Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA

Dosen Pembimbing :

Ali Rahman, M. Pd. Oleh Kelompok IX:


1. 2. 3. 4. 5. Femmy Putri P Edwin Rosyadi Tiya Maulida Julianti M.Suriyadi ( A1C110004 ) ( A1C110011 ) ( A1C110014 ) ( A1C110029 ) ( A1C110051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2010

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI, PENDIDIKAN DAN KARIER, DAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
A. Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu.
1. Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya. Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Kehidupan pribadi sangat rumit dan kompleks sehingga sulit untuk dirumuskan. Sebagai makhluk individu, seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan yang diperuntukkan bagi kepentingan diri secara pribadi, baik fisik maupun nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi;i fisik amat penting dalam perkembangan dan pembentukan pribadi seoseorang. Kehidupan pribadi seorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan aspek tersebut adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya, yang meliputi: Status sosial ekonomi, Filsafat hidup keluarga, Pola hidup keluarga. Selain itu faktor lain yang berpengaruh yaitu faktor keturunan dan lingkungan konvergensi. yang sesuai dengan aliran nativisme, empirisme, dan

Aliran nativisme menyatakan bahwa perkembangan seorang individu ditentukan oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak dilahirkan Aliran empirisme menyatakan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh lingkungan tempat ia berkembang, jadi bisa dikatakan seorang individu akan berkembang sesuai dengan kehendak lingkungan. Aliran konvergensi menyatakan bahwa perkembangan seorang individu dipengaruhi oleh kemampuan dan sifat yang dibawa sejak lahir dan lingkungan tempat ia dibesarkan, dengan kata lain aliran ini merupakan penggabungan antara aliran nativisme dan aliran empirisme.

3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi. Dua orang anak yang dibesarkan dalam satu keluarga akan menunjukkan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya. 4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku. Jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik. 5. Upaya Perkembangan Kehidupan Pribadi Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri dengan penuh tanggung jawab. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama, terutama dengan teman sebaya.

B.

Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier


1. Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier. Pada hakikatnya manusia selalu ingin tahu, maka atas dasar hakikat tersebut manusia senantiasa belajar untuk mencari tahu hal-hal yang ada di sekitarnya. Banyak bangsa yang mengikuti prinsip pendidikan seumur hidup, yang artinya adalah manusia itu senantiasa belajar sepanjang hayatnya. Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik melalui badan pendidikan formal maupun

nonformal. Berkaitan dengan perkembangan peserta didik, kehidupan pendidikan yang dimaksud adalah sesuatu yang dialami oleh remaja sebagai peserta didik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan kehidupan

masyarakat. Sedangkan kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang dalam dunia kerja. Seperti dikatakan oleh Garrison (1956), bahwa setiap tahun terdapat jutaan pemuda dan pemudi memasuki dunia kerja di seluruh dunia. Peristiwa seseorang rernaja masuk ke dunia kerja itu merupakan awal pengalaman dalam kehidupan berkarya (berkarier). Pada hakikatnya kehidupan remaja dalam pendidikan merupakan awal kehidupan kariemya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa yang akan datang merupakan faktor penting dan merupakan langkah awal dalam kehidupan pendidikan dan kariernya.

2. Karakteristik Kehidupan Pendidikan dan Karier Lingkungan pendidikan keluarga Masyarakat Sekolah

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier a. Faktor sosial-ekonomi, kondisi sosial yang menggambarkan status orang tua dan kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya. b. Faktor lingkungan, terdiri atas 3 hal: 1. Lingkungan kehidupan masyarakat, hal ini akan membentuk sikap anak dalam menentukan pola kehidupan dan mempengaruhi pola pikirnya tentang pendidikan dan kariernya 2. Lingkungan kehidupan sekolah, kondisi sekolah merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap karier remaja 3. Lingkungan teman sebaya, pergaulan teman sebaya akan kehidupan pendidikan dan

berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan pendidikan masingmasing remaja.

c. Faktor pandangan hidup, merupakan bagian yang terbentuk karena lingkungan. 4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier terhadap Tingkah Laku dan Sikap. Pada jenjang pendidikan dasar yang kurikulumnya masih sangat umum, sekolah tersebut menyediakan pelajaran dasar yang belum bermakna sebagai pembekalan anak-anak untuk siap bekerja dan belum terarah kepemberian keterampilan tertentu untuk terjun ke dunia kerja di dalam masyarakat. Banyak pandangan yang menyatakan bahwa sekolah itu kurang membawa manfaat bagi hidupnya, mereka (golongan yang sosial ekonominya lemah) memandang bahwa sekolah tidak dapat memberikan pekerjaan baginya.

5. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan Karier Pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ. Kehidupan pendidikan akan sangat bervariasi atau berbeda-beda seiring dengan perbedaan kemampuan berpikir atau IQ. 6. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier. a. Perkembangan karier remaja. 1. tahap minat (umur 11-12 tahun) 2. tahap kapasitas (12-14 tahun) 3. tahap nilai (15-16 tahun) 4. tahap transisi (17-18 tahun) b. masalah yang dihadapi Shertzer menyarankan untuk menghadapi remaja yang mengalami masalah atau kesulitan dalam memilih karier: 1. pelajari dirimu sendiridi bidang apa kamu merasa paling sreg (comfortable) 2. tulislah rencana dan cita-citamu secara formal Dalam sistem pendidikan di Indonesia, remaja dapat dibantu mengatasi masalah perkembangan dan pilihan karier melalui layanan bimbingan karier di SMP dan SMA melalui kegiatan:

1. pemahaman diri. 2. pemahaman lingkungan. 3. cara-cara mengatasi masalah dan hambatan dalam perencanaan dan pemilihan kerier sehubungan dengan kemungkinan keterbatasan

lingkungan dan keadaan diri. 4. perencanaan masa depan. 5. usaha penyaluran, penempatan, pengaturan, dan penyesuaian.

C.

Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga.


1. Pengertian Kehidupan Berkeluarga. Tugas perkembangan remaja dalam hubungannya dengan persiapan mereka untuk memasuki kehidupan baru, yaitu kehidupan berkeluarga. Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan bahwa secara biologis pertumbuhan remaja telah mencapai kematangan seksual dan telah siap melakukan fungsi produksi. Kematangan fungsi seksual tersebut berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja dan mulai tertarik kepada lawan jenis. Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja cukup kuat, sehingga perlu dipersiapkan secara mantap tentang hal-hal yang

berhubungan dengan perkawinan, karena masalah tersebut mendasari pemikiran mereka untuk mulai menetapkan pasangan hidupnya. Berkenaan dengan upaya untuk menetapkan pilihan pasangan hidup, perkembangan sosial psikologis remaja ditandai dengan upaya menarik lawan jenis dengan berbagai cara yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku. Dalam situasi pergaulan yang khusus atau berkencan, seorang gadis hendaknya bersikap pasif dan perjaka yang lebih bersikap aktif. Pada umumnya remaja, khususnya wanita, tidak mengalami kesulitan untuk menerima tugas tersebut. Hanya sebagian kecil dari mereka mengalami sedikit kesulitan. Hampir setiap remaja mempunyai dua tujuan utama, pertama menemukan jenis pekerjaan yang sesuai, kedua menikah dan membangun sebuah rumah tangga (keluarga). Hal ini tidak selalu harus muncul dalam aturan tertentu, tetapi perlu diketahui bahwa seorang remaja akan mengalami

jatuh cinta di dalam kehidupannya setelah mencapai usia belasan tahun (Garrison, 1956: 48). 2. Timbulnya Jatuh Cinta Alasan atau faktor yang seseorang mengalami jatuh cinta bermacammacam, antara lain adalah faktor kepribadian, faktor fisik, faktor budaya, latar belakang keluarga, dan faktor kemampuan. Secord dan Backman (1974) menyatakan bahwa menciptakan hubungan yang intim, dicapai melalui tiga tahap, yaitu tahap eksplorasi, tahap panawaran, dan tahap komitmen. Burgess dan Huston mengidentifikasi perubahan-perubahan perilaku remaja dalam melakukan pergaulan dengan lawan jenis, di antaranya: a. mereka lebih sering berhubungan dalam periode waktu agak lama. b. mereka terbuka satu sama lain tentang perasaan yang mereka rahasiakan dan secara fisik menunjukkan keakraban. c. mereka menjadi lebih terbiasa dan saling berbagi persaan suka dan duka. 3. masyarakat dan perkawinan Perkawinan antara pria dan wanita bukan saja masalah yang didorong oleh faktor biologis, melainkan diatur oleh berbagai aturan atau norma yang berlaku di dalam kehidupan social kemasyarakatan. Di samping faktor fisik (biologis) dan psikologis, faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan calon pasangan hidup adalah kesamaan-kesamaan dalam hal ras, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi. D.

Implikasi

Tugas-Tugas

Perkembangan

Remaja

dalam

Penyelenggaraan Pendidikan
1. Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah, pada umumnya diselenggarakan dalam bentuk klasikal. 2. Beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang dikaitkan terhadap cita-cita kehidupannya antara lain: a. bimbingan karier.

b. memberikan latihan-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi terhadap kondisi (tuntutan) lingkungan. c. penyusunan kurikulum yang komprehensif dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal. 3. Keberhasilan dalam memilih pasangan, hidup untuk membentuk keluarga benyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas

perkembangan masa-masa sebelumnya. Untuk mengembangkan model keluarga yang ideal maka perlu dilakukan bimbingan dan etika pergaulan, dan bimbingan siswa untuk memahami norma kehidupan masyarakat. 4. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial masyarakat perlu dilakukan.

Daftar Pustaka Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan.1990.Jakarta : Erlangga. Sunarto, dan Ny.Agung Hartono.Perkembangan Pesarta Didik.2002.Jakarta: PT.Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan.1991.Jakarta : C.V. Rajawali.
Dwi Nigokasei.2011.Makalah Tugas Perkembangan Remaja. http://uwiiesworld.wordpress.com. 5 Maret 2011.

Anda mungkin juga menyukai