Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH AKUNTANSI

Nama : Zesa Kristi

Mapel: Akutansi Dan Keuangan Lembaga

Kelas : X AKL 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke Tuhan atas segala rahmat-Nya sehingga Makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap teknologi
informasi yang telah ada dan membantu saya untuk menyelamatkan makalah ini.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa menjadi referensi bagi dasar
akutansi

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Kamis,15 Juni 2023

Haryati S.Pd
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB 1 – PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................2

B. Rumusan Masalah..........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..........................................................................................2

E. Sistematika penulisan.................................................................................2

BAB 2 – PEMBAHASAN............................................................................................4

A. Persamaan Akutansi Dasar.................................................................................4


B.Akutansi Perusahaan Jasa....................................................................................8

BAB 3 – PENUTUP..............................................................................................17
A.Simpulan....................................................................................................17

Daftar Pustaka.........................................................................................................18
ii

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara harfiah, akuntansi merupakan suatu term yang berasal dari bahasa inggris yakni
“accounting” yang mana berarti menghitung. Selain itu, dalam proses pencatatan transaksi
keuangan, seorang akuntan akan mengidentifikasikan transaksi tersebut ke dalam berbagai
“akun” seperti contohnya kas, piutang, utang dagang, dan masih banyak lagi.

Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akuntansi adalah seni mencatat dan
meringkas data transaksi keuangan kemudian mengidentifikasikan transaksi tersebut akan
memberikan akibat apa pada suatu entitas ekonomi (baik individu maupun organisasi).

Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association (AAA) adalah proses


mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi seputar keuangan. Sementara itu,
pengertian akuntansi menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) adalah suatu
aktivitas jasa yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi kuantitatif atau numerik
yang nantinya akan digunakan untuk pertimbangan keputusan ekonomi.Selain mengetahui
pengertian akuntansi secara umum di atas, kamu perlu juga untuk mengetahui beberapa
pengertian akuntansi menurut para ahli berikut ini.

Menurut Baridwan, Z. (2000), akuntansi merupakan kegiatan jasa dengan fungsi memberikan
informasi keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Harahap, S. S. (2005) menyatakan bahwa pengertian dari akuntansi adalah suatu proses
identifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi seputar keuangan sebagai informasi
yang akan digunakan untuk pihak yang berkepentingan.

Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang didalamnya Menjalankan kegiatan usaha
sebagai penyedia jasa untuk Memenuhi keinginan konsumennya.1 Menurut Budi Grautama
Siregar mejelaska bahwa perusahaan jasa merupakan suatu Perusahaan yang memiliki
kegiatan utama memperjualbelikan jasa,Atau dapat dikatakan bahwa dalam perusahaan jasa
yang menjadi Fokusnya adalah service. selain pendapat dua tokoh tersebut ada Pendapat dari
Agie Hanggara yang menjelaskan bahwa yang Dimaksud dengan perusahaan jasa yaitu
perusahaan 1

yang Mempunyai aktivitas dalam penyediaan segala jenis pelayanan Kepada. konsumen
yang memerlukannya. Dari pendapat tokoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Yang
dimaksud dperusahaan jasa ini tidak menjual atau Menghasilkan output berupa barang seperti
halnya dengan Perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Dalam Perusahaan jasa
mereka hanya berfokus pada jasa yang akan Mereka jual kepada konsumen yang
memerlukan, perusahaan jasa Atau sering disebut dengan perusahaan penyedia layanan jasa
Menawarkan suatu keahlian tertentu yang dapat memberikan Manfaat kepada konsumen
sebagai pengguna jasa tersebut. Contoh Dari perusahaan jasa ini seperti salon, fotokopi,
lembaga bimbingan Belajar, foto studio, usaha persewaan mobil, perusahaan angkutan Dan
masih banyak lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian persamaan Dasar Akuntansi
2. Akutansi Pada perusahaan Jasa
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk melengkapi tugas
2. Penerapan akutansi pada perusahaan jasa
3. Dasar-dasar akuntansi

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah wawasan
2. Dapat mengetahui persamaan dasar akuntansi bagi pemula
3. Dapat menjadi referensi

E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan kerangka acuan penulisan laporan akhir yang lebih terarah, Maka
penulis membagi laporan akhir ini menjadi 3 bab pembahasan, dimana Tiap-tiap bab
memiliki hubungan yang satu dengan yang lain. Untuk memberikan Gambaran yang
jelas, berikut ini akan diuraikan mengenai sistematika pembahasan Laporan akhir ini
secara singkat, yaitu sebagai berikut:
- BAB I (PENDAHULUAN) Pada bab ini penulis akan menguraikan
mengenai latar belakang pemilihan Judul, perumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, ruang Lingkup pembahasan, metode


pengumpulan data dan sistematika penulisan.
- BAB II (PEMBAHASAN) Pada bab ini penulis akan membahas
topik-topik yang ada dalam daftar isi secara terperinci secara
berurutan agar mudah dipahami.
- BAB III (PENUTUP) Pada bab ini penulis akan memberikan
kesimpulan tentang makalah yang dibuatnya dan meminta saran
kepada pembimbing agar kedepannya lebih baik lagi membuat
makalah yang baik dan benar tidak lupa juga penutup diimbangi
dengan kata penutup.
3

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Persamaan Akuntansi

1. Pengertian persamaan akuntansi

Persamaan akuntansi ( accounting Equation ) adalah sumber-sumber daya ekonomi (aset)


dari entitas adalah sama dengan klaim-klaim terhadap sumber daya tersebut (kewajiban), atau
dengan kata lain keseimbangan neraca atau keseimbangan antara sisi debit dan sisi kredit.
Sisi debit neraca berisikan aset dan sisi kredit berisikan kewajiban dan ekuitas. Persamaan
akuntansi digunakan untuk menggambarkan bagaimana kegiatan atau transaksi entitas dicatat
oleh akuntansi
Apabila kita perhatikan ternyata kegiatan entitas merupakan suatu arus perputaran dana.
Dana tersebut dapat diperoleh bakteri pemilik dan kreditur serta digunakan untuk melakukan
kegiatan usaha yang pada akhirnya akan diterima dalam bentuk dana lagi.

4
Gambar siklus kegiatan entitas nampak sebagai berikut:

2. Unsur-unsur Persamaan Akuntansi

Unsur-unsur persamaan akuntansi terdiri atas:

5
3. Bentuk Persamaan Akuntansi

4. Fungsi persamaan akuntansi

5. Analisis Pengaruh Transaksi Ke Persamaan Dasar Akuntansi

Untuk menggambar bagaimana cara kerja akuntansi akan digambarkan bagaimana kegiatan
identitas tercermin dalam transaksi keuangan atau transaksi akuntansi. Transaksi keuangan
atau transaksi akuntansi dicatat kemudian dibuat laporan akuntansi. Persamaan akuntansi
adalah keseimbangan neraca atau keseimbangan antara satu sisi dengan sisi yang lain yaitu
sisi debit dengan sisi kredit.

6
Jadi jika dianalisis, transaksi itu ada yang mempengaruhi aset, kewajiban, dan ekuitas, yaitu:

- Transaksi yang akan mempengaruhi bagian aset dan ekuitas:


a. Menyetorkan kas sebagai modal ekuitas
b. Menerima uang pendapatan jasa
c. Membayar beban
d. Memberikan bagian laba kepada pemilik
- Transaksi yang akan mempengaruhi aset:
a. Meminjam uang dari bank sebagai tambahan modal ekuitas
b. Membayar beban pendirian tunai
c. Membeli peralatan tunai
d. Menyewa gedung bengkel tunai
- Transaksi yang mempengaruhi aset dan kewajiban:
a. Membeli peralatan secara kredit
b. Membeli perlengkapan secara kredit

6. Teknik mencatat transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansiUntuk


dapat mengetahui akun yang akan ada di debit dan yang akan ada di kredit

akibat pengaruh transaksi akuntansi atau transaksi entitas. Kita lihat


7

kembali aturan debit dan kredit suatu akun.

B. Akutansi Pada Perusahaan Jasa


1. Pengertian akuntansi perusahaan jasa

Akuntansi yaitu sebuah proses pencatatan, pengelompokan, pengitikhsaran, dan


pengkomunikasian berbagai transaksi bisnis suatu perusahaan. Dengan begitu memungkinkan
terjadinya analisis penilaian dan penggunanya dapat mengambil keputusan.

Sedangkan perusahaan jasa adalah perusahaan yang menyediakan jasa bagi konsumennya.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi perusahaan jasa adalah sebuah sistem
pencatatan, pengelompokan, dan proses analisis berbagai transaksi keuangan yang terjadi
perusahaan jasa untuk kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan.

Transaksi yang dicatat merupakan transaksi yang berpengaruh terhadap keuangan


perusahaan. Akuntansi tidak akan mencatat transaksi yang tidak ada kaitannya dengan
keuangan.

Transaksi keuangan sendiri merupakan kejadian bisnis di sebuah perusahaan yang dapat
dinilai dengan uang.

Akuntansi perusahaan jasa merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang banyak
sekali digunakan oleh khalayak pebisnis.

Seperti namanya, akuntansi jenis ini dipakai oleh perusahaan jasa untuk melakukan
pencatatan semua transaksi yang terjadi.

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan bisnis dengan cara
menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis perusahaan ini tidak
menyediakan barang secara fisik, ya. Adapun contoh dari perusahaan jasa banyak sekali lho
di sekitar kita. Misalnya jasa laundry, ojek online, tukang cukur, dan masih banyak lagi.

2. Karakteristik Transaksi di Akuntansi Perusahaan Jasa

Kegiatan utama dari perusahaan jasa yaitu menjual jasa kepada para konsumen. Sehingga
transaksi keuangan perusahaan hanya berkisar pada aktivitas penyediaan jasa ke pelanggan
meliputi pembayaran dan pendapatan.
Laba perusahaan jasa berasal dari pendapatan yang diterima kemudian dikurangi dengan
berbagai biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

Sedangkan transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang aktivitas utamanya yaitu membeli
barang dagang jadi kemudian dijual kembali ke konsumen. Adapun perusahaan industri
kegiatan utamanya memproses bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
kemudian dijual ke konsumen.

3. Mengenal Bukti Transaksi pada Akuntansi Perusahaan Jasa

Bukti transaksi menjadi dokumen penting yang menjadi dasar pencatatan akuntansi. Di
bawah ini terdapat tujuh bukti transaksi yang lazim digunakan.

- Kuitansi pembayaran, yaitu dokumen yang menjadi bukti pembayaran kepada orang
atau badan usaha lainnya. Perlu difahami bahwa kuitansi ini dikeluarkan dan ditanda
tangani oleh pihak yang menerima pembayaran. Kemudian bukti tersebut diserahkan
kepada pihak yang melakukan pembayaran
- Bukti Penerimaan Uang. Pihak yang menerima pembayaran diharuskan membuat
kuitansi rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kepada pihak yang melakukan
pembayaran. Sedangkan rangkap kedua disimpan oleh penerima pembayaran untuk
dijadikan bukti penerimaan uang
- Bukti Jurnal, merupakan dokumen bukti yang secara khusus digunakan sebagai bukti
pencatatan akuntansi. Bukti ini digunakan sebagai bukti pengeluaran uang
- Nota adalah dokumen sebagai bukti terjadinya transaksi pembelian dan penjualan.
Bukti ini dibuat oleh pedagang eceran kepada pembeli. Bagi pedagang, nota menjadi
bukti penjualan barang. Sedangkan bagi pembeli, nota merupakan bukti pembelian
barang
- Faktur adalah dokumen bukti penjualan secara kredit yang dibuat penjual untuk
diserahkan ke pembeli. Ada dua rangkap faktur untuk setiap transaksi. Rangkap
pertama disimpan oleh penjual sedangkan rangkap lainnya diserahkan ke pembeli
- Bukti Transaksi Lain. Transaksi yang terjadi perusahaan tak hanya transaksi
pembayaran dan penerimaan saja. Ada transaksi lainnya yang juga sering terjadi.
Contohnya penerimaan dan penyerahan barang. Nah, transaksi tersebut mempunyai
bukti transaksi khusus.
9

Berikut ini adalah beberapa contoh gambar bukti transaksi

4. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Setiap perusahaan, dalam satu periode, memiliki catatan keuangan. Catatan tersebut biasanya
terbagi dalam jangka waktu tiga atau enam bulan sekali. Catatan itulah yang disebut siklus
akuntansi. Jika perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa, bisa disebut dengan siklus
akuntansi perusahaan jasa

Berbeda dengan perusahaan yang menghasilkan produk dalam bentuk barang, aktivitas
perusahaan jasa tidak memiliki barang. Seperti: jasa rental mobil dan motor, fotocopy, sewa
rumah, binatu, dan masih banyak lainnya.
Secara umum, perusahaan ini adalah perusahaan yang menawarkan layanan dalam bentuk
jasa. Maka, pasti ada perbedaan catatan keuangan antara produk dan jasa. Itulah yang
nantinya akan disebut siklus akuntansi perusahaan jasa.

10

Pada umumnya siklus akuntansi dikelompokkan menjadi Tiga tahapan, tahapan tersebut
diantaranya yaitu pencatatan Transaksi, tahap pengikhtisaran atau tahap penyesuaian dan
yang Terakhir merupakan tahap pelaporan. Berikut penjelasan dari tahap-tahap dalam proses

akuntansi terdiri Dari:

• Tahap Pencatatan, dimana pada tahap ini terdiri dari :


a. Bukti/ dokumen transaksiBukti transaksi yang didapatkan ini berasal dari cek.
Nota. Faktur, memo selain itu juga bisa dari kuitansi yang Didapatkan setiap
terjadinya transaksi maupun kejadian Yang terjadi dalam perusahaan.
b. Pencatatan kedalam jurnal umum dari sumber transasksi kemudian dilakukan
pencatatan Pada jurnal umum.

c. Pemostingan/ pemindahan ke buku besar.Proses pemindahan dari jurnal ke


buku besar ini katakan Dengan “Posting”. Kemudian didalam buku besar ini

11
dilakukan penggolongan akun menurut golongannya. Seperti:
1) Akun neraca atau akun riil, merupakan akun yang Dilaporkan dalam
neraca selama periode tertentu. Akun neraca ini terdiri dari: harta,
utang, modal (prive).

2) Akun nominal atau akun laba-rugi, merupakan akun Yang dijadikan


sebagai dasar untuk melakukan Perhitungan dalam laporan laba rugi.
Contohnya Seperti pendapatan dan beban.
• Tahap Pengikhtisaran/ Penyesuaian
Tahap selanjutnya setelah melakukan pencatatan yaitu Melakukan tahap
pengikhtisaran. Tahap ini terdiri dari:
▪ Penyusunan neraca saldo
Data yang digunakan untuk menyusun neraca saldo ini. Dari saldo
sementara yang ada pada buku besar, neraca Saldo merupakan langkah
awal untuk menyusun kertas Kerja.

▪ Penyesuaian.
Perlu dilakukannya penyesuaian ini dikarenakan pada Waktu tertentu
terkadang perusahaan melakukan Pencatatan ke dalam laporan, masih
terdapat akun-akun Yang terselip atau belum sempat tercatat. Oleh
karena itu Maka disinilah pencatatan dilakukan supaya dapat
Mengetahui saldo akun riil dan nominal yang Sesungguhnya.

▪ Membuat neraca saldo disesuaikan


Setelah melakukan penyesuaian atas transaksi yang terjadi Maka
selanjutnya disusun neraca saldo yang telah Disesuaikan untuk
melanjutkan proses penyusunan kertas Kerja.

▪ Pembuatan kertas kerja/ neraca lajur


Kertas kerja adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk Menyusun
laporan keuangan dari transaksi yang terjadi Dalam perusahaan selama
satu periode akuntansi.

5. Karakteristik Perusahaan Jasa


12

Adapun karakteristik perusahaan jasa adalah sebagai berikut:

- Kegiatan utamanya menjual jasa. Karena perusahaan jasa tidak membuat produk,
maka kegiatan utama perusahaan jasa pun hanya menjual atau menawarkan jasa yang
dimilikinya.
- Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik. Seperti yang Anda tahu bahwa jasa
merupakan bentuk intangible sehingga perusahaan jasa tidak menjual produk yang
bisa disimpan atau dilihat. Meskipun produknya tidak dapat dilihat tetapi manfaat nya
dapat dirasakan oleh konsumen atau penggunanya.
- Hasil tidak dapat disamakan. Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung
terhadap kepuasan konsumen atau pelanggannya. Sehingga, hasil usaha jasa tidak
dapat disamakan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya.
- Tidak ada harga pokok produksi. Perusahaan jasa tidak melakukan kegiatan produksi
barang karena tidak membutuhkan bahan baku produksi. Hal tersebut membuat
laporan keuangan akuntansi pada perusahaan jasa tidak terdapat informasi tentang
harga pokok produksi dan penjualan.
- Tidak ada standar harga yang umum. Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya
berbeda-beda tergantung keluhan atau keinginannya. Sehingga harga jasa tidak bisa
dipatok secara umum dan harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

6. Contoh perusahaan jasa:


- Jasa profesi seperti dokter, akuntan, konsultan keuangan serta konsultan
pajak.
- Jasa travel seperti penjualan tiket perjalanan dan angkutan umum.
- Layanan instalasi dan reparasi seperti reparasi ponsel maupun bengkel.
- Jasa pendidikan/ kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, serta
sekolah.
- Penginapan seperti hotel, asrama dan mess.
- Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio dan telepon
- Jasa perawatan tubuh seperti salon dan spa
- Property & Real Estate, diantaranya Agung Podomoro Land Tbk, Alam
Sutera Reality Tbk, Bekasi Asri Pemula Tbk, Bumi Citra Permai Tbk,
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, Bhuawanatala Indah Permai Tbk, Bukit
Darmo Proerty Tbk dan Sentul City

13

- Perusahaan Jasa Konstruksi & Bangunan, diantaranya Acset Indonusa Tbk,


Adhi Karya (Persero) Tbk, Totalindo Eka Persada Tbk, Duta Graha Indah
Tbk, Nusa Raya Cipta Tbk, Paramita Bangun Sarana Tbk, Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk, Total Bangun Persada Tbk, Surya Semesta
Internusa Tbk, Wijaya Karya (Persero) Tbk, Waskita Karya (Persero) Tbk
- Infrastruktur, Utilitas & Transportasi, diantaranya Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk, Rukun Raharja Tbk, Cipta Marga Nusapala Persada Tbk
dan Jasa Marga Tbk
- Perusahaan Jasa Telekomunikasi, diantaranya Telekomunikasi Indonesia
Tbk, Indosat Tbk
- Perusahaan Jasa Transportasi, diantaranya Pelayaran Nasional Bina Buana
Raya Tbk, Blue Bird Tbk, Capitol Nusantara Indonesia Tbk, Cardig Aero
Service Tbk dan Garuda Indonesia (Persero) Tbk
- Perusahaan Jasa Keuangan, diantaranya Bank Bukopin Tbk, Bank Mestika
Dharma Tbk, Bank Nusantara Paahyangan Tbk, Bank Yudha Bhakti Tbk
dan Bank Jabar Banten Tbk\
- Lembaga Pembiayaan, diantaranya Buana Finance Tbk, BFI Finance
Indonesia Tbk dan Indomobil Multi Jasa Tbk
- Hotel, Restoran & Pariwisata, diantaranya Bayu Buana Tbk, Bukit
Uluwatu Villa Tbk, Fast Food Indonesia Tbk dan Saraswati Griya Lestari
Tbk
- Kesehatan, diantaranya Mitra Keluarga Karya Sehat Tbk, Prodia
Widyahusada Tbk, dan Sarana Meditama Metropolitan Tbk
- Jasa Komputer dan sarana lainnya, diantaranya Multipolar Technology
TbK

7. Jenis Transaksi Akuntansi Perusahaan Jasa


Perbedaan dan karakteristik perusahaan menyebabkan perbedaan pada
berbagai transaksi yang ada pada suatu perusahaan jasa. Berikut ini beberapa
jenis transaksi akuntansi perusahaan jasa yang perlu kamu ketahui:
• Pembelian
Transaksi pembelian ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membeli suatu
produk. Transaksi pembelian perusahaan jasa sendiri diantaranya pembelian
perlengkapan kerja dan peralatan. Kesemuanya dilakukan untuk memberikan
14
kepuasan kepada para pelanggan dalam hal pelayanan.
Selanjutnya perusahaan jasa juga harus mencatat berbagai transaksi lain yang
berhubungan dengan transaksi pembelian. Misalnya saja pada, Salon Kecantikan
melakukan pembelian berupa hairdryer, gunting, alat catok, vitamin rambut di Toko
Merah Merona, maka setelah pembelian dilakukan Anda harus segera mencatatnya
dalam pembukuan usaha Anda.
• Pendapatan
Seperti perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga memiliki berbagai tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Pendapatan ini haruslah dicatat pada daftar pembukuan
tunai dan kredit. Pendapatan dari perusahaan jasa sendiri diantaranya didapat dari
berbagai layanan yang telah ia berikan. Karenanya kemudian pengusaha jasa akan
memberikan berbagai layanan terbaik kepada pelanggannya.
• Pembayaran Beban-Beban Lainnya
Selain pengeluaran yang dilakukan saat membeli berbagai keperluan seperti pada
berbagai perlengkapan dan peralatan. Perusahaan jasa juga memiliki berbagai biaya
yang harus dibayarkan sebagai contoh pada beban tagihan listrik, administrasi
telepon, internet, dan lainnya.
• Penerimaan Piutang
Hutang Piutang sebagai pemberian atau penjualan yang dilakukan secara kredit
kepada pengguna. Sehingga sesuai kesepakatan atau kebijakan konsumen yang
kemudian akan melunasi pembayaran pada jangka waktu tertentu dibutuhkan
pencatatan perusahaan dalam hal ini.
• Penanaman Modal atau Investasi
Saat perusahaan jasa pertama didirikan pasti ada setoran modal dari para investor
serta pemilik. Semua transaksi investasi ini harus dicatat dengan baik. Apalagi jika
modal atau dana tersebut datang dari pihak yang lain.

8.PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN


JASA
Cara pembuatan atau penyusunan laporan keuangan perusahaan di bidang industri
jasa tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan di perusahaan barang. Bentuk
laporannya sama-sama berupa catatan aktivitas dan tindakan perusahaan yang
berkaitan dengan keuangan pada periode tertentu. Sementara itu, komponen yang
wajib ada pada pembuatan laporan keuangan perusahaan jasa adalah:
15
Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement)
Laporan Neraca (Balance Sheet)
Laporan Hutang
Laporan Perubahan Modal
Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjelaskan proses terjadinya akuntansi/pencatatan transaksi keuangan dalam suatu
perusahaan sampai tersusunnya laporan keuangan akuntansi. Akutansi dan
penerapannya hubungan logika akutansi dan akutansi majemen kelengkapan siklus
akutansi. Akutansi perusahaan dagang. Buku pembantu dan jurnal khusus. Akutansi
kas. Piutang dan wesel tagih. Akutansi dan persedian

Akuntansi perusahaan jasa merupakan sistem pencatatan keuangan yang digunakan


oleh perusahaan jasa. Karakteristik transaksi yang terjadi di perusahaan jasa erat
kaitannya dengan kegiatan menyediakan jasa bagi konsumen.

Siklus pencatatan akuntansi perusahaan jasa terdiri dari 10 siklus yakni


mengidentifikasi transaksi, menyusun jurnal, membuat buku besar, posting neraca
saldo, membuat jurnal dan neraca saldo setelah penyesuaian, menyusun neraca lajur,
laporan keuangan, jurnal penutup, jurnal pembalik dan neraca akhir atau awal.

17

DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-perusahaan-jasa/

https://kledo.com/blog/akuntansi-perusahaan-jasa/

” https://elearning.uniska-bjm.ac.id/course/info.php?id=447

https://lms.warmadewa.ac.id/course/info.php?id=204&lang=id

https://www.gramedia.com/literasi/akuntansi-perusahaan-jasa/

https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/laporan-keuangan-untuk-perusahaan-jasa/

https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-perusahaan-jasa/
18

Anda mungkin juga menyukai