Di susun oleh :
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya ,
penulis tidak akan mungkin menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
disusun agar para pembaca dapat memahami konsep dari “JURNAL
PENYESUAIAN”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah menghadapi
berbagai hambatan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun dari luar. Untuk
itu penulis menghaturkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pihak yang
telah membantu penyelesaian makalah ini.
Makalah ini dapat di baca untuk umum, terutama bagi mahasiswa yang
mengambil mata kuliah pengantar akuntansi. Dengan kata lain, pembaca dapat
lebih mudah memahami isi makalah ini dengan bahasa yang di gunakan oleh
penulis. Harus di akui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu di
mohon kritik dan saran dapat langsung di sampaikan kepada penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum
menjamin bahwa kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu,
agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan
penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan
perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian (adjusting journal entry).
Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal
penyesuaian diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut: seperti, Jurnal Penyesuaian
pemakain perlengkapan, Jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap, Jurnal
Penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan metode beban, Jurnal
penyesuaian beban yang masih harus dibayar, Jurnal penyesuaian pendapatan yang
masih harus diterima, dan Jurnal penyesuaian penghapusan piutang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jurnal penyesuaian
2. Bagaimana memahami jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan?
3. Bagaimana memahami jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap?
4. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta
dan metode beban?
5. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka metode
utang dan metode pendapatan?
6. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar?
7. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima?
8. Bagaimana membuat jurnal penyesuaian penghapusan piutang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jurnal penyesuaian
2. Untuk memahami jurnal penyesuaian pemakaian perlengkapan
4
3. Untuk memahami jurnal penyesuaian penyusutan aktiva tetap
4. Untuk membuat jurnal penyesuaian biaya dibayar dimuka metode harta dan
metode beban
5. Untuk membuat jurnal penyesuaian pendapatan diterima dimuka metode utang
dan metode pendapatan
6. Untuk membuat jurnal penyesuaian beban yang masih harus dibayar
7. Untuk membuat jurnal penyesuaian pendapatan yang masih harus diterima
8. Untuk membuat jurnal penyesuaian penghapusan piutang
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama
satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.
Penyusutan tahunan =
7
1/10 × Rp 100.000.000,00 = Rp10.000.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:
Jika pada akhir periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar
Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Penyusutan tahunan =
1/10 x (Rp100.000.000,00 – Rp10.000.000)
= Rp9.000.000,00
8
Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban
periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan
menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang
termasuk periode mendatang, sebagai berikut:
Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun
“Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode
berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan
harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi
beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.
Beban periode berjalan =9/12 × Rp3.600.000,00= Rp2.700.000,00
Bbeban periode mendatang =3/12 × Rp3.600.000= Rp900.000,00
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31
Desember 2006.
9
2. Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada
saat pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas
maka pada saat pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut :
Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan
dari akun beban asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu
3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
3/12 × Rp3.600.000,00 = Rp900.000,00
Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:
10
E. Pendapatan Diterima Dimuka
1. Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun
yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”.
Walaupun menggunakan istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah
utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun
sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai
berikut:
11
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:
12
Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak
perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah =
8/12 × Rp36.000.000,00 = Rp24.000.000,00.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:
3 Ibid.,hal. 74
13
Misalnya, pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima
pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember
sebagai berikut :
Perhatikan contoh lainnya! Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam
setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00.
Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan
bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum
diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
3/6 x Rp 120.000,00 = Rp 60.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:
14
Beban penghapusan piutang Rp. 5.000.000
Piutang Rp 2.500.000
Andai kata suatu saat tiba-tiba debitur memberi tahu bahwa akan
melakukan pelunasan pembayaran, maka jurnalnya :
Piutang Rp 2.500.000
Beban penghapusan piutang Rp 5.000.000
Kas Rp 2.500.000
Piutang Rp 2.500.000
15
ditaksir piutang yang tidak tertagih 3% maka tafsiran penghapusan
piutang :
3% x Rp 30.000.000,- = Rp 9.000.000,-
3% x Rp 25.000.000,- = Rp 750.000,-
Saldo penyisihan piutang (K) = (Rp 300.000,-)
Rp 450.000,-
16
Contoh (2): pada tgl 31 Des ’09 terdapat data sbb :
- Piutang Rp 28.000.000,-
- Penyisihan Penghapusan Piutang (D) Rp 460.000,-
Ditaksir Piutang yang tidak tertagih 2%
Maka tafsiran penghapusan piutang :
2% x Rp 28.000.000,- = Rp 560.000,-
Saldo penyisihan piutang (D) = Rp 460.000,-
Rp 1.020.000,-
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal penting dalam pencatatan akuntansi.
Pada dasarnya untuk pengelolaan akuntansi setiap jurnalnya tentu penting. Namun
yang akan kita bahas adalah bagaimana dan seperti apa pentingnya sebuah jurnal
itu. Kali ini kita akan membahas tentang pentingnya Jurnal Penyesuaian.
Tapi untuk mengetahui pentingnya maka kita harus batasi dulu yang
dimaksud dengan Jurnal Penyesuaian itu. Secara garis besar Jurnal Penyesuaian
adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo
perkiraan (akun) agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan
laporan keuangan. Dikenal juga sebagai jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan
saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode
akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode
dengan periode yang lain.
Pengertian jurnal penyesuaian diatas tentunya menimbulkan pertanyaan,
saldo apa saja yang perlu disesuaikan? Nah, saldo yang perlu disesuaikan tentunya
adalah saldo hasil transaksi. Transaksi yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian
itu antara lain:
1. Penyesuaian penyusutan aktiva tetap.
2. Penyesuaian dibayar dimuka.
3. Penyesuaian pemakaian perlengkapan.
4. Penyesuaian pendapatan dibayar dimuka.
5. Penyesuaian biaya yang masih harus dibayar.
6. Penyesuaian pendapatan yang akan diterima.
Saldo-saldo dalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk
mengakui hal-hal sebagai berikut:
1. Piutang Pendapatan : yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaantetapi
belum dicatat.
18
2. Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi
belum dicatat.
3. Pendapatan Diterima Dimuka : yaitu pendapatan yang sudah diterima, tetapi
sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang.
4. Biaya Dibayar Dimuka : yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya
harus dibebankan pada periode yang akan datang.
5. Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang
yang tak tertagih.
6. Depresiasi (Penyusutan) :yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan
pada suatu periode akuntansi.
7. Biaya Pemakaian Perlengkapan:yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang
telah dikonsumsi selama periode akuntansi
Hal tersebut diatas perlu dilakukan karena tujuan pembuatan jurnal
penyesuaian adalah supaya pada akhir periode akun riil yaitu harta, kewajiban dan
modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Tujuan lainnya agar akun-akun
nominal, yaitu akun pendapatan dan beban dapat diakui dalam suatu periode dan
menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Nama : Deryzal Prio Dwi Kusuma
Npm : 22410012
Prodi : D-III Sistem Informasi
Ttl : Metro, 13 Juni 2004
Agama : Islam
Alamat : Metro
21