USULAN PENELITIAN
OLEH:
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
i
3.1 Kerangka Berpikir...........................................................................................................
3.3 Hipotesis..........................................................................................................................
ii
4.7.1 Jenis Data......................................................................................................................
Daftar Pustaka.............................................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
jumlah perusahaan yang telah go public saat ini. Bertambahnya jumlah perusahaan
Salah satu sumber pendanaan tersebut diperoleh dengan penerbitan saham kepada
masyarakat luas yang kita kenal dengan istilah go public. Banyaknya jumlah
para investor untuk dapat terus eksis dalam persaingan dunia bisnis.
untuk mengikuti dan mentaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa
keuangan (OJK) salah satunya menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit
oleh auditor yang independen. Audit Laporan Keuangan ini bertujuan untuk
1
dan calon investor. Perusahaan publik yang terdaftar di BEI diwajibkan untuk
menyusun laporan
2
2
hak kepada publik untuk mendapatkan segala informasi yang berkaitan dengan
perusahaan.
keuangan serta arus kas entitas yang dapat berguna bagi pihak berkepentingan.
pada akhir bulan keempat setelah tahun buku terakhir. Kemudian pada Pasal 19
kepada setiap pihak yang melanggar peraturan tersebut, termasuk pihak yang
oleh Otoritas Jasa Keuangan. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini berlaku
meningkatnya permintaan jasa audit atas laporan keuangan perusahan. Ada beberapa
untuk memberikan opini terkait kewajaran suatu laporan keuangan menjadi salah
keuangan. Manfaat suatu laporan keuangan akan berkurang apabila laporan tersebut
tidak disajikan dan dipublikasikan secara tepat waktu (Dewi, 2016). Keterlambatan
Informasi dapat menjadikan informasi tidak memiliki nilai tambah lagi dalam
(Prena & Kustina, 2017). Oleh karena itu ketepatan waktu (timeliness) menjadi
pengambilan keputusan.
telah selesai menyusun laporan keuangan harus melakukan proses audit oleh auditor
laporan keuangan ini bertujuan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang
kewajaran penyajian laporan keuangan, dimana proses ini membutuhkan waktu yang
cukup lama (Althaf, 2016). Hal ini terjadi karena banyaknya transaksi yang harus
Audit delay yang panjang dapat terjadi dikarenakan proses perbaikan suatu
yang semakin panjang dalam menjalankan proses audit dikarenakan kerugian yang
mempengaruhi terjadinya Audit delay (Carslaw & Kaplan, 1991). Audit delay adalah
lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku
Fenomena yang berkaitan dengan audit delay yakni dibalik melesatnya laju
harga saham di pasar modal, namun menyisakan masalah berupa tingkat kedisiplinan
emiten dalam mempublikasikan laporan keuangan yang tidak tepat waktu dan tidak
sesuai dari ketentuan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa pelanggaran
5
laporan keuangan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
atau Indonesia Stock Exchange (IDX) menunjukan bahwa daftar perusahaan yang
dikenakan SP III (tiga) berupa denda senilai Rp.150.000.000. Di tahun 2020 tercatat
Desember 2020. Dilanjutkan pada tahun 2022 terdapat 91 perusahaan tercatat belum
property dan real estate yang terlambat menyampaikan laporan keuangnya dan
dikenakan denda sesuai dengan peraturan yang ditetapkan BEI. Adapun perusahaan
dikenaan sanksi tertulid III dan denda sebesar Rp 150.000.000. Namun karena belum
juga membayar denda dan menyetorkan laporan keuangan tahunan 2018,alhasil BEI
6
Dari fenomena diatas, maka audit delay harus lebih diperhatikan. Lamanya
waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku,hingga
disebut dengan audit delay (Wiryakriyana & Widhiyani, 2017). Lamanya waktu
dengan tanggal laporan auditor independen yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntan
lama pula audit delay. Semakin lama audit delay,maka keterlambatan penyampaian
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya audit delay.
Definisi audit tenure menurut Geiger dan Raghunandan (2002) adalah lamanya
hubungan auditor dan klien yang diukur dengan jumlah tahun. Anggapan bahwa
pengetahuan yang lebih mengenai bisnis klien akan diperoleh dengan tenure yang
lebih panjang. Giri (2010) menyatakan bahwa pengetahuan lebih yang dimiliki
bisnis pada auditor sehingga mampu mendesain program audit untuk menghasilkan
laporan keuangan yang berkualitas tinggi. Masa perikatan yang lama dan diaudit
oleh auditor eksternal yang sama melakukan proses audit dengan klien dapat
auditor untuk mengulur waktu penyelesaian audit (Wiguna, 2012). Ketika auditor
dan klien ini dapat dihindari. Penjelasan tersebut mengartikan bahwa audit tenure
atau masa perikatan audit turut mempengaruhi kecepatan publikasi dari suatu laporan
keuangan auditan.
Amerika serikat dan Lee et al.,(2009) hasil penelitian dari kedua peneliti
menunjukan bahwa semakin panjang audit tenure, maka semakin pendek audit delay
yang dihasilkan. Hal itu disebabkan oleh auditor tersebut sudah memiliki
pemahaman atas operasi, risiko bisnis serta sistem akuntansi perusahaan, sehingga
terhadap audit delay, dengan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Prisma Dian et al.,(2020) dan penelitian Annisa (2017) memperoleh
hasil bahwa variabel audit tenure memiliki pengaruh negatif terhadap audit delay,
dimana hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashton et al.,(1987)
dan Lee et al., (2009). Dalam mengaudit laporan keuangan klien auditor masih
optimal, sedangkan KAP yang memiliki tenure panjang diduga menilai bahwa
KAP telah memiliki pengetahuan yang cukup dihasilkan dari perikatan audit
dengan klien yang sudah berjalan relatif lama. Hal lainnya dapat disebabkan karena
auditor memerlukan waktu lebih lama untuk dapat beradaptasi dengan pencatatan,
kegiatan operasional, kendali intern, serta kertas kerja (working paper) periode lalu
audit tenure berpengaruh positif pada audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa,
dibutuhkan auditor untuk pelaksanaan audit. Hasil serupa juga diperoleh dalam
penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon dan Siagian (2020) yang mana dalam
audit report lag. Semakin lama audit tenure maka semakin lama pula audit report lag
yang dihasilkan. Hasil yang berbeda datang dari hasil penelitian Karami et al.,
(2017), Pratiwi dan Wiratmaja (2018), dan Sawitri dan Budiartha (2018)
menunjukan hasil bahwa audit tenur tidak berpengaruh terhadap audit delay. Ini
menunjukan bahwa singkat atau panjangnya masa penugasan seorang auditor pada
suatu perusahaan tidak dapat memberi jaminan bahwa laporan keuangan yang
meningkatkan waktu auditor untuk meninjau ulang akun-akun laporan keuangan (Ika
9
ataupun krisis keuangan disebut dengan financial distress, menjadi salah satu faktor
yang dapat penyebab terjadinya penundaan pelaporan karena adanya berita buruk
hutang jangka panjang dan total aset yang dimiliki perusahaan (Saleh, 2004).
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dan Wiratmaja (2017) menunjukan bahwa
financial distress berpengaruh negatif terhadap audit delay. Indrayani dan Wiratmaja
delay. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai rasio financial distress yang dialami
financial distress tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian Pingass dan
Dewi (2022) menunjukan bahwa tidak ada pengaruh financial distress terhadap audit
delay.
departemen dan pembagian pekerjaan yang memiliki fokus terhadap jumlah unit
dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan menimbulkan masalah manajerial dan
waktu untuk mengaudit anak cabang dari perusahaan sebelum mengaudit induk
perusahaannya dan juga meningkatkan biaya untuk mengaudit setiap anak cabang
10
dari perusahaan (Ashton et al (1987). Jumlah dan lokasi unit operasi perusahaan
ketika perusahaan memiliki banyak unit operasi dikarenakan rumit dan semakin
terhadap audit delay dilakukan oleh Widyastuti dan Astika (2017), Sumadi dan
Pratiwi (2018), dan Hassan (2016) yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara kompleksitas operasi perusahaan terhadap audit delay. Hal ini
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap audit report lag. Pada hasil
latar belakang menunjukkan hasil yang tidak konsisten yang menguji pengaruh audit
tenure ,financial distress dan kompleksitas operasi perusahaan pada audit delay
Jangka waktu tenure yang panjang,tidak adanya kesulitan keuangan yang dialami
oleh suatu perusahaan dan tingkat kompleksitas operasi yang dimiliki oleh
lebih mengenali karakteristik perusahaan dari klien. Hal ini akan lebih didukung
apabila auditor tersebut memiliki predikat sebagai auditor yang spesialis. Auditor
yang telah mengikuti pelatihan berfokus pada industri tertentu dan memiliki banyak
11
pengalaman dalam melakukan proses audit yang terkonsentrasi pada satu bidang
industri dapat disebut sebagai auditor (Solomon, Shields, & Whittington, 1999).
Craswell et al. (1995) menunjukkan bahwa spesialisasi auditor pada bidang tertentu
merupakan dimensi dari kualitas audit. Auditor dengan peringkat spesialis mampu
memberikan kualitas audit lebih tinggi (Hogan and Jeter, 1999). Habib & Bhuiyan
(2011) auditor dengan peringkat spesialis mampu untuk memulai dan menyelesaikan
estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019-2022. Pemilihan
objek ini dikarenakan (1) perusahaan yang bergerak di sektor property dan real estate
memiliki pangsa pasar yang luas, (2) sebagian besar lapisan masyarakat mengenal
perusahaan yang menjadi objek penelitian ini, (3) produk yang dihasilkan oleh
perusahaan sektor property dan real estate memiliki harga jual yang tinggi dapat
dijadikan investasi di kemudian hari, dan (4) sektor property dan real estate
seperti hunian dan sejenisnya. Sehingga dapat menarik minat para investor untuk
melakukan investasi ke dalam perusahaan sektor property dan real estate. Alasan
lain yang mendukung penelitian lebih memilih sektor property dan real estate
barang konsumsi, food and beverage. Sehingga peneliti lebih tertarik untuk memilih
perusahaan sektor property dan real estate dan untuk mengetahui tingkat audit delay
perusahaan objek penelitian yang dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu audit
mempengaruhi audit delay pada penelitian ini. Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang judul “Pengaruh
audit delaya?
1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh audit tenure pada audit
delay
audit delay
agensi teori dan teori kepatuhan. Agensi teori dalam penelitian ini
14
pertimbangan bagi perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI
terkait dengan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya audit delay yang
panjang. Untuk auditor diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu auditor
faktor yang mempengaruhi audit delay, sehingga audit delay dapat ditekan
KAJIAN PUSTAKA
menjadi tiga, yaitu: 1) Monitoring Cost, merupakan biaya yang timbul dan
15
prinsipal. 3) Residual Loss, adalah nilai kerugian yang dialami prinsipal
akibat
16
16
keputusan yang diambil oleh agen yang menyimpang dari keputusan yang
pemantauan kinerja agen yaitu adalah biaya audit, dengan adanya auditor,
prinsipal memiliki keyakinan yang lebih besar kepada agen dan dapat
jawab untuk melakukan audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh agen
berkurang atau dapat memicu terjadinya insider trading atau kebocoran serta
yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan yang akan diambil oleh
17
ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu
pada pasar modal sebagai alat analisis dalam mengambil keputusan investasi.
saat pengumuman diterima oleh pasar. Pada waktu semua pelaku pasar telah
sebagai sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bed news) (Jogiyanto,
Manfaat utama dari teori ini adalah terkait akurasi dan ketepatan
menyimpulkan lamanya audit delay disebabkan oleh adanya bad news dalam
18
perusahaan.
dimana seseorang taat terhadap perintah atau aturan yang diberikan. Teori
beberapa gagasan atau ide-ide dari model manajemen klasik dan partisipasi
bersifat patuh, taat, tunduk, patuh pada ajaran atau aturan.Teori kepatuhan
telah diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
dimana pada dalam peraturan ini menyatakan bahwa setiap emiten atau
19
waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini sesuai dengan teori
laporan keuangan.
terjadinya audit delay yang nantinya akan berpengaruh pada ketepatan waktu
20
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dan tidak relevan lagi
dipublikasikan.
dimana dalam peraturan ini dijelaskan bahwa emiten atau perusahaan publik
Keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tanggal laporan
laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan maka akan
21
setelah tanggal laporan keuangan tahunan (90 hari). Akan tetapi,pada akhir
Tahun 2011 yang berisi “Terhitung mulai tanggal 31 Desember 2012, Tugas
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah paling lambat pada
akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir (dalam Peraturan Nomor
kepada perusahaan atau emiten yang terlambat sampai 30 (tiga puluh) hari
Ketentuan II.6.3 Peraturan No. 1-H, yang menyatakan Peringatan Tertulis III
perusahaan atau emiten apabila mulai hari kalender ke-61 hingga kalender
Audit tenure adalah jangka waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kantor
audit tenure adalah lamanya hubungan antara auditor dan klien yang diukur
dengan jumlah tahun. Audit tenure merupakan jumlah tahun dimana kantor
penggunaan jasa audit dari akuntan publik paling lama tiga tahun buku
berturut – turut.
muncul perbandingan nilai yang tinggi antara aset dengan hutang. Jika
banyak yang harus diperiksa dalam setiap transaksi dan catatan yang
dengan beragam jumlah tugas dan unit organisasi yang dimiliki maka dapat
untuk diselesaikan.
klien dibandingkan dengan auditor non spesialis. Auditor spesialis juga lebih
perusahaan audit dan audit report lag. Hal ini disebabkan dengan
25
auditor pada Big 4 bekerja lebih efisien dibandingkan auditor non Big 4,
Penelitian yang dilakukan oleh Lee (2009) dengan judul “Do Lengthy
Auditor Tenure and the Provision of Non-Audit Services by the External Auditor
Reduce Audit Report Lags?”. Penelitian ini menguji apakah audit report lags
(ARLs) dipengaruhi oleh masa kerja auditor (audit tenure) dan pemberian jasa
non audit oleh auditor eksternal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
ARL. Berkenaan dengan masa jabatan auditor, penelitian ini menemukan bahwa
ARL menurun seiring dengan masa jabatan auditor yang diperpanjang, yang
menunjukkan bahwa auditor dengan masa jabatan yang lama dapat mengaudit
klien mereka dengan lebih efisien. Temuan ini menunjukkan bahwa perubahan
auditor, wajib atau tidak, membebankan biaya tambahan pada klien dan
pasar.
gas,bank, simpan pinjam dan simpanan bersama bank , dan perusahaan asuransi.
klien,auditor dan beberapa bentuk interaksi klien dan auditor. Salah satu
variabel yang diteliti dalam penelitian ini terkait dengan lamanya pengalaman
yang dimiliki auditor dengan perusahaan klien (audit tenure). Hasil dari
Penelitian Habib dan Bhuiyan (2011) dengan judul “Audit firm industry
specialization and the audit report lag” melakukan penelitian pada perusahaan
yang terdaftar New Zealand Stock Exchange (NZX) tahun 2004-2008. Pada
laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor (audit delay) lebih pendek untuk
perusahaan yang diaudit oleh auditor spesialis industri. Pada penelitian ini juga
terhadap audit report lag, dan menemukan hasil bahwa audit report lag
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode Waktu penelitian tahun
manajerial dan organisasi yang lebih rumit karena terjadi ketergantungan yang
karakteristik perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit dan
Auditor, Dan Opini Audit Terhadap Audit Delay”, dalam penelitian ini
audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian
menunjukan bahwa KAP dengan tenure selama lebih dari lima tahun
menghasilkan audit delay yang lebih pendek dibandingkan dengan KAP dengan
tenure yang pendek. Dalam mengaudit laporan keuangan klien auditor masih
secara optimal, sedangkan KAP dengan tenure yang panjang diduga bahwa
KAP telah memiliki pengetahuan yang cukup dihasilkan dari perikatan audit
Operasi Perusahaan, Kualitas Dan Opini Audit Terhadap Audit Report Lag
industri auditor eksternal. Adanya unit operasi yang lebih banyak membuat
auditnya.” Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh antara pergantian auditor, opini audit dan financial distress terhadap
Efek Indonesia (BEI). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada atau tidak
terjadinya audit delay. Opini audit berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Financial distress berpengaruh positif terhadap audit delay. Pada hasil penelitian
ini menyatakan bahwa semakin tinggi nilai rasio kesulitan keuangan maka
risiko deteksi. Penetapan risiko audit yang tinggi akan membuat auditor untuk
mengumpulkan bukti audit lebih banyak dan akurat yang tentunya berdampak
Audit Tenure dan Financial Distress pada Audit Delay dengan Spesialisasi
dinyatakan bahwa Financial distress berpengaruh positif pada audit delay dan
risiko yang akan dialami oleh perusahan, sehingga menghambat proses audit.
industri tertentu dan dapat lebih mudah dalam memahami karakteristik klien
pada suatu industri sehingga proses audit akan lebih singkat dengan kemampuan
teori dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
mengembangkan kerangka berpikir yang didasarkan pada kajian teori dan kajian
Penelitian ini didasarkan pada teori keagenan Teori Sinyal (Signalling Theory)
dan teori kepatuhan (compliance theory). Berdasarkan kajian teoritis dan kajian
masalah dan membangun hipotesis penelitian. Hipotesis akan diuji dengan alat
30
31
Gambar 3.1
Kerakngka Berpikir
penelitian ini. Konsep penelitian ini merupakan hubungan logis dari landasan
teori dan kajian empiris yang telah dipaparkan sebelumnya. Konsep penelitian
ini akan mengujikan pengaruh audit tenure, financial distress, dan kompleksitas
operasi perusahaan pada audit delay dengan spesialisasi auditor sebagai variabel
pemoderasi. Adapun konsep penelitian ini disajikan dalam Gambar 3.2 berikut
ini.
32
Gambar 3.2
Konsep Penelitian
3.3 Hipotesis
penelitian Lee et al. (2009) menemukan bahwa audit tenure yang panjang
terkait dengan efisiensi audit yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan audit
delay yang lebih singkat. Auditor yang memiliki masa perikatan lebih pendek
terhadap audit delay, dimana hasil ini sejalan dengan penelitian yang
33
dilakukan oleh Ashton et al.,(1987) dan Lee et al., (2009). Dalam mengaudit
KAP yang memiliki tenure panjang diduga menilai bahwa KAP telah
klien yang sudah berjalan relatif lama. Perikatan audit yang panjang maka
uraian tersebut diatas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai
berikut.
muncul perbandingan nilai yang tinggi antara aset dengan hutang. Jika
berpengaruh positif terhadap audit delay. Semakin tinggi nilai rasio kesulitan
pengendalian dan risiko deteksi. Penetapan risiko audit yang tinggi akan
membuat auditor untuk mengumpulkan bukti audit lebih banyak dan akurat
yang semakin tinggi pada perusahaan akan menyebabkan audit delay yang
unit yang berbeda secara nyata. Organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah
perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit. Menurut Che-
Ahmad dan Abidin (2008), kompleksitas operasi perusahaan yang dilihat dari
perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay. Hal ini disebabkan oleh
semakin panjang audit delay. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalam
delay.
Audit Delay
audit dengan perusahaan yang sama. Auditor dengan keahlian pada industri
Adanya spesialisasi auditor, audit delay akan semakin singkat meskipun audit
tenure dalam waktu yang singkat maupun lama. Penelitian Michael dan
auditor spesialis, maka audit report lag semakin pendek meskipun masa
cepat dari auditor non spesialis, karena auditor spesialisasi memiliki efisiensi
audit. Kwon et al., (2007) menyatakan kualitas audit dapat meningkat apabila
pengetahuan yang lebih spesifik pada industri tertentu lebih unggul jika
laba dengan demikian proses audit menjadi lebih efektif dan audit dengan
kualitas lebih baik. Efisiensi audit menjadikan audit delay semakin pendek
karena semakin panjang tenure dari seorang auditor dan pemahaman terhadap
bisnis klien semakin tinggi. Sehingga apabila perusahaan diaudit oleh auditor
37
spesialis maka audit delay akan lebih pendek. Maka, berdasarkan uraian
audit delay.
(Johnson et al., 2002). Penelitian yang dilakukan oleh Sawitri dan Budiartha
memiliki resiko audit yang lebih tinggi. Dengan adanya auditor spesialis
audit delay.
spesialis secara tidak langsung berdampak pada pemahaman yang lebih saat
METODE PENELITIAN
yang dilakukan secara menyeluruh agar proses dan hasil penelitian dapat
audit tenure, financial distress dan kompleksitas operasi perusahaan pada audit
variabel – variabel tersebut didasarkan pada kajian teori yang dilakukan dan
hasil dari penelitian sebelumnya. Adanya telaah kajian teori dan hasil
hipotesis penelitian.
kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dan disana (kausal) mencari
sumber data dalam penelitian ini berupa data sekunder. Metode pengumpulan
39
data menggunakan metode dokumentasi.
40
40
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-
rumusan hipotesis yang telah dibangun. Teknik analisis data dalam penelitian
ini yaitu Moderating Regression Analysis. Setelah melalui proses analisis data,
saran yang merupakan bagian dari penutup untuk menyimpulkan hasil dan
Gambar 4.1
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2019 – 2022. Alasan peneliti
menggunakan perusahaan property dan real estate karena (1) perusahaan yang
bergerak di sektor property dan real estate memiliki pangsa pasar yang luas, (2)
penelitian ini, (3) produk yang dihasilkan oleh perusahaan sektor property dan
real estate memiliki harga jual yang tinggi dapat dijadikan investasi di
kemudian hari, dan (4) sektor property dan real estate merupakan sektor yang
investasi ke dalam perusahaan sektor property dan real estate. Selain itu pada
and beverage. Sehingga peneliti lebih tertarik untuk memilih perusahaan sektor
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah hubungan antara audit tenure,
financial distress dan kompleksitas operasi perusahaan dengan audit delay setra
dimoderasi oleh spesialisasi auditor. Pemilihan audit delay sebagai salah satu
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
dan konsep , maka variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menaji akibat
Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab perubahan atau yang
43
3) Variabel Moderasi
auditor.
auditor independen. Audit delay juga dapat diartikan sebagai rentang waktu
atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, yang dihitung dari tanggal
tahun tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai tanggal tertera dalam
laporan auditor independen. Variabel audit delay dapat diukur dengan rumus:
(1)
Audit tenure adalah jangka waktu yang dibutuhkan oleh sebuah kantor
jasa audit laporan keuangan secara berturut – turut. Audit Tenure diukur
dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan di mana auditor dari KAP
perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-
dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR) karena rasio
dijamin oleh keseluruhan harta yang dimiliki oleh perusahaan.. Semakin tinggi
proporsi debt to asset ratio, maka semakin besar risiko keuangan bagi kreditor
Total Liability
DAR= X 100 % (2)
Total Asset
semakin kompleks. Auditor akan bekerja lebih ekstra dan memakan banyak
waktu jika perusahaan memiliki banyak anak perusahaan karena auditor harus
rumit atau tidak transaksi yang dimiliki klien KAP yang di audit. Variabel
kode 1 dan perusahaan yang tidak memiliki anak perusahaan diberi kode 0.
et al., (1995) dalam Andreas (2012). Pertama, sampel industry yang digunakan
dikatakan spesialis jika auditor tersebut mengaudit 20% dari total perusahaan
yang ada dalam industri tersebut. Dalam penelitian ini auditor spesialisasi di
persentase total aset klien yang diaudit dalam satu industri (Kirana,2013).
Dimana Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki lebih dari 20%
spesialis diberi kode 1 dan perusahaan yang tidak diaudit oleh auditor spesialis
diberi kode 0.
Populasi adalah keseluruhan elemen yang menjadi unit penelitian yang akan
ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2019 – 2022. Dalam penelitian ini pengambilan sampel
1) Perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI selama tahun
2019-2022.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan. Data kualitatif dapat dibedakan menjadi dua bagian meliputi data
kontimun dan data diskrit (Sugiyono,2017). Data kontimum adalah data yang
diperoleh dari hasil pengukuran yaitu data laporan keuangan. Sedangkan, data
diskrit merupakan data yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu dengan
analisis data.
data sekunder. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
( Sugiyono, 2019). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan tahunan perusahaan property dan real estate yang tersedia dalam situs
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
nilai rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum, dan standar deviasi.
baik (BLUE/ Best Linear Unbiased Estimator), maka perlu dilakukan uji
asumsi klasik. Penjelasan untuk uji asumsi klasik yaitu sebagai berikut
(Ghozali, 2016).
1) Uji Normalitas
dari uji K-S memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari taraf nyata 0,05 (>
0,05).
2) Uji Autokorelasi
3) Uji Heteroskedastisitas
mutlaknya.
Keterangan:
Y = Audit Delay
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Audit Tenure
X2 = Financial Distress
Z = Spesialisasi Auditor
X1Z,X2Z, dan X3Z = Interaksi antara Audit Tenure, Financial Distress dan
Auditor
e = eror
variabel dependen atau terikat. Untuk mengetahui hasil uji F dilakukan dengan
0,05 maka secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, namun jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05
maka secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan atara variabel
dilakukan dengan cara melihat nilai dari koefesien determinan. Nilai koefisien
determinasi adalah diantara nol dan satu. Jika nilai koefesien determinan adalah
dependen. Namun apabila mendekati satu maka nilai regresi tersebut semakin
tersebut.
3) Uji Hipotesis
sebesar 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis penelitian
diterima.
Daftar Pustaka
Azzuhri, H., Kamaliah, & M.Rasuli. (2019). Pengaruh Audit Tenure, Kompleksitas
Operasi Perusahaan, Kualitas Dan Opini Audit Terhadap Audit Report Lag
Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderasi.
Pekbis Jurnal, 11(2), 124–136.
Craswell, A.T., Francis, J.R. & Taylor, S.L. 1995.Auditor Brand Name Reputation
And
Direksi PT Bursa Efek Indonesia. (2004). Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
Nomor : Kep-307/BEJ/07-2004 Tentang Peraturan Nomor I-H Tentang
Sanksi. 6 Oktober 2019. (Online), Https://Www.Pdfpit.Com/Bej/Bej.
Geiger, Marshall A., & Raghunandan, K., 2002. “Auditor Tenure And Audit
Reporting Failures”, Auditing: A Journal Of Practice & Theory, Vol. 21, No.
1, March 2002, Pp. 67-78.
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan Ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Giri, Efraim F. “2010. Pengaruh Tenure Kantor Akuntan Publik (KAP) Dan Reputasi
KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor Di Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi XIII”. Purwokerto.
52
Habib, A., & Bhuiyan, M. B. U. (2011). Audit Firm Industry Specialization And The
Audit Report Lag. Journal Of International Accounting, Auditing And
Taxation, 20(1), 32-44.
Kirana, Pangestika A.J. 2013. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Cost Of Equity
Capital. Skripsi Pada FEB UNDIP Semarang
Kwon, S.Y., C.Y. Lim, And M.S. Tan. “Legal Systems And Earning Quality: The
Role Of Auditor Industry Specialization.” Auditing: A Journal O F Practice
& Theory 26, No. 2 (2007): 25-55.
Lee, H. Y., Mande, V., & Son, M. (2009). Do Lengthy Auditor Tenure And The
Provision Of Non‐Audit Services By The External Auditor Reduce Audit
Report Lags?. International Journal Of Auditing, 13(2), 87-104.
Doi:10.1111/J.1099-1123.2008.00406.X
Octaviani, S., Savitri, E., & Supriono, S. (2017). Pengaruh Tenure Audit Dan Umur
Listing Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor
Sebagai Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di
53
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 1945–1959.
Rahayu, P., Khikmah, S. N., & Dewi, V. S. (2021, September). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP Dan Financial Distress
Terhadap Audit Report Lag. In Ummagelang Conference Series (Pp. 467-
486).
54