OLEH:
NIM. 191561312
JURUSAN AKUNTANSI
2022
DAFTAR ISI
Bab I ............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian........................................................................ 4
Bab II............................................................................................................ 7
2.1. Laporan Keuangan .................................................................. ..... 7
2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ........................................................ 7
2.1.2. Jenis Laporan Keuangan ............................................................ ..... 8
2.1.3. Tujuan Laporan Keuangan............................................................... 9
2.2. Pengertian Rasio Keuangan ..... ............................................,,,,,,,, 10
2.2.1. Definisi Rasio Keuangan ............................................................. 10
2.2.2. Fungsi Rasio Keuangan ............................................................ 10
2.2.3. Jenis Rasio Keuangan ................................................................ 12
2.2.4. Rumus Rasio Keuangan............................................................. 12
2.2.5. Manfaat Analisis Rasio Keuangan ............................................... 17
2.2.6. Tujuan Analisis Rasio Keuangan.................................................. 17
2.3. Kinerja Keuangan ......................................................................... 18
2.3.1. Pengertian Kinerja Keuangan ....................................................... 18
2.3.2. Tujuan Kinerja Keuangan ...................................................... ....... 19
2.3.3. Manfaat Kinerja Keuangan ........................................................... 19
2.3.4. Analisis Kinerja Keuangan ........................................................... 20
2.4. Penilaian Kinerja Keuangan ........................................................ 21
2.5. Penelitian Terdahulu ................................................................... 22
2.6. Kerangka Berpikir ........................................................................ 23
Bab III........................................................................................................... 25
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................... 25
3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................... .......... 25
3.3. Definisi Operasional ................................................................... 25
3.4. Tekhnik Pengumpulan Data................................................... 26
3.5. Tekhnik Analisis Data .............................................................. 26
Bab IV
4.1. Hasil penelitian......................................................................................
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
setiap perusahaan untuk dapat bersaing. Setiap perusahaan yang ingin bertahan
Oleh sebab itu, diperlukan informasi tentang banyak hal, antara lain informasi
yang berhungan dengan data keuangan perusahaan. Dengan data keuangan kita
keuangan perusahaan, baik saat ini maupun di masa lalu, sehingga dapat
berkaitan dalam meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Dengan adanya
tersebut, maka pihak manajemen dan para investor dapat mengetahui baik
Salah satu alat analisis atas laporan keuangan adalah dengan menggunakan
analisis rasio keuangan. Laporan keuangan di analisis untuk mengetahui arti dari
1
2
dapat diketahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun ke tahun dan hasil
analisis tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Hasil tersebut
dapat diketahui melalui analisis rasio keuangan sendiri yang dimulai dengan
laporan keuangan dasar yaitu dari laporan posisi keuangan, perhitungan laba rugi
dan laporan arus kas. Mengingat pentingnya laporan keuangan dalam memberikan
Tabel 1.1 Ringkasan Laporan Keuangan PT. PLN UP2D Bali Periode
Periode
No Pos Akun
2021 2020 2019
1 Aktiva Lancar 1.069.915.409 997.240.311 962.326.302
2 Aktiva Tetap 1.145.586.034 1.053.637.372 1.059.888.110
3 Persediaan 123.584.123 115.378.829 94.736.682
4 Hutang Lancar 722.914.424 697.658.264 680.360.767
5 Total Hutang 2.270.407.095 2.218.662.483 2.223.345.734
6 Total Aktiva 2.215.501.443 2.070.877.683 2.032.214.412
7 Ekuitas 1.492.598.311 1.446.870.017 1.424.332.629
Ekuitas
8 pemegang 1.392.862.117 1.351.445.897 1.327.197.514
saham
9 Laba Kotor 447.840.829 428.541.466 425.394.801
Laba bersih
10 sebelum 360.451.011 354.651.109 356.406.238
pajak
3
Laba
11 Bersih 321.080.114 315.382.899 317.835.008
setelah
pajak
12 Laba bersih 312.462.814 306.835.826 308.856.241
13 Penjualan 232.438.027 229.890.357 234.988.563
Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan UP2D Bali
memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan dari
satu periode ke periode berikutnya. rasio yang digunakan dalam analisis laporan
likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Dengan mengetahui tingkat rasio
periode tertentu baik menyangkut aspek penyedia dana maupun penyaluran dana,
yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal. Salah satu aspek yang
semakin kecil biaya yang dikeluarkan hal ini dapat memperkuat posisi perusahaan
maka wajib perusahaan untuk menjaga kinerja keuangan selalu dalam keadaan
stabil, sebab apabila kinerja keuangan megalami penurunan akibat yang dapat di
timbulkan antara lain perusahaan akan kesulitan pembiayaan operasional hal ini
perusahaan akan turut mengalami penurunan. apabila hal ini terus berlanjut maka
Distribusi(UP2D) Bali”
5
2021.
KAJIAN TEORI
yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Semakin baik kualitas laporan
keuangan yang di sajikan maka akan semakin yakin pihak eksternal dalam
Menurut Hery (2020 : 3), laporan keuanga adalah hasil dari proses akuntansi
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran
7
8
transaksi yang menggunakan tehnik serta prosedur tertentu yang digunakan oleh
laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang terjadi selama satu buku yang
bersangkutan.
yang biasa digunakan adalah tahun yang mulai 1 januari dan berakhir 31
desember. Periode seperti ini disebut periode tahun kelender. Selain tahun
kelender, periode akuntansi bisa juga dimulai dari tanggal salain tanggal 1
januari. Istilah periode akuntansi sering juga di ganti dengan tahun buku.
Walaupun periode akuntansi tahun buku yang digunakan itu adalah tahunan,
manajemen mesih dapat menyususn laporan keuangan untuk periode yang lebih
pendek.
pada saat tertentu yang terdiri dari aktiva, kewajiban dan ekuitas.
periode.
menunjukkan informasi tentang aliran kas masuk dan kas keluar bagi
periode tertentu.
lapangan
usahanya.
mengelolah perusahaan.
dimaksudkan agar setiap keputusan yang dibuat dalam hal keuangan, tidak
Dengan demikian, lebih tahu langkah apa saja yang harus dilakukan agar
Oleh sebab itu, sangat penting untuk dipelajari. Terlebih data-data yang
efisien.
operasional.
berkembang
Berkembang
Rasio ini terdiri dari beberapa jenis yang penting untuk diketahui, agar
kebangkrutan.
proses produksi. Oleh sebab itu, adanya analisa activity untuk menganalisa
yang digunakan
1. Ratio Profitabilitas
antaranya adalah :
perusahaan .
dan pajak yang didapat dari setiap rupiah penjualan atau pendapatan.
OPM =
15
dikurangi bunga dan pajak yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
laba dengan semua aktiva atau asset yang dimilikinya. Laba yang dihitung adalah
laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)
ROA =
digunakan adalah laba yang telah dikurangi pajak atau EAT ( Earning
After Tax)
ROE =
16
2. Ratio Likuiditas
Rasio Lancar =
3. Ratio Solvabilitas
rendah rasio ini artinya semakin baik bagi keuangan perusahaan, sebab
kecil ratio ini maka akan semakin baik untuk perusahaan. Sebaiknya besarnya
4. Ratio Aktivitas
Modal Kerja. Semakin tinggi perputarannya maka semakin baik pula bagi
perusahaan.
pengelolaan persediaannya.
Perputaran Persediaan =
Hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, hanya saja yang
bedakan adalah pada perhitungan kali ini, yang dihitung adalah total aktiva
Perputaran Aktiva =
bagaimana kondisi perusahaan Anda. Dari data ini, akan membantu Anda
peta bagi Anda dalam mengelola bisnis. Bahkan dengan analisis ini akan
yaitu:
perusahaan.
kepada Anda seberapa baik eksekusi plan bisnis Anda.Selain itu, analisis
ke periode berikutnya.
apakah bisnis yang dijalankan akan tetap terus berjalan dengan baik ke
profitabilitas.
sebagai berikut:
waktunya
datang.
dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah
utang.
pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu
tujuan perusahaan.
25
menggunakan rasio atau indeks sebagai tolak ukur untuk menilai dan
satu perusahaan lain yang sejenis, dan kedua yaitu membandingkan rasio
di masa lalu, saat ini, ataupun masa yang akan datang untuk perusahaan
yang sama. Setiap perusahaan pasti membutuhkan kinerja yang baik dalam
Multi Finance yang terdaftar dibursa efek indonesia. Dari hasil analisis
kinerja keuangan pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk dengan
rasio solvabilitas juga bagus karna lebih menggunakan dana asset dan
modal sendiri dari pada dana hutang, namun rasio profitabilitas tidak
rasio aktivitas kurang bagus karena perputaran dan aktiva tetap tidak
selama tahun 2007-20011 yang di ukur dengan current ratio dan quick
selama tahun 2007-2011 yang di ukur dengan DER dan debt ratio
2007-2011 yang di ukur dengan NPM, ROI, dan ROE selama tahun
yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal. Salah satu aspek
BAB III
METODE PENELITIAN
sehingga dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan yang diteliti
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
penelitian ini adalah analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan.
perlukan untuk menyusun penelitian tugas akhir. Data tersebut berupa data
sekunder, yaitu data yang di peroleh dari dokumen perusahaan, berupa laporan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data dokumenter
dan studi kepustakaan. Data Dokumenter berupa data yang diarsip dengan
memuat apa dan kapan transaksi serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian.
keuangan pada periode 2019-2021. Data Studi Kepustakaan berupa data yang di
peroleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, tulisan ilmiah, tesis, literatur-
1. Ratio Profitabilitas
antaranya adalah :
perusahaan .
33
dan pajak yang didapat dari setiap rupiah penjualan atau pendapatan.
OPM =
dikurangi bunga dan pajak yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
laba dengan semua aktiva atau asset yang dimilikinya. Laba yang dihitung adalah
laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax)
34
ROA =
digunakan adalah laba yang telah dikurangi pajak atau EAT ( Earning
After Tax)
ROE =
2. Ratio Likuiditas
Rasio Lancar =
35
3. Ratio Solvabilitas
rendah rasio ini artinya semakin baik bagi keuangan perusahaan, sebab
kecil ratio ini maka akan semakin baik untuk perusahaan. Sebaiknya besarnya
4. Ratio Aktivitas
Modal Kerja. Semakin tinggi perputarannya maka semakin baik pula bagi
perusahaan.
pengelolaan persediaannya.
Perputaran Persediaan =
37
Hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, hanya saja yang
bedakan adalah pada perhitungan kali ini, yang dihitung adalah total aktiva
Perputaran Aktiva =
38
BAB IV
Pembahasan
Tabel 4.1 Ringkasan Laporan Keuangan PT. PLN UP2D Bali Periode
2019-2021 (Dalam Rupiah)
No Periode
Pos Akun 2021 2020 2019
1 Aktiva Lancar 1.069.915.409 997.240.311 962.326.302
2 Aktiva Tetap 1.145.586.034 1.053.637.372 1.059.888.110
3 Persediaan 123.584.123 115.378.829 94.736.682
4 Hutang Lancar 722.914.424 697.658.264 680.360.767
5 Total Hutang 2.270.407.095 2.218.662.483 2.223.345.734
6 Total Aktiva 2.215.501.443 2.070.877.683 2.032.214.412
7 Ekuitas 1.492.598.311 1.446.870.017 1.424.332.629
Ekuitas pemegang
8 saham 1.392.862.117 1.351.445.897 1.327.197.514
39
1. Rasio Likuiditas
a. Rasio Lancar =
2021 = = 148 %
2020 = =145 %
2019 = =141 %
2021 = = 130 %
2020 = =129 %
2019 = =127 %
40
2. Rasio Solvabilitas
2021 =
2020 =
2019 =
2021 =
2020 =
2019 =
3. Rasio Profitabilitas
41
2021 = = 192%
2020 = = 186%
2019 = = 181%
2021 = = 138%
2020 = = 137%
2019 = = 135%
OPM =
42
2021 = = 155%
2020 = = 154%
2019 = = 151%
ROA =
2021 = = 14.1%
2020 = = 14.8%
2020 = = 15.7%
ROE =
43
2021 = = 23%
2020 = = 23.3%
2019 = = 23.9%
4. Rasio Aktivitas
Perputaran Aktiva =
2021 = = 10.9%
2020 = = 11.1%
2019 = = 11.3%
2021 = = 66.9%
2020 = = 76.7%
2019 = = 83.3%
2021 = = 22.2%
2020 = = 21.8%
2019 = = 11.3%
Perputaran Persediaan =
2021 = = 188%
2020 = = 199%
45
2019 = 188%
Periode
Rasio
2019 2020 2021
Rasio Lancar 141% 145% 148%
Data Diolah
Pada tahun 2019 rasio lancar adalah sebesar 141%, yang berarti setiap
Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 1,41 dari aktiva lancar. Pada tahun
2020 rasio lancar adalah sebesar 145%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang
lancar akan dijamin oleh Rp 1,45 dari aktiva lancar dan Pada tahun 2021 rasio
lancar adalah sebesar 148%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan
dijamin oleh Rp 1,48 dari aktiva lancar. Jika angka rasio lancar suatu
perusahaan lebih dari 1,0 (100%), maka perusahaan tersebut punya kemampuan
yang baik dalam melunasi kewajibannya. Namun jika ratio lancar yang dimiliki
Period
Rasio e
2019 2020 2021
Rasio Cepat
127% 129% 130%
dari tabel 4.3 terlihat perhitungan rasio cepat (Quick ratio) pada periode
2019-2021 . Pada tahun 2019 rasio cepat adalah sebesar 127%, yang berarti
setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 1,27 dari aktiva lancar
dikurangi persediaan. Pada tahun 2020 rasio cepat adalah sebesar 129%,
yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh Rp 1,29 dari
aktiva lancar dikurangi persediaan. Dan pada tahun 2021 rasio cepat adalah
sebesar 130%, yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar akan dijamin oleh
rasio cepat jika lebih dari 1,0 (100%) maka menunjukkan kemampuan
mengal
47
Dari tabel 4.4 terlihat perhitungan rasio hutang terhadap aktiva (Debt
Ratio to Asset) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 rasio hutang terhadap
aktiva adalah sebesar 109 % menunjukkan bahwa Rp 1,00 hutang dijamin dengan
Rp 1,19 aktiva perusahaan. Pada tahun 2020 rasio hutang terhadap aktiva adalah
aktiva perusahaan. Dan pada tahun 2021 rasio hutang terhadap aktiva adalah
aktiva perusahaan. Hasil perhitungan rasio hutang terhadap aktiva yaitu Semakin
tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman (hutang) yang
Semakin rendah debit rasio, maka tingkat keamanan dananya menjadi semakin
baik. Secara keseluruhan Pada rasio hutang terhadap aktiva (Debt ratio to Asset)
48
mengalami penurunan setiap tahunnya. Persentase tertinggi yaitu pada tahun 2013
sebesar 113%, dan persentase rasio terkecil yaitu pada tahun 2021 sebesar 102%.
kondisi yang baik, dimana semakin rendah debit atau persentase rasio, maka
Dari tabel 4.5 terlihat perhitungan rasio hutang terhadap ekuitas (Debt
Ratio To Equity) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 nilai rasio adalah
ekuitas perusahan. Pada tahun 2020 nilai rasio adalah sebesar 153 %
Dan pada tahun 2021 nilai rasio adalah sebesar 152 % menunjukkan bahwa Rp
Hasil perhitungan rasio hutang terhadap ekuitas yaitu semakin tinggi rasio
ini maka semakin besar hutang jangka panjang perusahaan dibanding dengan
modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin kecil rasio ini maka akan
maka semakin aman. Secara keseluruhan pada rasio hutang terhadap ekuitas (Debt
pada tahun 2013 sebesar 159%, dan persentase rasio terkecil yaitu pada tahun
2021 sebesar 152%. Penurunan persentase pada rasio ini menandakan bahwa
perusahaan dalam kondisi yang baik, dimana semakin kecil rasio ini maka akan
Rasio Periode
2019 2020 2021
Margin Laba
Kotor 181% 186% 192%
Dari tabel 4.6 terlihat perhitungan rasio margin laba kotor (Gross Profit
Margin) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 rasio ini sebesar 181% yang
1,81. Pada tahun 2020 rasio ini sebesar 186% yang artinya setiap Rp 1,00
penjualan mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp 1,86. Dan pada tahun 2021
rasio ini sebesar 192% yang artinya setiap Rp 1,00 penjualan mampu
menghasilkan laba kotor sebesar Rp 1,92. Hasil perhitungan rasio margin laba
bersih yaitu semakin besar rasio ini maka semakin baik (efisien) bagi kegiatan
kotor (Gross Profit Margin), rasio ini mengalami peningkatan dan juga
penurunan. Dimana pada tahun 2014 ke 2019 mengalami penurunan sebesar 8%.
kemudian terus meningkat pada tahun 2020 dan 2021. Jika dilihat dari rasio pada
tahun 2013 yaitu 186 % dan pada tahun 2021 yaitu 192%, artinya rasio ini
mengalami peningkatan. Dimana semakin tinggi rasio margin laba kotor maka
Periode
Rasio
2019 2020 2021
Margin Laba 135% 137% 138%
Dari tabel 4.7 terlihat perhitungan rasio margin laba bersih (Net Profit
Margin) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 rasio ini sebesar 135% yang
1,35. Pada tahun 2020 ini sebesar 137% yang artinya setiap Rp 1,00 penjualan
mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 1,37. Dan Pada tahun 2021 rasio ini
sebesar 138% yang artinya setiap Rp 1,00 penjualan mampu menghasilkan laba
bersih sebesar Rp 1,38. Hasil perhitungan rasio margin laba bersih yaitu semakin
tinggi atau mengalami kenaikan persentase rasio ini maka semakin baik operasi
Periode
Rasio
2019 2020 2021
Rasio Margin
Laba Operasi 151% 154% 155%
dalam mengelola kegiatan operasionalnya.Secara keseluruhan pada rasio margin
Persentase terendah yaitu pada tahun 2013 sebesar 131%, dan persentase rasio
tertinggi yaitu pada tahun 2021 sebesar 138%. Secara keseluruhan dilihat dari
rasio margin laba bersih, perusahaan dalam kondisi yang baik dan sehat dan
Dari tabel 4.8 terlihat perhitungan rasio margin laba Operasi (Operating
Profit Margin) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 rasio ini sebesar 151%
yang artinya setiap Rp 1,00 penjualan mampu menghasilkan laba operasi sebesar
Rp 1,51. Pada tahun 2020 rasio ini sebesar 154% yang artinya setiap Rp 1,00
penjualan mampu menghasilkan laba operasi sebesar Rp 1,54. Dan Pada tahun
2021 rasio ini sebesar 155% yang artinya setiap Rp 1,00 penjualan mampu
menghasilkan laba operasi sebesar Rp 1,55. Hasil perhitungan rasio margin laba
penjualan bersih dan meminimalkan atau menekan laba operasai dan menandakan
Periode
Rasio
2019 2020 2021
ROA 15,7% 14,8% 14,1%
Pengembalian Asset) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 sebesar 15,7 %.
Pada tahun 2020 sebesar 14,8%. Dan Pada tahun 2021 sebesar 14,1%. Hasil
industry sejenis adalah 9%. Artinya apabila ROA berada diatas rata- rata standar
dibawah atau tidak sesuai standar menandakan bahwa kinerja perusahaan dalam
keadaan yang tidak baik. Dari hasil ROA meningkat ditahun 2019 sebesar 1%.
Pada tahun 2020 dan 2021 mengalami penurunan lagi. Apabila dilihat dari rata-
53
rata persentase ROE sebesar 9 % ,maka perusahaan memiliki kinerja yang baik.
Tapi karena mengalami penurunan maka perusahaan harus lebih efektif lagi dalam
menghasilkan laba.
Rasio Periode
2019 2020 2021
ROE
23,9% 23,3% 23%
Pengembalian Ekuitas) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 sebesar 23,9 %.
Pada tahun 2020 sebesar 23,3%. Dan Pada tahun 2021 sebesar 23 %. Hasil
ekuitas perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Dari hasil ROE pada tahun,
2019, 2020 mengalami peningkatan persentase rasio setiap tahunnya. Tetapi pada
yang rendah tapi masih dapat dikatakan efektif dan efisien dalam menggunakan
Periode
Rasio
2019 2020 2021
Rasio Perputaran
Aktiva 11,3% 11,1% 10,9%
Pengembalian Asset) pada periode 2019-2021 Pada tahun 2019 sebesar 11,3 %.
Pada tahun 2020 sebesar 11,1 %. Dan Pada tahun 2021 sebesar 10,9 %.
mnghasilkan penjualan. Sebaliknya apabila rasio ini rendah atau menurun maka
Rasio Periode
2019 2020 2021
Rasio Perputaran
Modal Kerja 83,3% 76,7% 66,9%
Dari tabel 4.12 terlihat perhitungan Return On Asset Working Capital Turn
Over (Rasio Perputaran Modal Kerja) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019
sebesar 83,3 %. Pada tahun 2020 sebesar 76,7 %. Dan Pada tahun 2021 sebesar
55
Tetap
Rasio Periode
2019 2020 2021
Rasio Perputaran
Aktiva Tetap 22,2% 21,8% 20,2%
Perputaran Aktiva Tetap) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 sebesar 22,2
%. Pada tahun 2020 sebesar 21,8 %. Dan Pada tahun 2021 sebesar 20,2
Kemudian Mengalami penurunan persentase pada tahun 2020 sebesar 0,4%, dan
menurun lagi pada tahun 2021 sebesar 1,6%. Hal ini menandakan perusahaan
Rasio Periode
2019 2020 2021
Rasio perputaran
persediaan 248% 199% 188%
Persediaan) pada periode 2019-2021. Pada tahun 2019 sebesar 248 %. Pada tahun
2020 sebesar 199 %. Dan Pada tahun 2021 sebesar 188 %. Hasil Perhitungan
Rasio Perputaran Modal Kerja ini mengalami menurun pada tahun 2019 sebesar
11%, menurun lagi pada tahun 2020 sebesar 48% dan menurun lagi pada tahun
2021 sebesar 11%. Dilihat dari persentase yang ada bisa dikatakan rasio
baik. Akan tetapi karena persentase setiap tahunnya mengalami penurunan berarti
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dosenpendidikan.co.id/kinerja-keuangan/
https://www.harmony.co.id/blog/apa-itu-kinerja-keuangan-berikut-penjelasan-
lengkapnya
Preparation/Amortization
Penyusutan / Amortisasi - -
Interest (income) costs – NET
Biaya (Pendapatan) Bunga –
- - operations
Net Operasi
Pengeluaran (Pendapatan) Unusual expense (income)
- -
Tak Biasa
Biaya Operasi Lainnya, Total - - Other operating costs, total
Laba Bersih Sebelum Pajak 354.651.109 356.406.238 Net income before tax
Laba Bersih Setelah Pajak 315.382.899 317.835.008 Net profit after tax
Income
Pendapatan 2.083.341.580
Sales/general/administration/
Penjualan/Umum/Administrasi
232.438.027 expense, total
Beban, Total
Other, clean
Lainnya, Bersih 834.245