Anda di halaman 1dari 32

Makalah

Laporan Keuangan dan Analisis Laporan keuangan

Dosen Pengampu:

Andriani Syamsuri, S.Sos, MM


.
OLEH KELOMPOK 5 :
1. Riska Fitri Kurniawati (G02217020)
2. Fateha Ismaul Kharimah (G72217032)
3. Dea Alvia Fitriani (G72217056)
4. Hera Rusyda Novetalia (G72217062)
5. Meidi Atika Suri (G72217067)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2018

i
Kata Pengantar

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan

izin-nya, Kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul Laporan Keuangan

dan Analisis Laporan keuangan

Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir

zaman.Alhamdulilah, Kami dapat menyelesaikan Makalah ini.

Di tujukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas di Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel Surabaya, walaupun Kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kesalahan di dalam Makalah ini. Untuk Kami berharap adanya

kritik dan saran yang membangun guna keberhasilan penulisan yang akan datang.

Akhir kata, Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terselesainnya Makalah ini semoga segala upaya

yang telah di curahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amiin.

Surabaya,30 September 2018

ii
Daftar Isi
Halaman Judul ......................................................................................................... i

Kata Pengantar ....................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................1

1.3 Tujuan ...................................................................................................2

1.4 Manfaat .................................................................................................2

Bab II Pembahasan ..................................................................................................3

2.1 Sejarah Singkat Akuntansi dan Laporan Keuangan .............................3

2.2 Laporan Keuangan dan Laporan-laporan lainnya .................................3

2.3 Neraca ...................................................................................................4

2.4 Laporan Laba Rugi ................................................................................5

2.5 Laporan Perubahan Ekuitas ...................................................................5

2.6 Arus Kas Bersih ....................................................................................6

2.7 Laporan Arus Kas .................................................................................6

2.8 Laporan Laba Ditahan ...........................................................................7

2.8.1 Memainkan Laporan Arus Kas ..............................................8

2.9 Manfaat dan Keterbatasan Laporan Keuangan .....................................8

2.10 Memodifikasi Data Akuntansi Untuk Keputusan Investor dan


Manajerial .................................................................................................10

2.11 Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA) ..12

iii
2.12 Sistem Pajak Penghasilan Federal .....................................................13

2.13 Analisis Laporan Keuangan ..............................................................14

2.13.1 Analisis Rasio ....................................................................14

2.13.2 Rasio Likuiditas .................................................................14

2.13.3 Rasio Manajemen Aset ......................................................15

2.13.4 Rasio Manajemen Utang ....................................................17

2.13.5 Rasio-Rasio Profitabilitas ..................................................18

2.13.6 Rasio Nilai Pasar ................................................................18

2.13.7 Analisis Tren ......................................................................19

2.13.8 Menyatukan Rasio : Persamaan DU POINT ......................19

2.13.9 Rasio Komparatif Dan Benchmarket .................................20

2.13.10 Penggunaan dan Keterbatasan Analisis Rasio ................23

2.13.11 Masalah Dengan Return On Equity (ROE) ......................24

2.13.12 Melihat di balik Angka ....................................................25

Bab III Penutup .....................................................................................................27

3.1 Kesimpulan .........................................................................................27

Daftar Pustaka .......................................................................................................28

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Perusahaan mempunyai tujuan untuk berkembang, mendapatkan laba, berhasil
dalam mempertahankan usaha, dan memberikan kepuasaan kepada konsumen dengan
produk dan pelayanan yang diberikan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
pemanfaatan sumber dana dan daya yang ada secara optimal sehingga mampu
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. MenrutAfriyeni (2008),
menyebutkan bahwa salah satu elemen penting yang menentukan hidup dan mati
perusahaan adalahkeuanganperusahaan. Dalam aktivitasnya keuangan terbagi
menjadipenggunaan dana dan penghasil dana.Menurut Sugionodkk (2008:3),
Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan atau entitas pada saat tertentu.
Setelah melihat laporan keuangan, dibutuhkan adanya analisis lebih lanjut
mengenai laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Analisis
inidiperlukan supaya laporan keuangan yang ada dapat lebih terlihat kondisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam analisis terbagi menjadi
beberapa macam yaitu: Analisis rasio keuangan terhadap suatu perusahaan yang
digunakan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan
terutama bagi pihak manajemen. Analisis historis digunakan untuk penyusunan
rencana dan kebijakan di tahun mendatang. Tujuan perusahaan melakukan analisis
rasio keuangan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, aktivitas, leveragedan
profitabilitas yang akan digunakan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan
perusahaan (Hariadidkk2013).

B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditarik suatu pertanyaan mengenai:
1. Apakah yang dimaksud dengan laporan keuangan perusahaan dan bagaimana
hubungannya dengan manajemen keuangan?
2. Bagaimana laporan keuangan perusahaan dalam menjaga kelangsungan hidup
perusahaannya?

1
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, makalah ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan laporan keuangan perusahaan dengan pengambilan tindakan
atau keputusan yang dilakukan oleh manajemen keuangan serta untuk mengetahui
penyusunan laporan keuangan perusahaan dalam menarik investor demi menjaga
kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai cara kerja
laporan keuangan yang digunakan dalam perusahaan, serta diharapkan dapat
membantu memahami analisis laporan keuangan antara yang benar dan salah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Akuntansi dan Laporan Keuangan


laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis
di atasnya tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik
angka tersebut. Ribuan tahun lalu individu atau keluarga mampu hidup sendiri artinya
mereka mencari makan sendiri, membawa pakai sendiri dan lain-lain. Kemudian
dimulailah spesialisasi beberapa orang menjadi Mahir dalam membuat tembikar, mata
panah, pakaian dan lain-lain. Dan perdagangan yang awalnya dalam bentuk pertukaran
atau barter. Pada awalnya perdagangan sepenuhnya masih dilakukan secara lokal. namun
para ahli pengrajin lama-kelamaan membuat pabrik-pabrik kecil dan mempekerjakan
buruh. Seiring dengan perkembangan ini dimulai lah bentuk primitif dari perbankan,
pedagang kaya yang meminjamkan hasil keuntungannya dari transaksi-transaksi masa
lalu kepada pemilik pabrik swasta yang membutuhkan modal untuk melakukan perluasan
atau perdagangan muda yang membutuhkan uang untuk membeli kereta kapal dan
barang dagangan. Semakin marak pinjaman yang membuat pemilik pabrik membutuhkan
laporan keuangan beberapa investasi juga dibuat atas dasar bagi hasil dan ini berarti laba
harus ditentukan. Semua alasan tersebut menyebabkan munculnya kebutuhan akan
adanya laporan keuangan adanya kebutuhan akan akuntan untuk membuat laporan
tersebut dan auditor untuk memverifikasi keakuratan hasil pekerja akuntan. Awal adanya
laporan keuangan masih tetap berlaku bankir dan investor membutuhkan informasi
akuntansi untuk mengambil keputusan yang cerdas, manager membutuhkannya untuk
mengoperasikan usaha secara efisien dan badan perpajakan pembentukannya untuk
menilai pajak dengan cara yang wajar. para akuntan harus dapat membuat laporan
keuangan sedangkan pihak lain yang terlibat di dunia usaha perlu mengetahui cara
mengartikannya agar efektif baik investor maupun manajer umum harus memiliki
pengetahuan atas laporan keuangan dan apa yang mereka ungkapkan.

2.2 Laporan Keuangan Dan Laporan-Laporan Lainnya


Laporan Tahunan merupahan laporan paling penting. Terdapat dua jenis informasi
yang diberikan dalam laporan ini pertama bagian verba seringkali dijadikan sebagai surat
dari direktur utama yang menguraikan hasil operasi perusahaan ditahun lalu kemudian
membahas perkembangan baru yang akan mempengaruhi operasi di masa mendatang.
3
kedua laporan tahunan menyajikan 4 laporan keuangan dasar neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Semua laporan ini memberikan
gambaran akuntansi atas operasi dan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan
sendiri adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Dalam Standar
Akuntansi Keuangan,khususnya PSAK No.2 (paragraph 07) disebutkan bahwa Lapora
keuaga erupaka bagia dari proses pelapora keuangan. Tujuan dari laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja ,serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan biasanya disusun
atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di
masa depan. Karena itu, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan
untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau
keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang
berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.

2.3 Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan adalah suatu bentuk susunan dari unsur-unsur
aktiva, hutang dan modal/ekuitas suatu peusahaan pada tanggal tertentu yang disusun
secara sistematis. Badan usaha atau perusahaan itu mungkin dimiliki oleh perseorangan,
sekutu-sekutu ataupun oleh para pemegang saham (stockholders). Komponen neraca
antara lain:
1) Aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar,
2) Hutang baik utang jangka pendek maupun panjang
3) Modal, modal yang dimaksud adalah modal pada akhir periode.
Contoh laporan neraca:

4
2.4 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih. Penyajian laporan
perhitungan laba-rugi dilakukan sebagai berikut:
1) Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban
2) Disusun dalam bentuk urutan ke bawah (staffel)
3) Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar biasa
Contoh Laporan Laba Rugi:

2.5 Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas
perusahaan antara awal dan akhir periode pelaporan yang mencerminkan naik turunnya
asset neto selama periode, baik yang berasal dari setoran atau distribusi kepada pemilik
atau yang berasal dari hasil atau kinerja perusahaan selama periode berjalan. Contoh
Laporan Perubahan Ekuitas:

5
2.6 Arus Kas Bersih
Arus kas bersih atau net cash floe suatu usaha berbeda dengan laba akuntansinya,
karena beberapa pendapat dan beban yang dilaporkan didalam laporan laba rugi tidak
dibayar secara tunai sepanjang tahun.

Arus Kas Bersih = Laba Bersih + Penyusutan dan amortisasi

2.7 Laporan Arus Kas


Arus kas bersih mencerminkan kas yang dihasilkan oleh suatu usaha dalam tahun
tertentu. Namun faktanya perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak berarti kas
yang dilaporkan di dalam neraca juga tinggi. Berikut ini adalah faktor-faktor penting
yang mempengaruhi saldo kas suatu perusahaan:
1) Arus kas jika hal lain dianggap konstan arus kas bersih positif akan menambah
kas dibank namun hal-hal lain umumnya tidak di anggap konstan arus kas
digunakan untuk hal-hal lain.
2) Perubahan modal kenaikan modal kerja dibayar dengan kas sehingga kenaikan
seperti itu akan menurunkan kas. Di lain pihak penurunan modal kerja akan
meningkatkan kas.
3) Aset tetap, jika suatu perusahaan berinvestasi pada aset tetap posisinya akan
turun sementara itu jika perusahaan menjual aset tetap kasnya akan naik.
4) Transaksi efek dan pembayaran dividen, jika suatu perusahaan menerbitkan
saham atau obligasi pada tahun berjalan dana yang dihimpun akan
memperbaiki posisi kas nya.
Laporan arus kas adalah adalah bagian dari laporankeuangan suatu perusahaan
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan
keluar uang (kas) perusahaan. Contoh laporan arus kas.

6
2.8 Laporan Laba Ditahan
Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang ditahan oleh
perusahaan dan tidak dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham. Uang ini
biasanya diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan, agar menjadi ‘bahan bakar’ utama
untuk kelangsungan pertumbuhan perusahaan, atau digunakan untuk melunasi utang-
utang perusahaan. Laba ini akan diakumulasikan dan dilaporkan sebagai ekuitas pemilik
dalam neraca. Besarnya laba ditahan biasanya ditentukan oleh kebijakan dewan
komisaris suatu perusahaan yang tentunya akan berbeda antara kebijakan di suatu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Laporan laba ditahan menjelaskan perubahan
pada laba ditahan perusahaan selama periode pelaporan. Hal ini mengurai perubahan
pada kepentingan pemilik dalam suatu organisasi, dan dalam penerapan laba ditahan atau
surplus dari satu periode akuntansi ke periode yang berikutnya. Baris rincian biasanya
termasuk keuntungan atau kerugian dari operasi, dividen yang dibayarkan, penerbitan
atau penebusan dari saham, dan setiap item lainnya dibebankan atau dikreditkan ke saldo
laba.
Contoh dari laporan Laba ditahan:

7
2.8.1 Memainkan Laporan Arus Kas
Laba ditahan merupakan pengakuan terhadap asset dan bukan asset itu
sendiri. Laba ditahan akan diinvestasikan kembali kedalam perusahaan.
Perubahan laba ditahan terjadi karena pemegang saham biasa memperkenankan
manajemen untuk menginvestasikan kembali dana deviden. Jadi, akun laba
ditahan yang dilaporkan dalam neraca tidak mencerminkan kas dan tidak
tersedia bagi deviden atau hal-hal lain.
Tabel 3-4 Allied Food Products: Laporan Laba Ditahan untuk Tahun
Berakhir Tanggal 31 Desember 2005 (dalam jutaan dolar).
Saldo Laba Ditahan, 31 Desember 2004 $750,0

Ditambah: Laba bersih, 2005 117,5

Dikurangi: Dividen kepada pemegang saham biasa (57,5)

Saldo Laba Ditahan, 31 Desember 2005 $810,0

2.9 Manfaat dan Keterbatasan Laporan Keuangan


Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004: 4) laporan keuangan bertujuan
sebagai penyedia informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang digunakan untuk pihak internal maupun eksternal untuk
pengambilan keputusan. Informasi tersebut diperlukan untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dari hasil
tersebut. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
keefektivan dalam memanfaatkan sumber daya. Informasi perubahan posisi keuangan
perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas inventasi, pendanaan dan operasi

8
perusahaan selama periode pelaporan, informasi ini juga berguna untuk menilai
kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut.
Adapun manfaat analisis laporan keuangan bagi manajemen menurut Sofyan Syafri
Harahap (2004: 198), yaitu:
1) Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.
2) Mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk
menentukan keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan.
3) Menilai dan mengukur hasil-hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi
wewenang dan tanggung jawab.
4) Menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru
untuk mencapai hasil yang lebih baik.
5) Mendapatkan modal baru bila perusahaan akan memperluas usahanya baik
berupa kredit bank maupun dari para calon investor.
Menurut Hilton (1994: 639) menjelaskan bahwa keterbatasan analisis atas laporan
keuangan, yaitu:
1) Didasarkan pada data historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat.
2) Harga perolehan (historical cost) merupakan dasar penilaian dalam akuntansi
walaupun tingkat harga berubah-ubah.
3) Dalam penyajiannya, akuntan dapat melakukan berbagai metode akuntansi
maka jika perusahaan menggunakan metode akuntansi yang berbeda dengan
periode yang lalu atau perusahaan lain, maka analisis laporan keuangan sulit
untuk dibandingkan.
4) Laporan keuangan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pemakai, namun laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
dibutuhkan pemakai dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
Analisis keuangan dapat dilakukan melalui internet dengan melihat berbagai
sumber sebagai berikut:
1) finance.yahoo.com merupakan situs Web keuangan Yahoo!, dapat melihat
informasi pasar terakhir, daftar transaksi orang dalam, terdapat papan
pengumuman tentang perusahaan dan link pelaporan perusahaan ke SEC.
2) MSN Money (moneycentral.msn.com) disini juga terdapat link kelaporan
keuangan perusahaan dan rasio-rasio utama, termasuk peringkat analisis,
grafik historis dan yang lainnya.
9
3) money.cnn.com dan www. Marketwatch.com/news/ berisi informasi yang
serupa dengan Yahoo! dan situs lainnya.
4) www.fool.com dan www.thestreet.com, kedua situs ini memberikan pendapat
tentang arah pasar secara keseluruhan dan pandangan setiap saham

2.10 Memodifikasi Data Akuntansi untuk Keputusan Investor dan Manajerial


Laporan ini dirancang untuk kegunaan kreditor dan petugas pajak daripada
untuk manajer dan analis saham, jadi berguna untuk pengambilan keputusan perusahaan
dan penilaian saham.
1) Aset Operasi dan Modal Operasi
Tidak seluruh modal yang digunakan untuk membeli asset berasal dari
investor, namun juga berasal dari pemasok yang dilaporkan sebagai hutang
usaha. Analisis sering memperhatikan modal kerja operasi bersih (net
operating working capital⎯NOWC), sebagai berikut:

Seluruh asset Seluruh


Modal Kerja lancar yang kewajiban lancar
= NOWC = ⎯
Operasi Bersih dibutuhkan tanpa bunga
dalam operasi

Contoh modal kerja operasi bersih Allied tahun 2005

Kas dan Piutang Utang


NOWC = + + Persediaan ⎯ + Akrual
Setara kas Usaha Usaha

+ $140)
= ($10 + $357 + $615) ⎯ ($60

= $800 juta

Untuk tahun 2004 NOWC Allied adalah:


+ $130)
NOWC = ($80 + $315 + $415) ⎯ ($30

= $650 juta

Jika kas dan setara kas dalam hitungan diatas dilebihkan maka
seharusnya masuk dalam non-operasi dan dianalisis secara terpisah.
Kelebihan kas mungkin dikarenakan perusahaan baru menjual emisi obligasi
dalam jumlah besar dan belum digunakan atau mungkin karena hal lain.

10
Perusahaan biasanya menggunakan gabungan antara modal dari
investor dengan kewajiban lancar tanpa bunga yang diterima spontan untuk
mendanai operasi. Misalnya Allied membuka usaha baru, maka ia
membutuhkan asset tetap dan asset lancer, tetapi pemasok barang
menginginkan pembayaran 30 hari kemudian, jadi menggunakan kewajiban
lancar tanpa bunga untuk membayar. Jumlah modal dari investor hingga
tanggal 31 desember 2005 dihitung sebagai berikut:
Aset tetap bersih
Total modal operasi, 2005 = Modal kerja operasi bersih +
$1.000
= $800 +

= $1.800 juta
Tahun lalu modal operasi Allied adalah:
$870
Total modal operasi, 2004 = $650 +

= $1.520 juta

3 Arus Kas Operasi


Manajer keuangan menciptakan nilai dengan mendapat dana dan
menginvestasikan dalam asset operasi, sehingga adanya arus kas yang
digunakan untuk menentukan nilai perusahaan, sebagai berikut:
EBIT (1- Tarif pajak)
atau
Arus kas
= NOPAT + Penyusutan dan amotsisasi
operasi
atau
Laba operasi bersih setelah pajak
Dengan menggunakan data laporan laba rugi, NOPAD Allied tahun 2005
adalah:

$170,3 juta
NOPAD = $283,8 (1-0,4) =
Penyusutan dan amotsisasi
Arus Kas Operasi = NOPAT +

11
$100
= $170,3 +

= $270,3 juta

4 Arus Kas Bebas


Arus kas bebas benar-benar digunakan untuk membayar investor
setelah perusahaan melakukan investasi asset tetap, produk baru dan modal
kerja yang dibutuhkan untuk kelancaran operasi. Menghitung arus kas bebas
sebagai berikut:

Penyusutan dan Pengeluaran  Modal kerja


FCF = EBIT (1-T) + ⎯ + operasi bersih
mortisasi Usaha modal

= Arus kas operasi ⎯ Investasi dalam modal operasi

Pada tahun 2005, Arus kas bebas Allied terhitung sebagai berikut:

FCF = Arus kas operasi ⎯ Investasi dalam modal operasi

= $283,8 (1 – 0,4) + $100 ⎯ ($230 + $150)

= $270,3 ⎯ $380

= -$109,7 juta

Investasi modal operasi yang tinggi mengakibatkan arus kas bebas


negatif, dengan demikian investor tidak mendapatkan apa-apa dan harus
memberikan lebih banyak uang untuk jalannya usaha dan diakui sebagai
hutang.

2.11 Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA)
Market Value Added (MVA) adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas
perusahaan dengan nilai buku seperti yang disajikan dalam neraca, nilai pasar dihitung
dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar. Makin tinggi nilai
MVA, makin baik pekerjaan yang dilakukan manajemen bagi pemegang saham
perusahaan. Namun angka MVA pisitif tidak hanya diakibatkan oleh manajemen. Harga
saham naik ketika bursa saham mengalami kenaikan. EVA merupakan estimasi laba

12
yang sebenarnya untuk tahun tertentu, dan berbeda dari laba bersih. EVA positif setiap
tahun membantu nilai MVA positif.

EVA = NOPAT ⎯ (Biaya Modal Tahunan dalam Dolar)

Total Modal Operasi yang Presentase Biaya Modal


EVA = NOPAT ⎯ X Setelah Pajak
Berasal dari Investor

2.12 Sistem Pajak Penghasilan Federal


Perusahaan membayar sebagian besar labanya sebagai pajak, dan individu juga
dikenakan pajak atas penghasilan, sistem ketentuan perpajakan AS tahun 2004, sebagai
berikut:
1) Pajak perseroan: pajak yang dikenakan pemerintah dan bersifat progresif mulai
dari 15% samapi 35% atas laba kena pajak sebesar 10 dolar atau lebih.
2) Pajak pribadi: pajak yang dikenakan pemerintah mulai dari 10% sampai 35%
atas penghasilan 319.100 dolar atau lebih.
3) Bunga yang dibayarkan: pembayaran bunga dilihat sebagai beban dan beban
tersebut dikurangi ketika menghitung penghasilan kena pajak.
4) Bunga yang diterima: bunga yang diterima dikenai pajak kecuali bunga dari
utang pemerintah.
5) Dividen yang dibayarkan: perusahaan membayar dividen yang bukan beban
sehingga tidak mengurangi pajak. Jadi perusahaan dapat mengurangi bunga
yang dibayar bukan mengurangi dibiden.
6) Dividen diterima: dividen diterima dikenai pajak sebesar 15% dengan tarif
yang sama seperti keuntungan modal. Perusahaan yang membayar dividen
dikenai pajak dan individu yang menerima juga dikenai pajak.
7) Kerugian pajak yang dibawa ke periode berikutnya atau periode sebelumnya
undang-undang pajak mengharuskan perusahaan untuk menutup kerugian
masa lalu. Jika tidak, maka kerugian dibawa ke periode berikutnya.
8) Keuntungan modal: jika saham dimiliki kurang dari satu tahun hanya
ditambahkan ke laba biasa dan pajak seperti biasa. Jika lebih dari 1 tahun
maka kena pajak.
9) Penyusutan: tingkat penyusutan berbeda untuk berbagai jenis aset dan
biasanya beban penyusutan lebih tinggi daripada yang digunakan perusahaan.
13
10) Usaha kecil: jika usaha bentuk perseroan terdapat dua kemungkinan. Jika
memenuhi syarat perusahaan dapat dikenakan pajak perseroan S, jika tidak
memenuhi akan disebut perseroan C dan kena pajak biasa.

2.13 Analisis Laporan Keuangan


2.13.1 Analisis Rasio
Laporan keuangan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu dan
kegiatan operasinya selama beberapa periode lalu. Namun, nilai riilnya ada pada
kenyataan bahwa laporan tersebut dapat digunakan untuk membantu meramalkan laba
dan dividen masa depan. Dari sudut pandang investor, peramalan masa depan adalah inti
dari analisis keuangan yang sebenarnya. Sementara itu, dari sudut pandang manajemen,
analisis laporan keuangan berguna untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan,
yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk merencanakan tindakan-tindakan
yang akan memperbaiki kinerja masa depan.
2.13.2 Rasio Likuiditas
Aset liquid (liquid assets) merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif
sehingga dapat di konversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku.
Suatu analisis likuiditas penuh membutuhkan penggunaan anggaran kas, tetapi dengan
menghubungkan kas dan aset lancar lainnya dengan kewajiban lancar, analisis rasio
memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah digunakan. Dua rasio likuiditas
(liquidity ratio) yang umum digunakan yaitu sebagai berikut:
1) Rasio Lancar
Rasio ini merupakan rasio utama yang dihitung dengan membagi aset
lancar, seperti pernyataan berikut ini:
Rasio lancar = Aset Lancar
Kewajiban lancar
Aset lancar meliputi kas, efek yang dapat diperdagangkan, piutang usaha,
dan persediaan. Kewajiban lancar allied terdiri atas utang usaha, wesel tagih
jangka pendek, utang lancar jangka panjang, pajak dan gaji yang masih harus
dibayar. Jika suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan
mulai lambat membayar tagihan(utang usaha), pinjaman bank, dan kewajiban
lainnya yang akan meningkatkan kewajiban lancar. Jika kewajiban lancar naik
lebih cepat daripada aset lancar, rasio lancar akan turun.

14
2) Quick Ratio atau Acid Test
Quick ratio atau acid test yang dihitung dengan mengurangi persediaan
dengan aset lancar, kemudian membagi sisanya dengan kewajiban lancar
seperti dinyatakan berikut ini:
Rasio cepat atau acid test = Aset Lancar – Persediaan
Kewajiban lancar
Persediaan pada umumnya merupakan aset lancar perusahan yang paling
tidak likuid sehingga persediaan merupakan aset, di mana kemungkinan besar
akan terjadi kerugian jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio yang
mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendek tanpa mengandalkan penjualan persediaan sangat penting artinya.

2.13.3 Rasio Manajemen Aset


Rasio manajemen aset (asset management ratios), mengukur seberapa efektif
perusahaan mengelola asetnya. Rasio ini menjawab pertanyaan: Apakah jumlah setiap
jenis aset terlihat wajar, terlalu tinngi, atau terlalu rendah jika dilihat dari penjualan saat
ini dan proyeksinya? Rasio manajemen aset yang diuraikan pada bab ini sangat penting
artinya yaitu sebagai berikut:
1) Rasio Perputaran Persedian
“Rasio perputaran merupakan rasio di mana penjualan dibagi dengan
aset. Sesuai dengan namanya, rasio ini menunjukkan berapa kali pos tersebut
“berputar” sepanjang tahun. Jadi, rasio perputaran persediaan (inventory
turnover ratio) dinyatakan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan, seperti
dinyatakan berikut ini:
Rasio perputaran persediaan = Penjualan
Persediaan
2) Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagih
Jumlah hari penjualan belum tertagih (days sales outstanding-DSO)
atau disebut juga “periode penagihan rata-rata” (average collection period-
ACP) digunakan untuk menilai piutang usaha, dan dihitung dengan membagi
piutang usaha dengan hari penjualan rata-rata untuk mencari berapa hari
penjualan terikat dalam piutang usaha. Jadi, DSO mencerminkan lamanya
waktu rata-rata perusahaan harus menunggu setelah melakukan penjualan dan
belum menerima kas. Perhitungan DSO dinyatakan sebagai berikut:
15
DSO = jumlah hari penjualan = Piutang = Piutang
belum tertagih Rata-rata penjualan penjualan
perhari tahunan/365
DSO juga dapat dievaluasi melalui perbandingan dengan persyaratan
perusahaan dalam melakukan penjualan kredit. Misalnya, Allied memiliki 46
hari penjualan belum tertagih, jauh diatas rata-rata industri selama 36 hari.
Kemudian persyaratan penjualan Allied yang meminta pembayaran dalam
waktu 30 hari, sehingga fakta bahwa 46 hari penjualan belum tertagih,
bukannya 30 hari, menunjukkan bahwa rata-rata pelanggan tidak melunasi
tagihannya. Keadaan seperti ini mengambil dana perusahaan yang seharusnya
dapat digunakan untuk mengurangi pinjaman bank atau jenis modal lain yang
mahal biayanya. Dengan rata-rata DSO yang tinggi, kemungkinan besar
sejumlah pelanggan sangat terlambat melakukan pembayarannya dan
pelanggan tersebut bisa jadi sedang berada dalam masalah keuangan, di mana
Allied mungkin sama sekali tidak dapat menagih piutangnya. Jadi, jika tren
DSO selama beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan tetapi
kebijakan kredit belum berubah maka ini akan menjadi bukti yang kuat untuk
mengambil langkah-langkah yang dapat mempercepat penagihan piutang
usaha.
3) Rasio Perputaran Aset Tetap
Rasio perputaran aset tetap (fixed asset turnover ratio) mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan pabrik dan peralatannya. Rasio ini
adalah rasio penjualan terhadap aset tetap bersih:
Rasio perputaran aset tetap = Penjualan
Aset tetap bersih
4) Rasio Perputaran Total Aset
Rasio Perputaran Total Aset ( total Assets turnover ratio ), Mengukur
perputaran seluruh aset perusahaan, dan di hitung dengan membagi penjualan
dengan total aset:
Penjualan $3.000
Rasio Perputaran Total Aset = = = 1,5x
Total Aset $2.000
Rata-Rata Industri = 1,8x

16
Rasio Allied berada sedikit di bawah rata-rata industri, yang
menunjukkan perusahaan tersebut tidak menghasilkan cukup penjualan juka
melihat jumlah total asetnya.

2.13.4 Rasio Manajemen Utang


Selanjutnya kita akan menggunakan istilah leverage akan memberikan 3 dampak:
a) Menghimpun dana melalui utang, pemegang saham dapat mengendalikan
perusahaan dengan jumlah investasi ekuitas yang terbatas.
b) Kreditor melihat ekuitas atau dana yang di berikan oleh pemilik sebagai batas
pengaman.
c) Jika hasil yang di peroleh dari aset perusahaan lebih tinggi daripada tingkat
bunga yang dibayarkan, maka penggunakan utang akan “ Mengungkit” (
Leverage ) atau memperbesar pengambilan atas ekuitas.
1) Total Utang terhadap Total Aset
Yang umumnya di sebut Rasio Utang ( Debt Ratio ), mengukur presentase dana
yang diberikan kreditor seperti berikut ini :
Total Utang $310+$750 $1.060
Rasio Utang = = = = 53%
Total Aset $2.000 $2.000
Rata-rata Industri = 40%
Total Utang termasuk seluruh kewajiban lancar dan utang jangka panjang.
Rasio Utang Allied adalah 53 %, yang artinya kreditor memberikan lebih dari
setengah tital pendanaan.
2) Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga
Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga ( time-interest-earned-TIE ) di hitung
dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga :
EBIT $283,8
Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga = = = 3,2x
Beban Bunga $88

Rata-rata Industri = 6x
3) Rasio Cakupan EBITDA
Rasio Cakupan EBITDA ( EBITDA Coverage Ratio ), menunjukkan seluruh
arus kas yang tersedia untuk pembayaran sebagai pembilang dan seluruh pembayaran
finansial yang di butuhkan sebagai penyebut. Rasio tersebut dinyatakan sebagai

17
berikut: Rasio Cakupan EBITDA =
EBITDA+pembayaran sewa guna usaha
bunga+pembayaran pokok+pembayaran sewa guna usaha
$383,8+$28 $411,8
= = = 3x
$88+$20+$28 $136
Rata-rata Industri = 4,3x

2.13.5 Rasio-Rasio Profitabilitas


1) Margin Laba atas Penjualan
Margin laba atas penjualan ( profit margin on sales ), yang di hitung
dengan membagi laba bersih penjualan, memberi angka laba per dolar
penjualan seperti dinyatakan berikut ini :
𝐿𝑎𝑏𝑎 Bersih $117,5
Margin Laba atas Penjualan = = = 3,9%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 $3.000
Rata-rata Industri = 5%
2) Pengembalian atas Aset Total
Rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total
aset ( return on total assets-ROA ) setelah bunga dan pajak:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ $117,5
Pengembalian atas total aset = ROA = = = 5,9%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 $2.000

Rata-rata Industri = 9%
3) Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba
Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba ( basic earning power-
BEP ) dihitung dengan membagi jumlah laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
dengan total aset seperti dinyataka berikut ini :
𝐸𝐵𝐼𝑇 $238,8
BEP = = = 14,2%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑠𝑒𝑡 $2.000

Rata-rata Industri = 18%


4) Pengembalian Ekuitas Biasa
Rasio akuntansi “bottom line” adalah pengambilan atas ekuitas biasa (
return on common equity-ROE ) yang dihitung sebagai berikut :
Laba Bersih $117,5
ROE = = = 12,5%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 $940

Rata-rata Industri = 15%

18
2.13.6 Rasio Nilai Pasar
1) Rasio Harga atau Laba
Rasio Harga atau Laba ( pricel earnings-P/E ) menunjukkan jumlah yang
rela dibayarkan oleh investor untuk setiap dolar laba yang dilaporkan. Saham
Allied dijual pada harga $23 dengan EPS sebesar $2,35, rasio P/E adalah 9,8
kali seperti dinyatakan berikut :
Harga per Saham $23
P/E = = = 9,8x
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 $2,35

Rata – rata Industri = 11,3x


2) Rasio Harga atau arus kas
Di beberapa industri, harga saham memiliki hubungan yang lebih erat
dengan arus kas daripada laba bersih. Karena itu, investor sering melihat rasio
harga / arus kas ( pricel cash flow ratio ) seperti dinyatakan berikut :
Harga per Saham $23
Rasio harga/arus kas = = = 5,3x
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 $4,35

Rata-rata Industri = 5,4x


3) Rasio Nilai Pasar atau Nilai Buku
Rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan
indikasi pandangan investor atau perusahaan.perusahaan di pandang baik oleh
investor, artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus
mengalami perumbuhan dijual dengan rasio buku yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan dengan pengembalian yang rendah. Pertama, kita
akan menghitung nilai buku per saham Allied, seperti berikut ini :
Ekuitas biasa $940
Nilai buku per saham = = = $18,8
jumlah saham beredar 50

Selanjutnya, kita membagi harga pasar per saham dengan nilai buku per
saham untuk mendapatkan rasio nilai pasar/nilai buku ( Market/Book – M/B ),
yang untuk Allied adalah 1,2 kali, seperti berikut ini :
harga pasar per saham $23
M/B = = = 1,2x
nilai buku per saham $18,8

Rata-rata Industri = 1,7x

2.13.7 Analisis Tren

19
Analisis tren atas rasio memiliki arti yang sama pentingnya dengan nilai absolut
rasio tersebut karena tren memberikan petunjuk mengenai kondisi keuangan suatu
perusahaan akan membaik atau memburuk.

2.13.8 Menyatukan Rasio : Persamaan DU POINT


Margin laba dikalikan perputaran total aset yang disebut dengan persamaan dasar
Du Pont ( basic Du Pont equation ) dan angka ini menunjukkan tingkat pengembalian
atas aset ( return on assets- ROA )
ROA = Margin Laba x perputaran total aset
laba bersih penjualan
= x
penjualan total aset

= 3,9% x 1,5 = 5,9%


Jika perusahaan didanai hanya dengan ekuitas biasa, tingkat pengembalian atas aset
dan pengembalian atas ekuitas akan sama karena total aset akan sama dengan ekuitas
biasa :
laba bersih laba bersih
ROA = = = ROE
total aset ekuitas biasa
Kita dapat mengalihkannya dengan multiplier ekuitas, yaitu rasio total aset
terhadap ekuitas biasa :
total aset
Multiplier ekuitas =
ekuitas biasa

2.13.9 RASIO KOMPARATIF DAN “BENCHMARKING”


Analisis rasio selalu melibatkan perbandingan rasio suatu perusahaan dibandingkan
dengan angka rata-rata industri. Namun, kebanyakan dari perusahaan lainnya,manajer
Allied melangkah lebih jauh lagi mereka juga membandingkan rasio mereka dengan
rasio perusahaan makanan terbaik. Teknik ini disebut “penentuantolak
ukur”(benchmarking),dan perusahaan yang digunakan untuk perbandingan disebut
perusahaan benchmark. Manajemen Allied melakukan benchmarking terhadap sup
kaleng,pengelola sayur,pengelola buah,pembuat saud,produsen roti,dll. Rasio setiap
perusahaan akan dihitung, kemudian disusun dengan urutan dari yang besar hingga yang
kecil seperti yang disajikan untuk margin laba. Berikut hasil 12 bulan terakhir
perusahaan seperti yang dilaporkan oleh Yahoo! Finance pada tanggal 15 September
2005.

20
21
Susunan benchmarking membuat manajemen Allied mudah melihat dimana
persisnya posisi perushaan yang relatif terhadap pesaingnya. Terlihat pada data diatas
Allied berada di tengah kelompok benchmark-nya dilihat dari segi margin laba sehingga
perusahaan masih memiliki cukup ruang untuk melakukan perbaikan. Rasio-rasio lain
akan dianalisis dengan cara yang sama. Tabel 4-3 menyajikan daftar rasio utama dari
beragam industri yang dibahas oleh situs ini. Rasio lain yang bermanfaat juga
dikompilasi oleh Value Line Investment Survey, Dun and Bradstreet (D&B) dan Robert
Morris Associate yang merupakan asosiasi nasional bagian pinjaman bank. Data laporan
keuangna lainnya untuk ribuan perusahaan yang dimiliki publik juga dapat ditemukan di
situs-situs Internet lain. Karena perusahaan pialang,bank,dan lembaga keuangn lainnya.
Analisis efek dapat membuat rasio komparatif yang dibuat khusus untuk kebutuhan
mereka masing-masing

22
Setiap organisasi penyedia data menggunakan kumpulan rasio yang sedikit berbeda
dan dirancang untuk masing-masing tujuan. Misalnya D&B terutama banyak berhadapan
dengan perusahaan kecil, yang banyak diantaranya merupakan kepemilihan peseorangan,
sehingga D&B lebih berkepentingan dengan sudut pandang kreditor. Rasionya
menekankan pada aset dan kewajiban lancar bukan rasio nilai pasar.
Setelah berdiskusi dengan Baruch Lev, seorang profesor akuntansi dari New York
University, Shawn Tully dari majalah Fortune mengidentifikasikan tanda-tanda bahaya
berikut ini:
• Setap tahun, perusahaan melaporkan beban restrukturisasi dan atau penurunan
nilai. Praktik seperti ini perlu mendapat perhatian karena perusahaan dapat
perhatian karena perusahaan dapat menggunkan penurunan nilai untuk
menutupi beban operasi sehingga menghasilkan lebih saji laba.
• Laba suatu perusahaan telah diangkat oleh serangkaian akuisisi. Akuisisi dapat
meningkatkan laba jika perusahaan pengakuisisi memiliki P/E lebih tinggi dari
pada perusahaan yang diakuisisi. Namun pertumbuhan seperti ini tidak dapat
dipertahaknkan dalam jangka panjang
• Perusahaan lebih lambat menyusutkan asetnya dibandingkan rata-rata industri.
Penyusutan yang rendah akan mendorong laba, tetapi sekali lagi ini tidak dapat
terus dipertahakankan karena penyusutan pada akhirnya harus diakui.

2.13.10 PENGGUNAAN DAN KETERBATASAN ANALISIS RASIO


Analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok utama;
1) Manajer, yang menggunakan rasio untuk membantu
menganalisis,mengendalikan, dan memperbaiki operasi perusahaan.
2) Analisis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analisis pemeringkat
obligasi.
3) Analisis saham, yang tertarik dengan prospek efisiensi, risiko, dan
pertumbuhan perusahaan
Analisis rasio memiliki keterbatasan yang membutuhkan perhatian dan
pertimbangan lebih lanjut. Berikut bebrapa potensi dari masalah berikut:
1) Kebanyakan perusahaan besar mengoperasikan beberapa divisi dalam industri
yang berlainan, dan bagi perusahaan seperti ini akan sulit untuk
mengembangkan rata-rata industri yang berarti. Oleh karena itu, analisis rasio

23
lebih bermanfaat bagi perusahaan kecil yang memiliki fokus lebih sempit
dibandingkan perusahaan besar yang multidivisional.
2) Sebagian besar perusahaan menginginkan hasil diatas rata-rata sehingga hanya
mencapai kinerja rata-rata tidak selalu berarti sesuatu yang baik. Sebagai
sasaran untuk kinerja tingkat tinggi, akan lebih baik jika berfokus pada rasio-
rasio pemimpin industri. Dalam hal seperti ini, benchmarking akan dapat
membantu.
3) Inflasi telah mendistorsi analisis rasio banyak perusahaan-nilai tercatat sering
kali sangat jauh berbeda dengan nilai yang sebenarnya, maka laba juga akan
ikut terpengaruh. Jadi, analisis rasio untuk satu perusahaan dari waktu ke
waktu, atau analisis komparatif beberapa perusahaan dari waktu yang berbeda-
beda harus dipertimbangan secara matang.
4) Faktor musiman juga dapat mendistorsi analisis rasio. Misalnya rasio
perputaran persediaan untuk perusahaan pengolah makanan akan snagat jauh
berbeda jika angka neraca persediaan yang digunakan adalah angka tepat
sebelum dibandingkan dengan angka setelah akhir musim pengalengan.
Masalah ini dapat diminimalkan dengan menggunakan angka rata-rata bulanan
persediaan dan piutang dalam perhitungan rasio perputaran.
5) Perusahaan dapat menggunakan teknik “Window Dressing” untuk membuat
laporan keuangan terlihat lebih kuat. Sebagai contoh, suatu perusahaan
konstruksi Chicago melakukan pinjaman selama dua tahun pada tanggal 27
Desember 2005, memegang uang yang diterima dari pinjaman selama
beberapa hari, kemudian melunasi pinjaman sebelum waktunya pada tanggal 2
Januari 2006. Hal ini akan memperbaiki rasio cepatnya.
Analisis rasio memang bermanfaat, tetapi para analisis hendaknya mewaspadai
permaslaahn dan melakukan penyesuaian jika dibutuhkan. Analisis rasio yang dilakukan
dengan suatu cara yang mekanis dan tanpda dipikir terlebih dahulu adalah sesuatu yang
berbahaya. Namun jika digunakan secara cerdas dan dengan pertimbangan yang baik,
analisis dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat akan operasi suatu perusahaan.

2.13.11 MASALAH DENGAN RETURN ON EQUITY (ROE)


ROE tidak mempertimbangkan resiko. Jika pemegang saham jelas-jelas
memikirkan pengembalian, mereka juga memikirkan resikonya dan ROE tidak
mempertimbangkan jumlah modal yang diinvestasikan

24
Economic Value Added (EVA) dan Return on Equity (ROE)
1) Hubungan antara EVA dan ROE
EVA berbeda dari ukuran akuntansi tradisional atas laba karena EVA secara
eksplisit tidak hanya mempertimbangkan biaya utnag, tetapi juga biaya ekuitas
Rumus EVA:
EVA= (Modal Ekuitas)(Laba Bersih/Modal Ekuitas-Biaya Modal
Ekuitas)
Atau lebih mudahnya
EVA= (Modal Ekuitas) (ROE-Biaya Modal Ekuitas)

2.13.12 MELIHAT DI BALIK ANGKA


Dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami dan menginterpretasikan
laporan keuangan. Hal ini sangat berarti bagi setiap orang yang mengambil keputusan
bisnis, mengevaluasi kinerja atau meramalhkan kemungkinan perkembangan dimasa
depan. Terlebih lagi, analisis keuangan yang baik tidak hanya melibatkan perhitungan
angka analisis yang baik meminta dipertimbangkannya beberapa faktor kualitatif ketika
mengevaluasi suatu perusahaan. Faktor-faktor ini seperti yang dirangkum oleh American
Association of Individual Investors (AAII), antara lain sebagai berikut.
1) Apakah pendapatan perusahaan terikat hanya pada satu pelanggan tunggal?
Jika ya, kinerja perusahaan mungkin dapat turun secara drastis jika pelanggan
tersebut pergi. Di lain pihak, jika telah tertanam hubungan kuat, hal seperti ini
ternyata membuat penjualan stabil
2) Sampai sejauh apa pendapatan perusahaan terikat pada satu produk utama?
Perusahaan yang hanya fokus pada satu produk utama mungkin lebih efisien
tapi kurangnya diversifikasi ini juga meningkatkan risiko. Jika pendapatan
berasal dari beberapa produk berbeda, hasil akhir secara keseluruhan tidak
begitu terpengaruh oleh suatu peristiwa yang menyebabkan turunnya
permintaan salah satu produk
3) Sampai sejauh apa perusahaan bergantung pada satu pemasuk tunggal?
Bergantung kepada pemasok hanya kan menyebabkan kurangnya bahan baku
yang tidak dapat diantisipasi, yang sebaiknya dipertimbangkan oleh investor
dan calon kreditor.

25
4) Berapa persen bisnis perusahaan yang berasal dari luar negeri? Persentasenya
sangat tinggi seringkali dapat merealisasikan pertumbuhan yang tinggi dan
laba yang besar
5) Persaingan. Peningkatan persaingan cenderung akan menurunkan harga dan
margin laba.
6) Produk baru. Para investor akan tertarik dengan pengembanagn produk-
produk baru tersebut
7) Hukum dan peraturan. Saat meramalkan masa depan suatu perusahaan sangat
penting memperhitungkan dampak usulan yang artinya untuk
memperhitungkan dampak dari usulan peraturan dan gugatan hukum yang
saat ini sedang berlangsung atau kemungkinan yang akan terjadi.

26
BAB III
Kesimpulan

Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di
atasnya tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka
tersebut. Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsionaldalam
suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperolehdana dan
pembagian hasil operasi perusahaan. Hubungan antara keduanya yaitu dalam manajemen
keuangan sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana kondisi laporan keuangan tersebut.
Karena dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajemen keuangan dapat
memastikan bahwa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini juga
dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendukung aspek perencanna bisnis di masa yang akan
datang.

Salah satu faktor yang dapat menunjukkan bagaimana kesehatan perusahaan itu baik
atau tidak yaitu dengan analisis laporan keuangan yang disusun pada setiap akhir periode
yang berisi pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya suatu usaha.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi
keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Laporan
keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau
bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis
keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.

27
Daftar Pustaka

Afriyeni, E. 2008. Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Analisis Rasio.


Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Vol 3. No. 2. 109-118.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.


Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Ketiga. Jakarta:PT. Raja
Grafindo.
Hariadi, I, Topowijono, dan Zahroh. 2013. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan
Berdasarkan Analisis Rasio Keuangan Dan Economic Value Added (EVA) (Studi
Kasus Pada PT. Trikomsel Oke, Tbk dan PT. Matahari Departement Store, Tbk Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2009-2011). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 5. No. 2.

Hilton, Ronald W. 1994. Managerial Accounting. 2ndedition. New York: McGraw-Hill.


Sugiono, Arif dan Edy, Untung. 2008. Panduan Praktis dan Dasar Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Grasindo.

28

Anda mungkin juga menyukai