KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarNnya.
PENULIS
ii
Daftar Isi
COVER.......................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1. Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................1
1.4. Manfaat Penulisan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 RUANG LINGKUP AKUNTANSI.............................................................................................2
A. SEJARAH AKUNTANSI..........................................................................................................2
B. Pengertian Akuntansi................................................................................................................5
C. Definisi Akuntansi Akuntansi Secara Umum..........................................................................6
2.2 KOMPONEN-KOMPONEN AKUNTANSI............................................................................7
A. Aktiva (ASSETS).......................................................................................................................7
B. Kewajiban (LIABILITIES).......................................................................................................8
C. Modal (CAPITAL).....................................................................................................................8
D. Prinsip Akuntansi......................................................................................................................8
2.3 PENCATATAN TRANSAKSI PERUSAHAAN JASA...........................................................9
A. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.........................................................................................10
B. Jurnal (journal)........................................................................................................................13
C. Buku Besar...............................................................................................................................16
D. Neraca Saldo............................................................................................................................19
2.4 JURNAL PENYESUAIAN DAN NERACA LAJUR............................................................20
A. Jurnal Penyesuaian (Adjusment).............................................................................................20
B. Neraca Lajur (A Work Sheet)..................................................................................................28
.5 LAPORAN KEUANGAN (financial Statement)........................................................................33
A. Pengertian Laporan Keuangan...............................................................................................33
B. Laporan Keuangan Menurut Para Ahli.................................................................................33
iii
C. Tujuan Laporan Keuangan....................................................................................................34
D. Fungsi Laporan Keuangan......................................................................................................35
E. Jenis-Jenis Laporan Keuangan...............................................................................................35
.6 JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK...........................................................................37
A. Jurnal Penutup........................................................................................................................37
B. Jurnal Balik..............................................................................................................................38
.7 LAPORAN ARUS KAS (statement of cash flows).....................................................................39
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................42
A. Kesimpulan..................................................................................................................................42
Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap penting untuk
memasukkan aspek keprilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya orang yang sudah
memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi terdapat suatu
kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih
subtansial. Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik sehingga
membuat sistem akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih dapat diterima oleh para
manajer/pimpinan dan karyawannya.
Suatu perusahaan sangat memerlukan ilmu akuntansi karena tujuan ilmu tersebut adalah
menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Yang dimaksud dengan Entitas adalah badan usaha / perusahaan / organisasi yang mempunyai
kekayaan sendiri
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH AKUNTANSI
Akuntansi dimulai sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayarandan membuat
catatan. Pada akhir abad XV terbit buku yang pertama di Italia, hasil karya seorang Venesia,
bernamaLucas Paciolo yang berjudul “Summa De Arithmatica,Geometrica et Proportionalita”.
Buku tersebut membahas tentang akuntansi, dan menjadi tonggak sejarah di bidang akuntansi. Di
dalam salah satu babnya,buku tersebut membahas tentang “Tractatus de Computist el
Scriptorio”, yaitu cara-cara pembukuan dengan berpasangan (double book keeping), yang sampai
sekarang masih banyak digunakan.
Para Ahli Ekonomi berpendapat bahwa akuntansi sudah ada sejak dahulu yaitu ketika
manusia melakukan transaksi dengan menggunakan uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Pada tahun 1494 muncul buku berjudul “Summa de Aritmatica, Geometrica Proportioni et
Propotionalita” karya dari Lucas Pacioli. Isi bukunya terdapat bab yang berjudul “Tractatus de
Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan atau sering disebut
dengan sistem kontinental.
Pengertian Sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian
yakni debet dan kredit. Kedua bagian ini diatur sedemikian rupa agar selalu seimbang. Dari
sistem ini maka menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu
karena bisa menggambarkan tentang laba rugi, kekayaan serta hak pemilik perusahaan.
Perkembangan sistem akuntansi kemudian diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negaranya masing-masing.
2
Contohnya sistem Amerika Serikat (sistem Anglo Saxon) dan sistem Belanda (Sistem
Contitental).
Kemudian pada abad sekarang ini sistem akuntansi yang paling banyak digunakan yaitu Sistem
Anglo Saxon dikarenakan sistem ini dapat mencatat berbagai macam transaksi, dibandingkan
sistem lainnya yang cukup sulit digunakan karena memisahkan antara pembukuan dengan
akuntansi. Sedangkan pada sistem Anglo Saxon pembukuan merupakan bagian dari Akuntansi.
Di indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental seperti sistem yang dipakai oleh
Belanda. Padahal sebenarnya, sistem kontinental atau bisa juga disebut pembukuan tidak sama
dengan akuntansi. Pengertian akuntansi lebih luas. Pembukuan (Bookkeeping) merupakan
bagian atau elemen prosedural dari akuntansi. Perbedaan antara pembukuan dengan akuntansi
adalah:
Akuntansi merupakan aktivitas analisa dan inteprestasi berdasarkan pada data informasi
akuntansi.Semakin berkembanganya sistem pembukuan dan akuntansi, Indonesia Seiring dengan
3
perkembangan, pembukuan kemudian ditinggalkan. Di Indonesia, perusahaan kemudian banyak
menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang asalnya dari Amerika. Hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa kondisi:
Tahun 1957, Terjadi peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan negara Indonesia
dan Belanda sehingga berakibat seluruh pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di
Belanda ditarik kembali dan dapat melanjutkan studinya kembali diberbagai negara, termasuk
diantaranya Amerika Serikat.
Orang orang yang memiliki peran dalam perkembangan akuntansi di Indonesia sebagian
besar menyelesaikan pendidikannya di Amerika yang kemudian membawa sistem akuntansi
Anglo Saxon untuk diterapkan di Indonesia. Dan pada akhirnya sistem ini mendominasi
penggunaannya dibandingkan sistem akuntansi kontinental di Indonesia.
Penanaman Modal Asing atau PMA memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan akuntansi khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada era sekarang ini Akuntansi sudah sangat pesat berkembang dan mendapat perhatian
khusus dari suatu bisnis serta keuangan global. Segala keputusan yang bersumber dari informasi
akuntansi, serta pengetahuan terkait isu-isu dalam akuntansi internasional bahkan menjadi hal
yang penting untuk mendapatkan intepretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi
bisnis internasional
Kesempatan bagi akuntan lokal Indonesia mulai muncul pada tahun 1942-1945 ketika Belanda
mundur dari Indonesia, dan sampai pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang
berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari.
Upaya nasionalisasi perusahaan yang dimiliki Belanda oleh pemerintahan Indonesia dan
pindahnya orang-orang Belanda saat tahun 1958 mengakibatkan kelangkaan akuntan dan tenaga
ahli di Indonesia. Pada akhirnya Indonesia menerapkan sistem akuntansi model Amerika, dan
pada kenyataannya praktik akuntansi Model Amerika cukup mudah berbaur dengan akuntansi
Model Belanda khususnya di lembaga pemerintah.
4
Terjadi peningkatan yang signifikan pada jumlah institusi pendidikan tinggi yang menyediakan
pendidikan akuntansi misalnya:
B. Pengertian Akuntansi
Akuntansi sebagai bahasa bisnis bagi kalangan pengusaha merupakan proses pencatatan,
pengklasifikasian, pelaporan, dan penginterprestasian informasi keuangan suatu perusahaan yang
digunakan sebagai salah satu dasar bagi pihak yang berkepentingan (stake holder). Pihak-pihak
yang berkepentingan diantaranya manajer dan karyawan perusahaan mewakili pihak intern,
sedangkan investor, pihak pemerintah, kreditor, pelanggan, dan masyarakat mewakili pihak
ekstern
1. Penjelasan Umum
Untuk dapat melakukan proses pekerjaan dalam akuntansi terlebih dahulu harus dipahami
batasan dari akuntansi itu sendiri. Akuntansi sering dikatakan sebagai bahasa dunia usaha,
ungkapan ini timbul karena haris akhir proses akuntansi itu adalah informasi yang menjelaskan
tentang kondisi keuangan suatu unit usaha seacar menyeluru yang dinyatakan dalam angka-
angka dari alat pengukur transaksi ekonomi (uang). Akuntansi sering didefinisikan sebagai
proses mengidentifikasikan., mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
mengguanakan informasi itu. The process of identifying, measuring, dan communicating
economic informasi to permit informated judgmen and decision by user of the information. Hal
ini menegaskan bahwa data uyang telah diproses menjadi informasi ekonomi akan bermanfaat
untuk bahan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomis.
5
Menurut Firdaus A. Dunia
Suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau pembuat
keputusan mengenai aktivitas bisnis dari suatu kesatuan ekonomi. Berdasarkan definisi-definisi
di atas dapat disimpulkan, poin-poin dari definisi akuntansi adalah:
a. Kegiatan jasa yang mengidentifikasi, mengukur, dan menginformasikan kegiatan ekonomi;
b. atas suatu entitas tertentu;
c. yang menghasilkan sistem informasi (laporan keuangan);
d. dimana sistem informasi tersebut digunakan para pemangku kepentingan,
baik pihak eksternal maupun internal perusahaan;
e. untuk pengambilan keputusan.
Menurut Soemarso
Suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi penting, sehingga memungkinkan adanya
pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien DTSD Pajak II
6
DEFINISI MENURUT AAA (AMERICAN ACCOUNTING ASSOCIATION)
REVISI AICPA
Akuntansi adalah aktivitas jasa yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang bersifat
angka, terutama tentang finansial, dari suatu unit entitas ekonomi, yang dimaksudkan untuk
dapat berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menentukan pilihan yang
dianggap memiliki dasar yang kuat dibandingkan jika kita mengambil pilihan yang lain.
Akuntansi sebagai ideologi, bahasa, catatan historis, realitas ekonomi, sistem informasi,
komoditi, dan sistem pertanggung jawaban.
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh.
Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dengan aset tidak lancer. Aset lancar disajikan
7
menurut ukuran likuiditas. Semua harta (Kekayaan) yang dimiliki perusahaan yang merupakan
sumber ekonomi.Contoh: kas, piutang, gedung dsb.
B. Kewajiban (LIABILITIES)
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu.
Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi. Perusahaan menyajikan kewajiban jangka pendek terpisah dari
kewajiban jangka panjang dan kewajiban disajikan menurut ukuran jatuh temponya.
“Tuntutan-tuntutan dari pihak luar”, yaitu Utang/Kewajiban yang harus dibayar dengan
uang atau jasa pada suatu saat tertentu dimasa yang akan datang.
Contoh: hutang pembelian kredit.
C. Modal (CAPITAL)
Ekuitas Pemilik atau Modal. Tuntutan ini berasal dari para pemilik perusahaan atau Hak
Pemilik perusahaan atas kekayaan (aktiva) perusahaan.
Contoh: Setoran modal oleh pemilik
Penggolongan Akun
Akun Asset
Akun-akun Akun
Rill Kewajiban
Akun
Akun dalam Ekuitas
Buku Besar
Akun
Akun-akun Pendapatan
Nominal
Akun Beban
D. Prinsip Akuntansi
Prinsip biaya historis
8
Akuntansi diselenggarakan menggunakan nilai-nilai yang sesungguhnya pada saat
transaksi.
Prinsip pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui pada saat penyerahan atas hak barang atau jasa.
Prinsip mempertemukan
Pendapatan harus dipertemukan dengan biaya atau pengorbanan yang memberikan
manfaat.
Prinsip konsistensi
Akuntansi harus diselenggarakan dengan menerapkan metode dan prosedur yang sama
setiap periode.
Prinsip pengungkapan penuh
Akuntansi harus diselenggarakan dengan mengungkapkan semua intem yang disajikan
Pencatatan Akuntansi perusahaan jasa Merupakan proses pencatatan bagi perusahaan yang
bisnis usahanya menawarkan suatu tindakan yang melakukan aktivitas ekonomi yang memiliki
manfaat intangible dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau dengan barang
miliknya sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan.
Merujuk pengertian perusahaan jasa, maka dapat kita peroleh beberapa karakter dari
perusahaan jasa. Adapun karakter nya seperti:
9
Kegiatan utamanya menjual Manfaat Non Fisik
Karena perusahaan jasa tidak membuat produk, maka kegiatan utama perusahaan jasa
pun hanya menawarkan Manfaat bagi konsumen tanpa wujud fisik.
Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik
Seperti yang Anda tahu bahwa jasa merupakan bentuk intangible sehingga perusahaan
jasa tidak menjual produk yang bisa disimpan atau dilihat. Meskipun produknya tidak
dapat dilihat tetapi manfaat nya dapat dirasakan oleh konsumen atau penggunanya.
Jasa yang Ditawarkan mempunyai Target Hasil
Jasa yang di tawarkan ke konsumen pasti memiliki satu target hasil yang akan di capai,
karena itu konsumen berani membayar mahal untuk sebuah jasa. Target Hasil dari usaha
jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan konsumen atau pelanggannya.
Sehingga, hasil usaha jasa tidak dapat disamakan antara satu konsumen dengan
konsumen lainnya. Penyebabnya yakni karena ukuran kepuasan setiap orang berbeda.
10
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis
transaksi. Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan
benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke
dalam unit moneter secara objektif. Setelah mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan
pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan
persamaan matematis yaitu
11
dikelompokkan kedalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva
pada neraca saldo ini juga harus seimbang.
Perbedaan karakter antara jenis perusahaan juga menyebabkan adanya perbedaan untuk beberapa
transaksi yang ada pada perusahaan jasa. Berikut beberapa Jenis Transaksi yang umum untuk
Perusahaan Jasa :
Pembelian
Transaksi pembelian ini adalah kegiatan membeli suatu produk untuk di gunakan sendiri untuk
menunjang kegiatan perusahaan. Transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan jasa
seperti pembelian peralatan dan perlengkapan kerja. Semua itu dilakukan untuk memberikan
pelayanan dan kepuasan kepada pelanggan.
Pendapatan
Seperti halnya perusahaan lain, perusahaan jasa juga memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Adapun pendapatan dari perusahaan jasa yakni pendapatan dari layanan yang telah
diberikan. Oleh karena itu, para pengusaha jasa akan memberikan layanan yang terbaik.
Transaksi pendapatan wajib dicatat dalam pembukuan perusahaan baik tunai maupun kredit.
Pembayaran Beban-Beban
12
Selain mengeluarkan uang untuk membeli keperluan seperti peralatan dan perlengkapan.
Perusahaan jasa juga memiliki biaya atau beban. Adapun contoh beban-beban yang biasanya
dikeluarkan seperti beban tagihan listrik, telepon, internet, administrasi, dan beban-beban
lainnya.
Penerimaan Piutang
Piutang merupakan penjualan atau pemberian layanan yang dilakukan secara kredit. Sesuai
dengan kebijakan/kesepakatan yang dilakukan maka konsumen akan melunasi pembayaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Sehingga pada waktu pelunasan piutang, perusahaan
juga harus mencatatnya.
B. Jurnal (journal)
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama setelah bukti transaksi. Fungsi jurnal adalah
menyediakan catatan yang lengkap dan permanen dari semua transaksi perusahaan yang disusun dalam
urutan kronologis kejadiannya sebagai referensi di masa mendatang. Tujuan mencatat transaksi ke dalam
jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi ke dalam akun perusahaan.
Dalam siklus akuntansi perusahaan, jurnal merupakan kegiatan pencatatan dasar sebelum posting
akun di buku besar. Dengan demikian, bila terjadi kesalahan dalam membuat jurnal, mengakibatkan akun
di buku besar juga salah, sehingga laporan keuanganpun pada akhirnya juga salah.
13
Jurnal juga merupakan permulaan pencatatan secara kronologis berupa pendebitan dan
pengkreditan dari transaksi keuangan yang telah terjadi serta penjelasannya. Pendebitan dan pengkreditan
transaksi dilakukan menurut kaidah pencatatan debit dan pencatatan kredit, dimana pencatatan debit harus
dilakukan lebih dulu baru kemudian pencatatan kredit. Pencatatan debit dan pencatatan kredit ini
merupakan kegiatan dalam jurnal yang biasanya juga disebut sebagai pencatatan ayat-ayat jurnal.
Bentuk Jurnal:
GENERAL JOURNAL
Page : 1
(A)Date (B)Description Ref (D)Debit (E)Kredit
(C)
14
Hutang Kanan Kanan Kiri
Modal Kanan Kanan Kiri
Pendapatan Kanan Kanan Kiri
Beban Kiri Kiri Kanan
Prive Kiri Kiri Kanan
Fungsi Jurnal
Fungsi Analisis
Menentukan perkiraan yang di debit dan perkiraan yang dikredit serta jumblah masing-masing.
Fungsi Pencatatan
Mencatat taransaksi keuangan dalam kolo debit dan kredti serta keterangan yang perlu.
Fungsi Histori
Mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis
Contoh:
Jurnal Transaksi
Pada 1 Januari 2017, perusahaan “Ketok Magic” memulai operasi dengan transaksi sebagai
berikut:
1. Pak Agus menanamkan uangnya untuk membuka bengkel sebesar Rp 75.000.000
Kas Rp 75.000.000
Modal Rp 75.000.000
2. Dibeli tunai peralatan bengkel senilai Rp 15.000.000 dan secara kredit senilai Rp 25.000.000,-
Peralatan Bengkel Rp 40.000.000
Kas Rp 15.000.000
Utang Usaha Rp 25.000.000
3. Dibeli tunai perlengkapan senilai Rp 750.000
Perlengkapan Rp 750.000
Kas Rp 750.000
4. Dibayar sewa tempat senilai Rp 1.200.000
Beban Sewa Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000
5. Diterima uang hasil service senilai Rp 11.750.000
Kas Rp 11.750.000
Pendapatan Jasa Rp 11.750.000
15
6. Dibayar utang senilai Rp 500.000
Utang Usaha Rp 500.000
Kas Rp 500.000
7. Diselesaikan pekerjaan dan telah diserahkan ke pelanggan namun uangnya belum
diterima senilai Rp 6.000.000,-
Piutang Rp 6.000.000
Pendapatan Rp 6.000.000
8. Diterima uang dari para pelanggan pada nomor 7 senilai Rp 3.500.000
Kas Rp 3.500.000
Piutang Rp 3.500.000
9. Uang diambil oleh pemilik senialai Rp 3.000.000,-
Prive Rp 3.000.000
Kas Rp 3.000.000
10. Dibayar gaji dan honor tenaga kerja senilai Rp 2.500.000
Beban Gaji Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
11. Dibayar beban listrik, air dan telepon (utilitas) senilai Rp 600.000
Beban Listrik, Air dan Telepon Rp 600.000
Kas Rp 600.000
12. Perlengkapan yang masih ada sebesar Rp 200.000
Beban Perlengkapan Rp 550.000
Perlengkapan Rp 550.000
13. Peralatan bengkel disusutkan sebesar Rp 400.000
Beban Penyusustan Peralatan Rp 400.000
Akumulasi Peyusutan Peralatan Rp 400.000
C. Buku Besar
16
Buku Besar ( General Ledger) adalah suatu catatan yang berisi kumpilan akun-akun
yang merupakan suatu kesatuan tersendiri dan saling berhubungan. Pencatatan transaksi dalam
buku besar didasarkan pada jenis akun dan catatan secara kronologis.
Proses memindahkan informasi dan angka-angka dari jurnal ke buku besar di sebut
Posting.
Bentuk buku besar meliputi bentuk skontro dan bentuk stafel. Bentuk skontro disebut
juga dangan bantuk horizontal atau bentuk akun T.
AKUN
Debit Kredit
Nama Akun : No :
Saldo
Tangga Debit
l Keterangan Ref Debit )Rp) Kredit (Rp) (Rp) Kredit (Rp)
17
Contoh:
Bentuk T
Debit Kredit
Rp 10.000.000,00 Rp 500.000,00
Rp 1.500.000,00 Rp 300.000,00
Rp 1.000.000,00 Rp 600.000,00
Rp 1.000.000,00 Rp 50.000,00
Rp 90.000,00
Rp 400.000,00
Rp 200.000,00
Rp 150.000,00
Rp 13.500.000,00 Rp 2.290.000,00
Rp 11.210.000,00
PERALATAN JAHIT
Debit Kredit
Rp 2.000.000,00
Rp 300.000,00
Rp 2.300.000,00
PERLENGKAPAN JAHIT
Debit Kredit
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
Bentuk Stafel
BUKU BESAR
Kas
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit )Rp) Kredit (Rp) Kredit
Debit (Rp)
(Rp)
31/12/201 saldo 31 desember
Rp 585.000 Rp 585.000
9 2019
31/12/201
Listrik balum Dibayar Rp 32.000 Rp 617.000
9
18
Perlengkapan
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit )Rp) Kredit (Rp) Kredit
Debit (Rp)
(Rp)
31/12/201 saldo 31 desember
Rp 855.000 Rp 855.000
9 2019
31/12/201 Penggunaan
Rp 318.000 Rp 537.000
9 perlengkapan
D. Neraca Saldo
Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian ke akun – akun yang bersangkutan
di buku besar maka saldo setiap akun dapat dihitung. Saldo adalah selisih antara jumlah sisi
debit dengan jumlah sisi kredit. Jika jumlah sisi debit lebih besar, maka saldo akun tersebut
dinamakan saldo debit. Sebaliknya apabila jumlah kredit lebih besar dibanding jumlah debit,
maka saldo akun dinamakan bersaldo kredit. Berarti saldo selalu menunjukkan jumlah sisa dari
setiap akun yang ada di buku besar. Dengan demikian, saldo merupakan jumlah sisa dari akun
yang ada di buku besar.
Dengan demikian neraca saldo merupakan daftar dari saldo-saldo akun di buku besar.
Neraca saldo yang biasanya juga disebut dengan trial balance disiapkan pada akhir setiap
periode.
Neraca saldo difungsikan untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah
akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debit selalu sama dengan saldo-saldo
kredit. Namun jika neraca saldo sudah seimbang bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-
benar akurat.
19
transaksi terjadi dan informasi dokumen informasi transaksi
informasi dibukukan sumber dibukukan dipindahbukukan dari
pada dokumen pada buku harian buku harian (jurnal ke
sumber (jurnal) buku pesar)
CONTOH
Bengkel Tv Anton
Neraca Saldo
Per 31 Desemeber 2019
Nama Akun Debit Kredit
Kas Rp 585.000
Modal Rp 3.369.000
Prive Rp 200.000
20
beban rupa-rupa Rp 243.000
Tujuan
Untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan yg ada sehingga mencerminkan keadaan aktiva,
utang, modal, pendapatan, dan biaya yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian dibuat untuk
21
memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode akuntansi
dengan yang belum menjadi beban.
Macam-macam penyesuaian
Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut belum dicatat
dalam perkiraan. Transaksi yang sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi
saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
Account yang memerlukan penyesuaian dalam perusahaan jasa umumnya meliputi berikut ini.
22
a. Income Receivable ( Penghasilan yang belum diterima ), yaitu pengahasilan yang sudah
menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.
b. Payable Expense ( Beban-beban yang belum dibayar ), yaitu beban-beaban yang sudah
menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat.
c. Income Payable ( Pengahasilan diterima dimuka ), yaitu penghasilan yanng sudah
diterimah tetapi sebenarnya merupakan pengahsilan untuk periode yang akan datang.
d. Prepaid Expense ( Beban dibayar di muka ), yaitu beban-beban yang sudah dibayar tetapi
sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang. Termaksud dalam hal ini
supplies ( Perlengkapan ).
e. Doubtful Account Expense ( Kerugian piutang ), yaittu taksiran kerugian yang karena
adanya piutang yang tidak bisa ditagih.
f. Fixed Assets Depreciation ( Penyusutan aktiva tetap ), yaitu penyusutan dari aktiva dan
tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
Account yang memerlukan penyesuaian dalam perusahaan jasa umumnya meliputi berikut ini.
a. Income Receivable ( Penghasilan yang belum diterima ), yaitu pengahasilan yang sudah
menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat.
b. Payable Expense ( Beban-beban yang belum dibayar ), yaitu beban-beaban yang sudah
menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat.
c. Income Payable ( Pengahasilan diterima dimuka ), yaitu penghasilan yanng sudah
diterimah tetapi sebenarnya merupakan pengahsilan untuk periode yang akan datang.
23
d. Prepaid Expense ( Beban dibayar di muka ), yaitu beban-beban yang sudah dibayar tetapi
sebenarnya harus dibebankan pada periode yang akan datang. Termaksud dalam hal ini
supplies ( Perlengkapan ).
e. Doubtful Account Expense ( Kerugian piutang ), yaittu taksiran kerugian yang karena
adanya piutang yang tidak bisa ditagih.
f. Fixed Assets Depreciation ( Penyusutan aktiva tetap ), yaitu penyusutan dari aktiva dan
tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
g. Meerchandise Inventory ( Peresidaan Barang Dagang ), dilakukan dengan dengan membuat
dua buah jurnal, ayitu jurnal utntuk menghilangkan saldo awal dan jurnal untuk mencatat
saldo akhir.
Contoh:
Bengkel TV Anton
Jurnal Penyesuaiaan
31 Desember 2019
Tangggal Nama Akun Deskripsi Debit Kredit
31-Des-19 Beban Sewa Beban sewa bulan desember Rp 400.000
sewa dibayar dimuka Rp 400.000
31-Des-19 Beban Perlengkapan Penggunaan perlengkapan Rp 318.000
Perlengkapan reparasi Rp 318.000
31-Des-19 Beban Peyusutan peralatan Penggunaan peralatan Rp 640.000
Akumulasi penyusutan desember
peralatan Rp 640.000
31-Des-19 Piutang Jasa Reparasi Pendapatan belum dibayar Rp 200.000
Pendapata Jasa Reparasi Rp 200.000
31-Des-19 Kas Listrik belum dibayar Rp 32.000
Utang listrik Rp 32.000
31-Des-19 Iklan dibayar dimuka Iklan belum terpasang Rp 160.000
24
Beban iklan Rp 160.000
Total Rp 1.750.000 Rp 1.750.000
BUKU BESAR
Kas
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
585.000 585.000
Rp
31/12/2019 Listrik balum Dibayar Rp 32.000
617.000
Perlengkapan reparasi
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
855.000 855.000
Rp Rp
31/12/2019 Penggunaan perlengkapan
318.000 537.000
Peralatan reparasi
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
3.200.000 3.200.000
Utaang dagang
Debit ) Kredit Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Rp) (Rp) Debit Kredit
25
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
200.000 200.000
Modal
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
3.369.000 3.369.000
prive
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
200.000 200.000
Beban gaji
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
3.536.000 3.536.000
Beban gaji
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
31/12/2019 saldo 31 desember 2019 Rp Rp
26
350.000 3.536.000
Beban iklan
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
480.000
Rp Rp
31/12/2019 Iklan Belum Terpasang
160.000 320.000
Beban rupa-rupa
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 saldo 31 desember 2019
243.000 243.000
Utang listrik
Tanggal Keterangan Ref Debit ) Kredit Saldo
27
Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
31/12/2019 Listrik belum dibayar Rp 32.000 Rp 32.000
Utang listrik
Saldo
Debit ) Kredit
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)
Rp Rp
31/12/2019 Iklan belum terpasang
160.000 160.000
28
Tahap berikutnya dari aktivitas kedua, yaitu menyiapkan neraca lajur (a work sheet)
yang berisi informasi neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba
rugi, dan neraca yang tampak pada bagan berikut ini.
Neraca lajur disebut juga kertas kerja (worksheet) adalah kertas kerja yang berisi semua
data akuntansi yang akan digunakan untuk membuat laporan keuangan.
Neraca lajur bukan merupakanlaporan keungan, tetapi merupakan alat bantu untuk
memudahkan dalam membuat laporan keuangan. Karena bukan laporan keuangan, neraca lajur
merupakan suatu pilihan (option), artinya perusahaan boleh membuat neraca lajur, dan boleh
tidak. Apabila membuat, tidak perlu diberikan kepada pihak luar.
Untuk perusahaan dengan skala kecil dan akun buku besar tidak begitu banyak maka
dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukan secara langsung dari neraca saldo yang telah
disesuaikan, akan tetapi untuk perusahaan yang mempunyai akun buku besar dalam jumlah
yang banyak untuk tujuan ketelitian bisa menggunakan alat bantu yaitu neraca lajur.
Neraca lajur berguna untuk memahami arus data informasi dari neraca saldo sampai
dengan laporan keuangan termasuk didalamnya adalah jurnal penyesuaian. Disamping itu
neraca lajur juga bermanfaat dalam hal kemudahan menemukan kesalahan dalam penyusunan
jurnal penyesuaian.
29
error maupun kesalahan software yang digunakan. Karena itu, proses pencatatan yang
dilakukan dalam neraca lajur akan dapat memperbaiki dan menghindari kesalahan pencatatan
keuangan secara keseluruhan.
Untuk gambaran lebih jelasnya mengenai pencatatan neraca lajur, berikut adalah proses
yang perlu dilakukan dalam membuat neraca lajur:
30
a. Membuat Format dan Kolom Neraca Lajur.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat format dan kolom yang dibutuhkan dalam
neraca lajur. Untuk format neraca, di bagian atas harus ditulis nama perusahaan, judul “Neraca
Lajur”, dan periode pencatatan.
Sedangkan kolom yang harus dibuat berjumlah total 7 kolom, satu untuk Nama Akun dan 6
untuk golongan lajur (Neraca Saldo, Penyesuaian, Neraca Saldo Setelah Penyesuaian, Neraca,
dan Laba Rugi). Enam golongan kolom ini harus dibuat dua sisi yang menunjukkan Debet (D)
dan Kredit (K).
Untuk kolom Penyesuaian, data dimasukkan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat
sebelumnya secara terpisah. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan pendapatan dan
pengeluaran yang benar-benar terjadi agar dapat menunjukkan keadaan perusahaan yang
sebenarnya.
31
d. Mengisi dan Menghitung Kolom Laba Rugi.
Untuk mengisi kolom Laba Rugi, data yang dimasukkan berasal dari kolom sebelumnya
yaitu Neraca. Namun tidak semua data dipindahkan, hanya dari akun pendapatan dan beban-
beban saja. Data ini yang kemudian dihitung untuk mendapatkan saldo laba atau rugi
perusahaan. Setelah itu, neraca lajur pun telah selesai dibuat dan siap digunakan untuk
keperluan selanjutnya.
Itulah pembahasan mengenai neraca lajur, mulai dari pengertian, fungsi, hingga proses
pembuatannya. Adanya neraca lajur akan sangat membantu perusahaan dalam proses
pencatatan keuangan yang baik dan teratur. Karenanya meskipun cenderung bersifat tidak
formal, penggunaan neraca lajur hampir tidak pernah ditinggalkan oleh perusahaan.
Bentuk Umum Neraca Lajur
Neraca Perubaha
Saldo n
Neraca Penyesuaia Laba
Nama Akun Stlh Neraca
Saldo n Rugi
Penyesuaia
n Modal
D K D K D K D K D K D K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Contoh:
Dari analisis bengkel TV Anton yang terdapat pada Neraca saldo serta Jurnal Penyesuaian
maka bentuk Neraca Lajur dari perusahan Bengkel Tv Anton d atas adalah sebagai berikut:
BENGKEL TV ANTON
NERACA LAJUR
PER 31 DESMBER 2019
NS. STLH
NERACA SALDO PENYESUAIAN LABA/RUGI NERACA LAJUR
PENYESUAIAN
NO
NAMA DEBIT
KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT DEBIT KREDIT
AKUN
1 Kas Rp Rp Rp Rp
585.000 32.000 617.000 617.000
2 Sewa dibayar Rp Rp Rp Rp
di muka 1.200.000 400.000 800.000 800.000
3 Perlengkapan Rp Rp Rp Rp
reparasi 855.000 318.000 537.000 537.000
4 Peralatan Rp Rp Rp
reparasi 3.200.000 3.200.000 3.200.000
5 Utang Rp Rp Rp
dagang 200.000 200.000 200.000
6 Modal Rp Rp Rp
3.369.000 3.369.000 3.369.000
32
7 Prive Rp Rp Rp
200.000 200.000 200.000
8 Pendapatan Rp Rp Rp Rp
jasa reparasi 7.080.000 200.000 7.280.000 7.280.000
9 Beban Sewa Rp Rp Rp 400.000
400.000 400.000
10 Beban Rp Rp Rp 318.000
perlengkapan 318.000 318.000
11 Beban Rp Rp Rp 640.000
Penyusutan 640.000 640.000
Peralatan
12 Akumulasi Rp Rp Rp
Penyusutan 640.000 640.000 640.000
Perlatan
13 Piutang Jasa Rp Rp Rp
Reparasi 200.000 200.000 200.000
14 Iklan Rp Rp Rp
Dibayar 160.000 160.000 160.000
Dimuka
15 Utang Listrik Rp Rp 32.000 Rp
32.000 32.000
16 Beban gaji Rp Rp Rp 3.536.000
3.536.000 3.536.000
17 Beban listrik Rp Rp Rp 350.000
350.000 350.000
18 Beban iklan Rp Rp Rp Rp 320.000
480.000 160.000 320.000
19 Beban rupa- Rp Rp Rp 243.000
rupa 243.000 243.000
Total Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 5.807.000 Rp Rp Rp
10.649.00 10.649.000 1.750.000 1.750.000 11.521.00 11.521.000 7.280.000 5.714.000 4.241.000
0 0
Rp 1.473.000 Rp
1.473.000
Rp 7.280.000 Rp Rp Rp
7.280.000 5.714.000 5.714.000
Apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan (financial statement)? Pengertian laporan
keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan transaksi keuangan suatu perusahaan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tersebut pada satu periode akuntansi dan
merupakan gambaran umum mengenai kinerja suatu perusahaan.
Pendapat lain mengatakan bahwa laporan keuangan adalah produk akhir proses akuntansi suatu
perusahaan dalam satu periode tertentu dimana informasi di dalamnya merupakan hasil
pengumpulan dan pengolahan data keuangan, dengan tujuan untuk membantu perusahaan
membuat keputusan atau kebijakan yang tepat.
33
Proses penyusunan financial statement menggunakan berbagai sumber data, mulai dari
faktur, bon, nota kredit, laporan, bank dan lain sebagainya. Semua data asli transaksi keuangan
tersebut digunakan untuk mengisi buku perkiraan dan sebagai bukti keabsahan transaksi.
Agar lebih memahami apa itu laporan keuangan, maka kita dapat merujuk pada pendapat
para ahli berikut ini
1. Kasmir
Menurut Kasmir (2013:7), financial statement adalah suatu laporang yang menunjukkan
kondisi keuangan perusahaan saat ini atau periode berikutnya.
2. Munawir Sjadzali
Menurut Munawir Sjadzali (2010:5), pengertian laporan keuangan adalah proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan.
3. M. Sadeli
Menurut M. Sadeli (2002:2), pengertian laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntasi dan
informasi histories yang di dalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran, dan laporan
informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang tepat.
4. Sofyan S. Harahap
Menurut Sofyan S. Harahap (2006:105), pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan
yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada jangka waktu
tertentu.
Menurut SAK, laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap,
meliputi; neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (arus kas, atau arus
34
dana, catatan, dan laporan lain) serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral
darinya.
Pembuatan financial statement oleh suatu perusahaan tentunya ada tujuan yang ingin
dicapai. Adapun beberapa tujuan umum pembuatan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Untuk menilai aktivitas pendanaan dan operasi perusahaan. Informasi mengenai kondisi
keuangan juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menilai aktivitas investasi dan
kemampuan operasional perusahaan tersebut pada satu periode tertentu
Pada dasarnya financial statement berfungsi sebagai alat untuk membantu perusahaan
dalam menilai kondisi keuangan perusahaan secara umum. Adapun beberapa fungsinya adalah
sebagai berikut:
Financial statement dapat memberikan data atau informasi yang komprehensif tentang
posisi keuangan perusahaan. Hal ini bisa menjadi ulasan mengenai kondisi perusahaan secara
menyeluruh, khususnya kondisi keuangan (aset, utang, biaya operasional, dan lain-lain).
35
Salah satu fungsi penting dibuatnya laporan mengenai kondisi keuangan perusahaan
adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan penting bagi perusahaan.
Selain membantu proses pengambilan keputusan penting, financial statement juga dapat
dipakai untuk menciptakan strategi baru oleh perusahaan dalam upaya meningkatkan performa
usahanya.
Setidaknya ada 4 macam financial statement yang sering dipakai untuk melakukan
analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan, yaitu:
Laporang laba rugi adalah suatu laporan yang menjelaskan tentang kinerja keuangan
suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi. Di dalam laporan ini terdapat informasi
mengenai unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga diketahui laba atau rugi
bersih.
Laporan perubahan modal adalah jenis laporan yang di dalamnya terdapat informasi
tentang perubahan modal atau ekuitas perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini dapat
memberikan informasi seberapa besar terjadi perubahan modal dan apa saja yang
menyebabkan terjadinya perubahan tersebut.
36
Laporan neraca adalah laporan yang menjelaskan informasi kondisi keuangan suatu
entitas bisnis pada tanggal tertentu. Dari laporan ini kita dapat mengetahui berapa jumlah
aktiva (harta, aset), kewajiban (utang), dan ekuitas perusahaan.
Laporan arus kas adalah financial statement suatu entitas bisnis yang dipakai untuk
menunjukkan aliran masuk dan keluar kas perusahaan pada suatu periode akuntansi. Laporan
ini juga menjadi alat pertanggungjawaban cash flows selama periode pelaporan.
Itulah penjelasan ringkas mengenai pengertian laporan keuangan, tujuan, fungsi, dan
beberapa jenisnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
PT xxxx
Laporan Laba-Rugi
Per 31 Desember 20xx
Pendapatan Rpxxx
Biaya Rpxxx -
Laba operasi Rpxxx
Pendapatan (biaya) nonoperasi Rpxxx+/-
Laba sebelum pajak Rpxxx
Pajak penghasilan taksiran Rpxxx+/-
Laba (penghasilan bersih) Rpxxx
37
B. Jurnal Balik
Dengan adanya penyesuaian akan banyak muncul akun yang selama periode akuntansi
tidak pernah digunakan. Dengan kata lain, ada beberapa akun yang tampak dalam laporan
keuangan tetapi sebenarnya akun tersebut hanya muncul pada akhir periode akibat
penyesuaian. Akun-akun yang hanya timbul ketika dilakukan penyesuaian pada hakikatnya
hanya sementara menampung jumlah rupiah tertentu agar suatu pos dan jumlahnya dapat
disajikan dalam neraca atau laporan laba rugi. Setelah tutup buku, akun-akun tersebut harus
dikembalikan ke asalnya lagi (yaitu dikembalikan ke akun pasanganya).
38
Jurnal balik atau sering disebut jurnal penyesuaian kembali adalah jurnal yang dibuat
pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu. Tidak semua jurnal
penyesuain dapat dibuat jurnal balik, hanya beberapa saja antara lain:
1. Pendapatan yang masih harus diterima
2. Beban dibayar dimuka (jika diakui sebagai beban)
3. Beban yang masih harus dibayar
4. Penghasilan diterima dimuka (jika diakui sebagai pendapatan)
PT. XYZ
Jurnal Balik
Periode 31 Desember 20XX
20XX
Jan 01 Pendapatan Bunga xxxx -
Piutang Bunga - xxxx
39
Ada dua metode penyajian laporan arus kas yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengelaran kas bruto.
Metode tidak langsung menggunakan penyesuaian laba atau rugi bersih dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
40
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
42
Daftar Pustaka
buku Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang & Koperasi, Dr. SITI MARIA
WARDAYATI, MSi., Ak., CA., CPAI.
buku Pengantar akutansi keuangan 1, Ratma Budi Priatana, Junaedi Abdillah ,
Suryana.
MODUL Pengantar Akuntansi Oleh: KHUSNAINI WIDYAISWARA MUDA
MODUL PENGANTAR AKUNTANSI I, LONGGINUS GELATAN, S.E., M.Ak.
RUANG LINGKUP AKUNTANSI AKUNTANSI DASAR I LONGGINUS
GELATAN, S.E.,M.Ak
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/lengkap-sejarah-akuntansi-di-
indonesia-dan-dunia-serta-perkembanganya/
43