Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Akuntansi Keuangan Menengah II

Disusun guna memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II


Dosen Pengampu :Citra Etika,M.,Si

Disusun Oleh Kelompok 7:


1. Annisa Azahra 2151030007
2. Annisa Miftahul Rosada 2151030123
3. Sonya Pramita 2151030237
4. Via Yunita 2151030246
5. Vikriyansyah Stiawan 2151030247
6. Widya Maharani 2151030098

Prodi Akuntansi Syariah


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung
2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini sebagai
tugas kelompok mata kuliah Akuntanisi Keuangan Menengah guna Untuk , penambah
wawasan, dan pengetahuan kami dalam memahami materi Laporan Arus Kas

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
menjadi pembelajaran kami untuk kedepannya. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah Ibu Citra Etika ,M.,Si yang
telah membimbing kami, serta kepada literatur ataupun situs yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.

Bandar Lampung, 25 Mei 2023

Kelompok 7

2
Daftar Isi

Halaman Judul ........................................................................................................................... 1


Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 5
BAB II .......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Arus Kas ....................................................................................................... 6
2.2 Kegunaan Dan Tujuan Laporan Arus Kas.................................................................... 7
2.3 Penggolongan Kas dalam Akun Kas ( Cash Flow)........................................................ 9
2.4 Metode Yang Digunakan Dalam Arus Kas.................................................................. 12
2.5 Analisis Laporan Arus Kas ........................................................................................... 14
BAB III....................................................................................................................................... 18
PENUTUP.................................................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi merupakan salah satu hal yang paling penting dalam


kelangsungan suatu perusahaan karena akuntansi berperan dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan dalam bentuk sebuah laporan
keuangan. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK), laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Menurut Stie & Gama (2015) perusahaan dalam menjalankan operasinya
memerlukan pendanaan yang cukup besar, oleh karena itu perusahaan perlu
mengetahui perkembangan usahanya dari waktu ke waktu agar dapat diketahui
perusahaan mengalami kemajuan atau kemunduran. Untuk dapat mengetahui hal
tersebut pemilik perusahaan dapat melihat melalui laporan pertanggung jawaban
pimpinan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Pada mulanya laporan
keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai ‘alat penguji’ dari pekerjaan
bagian pembukuan,tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai
alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai
posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut
pihakpihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan. Jadi untuk
mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang
bersangkutan.
Di era globalisasi sekarang ini setiap perusahaan atau instansi baik
pemerintah maupun swasta dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan
perkembangan supaya informasi keuangan yang dihasilkan dapat diperoleh
dengan cepat, tepat dan akurat. Salah satu bentuk informasi keuangan adalah
laporan arus kas. Menurut Mukhtarom, Kusumaningrum, & Ifanani (2015) arus
kas adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan dalam satu periode. Menurut PSAK No.2 (2002:5) Arus kas adalah
arus masuk dan keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari
mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya.
Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Arus kas adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari
kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan

4
atau pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan
dalam satu periode. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas
diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus
kas bermanfaat bagi pihak internal perusahaan misalnya pemilik perusahaan,
pihak manajemen, serta bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan baik itu
kreditur, investor, maupun pemerintah dan masyarakat. Bagi pihak internal
perusahaan dengan menganalisis laporan arus kas, pihak manajemen dapat
mengetahui apakah keputusan yang telah diambil berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dalam hal memperoleh serta menggunakan kas tersebut dalam suatu
periode tertentu. Sedangkan bagi pihak eksternal perusahaan dengan melihat
laporan arus kas dapat membantu dalam menilai berbagai aspek dalam posisi
keuangan perusahaan.
Menurut Sanger (2015) laporan arus kas dapat memberi informasi tentang
perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan
peluang. Selain itu Arus kas juga dapat memberikan informasi tentang
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Salah satu
analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah rasio
laporan arus kas. Analisis laporan arus kas, komponen neraca dan laporan laba
rugi sebagai alat analisis rasio.
Dalam pelaporannya, terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk
menyusun laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.
Kedua metode ini memiliki karakteristik yang sama, hanya perbedaannya terdapat
pada pos arus kas dari kegiatan operasional. Pada metode langsung arus kas dari
kegiatan operasional dirinci sedangkan pada metode tidak langsung arus kas tidak
dirinci.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Itu Pengertian Arus Kas?
2. Bagaimana Kegunaan Dan Tujuan Laporan Arus Kas ?
3. Apa Saja Penggolongan Kas dalam Akun Kas ( Cash Flow)?
4. Apa Saja Metode Yang digunakan dalam Arus Kas ?
5. Analisis Laporan Arus Kas?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk Mengetahui Apa Itu Pengertian Arus Kas?
2. Untuk Mengetahui Kegunaan Dan Tujuan Laporan Arus Kas ?
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Penggolongan Kas dalam Akun Kas ?
4. Untuk Mengetahui Apa saja metode yang digunakan dalam Arus Kas ?
5. Apa Saja Laporan Arus Kas?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Arus Kas


Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam
menjalankan aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan atau
pelaksanaan audit maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak
berjalannya aktivitas operasional keuangan.Dengandemikian upaya manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi yang bertumpu pada fungsi anggaran
keuangan yaitu dengan menggunakan Cashflow sebagai Aliran Arus Kas.
Menurut Sofyan Syafari Harahap, arus kas adalah suatu laporan yang
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran suatu
pembukuan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi
pada kegiatan operasional, pembiayaan dan investasi.1
Menurut Henry Simamora dalam bukunya pengambilan keputusan
bisnis edisi ke 2.Laporan aliran kas (cashflow) adalah laporan keuangan ysang
memperhatikan pengaruh dari aktivitas-aktivitas operasi, pendanaan, dan
investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dalam
suatu cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas.2
Menurut Donald E. Kieso dkk.dalam bukunya Akuntansi Intermediate,
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas dan perubahan
bersih pada kas yang berasal pada kas yang berasal pada aktifitas
operasi,investasi, dan pendanaan darisuatu perusahaan selama suatu periode
dalam format yang merekonsiliasi saldo kas dan akhir.3
Sedangkan menurut Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan laporan arus kas adalah suatu laporan yang
menggambarkan dimana datangnya dan untuk apa dan itu di gunakan.4

Dari beberapa definisi yang telah disampaikan dapat diambil pengertian


bahwa laporan arus kas merupakan laporan memberikan informasi keluar dan
masuknya kas dalam suatu perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas

1
Sofyan Syafri Harahap, Analisisi Kritis Atas Laporan Keuangan. (Jakarta: Pt. Raja Grafindo
Persada, 2006) h. 257.
2
Henry Simamora, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. (Jakarta: Salemba Empat
Jilid Dua, Cetakan Pertama, 2001) h. 176.
3
Donald E. Kieso dkk, Akuntansi Intermediate. (Jakarta: Erlangga, Edisi 12, 2008) h. 12.
4
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta: BPFE, Edisi
2011) h. 157.

6
operasi, investasi, dan pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat dalam
bentuk anggaran dan realisasi.
Aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai
penentu besarnya laba/rugi bersih.Penerimaan kas dari penjualan barang atau
pemberian jasa merupakan sumber arus kas masuk yang utama. Penerimaan kas
lainnya berasal dari pendapatan bunga, dividen dan penjualan sekuritas yang
diperdagangkan. Sedangkan arus kas keluar meliputi pembayaran untuk
membeli barang dagangan, membayar gaji/upah, beban pajak, bunga, beban
utilitas, sewa dan pembelian sekuritas yang diperdagangkan.Perlu diperhatikan
disini, kas yang diterima dari pendapatan bunga dan dividen tidaklah
dikategorikan sebagai aktivitas investasi, melainkan aktivitas operasi.Seluruh
akun pendapatan dan beban yang merupakan komponen penentu laba bersih
menggambarkan (identik dengan) aktivitas operasi perusahaan. Pendapatan
bunga dan dividen dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan
lainlain yang akan mempegaruhi besarnya laba/rugi bersih, sehingga kas yang
diterima dari pendapatan bunga dan dividen akan dilaporkan dalam laporan
arus kas dari aktivitas operasi, bukan aktivitas investasi.
Aktivitas investasi adalah membeli atau menjual tanah, bangunan dan
peralatan. Di samping itu, aktivitas investasi juga meliputi pembelian dan
penjualan instrument keuangan yang bukan untuk tujuan diperdagangkan
(nontrading securities), penjualan segmen bisnis dan pemberian pinjaman
kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Sedangkan aktivitas pendanaan
meliputi transaksi-transaksi yang dimana kas diperoleh atau dibayarkan
kembali ke pemilik dana (investor) dan kreditur. Aktivitas investasi dan
pendanaan tidak memengaruhi arus kas perusahaan (non-cash investing and
financing activities). Sebagai contoh dari aktivitas investasi dan pendanaan
yang tidak memengaruhi arus kas adalah penerbitan saham biasa atau surat
utang dalam rangka pembelian aktiva tetap, konversi obligasi menjadi saham
biasa, pertukaran aktiva tetap dan penerbitan saham biasa untuk ditukar dengan
saham preferen konvertibel.

2.2 Kegunaan Dan Tujuan Laporan Arus Kas


Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa jika laporan
arus kas digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain,
laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)

7
dari berbagai perusahaan.5 Dengan melakukan analisis Aliran kas ini, kita dapat
mengetahui:

1. Kemampuan perusahaan meng”generate” kas, merencanakan,mengontrol


arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan masa lalu;
2. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan ke luar,arus kasbersih
perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen dimasa yang akan
datang.
3. Informasi bagi investor dan kreditor untuk memproyeksikan return dari
sumber kekayaan perusahaan.
4. Kemampuan perusahaan untuk memasukan kas keperusahaandi masa
yang akan datang.
5. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan
dan pengeluaran kas.
6. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya
terhadap posisi keuangan selama satu periode tertentu.
Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 memiliki pengertian bahwa
informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perolehannya.6

Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja


operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No.2 perusahaan harus
melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari
metode berikut:7

1. Metode tidak langsung: Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan
dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan
masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
2. Metode langsung: Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

5
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.(Jakarta: Salemba Empat,
2009) h. 2.1.
6
Ibid.
7
Ibid.

8
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi mengenai aliran kas dana perusahaan. Laporan arus kas akan
bermanfaat untuk mencapai tujuanlebih jauh lagi, laporan keuangan diharapkan
bisa memberi informasi mengenai likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan
perusahaan, kemampuan operasional perusahaan. Laporan arus kas bermanfaat
karena bisa memberikan informasi yang yang bisa memenuhi tujuan di atas.
Laporan keuangan apabila di gunakan bersama laporan lain akan membantu
pihak eksternal menganalisis:
1. Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa datang yang
positif.
2. Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar
dividen.
3. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal.
4. Aspek tejadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan
dalam penerimaan dan pengeluaran kasnya.
5. Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama
periode tertentu.
6.
2.3 Penggolongan Kas dalam Akun Kas ( Cash Flow)
Dalam penyajiannya Laporan Arus Kas ini memisahkan transaksi
berkaitan dengan kas dalam tiga katagori yaitu:
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Hery dalam bukunya Auditing (Pemeriksaan Akuntansi I) mendefinisikan
arus kas yang paling utama dari perusahaan adalah terkait dengan aktivitas
operasi. Ada dua metode yang dapat digunakan di dalam menghitung dan
melaporkan jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi, yaitu metode tidak
langsung dan metode langsung bukanlah sebagai suatu cara untuk memanipulasi
jumlah kas yang dilaporkan dari aktivitas operasi. Kedua metode tersebut akan
menghasilkan angka kas yang sama. Namun, metode yang paling sering
digunakan dalam praktik pelaporan keuangan adalah metode tidak langsung.8
Metode langsung atau juga disebut metode laporan laba rugi pada
hakekatnya adalah menguji kembali setiap item (komponen) laporan laba rugi
dengan tujuan untuk melaporkan berapa besar kas yang diterima atau yang
dibayarkan terkait dengan setiap komponen dari laporan laba rugi tersebut.
Metode tidak langsung atau disebut juga metode rekonsiliasi dimulai dengan
angka laba rugi bersih sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
menyesuaikan besarnya laba rugi bersih tersebut (yang telah diukur atas dasar
akrual) dengan item-item yang tidak mempengaruhi arus kas. Dengan kata lain,

8
Hery,Auditing (Pemeriksaan Akuntansi I). (Jakarta :CAPS, Cetakan Pertama, 2013) h. 462.

9
besarnya laba rugi bersih sebagai hasil dari akuntansi akrual akan disesuaikan
untuk menentukan jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Penyesuaianpenyesuaian tersebut terdiri atas:
a. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk atau arus
kas keluar.
b. Keuntungan dan kerugian terkait dengan aktivitas investasi.
c. Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai
hasil dari transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus
kas.
Perubahan yang terjadi dalam saldo utang dividen (meskipun termasuk
sebagai kewajiban lancar) tidak diperhitungkan dalam melaporkan arus kas
bersih dari aktivitas operasi, mengingat bahwa utang dividen timbul sebagai
akibat dari aktivitas pembiayaan perusahaan dan besarnya dividen yang
diumumkan tidak memengaruhi besarnya laba/rugi bersih. Perlu diingat kembali
bahwa aktivitas operasi meliputi transaksi-transaksi yang tergolong sebagai
penentu besarnya laba/rugi besih. Besarnya dividen tunai yang diumumkan oleh
investasi akan dilaporkan oleh investasi dalam laporan laba ditahan, bukan
laporan laba rugi. Semua transaksi yang berkaitan dengan laba yang dilaporkan
dalam laporan laba/rugi dikelompokan dalam golongan ini. Demikian juga Arus
kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional, misalnya:
a. Penerimaan dari langganan.
b. Penerimaan dari piutang bunga.
c. Penerimaan dividen.
d. Penerimaan refund dari supplier.

1) Arus Kas keluar misalnya berasal dari:


a. Kas yang di bayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan di jual.
b. Bunga yang di bayar atas utang perusahaan.
c. Pembayaran pajak penghasilan.
d. Pembayaran gaji.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Masih menurut Hery yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah
membeli atau menjual tanah, bangunan dan peralatan.Di samping itu, aktivitas
investasi juga meliputi pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang bukan
untuk tujuan diperdagangkan (non-trading securities), penjualan segmen bisnis
dan pemberian punjaman kepada entitas lain, termasuk penagihannya. Pelaporan
arus kas dari aktivitas investasi tidak dipengaruhi oleh metode langsung ataupun
metode tidak langsung. Jika arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih besar
dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang dihasilkan oleh

10
aktivitas investasi akan dilaporkan. Sebaliknya jika arus kas masuk dari aktivitas
investasi lebih kecil dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih
yang digunakan dalam aktivitas investasi dilaporkan.9 Di sini dikelompokan
transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan nonkas
lainnya yang di gunakan oleh perusahaan. Arus Kas masuk terjadi jika kas
diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang di lakukan sebelumnya
misalnya dari hasil penjualan. Arus Kas yang di terima misalnya dari:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini
merupakan kegiatan investasi).
d. Penjualan aktiva lainnya yang di gunakan dalam kegiatan produksi (tidak
termasuk persediaan).
Arus Kas yang keluar dari kegiatan ini misalnya
adalah: a. Pembayaran untuk mendapat aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman pada pihak lain.
Pembayaran untuk aktiva lain yang di gunakan dalam kegiatan produktif
seperti hak paten (tidak termasuk persedian yang merupakan persediaan
operasional)

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Hery juga mendefinisikan aktivitas pendanaan meliputi transaksitransaksi
yang di mana kas diperoleh atau dibayarkan kembali kepada pemilik dana
(investor) dan kreditur. Sebagai contoh, kas bersih yang diterima dari penerbitan
ssaham (sekuritas modal) atau obligasi (sekuritas utang), pembayaran untuk
membeli kembali saham biasa (sebagai treasury stock), atau untuk menebus
kembali utang obligasi dan pembayaran dividen tunai.Jadi, yang termasuk ke
dalam aktivitas Pendanaan adalah meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan
dengan utang jangka panjang maupun ekuitas (modal) perusahaan. Pembayaran
utang lancar tidak tergolong sebagai aktivitas pendanaan, melainkan aktivitas
operasi.10
Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak dipengaruhi oleh
metode langsung ataupun metode tidak langsung. Jika arus kas masuk dari
aktivitas pendanaan lebih besar dibanding arus kas keluarnya, maka arus kas
bersih yang dihasilkan oleh aktivitas pendanaan akan dilaporkan. Sebaliknya,
jika arus kas masuk dari aktivitas pendanaan lebih kecil dibanding arus kas
keluarnya, maka arus kas bersih yang digunakan dalam aktivitas pendanaan

9
Ibid. h. 478
10
Ibid. h. 480.

11
dilaporkan. Arus Kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan
kreditor atas dana yang di berikan sebelumnya.
Arus Kas masuk misalnya:
a. Pengeluaran saham.
b. Pengeluaran wesel.
c. Penjualan obligasi.
d. Pengeluaran surat utang hipotek, dan lain-lain.

Arus Kas keluar misalnya:


a. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang di berikan kepada
pemilik.
b. Pembelian saham pemilik(treasury stock).
c. Pembayaran untuk utang pokok dana yang di pinjam(tidak termasuk bunga
karena dianggap sebagai kegiatan operasi).

2.4 Metode Yang Digunakan Dalam Arus Kas

a) Metode Langsung (Direct Method)


Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi
secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan laba/rugi dan di lanjutkan dengan
kegiatan investasi dan pembiayaan.
Metode langsung (direct method) mengkonpersikan pos-pos laporan laba rugi
dari dasar akrual kedasar kas atau tunai. Akuntan harus mempertimbangkan
perubahan akun neraca yang berhubungan dengan pos-pos di laporan laba rugi.
Akun-akun yang terlibat semuanya aktiva lancar atau kewajiban jangka pendek.
Laporan bertitik tolak dari penerimaan kas penjualan dan potongan pembayaran
kas untuk pembelian, beban operasi, pembayaran bunga, perusahaan dianjurkan
untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Di Indonesia, perusahaan
dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan memakai
metode langsung. Metode langsung menampilkan informasi yang berfaedah untuk
menaksir arus kas dimasa depan yang tidak dapat disajikan dengan metode tidak
langsung.
b) Metode Tidak Langsung (Indirect method)
Dalam metode tidak langsung penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan
selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi kegiatan operasional
seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar.

12
a. Dalam metode ini net income disesuaikan (Reconile) dengan menghilangkan
non cash transaction.
b. Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasikan (defered) dari arus kas
masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan
deferral income, arus kas masuk dan keluar yang “accured” seperti piutang,
utang.
c. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan
yang tidak mempengaruhi kas seperti: penyusutan, amortisasi, laba/rugi dari
penjualan aktiva tetap dari operasi yang di hentikan (yang berkaitan dengan
kegiatan investasi), laba/rugi pembatalan utang atau transaksi pembiayaan.

Metode tidak langsung (disebut juga metode rekonsiliasi) berawal dari laba
bersih dan mengkonversikannya menjadi kas bersih yang disediakan oleh aktivitas
operasi, aplikasi metode tidak langsung tidak mensyaratkan pembuatan
penyesuaian untuk setiap pos laporan laba rugi (sebagai mana dalam metode
langsung) namun hanya penyesuaian yang di perlukan untuk mengkonversikan
laba bersih menjadi arus kas dari aktivitas operasi. Metode tidak langsung berfokus
pada pos-pos laporan laba rugi yang harus disesuaikan untuk merekonsiliasi laba
bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Pos-pos yang memerlukan
penyesuaian adalah yang tidak mempengaruhi arus kas masuk kas bersih. Pos
tersebut terdiri atas dua kategori. Kategori pertama adalah pos-pos yang muncul
dilaporan laba rugi namun tidak mengakibatkan pengeluaran kas ataupun
penerimaan kas. Contohnya adalah beban penyusutan dan untung serta rugi.
Kategori kedua adalah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang saldonya
berubah selama periode akuntansi. Akun tersebut; piutang usaha, utang usaha,
pembayaran dimuka, dan persediaan harus dianalisis pengaruhnya terhadap kas.

TABEL
FORMAT UMUM LAPORAN ARUS KAS
Nama Perusahaan
LAPORAN ARUS KAS
Periode Tercakup

Kas yang dihasilkan (digunakan untuk):


Arus kas dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx

Kenaikan (penurunan) bersih dalam kas xxx


Kas pada awal periode xxx
Kas pada akhir periode xxx

13
2.5 Analisis Laporan Arus Kas
Menurut Darsono (2005), salah satu analisis kinerja keuangan dengan
menggunakan laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis
laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas, komponen
neraca dan laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Adapun rasio yang
digunakan yaitu:11

1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rasio arus kas operasi menghitung
kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini
diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar.
Rasio Arus Kas Operasi (AKO) Rumus yang digunakan:

𝐴𝐾𝑂 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Keterangan:
AKO = Arus Kas Operasi
Jika AKO > 1 = Baik
Jika AKO < 1 = Tidak Baik

2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Rasio ini digunakan untuk


mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar
komitmenkomitmennya (bunga, pajak, dividen preferen). Rasio yang
besarmenunjukan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak
dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun.
CAD = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 + 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

11
283-1-1078-1-10-20171227.pdf (unsri.ac.id)

14
Keterangan:
CAD = Cakupan Arus Dana
EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Tax)
Jika CAD > 1 = Baik
Jika CAD < 1 = Tidak Baik

3. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB) Rasio ini digunakan


untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang
yang telah ada. Semakin besar rasio ini menunjukan bahwa arus kas operasi
mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menutup biaya bunga sehingga
kemungkinan perusahan tidak mampu membayar bunga sangat kecil.
CKB= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
Keterangan:
CKB = Cakupan Kas terhadap Bunga
Jika CKB > 1 = Baik
Jika CKB < 1 = Tidak Baik

4. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio ini


mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan
arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas opearasi ditambah
dividen kas dibagi hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukan kemampuan
yang rendah dari arus kas operasi dalam menutupi kewajiban lancar.
5. CKHL= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝐾𝑎𝑠

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Keterangan:
CKHL = Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
Jika CKHL > 1 = Baik
Jika CKHL < 1 = Tidak Baik

15
6. Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini digunakan untuk mengukur
modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio yang
rendah menunjukan kemapuan yang rendah sedangkan rasio yang tinggi
menunjukan kemampuan yang tinggi pula dari arus kas dalam membiayai
pengeluaran modal.

PM= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Keterangan:
PM = Pengeluaran Modal
Jika PM > 1 = Baik
Jika PM < 1 = Tidak Baik

7. Rasio Total Hutang (TH) Rasio ini menunjukan jangka waktu


pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi
digunakan untuk membayar hutang. Rasio yang cukup rendah menunjukan
bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayar
semua kewajibannya dari arus kas yang berasal dari aktivitas normal
operasional perusahaan.

TH= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Keterangan:
TH = Total Hutang
Jika TH > 1 = Baik
Jika TH < 1 = Tidak Baik

16
8. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) Rasio ini berguna untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas di masa
mendatang dengan menggunakan arus kas operasi

AKBB= 𝐿𝐵 + 𝐵𝐺 + 𝐷𝑃 + 𝑆𝑊 + 𝐿𝑆 + 𝐷𝑉 – 𝑃𝑀

𝐵𝐺 + 𝑆𝑊 + 𝐻𝑡.𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 + 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝐿𝑒𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔


Keterangan:
AKBB = Arus Kas Bersih Bebas, arus kas yang digunakan untuk membayar
kewajiban
LB = Laba Bersih
BG = Bunga
DP = Depresiasi
SW = Sewa
LS = Leasing
DV = Dividen
PM = Pengeluaran Modal
100% - AKBB = Arus kas yang bebas digunakan untuk investasi

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam menjalankan
aktivitas kerja operasional keuangan baik untuk perencanaan atau pelaksanaan
audit maupun investasi baru sebagai salah satu tonggak berjalannya aktivitas
operasional keuangan.Dengandemikian upaya manajemen untuk mencapai
tujuan organisasi yang bertumpu pada fungsi anggaran keuangan yaitu dengan
menggunakan Cashflow sebagai Aliran Arus Kas.
2. Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa jika laporan arus kas
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus
kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk
mengevaluasi
3. Metode yang digunakan Metode Langsung (Direct Method) dan Metode Tidak
Langsung (Indirect method)

3.2 Saran
1. Bagi perusahaan emiten hendaknya perusahaan meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut. Dan perusahaan juga harus lebih memperhatikan kegiatan
operasional perusahaan lebih cermat lagi terutama dalam penggunaan modal,
pemakain aktiva lancar. Selain dari itu perusahaan juga harus efisien dalam
pengendalian harga pokok penjualan supaya perusahaan bisa memperoleh laba
yang maksimum.
2. Bagi investor, dalam memberikan penilaian terhadap suatu perusahaan
sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi nilai suatu
perusahaan selain kualitas laba, aktivitas perusahaan.
3. Bagi penelitian selanjutnya, menambah kategori perusahaan yang dijadikan
sampel penelitian, misalnya seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI.

18
DAFTAR PUSTAKA

• Sofyan Syafri Harahap, Analisisi Kritis Atas Laporan Keuangan. (Jakarta: Pt.
Raja Grafindo Persada, 2006) h. 257.
• Henry Simamora, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. (Jakarta:
Salemba Empat Jilid Dua, Cetakan Pertama, 2001) h. 176.
• Donald E. Kieso dkk, Akuntansi Intermediate. (Jakarta: Erlangga, Edisi 12,
2008) h. 12.
• Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (Yogyakarta:
BPFE, Edisi
• . 2011) h. 157.
• Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.(Jakarta:
Salemba Empat, 2009) h. 2.1.
• Ibid.
• Ibid.
• Hery,Auditing (Pemeriksaan Akuntansi I). (Jakarta :CAPS, Cetakan Pertama,
2013) h. 462

• Ibid. h. 478 • Ibid. h. 480.


• 283-1-1078-1-10-20171227.pdf (unsri.ac.id)

19
MULTIPLE CHOISE

1. Laporan yang memberikan informasi keluar dan masuknya kas dalam suatu
perusahaan, yang disebabkan oleh adanya aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.Laporan arus kas biasanya dibuat dalam bentuk anggaran dan realisasi.
,Disebut?

a. Arus Kas
b. Neraca
c. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
d. Jurnal Pembalik
e. Jurnal Penutup

2. Apa Saja Aktivitas Investasi yang digunakan,Kecuali ?

a. Membeli Tanah
b. Menjual Tanah
c. Peralatan
d. Bangunan
e. Sumber Daya Alam

3. PSAK Berapa yang Menjelaskan Tentang laporan arus kas digunakan dalam
kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan
informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan
dalam aktiva bersih perusahaan,?
a. PSAK 01
b. PSAK 02
c. PSAK 03
d. PSAK 04
e. PSAK 05

4. Metode Apa Saja yang digunakan di dalam menghitung dan melaporkan jumlah
arus kas bersih dari aktivitas operasi ?
a. Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif
b. Meode SurVey dan Metode Deskriftif
c. Metode Langsung dan Tidak Langsung
d. Metode Langsung dan Metode Kualitatif
e. Metode Tidak Langsung dan Metode Kualitatif
5. Akun-akun yang terlibat dalam Metode Langsung yang terdapat di aktiva lancar
atau kewajiban jangka pendek.,Kecuali ?
a. Beban Operasional
b. Pembelian
c. Pembayaran Bunga

20
d. Laba Bersih
e. potongan pembayaran kas untuk pembelian

6. Apa saja Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan
pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas ?
a. penyusutan, amortisasi, laba/rugi dari penjualan aktiva tetap dari
operasi yang di hentikan
b. Laba Rugi,Perubahan Modal,Ajp
c. Jurnal Umum,Buku Besar,Penyesuaian
d. Jurnal Umum,Buku Besar,Neraca Saldo Setelah Penutup
e. Kas,Setara Kas,Arus Kas
7. Rasio Apa Saja yang Tidak Termasuk Kedalam Laporan Arus Kas?
a. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)
b. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)
c. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)
d. Rasio Liquiditas
e. Rasio Total Hutang (TH)
8. Rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas guna membayar komitmen komitmennya (bunga, pajak, dividen
preferen). Disebut?
a. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)
b. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
c. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)
d. Rasio Total Hutang (TH)
e. Rasio Pengeluaran Modal (PM)
9. Aktivitas Pendanaan apa saja yang termasuk kedalam arus kas masuk,Kecuali ?
a. Pengeluaran saham.
b. Pengeluaran wesel.
c. Penjualan obligasi.
d. Pengeluaran surat utang hipotek, dan lain-lain.
e. Pengeluaran Peralatan

10. Rumus yang Digunakan Rasio dalam Arus Kas


a. PM= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 /Pengeluaran Modal
b. CKB= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 + 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 /Bunga
c. TH= 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 /Total Hutang
d. 𝐴𝐾𝑂 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝐾𝑎𝑠 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 / Kewajiban
e. CAD = 𝐸𝐵𝐼𝑇 / 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 + 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 + 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛

21
ESSAY

Tahun Jumlah arus kas Kewajiban AKO


operasi lancar

2010 25266683 74545033 0.34


2011 125039937 77339182 1.62

2012 28948728 124854809 0.23

2013 9123863 110570095 0.08

2014 20964921 114626496 0.18

Tabel 1

Analisis Dari Tabel 1


1. Rasio arus kas operasi pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun 2010,
pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan pada
tahun 2014 kembali mengalami peningkatan. Jika rasio arus kas operasi > 1 berarti
kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancar. Pada tahun
2011 berarti kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancar
yaitu sebesar 74545033.

Tahun Jumlah arus kas Bunga Pajak CKB


operasi
2010 25266683 (8599837) (2496314) (1.65)
2011 125039937 (4396687) (2462754) (26.88)
2012 28948728 (2446883) (5427601) (8.61)
2013 9123863 (3725384) (15984232) 2.84
2014 20964921 (1581293) (4836365) (9.20)
Tabel 2

Analisis dari Tabel 2


2. Analisis Rasio cakupan kas terhadap bunga pada tahun 2011 mengalami
penurunan dari tahun 2010, pada tahun 2012 dan 2013 mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2014 kembali mengalami penurunan.
Semakin besar angka rasio cakupan kas terhadap bunga maka semakin baik
kemampuan perusahaan membayar bunga hutang. Berarti pada kemampuan
paling baik perusahaan dalam membayar bunga hutang yaitu pada tahun 2013.

22
Tahun Jumlah arus kas Deviden kas Hutang lancar CKHL
operasi
2010 25266683 - 74545033 0.34
2011 125039937 - 77339182 1.62
2012 28948728 - 124854809 0.23
2013 9123863 - 110570095 0.08
2014 20964921 - 114626496 0.18
Tabel 3

Analisis table 3
3. Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar pada tahun 2011 mengalami
peningkatan dari tahun 2010, pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2014 kembali mengalami peningkatan.
Semakin besar angka rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar maka
semakin baik kemampuan perusahaan membayar bunga hutang. Berarti pada
kemampuan paling baik perusahaan dalam membayar bunga hutang yaitu pada
tahun 2011 dengan hutang lancar sebesar 77339182.

Tahun Jumlah arus kas Pengeluaran modal PM


operasi
2010 25266683 (20192791) (1.25)
2011 125039937 (71154466) (1.76)
2012 28948728 (3708837) (7.81)
2013 9123863 (9784937) (0.93)
2014 20964921 (12448757) (1.68)
Tabel 4

Analisis table 4
4. Rasio pengeluaran modal dari tahun 2010-2014 mengalami penurunan Semakin
besar angka rasio pengeluaran modal maka semakin baik kemampuan
perusahaan membiayai pengeluaran modal. Berarti pada kemampuan paling baik
perusahaan dalam membiayai pengeluaran modal yaitu pada tahun 2013 dengan
pengeluaran modal sebesar (9784937).

Tahun Jumlah arus kas Total hutang Rasio total hutang


operasi
2010 25266683 124695578 0.20
2011 125039937 92355692 1.35
2012 28948728 165903424 0.17
2013 9123863 143650091 0.06
2014 20964921 133452468 0.16

23
Tabel 5
Analisis table 5
5. Rasio total hutang pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun 2010,
pada tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan
pada tahun 2014 kembali mengalami peningkatan. Rasio total hutang
menunjukkan jangka waktu perusahaan membayar hutang dengan asumsi semua
arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang.

24

Anda mungkin juga menyukai