PROPOSAL
Oleh :
NAMA : LANIKI GABE ARISLIN RAJAGUKGUK
NPM : 217410016
JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2021
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 43
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 43
3.2. Jenis dan Sumber Data ................................................... 43
3.3. Populasi dan Sampel ...................................................... 43
3.3.1. Populasi Penelitian ............................................... 43
3.3.2. Sampel Penelitian ................................................. 43
3.4. Teknik Analisis Data ...................................................... 44
3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................ 44
3.5.1. Variabel Penelitian ................................................ 44
3.5.2. Definisi Operasional Variabel ............................... 46
3.6. Metode Analisa Data ....................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Rasio Return on Asset (ROA) dan Net Profit Margin (NPM) ............. 3
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
efisien dan efektif agar dapat eksis dan berkesinambungan serta bersaing secara
Salah satu implikasi efisiensi dan efektifitas agar dapat bergerak secara
sering disebut dengan laporan tahunan (annual report) yang disajikan oleh bagian
harus terpercaya dan akurat (up to date) sehingga dapat bermanfaat bagi para
1
2
menghasilkan laba dari posisi kas tertentu. Kinerja keuangan dapat di evaluasi
melalui berbagai cara atau metode, dimana salah satunya melalui rasio
menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu
bersangkutan.
dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat
ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen
bank tersebut. Sedangkan rasio rentabilitas atau sering juga disebut dengan rasio
profitabilitas usaha adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang didirikan sejak tahun 1895
dengan sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit
sebagai salah satu dari lima bank terbesar dalam aset dan keuntungan, diperlukan
3
profesional. Aset yang besar dan keuntungan yang tinggi adalah bagian dari
kesuksesan yang dicapai perusahaan pada umumnya yang sering disebut sebagai
bagian dari kinerja keuangan. Dalam hal penilaian kinerja keuangan, sudah
yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi
kesehatan suatu bank. Tingkat kesehatan bank adalah nilai yang harus
dipertahankan oleh setiap bank, karena baik buruknya suatu bank maka akan
dan net income yang diperoleh penulis melalui laporan keuangan PT. Bank
Tabel 1.1.
Rasio Return on Asset (ROA) dan Net Profit Margin (NPM)
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Tahun 2015-2019
(dalam persentase)
No. Jenis Rasio 2015 2016 2017 2018 2019
1. ROA 0,037 0,034 0,033 0,032 0,031
2. NPM 0,26 0,24 0,24 0,24 0,23
Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (2021)
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rasio return on asset (ROA) PT.
setiap tahunnya. Berikutnya untuk rasio net profit margin (NPM) dari tahun 2015
hingga tahun 2016 mengalami penurunan dan pada tahun 2016 hingga tahun 2018
4
stagnan di angka 0,24 % dan dari tahun 2018 hingga tahun 2019 mengalami
penurunan.
perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dari aspek rasio ROA dan
NPM kurang baik, namun untuk mendalami kinerja keuangan perusahaan ini
secara lebih luas, perlu dilakukan penelitian. Hal inilah yang menyebabkan
Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank BRI (Persero),
tahun 2015 hingga tahun 2016 mengalami penurunan dan pada tahun 2016
hingga tahun 2018 stagnan (tetap) dan dari tahun 2018 hingga tahun 2019
turun.
5
solvabilitas dan rentabilitas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
2. Data laporan keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan
posisi keuangan (neraca) dan laporan laba rugi konsolidasi PT. Bank Rakyat
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja keuangan pada
keuangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan analisis
berikut:
6
1. Bagi Penulis
rentabilitas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk periode tahun
2015-2019.
2. Bagi Perusahaan
pengambilan keputusan.
menambah pengetahuan bagi yang berminat dalam bidang yang sama pada
KAJIAN PUSTAKA
dengan adanya biaya yang seminimal mungkin dan syarat yang menguntungkan
serta upaya untuk mempergunakan dana yang diperoleh tersebut secara efisien
dan efektif.
ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisa tentang bagaimana
perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan
tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham
aktivitas mencari dana, mengelolanya secara efisien dan efektif sehingga tujuan
mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan
7
8
kegiatan yang dilakukan oleh manajer keuangan tidak menyimpang dari fungsinya
Salah satu bentuk informasi yang digunakan untuk melihat dan menilai
mempunyai tangung jawab atas penyajian laporan keuangan kepada pihak yang
terkait. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari suatu proses
akuntansi.
pelaporan yang tediri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
105) “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang merupakan hasil akhir proses
modal dan keuntungan perusahaan untuk membantu investor dan kreditor serta
adalah laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
Menurut Kasmir (2016:28), secara umum ada lima macam jenis laporan
keuangan yang bisa disusun, yaitu:
1. Neraca (Balance Sheet)
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan
dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva
(kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil
usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini
tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang
diperoleh. Kemudiaan tergambar jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan selama periode tertentu.
11
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan perusahaan
kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan
menghasilkan laba dari posisi kas tertentu”. Dengan pengukuran kinerja keuangan
keuangan) yaitu neraca dan laporan laba rugi. Nilai rasio keuangan tersebut yang
nantinya dibandingkan dengan tolok ukur yang telah ada. Analisis dan interpretasi
12
nilai rasio keuangan yang telah diperoleh dapat memberikan pandangan yang
lebih baik dan mendalam tentang kinerja keuangan. Adanya informasi yang benar
mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut apakah baik atau kurang baik.
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka
Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu
menghitung rasio – rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan. Secara jangka
panjang rasio keuangan juga dipakai dan dijadikan sebagai acuan dalam
perhitungan rugi laba, dan laporan arus kas (cash flow statement).
antara lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat
Rasio keuangan bank tidak jauh berbeda dengan rasio keuangan non bank.
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini bertujuan mengukur seberapa likuid suatu bank. Dalam rasio ini
terdiri dari beberapa jenis rasio yaitu:
a. Quick Ratio
b. Investing Policy Ratio
c. Banking Ratio
d. Assets to Loan Ratio
e. Investment Portofolio Ratio
f. Cash Ratio
g. Loan to Deposit Ratio (LDR)
14
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini bertujuan mengukur efisiensi bank dalam menjalankan aktifitasnya.
Dalam rasio ini terdiri dari beberapa jenis yaitu:
a. Primary Ratio
b. Risk Assets Ratio
c. Secondary Risk Ratio
d. Capital Ratio
e. Capital Adequency Ratio (CAR)
3. Rasio Rentabilitas
Rasio ini bertujuan mengukur efektifitas bank dalam mencapai tujuannya.
Rasio rentabilitas terdiri dari :
a. Gross Profit Margin
b. Net Profit Margin
c. Return On Equity Capital (ROE)
d. Gross Yield on Total Assets
e. Gross Profit Margin on Total Assets
f. Net Income on Total Assets
rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin
kecil, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Banking ratio sebagai
berikut :
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔
𝑩𝒂𝒏𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕
4. Asset to Loan Ratio
Assets to loan ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang
disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat
rasio, menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank. Rumus untuk
mencari Assets to loan ratio sebagai berikut :
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔
𝑩𝒂𝒏𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
1. Primary Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah
memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset masuk
16
dapat ditutupi oleh capital equity. Adapun rumus untuk mencari primary
ratio sebagai berikut :
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
𝑷𝒓𝒊𝒎𝒂𝒓𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
2. Risk Assets Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets.
Rumus untuk mencari risk assets ratio sebagai berikut :
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
𝑹𝒊𝒔𝒌 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 − 𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 − 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
3. Secondary Risk Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur penurunan aset yang mempunyai resiko
lebih tinggi. Rumus untuk mencari secondary risk ratio sebagai berikut :
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
𝑺𝒆𝒄𝒐𝒏𝒅𝒂𝒓𝒚 𝑹𝒊𝒔𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑺𝒆𝒄𝒐𝒏𝒅𝒂𝒓𝒚 𝑹𝒊𝒔𝒌 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
4. Capital Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan
dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga
gagal ditagih. Rumus untuk mencaricapital ratio sebagai berikut :
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 + 𝑹𝒆𝒔𝒆𝒓𝒗𝒆 𝑭𝒐𝒓 𝑳𝒐𝒂𝒏 𝑳𝒐𝒔𝒔𝒆𝒔
𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔
5. Capital Adequecy Ratio (CAR)
Untuk mencari rasio ini perlu terlebih dahulu untuk diketahui besarnya
estimasi resiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan resiko yang
akan terjadi dalam perdagangan surat–surat berharga. Rumus CAR ada 2,
yaitu sebagai berikut :
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 − 𝑭𝒊𝒙𝒆𝒅 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
𝑪𝑨𝑹 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔 + 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍
𝑪𝑨𝑹 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒐𝒂𝒏𝒔 + 𝑺𝒆𝒄𝒖𝒓𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
2.1.4.5. Rasio Rentabilitas
selalu meningkatkan target laba setiap tahunnya. Namun laba yang besar belum
bisa menjadi patokan bahwa perusahaan telah efisien dalam bekerja. Untuk bisa
dikeluarkan untuk bisa menghasilkan laba atau dengan cara menghitung rasio
rentabilitasnya.
17
masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk
kemudian menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan.
“to evaluate the financial condition and performance of a firm, the financial
analyst needs certain yardstick. The yardstick frequently used is a ratio, index,
20
relating two pieces of financial data of to each other.” Jadi untuk menilai kondisi
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa rasio keuangan dan kinerja
jumlahnya, dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing – masing. Bagi
investor ia akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan
analisis yang akan ia lakukan. Jika rasio tersebut tidak mempresentasikan tujuan
dari analisis yang akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan,
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
No. Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
(Tahun)
1. Acmad Husaini Analisis Rasio Variabel Independen: Tingkat Likuiditas dari
(2012) Keuangan Rasio Likuiditas, PT. Bank Mandiri
Perbankan Solvabilitas dan tahun 2012 dilihat dari
Untuk Menilai Rentabilitas Quick Rationya, bank
Kinerja Variabel Dependen : ini mengalami
Keuangan Bank Kinerja Keuangan peningkatan, rasio
(Studi Pada PT. LDR sebesar 72,05%
Bank Mandiri kurang likuid
Untuk Periode disebabkan
peningkatan jumlah
2010-2012)
kredit yang diberikan
tidak seimbang dengan
jumlah dana pihak
ketiga.
Tingkat Solvabilitas
dari PT. Bank Mandiri
tahun 2012 mengalami
peningkatan dari tahun
2010, hal ini dapat
dilihat dari kenaikan
CAR. Peningkatan
Solvabilitas ini karena
meningkatnya total
ATMR kredit dan
pasar serta
meningkatnya total
modal yang dimiliki.
Tingkat Rentabilitas
22
ditetapkan Bank
Indonesia.
3. Darminto Analisis Rasio Variabel Independen: Dilihat dari rasio
(2013) Keuangan Perbankan Rasio Keuangan likuiditasnya, kinerja
Sebagai Alat Untuk yaitu Rasio keuangan PT. Bank
Mengevaluasi Likuiditas, Rasio Tabungan Negara
Kinerja Keuangan Solvabilitas, Rasio (Persero), Tbk. terlihat
Bank Rentabilitas kurang baik. Hal ini
(Studi Pada Pt Bank tampak dari hasil
Tabungan Negara Variabel Dependen: perhitungan rasio
(Persero), Tbk.) Kinerja Keuangan likuiditasnya yang naik-
turun / fluktuatif.
Dilihat dari rasio
rentabilitasnya, kinerja
keuangan PT. Bank
Tabungan Negara
(Persero), Tbk. cukup
baik. Hal ini tampak
dari Gross Profit
Margin (GPM) yang
cenderung mengalami
kenaikan setiap
tahunnya.
Dilihat dari rasio
solvabilitasnya, kinerja
keuangan PT. Bank
Tabungan Negara
(Persero), Tbk. kurang
baik. Hal ini tampak
dari Primary Ratio
yang cenderung naik-
turun / fluktuatif setiap
tahunnya.
24
dalam penelitian ini seperti tertera pada gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1.
Kerangka Berpikir
Laporan Keuangan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Tahun 2015-2019.
Rasio Keuangan
KINERJA KEUANGAN
2.4. Hipotesis
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Pada penelitian ini tidak terdapat
Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia tidak terlepas dari adanya beberapa
kali pergantian nama sebelum menjadi Bank Rakyat Indonesia itu sendiri. Sejarah
tersebut dimulai ketika pada tanggal 16 desember 1895, Raden Wiriaatmadja dan kawan-
(Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau disingkat menjadi “Bank
Priyayi Poerwokerto”, dengan akta otentik yang dibuat oleh E. Sieburgh Asisten Residen.
Kemudian tahun 1896, W.P.D de Wolff van Westerrode Asisten Poerwokerto yang
Spaarbank de Inlandsche Hoofden”. Pada tahun 1898, dengan bantuan dari pemerintah
Hindia Belanda, didirikanlah Volksbanken atau Bank Rakyat. Daerah kerjanya meliputi
Perkreditan Rakyat) pada tahun 1904 yang membantu Volksbanken secara materiil
Pada tahun 1912, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga berbadan hukum
dengan nama Centrale Kas yang berfungsi sebagai Bank Sentral bagi Volksbanken
termasuk juga Bank Desa. Sebagai akibat resesi dunia pada tahun 1929-1932, banyak
Volksbanken yang tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk mengatasi kesulitan tersebut,
maka pada tahun 1934 Didirikan Algemeene Volkscredietbank (AVB) yang berstatus
28
Badan Hukum Erops. Modal pertama berasal dari hasil likuidasi Centrale Kas ditambah
Pada zaman pendudukan Jepang AVB DI Pulau Jawa diganti namanya menjadi
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946, maka ditetapkan berdirinya Bank Rakyat
Volkscredietbank (AVB) dan Sycomin Ginko. Kemudian, pada tanggal 17 Agustus 1950
Negara RI dijadikan Negara Kesatuan, akan tetapi Algemeene Volkscrediet bank baru
tahun 1951. Selain itu Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1946 diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1951 tanggal 20 April 1951 menjadikan Bank
Rakyat Indonesia sebagai Bank Menegah. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden yang
Oktober 1960 Lembaran Negara nomor 128-1960 dibentuk Bank Koperasi, Tani dan
Oktober 1960.
2. PT. Bank Tani Nelayan berdasarkan PERPU Nomor 43 tahun 1960 tanggal 26
Namun sampai integrasi ketiga Bank Pemerintah ini terlaksana, semua Bank
Umum Negara serta Bank Tabungan Pos berdasarkan Penpres Nomor 8 tahun 1965
tanggal 4 Juni 1965 disatukan dengan Bank Indonesia, sebagai suatu langkah
pula ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan
Nelayan baerdasarkan Penpres Nomor 9 tahun 1965 dan Surat Menteri Bank Sentral
Nomor 42 tahun 1965 dan Nomor 47 tahun 1965. Ketika Penpres tersebut baru berjalan
satu bulan, keluarlah Penpres Nomor 17 tahun 1965 tentang Pembentukan Bank Tunggal
dengan nama Bank Negara Indonesia, dan Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan
Nelayan (ex. BKTN) diintergrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II. Pada
Desember 1982 Direksi Bank Indonesia menetapkan, bahwa Hari Jadi Bank Rakyat
Berikut ini merupakan visi dan misi Bank BRI Iskandar Muda Kota Medan :
nasabah.
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional
berkepentingan.
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strukur Organisasi Bank BRI
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Bank BRI Iskandar Muda Kota Medan
PIMPINAN CABANG
Pramubakti Payment
Sumber : Bank BRI Iskandar Muda Medan (2019) Point
Pengemudi
Petugas Layanan
Satpam
32
Berikut ini merupakan uraian tugas organisasi dari Bank BRI Iskandar
1. Pimpinan Cabang
operasionaldansuport.
d. Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui dan sah telah sesuai
dengan kewenangannya.
(Persero),Tbk
rescheduling).
penurunan orderan/perkreditan.
transaksi tunai, kliring dan pemindah bukuan yang ada dalam batas
8. Supervisor Administrasi
Kurir Kas).
9. Sales Person
kolektif.
atas pencapaiannya.
kontrak kerja.
standar perusahaan.
17. Logistik
dan benar.
38
18. Sekretaris
di Kanca.
kepentingan Bank.
kegiatan pelayanan dana, jasa, termasuk rekening kerja sama serta devisa
22. Prority
ketiga.
23. Kliring
data keuangan.
keuangan.
pendukungnya.
sebagai teler).
26. Teller
setoran.
Koordinator)/BRIUnit/KCP.
c. Menghitung uang.
29. Satpam
kerja.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
sampai denganselesai.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
konsolidasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2015 sampai
2019.
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk periode 2015 sampai 2019,yang terdiri dari laporan
posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah
43
44
dua laporan keuangan.yaitu laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan
(neraca) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk periode tahun 2015 sampai
2019.
Melalui kepustakaan ini, data dan bahan yang dibutuhkan dapat diperoleh dari
informasi yang diperoleh dari bacaan yang berkaitan dengan judul skripsi.
1. Variabel Bebas
fenomena yang diamati. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas dalam
2. Variabel Terikat
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada
variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
No Definisi Operasional Indikator Skala
Penelitian
1. Kinerja Menurut Hery (2015:26) “Kinerja keuangan merupakan Rasio Rentabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas. Rasio
Keuangan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efisiensi dan
efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba dari
posisi kas tertentu”.
2. Likuiditas Menurut Kasmir (2016:315) “Rasio likuiditas 1. Cash Ratio Rasio
merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
ditagih”. = x 100%
𝑆ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐵𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑖𝑛𝑔
2. Loan to Deposit Ratio (LDR)
𝐿𝑜𝑎𝑛 𝑡𝑜 𝐷𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜
𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
= x 100%
𝑆ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐵𝑜𝑟𝑟𝑜𝑤𝑖𝑛𝑔
3. Solvabilitas Menurut Kasmir (2016:322) “Rasio solvabilitas Capital Edequacy Ratio Rasio
merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
dana untuk membiayai kegiatannya”. 𝐶𝐴𝑅 = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑜𝑎𝑛𝑠 + 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
4. Rentabilitas Menurut Kasmir (2016:327) “Rasio rentabilitas sering 1. Return On Assets Rasio
disebut profitabilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
dicapai oleh bank yang bersangkutan”. = x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2. Return On Equity
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑅𝑂𝐸 = x 100%
𝐸𝑞𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis
deskriptif kualitatif. Metode analisis deskriptif kualitatif adalah metode analisis yang
menginterpretasikan data sehingga dapat diperoleh data yang diinginkan lengkap dari
pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
analisis data bersifat kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna”.
pengumpulan, menyusun dan menganalisa tentang masalah yang ada. Penjelasan teknis
sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara cermat dan teliti.
(kecendrungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang diperoleh dari rata-rata
48
perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata perubahan tersebut bisa bertambah bisa
berkurang. Jika rata-rata perubahan tersebut bertamabah disebut trend positif atau
menurun.
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap. 2015. Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Kesepuluh. Jakarta
: Rajawali Pers.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Center For
Academic Publishing Services.
Horne, James C. Van dan John M Wachowicz, Cz. 2014. Prinsip–Prinsip Manajemen
Keuangan. Cetakan Kedua. Edisi Ketigabelas. Jakarta:Salemba Empat.
Sugiono Arief. 2019. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Edisi
Revisi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.
Manoppo S. Wilfried. 2012. Analisis Rasio Likuiditas dan Rentabilitas Sebagai Alat
Ukur Kinerja Keuangan Bank (Studi Kasus PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Timur, Tbk Surabaya Periode 2009-2012). Universitas Brawijaya