendapatan yang
masih harus diterima, dan Jurnal penyesuaian penghapusan piutang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jurnal penyesuaian
2. Bagaimana memahami jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan?
3. Bagaimana memahami jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap?
4. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta
dan metode beban?
5. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka metode
utang dan metode pendapatan?
6. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar?
7. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima?
8. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian penghapusan piutang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jurnal penyesuaian
2. Untuk memahami jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan

4
3. Untuk memahami jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap
4. Untuk membuat jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan
metode beban
5. Untuk membuat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka metode utang
dan metode pendapatan
6. Untuk membuat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar
7. Untuk membuat jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima
8. Untuk membuat jurnal penyesuaian penghapusan piutang

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian jurnal penyesuaian


Jurnal penyesuaian (Adjustment Entries) adalah jurnal yang disusun
untuk menyesuaikan saldo-saldo akun yang dilaporkan di neraca saldo sebelum
disusunnya laporan keuangan karena nila yang dilaporkan dalam neraca saldo
masih belum tepat sehinggaa tidak memenuhi kualitas informasi akuntansi yang
diperukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.1 Lalu pada kondisi seperti
apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal penyesuaian diperlukan untuk hal-
hal sebagai berikut:

B. Jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan


Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke
dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perlengkapan) dan
sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan
pada akhir periode dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap
persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa
kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun
perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui
pemeriksaan fisik pada akhir periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan
perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00. Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai
perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut:
Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut :

6
Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama
satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.

C. Jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap


Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari
satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk
mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba
Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan penyesuaian pada akhir
periode? Semua aktiva tetap setiap akhir periode harus dilakukan penyesuaian
kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke
waktu tidak mungkin akan turun karena kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan
meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.
Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai
penyusutan atau penghapusan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan
aktiva tetap ditampungdalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang
disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk
dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian,
apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi
penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya
akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit.
Pada waktu penyesuaian dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan
untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap.
Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur
ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada akhir umur ekonomisnya. Nilai
penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut :

Penyusutan tahunan =

7
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:

Jika pada akhir periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar
Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00

D. Jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan metode


beban
Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang
di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan
sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diperlukan
dengan dua cara sebagai berikut.2
1. Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada saat pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang
digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”.
Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar.
Pada akhir periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban
yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum
terjadi) dari akun tersebut.
Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar
Rp3.600.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut :

2 Hery. Teori Akuntansi. 2009. Jakarta: Kencana. Hal 74

8
Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban
periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan
menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang
termasuk periode mendatang, sebagai berikut:

Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun
“Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode
berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan
harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi
beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.
Beban periode berjalan =9/12 × Rp3.600.000,00= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =3/12 × Rp3.600.000= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31
Desember 2006.

9
2. Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada
saat pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas
maka pada saat pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut :

Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan garis waktu sebagai berikut:

Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan
dari akun beban asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu
3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00
Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:

10
E. Pendapatan Diterima Dimuka
1. Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun
yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”.
Walaupun menggunakan istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah
utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun
sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai
berikut:

Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan


pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan pendapatan yang belum
menjadi hak perusahaan. Periode berlakunya sewa (12 bulan)

Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak


perusahaan ialah selama 4 bulan.
Pendapatan periode ini sebesar =4/12 × Rp 36.000.000,00 = Rp12.000.000,00

11
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:

Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan


yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.

2. Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan


Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun
yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”.
Berdasarkan contoh di atas, maka pada saat terjadi transaksi penerimaan
pendapatan dengan jurnal sebagai berikut:

Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat


pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.

12
Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak
perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:

F. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)


Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada akhir periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi
tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan
Desember 2006, baru akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar
Rp3.500.000,00. Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 adalah
sebagai berikut.

G. Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Seperti halnya dengan beban terutang, pada akhir periode mungkin ada
sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima.3

3 Ibid.,hal. 74

13
Misalnya, pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima
pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember
sebagai berikut :

Perhatikan contoh lainnya! Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam
setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan
bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum
diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:

H. Catatan Penghapusan Piutang


Apabila terdapat piutang yang kemungkinan sudah tidak dapat ditagih, dan
berbagai upaya telah dilakukan, maka selanjutnya diputuskan untuk melakukan
penghapusan piutang. Ada 2 metode penghapusan piutang yaitu :
1. Metode Langsung (Direct Method)
Dalam metode ini, setiap piutang dagang yang sudah diputuskan untuk
dihapuskan, langsung dibebankan disebelah debit “bbn. Penghapusan piutang” dan
disebelah kredit “piutang”. Sehingga jurnalnya :

14
Beban penghapusan piutang Rp. 5.000.000
Piutang Rp 2.500.000

Andai kata suatu saat tiba-tiba debitur memberi tahu bahwa akan
melakukan pelunasan pembayaran, maka jurnalnya :

Piutang Rp 2.500.000
Beban penghapusan piutang Rp 5.000.000

Selanjutnya apabila diterima pelunasan piutang maka jurnalnya :

Kas Rp 2.500.000
Piutang Rp 2.500.000

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)


Dalam metode ini, pada akhir periode dilakukan penaksiran terhadap
piutang yang tidak dapat tertagih dan dibuatkan AJP :

Beban Penghapusan Piutang Rp 5.000.000


Penyisihan Penghapusan Piutang Rp 2.500.000

Dalam metode ini, penaksiran penghapusan piutang dibagi menjadi 3


cara :
1. Berdasarkan Saldo Penjualan
2. Berdasarkan Saldo Piutang
3. Berdasarkian Usia Piutang

1.) Berdasarkan Saldo Penjualan


Contoh : pada tgl 31 des ’09 akun penjualan menunjukkan saldo Rp 30.000.000,-

15
ditaksir piutang yang tidak tertagih 3% maka tafsiran penghapusan
piutang :

3% x Rp 30.000.000,- = Rp 9.000.000,-

Jurnal : B. Penghapusan Piutang Rp 9.000.000,-


Penyisihan Penghapusan Piutang Rp 9.000.000,-

2.) Berdasarkan Saldo Piutang


Contoh (1): pada tgl 31 Des ’09 terdapat data sbb :
- Piutang Rp 25.000.000,-
- Penyisihan Penghapusan Piutang (K) Rp 300.000,-
Ditaksir Piutang yang tidak tertagih 3%
Maka tafsiran penghapusan piutang :

3% x Rp 25.000.000,- = Rp 750.000,-
Saldo penyisihan piutang (K) = (Rp 300.000,-)
Rp 450.000,-

Jurnal : B. Penghapusan Piutang Rp 450.000,-


Penyisihan Penghapusan Piutang Rp 450.000,-

Akun ; Penyisihan Penghapusan Piutang

Tgl Keterangan D K Saldo


D K
31 Saldo - - - Rp 300.000,-
31 Penyesuaian - Rp 450.000,- - Rp 750.000,-

16
Contoh (2): pada tgl 31 Des ’09 terdapat data sbb :
- Piutang Rp 28.000.000,-
- Penyisihan Penghapusan Piutang (D) Rp 460.000,-
Ditaksir Piutang yang tidak tertagih 2%
Maka tafsiran penghapusan piutang :

2% x Rp 28.000.000,- = Rp 560.000,-
Saldo penyisihan piutang (D) = Rp 460.000,-
Rp 1.020.000,-

Jurnal : B. Penghapusan Piutang Rp 1.020.000,-


Penyisihan Penghapusan Piutang Rp 1.020.000,-

Akun ; Penyisihan Penghapusan Piutang

Tgl Keterangan D K Saldo


D K
31 Saldo - - Rp -
31 Penyesuaian - Rp 1.020.000,- 460.000,- Rp 560.000,-
-

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal penting dalam pencatatan akuntansi.
Pada dasarnya untuk pengelolaan akuntansi setiap jurnalnya tentu penting. Namun
yang akan kita bahas adalah bagaimana dan seperti apa pentingnya sebuah jurnal
itu. Kali ini kita akan membahas tentang pentingnya Jurnal Penyesuaian.
Tapi untuk mengetahui pentingnya maka kita harus batasi dulu yang
dimaksud dengan Jurnal Penyesuaian itu. Secara garis besar Jurnal Penyesuaian
adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo
perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan
laporan keuangan. Dikenal juga sebagai jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan
saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode
akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode
dengan periode yang lain.
Pengertian jurnal penyesuaian diatas tentunya menimbulkan pertanyaan,
saldo apa saja yang perlu disesuaikan? Nah, saldo yang perlu disesuaikan tentunya
adalah saldo hasil transaksi. Transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian
itu antara lain:
1. Penyesuaian penyusutan aktiva tetap.
2. Penyesuaian dibayar dimuka.
3. Penyesuaian pemakaian perlengkapan.
4. Penyesuaian pendapatan dibayar dimuka.
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar.
6. Penyesuaian pendapatan yang akan diterima.
Saldo-saldo dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk
mengakui hal-hal sebagai berikut:
1. Piutang Pendapatan : yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaantetapi
belum dicatat.

18
2. Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi
belum dicatat.
3. Pendapatan Diterima Dimuka : yaitu pendapatan yang sudah diterima, tetapi
sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4. Biaya Dibayar Dimuka : yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya
harus dibebankan pada periode yang akan datang.
5. Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang
yang tak tertagih.
6. Depresiasi (Penyusutan) :yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan
pada suatu periode akuntansi.
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan:yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang
telah dikonsumsi selama periode akuntansi
Hal tersebut diatas perlu dilakukan karena tujuan pembuatan jurnal
penyesuaian adalah supaya pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan
modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Tujuan lainnya agar akun-akun
nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan
menunjukkan keadaan yang sebenarnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hery. 2009. Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana.

Ramyati, pebpty. 2017. Jurnal penyesuaian akuntansi. Diambil dari :


http://pebpyramyati.blogspot.co.id/2017/04/jurnal-penyesuaian-akuntasi.html (23
Mei 2018)

Sinambela, Elizar dkk. 2016. Pengantar Akuntansi. Medan : Perdana


publishing.

Soemarso. 2000. Akuntansi, Suatu Penagantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

20
Nama : Deryzal Prio Dwi Kusuma
Npm : 22410012
Prodi : D-III Sistem Informasi
Ttl : Metro, 13 Juni 2004
Agama : Islam
Alamat : Metro

21

Anda mungkin juga menyukai