Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN ARUS KAS

( Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 )

Dosen Pengampu: Retno cahyaningati, SE,.M, AKUN

Disusun Oleh :

Adhi Kurniawan ( 222133865 )

Dimas Sidi Prasetyo ( 222133879 )

Desy Natalia ( 222133881 )

Dahlia Marsauli Napitupulu ( 222133930 )

Faiza Delsa ( 222133935 )

Nandha Amelya ( 222133843 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS WIDYA GAMA LUMAJANG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang karakteristik


dan sifat dari Akuntansi keuangan menengah 1 memiliki peranan yang sangat penting
dalam menjamin kelangsungan hidup suatu struktur keorganisasian akuntansi Dalam
dunia bisnis, AKM dapat membantu kita untuk mengendalikan sistem keuangan yang
ada di perusahaan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan kualitas makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang Akuntansi.

Lumajang, 20 maret 2023

Penyusun
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Pengertian Laporan Arus Kas...............................................................................3

B. Contoh Kasus Membuat Laporan Arus Kas..........................................................4

C. Pengertian Laporan Posisi Keuangan..................................................................12

D. Contoh Kasus Membuat Laporan Posisi Keuangan............................................13

BAB III PENUTUP.....................................................................................................21

A. Kesimpulan.........................................................................................................21

B. Saran....................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan posisi keuangan dan arus kas adalah dua laporan keuangan
penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memberikan informasi tentang
kesehatan keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Laporan
posisi keuangan memberikan gambaran tentang aset, kewajiban, dan ekuitas
perusahaan pada suatu titik waktu, sedangkan laporan arus kas memberikan
informasi tentang arus kas masuk dan keluar perusahaan selama periode waktu
tertentu.

Dalam mengelola bisnis, laporan keuangan adalah salah satu hal yang
sangat penting karena menjadi tolok ukur kinerja bisnis. Laporan keuangan
menjadi salah satu acuan bagi pemilik bisnis, investor, kreditor, dan
pihakpihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan. Karena itu,
pemahaman tentang laporan posisi keuangan dan arus kas menjadi sangat
penting dalam pengambilan keputusan bisnis.

Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi


tentang aliran kas masuk dan keluar dalam suatu periode. Laporan ini sangat
penting bagi perusahaan karena dapat membantu manajemen dalam
melakukan pengambilan keputusan keuangan. Misalnya, informasi arus kas
dapat membantu manajemen dalam menentukan kebijakan tentang investasi,
pembiayaan, dan operasional perusahaan. Selain itu, laporan arus kas juga
dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi masalah likuiditas dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Sementara itu, laporan posisi keuangan adalah laporan yang


memberikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada

1
suatu titik waktu. Laporan ini dapat memberikan gambaran tentang kesehatan
keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk membayar kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang.

Dalam sub bab ini, akan dijelaskan tentang pengertian dan contoh
kasus membuat laporan posisi keuangan dan arus kas. Hal ini diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi pembaca tentang
pentingnya laporan keuangan dalam pengambilan keputusan bisnis.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian laporan arus kas?


b. Bagaimana contoh kasus membuat laporan arus kas?
c. Apa pengertian laporan posisi keuangan?
d. Bagaimana contoh membuat laporan posisi keuangan?

C. Tujuan Penulisan

Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas maka tujuan dari


penelitian ini adalah:

a. Untuk menjelaskan laporan arus kas.


b. Untuk menjelaskan contoh kasus membuat laporan arus kas.
c. Untuk menjelaskan laporan posisi keuangan.
d. Untuk menjelaskan contoh membuat laporan posisi keuangan.

BAB II PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash
flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang
(kas) perusahaan. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis
kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar
tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan
operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas


(pengeluaran kas). Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang digolongkan sesuai dengan kegiatan utama entitas :
operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut melaporkan arus masuk
kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua
kegiatan usaha. Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke
dalam suatu perusahaan (Weston dan righam, 1990 : 55).

Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang


berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan
piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan
modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash
out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran
bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus
selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan
dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang
disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat
memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa
arus kas.

3
Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi,
kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan
informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh
aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas.
Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang r
elevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode,
serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan
dalam menganalisa kas (Kieso dan Wey Grandt, 1995 : 247).

B. Contoh Kasus Membuat Laporan Arus Kas

 Isi dan Format Laporan Arus Kas

Penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode tertentu


diklasifikasikan dalam laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda,
yaitu:

1) Aktivitas operasi

2) Aktivitas investasi.

3) Aktivitas pembiayaan/pendanaan.

4
Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih, aktivitas investasi meliputi pemberian dan penagihan
pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik hutang maupun
ekuitas) serta property, pabrik, dan peralatan.

Sedangkan aktivitas pembiayaan atau bisa juga memakai istilah


aktivitas pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Aktivitas ini meliputi:

1) Perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka


dengan pengembalian atas dan dari investasinya.

2) Peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.

Karena laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas seperti diatas,
maka laporan arus kas memiliki format dasar sebagai berikut:

Arus kas dari aktivitas operasi XXX

Arus kas dari aktivitas investasi XXX

Arus kas dari aktivitas pembiayaan XXX

Kenaikan (penurunan) bersih kas XXX

Kas awal tahun XXX

Kas akhir tahun XXX

5
 Contoh Laporan Arus Kas

Oke, setelah anda paham dengan apa yang dimaksud laporan arus kas,
mungkin beberapa contoh laporan arus kas dibawah ini dapat memperjelas
pemahaman anda.

PT. ABC
Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015

Arus kas dari aktivitas operasi

Laba bersih 320.750.000

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih


ke kas bersih yang disediakan oleh aktivitas
operasi:

Beban penyusutan 88.400.000

Amortisasi aktiva tak berwujud 16.300.000

Keuntungan atas penjualan aktiva pabrik (8.700.000)

Kenaikan piutang usaha (11.000.000)

6
Penurunan persediaan 15.500.000

Penurunan hutang usaha (9.500.000) 91.000.000

Kas bersih yang disediakan oleh 411.750.000


aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas investasi

Penjualan aktiva pabrik 90.500.000

Pembelian peralatan (182.500.000)

Pembelian tanah (70.000.000)

Kas bersih yang digunakan (162.000.000)


oleh aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Pembayaran dividen tunai (19.800.000)

Penerbitan saham biasa 100.000.000

7
Penebusan obligasi (50.000.000)

Kas bersih yang disediakan 30.200.000


oleh aktivitas pembiayaan (+-)

Kenaikan kas bersih 279.950.000

Kas pada awal tahun 135.000.000

Kas pada akhir tahun 414.950.000

Berikut ini akan diberikan ilustrasi sederhana untuk menstimulasikan


penyusunan laporan arus kas.

PT. Toto Persada, dalam tahun pertama kegiatan usahanya yaitu pada
tanggal 1 Januari 2005 dengan menerbitkan 25.000 lembar saham biasa
dengan nilai pari Rp 100 seharga Rp 2.500.000,- tunai. Perusahaan
menyewakan ruang kantor, perabotan dan peralatan telekomunikasi serta
melakukan penelitian dan jasa pemasaran selama tahun pertama. Pada bulan
Juni 2005, perusahaan membeli tanah seharga Rp 750.000. Neraca
perbandingan pada awal dan akhir tahun 2005 akan tampak sebagai berikut :

PT.TOTO PERSADA
LAPORAN NERACA
31 DESEMBER 2005

8
AKTIVA 31 Des 2005 1 Des 2005 Naik/Turun
Kas 1.550.000 0 1.550.000
Naik
Piutang Usaha 2.050.000 0 2.050.000
Naik
Tanah 750.000 0 750.000
Naik.
Total .......................... 4.350.000 0
Kewajiban dan Ekuitas:
Utang Usaha

600.000 0 600.000
Saham Biasa 2.500.000 0 2.500.000
Laba ditahan 1.250.000 0 1.250.000
Total ............................ 4.350.000 0

PT.TOTO PERSADA
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2005
Pendapatan 8.600.000
Beban Usaha (6.000.000)
Laba sebelum pajak 2.600.000
penghasilan
Beban Pajak Penghasilan (650.000)
Laba bersih 1.950.000

Sebagai informasi tambahan bahwa perusahaan telah membayar


deviden tunai sebesar Rp 700.000,-

9
Jika kita melihat dari neraca komperatif PT.Toto Persada terungkap
dua pos yang menaikan kredit atau beban non kas pada laporan laba rugi
yaitu,
(1) kenaikan piutang usaha mencerminkan kredit non kas sebesar Rp
2.050.000 pada pendapatan, dan (2) kenaikan hutang usaha mencerminkan
beban non kas sebesar Rp 600.000. Oleh karena itu adanya akibat adanya
aktivitas usaha atau operasi, maka kenaikan piutang usaha harus
dikurangkan dari laba bersih, dan kenaikan hutang usaha harus
menambahkan kembali ke laba bersih.

Berdasarkan hasil penyesuaian piutang usaha dan utang usaha , kas


yang diperoleh oleh operasi perusahaan adalah Rp 12.500.000 dengan
perhitungan sebagai berikut :
Laba bersih Rp 1.950.000

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas

Bersih yang diperoleh oleh kegiatan operasi :

Kenaikan Piutang usaha...............................( Rp 2.050.000)

Kenaikan hutang usaha .................................Rp 600.000 ( Rp 1.450.000)

Kas bersih yang diperoleh aktivitas operasi Rp 500.000


Kenaikan saham biasa sebesar Rp 2.500.000 yang berasal dari
penerbitan 25.000 lembar saham biasa, diklasifikasikan sebagai aktivitas
pembiayaan. Demikian juga pembayaran deviden tunai sebesar Rp 700.000
juga diklafisikasikan sebagai aktivitas pembiayaan. Satusatunya aktivitas
investasi PT.TOTO PERSADA adalah pembelian tanah. Berikut ini laporan
arus kas yang dibuat menggunakan data dan analisis diatas sebagai berikut :

10
PT.TOTO PERSADA

LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2005


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Laba bersih Rp 1.950.000

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas ber- sih

yang disediakan oleh aktivitas operasi :

Kenaikan piutang usaha (Rp 2.050.000)

Kenaikan hutang usaha Rp 600.000 (Rp 1.450.000)

Kas bersih dari aktivitas operasi .............. Rp 500.000

Arus Kas dari kegiatan investasi :

Pembelian Tanah (Rp 750.000 )

Arus kas dari aktivitas investasi ( Rp 750.000)

Arus Kas dari Pembiayaan :

Penerbitan saham biasa Rp 2.500.000

Pembayaran Deviden Tunai (Rp 700.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan Rp 1.800.000

Kenaikan bersih kas Rp 1.550.000


Kas pada awal tahun 0

Kas pada akhir tahun................................. Rp 1.550.000

11
Kenaikan kas sebesar Rp 1.550.000 yang dilaporkan pada laporan arus
kas, akan sama dengan kenaikan akun kas sebesar Rp 1.550.000 yang
dihitung dari neraca komperatif tersebut diatas.

C. Pengertian Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan atau neraca adalah salah satu laporan


keuangan yang memberikan informasi tentang posisi aktiva, kewajiban,
dan modal yang disajikan pada akhir periode.Laporan posisi keuangan atau
neraca ini merupakan perluasan dari dasar akuntansi. Data untuk membuat
laporan ini berasal dari neraca lajur. Jika kamu belum mengetahui apa itu
neraca lajur, kami sudah membahas di artikel lain pada situs ini. Salah satu
dari laporan keuangan yang satu ini, memberikan informasi yang
berhubungan dengan sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya
perusahaan. Atau dalam hal ini adalah kekayaan perusahaan, kewajiban
kepada kreditor dan modal pemilik perusahaan. Oleh karena itu neraca bisa
membantu untuk memprediksi waktu, jumlah dan ketidakpastian arus kas
di masa depan.

 Pengertian Laporan Posisi Keuangan Menurut Ahli

Berikut merupakan beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian


laporan posisi keuangan

a) Mahmud M Hanafi dan Abdul Halim (2002:63)“


Laporan posisi keuangan adalah laporan yang meringkas posisi
keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Laporan ini
menampilkan sumber daya ekonomis (asset/aktiva), kewajiban
ekonomis (hutang), modal, dan hubungan antar item tersebut.”
b) Sofyan S. Harahap (2006:107)

12
“Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan
posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu.”
c) Weygandt, Jerry. J, Kieso Donald, Kimmel Paul
“Laporan posisi keuangan adalah laporan tentang kekayaan,
kewajiban, dan modal pemilik pada suatu periode tertentu.”
d) Soemarso
“Laporan posisi keuangan adalah daftar aktiva, kewajiban, dan
modal perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya pada akhir
bulan.”
e) Munawir (2007:13)
“Laporan neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva,
hutang, serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Jadi
tujuan dari laporan ini adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana
buku – buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun
fiscal atau kalender.”
f) Harahap (2006:107)
“Laporan neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi
aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu.”

D. Contoh Kasus Membuat Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan memiliki beberapa bentuk yang berbeda,


tetapi isi dan detail di dalamnya hampir sama satu sama lain. Anda hanya
perlu menyesuaikan dengan jenis transaksi perusahaan dan berapa banyak
transaksi yang terjadi dalam bisnis Anda. Hal ini akan memudahan Anda
memilih mana bentuk yang sesuai dengan jenis perusahaan Anda sehingga
proses cara membuat neraca saldo nantinya akan semakin mudah.

13
 Bentuk Skontro

Neraca bentuk skontro adalah bentuk laporan keuangan yang


memisahkan antara aktiva di posisi kanan dengan pasiva di posisi kiri.
Jika Anda menggunakan ingin membuat laporan dengan bentuk
skontro, maka Anda perlu memisahkan sisi kanan dan sisi kiri. Di sisi
kanan, Anda dapat mengisi dengan akun modal dan kewajiban.
Sedangkan di sisi kiri dapat Anda isi dengan akun yang masuk kategori
aktiva perusahaan.

 Bentuk Staffel

Bentuk staffel adalah bentuk yang disusun memanjang kebawah


dan saldo diletakkan pada bagian samping di kolom debet dan kredit.
Perlu diingat bahwa aktiva perusahaan terdiri dari aktiva lancar dan
aktiva jangka panjang. Semuanya dimasukkan ke dalam kolom di sisi
kiri.

Aktiva lancar adalah aset perusahaan yang dapat dikonversi menjadi


uang tunai dalam satu tahun atau kurang. Misalnya seperti, uang tunai,
suratsurat berharga, piutang usaha, bahan persediaan, dll. Sedangkan aktiva
jangka panjang adalah aset perusahaan yang tidak dapat dikonversi menjadi
uang dalam waktu satu tahun atau kurang.

Misalnya adalah investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset tidak
berwujud. Pada bentuk skontro yang Anda buat, untuk akun aktiva pisahkan
kedua aktiva lancar dan tidak lancar tersebut. Untuk memudahkan Anda
mencatat apa saja aset atau aktiva perusahaan yang dimiliki pada saat ini.
Selain dapat mengetahui lebih jelas apa saja aset perusahaan, memisahkan

14
aktiva lancar dan tidak lancar dapat memudahkan proses pembuatan neraca
perusahaan.

Mulailah dari aktiva lancar yang paling cepat likuidasinya. Kemudian


masukkan pos untuk kewajiban atau liabilitas dan modal atau ekuitas. Ingat,
Anda harus mencatat setiap detailnya dan tidak boleh ada yang terlewatkan.
Hutang jangka panjang dan jumlah modal yang dimiliki perusahaan adalah
harus dicatat dengan detail nominalnya agar tidak terjadi kesalahan terhadap
laporan posisi keuangan.

Jangan lupa untuk membagi kewajiban atau liabilitas menjadi 2 bagian


yaitu liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek. Liabilitas
jangka panjang adalah liabilitas yang jatuh tempo pada satu titik setelah satu
tahun. Sedangkan Liabilitas jangka pendek adalah liabilitas yang jatuh
tempo dalam satu tahun dan terdaftar dalam urutan tanggal jatuh tempo.
Dengan menulis secara detail tentang liabilitas perusahaan, Anda dapat
mengetahui berapa banyak tanggungan perusahaan selama satu tahun
kedepan dan seterusnya.

 Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan

Untuk membuat laporan posisi keuangan, Anda dapat mengikuti


langkah-langkah berikut ini:

1. Melakukan identifikasi dan analisis transaksi keuangan perusahaan.


2. Mencatat dan mengklasifikasi jurnal transaksi keuangan perusahaan.
3. Posting hasil pencatatan jurnal ke dalam buku besar.
4. Menyiapkan neraca saldo berdasarkan informasi dalam buku besar.

5. Menyusun kertas kerja kolom berdasarkan buku besar.


6. Membuat laporan posisi keuangan berdasarkan kertas kerja kolom.

15
 Contoh Laporan Posisi Keuangan

a. Di bawah ini adalah contoh laporan posisi keuangan dengan bentuk skontro:

b. Di bawah ini adalah contoh laporan posisi keuangan dengan bentuk staffle:

16
Untuk lebih memahaminya, Anda bisa melihat contoh soal tentang
penyusunan laporan posisi keuangan berikut ini:

PT. Jurnal Karya memiliki informasi sebagai berikut ini:

a. Total dana kas, piutang, dan persediaan Rp 3.000.000

b. Total investasi: Rp 6.000.000

c. Utang pajak dan utang bank jangka pendek: Rp 2.000.000

d. Utang jangka panjang: Rp 1.000.000

e. Total modal saham dan tambahan modal yang disetor: Rp 6.000.000

17
Bagaimana cara membuat laporan posisi keuan gan berdasarkan
informasi di atas?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, untuk membuat statements of


financial position, Anda harus mengidentifikasikan dan mengelompokkan
transaksi perusahaan.

 Komponen yang termasuk dalam aset lancar:

a. Kas

b. Persediaan

c. Piutang

d. PPN

 Komponen yang termasuk dalam aset tidak lancar:

a. Investasi

b. Aset tetap

c. Beban yang ditangguhkan

 Komponen yang termasuk dalam liabilitas jangka pendek:

a. Utang bank jangka pendek

b. Utang pajak

c. Beban akrual

d. Beban pembiayaan konsumen

18
e. Utang obligasi

 Komponen yang termasuk dalam liabilitas jangka panjang:

a. Utang jangka panjang

b. Utang sewa pembiayaan

c. Penghasilan ditangguhkan

 Komponen yang termasuk dalam ekuitas:

a. Modal saham

b. Tambahan modal yang disetor.

Laporan posisi keuangan (statements of financial position) perusahaan


menggunakan persamaan akuntansi berikut:

Aktiva (Aset) = Kewajiban (Liabilitas) + Modal (Ekuitas)

19
Berikut ini adalah cara menyusun laporan posisi keuangan PT. Jurnal Karya:
Aset lancer Rp 3.000.000

Aset tidak lancer Rp 6.000.000

Total asset Rp 9.000.000

Liabilitas jangka panjang Rp 2.000.000

Liabilitas jangka pendek Rp 1.000.000

Total liabilitas Rp 3.000.000

Ekuitas Rp 6.000.000

Total liabilitas dan ekuitas Rp 9.000.000

20
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Laporan Arus


Kas dan Laporan Posisi Keuangan adalah dua laporan keuangan yang sangat
penting dalam membantu manajemen dan pihak eksternal untuk memahami
kinerja keuangan perusahaan. Laporan Arus Kas membantu dalam
mengevaluasi arus kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan, sementara
Laporan Posisi Keuangan memberikan gambaran tentang posisi keuangan
perusahaan pada saat tertentu.

Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi,


kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan
informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai
pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta terhadap
jumlah kas. Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama satu periode, serta untuk membantu investor, kreditur dan pihak lain
yang berkepentingan dalam menganalisa kas Aktivitas
pembiayaan/pendanaan.

Cara Membuat Laporan Posisi Keuangan secara inti yaitu: Identifikasi dan
analisis transaksi keuangan perusahaan. Dan mengklasifikasi jurnal transaksi
keuangan perusahaan. Laporan posisi keuangan berdasarkan kertas kerja
kolom.

21
Dalam pembuatan kedua laporan tersebut, diperlukan pemahaman
yang baik tentang sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Selain
itu, perlu juga memahami bagaimana menentukan dan mengklasifikasikan
arus kas serta aktiva dan liabilitas dalam Laporan Arus Kas dan Laporan
Posisi Keuangan.

B. Saran

Dalam pembuatan Laporan Arus Kas dan Laporan Posisi Keuangan,


ada beberapa saran yang dapat diikuti, antara lain:

1. Gunakan sistem akuntansi yang konsisten dan dapat dipahami oleh pihak
eksternal.
2. Lakukan pencatatan arus kas secara berkala untuk memastikan bahwa data
yang dihasilkan akurat dan up-to-date.
3. Klasifikasikan arus kas dan aktiva/liabilitas dengan hati-hati dan sesuai
dengan panduan akuntansi yang berlaku.
4. Gunakan format Laporan Arus Kas dan Laporan Posisi Keuangan yang mudah
dipahami oleh pihak eksternal

22
DAFTAR PUSTAKA

Surya, F. D. (2018). Analisa Laporan Keuangan Tentang Analisa Laporan Arus Kas.
Laporan Arus Kas, 1.

Coursehero.u/file/105351240/LAPORAN-POSISI-KEUANGAN-dan-
PERUBAHAN-EKUITASdocx/
Coursehero./u/file/69943930/Pengertian-dan-Contoh-Laporan-Arus-Kasdocx/
Jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-contoh-laporan-posisi-keuangan/

23

Anda mungkin juga menyukai